You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Lanjut usia (lansia) sebagai tahap akhir dari siklus kehidupan manusia, sering

diwarnai dengan kondisi hidup yang tidak sesuai dengan harapan. Jumlah penduduk lanjut usia di dunia diperkirakan 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 0 5 akan men!apai ", milyar. #i negara maju seperti $merika %erikat pertambahan orang lanjut usia & "000 orang perhari ('ugroho, 000). (ada tahun 0 0 jumlah penduduk usia lanjut di )ndonesia diperkirakan sebesar *,* juta jiwa dengan usia harapan hidup +"," tahun (,enkokesra, 00+). -asil %ensus (enduduk tahun 0"0, )ndonesia saat ini termasuk ke dalam lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni "*," juta jiwa atau .,6/ dari jumlah penduduk. 0erdasarkan proyeksi 0appenas, jumlah penduduk lansia 60 tahun atau lebih diperkirakan akan meningkat dari "*," juta ( 0"0) menjadi .," juta ( 0 0) dan 16 juta ( 0 5). #engan meningkatnya jumlah lanjut usia, tentunya akan diikuti dengan meningkatnya permasalahan kesehatan pada lanjut usia, salah satunya adalah gangguan keseimbangan yang menebabkan peningkatan resiko jatuh. Lansia mengalami kemunduran atau perubahan mor2ologis pada otot yang menyebabkan perubahan 2ungsional otot, yaitu terjadi penurunan kekuatan dan kontraksi otot, elastisitas dan 2leksibilitas otot, serta ke!epatan dan waktu reaksi. (enurunan 2ungsi dan kekuatan otot akan mengakibatkan penurunan kemampuan mempertahankan keseimbangan postural atau keseimbangan tubuh lansia. Lansia merupakan kelompok umur yang paling beresiko mengalami gangguan keseimbangan postural (3eranski, 006). $da beberapa hal yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan postural, diantaranya adalah e2ek penuaan, ke!elakaan, maupun karena 2aktor penyakit. 'amun dari tiga hal ini, 2aktor penuaan adalah 2aktor utama penyebab gangguan keseimbangan postural pada lansia ($4ers, 00+). ,enurut 5ane ("..6) jika keseimbangan postural lansia tidak dikontrol, maka akan dapat meningkatkan resiko jatuh pada lansia (%iburian, 006). 7unarto ( 005) menyatakan bahwa 1"/ - 6*/ lansia jatuh karena gangguan keseimbangan. 0erdasarkan sur4ei di masyarakat $%, 8inetti (".. ) mendapatkan sekitar 10/ lansia yang berumur lebih dari 65 tahun jatuh setiap tahunnya, separuh dari angka tersebut mengalami jatuh berulang. )nsiden di rumah-rumah perawatan (nursing home) 1 kali lebih banyak.

Lima persen dari. 7angguan keseimbangan merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan seorang lansia mudah jatuh. 5arena masalah keseimbangan tersebut, maka sangat diperlukan pengkajian dan tatalaksana gangguan keseimbangan untuk mengurangi resiko jatuh pada lansia. %udah banyak tesedia instrumen-instrumen pengkajian dan pengukuran keseimbangan pada lansia, salah satunya adalah 8inetti 7ait and 0alan!e ,easures. 9umusan masalah ". 0agaimana gambaran gangguan keseimbangan pada lansia: . )nstrumen-instrumen apa saja yang dapat digunakan untuk mengkaji keseimbangan pada lansia: 1. 0agaimana !ara penggunaan 8inetti 7ait and 0alan!e ,easures berdasarkan jurnal: 8ujuan ". ,engetahui gambaran gangguan keseimbangan pada lansia . ,engetahui instrumen-instrumen yang dapat digunakan untuk mengkaji keseimbangan pada lansia 1. ,engetahui !ara penggunaan 8inetti 7ait and 0alan!e ,easures berdasarkan jurnal

Kustanto, Indarwati, A., Mufidah, N. 2010. Peningkatan Stabilitas Postural pada ansia Melalui !alan"e #$er"ise. Media Nurse %olu&e 1, No&or 2, 'ktober 200(, hl& )*+,-.

Suryaningsih, S. 2011. Hubungan Antara Keaktifan Mengikuti Senam Lansia dengan Keseimbangan Tubuh pada Lansia di Wi ayah Ke!amatan Susukan Semarang. Skripsi. "ni#ersitas Muhammadiyah Surakarta.

You might also like