You are on page 1of 33

PLASTIC AS A PACKAGING MATERIAL FOR PHARMACEUTICAL PRODUCT Disusun Oleh : Alifa Rahmawati M Tika Pratiwi Lutfi Nuridriyanti Abstract

Pengemasan merupakan suatu metode yang memberikan kenyamanan, identifikasi, penyajian, dan perlindungan terhadap suatu sediaan obat sampai dikonsumsi. Plastik sebagai suatu material kemasan untuk produk farmasi saat ini sudah banyak digunakan secara luas. Pengemas plastik yang digunakan untuk produk farmasetis dibuat dari polimer-polimer polietilen, polipropilen, polivinil klorida, polisterin. Salah satu jenis plastik yang banyak digunakan adalah jenis HDPE dan LDPE. Penggunaan plastik sebagai material kemasan ini juga selain pengguaannya yang praktis juga terdapat bahaya yang ditimbulkan jika polimer plastik terurai menjadi monomer dan akan mencemari produk sediaan. Keywords : material kemasan, plastik, polimer, HDPE Mengapa kemasan penting dalam suatu produk farmasi? mengapa hampir semua produk selalu menggunakan kemasan? Jawabannya yaitu, karena kemasan mamiliki peranan penting bagi produk itu sendiri. Berikut adalah beberapa fungsi kemasan yang dapat menunjang kualitas suatu produk: 1. Fungsi pokok dari suatu kemasan obat adalah mewadahi sediaan obat agar tidak membiarkannya menjadi bagian dari lingkungan. Terutama hal ini mensyaratkan suatu kemasan yang tidak bocor dan tetap kedap terhadap pengaruh bahan-bahan formulasi sediaan obat yang cukup kuat menahan isinya selama distribusi fisik. 2. Perlindungan adalah fungsi kemasan yang paling penting. Sediaan obat harus dilindungi terhadap kerusakan fisik, kehilangan kandungan atau bahan ramuan dan terhadap gangguan komponen lingkungan yang tidak dikehendaki, seperti uap air (lembab), oksigen, cairan, kotoran, kontaminasi, dan cahaya matahari. 3. Memberi identitas terhadap isinya secara lengkap dan tepat. G1F010015 G1F010019 G1F010021

4. Membolehkan isinya dapat digunakan dengan cepat, mudah, dan aman (Siregar, 2003). Pemilihan material kemasan dalam suatu produk tidak kalah penting sebab pemilihan suatu material kemasan yang salah akan menyebabkan kerusakan serta terganggunya stabilitas baik fisika maupun kimia pada sediaan. Material kemasan yang sering digunakan dalam produk farmasi salah satunya adalah plastik. Plastik banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia, mulai dari keperluan rumah tangga hingga industri. Sebagai material kemasan sediaan farmasi, plastik digunakan mulai dari proses pengolahan sampai sediaan farmasi tersebut sampai di tangan konsumen. Secara umum, plastik dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan pada stabilitasnya terhadap panas, yaitu : 1. thermoset 2. thermoplastic. Jenis thermoplastic lebih banyak dipergunakan sebagai pengemas sediaan farmasi karena lebih stabil dan dapat kembali ke bentuk semula setelah pemanasan (Dean, 2000). Penggunaan plastik sebagai material kemasan produk farmasi terutama karena keunggulannya dalam hal bentuknya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti bentuk sediaan farmasi yang dikemas; berbobot ringan; tidak mudah pecah; bersifat transparan/tembus pandang, mudah diberi label dan dapat dibuat dalam aneka warna, dapat diproduksi secara massal serta harga yang relatif murah serta terdapat berbagai jenis pilihan bahan plastik. Jenis kemasan plastik yang digunakan dalam material pengemasan produk farmasi diantaranya adalah HDPE (High density Polyethylene), LDPE (Low Density Polyethylene), PP ( Polypropylene), PVC (Polyvinyl chloride), PS (Polystryne), dan PC (Polycarbonate), PE (polyethylene) dan PP (Poly propylene) (Anonim, 2011).

Gambar 1. nomor kode plastik

Gambar 2. contoh produk kode plastik no 1

Gambar 3. contoh produk kode plastik no 2

Gambar 4. contoh produk kode plastik no 3

Gambar 5. contoh produk kode plastik no 4

Gambar 6. contoh produk kode plastik no 4

Gambar 7. contoh produk kode plastik no 5

Gambar 8. contoh produk kode plastik no 6

Gambar 9. contoh produk kode plastik no 7

Kode Plastik dan Kegunaanya Nomer kode Jenis Plastik Keterangan

PET,PETE (Polyethylene terephthalate)

- Bersifat jernih dan transparan, kuat, tahan pelarut, kedap gas dan air, melunak pada suhu 80oC.Tidak untuk air hangat apalagi panas.- Untuk jenis ini, disarankan hanya untuk satu kali penggunaan dan tidak untuk mewadahi suatu sediaan dengan suhu >60oC

HDPE (High Density Polyethylene)

- Bersifat keras hingga semifleksibel,tahan terhadap bahan kimia dan kelembaban, dapat ditembus gas, permukaan berlilin, buram, mudah diwarnai, diproses dan dibentuk, melunak pada suhu 75oC. Disarankan hanya untuk satu kali penggunaan karena jika digunakan berulang kali dikhawatirkan bahan penyusunnya lebih mudah bermigrasi ke dalam sediaan. - Plastik ini sulit didaur ulang.- Bersifat lebih tahan terhadap senyawa kimia.Plastik jenis ini sebaiknya tidak untuk mewadahi sediaan yang mengandunglemak/minyak, alkohol dan dalam kondisi panas.

PVC (Polyvinyl chloride)

LDPE (Low DensityPolyethylene)

- Bahan mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap air, tidak jernih tetapi tembuscahaya, melunak pada suhu 70oC.

PP (Polypropylene)

- Ciri-ciri plastik jenis ini biasanya transparan tetapi tidak jernih atau berawan, keras tetapi fleksibel, kuat,permukaan berlilin, tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak, melunak pada suhu 140oC.

PS (Polystyrene) Other (Digunakan untuk jenis plastik selain pada nomor 1-6, termasuk Polycarbonat, bio-based plastic, co-polyester, acrylic, polyamide, dan campuran plastik ) (Anonim,2011).

- Terdapat dua macam PS, yaitu yang kaku dan lunak/berbentuk foam.- PS yang kaku biasanya jernih seperti kaca, kaku, getas, mudah terpengaruhlemak dan pelarut (seperti alkohol), mudah dibentuk, melunak pada suhu 95oC.

- Bersifat keras, jernih dan secara termal sangat stabil.Bahan Polycarbonatdapat melepaskanBisphenolA (BPA) ke dalam pangan,yang dapat merusak sistem hormon.- Botol yang sudah retak sebaiknya tidak digunakan lagi.

Secara umum bahaya plastik bagi kesehatan tubuh adalah jika polimer plastik terurai menjadi monomer dan akan mencemari produk sediaan. Hanya beberapa monomer atau aditif plastik yang perlu diwaspadai seperti vinil klorida, akrilonitril, metacrylonitril, vinylidene klorida serta styrene. 1. Akrilonitril bereaksi dengan adenin Vinil asetat telah terbukti menimbulkan kanker tiroid, uterus dan liver pada hewan. Akrilonitril menimbulkan cacat lahir pada tikustikus yang memakannya. 2. Monomer-monomer lain seperti akrilat, stirena, dan metakrilat serta senyawasenyawa turunannya, seperti vinil asetat, polivinil klorida, kaprolaktam, formaldehida, kresol, isosianat organik, heksa metilendiamin, melamin, epodilokkloridrin, bispenol, dan akrilonitril dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan terutama mulut, tenggorokan dan lambung. 3. Aditif plastik jenis plasticizer, Jika tercecer di badan air, plastik cenderung menyumbat aliran air, bisa di rumah-rumah, sungai, dan bisa mengakibatkan banjir.

Bila dibakar akan menimbulkan asap yang membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, dan memicu depresi. Beberapa keuntungan penggunaan plastik adalah mudah dibentuk, ringan, tahan terhadap benturan dan ekonomis (Ansel, 1989).

Teknologi nano (nanotechnology) dalam kemasan plastik bisa menjadi teknologi yang sangat ramah lingkungan karena plastik menjadi sangat mudah terurai oleh mikroba yang ada dalam tanah. Dengan nanoteknologi, maka plastik kemasan yang sebelumnya membutuhkan waktu puluhan tahun untuk terurai, menjadi mudah terurai hanya dalam 4-8 minggu, bahkan lebih cepat lagi. Plastik kemasan nanoteknologi yang disebut sebagai plastik biodegradable dibuat dengan mencampurkan kalsium karbonat dalam bentuk partikel nano dengan ukuran puluhan nanometer ke dalam bahan kemasan plastik polietilen (PE) atau polipropilen (PP) hingga 70 persen. Kemasan plastik nanoteknologi mudah terurai karena dengan ukurannya yang sangat kecil, luas permukaanya menjadi lebih lebar, kontak dengan mikroba dalam tanah jauh lebih banyak. Nanoteknologi berkaitan dengan bagaimana cara mengatur material, sruktur dan fungsi zat pada skala nano (satu nanometer sama dengan satu meter dibagi satu miliar) sehingga menghasilkan materi dengan struktur dan fungsi baru (Era Baru News, 2009).
DAFTAR PUSTAKA Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi ke IV, UI-Press, Jakarta. Anonim, 2011, Plastik Sebagai Kemasan Pangan, http://ik.pom.go.id/wpcontent/uploads/2011/11/Plastiksebagaikemasanpangan.pdf, Diakses tanggal 20 Mei 2012. Dean, D.A., Evans, E.R., Hall, H.I., 2000, Pharmaceutical Packaging Technology, Tailor&Francis, London. Era Baru News, 2009, Kemasan Plastik Nanoteknologi Sangat Ramah Lingkungan, http://erabaru.net/iptek/82-teknologi-inovasi/6822-kemasan-plastik-nanoteknologisangat-ramah-lingkungan, Diakses tanggal 24 Mei 2012. Fischer, A and Thomas, R.H., 1976, Packaging Material Science in The Theory and in Practise of Industrial Pharmacy, 2nd edition, Lea and Febiger. Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig, J.L, 1986, Teori dan Praktek Farmasi Industry, Edisi III, UI-Press, Jakarta.

Siregar, Charles J. P, 2003, Farmasi Rumah Sakit: Teori Penerapan, EGC, Jakarta.

http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/21/plastic-as-a-packaging-material-forpharmaceutical-product/

3R Pengolahan Sampah
3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusipengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari. 3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduceberarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Melakukan 3R (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita.

Berikut adalah kegiatan 3R (Reuse Reduce Recycle) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya.

Contoh kegiatan reuse sehari-hari: Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.

Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali. Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis. Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.

Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan Contoh kegiatan reduce sehari-hari: Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali). Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali. Kurangi penggunaan bahan sekali pakai. Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.

Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu. Contoh kegiatan recycle sehari-hari: Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.

Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali. Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.

Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat. 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sebenarnya sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun dari 3R yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di sekitar kita. Ingin melihat dampaknya, langsung saja dicoba!
Diposkan oleh banksampah pasuruan

http://banksampahpasuruansawahita.blogspot.com/2013/02/3r-pengolahan-sampah.html

Kenali Tanda Segitiga Pada Kemasan Plastik


Masyarakat awam cenderung tidak mengetahui jenis plastik yang digunakan, aman atau tidak? Organisasi Internasional, The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 telah mengeluarkan kode internasional untuk plastik. Kode ini diadopsi oleh lembaga pengembang sistem kode seperti ISO. Secara umum kode pengenal plastik dapat dikenali dari : Terletak di bawah botol Berbentuk segitiga Didalam segitiga terdapat angka Disertai nama/jenis plastik dibawah segitiga Tanda Pengenal Plastik_2 Pengenal plastik dibagi kedalam 7 kelompok (dan 3 kelompok tambahan).

1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate)

Digunakan botol plastik, berwarna jernih/transparan/ tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol jenis ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

2. HDPE (high density polyethylene)

Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.

3. V atau PVC (polyvinyl chloride)

Plastik jenis ini sulit didaur ulang. Ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).

4. LDPE (low density polyethylene)

Plastik tipe cokelat (thermoplastic/ dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah: - Kuat, - Agak tembus cahaya, - Fleksibel dan permukaan agak berlemak. - Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia, - Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, - Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen, - Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. 5. PP (polypropylene)

Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Jenis PP (polypropylene ) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.

6. PS (polystyrene) PS (polystyrene)

Ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga. 7. Other (biasanya polycarbonate)

Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alatalat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. Untuk jenis plastik 7 (Other) ini ada 4 jenis, yaitu: SAN styrene acrylonitrile ABS - acrylonitrile butadiene styrene PC - polycarbonate Nylon SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. PC atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak balita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.
Diposkan oleh banksampah pasuruan

Bahaya PLASTIK!
Posted by Histolytica Sierra | Saturday, December 13, 2008 | Labels: lingkungan, plastik |

Pengertian Plastik
Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alatalat militer hingga pestisida. Oleh karena itu, kita hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Bisphenol A adalah perusak hormone. Berbagai penelitian telah menghubungkan Bisphenol-A dengan dosis rendah dengan beberapa dampak terhadap kesehatan, seperti perubahan permanen pada organ kemaluan, meningkatkan kadar prostat, penurunan kandungan hormon testoteron, memungkinkan terjadinya kanker payudara, sel prostat menjadi lebih sensitif terhadap hormon dan kanker, dan membuat seseorang menjadi hiperaktif.

Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi.University of Missouri telah melakukan tes laboratorium mengenai penggunaan Bisphenol-A pada botol susu bayi dan menemukan bahwa Bisphenol-A pada produk botol susu bayi plastik dari 5 merek terkemuka di Amerika, sangat berpotensi untuk ikut larut dalam cairan. Menurut laporan ini, kelima merk botol susu bayi yang masih dipersoalkan adalah Avent, Dr. Browns, Evenflo, Gerber dan Playtex. Plastik sendiri dikonsumsi sekitar 100 juta ton/tahun di seluruh dunia. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A. Plastik dibagikan menjadi dua macam berdasarkan sifatnya bila dipanaskan, yaitu tipe cokelat (thermoplastic) dan tipe biskuit (thermosetting). Maksud dari tipe cokelat adalah plastik yang melunak bila dipanaskan, sedangkan tipe biskuit adalah plastik yang apabila telah mengeras akan tetap keras walaupun terus dipanaskan. Plastik yang berbahan baku minyak termasuk dalam golongan plastik tipe cokelat.

Bahaya Plastik
Penggunaan plastik sedemikian meluasnya bahkan karena sangat tinggi tingkat ketergantungan padanya sehingga hampir-hampir sudah tak dapat terpisahkan dari kehidupan keseharian kita , tak terkecuali untuk kemasan makanan. Tidak heran karena plastik merupakan bahan pembungkus makanan yang murah harganya, mudah didapat dan tahan lama. Tetapi di balik itu, banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahaya dari plastik itu sendiri, apabila kita tidak benar menggunakannya. Namun, di balik kepraktisan itu ada bahaya mengintip di balik pemakaian plastik. Setidaknya, ada dua bahaya plastik. Pertama, plastik akan menjadi sampah yang sulit terurai. Plastik yang adalah produk non-biodegrable sulit untuk diuraikan, pasar Ahli Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Hartoyo. Limbah plastik baru bisa terurai setelah 1.000 tahun. Bandingkan dengan limbah kertas yang membutuhkan waktu sebulan untuk terurai. Kedua, plastik mengandung bahan kimia yang berbahaya, yakni Bisphenol

A aliasBPA. Bahan kimia ini bisa merangsang pertumbuhan sel kanker serta memperbesar risiko keguguran pada ibu hamil. Apakah arti dari simbol-simbol yang kita temui pada berbagai produk plastik?

#1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botobotol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.

#2. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1 PET, #2 juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.

#3. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

#4. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.

#5. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.

#6. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.

#7. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate. Monomer mudah terlepas Singkatnya, tak hanya bisa mencemari lingkungan, plastik jelas juga berpotensi mengancam kesehatan kita. Boleh jadi kedua bahaya ini lah yang membuat banyak negara kini mulai mengurangi penggunaan plastik. Ambil contoh China. Sejak 1 Juni 2008 lalu, pemerfntah China mewajibkan warganya membungkus barang belanjaan dengan kertas. Kecemasan pemerintah Negeri Tembok Raksasa ini cukup beralasan. Sebab, penelitian di negeri itu menunjukkan bahwa penggunaan kemasan plastik untuk makanan dan minuman dapat mengganggu kekebalan tubuh manusia. Penyebab gangguan kekebalan tubuh itu adalah kandungan dioksin dan zat beracun pada lapisan penyusun plastik yang rusak alias monomer.

Suhu penyimpanan dan proses pencucian wadah yang tidak tepat dapat menyebabkan perpindahan dan kerusakan monomer serta zat adiktif yang biasa dicampurkan saat pembuatan plastik. Inilah yang bisa merusak kekebalan tubuh. Pada tingkat yang berbahaya, zat beracun pada plastik itu dapat memicu berkembangnya sel kanker. Itu belum seberapa lantaran produsen plastik umumnya menambahkan zat pewarna dan berbagai zat lain yang berbahaya bagi kesehatan. Kata Arif, plastik sejatinya tidak tahan panas. Tapi dengan berbagai tambahan seperti zat antilengket, bahan sinar dan panas, plastik menjadi sangat kuat. Tapi, berbagi goresan dan panas tinggi perlahan bisa membuat bahan-bahan pembuat plastik itu terlepas. Nah kalau berulang dipakai untuk menyimpan makanan atau minuman, zat yang terlepas ini lama-lama bisa menimbulkan kanker, papar Arif. Zat beracun atau monomer itu semakin lama akan menumpuk dalam tubuh lantaran proses penyimpanan makanan atau proses memasak yang terlalu lama. Dalam hitungan ahli pangan, monomer plastik akan terurai pada suhu di atas 120 derajat. Karena itu, Henky mengingatkan pangan sembarangan menggunakan kantong plastik berwarna hitam menyimpan makanan atau minuman panas. Soalnya, kantong plastik hitam umumnya terbuat dari bahan daur ulang dengan campuran tinta sablon. Ini sangat berpotensi menimbulkan kanker, ujarnya. Zat penyusun plastik yang perlu dihindari antara lain vinilklorida, akrilonitril, metacrylonitril, vinylidene chlorida, serta styrene. Vinilklorida misalnya, dapat bereaksi negatif bila bercampur dengan guanin dan sitosin dapat merusak DNA. Adapun akrilanitril bereaksi dengan adenin bisa menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan seperti mulut, tenggorokan, dap lambung. Sementara zat adiktif seperti plasticizer, stabilizer, dan antioksidan dapat menjadi sumber pencemaran organoleptik yang membuat makanan menjadi berubah rasa dap aroma serta bisa menimbulkan keracunan.

Pada suhu kamar, dengan waktu kontak cukup lama, zat adiktif pada plastik juga masuk secara bebas ke makanan. Akibatnya, kanker pun menjadi ancaman dalam kehidupan kita Plastik sangat sulit hancur secara alami dan juga sulit didaur ulang. Setiap sampah plastik yang dibuang, baru akan hancur dalam waktu 200400 tahun! Walaupun murah bahkan sering diberikan gratis, plastik dibuat dengan menggunakan minyak bumi. Sumber energi yang mulai langka dan sangat dibutuhkan manusia. Di Inggris saja, diperlukan 2 milyar barel minyak untuk industri kantong plastik. Pada akhirnya minyak yang terpakai terbuang sia-sia karena kantong-kantong plastik itu hanya dipakai sekalidua kali lalu menggunung di tempat penampungan sampah, mencemari lingkungan. Sampah plastik sangat berbahaya buat beberapa jenis hewan. Di Australia tercatat lebih dari 100.000 hewan yang terdiri dari burung, ikan paus, anjing laut dan kura-kura, mati per tahunnya gara-gara menelan atau terbelit sampah plastik. Parahnya lagi, setelah badan hewan yang mati telah terurai, sampah plastiknya akan terbebas lagi ke alam. Membakar sampah plastik menyebabkan zat-zat beracun dari sampah terlepas ke udara yang kita hirup. Polusi udara seperti ini punya dampak serius karena melemahkan kekebalan tubuh dan memicu kanker. Plastik tersusun dari polimer. Dalam proses pembuatannya, ikut dimasukkan sejenis bahan pelembut (plasticizers) supaya plastik bertekstur licin, lentur dan gampang dibentuk. Tapi kalau plastik dipakai buat bungkus makanan, plasticizers bisa mengkontaminasi makanan. Apalagi kalau makanan yang dibungkus masih panas, si plasticizers dan monomermonomernya makin cepat keluar dan pindah ke makanan lalu masuk dalam tubuh. Kantong plastik kresek yang biasa kita pakai sehari-hari ternyatamengandung zat karsinogen berbahaya karena berasal dari proses daur ulang yang diragukan kebersihannya. Zat pewarnanya juga bisa meresap ke dalam makanan yang dibungkusnya dan menjadi racun. Sampah plastik dari sektor pertanian dunia setiap tahunnya mencapai 100 juta ton. Kalau sampah plastik ini dibentangkan, panjangnya bisa membungkus bumi sampai sepuluh kali.

Cara Menanggulangi Bahaya Plastik

Bagi masyarakat awam cara mudah untuk menghindari bahanya plastik, yaitu dengan membedakan antara plastik untuk kemasan makanan dan untuk keperluan lainnya. Karena karakteristik peruntukannya maka bahan baku dan proses pembuatannya pun berbeda. Plastik untuk kemasan bahan makanan seharusnya dibuat berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga lebih aman pada suhu tertentu dan lemak/minyak. Pada plastik untuk kegunaan lainnya, misalnya plastik keresek, hindari pemakainnya dari makanan berminyak dan suhu panas, karena zat-zat adiktif dalam plastik mudah terurai dalam lemak dan panas, apabila terkontaminasi dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh, secara akumulaitf pada binatang percobaan dapat mengakitbatkan penyakit kanker, perubahan hormon dan menyebabkan kelahiran berjenis kelamin ganda. Hal ini tentu, dikhawatirkan dapat berdampak buruk juga bagi kesehatan manusia. Karena tidak semua produk kemasan plastik tercantum SNI, maka lebih baik tidak memasukkan makanan panas dan belemak/berminyak ke dalamnya. Lalu bagaimana dengan botol susu untuk balita? Setelah botol direbus, dinginkan. Buatlah adukan susu panas di gelas kaca, setelah hangat, baru masukkan ke botol. Selain itu, banyaknya plastik dengan jenis melamin untuk wadah makanan yang dijual di pasar dengan bentuk dan motif menarik serta harga murah membuat masyarakat tertarik untuk membeli tanpa memperhatikan keaslian produk. Cara yang paling mudah untuk mengetahui keasliannya yaitu dengan merebus plastik tempat wadah makanan dalam air panas selama satu jam, apabila terjadi perubahan bentuk atau pecah, maka dapat diindikasikan melamin tersebut palsu. Melamin palsu terbuat dari bahan yang berbahaya seperti, formalin, urea dan bahan berbahaya lainnya. Selain itu, untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik, saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme secara alami. Plastik yang demikian, terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam pati tanaman misalnya tapioca dan jagung. Namun penggunaan plastik ini mengalami kendala yaitu harga yang jauh lebih mahal dari plastik biasanya.Kalau masyarakat sudah terdidik dan memperhatikan kesehatan, maka produsen akan mengikuti.

Di Indonesia belum diterapkan standar penggunaan plastik, masih sebatas himbauan. Berbeda dengan negara maju lainnya misalnya Jepang, telah diterapkan standar penggunaan plastik dan sanksi terhadap pelanggaran penggunaan plastik. Plastik bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, asalkan kita mengetahui cara berinteraksi dengan benar dan lebih selektif dalam penggunaan plastik, maka hidup kita akan lebih aman dan sehat.
http://acapellatower.blogspot.com/2008/12/bahaya-plastik.html

artikel Diposkan oleh fauzenk_rescruit3L2 | di 21.40 |

PLastik

Plastik adalah istilah umum bagi Polimer, material yang terdiri dari rantai panjang karbon dan elemen-elemen lain yang mudah dibuat menjadi berbagai bentuk dan ukuran. Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambungmenyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut monomer. Plastik juga mengandung zat nonplastik yang disebut aditif. Zat aditif diperlukan untuk memperbaiki sifat plastik itu sendiri. Bahan aditif tersebut berupa zat-zat dengan berat molekul rendah, diantaranya berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap sinar ul-traviolet, antilekat, dan masih banyak lagi. Tipe Plastik

Secara umum plastik digolongkan menjadi dua macam, yaitu: 1. Termoset

Jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya, seperti : resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida, polyester, polyurethane. Contoh : Peralatan makan dari melamin, komponen/suku cadang pada kendaraan, peralatan listrik seperti kotak isolator, saklar, stop kontak, dudukan lampu (bakelit), serat tekstil seperti dakron dan tetoron (polyester). 2. Termoplastik

Jenis plastik yang bisa didaur-ulang atau dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Seperti : Acrylic (Perspex), Polyethylene (Polythene), Polypropylene, Poly Vinyl Acetate (PVA), Poly Vinyl Chloride (PVC), Polystyrene dan ABS, PTFE (Telon). Contoh: Bahan pembungkus makanan, kantong plastik, botol (Polyethylene), pengganti logam, pelapis alat-alat masak (telon), pipa, alat rumah tangga, cat, piringan hitam (PVC), bahan insulator listrik, tyro foam,

mainan anak (Polystyrene), kran air tutup botol, komponen mesin elektronik & mekanik (ABS), wadah makanan/minuman.

Sifat plastik pada dasarnya adalah antara serat dan elastomer. Jenis plastik dan penggunaannya sangat luas. Plastik yang banyak digunakan berupa lempeng, lembaran dan film. Ditinjau dari penggunaannya plastik digolongankan menjadi dua yaitu plastik keperluan umum dan plastik untuk bahan konstruksi (engineering plastics). Plastik mempunyai berbagai sifat yang menguntungkan, diantaranya: a. Umumnya kuat namun ringan. b. Secara kimia stabil (tidak bereaksi dengan udara, air, asam, alkali dan berbagai zat kimia lain). c. Merupakan isolator listrik yang baik. d. Mudah dibentuk, khusunya dipanaskan. e. Biasanya transparan dan jernih. f. Dapat diwarnai. g. Fleksibel/plastis h. Dapat dijahit. i. Harganya relatif murah. Kelemahan Beberapa jenis plastik tidak tahan panas

Beberapa jenis plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai secara alami (non-biodegradable) Jika tidak digunakan sesuai fungsinya, bahan-bahan kimia yang terkandung dalam plastik dapat membahayakan kesehatan

Plastik atau polimer pada dasarnya dibuat dari bahan kimia. Pembuatannya menggunakan sistem yang disebut polimerisasi. Polimerisasi adalah penggabungan dua atau lebih bahan kimia untuk membentuk bahan kimia yang lebih kuat. Salah satu cara polimerisasi adalah dengan pemanasan pada suhu tinggi.

Inilah mengapa kita tidak boleh menyimpan makanan panas dengan menggunakan plastik. Karena, molekul kimia dalam plastik itu akan terlepas dan meresap ke dalam makanan. Kita akan merasakan zat kimia itu setelah bertahun-tahun kemudian. Zat kimia itu akan menumpuk terlebih dahulu di tubuh, lalu masuk ke darah lewat pencernaan. Secara pelan-pelan zat kimia itu akan merusak organ tubuh kita, seperti ginjal, hati, dan saraf. Akhirnya, timbullah penyakit kanker dalam tubuh kita. Meskipun demikian, ada plastik yang sudah ditetapkan bisa digunakan. Plastik itu memiliki kode khusus, seperti dalam tabel ini.

1.

PET Polyethylene Terephthalate

- Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga

- Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.

- Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat sintetis (sekitar 60 %), dalam pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester (bahan dasar botol kemasan 30 %) Botol Jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI, kenapa? Dijawab oleh artikel ini: Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)

- Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut dengan antimoni trioksida, yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan ataupun daur ulangnya, karena antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut. Terkontaminasinya senyawa ini dalam periode yang lama akan mengalami: iritasi kulit dan saluran pernafasan.

- Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.

2.

HDPE High Density Polyethylene

- Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga.

- Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain.

- HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.

- HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.

- Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu

3.

V Polyvinyl Chloride

Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V V itu berarti PVC

(polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.

- Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.

- PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15oC.

- Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

- Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).

4.

LDPE Low Density Polyethylene

Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE - LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk

tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.

- Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.

- Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.

- Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

5. PP Polypropylene

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP - PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. - Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap - Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.

6 . PS Polystyrene

Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS - PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja.

- PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.

- Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.

- Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.

- Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.

- Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

7.PC- Polycarbonate

PC atau Polycarbonate digunakan untuk botol galon air minum, botol susu bayi, melamin untuk gelas, piring, mangkuk alat makanan. Salah satu bahan perlengkapan makanan dan minuman yang sering digunakan adalah melamin yang tergolong jenis plastik termoset. Plastik jenis ini tergolong dalam food grade dan dapat digunakan sampai 140 C. Saat ini beredar perlengkapan makanan melamin palsu yang biasanya dijual dengan harga 10 ribu 3, dibuat dari bahan urea formaldehyde yang mengandung formalin kadar tinggi, yang tidak tahan panas dan dapat mengeluarkan formalin yang dapat mengkontaminasi makanan. Untuk membedakan melamin palsu dengan yang asli dapat dilihat dari tekstur permukaannya di bawah cahaya lampu, yang palsu biasanya bergelombang sedangkan yang asli tidak, dan jika direbus yang palsu akan berubah bentuk dan warnanya menjadi kekuningan. Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER - Other (SAN styrene acrylonitrile, ABS acrylonitrile butadiene styrene, PC polycarbonate, Nylon)

- Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. Kategori 8 untuk jenis lainnya Kategori ini mencakup semua jenis plastik yang tidak termasuk dalam keenam kategori di atas. Namun, bukan berarti plastik jenis ini aman sebagai wadah makanan, karena di dalam kategori ini termasuk polycarbonate yang dapat melepaskan BPA. Di dalam kategori ini juga ada bioplastik yang terbuat dari tepung jagung, kentang, atau tebu. Bioplastik aman sebagai kemasan makanan dan ia pun dapat terurai secara biologis. Untuk jenis ini, pastikan bahannya tidak mengandung Polycarbonate. Kalau harus mengonsumsi makanan dari kemasan plastik berkode 1,3,6,dan 8 yang kita tidak yakin kandungannya, maka gunakan sesuai anjuran. Misalnya tidak menggunakan botol PET yang dibuat sekali pakai atau memanaskan makanan di wadah plastik yang tidak untuk keperluan itu.

Hampir di semua negara pemakian material plastik untuk kebutuhan manusia mengacu pada standar, seperti di Indonesia standar yang digunakan adalah SNI (Standar Nasional Indonesia). Beberapa produk plastik yang sudah memiliki SNI yaitu PVC, botol untuk air dalam kemasan dan tahun ini akan keluar SNI untuk melamin dan polystyrene. Pilihan lain yang relatif aman sebagai alat makanan dan minuman adalah gelas (kaca) atau keramik. Kalau takut pecah, gunakan saja alat stainless steel. Dengan menghemat pemakaian plastik, selain meminimalkan risiko gangguan kesehatan, kita juga mengurangi limbah yang sulit terurai hingga 1.000 tahun. Pemerintah Cina telah melarang penggunaan tas plastik mulai 1 Juni 2008. Pelarangan ini bertujuan menekan polusi dan menyelamatkan sumber daya alam. Plastik dengan ketebalan 0,025 milimeter menjadi target pelarangan penggunaan bahan plastik. Pusat perbelanjaan di Cina sudah tidak menggunakan tas plastik sebagai kemasan barang belanja. Pengunjung harus membawa sendiri tas untuk menampung belanjaan. Jika dibandingkan dengan tas yang terbuat dari kertas, penguraian limbah sangat jauh berbeda. Tas yang terbuat dari plastik terurai 1.000 tahun, sedangkan tas kertas terurai dalam jangka waktu satu bulan. Dari segi bobot, untuk 2.000 tas plastik setebal 0,025 milimeter berbobot 13,6 kilogram dan tas kertas hanya 127 kilogram. Memang material yang dibutuhkan untuk membuat satu ton tas kertas dibutuhkan sedikitnya 13-17 pohon. Dengan bobot yang sama, minyak yang dibutuhkan untuk memproduksi tas plastik mencapai 11 barrel minyak. Produksi energi untuk menghasilkan tas plastik 594 British Termal Unit (BTU) dan tas kertas 2.511 BTU. Tetapi tingkat daur ulang plastik satu persen dan tas kertas 20 persen.

You might also like