You are on page 1of 3

Kurikulum 2013: mind set siswa diubah Leo Sutrisno Tahun ajaran baru telah dimulai.

Para siswa kembali ke bangku sekolah. Tahun ini, 88 sekolah di kalbar yang terdiri atas: 37 SD, ! S"P, #$ S"% dan 7 S"& melaksanakan &urikulum '#3. Di sekolah(sekolah ini, &urikulum '#3 hanya diberlakukan di kelas( kelas ), )*, *)) +S"P kelas #,, dan - +S"%.S"& kelas #,. Para guru dan ke/ala sekolah telah dilatih. 0uku 1uru dan buku siswa telah dibagiakan. 1uru tinggal membuat 2PP. 3aktu selebihnya dihara/kan digunakan unutk menyelenggarakan /embelajaran yang baik. Telaah hasil /enelitian /endidikan se4ara internasional menunjukkan ham/ir semua +$!5, siswa )ndonesia hanya menguasai /elajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sam/ai le6el 7, !, bahkan 8. ("endikbud, 3 mei '#3, cetak tebal sesuai dengan aslinya,. )ni berarti sebagian siswa hanya mam/u menera/kan /engetahuan yang telah di/erolehnya. "ereka belum memiliki kemam/uan untuk melakukan analisis, e6aluasi, dan, a/alagi, men4i/ta.berkreasi. &urikulum '#3 menyediakan ruang gerak bagi /ara siswa dan guru untuk mengembangkan kemam/uannya di tingkat analisis, e6aluasi dan berkreasi karena bahan ajar dikurangi teta/i jumlah jam /elajaran ditambah. &onsekuensinya, 4ara /embelajarannya harus berubah. 9ara mengajar guru akan diubah. Pendekatan saiti:ik anak ditekankan. &arena itu, /ara siswa juga harus mengubah 4ara belajarnya. 9ara belajar lama adalah menerima (penge)tahu(an);. 9ara belajar baru diarahkan agar /ara siswa bersama(sama dengan gurunya mencari (penge)tahu(an). Tentu, /ara siswa tidak sekedar mengikuti ajakan gurunya. "ereka juga harus mengembangkan ketram/ilan dan kemam/uannya agar /ada suatu waktu kelak da/at mandiri dalam men4ari /engetahuan. Para siswa harus mengubah diri dari orang yang sekedar menerima menjadi orang yang mem/ertanyakan. Dengan /erkataan lain, /ara siswa harus mengembangkan daya kritisnya. +0ukan mengkritik, ya,. "ereka harus mengembangkan kemam/uan ber/ikir kritis selama men4ari /engetahuan. %da em/at /ertanyaan dasar yang harus dikembangkan dalam setia/ langkah men4ari /engetahuannya. Pertama(tama, setia/ kali berhada/an dengan suatu objek yang baru +yang akan /elejarai,, /ara siswa harus <menangka/; objek itu dengan te/at baik se4ara langsung atau se4ara tidak langsung +lewat bahan ba4aan dan atau sajian lisan,. Pada langkah ini, /ertanyaan yang mendasar yang harus diajukan adalah pakah pengamatann!a tepat pada sasaran"#$ =awaban bagi /ertanyaan ini di/eroleh melalui telaah tentang /enjelasan, diskri/si, gambaran, de:inisi, batasan, ruang lingku/ yang diutarakan oleh /enyaji atau yang digambarkannya sendiri. Semakin jelas deskri/sinya,

semakin jelas de:inisinya, semakin sem/it batasannya berarti /engamatn semakin te/at /ada sasaran. Setelah mengarahkan /ada suatu sasaran yang akan di/elajari dengan te/at, orang mulai mengamati dan mengum/ulkan data.in:ormasi. Pada langkah kedua ini, siswa mesti bertanya: > pakah pr%sedur !ang dipergunakan benar"# =awaban bagi /ertanyaan ini da/at ditemukan dalam bagian <metode;. "etodenya benar atau salah da/at ditentukan sesuai atau tidak dengan /etunjuk, atau </rotab; atau aturan yang berlaku. =ika sesuai berarti /rosedurnya benar, jika tidak sesuai berarti /rosedurnya salah. Langkah berikutnya adalah menganalisis data.in:ormasi. Pada langkah ketiga ini satu /ertanyaan dasar yang lain adalah: > pakah analisisn!a menggunakan penalaran !ang sahih"# Sahih tidaknya suatu /enalaran ditentukan memalui sebera/a tinggi tingkat ketaatannya mengikuti hukum(hukum logika. Logika adalah ilmu /engetahuan yang mem/elajari 4ara orang ber/ikir. Semakin taat asas berari semakin sahih. ?jung dari /erjalanan men4ari /engetahuan adalah membuat kesim/ulan. Dalam taha/ ini, siswa juga mesti mengajukan /ertanyaan lagi, yaitu: pakah kesimpulann!a betul"#. <0etul; bukan <benar;. 0etul adalah lawan dari <keliru;. @ang keliru da/at di/erbaiki sehingga menjadi betul. Sedangkan <benar; adalah lawan dari <salah;. Tidak ada sesuatu yang <salah; da/at diubah menajdi <benar;. @ang salah mesti menda/at sangsi. Salah teta/ salah. =awaban dari /ertanyaan terakhir ini tergantung dari jawaban dari ketiga /ertanyaan yang mendahului. %/akah /engamatannya te/at /ada sasaranA %/akah /rosedur yang digunakan benarA Dan, a/akah analisisnya menggunakan /enalaran yang sahihA. %/abila jawaban dari ketiga /ertanyaan ini <ya; maka kesim/ulannya <betul;. =adi, <betul; mengandung makna <situasional;. "aksudnya, tergantung /ada /engamatannya, tergantung /ada /rosedur yang digunakan serta tergantung dengan hukum(hukum logika yang digunakan. &arena itu, /engetahuan yang ditemukan bersi:at relati:. 2elati: terhada/a 4ara mengamati. 2elati: terhada/ /rosedur yang digunakan. Dan, relati: terhada/ /enalaran yang digunakan dalam analisis. &arenanya, <betul; juga mengandung makna sia/ dire6isi baik oleh orang lain mau/un oleh dirinya sendiri. Dengan ini, /ara siswa harus berubah sika/nya dalam menghada/i kebenaran /engetahuan. =ika yang lama <hanya ada satu kebenaran; maka 4ara ber/ikir baru mengatakan bahwa <ada banyak kebenaran;. %rtinya, selain kebenaran /engetahuan yang saya miliki, masih ada /engetahuan yang benar yang dimilik oleh orang lain. Para ilmuwan, dalam men4ari /engetahuan menggunakan 4ara ber/ikir se/erti ini. &arena itu, mereka da/at berkolaborasi dengan sia/a saja. Pada titik ini, ada <toleransi; dalam men4ari kebenaran. 9ara ber/ikir sema4am ini tentu juga akan menumbuhkan sika/ toleran dalam kehidu/an sehari(hari. Toleransi membawa seseorang untuk menem/atkan diri setara dengan yang lain. &esetaraan akan mendorong seseorang untuk menghargai orang lain. "enghargai orang lain berarti juga akan teta/

menjunjung tinggi rasa so/an dan santun. %khirnya, siswa tidak hanya sekedar /andai teta/i juga halus budi /ekertinya. &arena /ara siswa terbiasa menggunakan kema/uan ber/ikir kirtisnya, maka dengan sendirinya, kemam/uan ber/ikir tingkat tinggi +analisis, e6aliati:, dan kreati:, akan terwujud. )a akan menjadi orang )ndonesia yang mam/u berki/rah di tingkat global. SemogaB

You might also like