You are on page 1of 23

Data WHO TB di Indonesia ranking 3 di dunia, setiap tahun jml penderita TB menular 262.

2.000 org dan jml seluruh penderita baru 583.000 org/tahun. Diperkirakan sekitar 140.000 org Indonesia setiap thn meninggal akibat TB. Masalah TB di persulit - Infeksi HIV/AIDS yg menurunkan daya tahan tubuh - Terjadinya MDR Belum maksimalnya implementasi program DOTS di seluruh Indonesia dan belum terkoordinasi secara baik berbagai sektor dlm penanggulangan TB kegiatan dan alokasi sumber daya yg ada.

HIV/AIDS faktor resiko berkembangnya tuberkulosis. Prevalensi tinggi HIV/AIDS pada pengguna narkotika dan pekerja seks. TB Paru infeksi opportunistik paling umum pada penderita HIV/AIDS.

Infeksi Opportunistik Pd Penderita HIV

Paru Normal

TB Paru dengan pelebaran Hillus

TB Paru dengan Kalsifikasi

TB Paru dengan Efusi Pleura

Secundary lobules

Nodular Pattern

Typical Tree-in-bud appearance in a patient with active TB.

Random distribution of nodules in miliary tuberculosis

CT-Scan TB Paru Primer

TB Milier tanpa HIV

Gambaran random nodul kecil berukuran seragam dan micronodules di kedua paru-paru. Micronodules subpleural dan subfissural

TB Milier tanpa HIV Random nodul kecil dan micronodules dengan redaman tanah-kaca bilateral yang luas di kedua paru-paru. Perhatikan juga interlobular penebalan septum (panah) dan penebalan interstisial intralobular di kedua paru-paru.

Gambaran CT-Scan pada TB dengan HIV Menunjukkan random nodul kecil dan micronodules di kedua paru. Perhatikan penebalan interstisial peribronchovascular dan interlobular septum. Pembesaran kelenjar getah bening dan beberapa nodul di limpa.

Ct -Scan pasien TB Paru dengan HIV dan terdapat efusi pleura.

Klasifikasi Kasus TB baru TB kambuh/ pengobatan ulang

Regimen Obat 2HRZE / 6 HE (DOTS) 2SHRZE / HRZE / 5H3R3E3 (DOTS)

CD4 CD4 <200/ mm3

Paduan yang dianjurkan Mulai terapi TB. Mulai terapi ARV segera setelah terapi TB dapat ditoleransi (antara 2 minggu hingga 2 bulan)

Keterangan Saat mulai ART pada 2 8 minggu setelah OAT

Paduan yang mengandung EFV (AZT atau d4T) + 3TC + EFV (600 atau 800
mg/hari). Setelah OAT selesai maka bila perlu EFV dapat diganti dengan NVP. Bila NVP terpaksa harus digunakan disamping OAT, maka dapat dilakukan dengan melakukan pemantauan fungsi hati (SGOT/SGPT) secara ketat CD4 200-350/ mm3 CD4 >350/ mm3 Mulai terapi TB Mulai terapi TB Setelah 8 minggu terapi TB Tunda terapi ARV , evaluai kembali pada saat minggu ke 8 terapi TB dan setelah terapi TB lengkap CD4 tidak mungkin diperiksa Mulai terapi TB Pertimbangkan terapi ARV mulai 2 8 minggu setelah terapi TB dimulai

HIV/AIDS faktor resiko berkembangnya tuberkulosis. TB Paru infeksi opportunistik paling umum pada penderita HIV/AIDS. TB yang ditemukan pada ODHA TB Millier Px. CT scan membantu untuk mengkonfirmasi adanya parenkim yang samar, serta lymphadenopathy.

You might also like