You are on page 1of 3

BAB I KAJIAN TEORI Ulos adalah kain tenun khas Batak berbentuk selendang.

Benda sakral ini merupakan simbol restu, kasih sayang dan persatuan, sesuai dengan pepatah Batak yang berbunyi: Ijuk pangihot ni hodong, Ulos pangihot ni holong", yang artinya jika ijuk adalah pengikat pelepah pada batangnya maka ulos adalah pengikat kasih sayang antara sesama. Secara harfiah, ulos berarti selimut yang menghangatkan tubuh dan melindunginya dari terpaan udara dingin. enurut kepercayaan leluhur suku Batak ada tiga sumber yang memberi panas kepada manusia, yaitu matahari, api dan ulos. !ari ketiga sumber kehangatan tersebut ulos dianggap paling nyaman dan akrab dengan kehidupan sehari"hari. !ahulu nenek moyang suku Batak adalah manusia"manusia gunung, demikian sebutan yang disematkan sejarah pada mereka. #al ini disebabkan kebiasaan mereka tinggal dan berladang di ka$asan pegunungan. !engan mendiami dataran tinggi berarti mereka harus siap berperang mela$an dinginnya cuaca yang menusuk tulang. !ari sinilah sejarah ulos bermula. %ada a$alnya nenek moyang mereka mengandalkan sinar matahari dan api sebagai tameng mela$an rasa dingin. asalah kecil timbul ketika mereka menyadari bah$a matahari tidak bisa diperintah sesuai dengan keinginan manusia. %ada siang hari a$an dan mendung sering kali bersikap tidak bersahabat. Sedang pada malam hari rasa dingin semakin menjadi"jadi dan api sebagai pilihan kedua ternyata tidak begitu praktis digunakan $aktu tidur karena resikonya tinggi. &l hajatu ummul ikhtira'at, karena dipaksa oleh kebutuhan yang mendesak akhirnya nenek moyang mereka berpikir keras mencari alternatif lain yang lebih praktis. lahirlah ulos sebagai produk budaya asli suku Batak. (entunya ulos tidak langsung menjadi sakral di masa"masa a$al kemunculannya. Sesuai dengan hukum alam ulos juga telah melalui proses yang cukup panjang yang memakan $aktu cukup lama, sebelum akhirnya menjadi salah satu simbol adat suku Batak seperti sekarang. Berbeda dengan ulos yang disakralkan yang kita kenal, dulu ulos malah dijadikan selimut atau alas tidur oleh nenek moyang suku Batak. (etapi ulos yang mereka gunakan kualitasnya jauh lebih tinggi, lebih tebal, lebih lembut dan dengan motif yang sangat artistik. Setelah mulai dikenal, ulos makin digemari karena praktis. (idak seperti matahari yang terkadang menyengat dan terkadang bersembunyi, tidak juga seperti api yang bisa menimbulkan aka

bencana, ulos bisa diba$a kemana"mana. )ambat laun ulos menjadi kebutuhan primer, karena bisa juga dijadikan bahan pakaian yang indah dengan motif"motif yang menarik. Ulos lalu memiliki arti lebih penting ketika ia mulai dipakai oleh tetua"tetua adat dan para pemimpin kampung dalam pertemuan"pertemuan adat resmi. !itambah lagi dengan kebiasaan para leluhur suku Batak yang selalu memilih ulos untuk dijadikan hadiah atau pemberian kepada orang"orang yang mereka sayangi. *ini ulos memiliki fungsi simbolik untuk berbagai hal dalam segala aspek kehidupan orang Batak. ulos menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan adat suku Batak. Mangulosi, adalah salah satu hal yang teramat penting dalam adat Batak. harfiah berarti memberikan ulos. ini mengandung arti yang cukup dalam. angulosi secara angulosi bukan sekadar pemberian hadiah biasa, karena ritual angulosi melambangkan pemberian restu, curahan

kasih sayang, harapan dan kebaikan"kebaikan lainnya. !alam ritual mangulosi ada beberapa aturan yang harus dipatuhi, antara lain bah$a seseorang hanya boleh mangulosi mereka yang menurut tutur atau silsilah keturunan berada di ba$ah, misalnya orang tua boleh mengulosi anaknya, tetapi anak tidak boleh mangulosi orang tuanya. !isamping itu, jenis ulos yang diberikan harus sesuai dengan ketentuan adat. *arena setiap ulos memiliki makna tersendiri, kapan digunakan, disampaikan kepada siapa, dan dalam upacara adat yang bagaimana, sehingga fungsinya tidak bisa saling ditukar. !alam perkembangannya, ulos juga diberikan kepada orang "non Batak". %emberian ini bisa diartikan sebagai penghormatan dan kasih sayang kepada penerima ulos. isalnya pemberian ulos kepada %residen atau %ejabat negara, selalu diiringi oleh doa dan harapan semoga dalam menjalankan tugas"tugas ia selalu dalam kehangatan dan penuh kasih sayang kepada rakyat dan orang"orang yang dipimpinnya. Beberapa jenis ulos yang dikenal dalam adat Batak adalah sebagai berikut: 1. Ulos Ragidup +agi berarti corak, dan +agidup berarti lambang kehidupan. !inamakan demikian karena $arna, lukisan serta coraknya memberi kesan seolah"olah ulos ini benar"benar hidup. Ulos jenis ini adalah yang tertinggi kelasnya dan sangat sulit pembuatannya. Ulos ini terdiri atas tiga bagian, dua sisi yang ditenun sekaligus, dan satu bagian tengah yang ditenun tersendiri dengan sangat rumit. Ulos +angidup bisa ditemukan di setiap rumah tangga suku batak di daerah"daerah yang masih kental adat bataknya. *arena dalam upacara adat perkimpoian, ulos ini diberikan oleh

orang

tua

pengantin

perempuan

kepada

ibu

pengantin

lelaki.

2. Ulos Ragihotang #otang berarti rotan, ulos jenis ini juga termasuk berkelas tinggi, namun cara pembuatannya tidak serumit ulos +agidup. !alam upacara kematian, ulos ini dipakai untuk mengafani jena-ah atau untuk membungkus tulang belulang dalam upacara penguburan kedua kalinya. 3. Ulos Sibolang !isebut Sibolang sebab diberikan kepada orang yang berjasa dalam mabolang"bolangi .menghormati/ orang tua pengantin perempuan untuk mangulosi ayah pengantin laki"laki pada upacara pernikahan adat batak. !alam upacara ini biasanya orang tua pengantin perempuan memberikan Ulos Bela yang berarti ulos menantu kepada pengantin laki"laki. engulosi menantu lelaki bermakna nasehat agar ia selalu berhati"hati dengan teman" teman satu marga, dan paham siapa yang harus dihormati, memberi hormat kepada semua kerabat pihak istri dan bersikap lemah lembut terhadap keluarganya. Selain itu, ulos ini juga diberikan kepada $anita yang ditinggal mati suaminya sebagai tanda penghormatan atas jasanya selama menjadi istri almarhum. %emberian ulos tersebut biasanya dilakukan pada $aktu upacara berkabung, dan dengan demikian juga dijadikan tanda bagi $anita tersebut bah$a ia telah menjadi seorang janda. Ulos lain yang digunakan dalam upacara adat adalah Ulos aratur dengan motif garis"garis yang menggambarkan burung atau banyak bintang tersusun teratur. otif ini melambangkan harapan agar setelah anak pertama lahir akan menyusul kelahiran anak" anak lain sebanyak burung atau bintang yang terlukis dalam ulos tersebut. !ari besar kecil biaya pembuatannya, ulos dapat dibedakan menjadi dua bagian: !"ta#a$ Ulos 0a kedua. (idak et"met, ukuran panjang dan lebarnya jauh lebih kecil daripada ulos jenis dalam upacara adat, hanya untuk dipakai sehari"hari. digunakan

K!dua, Ulos 0a Balga, adalah ulos kelas atas. 1enis ulos ini pada umumnya digunakan dalam upacara adat sebagai pakaian resmi atau sebagai ulos yang diserahkan atau diterima. Biasanya ulos dipakai dengan cara dihadanghon, dikenakan di bahu seperti selendang kebaya, atau diabithon, dikenakan seperti kain sarung, atau juga dengan cara dililithon, dililitkan dikepala atau di pinggang. .http:22nathanhamster.blogspot.com234552462asal"usul"dan"jenis"jenis"ulos"batak.html/

You might also like