You are on page 1of 3

Nama: Muhani

Nim: 2012-16-003
UNIV.FKG.PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA)
Resume kuliah Drg.Kadaryati,Sp.BM
Impaksi
Gigi impaksi adalah gigi yang erupsinya oleh sesuatu terhalang sehingga tidak
dapat tumbuh sempurna dan berkontak dengan gigi antagonisnya.
Gigi impaksi tidak dapat erupsi karena ada hambatan, yaitu:

Sekitarnya: tulang, jaringan lunak, penebalan mukosa, gigi tetangga,


konsistensi tulang, radang dan ruang yang tidak cukup.

Gigi itu sendiri: benih gigi itu sendiri tidak ada kekuatan atau kemauan
untuk erupsi, dan posisi gigi yang maloklusi.

Gigi impaksi harus diambil karena:

Menyebabkan reffered pain (rasa sakit yang menyebar)

Menyebabkan fraktur spontan : karena impaksi terletak di angulus mandibula

Menyebabkan kista: kista dentigerous dapat menjadi ameloblastoma

Berdasarkan pada jarak permukaan distal M2 rahang bawah dan tepi ramus
mandibula:

Klas I : Bila jarak antara distal M2 RB ke tepi ramus > dibandingkan lebar
mesiodistal M3 RB.

Klas II : Bila jarak antara distal M2 RB ke tepi ramus < dibandingkan lebar
mesiodistal M3 RB.

Klas III : Bila sebagian besar atau seluruh gigi M3 terletak di dalam ramus.

Berdasarkan kedalaman relative M3 RB di dalam tulang rahang:

Posisi A : Titik tertinggi M3 RB setinggi atau lebih tinggi dari bidang oklusal
M2 RB.

Posisi B : Titik tertinggi M3 RB lebih rendah dari bidang oklusal, tetapi di atas
bidang servikal M2 RB.

Posisi C : Titik tertinggi M3 RB lebih rendah dari bidang servikal M2 RB.

Berdasarkan sumbu panjang gigi M3 RB terhadap sumbu panjang gigi M2 RB:

Vertical

Horizontal

Inverted

Mesioangular

Distoangular

Bucco angular

Linguo angular

Alat pencabutan gigi impaksi: alat standar ( kaca mulut, pinset, eskavator, sonde
lurus, sonde lengkung), blade dan scalpel no.15 , rasparatorium, bone file, needle
holder, benang dan jarum jait, pinset sirurgis, criyer, bor frazer, arteri klem dan
kuret.
Faktor terjadinya impaksi:
a. Lokal : posisi gigi tetangga yang tidak teratur, tekanan gigi tetangga,
kurangnya tempat untuk erupsi sempurna, densistas tulang, persistensi gigi
sulung, premature lost gigi sulung, penebalan mukosa, abses.
b. Sistemik :
Prenatal : keturunan, miscegenation ( perkawinan campur antar suku).
Post natal : ricketsia, anemia, syphilis, TBC, malnutrisi, gangguan kelenjar
endokrin.
c. Kelainan pertumbuhan : cleido cranialdysostosis, oxycephaly, progeria,
achondroplasia, cleft palate.
Insisi impaksi dilakukan pada 1/3 distal M2 RB syarat-syarat insisi:

Insisi harus dilakukan di atas tulang yang sehat.

Insisi harus tajam dan lurus.

Dasar flap harus lebih lebar dari puncaknya: suplai darah meningkat
sehingga penyembuhan lebih cepat dan lapang pandang dapat lebih luas.

Komplikasi OD:

Durante OD : gigi tetangga lobang, dan indikasi untuk dicabut, pada saat
ngebain meleset ke gigi tetangga, terkena saraf canalis mandibularis pada
saat mengungkit pakai bur, goyangnya gigi tetangga, fraktur akar, fraktur
mandibula.

Post OD : perdarahan, pembengkakan, rasa sakit, dry socket, prolong


anestesi, hematom, trismus.

You might also like