Professional Documents
Culture Documents
ISSN : 1858-3709
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK MODULASI DIGITAL MENGGUNAKAN BINARY PHASE SHIFT KEYING (BPSK)
Yulindon 1) Afrizal Yuhanef 1) Rika Anosa 2) Temisia Ruza 2)
ABSTRACT The Binary Phase Shift Keying (BPSK) is one of most popular kind of digital modulation on digital transmission techniques. This technique is easy to understand and has simple circuit. BPSK has wide application on digital transmission, such as improving the audio quality on radio broadcasting where static disturbance and noise which found on AM (amplitude modulation) and FM (frequency modulation) system can be minimized. The audio signal is converted to binary on PCM (pulse code modulation) then will be digitally modulated before transmission. There are two possible of output phase on BPSK which carrying information. The first output phase (for example 0o) represents logic 1 and the second output phase (for example 180o) represents logic 0. According o o to the change of digital input signal will result in phase shifting on the output which separated 180 (180 out of phase). Keywords: digital modulation, digital transmission, phase shift
(AT&T) pada tahun 1960 memperkenalkan Pulse Code Modulation (PCM) sebagai suatu sarana untuk meningkatkan kemampuan
sangat penting dalam menghadapi persaingan ataupun kompetisi di berbagai sisi kehidupan guna mendapatkan informasi secepat dan seakurat mungkin. Selanjutnya teknologi ini juga amat bermanfaat dalam peningkatan pengetahuan dan pendidikan suatu bangsa. Perkembangan dunia telekomunikasi dalam beberapa dekade terakhir ini berlangsung begitu pesat dan telah merambah ke seluruh belahan bumi sehingga seolah tidak ada pembatas antara satu tempat dengan tempat lainnya, walaupun dipisahkan oleh pulau, lautan bahkan benua, dimana teknologi yang
pentransmisian sinyal pada kabel. Setelah itu maka penerapan transmisi digital berkembang semakin pesat dan dramatis. [1] Penerapan transmisi digital sangat
luas, seperti peningkatan mutu suara pada siaran radio, gangguan statis dan noise seperti yang terdapat pada AM dan FM selama ini dapat ditekan, dimana sinyal suara dirubah menjadi bentuk biner pada PCM kemudian dimodulasi secara digital untuk dipancarkan. [2] Transmisi peranannya dalam digital sangat penting jaringan
perkembangan
digunakan telah berkembang dari cara-cara yang tradisional menuju cara-cara yang
komputer, sehingga komunikasi antar komputer tidak lagi digunakan dalam jarak dekat, namun semenjak penggunaan modem sebagai sarana transceiver (transmitter dan receiver) maka hubungan komputer dapat mencapai jarak yang cukup jauh. Sebagai contoh melalui jaringan telepon, modem mengolah sinyal output
modern. Transmisi digital telah menggantikan transmisi analog sebagai pilihan yang banyak digunakan untuk fasilitas transmisi baru, hal ini disebabkan transmisi digital memungkinkan pemrosesan sinyal yang lebih mudah, kualitas transmisi yang lebih baik serta lebih kebal terhadap noise (gangguan). Perubahan ini diawali saat American Telephone & Telegraph
1) 2)
komputer (digital) menjadi sinyal analog yang dimodulasi secara digital. Kemudian sinyal
Staf Pengajar Jurusan Elektro Politeknik Negeri Padang Mahasiswa Program Studi Telekomunikasi, Jurusan Elektro Politeknik Negeri Padang
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 analog tersebut ditransmisikan melalui
ISSN : 1858-3709
hubungan telepon. [2] Binary Phase Shift Keying (BPSK) merupakan jenis modulasi digital yang paling populer tekniknya dalam transmisi untuk digital, dipahami karena dan
karakteristik antena. Antena adalah narrow band device (perangkat berjalur sempit) yang frekuensi kerjanya berhubungan dengan
mudah
dimensi fisiknya. Jika diinginkan transmisi data menggunakan kanal telepon, bahwa kita perlu
rangkaiannya tidak terlalu rumit. Sementara itu Laboratorium Komunikasi Digital pada Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Padang juga belum memiliki modul ataupun percobaan yang spesifik mengenai BPSK, sehingga wawasan mahasiswa mengenai
mempertimbangkan
fakta
seringkali
kanal tidak dapat mengirimkan sinyal arus searah (direct current, dc) dan sinyal frekuensifrekuensi rendah karena adanya transformatortransformator pada lintasan transmisi. Suatu fading channel adalah salah satu kanal yang amplitudo sinyal terimanya berubah terhadap waktu karena terdapat variasi-variasi pada media transmisi. Dalam hal ini penggunaan FM sangat bermanfaat karena relatif tidak sensitif terhadap perubahan amplitudo. [4] Pada situasi ini diperlukan suatu
teknologi modulasi digital secara praktis juga masih modulasi terbatas. digital Modul-modul yang telah percobaan ada adalah
menggunakan teknik ASK (amplitude shift keying), FSK (frequency shift keying) dan PSK (phase shift keying) dimana semuanya
merupakan produk buatan Lucas Nulle. Belum ada modul percobaan modulasi digital yang diperoleh dari hasil hasil studi dan perancangan yang dilakukan oleh dosen maupun
modulator pada sisi kirim dan pada penerima diperlukan demodulator untuk mendapatkan kembali (recover) sinyal dasarnya (baseband signal). Kombinasi modulator dan demodulator ini dikenal sebagai MODEM. BPSK merupakan salah satu teknik modulasi/demodulasi yang dapat digunakan sebagai MODEM. [4] Dalam modulasi antara analog modulasi kita sulit
mahasiswa, dimana jika hal ini dapat dilakukan akan berdampak positif pada keberlanjutan (sustainability) fasilitas praktikum mahasiswa secara umum. II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam memenuhi kebutuhan transmisi sinyal penumpangan gelombang biner pada suatu sinyal carrier amplitude (PM) (pembawa) modulation atau dapat (AM),
membedakan
frekuensi
dengan modulasi fase, sehingga keduanya dikatagorikan sebagai hal yang sama karena keduanya memiliki pengaruh yang sama pada sinyal carrier yaitu perubahan frekuensi sesuai dengan variasi amplitudo sinyal informasi yang memodulirnya. Sedangkan dalam kasus
menggunakan phase
modulation
frequency
modulation (FM). Kombinasi sistem AM-PM seperti quadrature amplitude modulation (QAM) sering digunakan. [4] Pemilihan jenis modulasi yang
modulasi digital perbedaan antara frekuensi modulasi dengan fase modulasi cukup jelas, karena dalam modulasi digital sinyal informasi memiliki bentuk gelombang diskrit. Seperti dalam hal modulasi amplitudo dan modulasi frekuensi, kita memulai dengan sinyal carrier
digunakan ditentukan oleh penerapan yang diinginkan termasuk juga oleh karakteristik kanal seperti bandwidth yang tersedia dan kerentanan (susceptibility) kanal terhadap
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 (pembawa) sinusoida yang memiliki bentuk dasar A cos [(t)]. Dengan adanya proses modulasi pada fase gelombang carrier tersebut yaitu dengan sistem phase shift keying (PSK) nilai (t) adalah 2f c + (t). Dalam hal ini nilai
ISSN : 1858-3709
fase pada output carrier bergeser diantara dua sudut yang keduanya terpisah 180o (180o out of phase). Nama lain untuk BPSK adalah phase reversal keying (PRK) dan biphase modulation. BPSK adalah suatu bentuk suppresed carrier (carrier yang diturunkan levelnya sampai
minimum), square wave (gelombang kotak) memodulasi suatu sinyal continuous wave (gelombang kontinyu) atau CW.[5] Pemancar BPSK Gambar 1 menunjukkan suatu diagram blok sederhana sebuah modulator BPSK.
(BPSK), dua output fase yang mungkin akan keluar dan membawa informasi (binary dimaksudkan disini 2). Satu fase output (0o misalnya) mewakili suatu logika 1 dan yang lainnya (misalnya 180o) logika 0. Sesuai dengan perubahan keadaan sinyal input digital,
Balanced modulator bekerja seperti suatu switch pembalik fase. Tergantung pada kondisi logic pada input digital, carrier yang ditransfer ke output pada kondisi inphase (0o) atau bergeser referensi. 180o dengan carrier oscillator
Gambar
2a
menunjukkan
diagram
carrier yang sefase dengan osilator referensi dan data digital biner.
skematik pada suatu balanced ring modulator. Balanced modulator memiliki dua input: suatu
ISSN : 1858-3709
Bagi
balanced
modulator
agar
tegangan carrier yang melalui T1. Sebagai konsekuensinya, sinyal output adalah sefase dengan carrier oscillator. Jika input biner adalah suatu logika 0 (tegangan negatif), diode D1 dan D2 di reverse bias dan off, sedangkan D3 dan D4 di forward bias dan on seperti pada Gambar (2c). Sebagai hasilnya, tegangan carrier dibentuk melintasi transformer T2 berbeda fase180 dengan tegangan osilator referensi.
o
beroperasi secara wajar, tegangan input digital harus jauh lebih besar dibanding puncak tegangan carrier. Ini menunjukkan bahwa input digital mengontrol keadaan on/off pada diode D1-D4. Jika input biner adalah suatu logika 1 (tegangan positif), diode D1dan D2 di forward bias dan on, sedangkan D3 dan D4 di reverse bias dan off Gambar (2b). Dengan polaritas yang ditunjukkan, tegangan carrier dibentuk melalui transformer T2 sefase dengan
Gambar 3 Fase output sebagai fungsi waktu pada sistem BPSK [5]
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 Penerima BPSK Gambar 4 menunjukkan blok diagram pada suatu penerima BPSK atau dalam literatur lain menyebutkannya sebagai BPSK koheren. Sinyal input mungkin berupa +sin 2f c t atau sin 2f c t. Rangkaian carrier coherent recovery mendeteksi dan membangkitkan ulang sebuah sinyal carrier yang baik frekuensi maupun fasenya benar-benar sama dengan carrier asli yang dikirimkan. Balanced modulator adalah sebuah detektor produk; outputnya adalah komplek yang
matematis, proses demodulasi adalah sebagai berikut. Untuk sinyal input pada demodulator BPSK adalah +sin 2f c t (logika 1), output dari balanced modulator adalah : output = (sin 2f c t) x (sin 2f c t) =sin22f c t atau sin22f c t = (1- cos 4If c t) = - cos 4f c t output = + V dc = logika 1 Keterangan: fc t = frekuensi pembawa /carrier (hertz) = waktu dalam detik
produk dari dua input (sinyal BPSK dan recovered carrier). Low-pass filter (LPF)
Tampak bahwa output pada balanced modulator tersusun dari sebuah tegangan dc positif ( Volt) dan sebuah gelombang cosinus dengan frekuensi dua kali frekuensi carrier (4f c t). LPF memiliki frekuensi cut off jauh lebih rendah dari 4f c t sehingga harmonisa kedua pada carrier dan melewatkan komponen dc positif. Sebuah tegangan dc positif mewakili sebuah logic 1yang didemodulasi. Sedang untuk sinyal input BPSK -sin2f c t (logika 1), output dari balanced modulator adalah : output = (-sin 2f c t) x (sin 2f c t) = - sin22f c t atau - sin22f c t = - (1- cos 4f c t) = - + cos 4f c t output = - V dc = logika 0.
Output
pada
balanced
modulator
tersusun dari sebuah tegangan dc positif (- Volt) dan sebuah gelombang cosinus dengan frekuensi dua kali frekuensi carrier (4f c t). LPF memiliki frekuensi cut off jauh lebih rendah dari 4f c t sehingga harmonisa kedua pada carrier dan melewatkan komponen dc negatif. Sebuah tegangan dc negatif mewakili sebuah logic 0 yang didemodulasi. III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Kegiatan melakukan komunikasi penelitian bangun melalui ini bertujuan sistem dan
rancang digital
suatu
pemancar
penerima modulasi digital dengan teknik Binary Phase Shift Keying (BPSK) Sementara itu dengan adanya kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat positif
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 berupa pemahaman mengenai teknik-teknik perancangan sistem pemancar dan penerima BPSK, beserta langkah-langkah untuk -
ISSN : 1858-3709
elektronis yang sesuai, termasuk survey ketersediaan komponen Pembelian atau pengadaan komponen dan infrastruktur yang diperlukan untuk
mengukur dan menganalisa kinerja sistem BPSK. Di samping itu hasil penelitian ini bermanfaat menambah materi praktikum pada Laboratorium Komunikasi Digital Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Universitas Andalas Padang. IV. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam -
elektronis dan mekanis perangkat yang akan diwujudkan. Ujicoba dan troubleshooting sistem untuk menguji keberhasilan kerja sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Pembuatan laporan, dokumentasi dan serta evaluasi dan koreksi jika ada hal yang perlu disempurnakan V. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Rangkaian Modulator BPSK
melaksanakan kegiatan penelitian ini adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut: Studi literatur dalam hal ini mempelajari karakteristik modulasi digital sebagai dasar pemahaman untuk perancangan sistem Melakukan analisa hasil studi beserta perencanaan system pemancar dan
V2
T1
4
14 VDD
U1A
3V 60 Hz 0Deg
2
TS_POWER_VIRTUAL
1 13
Carrier
5 8
VSS 7
MC14016BD
7
BPSK output
14
U1B
Binary input
U3A V1 30 Hz 5V
0
VDD
U3D
3
1 13 VSS 7
9
VCC
VCC 5V 74LS00D 6
74LS00D
U3C VSS 0V
MC14016BD
74LS00D
VSS
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 b. Rangkaian demodulator BPSK
ISSN : 1858-3709
c. Sinyal keluaran dari rangkaian modulator dan demodulator gambar berikut BPSK adalah sebagaimana
Gambar 10 Output demodulator setelah proses komparator BPSK Gambar 8 Masukan demodulator BPSK
Dari sinyal hasil keluaran baik pada setiap sub sistem maupun secara keseluruhan
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 sebagaimana pada lampiran, dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut: 1. Transformator T1 berperan menghasilkan sinyal pembawa dengan 2 kondisi dimana masing-masing sinyal berbeda fasa 180 satu sama lain. 2. Susunan rangkaian gerbang NAND U3A, U3C dan U3D sinyal berperan informasi untuk biner
0
Dari sini didapatkan bahwa minimum lower side frequency adalah : 60Hz 30Hz = 30Hz Sedangkan maksimum upper side frequency adalah : 60Hz + 30Hz = 90Hz Besarnya minimum Nyquist bandwidthnya adalah: 90Hz -30Hz = 60Hz.
menghasilkan
(gelombang persegi) dengan 2 kondisi dimana masing-masing sinyal berbeda fasa 180 satu sama lain. 3. Rangkaian saklar U1A dan U1B berperan dalam mekanisme keluaran yang sesuai dengan prinsip BPSK dimana keluaran sinyal carrier akan sefasa dengan input
0
Dokumentasi penelitian
carrier saat informasi biner berlogika 0, sementara keluaran sinyal carrier akan berbalik fasa dengan input carrier saat informasi biner berlogika 1. 4. Proses demodulasi diawali dengan proses LPF yang mengambil komponen frekuensi rendah dari sinyal output modulator BPSK, seterusnya sinyal ini melewati rangkaian penyearah sehingga diperoleh sinyal sinus unipolar (satu arah), yang mana melalui rangkaian komparator diperbaiki menjadi sinyal persegi, agar dapat dikonversikan oleh inverter menjadi sinyal input biner (Gambar 10) VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Perhitungan sederhana saat input 30 Hz, atau bit rate 30bps dan carrier 60 Hz Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh
Penyelesaian: Dari data diketahui bahwa fa = 30bps = 30 MHz dan fc = 60 MHz Dengan memasukkan nilai ini ke persamaan Output = (sin 2fat) x ( sin 2fct) = [sin 2(30 Hz)t] x [ sin 2(60 Hz)t]
kombinasi fasa output yang mewakili logika 1 dan logika 0 2. Pada modulasi BPSK, sinyal output dapat dirubah dengan fasa yang satu sama lainnya berbeda 180
0
3. Untuk simulasi dengan sinyal carrier 60Hz dan informasi 30Hz diperoleh
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 frekuensi sisi bawah minimum 30Hz, dan frekuensi sisi atas maksimum 90Hz, sehingga minimum Nyquist DAFTAR PUSTAKA [1] David R Smith, Digital
ISSN : 1858-3709
Transmission
System, Prentice Hall Inc, New Jersey, 1981 [2] Nonot H, Rangkaian dan Sistem
bandwidth sebesar 60Hz 6.2. SARAN Diperlukan studi komponen yang lebih intensif sebelum pelaksanaan pembuatan fisik sistem rangkaian untuk meyakinkan bahwa semua komponen yang dibutuhkan dapat disediakan.
Komunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)-ITS, 1990 [3] Krauss, Solid State Radio Engineering, John Wiley & Sons, New York, 1980 [4] Taub-Schilling, Principle of Communication System, Mc Graw Hill Book Company, New York, 1986 [5] Wayne Tomasi, Advanced Electronic
Communication System,
Mc Graw Hill