You are on page 1of 9

Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006

ISSN : 1858-3709

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK MODULASI DIGITAL MENGGUNAKAN BINARY PHASE SHIFT KEYING (BPSK)
Yulindon 1) Afrizal Yuhanef 1) Rika Anosa 2) Temisia Ruza 2)
ABSTRACT The Binary Phase Shift Keying (BPSK) is one of most popular kind of digital modulation on digital transmission techniques. This technique is easy to understand and has simple circuit. BPSK has wide application on digital transmission, such as improving the audio quality on radio broadcasting where static disturbance and noise which found on AM (amplitude modulation) and FM (frequency modulation) system can be minimized. The audio signal is converted to binary on PCM (pulse code modulation) then will be digitally modulated before transmission. There are two possible of output phase on BPSK which carrying information. The first output phase (for example 0o) represents logic 1 and the second output phase (for example 180o) represents logic 0. According o o to the change of digital input signal will result in phase shifting on the output which separated 180 (180 out of phase). Keywords: digital modulation, digital transmission, phase shift

I. PENDAHULUAN Teknologi telekomunikasi berperan

(AT&T) pada tahun 1960 memperkenalkan Pulse Code Modulation (PCM) sebagai suatu sarana untuk meningkatkan kemampuan

sangat penting dalam menghadapi persaingan ataupun kompetisi di berbagai sisi kehidupan guna mendapatkan informasi secepat dan seakurat mungkin. Selanjutnya teknologi ini juga amat bermanfaat dalam peningkatan pengetahuan dan pendidikan suatu bangsa. Perkembangan dunia telekomunikasi dalam beberapa dekade terakhir ini berlangsung begitu pesat dan telah merambah ke seluruh belahan bumi sehingga seolah tidak ada pembatas antara satu tempat dengan tempat lainnya, walaupun dipisahkan oleh pulau, lautan bahkan benua, dimana teknologi yang

pentransmisian sinyal pada kabel. Setelah itu maka penerapan transmisi digital berkembang semakin pesat dan dramatis. [1] Penerapan transmisi digital sangat

luas, seperti peningkatan mutu suara pada siaran radio, gangguan statis dan noise seperti yang terdapat pada AM dan FM selama ini dapat ditekan, dimana sinyal suara dirubah menjadi bentuk biner pada PCM kemudian dimodulasi secara digital untuk dipancarkan. [2] Transmisi peranannya dalam digital sangat penting jaringan

perkembangan

digunakan telah berkembang dari cara-cara yang tradisional menuju cara-cara yang

komputer, sehingga komunikasi antar komputer tidak lagi digunakan dalam jarak dekat, namun semenjak penggunaan modem sebagai sarana transceiver (transmitter dan receiver) maka hubungan komputer dapat mencapai jarak yang cukup jauh. Sebagai contoh melalui jaringan telepon, modem mengolah sinyal output

modern. Transmisi digital telah menggantikan transmisi analog sebagai pilihan yang banyak digunakan untuk fasilitas transmisi baru, hal ini disebabkan transmisi digital memungkinkan pemrosesan sinyal yang lebih mudah, kualitas transmisi yang lebih baik serta lebih kebal terhadap noise (gangguan). Perubahan ini diawali saat American Telephone & Telegraph
1) 2)

komputer (digital) menjadi sinyal analog yang dimodulasi secara digital. Kemudian sinyal

Staf Pengajar Jurusan Elektro Politeknik Negeri Padang Mahasiswa Program Studi Telekomunikasi, Jurusan Elektro Politeknik Negeri Padang

Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 analog tersebut ditransmisikan melalui

ISSN : 1858-3709

fading (perubahan). Ketika komunikasi radio diinginkan kita harus mempertimbangkan

hubungan telepon. [2] Binary Phase Shift Keying (BPSK) merupakan jenis modulasi digital yang paling populer tekniknya dalam transmisi untuk digital, dipahami karena dan

karakteristik antena. Antena adalah narrow band device (perangkat berjalur sempit) yang frekuensi kerjanya berhubungan dengan

mudah

dimensi fisiknya. Jika diinginkan transmisi data menggunakan kanal telepon, bahwa kita perlu

rangkaiannya tidak terlalu rumit. Sementara itu Laboratorium Komunikasi Digital pada Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Padang juga belum memiliki modul ataupun percobaan yang spesifik mengenai BPSK, sehingga wawasan mahasiswa mengenai

mempertimbangkan

fakta

seringkali

kanal tidak dapat mengirimkan sinyal arus searah (direct current, dc) dan sinyal frekuensifrekuensi rendah karena adanya transformatortransformator pada lintasan transmisi. Suatu fading channel adalah salah satu kanal yang amplitudo sinyal terimanya berubah terhadap waktu karena terdapat variasi-variasi pada media transmisi. Dalam hal ini penggunaan FM sangat bermanfaat karena relatif tidak sensitif terhadap perubahan amplitudo. [4] Pada situasi ini diperlukan suatu

teknologi modulasi digital secara praktis juga masih modulasi terbatas. digital Modul-modul yang telah percobaan ada adalah

menggunakan teknik ASK (amplitude shift keying), FSK (frequency shift keying) dan PSK (phase shift keying) dimana semuanya

merupakan produk buatan Lucas Nulle. Belum ada modul percobaan modulasi digital yang diperoleh dari hasil hasil studi dan perancangan yang dilakukan oleh dosen maupun

modulator pada sisi kirim dan pada penerima diperlukan demodulator untuk mendapatkan kembali (recover) sinyal dasarnya (baseband signal). Kombinasi modulator dan demodulator ini dikenal sebagai MODEM. BPSK merupakan salah satu teknik modulasi/demodulasi yang dapat digunakan sebagai MODEM. [4] Dalam modulasi antara analog modulasi kita sulit

mahasiswa, dimana jika hal ini dapat dilakukan akan berdampak positif pada keberlanjutan (sustainability) fasilitas praktikum mahasiswa secara umum. II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam memenuhi kebutuhan transmisi sinyal penumpangan gelombang biner pada suatu sinyal carrier amplitude (PM) (pembawa) modulation atau dapat (AM),

membedakan

frekuensi

dengan modulasi fase, sehingga keduanya dikatagorikan sebagai hal yang sama karena keduanya memiliki pengaruh yang sama pada sinyal carrier yaitu perubahan frekuensi sesuai dengan variasi amplitudo sinyal informasi yang memodulirnya. Sedangkan dalam kasus

menggunakan phase

modulation

frequency

modulation (FM). Kombinasi sistem AM-PM seperti quadrature amplitude modulation (QAM) sering digunakan. [4] Pemilihan jenis modulasi yang

modulasi digital perbedaan antara frekuensi modulasi dengan fase modulasi cukup jelas, karena dalam modulasi digital sinyal informasi memiliki bentuk gelombang diskrit. Seperti dalam hal modulasi amplitudo dan modulasi frekuensi, kita memulai dengan sinyal carrier

digunakan ditentukan oleh penerapan yang diinginkan termasuk juga oleh karakteristik kanal seperti bandwidth yang tersedia dan kerentanan (susceptibility) kanal terhadap

Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 (pembawa) sinusoida yang memiliki bentuk dasar A cos [(t)]. Dengan adanya proses modulasi pada fase gelombang carrier tersebut yaitu dengan sistem phase shift keying (PSK) nilai (t) adalah 2f c + (t). Dalam hal ini nilai

ISSN : 1858-3709

fase pada output carrier bergeser diantara dua sudut yang keduanya terpisah 180o (180o out of phase). Nama lain untuk BPSK adalah phase reversal keying (PRK) dan biphase modulation. BPSK adalah suatu bentuk suppresed carrier (carrier yang diturunkan levelnya sampai

(t) memberikan pengertian bahwa fase dari


gelombang tersebut termodulasi dan mengandung informasi sesuai dengan input dari sinyal baseband (dasar) pemodulasinya. [5] Binary Phase Shift Keying (BPSK) Dalam binary phase shift keying

minimum), square wave (gelombang kotak) memodulasi suatu sinyal continuous wave (gelombang kontinyu) atau CW.[5] Pemancar BPSK Gambar 1 menunjukkan suatu diagram blok sederhana sebuah modulator BPSK.

(BPSK), dua output fase yang mungkin akan keluar dan membawa informasi (binary dimaksudkan disini 2). Satu fase output (0o misalnya) mewakili suatu logika 1 dan yang lainnya (misalnya 180o) logika 0. Sesuai dengan perubahan keadaan sinyal input digital,

Balanced modulator bekerja seperti suatu switch pembalik fase. Tergantung pada kondisi logic pada input digital, carrier yang ditransfer ke output pada kondisi inphase (0o) atau bergeser referensi. 180o dengan carrier oscillator

Gambar 1 Modulator BPSK [5]

Gambar

2a

menunjukkan

diagram

carrier yang sefase dengan osilator referensi dan data digital biner.

skematik pada suatu balanced ring modulator. Balanced modulator memiliki dua input: suatu

Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006

ISSN : 1858-3709

Gambar 2 Skema Balanced Modulator [5]

Bagi

balanced

modulator

agar

tegangan carrier yang melalui T1. Sebagai konsekuensinya, sinyal output adalah sefase dengan carrier oscillator. Jika input biner adalah suatu logika 0 (tegangan negatif), diode D1 dan D2 di reverse bias dan off, sedangkan D3 dan D4 di forward bias dan on seperti pada Gambar (2c). Sebagai hasilnya, tegangan carrier dibentuk melintasi transformer T2 berbeda fase180 dengan tegangan osilator referensi.
o

beroperasi secara wajar, tegangan input digital harus jauh lebih besar dibanding puncak tegangan carrier. Ini menunjukkan bahwa input digital mengontrol keadaan on/off pada diode D1-D4. Jika input biner adalah suatu logika 1 (tegangan positif), diode D1dan D2 di forward bias dan on, sedangkan D3 dan D4 di reverse bias dan off Gambar (2b). Dengan polaritas yang ditunjukkan, tegangan carrier dibentuk melalui transformer T2 sefase dengan

Gambar 3 Fase output sebagai fungsi waktu pada sistem BPSK [5]

Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 Penerima BPSK Gambar 4 menunjukkan blok diagram pada suatu penerima BPSK atau dalam literatur lain menyebutkannya sebagai BPSK koheren. Sinyal input mungkin berupa +sin 2f c t atau sin 2f c t. Rangkaian carrier coherent recovery mendeteksi dan membangkitkan ulang sebuah sinyal carrier yang baik frekuensi maupun fasenya benar-benar sama dengan carrier asli yang dikirimkan. Balanced modulator adalah sebuah detektor produk; outputnya adalah komplek yang

ISSN : 1858-3709 didemodulasi. Secara

matematis, proses demodulasi adalah sebagai berikut. Untuk sinyal input pada demodulator BPSK adalah +sin 2f c t (logika 1), output dari balanced modulator adalah : output = (sin 2f c t) x (sin 2f c t) =sin22f c t atau sin22f c t = (1- cos 4If c t) = - cos 4f c t output = + V dc = logika 1 Keterangan: fc t = frekuensi pembawa /carrier (hertz) = waktu dalam detik

produk dari dua input (sinyal BPSK dan recovered carrier). Low-pass filter (LPF)

memisahkan data biner tercover dari spektrum

Gambar 4 Demodulator BPSK [5]

Tampak bahwa output pada balanced modulator tersusun dari sebuah tegangan dc positif ( Volt) dan sebuah gelombang cosinus dengan frekuensi dua kali frekuensi carrier (4f c t). LPF memiliki frekuensi cut off jauh lebih rendah dari 4f c t sehingga harmonisa kedua pada carrier dan melewatkan komponen dc positif. Sebuah tegangan dc positif mewakili sebuah logic 1yang didemodulasi. Sedang untuk sinyal input BPSK -sin2f c t (logika 1), output dari balanced modulator adalah : output = (-sin 2f c t) x (sin 2f c t) = - sin22f c t atau - sin22f c t = - (1- cos 4f c t) = - + cos 4f c t output = - V dc = logika 0.

Output

pada

balanced

modulator

tersusun dari sebuah tegangan dc positif (- Volt) dan sebuah gelombang cosinus dengan frekuensi dua kali frekuensi carrier (4f c t). LPF memiliki frekuensi cut off jauh lebih rendah dari 4f c t sehingga harmonisa kedua pada carrier dan melewatkan komponen dc negatif. Sebuah tegangan dc negatif mewakili sebuah logic 0 yang didemodulasi. III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Kegiatan melakukan komunikasi penelitian bangun melalui ini bertujuan sistem dan

rancang digital

suatu

pemancar

penerima modulasi digital dengan teknik Binary Phase Shift Keying (BPSK) Sementara itu dengan adanya kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat positif

Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 berupa pemahaman mengenai teknik-teknik perancangan sistem pemancar dan penerima BPSK, beserta langkah-langkah untuk -

ISSN : 1858-3709

elektronis yang sesuai, termasuk survey ketersediaan komponen Pembelian atau pengadaan komponen dan infrastruktur yang diperlukan untuk

mengukur dan menganalisa kinerja sistem BPSK. Di samping itu hasil penelitian ini bermanfaat menambah materi praktikum pada Laboratorium Komunikasi Digital Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Universitas Andalas Padang. IV. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam -

membentuk sistem tersebut. Pengerjaan fisik berupa pekerjaan

elektronis dan mekanis perangkat yang akan diwujudkan. Ujicoba dan troubleshooting sistem untuk menguji keberhasilan kerja sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Pembuatan laporan, dokumentasi dan serta evaluasi dan koreksi jika ada hal yang perlu disempurnakan V. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Rangkaian Modulator BPSK

melaksanakan kegiatan penelitian ini adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut: Studi literatur dalam hal ini mempelajari karakteristik modulasi digital sebagai dasar pemahaman untuk perancangan sistem Melakukan analisa hasil studi beserta perencanaan system pemancar dan

penerima BPSK dengan mencari rangkaian


VDD 5V
VDD

V2

T1
4

14 VDD

U1A

3V 60 Hz 0Deg
2

TS_POWER_VIRTUAL

1 13

Carrier
5 8

VSS 7

MC14016BD
7

BPSK output

14

U1B

Binary input
U3A V1 30 Hz 5V
0

VDD

U3D
3

1 13 VSS 7
9

VCC
VCC 5V 74LS00D 6

74LS00D

U3C VSS 0V

MC14016BD

74LS00D

VSS

Gambar 5 Rangkaian modulator BPSK

Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 b. Rangkaian demodulator BPSK

ISSN : 1858-3709

Gambar 6 Demodulator BPSK

c. Sinyal keluaran dari rangkaian modulator dan demodulator gambar berikut BPSK adalah sebagaimana

Gambar 9 Keluaran rectifier demodulator BPSK setelah proses filter

Gambar 7 Tampilan unput biner dan output BPSK

Gambar 10 Output demodulator setelah proses komparator BPSK Gambar 8 Masukan demodulator BPSK

Dari sinyal hasil keluaran baik pada setiap sub sistem maupun secara keseluruhan

Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 sebagaimana pada lampiran, dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut: 1. Transformator T1 berperan menghasilkan sinyal pembawa dengan 2 kondisi dimana masing-masing sinyal berbeda fasa 180 satu sama lain. 2. Susunan rangkaian gerbang NAND U3A, U3C dan U3D sinyal berperan informasi untuk biner
0

ISSN : 1858-3709 = cos 2(60Hz 30Hz)t cos 2(60Hz + 30Hz)t

Dari sini didapatkan bahwa minimum lower side frequency adalah : 60Hz 30Hz = 30Hz Sedangkan maksimum upper side frequency adalah : 60Hz + 30Hz = 90Hz Besarnya minimum Nyquist bandwidthnya adalah: 90Hz -30Hz = 60Hz.

menghasilkan

(gelombang persegi) dengan 2 kondisi dimana masing-masing sinyal berbeda fasa 180 satu sama lain. 3. Rangkaian saklar U1A dan U1B berperan dalam mekanisme keluaran yang sesuai dengan prinsip BPSK dimana keluaran sinyal carrier akan sefasa dengan input
0

Dokumentasi penelitian

carrier saat informasi biner berlogika 0, sementara keluaran sinyal carrier akan berbalik fasa dengan input carrier saat informasi biner berlogika 1. 4. Proses demodulasi diawali dengan proses LPF yang mengambil komponen frekuensi rendah dari sinyal output modulator BPSK, seterusnya sinyal ini melewati rangkaian penyearah sehingga diperoleh sinyal sinus unipolar (satu arah), yang mana melalui rangkaian komparator diperbaiki menjadi sinyal persegi, agar dapat dikonversikan oleh inverter menjadi sinyal input biner (Gambar 10) VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Perhitungan sederhana saat input 30 Hz, atau bit rate 30bps dan carrier 60 Hz Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh

beberapa kesimpulan sbb 1. Modulasi BPSK ditandai dengan 2

Penyelesaian: Dari data diketahui bahwa fa = 30bps = 30 MHz dan fc = 60 MHz Dengan memasukkan nilai ini ke persamaan Output = (sin 2fat) x ( sin 2fct) = [sin 2(30 Hz)t] x [ sin 2(60 Hz)t]

kombinasi fasa output yang mewakili logika 1 dan logika 0 2. Pada modulasi BPSK, sinyal output dapat dirubah dengan fasa yang satu sama lainnya berbeda 180
0

3. Untuk simulasi dengan sinyal carrier 60Hz dan informasi 30Hz diperoleh

Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 2, Nomor 1, Oktober 2006 frekuensi sisi bawah minimum 30Hz, dan frekuensi sisi atas maksimum 90Hz, sehingga minimum Nyquist DAFTAR PUSTAKA [1] David R Smith, Digital

ISSN : 1858-3709

Transmission

System, Prentice Hall Inc, New Jersey, 1981 [2] Nonot H, Rangkaian dan Sistem

bandwidth sebesar 60Hz 6.2. SARAN Diperlukan studi komponen yang lebih intensif sebelum pelaksanaan pembuatan fisik sistem rangkaian untuk meyakinkan bahwa semua komponen yang dibutuhkan dapat disediakan.

Komunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)-ITS, 1990 [3] Krauss, Solid State Radio Engineering, John Wiley & Sons, New York, 1980 [4] Taub-Schilling, Principle of Communication System, Mc Graw Hill Book Company, New York, 1986 [5] Wayne Tomasi, Advanced Electronic

Communication System,

Mc Graw Hill

Book Company, New York, 1988

You might also like