You are on page 1of 7

Definisi Pre eklampsia adalah gangguan multisistem spesifik pada kehamilan, di definisikansebagai hipertensi pada ibu hamil setelah

umur kehamilan 20 minggu atau segera setelahpersalinan dengan adanya proteinuria dan atau edema. Dapat terjadi lebih awal misalnya padamola hidatidosa. Morris, S C. Pregnancy, Eklampsia. 2006. http;//www. Emedicine.com Eklampsia pada umumnya timbul pada wanita hamil atau dalam nifas dengan tanda-tanda pre eklampsia. Pada wanita yang menderita eklampsia timbul serangan kejang yangdapat diikuti oleh koma. Morris, S C. Pregnancy, Eklampsia. 2006. http;//www. Emedicine.com Prawirohardjo, S. Pre Eklampsia dan Eklampsia. Dalam : Ilmu Kebidanan. YayasanBina pustaka Prawirohardjo, Jakarta. 1999.

Patofisiologi Eklampsia terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu dan merupakan komplikasi daripre eklampsia berat. Progresi dari pre eklampsia berat ke kejang dan koma didugaberhubungan dengan hipertensi ensefalopati, edema vasogenik akibat iskemia kortikal, edemaserebri dan perdarahan.Penyebab pre eklampsia dan eklampsia masih tidak jelas. Genetik, immunologik,endokrin, dan nutrisi diduga memiliki peranan dalam proses yang rumit. Beberapa penelitianmemperkirakan bahwa iskemia plasenta dan uterus dan pelepasan zat tertentu menyebabkanvasokonstriksi yang luas. Penyebab langsung aktivitas kejang pada penderita eklampsiamasih tidak diketahui. Iskemia serebri, infark, perdarahan edema diketahui terjadi padapenderita dengan eklampsia. Morris, S C. Pregnancy, Eklampsia. 2006. http;//www. Emedicine.com Stephani, R. Eklampsia. 2005. http;//www. Emedicine.com

Frekuensi Di Amerika serikat, kejadian eklampsia mendekati 0,05%-0,2% dari semuakehamilan. Morris, S C. Pregnancy, Eklampsia. 2006. http;//www. Emedicine.com

Eklampsia sering terjadi pada pasien dengan usia reproduksi yang ekstrim, Resikoeklampsia lebih besar terjadi pada wanita usia kurang dari 20 tahun. Morris, S C. Pregnancy, Eklampsia. 2006. http;//www. Emedicine.com Gejala dan Tanda Morris, S C. Pregnancy, Eklampsia. 2006. http;//www. Emedicine.com Shuman, T. Pregnancy : Pre Eklampsia and Eklampsia. 2005.http;//www.Google.com.

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya pre eklampsia danterjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan,mual, nyeriepigastrium dan hiperrefleksia. Bila keadaan ini tidak dikenal dan tidak segera diobati, akantimbul kejang,

yang sangat berbahaya terutama pada persalinan.Konvulsi eklampsia dibagi dalam 4 tingkat, yakni : Tingkat awal atau aura. Keadaan ini berlangsung kira-kira 30 detik. Mata penderitaterbuka tanpa melihat, kelopak mata bergetar demikian pula tangannya, dan kepaladiputar ke kanan atau ke kiri.2. Kemudian timbul tingkat kejang tonik yang berlangsung kurang lebih 30 detik.Dalam tingkat ini seluruh otot menjadi kaku, wajahnya keliatan kaku, tanganmenggenggam, dan kaki membengkok ke dalam. Pernafasan berhenti, muka mulaimenjadi sianotik, lidah dapat tergigit. Stadium ini kemudian disusul oleh tingkat kejangan klonik yang berlangsung antara1-2 menit. Spasmus tonik menghilang. Semua otot berkontraksi dan berulang-ulangdalam tempo yang cepat. Mulut membuka dan menutup dan lidah dapat tergigit lagi.Bola mata menonjol. Dari mulut keluar ludah yang berbusa, muka menunjukkankongesti dan sianosis. Penderita menjadi tidak sadar.Kejangan klonik ini dapatdemikian hebatnya, sehingga penderita dapat terjatuh dari tempat tidurnya. Akhirnyakejangan terhenti dan penderita menarik nafas secara mendengkur. sekarang ia memasuki tingkat koma. Lamanya ketidaksadaran tidak selalu sama.Secara perlahan-lahan penderita menjadi sadar lagi, akan tetapi dapat terjadi pulabahwa sebelum itu timbul serangan baru dan yang berulang, sehingga ia tetap dalamkeadaan koma.Selama serangan tekanan darah meninggi, nadi cepat, dan suhu meningkat sampai40 derajat celcius. Sebagai akibat serangan dapat terjadi komplikasi-komplikasi seperti lidah tergigit, perlukaan dan fraktur, gangguan pernafasan, solusio plasenta danperdarahan otak. Diagnosis Morris, S C. Pregnancy, Eklampsia. 2006. http;//www. Emedicine.com Wikipedia Foundation. Eklampsia. 2007. http;//www.Yahoo.com Diagnosis eklampsia umumnya tidak sulit. Dengan adanya tanda dan gejala preeklampsia yang disusul oleh serangan kejang seperti telah diuraikan, maka diagnosiseklampsia sudah tidak diragukan. Walaupun demikian, eklampsia harus dibedakan dariepilepsi atau kejang akibat proses intra kranial yag lain, atau koma akibat sebab lain sepertidiabetes, perdarahan otak, meningitis, ensefalitis dan lain-lain. Komplikasi Prawirohardjo, S. Pre Eklampsia dan Eklampsia. Dalam : Ilmu Kebidanan. YayasanBina pustaka Prawirohardjo, Jakarta. 1999. Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin. Usaha utama ialahmelahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita pre eklampsia dan eklampsia. Komplikasiyang tersebut di bawah ini biasanya terjadi pada pre eklampsia berat dan eklampsia. 1. Solusio plasenta. Komplikasi ini biasanya terjadi pada ibu yang menderita hipertensiakut dan lebih sering terjadi pada pre eklampsia. 2. Hipofibrinogenemia.

3. Hemolisis. Belum diketahui dengan pasti apakah ini merupakan kerusakan sel-sel hatiatau destruksi sel darah merah. Nekrosis periportal hati yang sering ditemukan padaautopsi penderita eklampsia dapat menerangkan terjadinya ikterus.4. 4. Perdarahan otak. Komplikasi ini merupakan penyebab utama kematian maternalpenderita eklampsia. 5. Kelaianan mata. Kehilangan penglihatan untuk sementara, yang berlangsung sampaiseminggu, dapat terjadi. Perdarahan kadang-kadang terjadi pada retina, hal inimerupakan tanda gawat akan terjadinya apopleksia serebri.6. 6. Edema paru-paru. 7. nekrosis hati. Nekrosis periportal hati pada pre eklampsia-eklampsia merupakanakibat vasospasme arteriol umum. Kelainan ini diduga khas untuk eklampsia, tetapiternyata juga ditemukan pada penyakit lain. Kerusakan sel-sel hati dapat diketahuidengan pemeriksaan faal hati, terutama penentuan enzim-enzimnya. 8. Sindroma HELLP, yaitu hemolisis, elevated liver enzim dan low platelet. 9. Kelaianan ginjal. Kelainan ini berupa endotheliosis glomerulus yaitu pembengkakansitoplasma sel endothel tubulus ginjal tanpa kelainan struktur lainnya. Kelainan lainyang dapat timbul adalah anuria sampai gagal ginjal. 10. DIC (Disseminated intravascular coagulation) 11. Prematuritas, dismaturitas dan kematian janin intra uterin. Prognosis Prawirohardjo, S. Pre Eklampsia dan Eklampsia. Dalam : Ilmu Kebidanan. YayasanBina pustaka Prawirohardjo, Jakarta. 1999. Eklampsia di Indonesia masih merupakan penyakit pada kehamilan yang memintakorban besar dari ibu dan bayi. Dari berbagai pengumuman, diketahui kematian ibu berkisarantara 9,8% - 25,5% sedangkan kematian bayi lebih tinggi lagi, yakni 42,2% - 48,9%.Sebaliknya, kematian ibu dan bayi di negara maju lebih kecil. Tingginya kematian ibu dananak di negaranegara yang kurang maju disebabkan oleh kurang sempurnanya pengawasanantenatal dan natal; penderita-penderita eklampsia sering terlambat mendapat pengobatanyang tepat. Kematian ibu bisanya disebabkan oleh perdarahan otak, dekompensatio kordisdengan edema paru, payah ginjal dan masuknya isi lambung ke dalam jalan pernafasan waktukejang.Sebab kematian bayi terutama oleh hipoksia intra uterin dan prematuritas Pencegahan Prawirohardjo, S. Pre Eklampsia dan Eklampsia. Dalam : Ilmu Kebidanan. YayasanBina pustaka Prawirohardjo, Jakarta. 1999. Pada umumnya timbulnya eklampsia dapat dicegah, atau frekuensinya dikurangi.Usaha-usaha untuk menurunkan frekuensi eklampsia terdiri atas : 1. Mengusahakan agar semua wanita hamil memeriksakan diri sejak hamil muda. 2. Mencari pada tiap pemeriksaan tanda-tanda pre eklampsia dan mengobatinya segeraapabila ditemukan. 3. Mengakhiri kehamilan sedapat-dapatnya pada kehamilan 37 minggu ke atas apabilasetelah dirawat tanda-tanda pre eklampsia tidak juga dapat dihilangkan.

Penatalaksanaan Sutarinda, Z. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian/SMF Obstetri Ginekologi.Banjarmasin, Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi RSUD ULIN-FK UNLAM

Prinsip pengobatan ; 1. 2. 3. 4. Menghentikan dan mencegah kejang Memperbaiki keadaan umum ibu/janin seoptimal mungkin Mencegah komplikasi4. Terminasi kehamilan/persalinan dengan trauma seminimal mungkin pada ibu.

Obat-obatan anti kejangMgSO Dosis awal : 4 g 20 % iv pelan (3 menit atau lebih), disusul dengan 10 g 40%im terbagi pada bokong kanan dan bokong kiri. Dosis ulangan : tiap 4 jam diberikan 4 g 40% im diteruskan sampai 24 jampaska persalinan atau 24 jam bebas kejang. Apabila ada kejang lagi, diberikan 2 g MgSO4 20% iv pelan. Pemberian ivulangan ini hanya sekali saja, apabila masih timbul kejang lagi, makadiberikan penthotal 5 mg/kgbb/iv pelan. -tanda keracunan MgSO4, diberikan antidotum glukonas kalikus10%, 10 ml iv pelan (selama 3 menit atau lebih). Diazepam ml D5% infus dengan kecepatan 30 tetes/menit. Pengobatan diberikan sampai dengan 12 jam paska persalinan atau 12 jam bebaskejang. bila masih terjadi kejang diberikan penthotal 5 mg/kgbb/iv pelan.

Apabila sudah diberikan pengobatan diazepam di luar, maka : diperhitungkan, dan pengobatan dengan diazepam dalam dosis penuh. u lebih, maka diberikan pengobatan dengan MgSO4 atau diazepam dalam dosis penuh. timbulkejang lagi maka diberikan MgSO42 g iv. Perawatan kalau kejang tenang Pasang sudep lidah ke dalam mulut Oksigenasi yang cukup

Perawatan kalau koma tentukan skor tanda vital makanan penderita.

bentuk per NGT.II. Memperbaiki keadaan umum ibu 1. Infus D5% 2. Pasang CVP untuk : -Pemantauan keseimbangan cairan (pertimbangan pemberian low molekul Dextran) -Pemberian kalori (D10%) -Koreksi keseimbangan asam basa (pada asidosis maka diberikan NaBic/Meylon 50 meq iv) -Koreksi keseimbangan elektrolit (didasarkan atas hasil pemeriksaan lain)III. Mencegah Komplikasi -obatan hipertensi, diberikan pada penderita dengan TD 180/110mmHg atau lebih. Dapat diberikan nifedipin sublingual 10 mg. Setelah1 jam, jika tekanan darah masih tinggi dapat diberikan nifedipinulangan 5-10 mg sublingual atau oral dengan interval 1 jam, 2 jam atau3 jam sesuai kebutuhan. renal sudah diatasi) -tanda payah jantung,edema paru, nadi 120 x/menit, sianosis, diberikan digitalis cepatdengan cedilanid

Terminasi kehamilan/persalinan. Stabilisasi : 4-8 jam setelah salah satu atau lebihkeadaan berikut ini :

-STV > 10, boleh terminasi -STV < 9 perubahan=terminasi Daftar Pustaka Morris, S C. Pregnancy, Eklampsia. 2006. http;//www. Emedicine.com Prawirohardjo, S. Pre Eklampsia dan Eklampsia. Dalam : Ilmu Kebidanan. YayasanBina pustaka Prawirohardjo, Jakarta. 1999. Stephani, R. Eklampsia. 2005. http;//www. Emedicine.com Shuman, T. Pregnancy : Pre Eklampsia and Eklampsia. 2005.http;//www.Google.com. Wikipedia Foundation. Eklampsia. 2007. http;//www.Yahoo.com.

Sutarinda, Z. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian/SMF Obstetri Ginekologi.Banjarmasin, Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi RSUD ULIN-FK UNLAM

You might also like