Professional Documents
Culture Documents
KELEMBAGAAN DIPERKUAT, PROGRAM IMPLEMENTATIF, KONSISTEN DALAM PENATAAN RUANG MEMPERKUAT MP3EI KORIDOR IV SULAWESI
LEGALITAS, KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR PU DALAM MEMPERCEPAT PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN SERTA KETERPADUAN PROGRAM ANTAR WILAYAH SULAWESI
BAHAN INFORMASI
MENTERI PEKERJAAN UMUM
OUTLINE
WELCOMING REMARKS 1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG SERTA PEMBANGUNAN WILAYAH KAPET 2. DESKRIPSI DAN ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN KAPET REGIONAL SULAWESI 3. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN DALAM PENGEMBANGAN KAPET REGIONAL SULAWESI SELATAN 4. PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN KAPET REGIONAL SULAWESI 5. ARAHAN PENGEMBANGAN KAPET REGIONAL SULAWESI KE DEPAN CLOSING REMARKS
1
WELCOMING REMARKS
Introduction
Pulau Sulawesi sebagai salah satu Wilayah Timur Indonesia mempunyai potensi ekonomi lokal yang berkelas dunia seperti kakao dengan tingkat produksi nomor 2 dunia (18% dari pasar global), perikanan dengan produksi terbesar se-Asia Tenggara, dan nikel dengan produksi nomor 4 dunia (60% produksi nikel dunia).
Melalui dukungan dan pendekatan pengembangan ekonomi yang tepat terhadap potensi ekonomi tersebut, dapat menjadikan Pulau Sulawesi sebagai sebagai pusat ekonomi Wilayah Timur Indonesia. Salah satu pendekatan ekonomi yang telah dilakukan untuk mengoptimalkan komoditas-komoditas unggulan lokal di Pulau Sulawesi adalah Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET).
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG SERTA PEMBANGUNAN WILAYAH KAPET
4
KEPPRES 9/1998
Penyempurnaan Keppres 89/1996 : - Anggota DP KTI sebagai ketua BP KAPET di wilayah timur - Kedudukan waka BP KAPET sebagai pelaksana harian dalam struktur BP KAPET - Kewenangan ketua BP KAPET dalam mengangkat dan memberhentikan anggota BP KAPET - Penyempurnaan aturan insentif fiskal dan non fiskal
KEPPRES 150/2000
Badan Pengembangan KAPET (pusat), memberi usulan penetapan KAPET, menetapkan jakstranas, merumuskan kebijakan investasi dunia usaha, mengkoordinasikan rencana kegiatan , memfasilitasi pelaksanaan KAPET. Badan Pengelola (BP) KAPET membantu Pemda dalam memberikan pertimbangan teknis bagi permohonan perijinan investasi di KAPET Insentif fiskal diatur melalui PP 20/2000 selanjutnya diubah melalui PP 147/2000
KAPET sebagai prime mover dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah tertentu dgn mengembangkan daya saing produk unggulan, dengan bertumpu pada SDA, kelengkapan prasarana dan sarana, keunggulan lokasi, sektor unggulan yg dpt menggerakan pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya & potensi pengembalian investasi yang tinggi. Keberadaan KAPET selama ini dirasakan belum berkembang dan perlu segera dilakukan revitalisasi pengelolaan KAPET, agar eksistensi KAPET sebagai instrumen penekan disparitas dapat dipertahankan.
10
11
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
PAREPARE
jagung, sayuran, ubi kayu, jambu mete, ikan laut, dan rumput laut
PALAPAS
jagung, kelapa dalam, produk perikanan tangkap budidaya ikan, rumput laut, dan perikanan tangkap
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Catatan:
Infrastruktur yang dikembangkan oleh bidang Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Cipta Karya adalah infrastruktur yang dikembangkan berdasarkan program tahunan yang menjadi kewenangan Kementerian PU secara nasional di masing-masing provinsi, termasuk di wilayah KAPET, yang dapat memberikan manfaat bagi pengembangan wilayah KAPET.
38
No
KAPET
JALAN
SDA
CK
2013
1
2014
440,53
2013
49,16
2014
45,20
2013
223,4
2014
189,84
MANADOBITUNG
PARE-PARE
291,62
112,77
120,82
109,07
128,06
867,69
794,46
PALAPAS BANKSEJAHTERA
271,80
233,82
75,47
112,89
717,05
112,37
391,44
234,68
59,68
85,38
132,72
112,71
39
41
42
NILAI INVESTASI SEKTOR RIIL DAN INFRASTRUKTUR PADA KORIDOR EKONOMI SULAWESI
43
44
45
KORIDOR MP3EI
KORIDOR EKONOMI Pertanian Pangan (Padi, SULAWESI Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu), Kakao, Perikanan, Nikel, Minyak dan Gas
46
47
48
Dalam rangka mempercepat upaya pembangunan infrastruktur di kawasan KAPET Pemerintah sedang mencanangkan pembentukan Project Management Unit (PMU) program pengembangan infrastruktur KAPET di tingkat Pusat dan Daerah. PMU sebagai suatu unit manajemen bidang Pekerjaan Umum akan bertugas untuk menjamin agar upaya keterpaduan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan infrastruktur bidang Pekerjaan Umum di kawasan di KAPET dapat berjalan dengan lebih optimal.
49
CLOSING REMARKS
52
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada para peserta dan panitia yang telah menyelenggarakan acara yang sangat penting bagi pengembangan KAPET ke depan. Untuk itu, saya mengucapkan selamat berdiskusi, semoga sukses dan bermanfaat.
TERIMA KASIH
53