You are on page 1of 3

Kasus posisi. Kasus ini merupakan kasus pencemaran dan pengerusakan lingkungan yang telah dilakukan olaeh PT.Newmont.

pencemaran yang dilakukan oleh PT. Newmont terjadi disekitar teluk buyat kabupaten Minahasa Sulawesi Barat. Sebenarnya kasus pencemaran lingkungan ini terjadi sudah lama, yaitu semenjak tahun 1986 akan tetapi kasus ini baru mencuat pada tahun 2003. Terungkapnya kasus pencemaran lingkungan ini, berawal dari keluhan masyarakat sekitar yang mendiami teluk buyat yang mengeluhkan berbagai macam penyakit kulit yang mereka derita. Bahkan akibat pencemaran ini, ada beberapa warga yang dinyatakan telah meninggal dunia. Sejak tahun 1996, Newmont Mining Corporation di bawah cabangnya PT. Newmont Minahasa Raya memanfaatkan teluk ini sebagai penimbunan tailing (limbah pertambangan) untuk aktivitas pertambangan emasnya. Diduga dari pembuangan limbah tersebut teluk buyat telah tercemar arsen dan merkuri yang berlebihan yang sangat tidak baik bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup disekitar teluk buyat. Dari pencemaran ini, menimbulkan derita dan beban bagi masyrakat yang mendiami sekitar teluk buyat. Pemerintah akhirnya turun tangan mengusut kasus pencemaran tersebut dengan membentuk Tim Teknis Penanganan Kasus Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Teluk Buyat Teluk Ratatotok. Pada tahun 2004, dari laporan resmi tim tersebut, pencemaran ini digolongkan pencemaran dan pengrusakan lingkungan kategori berat. Dari pejelasan kasus posisi diatas, maka dapat dilihat bahwa PT. Newmont telah melakukan kasus pelanggaran hukum terkait dengan pencemaran lingkungan dan tdak hanya itu saja kerugian yang ditimbulkan akibat pencemaran dan kerusakan teluk buyat sangat besar. Untuk lebih mudah memahaminya maka akan dianalisis satupersatu.

Analisis hukum Apabila dilihat dari kasus posisi diatas, maka terlihat sekali jika PT. Newmont telah melakukan pencemaran lingkungan dan telah melakukan pelanggaran hukum, karena PT. Newmont telah memenuhi unsur-unsur pelanggaran terhadap UU no.32 tahun 2009, yaitu tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Faktanya adalah telah ditemukannya logam berat arsen dan merkuri daidasar teluk buyat, dalam tubuh ikan yang hidup di Teluk Buyat, dalam air minum (air tanah) penduduk, dalam tubuh penduduk dan

dalam udara sekitar Teluk Buyat. Pencemara yang dilakukan oleh PT. Newmont juga telah mengambil hak masyarakat teluk buyat untuk mendapatkan lingkungan yang sehat dan baik yang sesuai dengan pasal 65 ayat 1 UU no.32 tahun 2009, serta dalam pasal Pasal 9 ayat 3 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Dari penelitan yang telah dilakukan tersebut terlihat jika air, ikan dan udara yang menjadi bagian dari teluk buyat tersebut telah tercemari oleh logam berat yang mengakibatkan kesehatan mereka ikut terganggu dan bahkan terancam akan menurun hingga generasi ke sepuluh keturunan mereka. Dari penjelasan diatas PT. Newmont telah terbukti melakukan pencemaran dan dituntut dengan pasal 88 UU no.32 tahun 2009 untuk mempertanggung jawabkan semua kerugian yang telah dilakukannya. Pada kasus ini, peran aktif masyarakat menuntut proses hukum sangatlah penting. Masyarakat Teluk Buyak dapat menggugat PT Newmonth Minahasa Raya secara Perdata, Pidana maupun dengan penyelesaian non litigasi untuk menuntut ganti rugi. Hak gugat masyarakat ini dapat dilakukan dalam bentuk gugatan class action yang telah diatur dalam Pasal 91 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Analisis Ekonomi Kasus pencemaran lingkungan yang telah dilakukan oleh PT. Newmont membawa banyak dampak negatif dan kerugian yang dialami oleh masyarakat sekitar teluk buyat yang tercemar akibat pembuangan limabah. Adapun kerugian yang dialalmi oleh masyarakat sekitar teluk buyat ada yang bersifat materiil dan inmateriil. Salah satu kerugian materiil yang dialami masyarakat teluk buyat adalah perubahan kondisi sosial ekonomi mereka, yaitu sebelum dan sesudah tercemar pembuangan limbah diteluk buyat. Akibat pencemaran tersebut, mata pencaharian warga teluk buyat menjadi terganggu dan tidak bisa berjalan lancar sebab sebagian besar penduduk sekitar teluk buyat bermata pencaharian sebagai nelayan dan menggantungkan hidupnya dari hasil laut. Banyak ikan-ikan dan hasil dari laut lainnya yang tercemar logam berat arsen dan merkuri dalam jumlah yang besar dan apabila hasil laut tersebut dikonsumsi oleh masyarakat maka akan mempengaruhi kondisi kesehatnnya. Para nelayan pun juga tidak dapat memasarkan hasil tangkapan ikannya ke daearah lain, sebab daerah-daerah yang menjadi tempat tujuan pemasarannya pun tidak mau menerima hasil tangkapan ikan dari nelayan sekitar teluk buyat. Dari kasus yang seperti ini,

jelas sekali akan berdampak pada kegiatan perekonomian masyarakat teluk buyat dan sebagian masyarakat teluk buyat kehilangan pekerjaannya. Apabila hal yang seperti ini terjadi secara terus menerus maka rakyat disekitar teluk buyat penghasilannya bisa berkurang akibat hasil tangkapan ikan tidak laku dipasaran. Dan jika kita melihat akan besarnya kebutuhan hidup sekarang maka para nelayan tadi bisa-bisa akan kekurangan biaya hidupnya dan mereka hidup dengan banyak kekurangan. Tidak jarang mereka hanya makan seadanya akibat kekurangan uang, apapun yang bisa dimakan pasti akan mereka makan. Belum lagi banyaknya hutang yang menumpuk akibat mereka tidak sanggup membayar hutang. Akibat perubahan ekonomi yang begitu besar maka kehidupan masyarakatnya pun juga mengalami perubahan yang cukup besar.

You might also like