You are on page 1of 16

Laporan Kegiatan Kedokteran Keluarga KEGIATAN FAMILY ORIENTED MEDICAL EDUCATION (FOME) Nn.

L DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON I KABUPATEN SRAGEN

Disusun Oleh : Kelompok 432 Clara Maria Maharsi Rizka Farah Hilma Metharisa Sujana Rizkiyani Astuti Theodora Ratih Pembimbing: Arsita Eka Prasetyawati, dr. M.Kes NIP 198306212009122003 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 G0006060 G0007145 G0007211 G0007224 G0007225

BAB I KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Tn. S Alamat Lengkap Bentuk Keluarga : Kecik, Desa Tanon : Extended family

Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah No. 1. 2. 3. 4. 5. Nama Tn. S Ny. W Nn.L An. R An. H Status L/P Umur KK Istri Anak Cucu Cucu L P P P 47 th 47 th 18 th 5 th Pendidikan Terakhir SMA SMA SD TK Pekerjaan Buruh tani Buruh tani Tidak bekerja Pelajar Penderita Psikosis T T Y T T Ket

L 10 bln

Sumber :Data primer,23 April 2012 Keterangan: Dalam keluarga Tn. S yang berbentuk extended family, didapatkan Nn. L, 18 tahun yang menderita psikosis.

BAB II STATUS PASIEN

A. ANAMNESIS Alloanamnesis Pasien saat ini sudah mulai tenang dan jarang mengamuk. Pasien saat ini bisa tidur dan mau makan. Sehari-hari pasien di rumah, hanya beraktivitas menonton televisi dan mendengarkan radio. Pasien tidak mau membantu pekerjaan rumah tangga.
2

Pasien mulai sering mengamuk sejak kematian neneknya 1 tahun yang lalu. Pasien sering membanting barang-barang dan memukuli ibunya sendiri. Kemudian oleh keluarga pasien dibawa ke RSJ Surakarta dan di rawat jalan serta diberi obat-obatan. Sejak saat itu frekuensi mengamuk mulai berkurang. Tetapi sejak 8 bulan yang lalu, pasien mulai mengamuk lagi. Keluarga menduga hal itu dipicu oleh kematian kakak pasien akibat melahirkan. Pasien kemudian dibawa ke RSJ lagi dan dirawat jalan. Setelah itu pasien mulai membaik tetapi perilaku aneh dan sifat pemarahnya masih ada. Hingga saat ini, oleh keluarga, pasien rutin dibawa kontrol satu bulan sekali ke RSJD Surakarta. Sejak kecil pasien merupakan pribadi yang periang. Hubungan pasien dengan orang tuanya kurang begitu dekat. Sejak bersekolah di SD, pasien sering menjadi bahan ejekan teman-temannya karena prestasi di sekolah yang tidak cukup baik walaupun begitu pasien memiliki cukup banyak teman Autoanamnesa Sewaktu diwawancara, pasien terlihat bersemangat dan senang. Pada setiap pertanyaan yang diberikan pasien menjawab dengan suara ,intonasi dan artikulasi yang cukup jelas. Pasien berbicara dengan bahasa Indonesia. Wajah pasien terlihat gembira. Ketika ditanya bagaimana keadaan hari ini pasien menjawab Senang, karena dikunjungi para dokter. Pasien mengaku dahulu setelah kematian neneknya, pasien sering melihat neneknya di rumah. Setelah kematian kakaknya, pasien juga dapat melihat kakaknya dan mendengar kakanya berbicara untuk mengajaknya ke alam kehidupan kakaknya saat ini. Tapi saat ini hal tersebut sudah tidak dirasakan kembali. Pasien hanya mengeluh sesekali sukar tidur. Pasien mengaku sayang pada kakaknya. Pasien juga mengaku merasa sering diperbincangkan oleh orang lain, oleh karena itu pasien sering memarahi orang yang pasien kira membicarakannnya. Pasien juga mengaku tidak senang pada kedua orang tuanya karena kedua orang tuanya suka membeda-bedakan dirinya dan kakaknya.

Saat pemeriksa menanyakan soal hitungan, pasien tidak dapat menjawab dengan baik dan benar, tetapi ketika disediakan kertas untuk menulis pasien mau menulis namanya. Selama menjawab pertanyaan tersebut dan pasien tidak membutuhkan waktu lama untuk menjawab, jawaban yang disampaikan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. Saat ditanya berapa umurnya pasien menjawab 18 tahun. Saat ditanya pasien makan apa tadi pagi, pasien menjawab nasi dan kering tempe. Saat pasien diminta untuk mengulang tiga macam benda berurutan, pasien bisa menjawab dengan baik. Saat ini pasien dapat makan, minum dan mandi sendiri.

B. PEMERIKSAAN STATUS MENTALIS 1. Deskripsi Umum a. Penampilan Pasien wanita usia 18 tahun, sesuai usia, rambut pendek, rapi, tubuh pendek agak gemuk, kulit sawo matang, perawatan diri baik. b. Perilaku dan Aktivitas Motorik Pasien senang duduk karena kesulitan untuk berdiri terlalu lama. c. Sikap terhadap pemeriksa Kooperatif, kontak mata adekuat. 2. Kesadaran Kuantitatif : Compos Mentis, GCS E4V5M6 Kualitatif : tidak berubah 3. Pembicaraan Pasien berbicara dengan lancar, volume suara cukup, intonasi dan artikulasi jelas. Jawaban yang disampaikan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. 4. Alam Perasaan a. Mood b. Afek c. Keserasian : senang : normal : appropriate

5. Gangguan Persepsi a. Halusinasi b. Ilusi c. Depersonalisasi d. Derealisasi 6. Proses Pikiran a. Bentuk : nonrealistik b. Arus : koheren c. Isi : waham curiga : (-) : (-) : (-) : (-)

7. Sensorik dan Kognitif a. Konsentrasi dan perhatian: baik Saat sedang menjawab pertanyaan pemeriksa, pasien menjawab dengan spontan. Jawaban pasien sesuai dengan jawaban pemeriksa. b. Orientasi Orang : baik, pasien dapat mengenali nama-nama orangtuanya dan saudaranya Tempat : baik, pasien mengetahui tempat ini saat dia berada Waktu : baik, pasien tahu saat ditanya saat ini siang hari. c. Daya Ingat 1) 2) Jangka panjang : baik, pasien dapat menyebutkan nama ibunya Jangka sedang : baik, pasien menjawab ketika ditanyakan kapan kakaknya meninggal 3) Jangka pendek : baik, pasien mampu menceritakan saat sarapan tadi makan apa. 4) Jangka segera : baik, pasien dapat mengulang kata yang disebutkan pemeriksa 8. Daya Tilikan Diri: derajat 3, pasien menyadari bahwa dirinya sakit jiwa, tetapi melemparkan kesalahan ke orang lain.

C. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan Umum Baik, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi kesan cukup. 2. Tanda Vital dan Status Gizi Tanda Vital Tensi Nadi : 120/80 mmHg : 84 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup : 36,8 oC per axiler

Pernafasan : 16x/menit, reguler, simetris Suhu Status gizi : BB TB BMI : 50 kg : 150 cm = BB TB2 = 50 (1,5)2 : dalam batas normal = 22,22 (normal)

3. Pemeriksaan Status Interna

4. Pemeriksaan status neurologis : dalam batas normal

D. FLOW SHEET FOLLOW UP

Tgl 23/0 4/20 12

Tensi (mmHg) 120/80

Nadi (x/`) 84

RR (x/`) 20

Keterangan Deskripsi umum Penampilan : wanita sesuai usia Psikomotor : normoaktif Sikap terhadap pemeriksa : koorperatif Afek dan Mood : normal, gembira Kesadaran Kualitatif : tidak berubah Kuantitatif : compos mentis Pikiran

Planning Terapi medikamentosa : Resperidon 2x2 mg Chlorpromazine 100 mg 0-0-01 Triheksilphenidil 3X 2 mg Non medikamentosa: Cukup istirahat

Isi : waham curiga Arus : koheren Halusinasi (-) Ilusi (-) Depersonalisasi (-) Derealisasi (-) Pembicaraan Artikulasi : baik Volume : normal Tilikan : Derajat 3 28/0 4/20 12 110/80 85 20 Deskripsi umum Penampilan : wanita sesuai usia Psikomotor : normoaktif Sikap terhadap pemeriksa : koorperatif Afek dan Mood : normal, gembira Kesadaran Kualitatif : tidak berubah Kuantitatif : compos mentis Pikiran Isi : waham curiga Arus : koheren Halusinasi (-) Ilusi (-) Depersonalisasi (-) Derealisasi (-) Pembicaraan Artikulasi : baik Volume : normal Tilikan : Derajat 3

Olahraga teratur Diet TKTP Mengurangi stres

Terapi medikamentosa : Resperidon 2x2 mg Chlorpromazine 100 mg 0-0-01 Triheksilphenidil 3X 2 mg Non medikamentosa: Cukup istirahat Olahraga teratur Diet TKTP Mengurangi stres

Nama/Usia: Nn. L/ 18 tahun Diagnosis : Skizofrenia paranoid dengan remisi parsial

BAB III IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA


7

A. FUNGSI HOLISTIK Fungsi holistik keluarga Tn. S, umur 36 tahun yang mengalami gangguan adalah fungsi psikologis, fungsi sosial dan fungsi penguasaan masalah dan kemampuan adaptasi. B. FUNGSI FISIOLOGIS (A.P.G.A.R SCORE) Penjabaran APGAR score yang direkomendasikan Nn. L sebagai penderita dalam keluarga tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3. A.P.G.A.R Score Nn. L Kode A CROCP RAGPA Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya dan tetap berfungsi walau saya menghadapi masalah P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama A.P.G.A.R SCORE Nn. L : 5 A.P.G.A.R Score untuk anggota keluarga yang lain: Kode Tn. S Ny. W X X X X 2 1 X 0

A P G A R Total

1 2 2 1 2 8 (8+9)

2 2 2 1 2 9 = 8,5 (baik) 2

Fungsi fisiologis keluarga =

Simpulan : Fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga Nn. L termasuk dalam kategori keadaan baik.

C. FUNGSI PATOLOGIS (S.C.R.E.E.M) Fungsi patologis dari keluarga Nn. L dinilai dengan menggunakan S.C.R.E.E.M sebagai berikut :

SUMBER Social

PATOLOGI Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga partisipasi mereka dalam masyarakat cukup. Hubungan dengan tetangga baik. Penderita kurang begitu aktif dalam kegiatan kemasyarakatan seperti seperti karang taruna

KET +

Cultural

Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara yang bersifat hajatan, sunatan, nyadran dll. Menggunakan bahasa jawa, bahasa Indonesia, tata krama dan kesopanan.

Religion

Pemahaman agama baik, namun penderita dan anggota keluarga yang lain jarang pergi ke masjid untuk sholat jamaah. Jika ada pengajian, kadangkadang keluarga ini turut serta.

Economic

Ekonomi keluarga mampu mencukupi kebutuhan sekunder, rencana ekonomi memadai, diperlukan skala prioritas untuk pemenuhan kebutuhan hidup

Education

Pendidikan anggota keluarga cukup memadai. Pendidikan dan pengetahuan penderita cukup, meskipun kemampuan untuk memperoleh dan memiliki fasilitas pendidikan seperti buku dan koran terbatas.

Medical

Dalam mencari pelayanan kesehatan keluarga menggunakan pelayanan puskesmas.

Tabel 5. Fungsi Patologis Keluarga Nn L (SCREEM) Sumber : Data Primer, 23 April 2012 Simpulan : Dalam keluarga fungsi patologis yang positif adalah fungsi sosial. D. GENOGRAM Fungsi genetik dinilai dari genogram keluarga Diagram 1. Genogram Keluarga Nn. L

10

Keterangan : : tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki : tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan : tanda gambar yang menunjukkan pasien : tanda gambar yang menunjukkan telah meninggal Sumber : Data Primer, 23 April 2012

Simpulan : Penyakit yang diderita pasien tidak diderita oleh anggota keluarga lainnya. Tidak didapatkan hubungan familial (menurun) dari penyakit penderita. Saudara kandung penderita yang telah meninggal disebabkan oleh penyakit penyerta kehamilan. Tidak didapatkan adanya riwayat penyakit yang diturunkan dari keluarga penderita.

E. INFORMASI POLA INTERAKSI KELUARGA Diagram 2. Pola Interaksi Keluarga Nn L

Nn L 18 th

Ny. W 47 th

Tn. S 47 th

An. R 5 th

An. H 8 bln

11

Sumber: Data Primer, 15 Juni 2011

Keterangan : : hubungan kurang : hubungan baik : hubungan berlebih

Simpulan : Hubungan antara Nn L kepada kedua orang tuanya kurang baik. Hubungan antara Tn. S dan Ny. W kepada kedua cucunya baik. Hubungan yag kurang baik tersebut menimbulkan konflik pada Nn. L terhadap kedua orang tuanya. F. FAKTOR PERILAKU KELUARGA 1. Pengetahuan Secara keseluruhan pendidikan keluarga penderita sebenarnya dapat dikatakan memadai. Keluarga cukup sadar akan penyebab, pengobatan dan prognosis penyakit penderita. 2. Sikap Sikap keluarga dan pasien sendiri terhadap penyakit yang dideritanya cukup positif yakni mengusahakan kesembuhan dengan mendorong dan

menyediakan fasilitas bagi pasien untuk berobat dan membantu proses kesembuhannya di rumah dan di luar rumah. 3. Tindakan Sejak penderita menunjukkan perubahan sikap, keluarga langsung membawa pasien berobat ke puskesam yang kemudian dirujuk ke RSJD Surakarta. Penderita kemudian dirawat jalan dan kontrol rutin tiap bulannya ke RSJD hingga saat ini. Simpulan : Faktor perilaku keluarga Tn. S berpengaruh cukup positif terhadap kesehatan Nn. L

G. FAKTOR NON PERILAKU KELUARGA

12

1. Lingkungan Rumah yang dihuni keluarga ini adalah rumah milik pribadi yang layak huni.. Rumah pasien berdinding tembok terdiri dari tiga kamar tidur. Kebersihan lingkungan rumah kurang terjaga dengan baik dilihat dari kondisi kamar tidur dan dapur. Ventilasi yang cukup dan sinar matahari yang masuk melalui genteng kaca. Keluarga ini memiliki kamar mandi sendiri. 2. Pelayanan Kesehatan Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini jika sakit adalah Puskesmas. 3. Keturunan Tidak didapatkan adanya penyakit yang diturunkan dalam silsilah keluarga Nn. L Simpulan : Faktor non perilaku keluarga mendukung atau berpengaruh positif terhadap Nn. L

H. FAKTOR INDOOR Keluarga Nn tinggal di sebuah rumah berukuran 10x15 m2 , dengan posisi rumah menghadap ke utara. Rumah penderita memiliki pagar. Disebelah kiri dan kanan belakang rumah berdempetan dengan sawah. Rumah penderita terdiri dari satu ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Ruangan cukup tertata rapi. Ruang tamu tersebut menjadi satu dengan ruang untuk menonton TV. Rumah penderita juga dilengkapi dua pintu keluar, yaitu satu pintu depan dan satu pintu samping. Jendela ada enam buah. Lantai rumah sudah dilapisi semen. Ventilasi dan penerangan rumah sudah cukup. Atap rumah tersusun dari genteng dan genteng kaca. Masing-masing kamar terdapat kasur dan lemari.

13

Dinding rumah terbuat dari tembok. Perabotan rumah tangga cukup. Secara keseluruhan kebersihan rumah sudah cukup. Sehari-hari keluarga memasak menggunakan kompor gas. Kamar mandi sudah cukup bersih

Denah Rumah
K. Tidur

:
sumur

K. Tidur

Gudang
K. Mandi

Dapur R.Tamu dan R. Keluarga

Tempat tidur

Bekas kios

Sumber : Data Primer, 20 Maret 2012 Gambar 1 . Denah Rumah Nn. L Simpulan : Faktor indoor rumah Nn. L cukup baik. I. FAKTOR OUTDOOR Rumah keluarga Tn. St dekat dari pemukiman lain dan diapit oleh sawah. Jalan umum di sekitar rumah masih berupa tanah. Rumah keluarga ini juga cukup dekat dari sekolah, balai desa, Posyandu dan berjarak yang cukup jauh untuk ke Puskesmas. Simpulan : Faktor outdoor rumah Nn. L cukup baik. Tabel 7. Simpulan Fungsi Keluarga Nn. L Fungsi Keterangan Holistik Baik

14

Fisiologis Patologis Genogram Pola interaksi Faktor perilaku Faktor non perilaku Faktor indoor Faktor outdoor

Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik

BAB IV DIAGNOSTIK HOLISTIK Pasien Nn. L 18 tahun, extended family dengan psikosis (skizofrenia paranoid). Dari segi psikologis, hubungan Nn. L dan keluarganya kurang harmonis. Dari segi sosial, keluarga Nn. L termasuk golongan ekonomi menengah, hubungan dengan lingkungan sekitar/tetangga adalah kurang baik, pasien tidak aktif dalam mengikuti acara RT maupun RW setempat. Tingkat pengetahuan tentang kesehatan cukup baik, didapat dari media cetak maupun elektronik dan pembinaan dari kader kesehatan Puskesmas. Tempat tinggal dan lingkungan sekitar pun cukup baik, ventilasi rumah yang cukup baik. Diagnosis Biologis 1. -

Diagnosis Psikologis 1. Skizofrenia Paranoid

Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya 1. 2. 3. 4. Kondisi rumah dan lingkungan cukup sehat Tingkat pengetahuan tentang kesehatan cukup memadai Status ekonomi termasuk golongan ekonomi menengah Hubungan dengan lingkungan sekitar / tetangga kurang baik

BAB IV PEMBAHASAN DAN SARAN KOMPREHENSIF


15

A. Pembahasan Pasien Nn L, 18 tahun, extended family, dengan psikosis (skizofrenia paranoid). Dari segi psikologis, hubungan pasien dan keluarganya kurang harmonis. Pasien memiliki tingkat hubungan yang kurang baik dengan keluarganya tetapi masih dapat beraktifitas dengan baik. Dari segi sosial, keluarga Nn. L termasuk golongan ekonomi menengah, hubungan Nn. L dengan lingkungan sekitar/tetangga kurang baik (kurang berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan). Tingkat pengetahuan tentang kesehatan cukup baik karena dari segi pendidikan keluarga pasien cukup memadai dan cukup mendapat dukungan informasi kesehatan baik dari media elektronik maupun media cetak dan pembinaan dari kader kesehatan Puskesmas. Tempat tinggal dan lingkungan sekitar pun sudah cukup sehat, ventilasi dan penerangan cukup baik. Tetapi kebersihan rumah masih kurang. B. Saran Komprehensif Pasien sudah berobat jalan dan kontrol setiap bulannya di RSJD Surakarta. Saran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya antara lain : 1. Promotif : a. Menyarankan kepada keluarga agar lebih telaten dalam pengobatan pasien, dan membawa pasien untuk kontrol secara teratur. b. Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur dan rajin kontrol. c. Membantu pasien untuk dapat kembali melakukan aktivitas seharihari secara bertahap. 2. Preventif : Menyarankan kepada yang keluarga kondusif pasien bagi agar memberikan dan

suasana/lingkungan pemeliharaan pasien.

penyembuhan

16

You might also like