You are on page 1of 22

TUGAS AKHIR RANGKUMAN MENTORING 2013

Oleh : Nama NRP Kelompok Hari / Jam Pementor : Sepadyawan : 133020337 : 1 (satu) : Selasa, 08.00 09.00 : Adang Suryana

MASJID ULUL ALBAAB FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2013

BAB I MARIFATUNNAS

MARIFATUNNAS

Asal Manusia

Proses Penciptaan Manusia

Untuk Apa Manusia di Ciptakan oleh Allah SWT

Diagram Tentang Marifatunnas

Marifatunnas berasal dari dua kata, yaitu : Marifat artinya mengenal dan Nasun artinya manusia. Jadi Marifatunnas adalah mengenali manusia dengan mengetahui asal manusia serta proses penciptaan manusia supaya kita memahami untuk apa kita diciptakan oleh allah swt. Sabda Rasullah SAW "Barang siapa mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Rabbnya" Manusia terlahir ke dunia dan selanjutnya mendiaminya merupakan suatu kepastian yang tidak bisa dihindari. ia kemudian menjalani kehidupan yang tidak pernah ia mengerti. Bukan pemaksaan, hal ini sudah merupakan suatu ketetapan bahwa ia harus ada dan sering tak pernah menyadari bahwa keberadaannya bukanlah kehendak dan kuasanya ia sendiri. Herannya, ketidakmengertian ini sering menjadikan ia sombong. ia sering bertindak atas kemauannya ia sendiri, seakan dialah yang paling hebat dan mampu berbuat apa saja. padahal ketika ia terlahir ke dunia, ia tidak membawa apa-apa yang pantas untuk di banggakan dan ia juga terlahir sebagai makhluk yang tidak berdaya, tak mampu berbuat dan bertindak apa-apa. Pada waktu dia terlahir, dunia ini telah ada dan lengkap dengan segala sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan sebagai bekal dalam hidupnya.dengan kemampuan akalnya, manusia akan mampu menguasai dan memimpin dunia, sehingga akibatnya ia hanya sadar akan eksistensi dirinya, tapi disisi lain ia lupa akan esensi dirinya sendiri. Sedangkan seseorang yang mampu memperhatikan dirinya bagaimana dia jadi, bagaimana struktur tubuhnya dan semua bagian dari tubuhnya maka akan dia dapatkan semuanya ada karena ada yang menciptakan. Barulah dia mengenal dirinya dan mengenal sang kholiq.


Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (Q.S Ar-Rum ; 30)

Adapun konsep manusia dalam Al-Quran adalah sebagai berikut : 1. Al-Basyar (QS. 3 : 47 ; 18 : 110 ; 33 : 33 ; 12 : 31) ini menunjukan bahwa manusia sebagai makhuluk biologis. 2. Al-Insan (QS. 5 : 3 ; 76 : 1 - 2) ini yang membedakan antara manusia dengan hewan yaitu diberinya akal untuk merenungkan, memikirkan, menganalisa dan mengamati ciptaan Allah. 3. Bani Adam (QS. 2 : 31 37 ; 17 : 70 ; 38 : 71, 76) ini bermula dari penciptaan Adam sebagai manusia pertama di dunia yang mempunyai musuh syaithon (QS. 7 : 12) 4. An-Nas (QS. 2 : 8, 204 ; 114 : 1) Manusia sebagai makhuluk sosial yang memiliki berbagai karakteristik. PROSES PENCIPTAAN MANUSIA Q.S Al Muminun : 12-14


Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.


Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).


Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Q.S As - Sajadah : 7 9


Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.


Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. UNSUR PENCIPTAAM MANUSIA 1. Dari tanah (At tinu), kemudian Allah SWT meniupkanruhnya.(Tsumma nufikho fiihi rruuhu) "Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa disisi Allah adalah sebagaimana penciptaan Adam. Dia menciptakan Adam dari turob (Tanah bumi), kemudian Dia berfirman kepadanya, "Jadilah !" maka jadilah ia" (QS. Ali Imran : 59) 2. Setetes nuthfah (An nuthfahu) " yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik baiknya dan yang memulai penciptaan manusia daru tanah. kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina ( air mani ). kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya Roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati ; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur." ( QS. As Sajdah [32] : 7 9 ) " Dia di ciptakan dari air yang terpancar. yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada" ( QS. Ath Thariq [86] :6 7 ) Al Qur'an mengingatkan manusia terhadap kejadiaannya yaitu setetes air hina (nuthfah) agar manusia menyembah Allah, tawadhu, bersyukur dan tidak sombong. " Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya istrinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatak ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain dia; maka bagaimana kamu dapat di palingkan ? ( QS. Az Zumar [39] : 6 ) KEDUDUKAN MANUSIA Makaa natul insani adalah : 1. Makhluk yang termulia (Afdholal khoqi) " dan sesungguhnya telah kami Muliakan anak anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezeki dari yang baik baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang lebih sempurna atas kebanyakan makhluq yang telah kami ciptakan" ( QS. Al Isra [17] : 70 ). 2. Makhluk yang paling indah bentuk dan kejadiaannya(Ahsanut Taqwiimi) " sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya" ( QS. At Tin [95] : 4 ) 3. Makhluk yang di berikan kebebasan memilih dan bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk. (lahu haqqul ikhtiyari wattafriiqi bainal haqqi wal baa thili). "dan jiwa dan penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kepastian dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya" ( QS Asy syams [91] : 7 10 ) 4. Makhluk yang di beri kemampuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan di bekali dengan alat alat yang mendukungnya dalam meraih iptek itu (Mazawwadun bil ` ilmi wa adawaa tihi). Alat alat tersebut adalah: o Pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati (assam'i wal bashori wal fa wa di). "dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur" ( QS An Nahl [16] : 78 ). o Lisan (Al lisaani). " bukankah kami telah memberikan kepadanya dua buah mata. lidah, dan dua buah bibir". ( QS Al Balad [90] : 7 8 ).

"(Tuhan) yang maha pemurah, yang telah mengajarkan Al Quran Dia menciptakan manusia ,mengajarnya pandai berbicara" ( QS Ar Rahman [55] : 1 4 ). o Pena (Al Qalami) " nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, berkat Nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) Sekali kali bukan orang gila" ( QS Al Qalam [68] : 1 2 ) " yang mengajar ( manusia ) dengan perantaraan kalam " ( QS Al `Alaq [96] : 4 ). 5. Khalifah Allah SWT di bumi yang bertugas (kholiifatullahi fil ardli): o Sebagai pemimpin yang mengatur bumi berdasarkan petunjuk dan undang undang Allah ( tanfiidzu syarii'atillahi fii Haa `imaratul ardli) "katakanlah, " Dia-lah yang berkuasa untuk mengirimkan Azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan golongan ( yang saling bertentangan ) dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain. Perhatikanlah, betapa kami mendatangkan tanda tanda kebesaran kami silih berganti agar mereka memahami(nya) " ( QS Al An'am [6] : 65 ). "ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat, " sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata, " mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman, " sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. " ( QS Al Baqarah [2] : 30 ) o Memakmurkan bumi dan mengeluarkan potensi yang terkandung didalamnya untuk kesejahteraan ummat manusia berdasarkan petunjuk dan peraturan Allah " Dan kepada Tsamud (kami utus) Saudara mereka Shalih. Shalih berkata, " Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kamudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhan-ku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (Do'a hamba-Nya)." ( QS. Hud [11] : 61 ) o Menyebarkan Keadilan dan Kemaslahatan "sesungguhnya kami telah mengutus Rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka al-kitabdan neraka (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, ( supaya mereka menggunakan besi itu ) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan Rasulrasul-Nya padahal Allah tidak di lihatnya. Sesungguhnya Allah maha kuat lagi maha perkasa. ( QS. Al Hadid [57] : 25 ) " Hai Daud, sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah (pemguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) diantara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azad yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan. ( QS. Shad [38] : 26 ) 6. Makhlukyang diberikan beban untuk beribadah kepada Allah SWT semata, ibadah yang mencakup ibadah ritual dan seluruh aspek kehidupan manusia. " dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-ku." ( QS. Adz-Dzariyat [51] : 56 ) PERJALANAN HIDUP MANUSIA " Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkanmu kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan kembali, kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan." Fase Perjalanan Hidup Manusia : 1. Alam Rahim Merupakan tempat tersimpannya janin dalam perut ibu. Keberadaannya amat sempit, gelap dan sesak dengan masa yang dialaminya dalam tiga kegelapan. Seperti Firman Allah

" Dan Kami menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan" (QS. 39 : 6) 2. Alam Dunia Alam dunia merupakan Alam yang penuh dengan realita. dalam alam dunia ini manusia tumbuh dan berkembang dengan dibekali pendengaran, penglihatan, dan qolbu (QS.16:78;7:179) di alam dunia inilah manusia harus mengoptimalkan kemampuannya untuk memperoleh balasan kelak nanti apakah kebahagiaan atau kecelakaan. peringatan Allah kepada kita dalam QS.6:32 "Dan tidaklah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka. dan sungguh kampung akherat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. maka tidaklah kamu mengetahuinya." 3. Alam Kubur. Keberadaan alam ini amat sunyi, sepi, sempit, beku dan kaku. Alam kubur merupakan lensa yang amat jelas untuk menerangkan baik buruknya amal seseorang karena akan mulai nampak balasan bagi manusia. "Sesungguhnya Alam Kubur itu merupakan awal dari alam akherat, Siapa yang selamat dalam tahap pertama itu, untuk selanjutnya akan lebih ringan, dan barang siapa yang tidak selamat maka untuk tahap-tahap selanjutnya akan lebih berat ." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majjah dan Al Hakim). 4. Alam Akherat Alam ini tempat dibangkitkannya manusia dari alam kubur dimana seorang bapak tidak dapat menolong seorang anaknya ataupun sebaliknya. Hanya amalan dirinya yang akan menolongnya dari penghisaban. "Hai Manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutlah suatu hari yang (pada hari itu) seorang Bapak tidak dapat menolong seorang anaknya dan seorang anak tidak (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syetan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) kholiq."

SIFAT-SIFAT MANUSIA Manusia memiliki sifat-sifat berikut seperti fitrah, lemah, bodoh, membutuhkan bantuan, selalu menyesali diri, hendak membuat maksiat terus menerus, mencintai dunia yang fana, melupakan akherat, syukur, kufur, dll. TUJUAN HIDUP MANUSIA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Misi Hidup Tujuan Hidup Fungsi Hidup TugasHidup Prinsip Hidup Alat Hidup Teladan Hidup Kawan Hidup Lawan Hidup Dasar Hidup Sifat Hidup

Aplikasi dari Al - Quran

BAB II MARIFATULLAH

MARIFATULLAH

Untuk Beribadah Kepada Allah

Berhubungan Dengan MArifatunnas

o o

Manusia harus mengesakan Allah SWT Manusia Jangan Mengesakan Dunia, Seperti : Uang

Marifah berasal dari kata arafa yarifu marifah yang berarti mengenal. Dengan demikian marifatullah berarti usaha manusia untuk mengenal Allah baik wujud maupun sifat-sifatNya. Manusia sangat berkepentingan untuk mengetahui siapa penciptanya dan untuk apa ia diciptakan. Maka berpalinglah kamu dari orang yang telah berpaling dari peringatan Kami dan dia tidak menghendaki, kecuali kehidupan dunia. Itulah kesudahan pengetahuan mereka. Sungguh Tuhanmu lebih mengetahui orang yang telah sesat dari jalan-Nya, dan Dia lebih mengetahui orang yang dapat petunjuk. (QS. An Najm: 29-30). Jadi marifatullah merupakan ilmu yang paling mulia dan penting karena materi yang dipelajarinya adalah Allah. Manfaat yang dihasilkannya pun tidak saja untuk kepentingan dunia tapi juga untuk kebahagiaan akhirat. Orang yang mempelajari marifatullah akan menjadi insan yang beriman dan bertaqwa bila Allah memberi hidayah kepadanya. Dan bagi muslim yang mempelajarinya, insya Allah akan menaikkan keimanan dan ketaqwaannya (raful iman wat taqwa). Sebagai balasan atas keimanan dan ketaqwaan mereka, Allah SWT menjanjikan kebaikan-kebaikan bagi mereka, di antaranya: 1. Al Khalifah. Bahwa Allah SWT menjanjikan kepada mereka untuk menjadi penguasa di muka bumi ini. Dan Allah telah menjanjikan bagi orang-orang yang beriman di antaramu dan mengerjakan amal shaleh, bahwa Allah sungguh-sungguh akan mengangkat mereka menjadi khalifah di muka bumi, sebagaimana orang-orang dahulu menjadi khalifah (QS. An Nur: 55). Melalui beberapa tahap pembinaan secara berkesinambungan, insya Allah kekhalifahan Islam akan muncul kembali sebagaimana yang dinubuahkan rasulullah saw. Rasulullah saw

mengungkapkan bahwa umat Islam setidaknya akan melalui lima periode dalam perjalanannya hingga hari kiamat nanti, yaitu periode kenabian, periode kekhalifahan yang tegak di atas nilai-nilai kenabian, periode mulkan adhan (penguasa yang menggigit), periode mulkan jabbariyan (penguasa yang menindas), dan terakhir sebelum datangnya kiamat, umat ini sekali lagi akan berjaya dengan kembali ke periode kekhalifahan yang tegak di atas nilai-nilai kenabian. (disarikan dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Baihaqi). 2. Tamkinuddin. Yaitu diteguhkannya agama Islam di muka bumi. dan Allah sungguh-sungguh akan meneguhkan agama mereka yang diridhai-Nya (QS. An Nur: 55). Dia-lah yang telah mengutus rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (QS. At Taubah: 33 dan QS. Ash Shaf: 9). Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak, agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi(QS. Al Fath: 28). 3. Al Amnu. Bahwa Allah SWT akan mengkondisikan orang-orang yang beriman rasa aman dan tentram setelah sebelumnya mereka selalu ditimpa keresahan dan ketakutan. Dan Allah sungguh-sungguh akan menggantikan ketakutan mereka dengan keamanan (QS. An Nur: 55). Dan ingatlah ketika Ibrahim berdoa, Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. (QS. Al Baqarah: 126). Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka), Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman. (QS Al Hijr: 45-46). Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al Anam: 82). 4. Al Barakat (keberkahan yang melimpah). Kalau sekiranya penduduk negeri itu beriman dan bertaqwa, niscaya Kami tumpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka itu mendustakan, sebab itu Kami siksa mereka disebabkan usahanya itu. (QS. Al Araf: 96). 5. Al Hayatun thayyibah (kehidupan yang baik). Barangsiapa melakukan kebaikan-kebaikan, laki-laki maupun perempuan dan dia beriman, pasti Kami akan memberinya kehidupan, kehidupan yang menyenangkan. Dan Kami akan memberinya pahala, sesuai dengan apa yang mereka lakukan secara lebih baik. (QS. An Nahl: 97). 6. Al Jannah (surga) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, bagi mereka surga Firdaus-lah tempatnya, mereka kekal di dalamnya tak hendak berpindah darinya. (QS. Al Kahfi: 107-108).

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, untuk mereka itu surga naim. Mereka kekal di dalamnya. Itulah janji Allah yang sebenarnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Lukman: 8-9). Kesemua ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa marifatullah bila dipelajari dengan benar akan menambah keimanan dan ketaqwaan. Orang-orang yang bijak dan memiliki akal sehat tentu akan memilih beriman dan bertaqwa kepada Allah daripada mengingkari atau mempersekutukan-Nya dengan ilah-ilah yang lain. PENGHALANG MENGENAL ALLAH 1. Al Kubru (sombong) Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan(nya) dengan Kami, Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat tuhan kita ? Sesungguhnya mereka menyombongkan diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan) kezaliman. (Al Furqan, 25: 21). 2. Azh Zhulmu (zalim) Dan barangsiapa di antara mereka mengatakan, Sesungguhnya aku adalah tuhan selain daripada Allah, maka orang itu Kami beri balasan dengan jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim. (Al Anbiya, 21: 29). 3. Al Kadzibu (dusta) Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syrik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), Kami tidak mnyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (QS. Az Zumar,39: 3). 4. Al Fusuqu (fasik) Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya, Wahai kaumku, mengapa kalian menyakitiku padahal kalian tahu bahwa aku adalah utusan Allah untuk kalian. Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah palingkan hati mereka dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. (QS. Ash Shaf, 61: 5). 5. Al Kufru (ingkar) Wahai Rasul, janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka , Kami telah beriman, padahal hati mereka belum beriman(QS. Al Maidah, 5: 41). 6. Al Fasadu (fasad) Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan sesungguhnya Allah, Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Kemudian jika mereka berpaling (dari kebenaran), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Ali Imran, 3: 62-63). 7. Al Ghaflah (lengah) Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dai jin dan manusia, mereka mempunyai hati tapi tak digunakan untuk memahami, mempunyai mata tapi tak digunakan untuk melihat, dan mempunyai telinga tapi tak digunakan untuk mendengar. Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al Araf, 7: 179). 8. Katsratul Maashi (banyak berbuat durhaka)

Dan ditimpakan kepada mereka nista dan kehinaan, serta mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alibi yang benar. Demikian itu karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. (QS. Al Baqarah, 2: 61). 9. Al Irtiyab (ragu-ragu) Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari Allah sebelum itu, dan mereka menduga-duga tentang yang ghaib dari tempat yang jauh. Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingini sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang serupa dengan mereka pada masa dahulu. Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) dalam keraguan yang mendalam. (QS. Saba, 34: 53-54). MENGESAKAN ALLAH (TAUHIDULLAH) 1. Ad dalil al fithri (dalil fitrah) Ketika kita menghadapi musibah berat yang tak mampu kita hadapi, spontan kita akan meminta perlindungan dan pertolongan kepada kekuatan ghaib di balik alam ini. Inilah fitrah imaniah (karakter dasar keimanan) yang pasti muncul pada saat-saat seseorang tidak sanggup menghadapi ujian duniawi. (lihat QS. Az Zumar ayat 8, Ar Rum ayat 33, An Naml ayat 62, Al Ankabut ayat 65, Lukman ayat 32, An Nahl ayat 53). 2. Ad dalil al hassiy (dalil panca indera) Panca indra manusia diciptakan sebagai alat untuk mengenal alam benda di sekitar kita. Namun apa yang ada pada diri kita itu memiliki banyak sekali keterbatasan. Mata kita misalnya. Ada hal-hal yang sebenarnya ada di dunia ini, tetapi mata tidak mampu melihatnya. Misalnya arus listrik, udara, aroma dan sebagainya. Apa yang kita lihat juga kadang tidak menunjukkan fakta yang sebenarnya. Misalnya pensil yang dimasukkan dalam segelas air terlihat patah padahal sebenarnya tidak. Benarlah apa yang Allah firmankan, Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Anam, 6: 103). 3. Ad dalil al aqli (dalil akal) Akal memiliki keistimewaan berupa kemampuan membuat kesimpulan dari data-data yang tertangkap panca indra kita. Kesimpulan inilah yang akan menghadirkan berbagai hakikat penting yang sangat dibutuhkan manusia dalam beragama. Allah SWT berfirman, Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka. (QS. Ali Imron, 3: 190-191). 4. Ad dalil al wahyu (dalil wahyu) Pendekatan dalili akal hanya sampai pada kesimpulan aan adanya dzat ghaib yang berada di balik alam semesta ini. Namun siapakah dia ? Nash (teks) wahyu Al Quran memperkenalkannya dengan sangat jelas. Ayat-ayat Al Quran telah menunjukkan kepada kita akan keberadaan Sang Maha Pencipta. Ayat-ayat yang terangkai dalam Al Quran merupakan untaian mukjizat untuk menunjukkan keberadaan-Nya. Allah SWT berfirman dalam beberapa ayat-Nya berikut ini ; Sesungguhnya tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia sengaja menciptakan Arsy. Dia tutup malam dengan siang yang mengikutinya dengan cepat. Matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ketahuilah, mencipta dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Berkat Allah, tuhan semesta alam. (QS. Al Araf, 7: 54).

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhan melainkan Aku, maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku. (QS. Thaha, 20: 14)" 5. Ad dalil at tarikhi (dalil sejarah) Peninggalan situs-situs sejarah yang masih dapat kita saksikan hingga kini, menunjukkan adanya kepercayaan umat manusia akan keberadaan Tuhannya. Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu. (QS. Muhammad,47: 10)

BAB III MARIFATURRASUL

Dalam setiap kehidupannya, fitrah seorang insan akan senantiasa mengakui keberadaan suatu Dzat yang Maha segala-galanya. Namun dalam perjalanannya, untuk memahami secara benar mengenai Dzat yang Maha segala-galanya ini manusia tidak mungkin dapat mengetahuinya hanya dengan mengandalkan fitrah dan akalnya saja. Manusia memerlukan seorang penuntun yang mengantarkan dirinya pada Allah, beserta cara untuk menyembah-Nya dengan baik dan benar. Oleh karena itulah, sangat urgen bagi kita semua untuk kembali memahami hakekat para rasul, kedudukannya, urgensitasnya, sifat-sifatnya, tugas-tugasnya dan yang terakahir mengenai karakteristik risalah Nabi Muhammad SAW. Karena semua rasul adalah manusia. Semua rasul, mengajak pada satu ajaran yaitu mengesakan Allah dengan merealisasikan ibadah hanya kepada-Nya. Dari segi bahasa, rasul berasal dari kata rasala yang berarti mengutus. Sedangkar rasul, adalah bentuk infinitif (baca;masdar) dari kata rasala ini berarti utusan, atau seseorang yang diutus. Adapun dari segi istilahnya rasul adalah: Seorang laki-laki yang dililih dan diutus Allah SWT dengan membawa risalah kepada umat manusia TUGAS RASUL 1. ( ) Membawa dan menyampaikan risalah (al-Islam) Mengenai hal ini, Allah berfirman (QS. 5 : 67):

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. 2. ( ) menjadi qudwah (baca; tauladan) bagi umat manusia dalam mengaplikasikan risalah yang dibawanya. Karena manusia tidak akan mungkin dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Al-Quran jika tidak dengan contoh dan tauladan dari Rasulullah SAW. Demikian juga para nabi-nabi yang lain, mereka memiliki tugas untuk menjadi qudwah dalam mengaplikasikan risalah. Allah SWT berfirman (QS. 33 : 21) : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. CIRI CIRI RASUL 1. ( ) Memiliki sifat-sifat asasiyah. Sifat asasiyah ini terdiri dari sidiq, amanah, tabligh danfathanah. Sifat ini harus dimiliki oleh setiap rasul yang mengemban atau membawa risalah dari Allah SWT.

2. ( )Memiliki mujizat. Salah satu contohnya adalah mujizat Rasulullah SAW ketika membelah bulan. Allah berfirman dalam (QS. 54 : 1 - 2): Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mu`jizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus". 3. ( )Berita kedatangannya. Dalam al-Quran Allah mengatakan (QS. 61 : 6):

* *

Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". 4. ( )Berita kenabian. Setiap rasul senantiasa membawa perintah Allah untuk mengajak umatnya ke jalan yang baik. Perihal kerasulan merekapun Allah beritahukan. Dalam al-Quran Allah berfirman (QS. 7 : 158)

Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk". 5. ( )Adanya hasil dari dawah yang dilakukannya. Hal ini dapat kita lihat, pada hasil dawah Rasulullah SAW yang dari segi kualitas, mereka memiliki keimanan yang sangat kokoh, tidak tergoyahkan oleh apapun juga. Kemudian dari segi kuantitas, jumlah mereka demikian banyaknya, tersebar kesluruh pelosok jazirah Arab, bahkan melewati jazirah Arab. Allah SWT berfirman (QS. 48 : 29):

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

KEDUDUKAN RASUL 1. () Seorang rasul, ia merupakan seorang hamba diatara hamba-hamba Allah lainnya. Rasulullah SAW merupakan seroang hamba Allah sebagaimana yang lainnya. Beliau juga beraktivitas sebagaimana mereka beraktivitas. Beliau makan, minum, pergi ke pasar, beristri dan lain sebagainya. Beliau juga merasakan sesuatu yang kita rasakan, baik rasa suka ataupun rasa duka. Beliau juga mengalami sakit dan penderitaan sebagaimana kita mengalaminya. Bahkan penderitaan yang beliau rasakan, jauh lebih besar daripada penderitaan kita. Oleh karena itulah, sesungguhnya hal-hal yang beliau lakukan, juga dapat kita lakukan. Karena kita sama-sama manusia. Dan sesungguhnya tidak ada alasan bagi kita untuk mengerjakan perintah Rasul karena Allah telah mengutus rasul itu dari kalangan mereka sendiri yang sangat dekat dengan kehidupan mereka. Hanya yang membedakannya adalah bahwa beliau mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Allah berfirman (QS. 18 : 110)

Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". 2. () Rasulullah SAW merupakan seorang rasul diantara para rasul lainnya. Rasulullah SAW selain sebagai hamba biasa juga sebagai rasul yang mempunyai keutamaan dan ciriciri kerasulan. Rasulullah SAW memiliki mujizat sebagaimana para nabi dan rasul yang lain, d engan berbagai keutamaan lainnya. Allah berfirman (QS. 3 : 144)

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Kerasulan Rasulullah SAW dapat kita lihat dalam tiga hal: a) Tabligh Risalah () Artinya bahwa seorang rasul harus menyampaikan risalah yang Allah amanahkan kepadapnya, berupa addin al-hanif(agama yang benar). Allah berfriman (QS. 5 : 67)

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. b) Menyampaikan/ menunaikan amanah () Kita melihat bahwa Rasulullah SAW telah menunaikan amanahnya sebagai seorang rasul. Sepanjang hidupnya beliau mempergunakan umurnya guna menyeru orang ke jalan Allah sebagai mana yang diamanahkan kepada beliau. Allah berfirman (QS. 33 : 39)

Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku. (yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. c) Pemimpin umat () Artinya seorang rasul adalah sebagai pemimpin bagi umatnya, yang mengantarkan mereka dari jalan kesesatan menuju jalan hidayah Allah SWT. Allah SWT berfirman (QS. 17 : 71) (Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. Sifat-sifat Rasul. Dalam mengenal rasul, kita perlu mengetahui sifat-sifatnya, agar kita mengetahui dengan benar siapa sesungguhnya rasul kita untuk kemudian kita dapat mengikutinya. Dengan lebih mengenal sifatsifat beliau ini, akan lebih mententramkan jiwa dan raga kita dalam mengamalkan sunnah-sunnahnya. Diantara sifat rasul adalah: 1. ( ) Manusia sempurna. Allah berfirman (QS. 14 : 11)

* *

Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: "Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal. 2. ( )Terpelihara dari kesalahan. Allah berfirman (QS. 5 : 67)

Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. 3. ( )Benar. Allah berfirman (QS. 53 : 3-4): Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). 4. ( )Cerdas. Allah berfirman (QS. 48 : 27)

* *

Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat. 5. ( )Amanah. Allah berfirman (QS. 69 : 44-46) Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami. Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. 6. ( )Menyampaikan. Allah berfirman (QS. 5 : 67) Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. 7. ( ) Komimen yang sempurna. Allah berfirman (QS. 17 : 73) Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia. Tugas Rasul. Secara garis besar, tugas rasul dibagi menjadi dua, yaitu sebagai pengemban risalah dawah dan kedua, sebagai penegak dinullah. 1. ( ) Sebagai pengemban risalah dawah Inilah tugas utama rasul yang secara langsung diamananhkan Allah terhadap dirinya, sekaligus membimbing umat manusia dalam mengaplikasikan ibadah kepada Allah SWT. Tugas rasul sebagai pengemban amanah dawah mencakup tiga aspek: a) ( ) Dalam mengenal Sang Pencipa. Allah berfirman (QS. 6 : 19)

* * *

Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al Qur'an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)".

b) ( ) Menjelaskan cara beribadah. Rasulullah SAW juga memiliki tugas untuk mengajarkan cara untuk beribadah kepada Allah SWT, agar mereka dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Salah satu contohnya adalah dalam masalah shalat. Rasulullah SAW memberikan contoh yang sempurna dalam melaksanakan tata cara shalat. Oleh karena itulah beliau bersabda:

Dari Abu Sulaiman Malik bin al-Huwairits, Rasulullah SAW bersabda, Kembalilah kalian pada keluarga kalian dan ajarkanlah mereka (islam) dan perintahkanlan mereka. Serta shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku melaksanakannya. Apabila tiba waku shalat, hendaklah salah seorang diantara kalian mengumandangkan adzan, lalu salah seorang diantaraka kalian yang paling dewasa menjadi imamnya. (HR. Bukhari) c) ( ) Menjelaskan pedoman hidup. Allah berfirman (QS. 6 : 153) Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa. d) ( ) Membina dengan arahan dan nasihat. Bila kita kaitan dengan eksistensi allah, maka kita mendapatkan 2 pengertian tentang rasul : 1. Dalam eksistensi allah sebagai illah dan Rab, Rasul berfungsi sebagai aparat langit yang merupakan kepanjangan tangan allah di dunia. 2. Dalam eksistensi allah sebagai Malik, Rasul berfungsi sebagai aparat bumi. Aparat yang di beri kewenangan dan kekuasaan oleh allah untuk mengatur rumah tangga di bumi Dari penjelasan di atas, kita mendapatkan $ istilah tentang kerasulan : 1. Nabi, rasul yang menerima annaba (ahyu/Kabar langit) tetapi tidak memfungsikan sebagai aparat bumi 2. Rasulullah, nabi selain penerima annaba ia juga berfungsi sebagai aparat bumi 3. Rasul min Rasulullah, utusan dari rasulullah atau kepanjangan tangan kekuasaan rasulullah. Contohnya : Muadz bin Jabal (Yaman), Dahiyah ibn Khalifah Al Kalbi (Kepala Kaisar Roma) 4. Rasulun minkum, sebagai aparat bumi dan bukan nabi, bisa ulan dsb.

) (

BAB IV MARIFATUD DIN Marifatud Din yaitu ilmu yang mempelajari tentang agama (Al Islam). Din yaitu way of life atau cara hidup yang ,mencakup ritual, sosial, ekonomi, politik dan negara. Hadist Rasulullah SAW Islam dibangun atas lima fondasi yaitu syahadat, sholat, zakat , puasa, dan haji (H.R. Bukhori Muslim). Cakupan al-islam melputi pembahasan aqidah, syariah. 1. Aqidah Pengertian Aqidah Secara Bahasa (Etimologi) : Kata "aqidah" diambil dari kata dasar "al-aqdu" yaitu ar-rabth(ikatan), alIbraam (pengesahan), al-ihkam(penguatan), at-tawatstsuq(menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah(pengikatan dengan kuat),at-tamaasuk(pengokohan) dan al-itsbaatu(penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin(keyakinan) dan al-jazmu(penetapan). "Al-Aqdu" (ikatan) lawan kata dari al-hallu(penguraian, pelepasan). Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: " Aqadahu" "Ya'qiduhu" (mengikatnya), " Aqdan" (ikatan sumpah. Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu'jamul Wasiith: (bab: Aqada). Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah; baik itu benar ataupun salah. Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi) Yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidka tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang menyakininya. Dan harus sesuai dengan kenyataannya; yang tidak menerima keraguan atau prasangka. Jika hal tersebut tidak sampai pada singkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah, karena orang itu mengikat hatinya diatas hal tersebut. Aqidah Islamiyyah: Maknanya adalah keimanan yang pasti teguh dengan Rububiyyah Allah Ta'ala, Uluhiyyah-Nya, para Rasul-Nya, hari Kiamat, takdir baik maupun buruk, semua yang terdapat dalam masalah yang ghaib, pokok-pokok agama dan apa yang sudah disepakati oleh Salafush Shalih dengan ketundukkan yang bulat kepada Allah Ta'ala baik dalam perintah-Nya, hukum-Nya maupun ketaatan kepada-Nya serta meneladani Rasulullah SAW. Jika disebutkan secara mutlak, maka yang dimaksud adalah aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, karena itulah pemahaman Islam yang telah diridhai oleh Allah sebagai agama bagi hamba-Nya. Aqidah Islamiyyh adalah aqidah tiga generasi pertama yang dimuliakan yaitu generasi sahabat, Tabi'in dan orang yang mengikuti mereka dengan baik. Nama lain Aqidah Islamiyyah: Menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah, sinonimnya aqidah Islamiyyah mempunyai nama lain, di antaranya, at-Tauhid, as-Sunnah, Ushuluddiin, al-Fiqbul Akbar, Asy-Syari'iah dan al-Iman. Namanama itulah yang terkenal menurut Ahli Sunnah dalam ilmu aqidah.

2. Syariah Secara etimologi syariah berarti aturan atau ketetapan yang Allah perintahkan kepada hambahamba-Nya, seperti: puasa, shalat, haji, zakat dan seluruh kebajikan. Kata syariat berasal dari kata syara al-syaiu yang berarti menerangkan atau menjelaskan sesuatu. Atau berasal dari kata syirah dan syariah yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air secara langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan bantuan alat lain. Syariat dalam istilah syari hukum-hukum Allah yang disyariatkan kepada hamba-hamba-Nya, baik hukum-hukum dalam AlQuran dan sunnah nabi Saw dari perkataan, perbuatan dan penetapan. Syariat dalam penjelasan Qardhawi adalah hukum-hukum Allah yang ditetapkan berdasarkan dalil-dalil Al-Quran dan sunnah serta dalil-dalil yang berkaitan dengan keduanya seperti ijma dan qiyas. Syariat Islam dalam istilah adalah apa-apa yang disyariatkan Allah kepada hamba-hamba-Nya dari keyakinan (aqidah), ibadah, akhlak, muamalah, sistem kehidupan dengan dimensi yang berbeda-beda untuk meraih keselamatan di dunia dan akhirat. Demikian juga istilah hukum Islam sering diidentikkan dengan kata norma Islam dan ajaran Islam. Dengan demikian, padanan kata ini dalam bahasa Arab barangkali adalah kata al-syariah. Namun, ada juga yang mengartikan kata hukum Islam dengan norma yang berkaitan dengan tingkah laku, yang padanannya barangkali adalah al-fiqh. Penjabaran lebih luas dapat dijelaskan sebagai berikut: bahwa kalau diidentikkan dengan kata alsyariah, hukum Islamsecara umum dapat diartikan dalam arti luas dan dalam arti sempit. Syari'ah Dalam Arti Luas Dalam arti luas al-syariah berarti seluruh ajaran Islam yang berupa norma-norma ilahiyah, baik yang mengatur tingkah laku batin (sistem kepercayaan/doktrinal) maupun tingkah laku konkrit (legalformal) yang individual dan kolektif. Dalam arti ini, al-syariah identik dengan din, yang berarti meliputi seluruh cabang pengetahuan keagamaan Islam, sepertikalam, tasawuf, tafsir, hadis, fikih, usul fikih, dan seterusnya. (Akidah, Akhlak dan Fikih). Syari'ah Dalam Arti Sempit Dalam arti sempit al-syariah berarti norma-norma yang mengatur sistem tingkah laku individual maupun tingkah laku kolektif. Berdasarkan pengertian ini, al-syariah dibatasi hanya meliputi ilmu fikih dan usul fikih. Syari'ah dalam arti sempit (fikih) itu sendiri dapat dibagi menjadi empat bidang: ibadah muamalah uqubah dan lainnya. Perbedaan Syari'ah dan Fikih Abu Ameenah menambahkan tiga perbedaan lain antara syariah dan fiqh, yaitu: Pertama, Syariah merupakan hukum yang diwahyukan Allah yang terdapat dalam al-Quran dan sunah, sementara fiqh adalah hukum yang disimpulkan dari syariah yang merespon situasi-situasi tertentu yang tidak secara langsung dibahas dalam hukum syariah.Kedua, syariah adalah pasti dan tidak berubah, sementara fiqh berubah sesuai dengan situasi dan kondisi dimana diterapkan. Ketiga, hukum

syariah sebagian besar bersifat umum; meletakkan prinsip-prinsip dasar, sebaliknya hukum fiqh cenderung spesifik; menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip dasar syariah bisa diaplikasikan sesuai dengan keadaan. Akan tetapi, walaupun sesungguhnya makna syariah dan fiqh memiliki perbedaan, namun kemudian diterjemahkan secara longgar sebagai hukum Islam.

3. Akhlak Akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar (entuk infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, yang berarti as-sajiyah(perangai), at-thobiah (kelakuan, tabiat, watak dasar) dan ad-din (sistem hidup). Aklak ini merupakan buah dari pada aqidah yang benar, kokoh dan kuat. Dalam konsep akhlak segala sesuatu itu dinilai baik atau buruk, terpuji atau tercela semata-mata karya syara (Al-Quran dan Sunnah) menilainya demikian. Hati nurani atau fitrah dalam bahasa alQuran memang menjadi ukuran baik dan buruk karena manusia diciptakan oleh Allah Swt. Memiliki fitrah bertauhid, mengakui keesaannya. Ruang Lingkup Akhlak 1. Akhlak Pribadi (al-Fardiyah) terdiri dari : a. Kewajiban timbal balik orang tua dan akhlak, b. Kewajiban suami istri, c. kewajiban terhadap kerabat 2. Akhlak bermasyarakat : terdiri dari a yang dilarang, b yang diperintahkan, c keadaan-keadaan adab. 3. Akhlak bernegara: Terdiri dari a. Berhubung antara pemimpin dan rakyat b. Hubungan luar negeri. Akhlak terbagi dua, yaitu: 1. Akhlak beragam yaitu kewajiban terhadap Allah SWT 2. Akhlak pribadi = a. Yang diperintahkan, b. Yang dilarang, c. Yang dibolehkan. Kedudukan dan Keistimewaan Akhlak dalam Islam Dalam keseluruhan ajaran Islam akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting. Hal itu dapat dilihat dalam beberapa nomor berikut. 1. Rasulullah SAW menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai risalah pokok Islam. 2. Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam.

BAB V MENTORING GABUNGAN MARIFATUD DIN Pementor Materi : Bapak Idris : Marifatud Din

Agama Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT yang disesuaikan dengan hukum alam (Sunnatullah artinya tunduk, patuh yang telah diciptakan oleh Allah) o Semua agama asalnya satu yaitu agama islam atau agama ibrahimmiyah (agama allah), hanya saja muncul agama non ibrahimmiyah seperti yahudi, kristen, dll. o Akhirat perlu karena untuk menyelesaikan persoalan yang belum terselesaikan di dunia o Cara mempelajari islam, bisa dengan berbagai cara, seperti Pelajari Islam dari Al-quran dan As-sunnah Pelajari Islam secara kholistik (menyeluruh) Pelajari Islam dari para ilmuan atau ulama yang tafaduh Pelajari Islam dengan diskusi untuk mendapatkan pelajaran yang baik

Pementor Materi

: Bapak Zaenal Abidin : Marifatud Din

Wajib bagi setiap muslim mengenal tiga faktor 1. Mengenal Tuhan Menurut Abduh, ada dua pendekatan mengenal tuhan o Dengan Ibadah Ibadah disini artinya pengabdian yang utuh o Dengan tilawah (baca quran) 2. Mengenal Agama Mengenal Agama dengan banyak membaca. Menurut Buyahamka: o Islam adalah agama yang tidak ikut-ikutan zaman o Islam tidak akan ketinggalan zaman o Islam agama kasih sayang sesama muslim 3. Mengenal Nabi

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penulis . (2013), Modul Mentoring 2013, Universitas Pasundan : Bandung. Anonim. (-). Al Quran dan Terjemahan Elektronik. http://quran.telkomuniversity.ac.id/?sid=32&pid=arabicid, Acessed: 7 Desember 2013. Pukul 20.01 WIB. Afifah. (2013). Marifaturrasul. http://afifahamatullah.wordpress.com/2010/02/08/marifatur-rasul/ Acessed: 7 Desember 2013. Pukul 21.00 WIB. Sukron. (2013). Marifatullah. http://trimssukron.blogspot.com/2013/05/marifatullah-mengenal-allah.html, Acessed: 6 Desember 2013. Pukul 14.46 WIB. Muslim. (2013). Marifatuddin. http://muslim.or.id/tag, Acessed: 7 Desember 2013. Pukul 21.33 WIB.

You might also like