Professional Documents
Culture Documents
TENAGA AIR
Oleh
IRHAS MUFTI FIRDAUS 321 11 030
YULIA REZKY SAFITRI 321 11 078
HARDIANA
321 11 046
MUH SYIFAI PIRMAN
321 11 034
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
PLTA adalah suatu pusat tenaga air yang memiliki peralatan tertentu dan
bertujuan merubah (konversi) energi potensial air menjadi energi listrik. Pembangkit
tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau
air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi
mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Kapasitas PLTA diseluruh
dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama
dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang.
PLTA termasuk jenis pembangkitan hidro. Karena pembangkitan ini menggunakan air
untuk kerjanya.
Saat ini pengetahuan tentang PLTA sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa
sebagai bekal ilmu ketika akan bekerja di PLTA, dimana para pekerja dituntut untuk
benar benar paham tentang segala sesuatu yg ada di PLTA. Diharapkan dengan
adanya makalah ini mahasiswa dapat memahami segala sesuatu tentang PLTA.
1.2 Rumusan masalah
Masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini meliputi definisi, gambar,
macam macam (klasifikasi), prinsip kerja, pemasangan. Hal hal diluar dari yang
disebutkan tadi tidak akan dibahas dalam makalah ini.
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan
-
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Potensial Transformer
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin
air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar
barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh
lebih 1 milyar orang. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara
mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru
yang dikenal dengan pumped-storage plant .
pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:
Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air
dialirkan langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.
Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di
lower reservoir sebelum dibuang disungai.
Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir
sehingga cadangan air pada Waduk utama tetap stabil.
2.2 Jenis-Jenis PLTA
1. Berdasarkan Tinggi Terjun PLTA
adalah jenis PLTA yang memanfaatkan tenaga listrik yang berlebihan ketika musim
hujan atau pada saat pemakaian tenaga listrik berkurang saat tengah malam, pada
waktu ini sebgian turbin berfungsi sebagai pompa untuk memompa air yang di hilir ke
hulu, jadui pembangkit ini memanfaatkan kembali air yang dipakai saat beban puncak
dan dipompa ke atas lagi saat beban puncak terlewati.
2.3 Komponen komponen dasar PLTA
1. DAM
Sesuai dengan kondisi alam, pengembangan PLTA dapat dibagi atas 2 jenis
yaitu : tipe waduk dan tipe aliran langsung. Tipe waduk dapat berupa bendungan
(reservoir) dan keluaran danau (lake outlet), sedangkan tipe aliran langsung dapat
berupa aliran langsung sungai (run-off river) dan aliran langsung dengan bendungan
pendek (run-off river with low head dam).
Bendungan Scrivener, Canberra Australia, dibangun untuk mengatasi banjir
5000-tahunan. Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan
laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga
digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air
yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Sedangkan waduk adalah
kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai kebutuhan. Waduk dapat
terjadi secara alami maupun dibuat manusia. Waduk buatan dibangun dengan cara
membuat bendungan yang lalu dialiri air sampai waduk tersebut penuh.
Bendungan Hoover, sebuah bendungan beton lengkung di Black Canyon di Sungai
Colorado. Dam dapat diklasifikasikan menurut struktur, tujuan atau ketinggian.
Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan, bendungan dapat diklasifikasikan
sebagai dam kayu, "embankment dam" atau "masonry dam", dengan berbagai
subtipenya.
Tujuan dibuatnya termasuk menyediakan air untuk irigasi atau penyediaan air di
perkotaan, meningkatkan navigasi, menghasilkan tenaga hidroelektrik, menciptakan
tempat rekreasi atau habitat untuk ikan dan hewan lainnya, pencegahan banjir dan
menahan pembuangan dari tempat industri seperti pertambangan atau pabrik. Hanya
beberapa dam yang dibangun untuk semua tujuan di atas.
Menurut ketinggian, dam besar lebih tinggi dari 15 meter dan dam utama lebih dari
150 m. Sedangkan, dam rendah kurang dari 30 m, dam ketinggian-medium antara 30 100 m, dan dam tinggi lebih dari 100 m.
Kadang-kadang ada yang namanya Bendungan Sadel sebenarnya adalah sebuah dike,
yaitu tembok yang dibangun sepanjang sisi danau untuk melindungi tanah di
sekelilingnya dari banjir. Ini mirip dengan tanggul, yaitu tembok yang dibuat
sepanjang sisi sungai atau air terjun untuk melindungi tanah di sekitarnya dari
kebanjiran.
Sebuah bendungan Pengukur overflow dam didisain untuk dilewati air. weir adalah
sebuah tipe bendungan pengukur kecil yang digunakan untuk mengukur input air.
Bendungan Pengecek check dam adalah bendungan kecil yang didisain untuk
mengurangi dan mengontrol arus soil erosion.
2. SWITCHYARD
Serandang hubung ialah saluran air yang digunakna untuk mengairkan air yang
berasal dari bendungan. Saluran ini terhubung dengan Gedung sentral. Pada saluran
ini air memiliki energi kinetic yang sangat besar, karena dipenaruhi oleh tekanan air
membebaskan sudu dari gaya-gaya samping. Untuk turbin dengan daya yang besar,
sistem penyemprotan airnya dibagi lewat beberapa nosel. Dengan demikian diameter
pancaran air bisa diperkecil dan ember sudu lebih kecil.
Turbin Pelton untuk pembangkit skala besar membutuhkan head lebih kurang 150
meter tetapi untuk skala mikro head 20 meter sudah mencukupi.
Turbin Turgo
Turbin Turgo dapat beroperasi pada head 30 s/d 300 m. Seperti turbin pelton turbin
turgo merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda. Pancaran air dari nozle
membentur sudu pada sudut 20 o. Kecepatan putar turbin turgo lebih besar dari turbin
Pelton. Akibatnya dimungkinkan transmisi langsung dari turbin ke generator sehingga
menaikkan efisiensi total sekaligus menurunkan biaya perawatan.
Turbin Crossflow
Salah satu jenis turbin impuls ini juga dikenal dengan nama Turbin Michell-Banki
yang merupakan penemunya. Selain itu juga disebut Turbin Osberger yang
merupakan perusahaan yang memproduksi turbin crossflow. Turbin crossflow dapat
dioperasikan pada debit 20 litres/sec hingga 10 m3/sec dan head antara 1 s/d 200 m.
Turbin Zcrossflow menggunakan nozle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan
lebar runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi konversi
energi kinetik menjadi energi mekanis. Air mengalir keluar membentur sudu dan
memberikan energinya (lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan
turbin. Runner turbin dibuat dari beberapa sudu yang dipasang pada sepasang piringan
paralel.
Turbin Reaksi
Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan terjadinya
penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya
pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang
bekerja berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin
reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah turbin.
Turbin Francis
Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara sumber
air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin
Francis menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air masuk secara
tangensial. Sudu pengarah pad turbin Francis dapat merupakan suatu sudu pengarah
yang tetap ataupun sudu pengarah yang dapat diatur sudutnya. Untuk penggunaan
pada berbagai kondisi aliran air penggunaan sudu pengarah yang dapat diatur
merupakan pilihan yang tepat.
Turbin Kaplan & Propeller
Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin ini tersusun
dari propeller seperti pada perahu.. Propeller tersebut biasanya mempunyai tiga
hingga enam sudu.
3.2 Generator Listrik
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanikal. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrikSebelum hubungan
antara magnet dan listrik ditemukan, generator menggunakan prinsip elektrostatik.
Mesin Wimshurst menggunakan induksi elektrostatik atau "influence". Generator Van
de Graaff menggunakan satu dari dua mekanisme:
* Penyaluran muatan dari elektroda voltase-tinggi
* Muatan yang dibuat oleh efek triboelectric menggunakan pemisahan dua insulator
Generator elektrostatik tidak efisien dan berguna hanya untuk eksperimen saintifik
yang membutuhkan voltase tinggi.
* Generator portabel (pandangan samping)
* Generator portabel (pandangan sudut)
Pada 1831-1832 Michael Faraday menemukan bahwa perbedaan potensial dihasilkan
antara ujung-ujung konduktor listrik yang bergerak tegak lurus terhadap medan
magnet. Dia membuat generator elektromagnetik pertama berdasarkan efek ini,
menggunakan cakram tembaga yang berputar antara kutub magnet tapal kuda. Proses
ini menghasilkan arus searah yang kecil.
Sementara prinsip kerja suatu PLTA secara umum adalah menghimpun air dalam
waduk atau bendungan atau kolam tando tahunan yang berfungsi dasar untuk
menampung air dan menaikkan tinggi tekan air (head) yang merupakan potensi air
sungai lalu menyalurkannya ke turbin dalam gedung sentral yang terletak lebih rendah
dari waduk. Selanjutnya turbin menyalurkan energi air ke generator yang akan
mengubahnya menjadi energi listrik.
BAB III
Penutup
Kesimpulan.
1
Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan
turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan
generator). Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara
dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia
yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang. PLTA termasuk jenis pembangkitan
hidro. Karena pembangkitan ini menggunakan air untuk kerjanya.
Jenis PLTA
1. Berdasarkan Tinggi Terjun PLTA
DAFTAR PUSTAKA
http://4bri.blogspot.com/2012/11/cara-kerja-pembangkitlistrik-tenaga.html
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/6631
0195?
extension=doc&ft=1363072016<=1363075626&uahk=q
FvW/HiceNcny1MrxDURoJq1td4