You are on page 1of 3

Tawas bekerja optimum pada pH 6-8

100 ml air sampel dituangkan dalam bekker 250 ml

Ditambahkan 5 mg Al dari larutan tawas pokok

pH larutan diukur dengan pH meter

Jika larutan bersifat basa (pH > 7), larutan dititrasi dengan HCL 0,1 N menggunakan buret sampai pH 7. Jumlah titran dicatat

Jika larutan bersifat asam (pH < 7), larutan dititrasi dengan NaOH 0,1 N dititrasi menggunakan buret sampai pH 7. Jumlah titran dicatat

Untuk sampel dalam jar tes sebanyak 100 ml digunakan x10 jumlah titran

2. Percobaan Jar Test

4 Buah gelas bekker ukuran 1.000 ml disiapkan, ditempatkan pada alat jar test

Sampel limbah cair dimasukkan ke dalam masing-masing gelas bekker sebanyak 1.000 ml

Alat pencatat waktu atau stopwatch disiapkan

Alat jar test dihidupkan dengan menekan tombol POWER

Pengatur waktu pada alat jar test diputar pada angka 20 menit

Kecepatan putaran diset pada 100 rpm

Larutan HCl/NaOH yang dibutuhkan dimasukkan supaya sampel berada pada pH optimum untuk tawas yaitu 6-8 (sesuai percobaan pH)

Koagulan tawas 1; 2; 3; 4 ml ke dalam bekker secara bersamaan, stopwatch dihidupkan. Campuran diaduk dengan kecepatan 100 rpm selama 1 menit

Pengadukan dilanjutkan secara lambat dengan kecepatan 20 rpm selama 15 menit. Pembentukan flok yang terjadi diamati

Setelah 15 menit alat dihentikan, flok dibiarkan mengendap selama 30 menit

Cairan yang bening diambil, diukur TSS nya dengan menggunakan portable spektrofotometer

Nilai TSS nya dicatat

You might also like