You are on page 1of 33

TINDAK PIDANA KORUPSI

MAKALAH UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH AKUNTANSI FORENSIK & AUDIT INVESTIGASI
Oleh :
MUHAMMAD ZACKY INDRI YANI SARI ARYANI DE!I AYU LESTARI !IDI PERDANA ANGGRAINI OKII MUSUME SUPMA SETIA RINI D&'e(: 1212216133 121221613 1212216136 121221613" 121221613# 121321"$%2 121221616#

S)*h+,l D-*..*(/01A2301M0S,01CA

4URUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PANCASILA


KATA PENGANTAR
1

Segala Puji dan Syukur kepada Allah SWT karena berkat ridho dan rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Akuntansi Forensik & Audit In estigasi !urusan Akuntansi Fakultas "konomi di #ni ersitas Pan$asila !akarta% Penulis menyadari bah&a dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dilihat dari segi penguasaan ilmu maupun dari $ara penyajiannya% 'al ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dari Penulis dalam menyusun makalah ini% Akhirnya pada kesempatan ini, Penulis mengu$apkan terima kasih terutama kepada kedua orang tua, karena atas doa, dukungan, kasih sayang, dan yang selama ini banyak memberi bantuan baik moril maupun materil sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini% !uga semua pihak-pihak yang telah memberikan bantuan untuk segala arahan yang sangat membantu Penulis dalam membuat makalah ini% Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat berman(aat bagi semua pemba$a terutama keterkaitannya dengan tindak pidana korupsi yang berkembang di Indonesia%%

!akarta, )* No ember )*+,

Penulis

DAFTAR ISI

-ATA P"N.ANTA/ ) 0AFTA/ ISI , P"N0A'#1#AN 2 0e(inis -orupsi 3 -orupsi Indonesia di 4ata 0unia 5 #nsur-#nsur Tindak Pidana -orupsi 5 Tingkatan -orupsi 6 7entuk Tindak Pidana -orupsi 6 ,* !enis Tindak Pidana -orupsi 8 Tindak Pidana 1ain 7erkaitan dengan -orupsi ++ 7eberapa -onsep #ndang-#ndang +) Peradilan Tipikor +5 Strategi Pen$egahan dan Pemberantasan -orupsi )+ Analisis -asus 3

)6 P"N#T#P ,) 0AFTA/ P#STA-A ,,

T,(.*2 P,.*(* K&+56',


PENDAHULUAN Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat%

Perkembangannya terus meningkat dari tahun ke tahun% 4eningkatnya tindak pidana korupsi yang tidak terkendali akan memba&a ben$ana, tidak saja terhadap kehidupan perekonomian nasional tetapi juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya% Tindak pidana korupsi merupakan pelanggaran terhadap hak sosial dan hak ekonomi masyarakat% Tindak pidana korupsi telah menjadi suatu kejahatan yang luar biasa% 7egitu pula dalam upaya pemberantasannya tidak lagi dapat dilakukan se$ara biasa, tetapi dituntut dengan $ara yang luar biasa%

Selanjutnya terbukti bah&a ada keterkaitan antara korupsi dan bentuk kejahatan lain, khususnya kejahatan terorganisasi 9terorisme, perdagangan orang, penyelundupan migran gelap dan lain-lain: dan kejahatan ekonomi 9tindak pidana pen$u$ian uang:% Sehingga tindak pidana korupsi merupakan kejahatan yang sangat merugikan negara% Tindak pidana korupsi dalam jumlah besar berpotensi merugikan keuangan negara sehingga dapat mengganggu sumber daya pembangunan dan membahayakan stabilitas politik suatu negara% -orupsi juga dapat diindikasikan dapat menimbulkan bahaya terhadap keamanan umat manusia, karena telah merambah ke dunia pendidikan, kesehatan, penyediaan sandang pangan rakyat, keagamaan, dan (ungsi-(ungsi pelayanan sosial lain% 0alam penyuapan di dunia perdagangan, baik yang bersi(at domestik maupun transnasional, korupsi jelas- jelas telah merusak mental pejabat% 0emi mengejar kekayaan, para pejabat negara tidak takut melanggar hukum negara% -asus-kasus tindak pidana korupsi sulit diungkap karena para pelakunya terkait dengan &e&enang atau kekuasaannya yang dimiliki% 7iasanya dilakukan lebih dari satu orang dan terorganisasi% ;leh karena itu, kejahatan ini sering disebut kejahatan kerah putih% Tindak pidana korupsi tidak harus mengandung se$ara langsung unsure merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, misalnya suap < menyuap% =ang merupakan perbuatan ter$ela adalah penyalahgunaan kekuasaan, perilaku diskriminati( dengan memberikan keuntungan (inansial, pelanggaran keper$ayaan, rusaknya mental pejabat, ketidakjujuran dalam berkompetisi dan lain-lain% 4enyadari kompleksnya permasalahan korupsi di tengah-tengah krisis multidimensional serta an$aman nyata yang pasti terjadi, yaitu dampak dari kejahatan ini% 4aka tindak pidana korupsi dapat dikategorikan sebagai permasalahan nasional yang harus dihadapi se$ara sungguh-sungguh melalui langkah-langkah yang tegas dan jelas dengan melibatkan semua potensi yang ada dalam masyarakat khususnya pemerintah dan aparat penegak hukum%

De7,(,', K&+56',
Dari segi terminologi : Korup > busuk, palsu, suap 9kamus besar bahasa Indonesia, 1991: Korup = suka menerima uang sogok, menyele&engkan uang?barang milik perusahaan atau negara, menerima uang dengan menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi 9kamus hukum, 2002:

Korup > kebejatan, ketidakjujuran, tidak bermoral, penyimpangan dari kesu$ian 9the lexicon webster dictionar , 19!":

7eberapa istilah dari para ahli @ 0a id 4% Ahalmers@ Tindakan-tindakan manipulasi dan keputusan mengenai keuangan yang membahayakan ekonomi 9#inancial manipulations and decision in$urious to the econom are o#ten libeled corrupt%% !%!% Senturia@ Penyalahgunaan kekuasaan pemerintahan untuk keuntungan pribadi9the misuse o# public power #or pri&ate pro#it:% Syed 'usein Alatas@ Tindakan yang meliputi penyuapan 9briber :, pemerasan 9extortion: dan nepotisme% Transparen$y International@ Penyalahgunaan kekuasaan 9a misuse o# power:, kekuasaan yang diper$ayakan 9a power that is entrusted:, dan keuntungan pribadi 9a pri&ate bene#it: baik sebagai pribadi, anggota keluarga, maupun kerabat dekat lainnya% -orupsi terjadi di semua negara di dunia, namun korupsi bukan merupakan masalah budaya% -orupsi merupakan masalah yang berkaitan dengan sistem perekonomian dan kelembagaan% Sistem dimaksud yang meningkatkan man(aat atau keuntung-an korupsi memiliki $iri-$iri @ +% Indi idu pejabat mempunyai kekuasaan yang mutlak atas pengambilan keputusanB )% Pejabat yang bersangkutan mempunyai kelonggaran &e&enang yang besarB ,% 4ereka tidak perlu mempertanggungja&abkan tindakan merekaB 2% 4ereka beroperasi dalam lingkungan yang rendah tingkat keterbukaannya%

K&+56', I(.&(e',* ., M*3* D5(,*


Indeks Persepsi -orupsi ? IP- 9'orruption (erceptions Index ) '(I: adalah indeks mengenai persepsi korupsi di suatu negara% Indeks ini diumumkan setiap tahun oleh Transparen$y International 9TI: yang berbasis di 7erlin, berdiri pada tahun +88, adalah organisasi non pemerintah bertugas untuk menga&asi korupsi perusahaan dan politik% 0ata terakhir yang dirilis TI adalah hasil kajian tahun )*+), yang meliputi +65 negara% Skor API ? IP- Indonesia ,) dari +**, menempatkan Indonesia pada peringkat ++C se$ara global, setara dengan beberapa negara, yaitu /epublik 0ominika, "kuador, 4esir, dan 4adagaskar% 6

#ntuk ka&asan Asia Tenggara @ Singapura 9C6:B 7runei 0arussalam 933:B 4alaysia 928:B Thailand 9,6:B Filipina 9,2:B Timor 1este 9,,:B Indonesia 9,):% Peringkat API se$ara global di urutan lima tertinggi diduduki oleh 0enmark 98*:B Finlandia 98*:B Selandia 7aru 98*:B S&edia 9CC:B dan Singapura 9C6:% -emudian lima negara dengan skor API terendah adalah Somalia 9C:B -orea #tara 9C:B A(ghanistan 9C:B Sudan 9+,:B dan 4yanmar 9+3:%

U('5+8U('5+ T,(.*2 P,.*(* K&+56',


7eberapa unsur tindakan korupsi, yaitu@ +% Adanya tindakan yang melanggar norma-norma Tindakan yang melanggar normanorma itu dapat berupa norma agama, etika, maupun hukum% )% Adanya tindakan yang merugikan negara atau masyarakat se$ara langsung maupun tidak langsung Tindakan yang merugikan negara atau masyarakat dapat berupa penggunaan dan penyalahgunaan kekuasaan atau &e&enang maupun penggunaan kesempatan yang ada, sehingga merugikan keuangan negara, (asilitas maupun pengaruh dari negara% ,% Adanya tujuan untuk keuntungan pribadi atau golongan 'al ini berarti mengabaikan rasa kasih sayang dan tolong-menolong dalam bermasyarakat demi kepentingan pribadi atau golongan% -euntungan pribadi atau golongan dapat berupa uang, harta kekayaan, (asilitas-(asilitas negara atau masyarakat dan dapat pula mendapatkan pengaruh%

T,(/2*3*( K&+56', :
+% 7etrayal o( trust 9 Pengkhianatan keper$ayaan : Pengkhianatan merupakan bentuk korupsi paling sederhana% Amanat dapat berupa apapun, baik materi maupun non materi% Aontoh, anggota 0P/ yang tidak menyampaikan aspirasi rakyat atau menggunakan aspirasi untuk kepentingan pribadi merupakan bentuk korupsi )% Abuse o( po&er 9 Penyalahgunaan kekuasaan : Abuse o( po&er merupakan korupsi tingkat menengah dengan segala bentuk

penyimpangan yang dilakukan melalui struktur kekuasaan, baik pada tingkat negara maupun lembaga-lembaga struktural lainnya, termasuk lembaga pendidikan, tanpa mendapatkan keuntungan materi% 7

,% 4aterial bene(it 994endapatkan keuntungan material yang bukan haknya melalui kekuasaan: Penyimpangan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan material baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain% -orupsi pada le el ini merupakan tingkat paling membahayakan karena melibatkan kekuasaan dan keuntungan material

9e(3528:e(352 K&65+', :
+% Penyuapan 9bribery: Penyuapan 9bribery: merupakan sebuah perbuatan kriminal yang melibatkan sejumlah pemberian kepada seseorang dengan maksud agar penerima pemberian tersebut mengubah perilaku sedemikian rupa sehingga bertentangan dengan tugas dan tanggungja&abnya% Sesuatu yang diberikan sebagai suap tidak harus berupa uang, tapi bisa berupa barang berharga, rujukan, hak-hak istime&a, keuntungan ataupun janji yang dapat dipakai untuk membujuk atau mempengaruhi tindakan, suara,atau pengaruh seseorang dalam sebuah jabatan publik% Namun,perlu di$atat bah&a penyuapan bersi(at transakti(% 4aksudnya pemberi suap dan penerima suap sepakat melakukan tindakan penyuapan demi keuntungan kedua belah pihak dan dengan akti( diusahakan ter$apainya keuntungan ini oleh kedua belah pihak% Praktik penyuapan mudah dijumpai di jalan antar pengendara mobil atau motor dengan seorang polisi lalu lintas misalnya% Seorang pengendara yang ditilang karena melanggar rambu lalu lintas, atau tidak memba&a surat iDin mengemudi, atau karena alasan lain bisa menyuap petugas agar terhindar dari pengadilan% )% Penggelapan 9embeDDlement: dan pemalsuan?penggelembungan 9(raud: Penggelapan merupakan suatu bentuk korupsi yang melibatkan pen$urian uang, properti, atau barang berharga oleh seseorang yang diberi amanat untuk menjaga dan mengurus uang, properti atau barang berharga tersebut% Aontoh-$ontoh -asus Penggelapan dan Penggelembungan @ Penggelapan uang di 7adan #saha 4ilik Negara 97#4N:% Sejumlah pejabat di sebuah 7#4N diperiksa oleh -ejaksaan Tinggi 7anten karena terkait dugaan korupsi penyele&engan dana pengadaan barang dan jasa% -asus korupsi ini terkait dengan ditemukannya kejanggalan pada anggaran 7#4N di maksud%

-ejanggalan itu terdapat pada pelaksanaan dana kemasyarakatan berupa penanaman pohon melinjo di 7anten% !aksa penuntut menyebutkan bah&a tidak ditemukan hamparan melinjo di 7anten% Padahal jumlah anggaran untuk proyek itu $ukup besar,+,5 milyar, seharusnya, luas hamparan melinjo tersebut men$apai +%*** hektar% 7ahkan, lokasi yang disebut di banten Selatan juga tidak jelas persis seperti nama kampung, desa, ke$amatan, dan kabupaten yang dijadikan lahan dana kemasyarakatan% ,% Pemerasan 9eEtortion: 7entuk korupsi ini mengandung arti penggunaan an$aman kekerasan atau penampilan in(ormasi yang menghan$urkan guna membujuk seseorang agar mau bekerjasama% 0alam hal ini, pemangku jabatan dapat menjadi pemeras atau korban pemerasan% Aontoh-$ontoh kasus korupsi pemerasan Pemerasan di 1embaga Peradilan% 0i 1embaga peradilan, praktik korupsi tidak hanya berbentuk penyuapan anatara hakim dan penga$ara, tapi juga pemerasan% 4isalnya saja, seoerang oknum hakim bekerjasama dengan panitera terlibat kasus pemerasan terhadap seorang saksi% Praktik korupsi seperti ini bisa dian$am dengan empat tahun kurungan% Pemerasan oleh polisi terhadap pengusaha% 4isalnya, dengan dalih raDia, oknum polisi bisa meminta paksa uang kepada pengusaha gerai ponsel misalnya, seperti yang terjadi di -ediri%

2% .rati(ikasi .rati(ikasi atau hadiah merupakan salah satu tindak pidana korupsi dengan unsur tindakan @ 'adiah tersebut disalahgunakan dan menjadi lahan subur FpemerasanG oknum 'adiah berpengaruh pada perubahan kebijakan?keputusan atau tanggungja&ab penerima Pemberi hadiah memiliki sel( interest untuk mengeruk keuntungan jangka panjang

3$ 4e(,' T,(.*2 P,.*(* K&+56',


9

#ndang-undang merumuskan ,* jenis atau bentuk tindak pidana korupsi yang terbagi dalam tujuh kelompok% Tabel berikut meringkaskan ke ,* bentuk tindak pidana korupsi dan pengelompokannya%

10

N&

Kel&;6&2 T,6,2&+

Ke3e+*(/*(

P,.*(* Pe(-*+*

P,.*(* Pe(-*+* <3*h5(= M,( M*2' )*

D>DA

P,.*(* De(.* <-53* +56,*h= M,( M*2' +***

Ke+5/,*( Ke5*(/*( Ne/*+* + Pasal ) 4emperkaya 0iri Seumur 'idup, Pidana 4ati Seumur 'idup 2 0 )**

Pasal ,

4enyalahgunakan We&enang

)*

0A

3*

+***

S5*68Me()5*6 , 2 3 Pasal 3, ayat 9+: a Pasal 3, ayat 9+: b Pasal +, 4enyuap Pega&ai Negeri 4enyuap Pega&ai Negeri 4emberi 'adiah kepada Pega&ai Negeri Pega&ai Negeri 4enerima Suap Pega&ai Negeri menerima suap Pega&ai Negeri menerima suap Pega&ai Negeri menerima hadiah 4enyuap 'akim 4enyuap ad okat 'akim dan Ad okat menerima suap 'akim menerima suap Seumur 'idup Seumur 'idup Seumur 'idup Seumur 'idup + 2 2 + , , , 2 2 + + 3 3 , 0A 0A 0A 3* 3* )3* )3* +3*

5 6 C 8 +* ++ +) +, +2

Pasal 3, ayat 9): Pasal +), a Pasal +), b Pasal ++ Pasal 5, ayat 9+:, a Pasal 5, ayat 9+:, b Pasal 5, ayat 9): Pasal +), $ Pasal +), d

3 )* )* 3 +3 +3 +3 )* )*

0A 0 0 0A 0 0 0 0 0

3* )** )** 3* +3* +3* +3* )** )**

)3* +*** +*** )3* 63* 63* 63* +*** +***

Ad okat menerima suap Pe(//el*6*( .*l*; 4*:*3*( +3 Pasal C Pega&ai Negeri menggelapkan uang atau membiarkan penggelapan Pega&ai Negeri I memalsukan buku Pega&ai Negeri I merusakkan bukti Pega&ai Negeri membiarkan orang lain merusakkan bukti Pega&ai Negeri membantu orang lain merusakkan bukti

+3

+3*

63*

+5 +6 +C

Pasal 8 Pasal +*, a Pasal +*, b

+ ) )

3 6 6

0 0 0

3* +** +**

)3* ,3* ,3*

+8

Pasal +*, $

+**

,3*

11

Pe+:5*3*( Pe;e+*'*( )* Pasal +), e Pega&ai Negeri Seumur 2 )* 0 )**

+***

0alam table diatas terdapat kolom 0-0A% 0alam kolom ini, tertulis 0 9yang berarti dan: atau 0A 9yang berarti dan?atau:% -alau tertulis FdanG berarti kedua jenis pidana pokoknya 9dalam hal ini, pidana penjara dan pidana denda : harus dijatuhkan bersama-sama% Penjatuhan dua jenis pidana pokok ini se$ara berbarengan merupakan sistem kumulati( imperati e% Sistem kumulati( imperati( ini dikenakan pada tindak pidana korupsiyang paling berat%

T,(.*2 P,.*(* L*,( 9e+2*,3*( De(/*( T,6,2&+


Selain ke-,* bentuk tindak pidana korupsi, #ndang-#ndang Tipikor 7ab III mengatur beberapa tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi berikut @ +% 4en$egah, merintangi, atau menggagalkan se$ara langsung atau tidak langsung penyelidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka, terdak&a, atau saksi dalam perkara korupsi% )% Tidak memberi keterangan atau memberi atau memberi keterangan yang tidak benar% 0alam perkara korupsi, melanggar -#'P Pasal ))* 9mengadukan perbuatan pidana, padahal ia tahu perbuatan itu tidak dilakukan:, Pasal ),+ 9menarik barang yang disita:, Pasal 2)+ 9pejabat menyalahgunakan kekuasaan, memaksa orang melakukan, tidak melakukan, atau membiarkan sesuatu:, Pasal 2)) 9pejabat menggunakan paksaan untuk memeras pengakuan atau mendapat keterangan:, Pasal 2)8 9pejabat melampaui kekuasaan%%%%memaksa masuk ke dalam rumah atau ruangan atau pekarangan tertutup%%% atau berada di situ se$ara mela&an hukum: atau Pasal 2,* 9pejabat melampaui kekuasaan menyuruh memperlihatkan kepadanya atau merampas surat, kartu pos, barang atau paket%%%kabar le&at ka&at

9e:e+*6* K&('e6 U(.*(/8U(.*(/


0i ba&ah ini ada $atatan mengenai beberapa konsep, baik yang se$ara umum dikenal dengan -#'P dan -#'AP maupun yang khas untuk tindak pidana korupsi% -onsep-konsep itu adalah@ +% Alat bukti yang sah )% 7eban pembuktian terbalik ,% .ugatan perdata atas harta yang disembunyikan 2% Pemidanaan se$ara in absentia

12

3% FmemperkayaG ersus FmenguntungkanG 5% Pidana mati !* +ullum delictum "* 'oncursus idealis 9* 'oncursus realis +*% Perbuatan berlanjut ++% Flepas dari tuntutan hokumG ersus FbebasG Alat 7ukti yang Sah

Alat bukti yang sah dalam bentuk petunjuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal +CC ayat 9): #ndang-#ndang Nomor C Tahun +8C+ tentang 'ukum A$ara Pidana, khususnya untuk tindak pidana korupsi juga dapat diperoleh dari@ a% Alat bukti lain yang berupa in(ormasi yang diu$apkan, dikirim, diterima, atau disampaikan se$ara elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu b% 0okumen, yakni setiap rekaman data atau in(ormasi yang dilihat, diba$a, dan atau didengar yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan suatu sarana, baik yang tertuang di atas kertas kerja, benda (isik apapun selain kertas, maupun yang terekam se$ara elektronik, yang berupa tulisan, suara, gambar, peta, ran$angan, (oto, huru(, tanda, angka, atau per(orasi yang memiliki makna% 7eban Pembuktian Terbalik

0i Indonesia, sistem pembalikan beban pembuktian dapat dilihat antara lain dalam #ndang#ndang No% ,+ Tahun +888 sebagaimana diubah oleh #ndang-#ndang No% )* Tahun )**+ tentang Pemberantasan Tindak Pidana -orupsi 9FG## TipikorG:, tetapi yang diterapkan dalam ## Tipikor adalah sistem pembalikan beban pembuktian yang bersi(at terbatas atau berimbang% Sistem pembalikan beban pembuktian yang bersi(at terbatas atau berimbang ini dijelaskan dalam penjelasan ## Tipikor tersebut, yaitu terdak&a mempunyai hak untuk membuktikan bah&a ia tidak melakukan tindak pidana korupsi dan &ajib memberikan keterangan tentang seluruh harta bendanya dan harta benda istri atau suami, anak, dan harta benda setiap orang 13

atau korporasi yang diduga mempunyai hubungan dengan perkara yang bersangkutan, dan penuntut umum tetap berke&ajiban membuktikan dak&aannya% !adi pada dasarnya, pembalikan beban pembuktian adalah peletakan beban pembuktian yang tidak lagi pada diri Penuntut #mum, tetapi kepada terdak&a% .ugatan Perdata atas 'arta yang 0isembunyikan

0alam #ndang-#ndang diatur pula hak Negara untuk mengajukan gugatan perdata terhadap harta benda terpidana yang disembunyikan atau tersembunyi dan baru diketahui setelah putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap% 0asar pemikiran ketentuan dalam pasal ini adalah untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat terhadap perilaku tindak pidana korupsi yang menyembunyikan harta benda yang diduga atau patut diduga berasal dari tindak pidana korupsi% Perampasan 'arta 7enda yang 0isita

-etentuan ini dapat dapat dilihat dalam pasal ,C ayat 3 dari #ndang-#ndang Nomor ,+ Tahun +888 yang berbunyi sebagai berikut@ 0alam hal terdak&a yang meninggal dunia sebelum putusan dijatuhkan dan terdapat bukti yang $ukup kuat bah&a yang bersangkutan telah melakukan tindak pidana korupsi maka hakim atau tuntutan penuntut umum menetapkan perampasan barang-barang yang telah disita% Pemindanaan se$ara in Abesentia

Peradilan pidana se$ara in-absentia se$ara singkat adalah proses peradilan yang dilakukan tanpa dihadiri oleh terdak&a sendiri, sejak mulai pemeriksaan sampai dijatuhkannya hukuman oleh pengadilan%peradilan in-absensia dilakukan dalam keadaan yang khusus atau mendesak% 0alam kasus tindak pidana korupsi, peradilan in-absensia ini dapat dilakukan apabila telah terbukti ada kerugian keuangan negara namun orang-orang yang diduga melakukan tindak pidana korupsi tidak dapat hadir di sidang pengadilan karena berbagai alasan% Terutama apabila kerugian negara tersebut bernilai $ukup besar% Tindak pidana korupsi sendiri notabenenya dilakukan oleh pejabat negara, yang kemudian menggunakan berbagai alibi untuk tidak menghadiri persidangan, sedangkan telah terbukti ada kerugian negara% Pengadilan tidak dapat serta-merta tidak melakukan proses pemeriksaan karena terdak&a berhalangan hadir atau menolak untuk hadir% Sehingga ditempuh upaya untuk melakukan pemeriksaan 14

persidangan se$ara in-absensia% Tujuannya adalah untuk menyelamatkan keuangan negara dan menanggulangi kerugian negara yang timbul dari tindak pidana tersebut% F4emperkayaG ersus F4enguntungkanG

4engapa pembuktian FmemperkayaG lebih sulit daripada FmenguntungkanGH 4emperkaya bermakna adanya tambahan kekayaan% 4enguntungkan bermakna keuntungan materiil 9tambahan kekayaan, uang, harta: dan immaterial 9timbulnya goodwill, utang budi, dan lainlain:% Seorang pejabat menerima suap dari seorang pengusaha dan seluruh jumlah itu diberikan kepada atasannya% Pejabat itu tidak memperkaya dirinya, tetapi tetap menguntungkan dirinya% 0engan meneruskan seluruuh suap itu kepada atasannya, ia menguntungkan diri karena bisa mendapatkan keistime&aan dalam bentuk kenaikan pangkat, jabatan, gaji, dst% Pidana 4ati

Seseorang dapat dipidana mati karena kepada setiap orang yang se$ara mela&an hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara sebagaimana ditentukan dalam Pasal ) ayat 9+: #ndang-undang nomor ,+ tahun +888 jo #ndang-undang nomor )* tahun )**+ tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, yang dilakukan dalam keadaan tertentu% =ang dimaksud dengan Fkeadaan tertentuG dalam ketentuan ini adalah keadaan yang dapat dijadikan alasan pemberantasan pidana bagi pelaku tindak pidana korupsi yaitu apabila tindak pidana tersebut dilakukan terhadap dana-dana yang diperuntukan bagi penanggulangan keadaan bahaya, ben$ana alam nasional, penanggulangan akibat kerusuhan krisis ekonomi dan moneter, dan pengulangan tindak pidana korupsi% +ullum Delictum

Asas 1egalitas berdasarkan adagium nullum delictum nulla poena sine prae&ia lege poenali , artinya tidak ada perbuatan yang dapat dipidana ke$uali atas kekuatan aturan pidana dalam perundang-undangan yang telah ada sebelum perbuatan dilakukan% Asas ini tampak dari bunyi Pasal + ayat 9+: -#'P% Asas ini menggarisba&ahi bah&a tiada seorang pun yang dapat dipidana tanpa ada hukum yang terlebih dahulu mengatur demikian% Asas yang merupakan $iri dari "ropa -ontinental ini 15

merupakan la&an dari asas retroakti(, yang artinya bah&a pemidanaan berlaku surut terhadap kejahatan yang belum diatur se$ara hukum pada saat dilakukan% 'oncursus Idealis

Aon$ursus idealis yaitu suatu perbuatan yang masuk ke dalam lebih dari satu aturan pidana% 0isebut juga sebagai gabungan berupa satu perbuatan yakni suatu perbuatan meliputi lebih dari satu pasal ketentuan hukum pidana% Sistem pemberian pidana yang dipakai dalam $on$ursus idealis adalah sistem absorbsi, yaitu hanya dikenakan pidana pokok yang terberat% 'oncursus ,ealis

Aon$ursus realis terjadi apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan, dan masingmasing perbuatan itu berdiri sendiri sebagai suatu tindak pidana 9tidak perlu sejenis dan tidak perlu berhubungan:% Aon$ursus realis diatur dalam Pasal 53-6+ -#'P% 4enurut ketentuan yang termuat dalam -#'P, $on$ursus realis dibedakan antara jenis tindak pidana yang dilakukan% Perbuatan 7erlanjut

-etentuan Pasal 52 ayat 9+: -#'P menyatakan !ika antara beberapa perbuatan, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus di pandang sebagai satu perbuatan berlanjut, maka hanya dikenakan satu aturan pidana, jika berbeda-beda, yang dikenakan yang memuat an$aman pidana pokok yang paling berat% Se$ara teoritis dikatakan ada perbuatan berlanjut apabila ada seseorang melakukan beberapa perbuatan, perbuatan tersebut masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran dan antara perbuatan-perbuatan itu ada hubungan sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut% F1epas dari Tuntutan 'ukumG ersus F7ebasG

4enurut Pasal +8+ ayat 9+: dan ayat 9): -itab #ndang-#ndang 'ukum A$ara Pidana 9F-#'APG: tentang putusan bebas dan putusan lepas, sebagai berikut@ -1% .ika pengadilan berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan di sidang, kesalahan terdakwa atas perbuatan ang didakwakan kepadan a tidak terbukti secara sah dan me akinkan, maka terdakwa diputus bebas* 16

-2% .ika pengadilan berpendapat bahwa perbuatan ang didakwakan kepada terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindakan pidana, maka terdakwa diputus lepas dari segala tuntutan hukum* 0alam penjelasan Pasal +8+ ayat 9+: -#'AP disebutkan bah&a yang dimaksud dengan Fperbuatan ang didakwakan kepadan a tidak terbukti sah dan me akinkan G adalah tidak $ukup terbukti menurut penilaian hakim atas dasar pembuktian dengan menggunakan alat bukti menurut ketentuan hukum a$ara pidana%

Pe+*.,l*( T,6,2&+
A% Penyelidikan Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk men$ari dan menemukan suatu peristi&a yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut $ara yang diatur dalam undang-undang% Penyelidikan dilakukan oleh Polisi dan khusus TIPI-;/ juga dilakukan oleh !aksa 7% Penyidikan Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut $ara yang diatur dalam undang-undang ini untuk men$ari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya% Penyidikan dilakukan oleh Penyidik 9polri, jaksa dan -P-: A% Penuntutan Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang ber&enang dalam hal dan menurut $ara yang diatur dalam undangundang ini dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan% Penuntutan dilakukan oleh !aksa penuntut #mum pada kejaksaan atau pada -P0% Peradilan 9Proses 4engadili: 4engadili adalah serangkaian tindakan hakim untuk menerima, memeriksa, dan memutus perkara pidana berdasarkan asas bebas, jujur, dan tidak memihak di sidang pengadilan dalam hal dan menurut $ara yang diatur dalam undang-undang% 'akim adalah pejabat peradilan negara yang diberi &e&enang oleh undang-undang untuk mengadili% Tahap peradilan @ +% Peradilan Tingkat pertama Pada Pengadilan Negeri )% Peradilan 7anding pada Pengadilan Tinggi ,% Peradilan -asasi pada 4ahkamah Agung 17

Penyidikan pada Tindak Pidana -orupsi +% Proses Penyelidikan Proses Penyelidikan dimulai apabila terdapat laporan dari sesorang atau in(ormasi yang diterima oleh -epolisian, -ejaksaan dan -P- tentang adanya dugaan telah terjadinya perbuatan yang merugikan keuangan negara dan perekonomian negara yang dilakukan se$ara mela&an hukum atau penyalahgunaan kekuasaan seorang pejabat, atau perbuatan $urang yang dilakukan pengusaha dan pemberian serta penerimaan grati(ikasi oleh pejabat negara% 7erdasarkan laporan atau in(ormasi yang diterima oleh Penyelidik maka, penyelidik melakukan pengumpulan keterangan dan barang bukti% #ntuk memastikan bah&a perbuatan yang dilaporkan tersebut merupakan perbuatan mela&an hukum atau menyalahgunakan kekuasaan atau perbuatan $urang yang menimbulkan kerugian keuangan atau perekonomian negara, atau perbuatan grati(ikasi% Apabila penyelidik setelah mendapatkan keterangan dan barang bukti beranggapan bah&a perbuatan merupakan perbuatan pidana korupsi, maka pemeriksaan dilanjutkan pada tahap penyidikan namun apabila dugaan tersebut tidak didukung oleh keterangan dan barang bukti maka kausus diberhentikan% Pada tahap ini belum ada orang yang disangkakan sebagai pelaku% 4ereka yang memberikan keterangan biasanya disebut sebagai terperiksa% ;leh karena itu belum ada proses pemberian bantuan hukum Penyelidik adalah Penyelidik pada -omisi Pemberantasan -orupsi yang diangkat dan diberhentikan oleh -omisi Pemberantasan -orupsi% Penyelidik melaksanakan (ungsi penyelidikan tindak pidana korupsi% !ika penyelidik dalam melakukan penyelidikan menemukan bukti permulaan yang $ukup adanya dugaan tindak pidana korupsi, dalam &aktu paling lambat 6 9tujuh: hari kerja terhitung sejak tanggal ditemukan bukti permulaan yang $ukup tersebut, penyelidik melaporkan kepada -omisi Pemberantasan -orupsi% )% Proses Penyidikan Apabila penyidik berpendapat bah&a perbuatan tersebut merupakan perbuatan tindak pidana korupsi, maka tahapan selanjutnya adalah tahap untuk mengumpulkan alat bukti dan menemukan tersangkanya% Agar tugasnya dapat dilaksanakan maka penyidik diberikan &e&enang, yaituB +: ): ,: 2: menerima Iaporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidanaB melakukan tindakan pertama pada saat di tempat kejadianB menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangkaB melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaanB 18

3: 5: 6: C: 8:

melakukan pemeriksaan dan penyitaan suratB mengambil sidik jari dan memotret seorangB memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksiB mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkaraB mengadakan penghentian penyidikanB

+*: mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung ja&ab Penyelidik dan penyidik mempunyai &e&enang melakukan tugas masing-masing pada umumnya di seluruh &ilayah Indonesia, khususnya di daerah hukum masing-masing di mana ia diangkat sesuai dengan ketentuan undang-undang% Alat bukti yang harus dikumpulkan oleh penyidik adalah minimal dua alat bukti diantara alat bukti seperti diatur di dalam Pasal +C2 -#'AP, yaituB +: Alat bukti yang sah ialah@ -eterangan saksiB -eterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di sidang pengadilan% -eterangan seorang saksi saja tidak $ukup untuk membuktikan bah&a terdak&a bersalah terhadap perbuatan yang didak&akan kepadanya, ke$uali disertai dengan suatu alat bukti yang sah lainnya% -eterangan beberapa saksi yang berdiri sendiri-sendiri tentang suatu kejadian atau keadaan dapat digunakan sebagai suatu alat bukti yang sah apabila keterangan saksi itu ada %hubungannya satu dengan yang lain sedemikian rupa, sehingga dapat membenarkan adanya suatu kejadian atau keadaan tertentu% 7aik pendapat maupun rekIan, yang diperoleh dari hasil pemikiran saja, bukan merupakan keterangan saksi% 0alam menilai kebenaran keterangan seorang saksi, hakim harus dengan sungguhsungguh memperhatikan a: b: $: d: persesuaian antara keterangan saksi satu dengan yang lainB persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti lainB alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi untuk memberi keterangan yang tertentuB $ara hidup dan kesusilaJn saksi serta segala sesuatu yang pada umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu diper$aya% -eterangan ahliB

-eterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan% SuratB 19

Surat yang dimaksud dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah

PetunjukB Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena persesuaiannya, baik

antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bah&a telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya% Petunjuk hanya dapat diperoleh dari B a: b: $: keterangan saksiB suratB keterangan terdak&a% Penilaian atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk dalam setiap keadaan tertentu dilakukan oleh hakim dengan ari( lagi bijaksana, setelah ia mengadakan pemeriksaan dengan penuh ke$ermatan dan kesaksamaan berdasarkan hati nuraninya% -eterangan terdak&a% -eterangan terdak&a ialah apa yang terdak&a nyatakan di sidang tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri% -eterangan terdak&a yang diberikan di luar sidang dapat digunakan untuk membantu menemukan bukti di sidang, asalkan keterangan itu didukung oleh suatu alat bukti yang sah sepanjang mengenai hal yang didak&akan kepadanya% -eterangan terdak&a hanya dapat digunakan terhadap dirinya sendiri% -eterangan terdak&a saja tidak $ukup untuk membuktikan bah&a ia bersalah melakukan perbuatan yang didak&akan kepadanya, melainkan harus disertal dengan alat bukti yang lain% ): 'al yang se$ara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan%

,% Penuntutan Penuntut umum ber&enang melakukan penuntutan terhadap siapapun yang didak&a melakukan suatu tindak pidana dalam daerah hukumnya dengan melimpahkan perkara ke pengadilan yang ber&enang mengadili% Setelah menerima hasil penyidikan dan penyidik, penuntut umum segera mempelajari dan menelitinya dan dalam &aktu tujuh hari &ajib memberitahukan kepada penyidik apakah hasil penyidikan itu sudah lengkap atau belum% !ika dalam hal hasil penyidikan ternyata belum lengkap, penuntut umum mengembalikan berkas perkara kepada penyidik disertai petunjuk tentang hal yang harus dilakukan untuk dilengkapi dan dalam &aktu empat belas hari sejak tanggal penerimaan berkas, penyidik harus sudah menyampaikan kembali berkas perkara itu kepada penuntut umum% Setelah penuntut umum menerima atau menerima kembali hasil penyidikan yang lengkap dari penyidik, ia segera menentukan apakah berkas perkara itu sudah memenuhi persyaratan untuk dapat atau tidak dilimpahkan ke pengadilan% 20

Penuntut adalah Penuntut #mum pada -omisi Pemberantasan -orupsi yang diangkat dan diberhentikan oleh -omisi Pemberantasan -orupsi% 2% Pemeriksaan 0i Sidang Pengadilan +: Panggilan Pemberitahuan untuk datang ke sidang pengadilan dilakukan Se$ara sah, apabila disampaikan dengan surat panggilan kepada terdak&a di alamat tempat tinggalnya atau apabila tempat tinggalnya tidak diketahui, disampaikan di tempat kediaman terakhir% ): Proses pemeriksaan di depan sidang Pengadilan Negeri Pengadilan Tindak Pidana -orupsi merupakan satu-satunya pengadilan yang ber&enang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tindak pidana korupsi% Pengadilan Tindak Pidana -orupsi ber&enang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara@ a% tindak pidana korupsiB b% tindak pidana pen$u$ian uang yang tindak pidana asalnya adalah tindak pidana korupsiB dan?atau $% tindak pidana yang se$ara tegas dalam undang-undang lain ditentukan sebagai tindak pidana korupsi%

S3+*3e/, Pe(?e/*h*( .*( Pe;:e+*(3*'*( K&+56',


0i dalam Perpres Nomor 33 Tahun )*+) menyatakan bah&a strategi Pen$egahan dan Pemberantasan -orupsi 9PP-: memiliki isi jangka panjang dan menengah% Kisi periode jangka panjang 9)*+)-)*)3: adalah@ Fter&ujudnya kehidupan bangsa yang bersih dari korupsi dengan didukung nilai budaya yang berintegritasG% Adapun untuk jangka menengah 9)*+)-)*+2: ber isi Fter&ujudnya tata kepemerintahan yang bersih dari korupsi dengan didukung kapasitas pen$egahan dan penindakan serta nilai budaya yang berintegritasG% Kisi jangka panjang dan menengah itu akan di&ujudkan di segenap ranah, baik di pemerintahan dalam arti luas, masyarakat sipil, hingga dunia usaha% #ntuk men$apai isi tersebut, maka diran$ang 5 strategi yaitu@ +% Pen$egahan -orupsi masih terjadi se$ara masi( dan sistematis% Praktiknya bisa berlangsung dimanapun, di lembaga negara, lembaga pri at, hingga di kehidupan sehari-hari% 4elihat kondisi seperti itu, maka pen$egahan menjadi layak didudukkan sebagai strategi perdananya% 21

4elalui strategi pen$egahan, diharapkan mun$ul langkah berkesinambungan yang berkontribusi bagi perbaikan ke depan% Strategi ini merupakan ja&aban atas pendekatan yang lebih ter(okus pada pendekatan represi(% Paradigma dengan pendekatan represi( yang berkembang karena diyakini dapat memberikan e(ek jera terhadap pelaku tindak pidana korupsi 9tipikor:% Sayangnya, pendekatan represi( ini masih belum mampu mengurangi perilaku dan praktik korupti( se$ara sistematis-massi(% -eberhasilan strategi pen$egahan diukur berdasarkan peningkatan nilai Indeks Pen$egahan -orupsi, yang hitungannya diperoleh dari dua sub indikator yaitu 'ontrol o# 'orruption Index dan peringkat kemudahan berusaha 9ease o# doing business: yang dikeluarkan oleh World 7ank% Semakin tinggi angka indeks yang diperoleh, maka diyakini strategi pen$egahan korupsi berjalan semakin baik% a% Peningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam administrasi dan layanan publik publik, pengelolaan keuangan negara, penanganan perkara berbasis teknologi in(ormasi 9TI:, serta pengadaan barang?jasa berbasis teknologi in(ormasi TI di Pusat maupun 0aerah% b% Peningkatan e(ekti itas sistem penga&asan dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan keuangan negara, serta memasukkan nilai integritas dalam sistem penilaian kinerjanya% $% Peningkatan e(ekti itas pemberian iDin terkait kegiatan usaha, ketenagakerjaan, dan pertanahan yang bebas korupsi% d% Peningkatan e(ekti itas pelayanan pajak dan bea $ukai yang bebas korupsi% e% Penguatan komitmen antikorupsi di semua elemen pemerintahan 9eksekuti(:, yudikati(, maupun legislati(% (% Penerapan sistem seleksi?penempatan?promosi pejabat publik melalui asesmen integritas 9tax clearance, clearance atas transaksi keuangan, dll: dan pakta integritas% g% 4ekanisme penanganan keluhan?pengaduan antikorupsi se$ara nasional% h% Peningkatan penga&asan internal dan eksternal, serta memasukkan nilai integritas ke dalam sistem penilaian kinerja% i% Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan serta kinerja menuju opini audit Wajar Tanpa Penge$ualian dengan -inerja Prima% j% Pembenahan sistem kepemerintahan melalui /e(ormasi 7irokrasi%

k% Pelaksanaan e/go&ernment* 22

)% Penegakan 'ukum 4asih banyak kasus korupsi yang belum tuntas, padahal animo dan ekspektasi masyarakat sudah tersedot sedemikian rupa hingga menanti-nanti adanya penyelesaian se$ara adil dan transparan% Penegakan hukum yang inkonsisten terhadap hukum positi( dan prosesnya tidak transparan, pada akhirnya, berpengaruh pada tingkat keper$ayaan 9 trust: masyarakat terhadap hukum dan aparaturnya% 0alam tingkat keper$ayaan yang lemah, masyarakat tergiring ke arah opini bah&a hukum tidak lagi diper$ayai sebagai &adah penyelesaian kon(lik% 4asyarakat $enderung menyelesaikan kon(lik dan permasalahan mereka melalui $aranya sendiri yang, $elakanya, a$ap berseberangan dengan hukum% 7elum lagi jika ada pihak-pihak lain yang meman(aatkan inkonsistensi penegakan hukum demi kepentingannya sendiri, keadaaan bisa makin runyam% Absennya keper$ayaan di tengah-tengah masyarakat, tak ayal, menumbuhkan rasa tidak puas dan tidak adil terhadap lembaga hukum beserta aparaturnya% Pada suatu tempo, manakala ada upaya-upaya perbaikan dalam rangka penegakan hukum di Indonesia, maka hal seperti ini akan menjadi hambatan tersendiri% #ntuk itu, penyelesaian kasus-kasus korupsi yang menarik perhatian masyarakat mutlak perlu diper$epat% Tingkat keberhasilan strategi penegakan hukum ini diukur berdasarkan Indeks Penegakan 'ukum Tipikor yang diperoleh dari persentase penyelesaian setiap tahapan dalam proses penegakan hukum terkait kasus Tipikor, mulai dari tahap penyelesaian pengaduan Tipikor hingga penyelesaian eksekusi putusan Tipikor% Semakin tinggi angka Indeks Penegakan 'ukum Tipikor, maka diyakini strategi Penegakan 'ukum berjalan semakin baik% Fokus-(okus kegiatan prioritas terkait perbaikan mekanisme penegakan hukum dalam rangka meningkatkan trust masyarakat terhadap aparat dan lembaga penegak hukum adalah@ a% 4emperkuat mekanisme kelembagaan dan kerjasama antar lembaga penegak hukum dalam rangka mengoptimalkan proses penegakan hukum terhadap tipikor% b% 4emperkuat sarana pendukung berbasis teknoIogi in(ormasi untuk koordinasi antar lembaga penegak hukum dalam penanganan kasus dan proses peradilan9 e/law en#orcement%* $% Penerapan 0ero tolerance pada tipikor dan sanksi hukum yang lebih tegas di semua strata pemerintahan 9eksekuti(:, legislati(, maupun yudikati(% ,% 'armonisasi Peraturan Perundang-undangan 23

4erati(ikasi #NAAA atau -on ensi P77 Antikorupsi, adalah bukti konsistensi dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk memper$epat pemberantasan korupsi% Sebagai konsekuensinya, klausul-klausul di dalam #NAAA harus dapat diterapkan dan mengikat sebagai ketentuan hukum di Indonesia% 7eberapa klausul ada yang merupakan hal baru, sehingga perlu diatur?diakomodasi lebih-lanjut dalam regulasi terkait pemberantasan korupsi selain juga mere isi ketentuan di dalam regulasi yang masih tumpang-tindih menjadi prioritas dalam strategi ini% Tingkat keberhasilan strategi ini diukur berdasarkan persentase kesesuaian regulasi anti korupsi Indonesia dengan klausul #NAAA% Semakin mendekati seratus persen, maka peraturan perundang-undangan terkait pen$egahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia semakin lengkap dan sesuai dengan common practice yang terdapat pada negaranegara lain% Isu utama dalam menghadapi tumpang-tindih regulasi terkait upaya pemberantasan korupsi adalah harmonisasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dalam rangka implementasi #NAAA% -egiatan berjangka panjang dalam strategi ini di(okuskan pada@ a% 'armonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan sesuai dengan kebijakan nasional dan kebutuhan daerah yang berhubungan dengan sumberdaya alam% b% 'armonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan dan penyusunannya dalam rangka modernisasi penegakan hukum dalam sistem peradilan pidana% $% 4ekanisme monitoring dan e aluasi peraturan perundang-undangan terhadap

pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih dan inkonsisten% d% 4elakukan pemetaan dan re isi peraturan perundang-undangan terkait proses penegakan hukum, antara lain@ perlindungan saksi dan $ustice collaborator 9pelaku yang bekerja sama:, serta obstruction o# $ustice 9menghalangi proses hukum:% e% 'armonisasi berikut penyusunan peraturan perundang-undangan dalam rangka implementasi #NAAA atau -on ensi P77 Antikorupsi dan peraturan pendukungnya lainnya% (% Penyederhanaan jumlah dan jenis periDinan dalam kapasitas 0aerah%

g% 'armonisasi terhadap penga&asan atas pelaksanaan regulasi terkait pelimpahan ke&enangan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah 0aerah% 2% -erjasama Internasional dan Penyelamatan Aset 'asil Tipikor

24

7erkenaan dengan upaya pengembalian aset hasil tipikor, baik di dalam maupun luar negeri, perlu di&ujudkan suatu mekanisme pen$egahan dan pengembalian aset se$ara langsung sebagaimana ketentuan #NAAA% Peraturan perundang-undangan Indonesia belum mengatur pelaksanaandari putusan penyitaan 9perampasan: dari negara lain, lebih-lebih terhadap perampasan aset yang dilakukan tanpa adanya putusan pengadilan dari suatu kasus korupsi 9con#iscation without a criminal con&iction:% Penyelamatan aset perlu didukung oleh pengelolaan aset negara yang dilembagakan se$ara pro(esional agar kekayaan negara dari aset hasil tipikor dapat dikembalikan kepada negara se$ara optimal% -eberhasilan strategi ini diukur dari persentase pengembalian aset hasil tipikor ke kas negara berdasarkan putusan pengadilan dan persentase tingkat keberhasilan 9success rate: kerjasama internasional terkait pelaksanaan permintaan dan penerimaan permintaan 1utual 2egal 3ssistance 941A: dan "kstradisi% Semakin tinggi pengembalian aset ke kas negara dan keberhasilan kerjasama internasional, khususnya dibidang tipikor, maka strategi ini diyakini berjalan dengan baik% Pengembalian asset hasil tipikor penting di dalam rangkaian pemberantasan korupsi% 0alam rangka meningkatkan persentase pengembalian aset dan kerugian negara, maka kegiatan berjangka panjang dalam strategi ini di(okuskan pada kegiatan@ a% ;ptimalisasi kelembagaan dalam rangka pelaksanaan 1utual 2egal 3ssistance 941A: dengan (okus pada pemantapan ;toritas Pusat di -ementerian 'ukum dan 'ak ADasi 4anusia dalam proses penyelamatan aset, kerja sama internasional, serta pelaksanaan ekstradisi% b% Penataan lembaga pengelola aset hasil korupsi dengan mempertimbangkan kebutuhan nasional dan internasional% $% Pelatihan dan bantuan teknis di antara lembaga penegak hukum dalam rangka penyelamatan aset hasil korupsi% d% Sosialisasi peraturan perundang-undangan kepada aparat penegak hukum berkenaan dengan penyelamatan aset berikut implementasinya% e% Peningkatan kerjasama internasional dengan negara-negara lain dalam 1utual 2egal 3ssistance 941A: dan ekstradisi% 3% Pendidikan dan 7udaya Antikorupsi Praktik-praktik korupsi yang kian masi( memerlukan itikad kolaborati( dari Pemerintah beserta segenap pemangku kepentingan% Wujudnya, bisa berupa upaya menanamkan nilai 25

budaya integritas yang dilaksanakan se$ara kolekti( dan sistematis, baik melalui akti itas pendidikan anti korupsi dan internalisasi budaya anti korupsi di lingkungan publik maupun s&asta% 0engan kesamaan $ara pandang pada setiap indi idu di seluruh Indonesia bah&a korupsi itu jahat, dan pada akhirnya para indi idu tersebut berperilaku akti( mendorong ter&ujudnya tata-kepemerintahan yang bersih dari korupsi diharapkan menumbuhkan prakarsaprakarsa positi( bagi upaya PP- pada khususnya, serta perbaikan tata-kepemerintahan pada umumnya% Tingkat keberhasilan strategi ini diukur berdasarkan Indeks Perilaku Antikorupsi yang ada dikalangan tata-kepemerintahan maupun indi idu di seluruh Indonesia% Semakin tinggi angka indeks ini, maka diyakini nilai budaya anti korupsi semakin terinternalisasi dan me&ujud dalam perilaku nyata setiap indi idu untuk memerangi tipikor% 0engan persamaan $ara pandang bah&a korupsi sangat merugikan masyarakat dan setiap manusia Indonesia, diharapkan akan mun$ul perbaikan-perbaikan% Pendidikan dan internalisasi budaya antikorupsi di segenap lapisan masyarakat merupakan salah satu $ari untuk menyamakan $ara pandang tersebut% -egiatan berjangka panjang dalam strategi ini di(okuskan pada@ a% Pengembangan sistem nilai dan sikap antikorupsi dalam berbagai akti itas kehidupan di masyarakat, sektor s&asta, dan aparat pemerintah% b% Pengembangan dan penerapan nilai-nilai antikorupsi, kejujuran, keterbukaan, dan integritas di berbagai akti itas di sekolah, perguruan tinggi dan lingkup sosial dalam rangka men$iptakan karakter bangsa yang berintegritas% $% -ampanye antikorupsi se$ara menyeluruh dan teren$ana% d% 4emperluas ruang partisipasi masyarakat% 5% 4ekanisme Pelaporan Pelaksanaan Pemberantasan -orupsi Strategi yang mengedepankan penguatan mekanisme di internal -ementerian? 1embaga, s&asta, dan masyarakat, tentu akan memperlan$ar aliran data? in(ormasi terkait progres pelaksanaan ketentuan #NAAA% -onsolidasi dan publikasi In(ormasi di berbagai media, baik elektronik maupun$etak, termasuk &ebportal PP-, akan mempermudah pengaksesan dan peman(aatannya dalam penyusunan kebijakan dan pengukuran kinerja PP-% -eterbukaan dalam pelaporan kegiatan PP- akan memudahkan para pemangku kepentingan berpartisipasi akti( menga&al segenap upaya yang dilakukan oleh pemerintah, lembaga publik maupun sektor s&asta% -eberhasilannya diukur berdasarkan indeks tingkat kepuasan pemangku kepentingan 26

terhadap laporan PP-% Semakin tinggi tingkat kepuasan pemangku kepentingan, maka harapannya, semua kebutuhan in(ormasi dan pelaporan terkait proses penyusunan kebijakan dan penilaian progres PP- dapat semakin terpenuhi sehingga upaya PP- dapat dika&al se$ara berkesinambungan dan tepat sasaran% -egiatan pelaporan dalam melaksanakan PP- dan ketentuan #NAAA perlu di(okuskan pada usaha-usaha beserta $apaiannya yang telah, tengah, dan akan dilakukan pelbagai elemen terkait% -egiatan itu, khususnya adalah aksi-aksi yang berdampak langsung dan signi(ikan bagi perbaikan IP- serta sejalan dengan ketentuan #NAAA% 4edia publikasinya perlu dipilih dengan mempertimbangkan kemudahan akses para pihak dalam menilai dan menyusun kebijakan PP-% .una kelan$aran pasokan in(ormasi, pelaporan, dan publikasinya, kegiatan pelaporan akan di(okuskan pada@% a% Penyusunan dan penerapan standar in(ormasi, dokumentasi, dan pelaporan para pihak terkait, khususnya sistem pelaporan yang berbasis teknologi in(ormasi% b% 4ekanisme pelaporan pen$egahan dan pemberantasan korupsi nasional se$ara terpadu% $% -eterbukaan dan komunikasi upaya-upaya pen$egahan dan pemberantasan korupsi, serta partisipasi masyarakat dalam peren$anaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan% d% Penga&asan dan pelaksanaan implementasi ## +2?)**C 9-eterbukaan In(ormasi Publik:, termasuk mekanisme eri(ikasi dan klari(ikasi dalam pelaksanaan pen$egahan dan pemberantasan korupsi% e% Perluasan akses in(ormasi menyangkut pelaksanaan pen$egahan dan pemberantasan korupsi% A(*l,',' K*'5' A'*l M5l* K*'5' H*;:*l*(/ Proyek 'ambalang dimulai sekitar tahun )**,% Proyek yang dikabarkan ada dugaan korupsi seperti LnyanyianM 4% NaDaruddin ini ditargetkan selesai akhir tahun )*+) ini% Proyek pusat olahraga di 'ambalang, 7ogor- !a&a 7arat menjadi sorotan, apalagi dua bangunan di sana ambruk karena tanahnya ambles% Se$ara kronologi, proyek ini bermula pada ;ktober Tahun )**8% Saat itu -emenpora 9-ementerian Pemuda dan ;lah /aga: menilai perlu ada Pusat Pendidikan 1atihan dan Sekolah ;lah /aga pada tingkat nasional% 27

4aka, -emenpora memandang perlu melanjutkan dan menyempurnakan pembangunan proyek pusat pendidikan pelatihan dan sekolah olahraga nasional di 'ambalang, 7ogor% Selain itu juga untuk mengimplementasikan ## Nomor , tahun )**3 tentang Sistem -eolahragaan Nasional% Pada )* !anuari )*+*, serti(ikat hak pakai nomor 5* terbit atas nama -emenpora dengan luas tanah ,+)%22C meter persegi% Pada ,* 0esember )*+*, terbit -eputusan 7upati 7ogor nomor 52+?**,%)+?**8+*?7PT )*+* yang berisi IDin 4endirikan 7angunan untuk Pusat Pembinaan dan Pengembangan Prestasi ;lahraga Nasional atas nama -emenpora di desa 'ambalang, -e$amatan Aiteureup- 7ogor% 1anjutan pembangunan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Prestasi ;lahraga Nasional mulai dilaksanakan tahun )*+* dan diren$anakan selesai tahun )*+)% #ntuk membangun semua (asilitas dan prasarana sesuai dengan master plan yang telah disempurnakan, anggaran men$apai /p +,63 triliun% Ini sudah termasuk bangunan sport s$ien$e, asrama atlet senior, lapangan menembak, eEtreme sport, panggung terbuka, dan oli pasir%Ini berdasarkan hasil perhitungan konsultan peren$ana% Sejak tahun )**8-)*+* -ementerian -euangan dan 0P/ menyetujui alokasi anggaran sebagai berikut @ A:% AP7N murni )*+* sebesar /p +)3 miliar yang telah diajukan pada tahun )**8 7:% AP7NP )*+* sebesar /p +3* miliar A:% Pagu de(initi( AP7N murni )*++ sebesar /p 2** miliar Pada 5 0esember )*+* keluar surat persetujuan kontrak tahun jamak dari -emenkeu /I nomor S-33,?4-%)?)*+*% Pekerjaan pembangunan diren$anakan selesai ,+ 0esember )*+)% Penerimaan sis&a baru diharapkan akan dilaksanakan tahun )*+,-)*+2% 7erikut kronologi pembangunan proyek 'ambalang dari tahun ke tahun @ Tahun 2003-2004 Pada tahun itu, masih di 0irektorat !enderal 90itjen: ;lahraga 0epdikbud% Proyek ini digelontorkan pada tahun itu sesuai dengan kebutuhan akan pusat pendidikan dan pelatihan olahraga yang bertara( internasional% Selain itu untuk menambah (asilitas olahraga selain /agunan% Pada tahun itu direkomendasikan , &ilayah yaitu 'ambalang 7ogor, 0esa -arang Pa&itan, dan Aariuk 7ogor% Akhirnya yang dipilih 'ambalang% 28

Tahun 2004 0ilakukan pembayaran para penggarap lahan di lokasi tersebut dan sudah dibangun masjid, asrama, lapangan sepakbola dan pagar% Tahun 2004-2009 Proyek di 0itjen ;lahraga -emendikbud dipindahkan di -emenpora% 1alu dilaksanakan pengurusan serti(ikat tanah 'ambalang tapi tidak selesai% Tahun 2005 0atang studi geologi oleh konsultan pekerjaan di lokasi 'ambalang% Tahun 2006 0ianggarkan pembuatan maket dan masterplan% 0ari ren$ana a&alnya pusat peningkatan olahraga nasional, menjadi pusat untuk atlet nasional dan atlet elite% Tahun 2007 0iusulkan perubahan nama dari Pusat Pendidikan Pelatihan ;lahraga Nasional menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Prestasi ;lahraga Nasional% Tahun 2009 0iajukan anggaran pembangunan dan mendapat alokasi sebesar /p +)3 miliar, tapi tidak dapat di$airkan 9dibintangi: karena surat tanah 'ambalang belum selesai% Tahun 2010 Pada tanggal 5 !anuari )*+* diterbitkan surat -eputusan -epala 7PN /I Nomor +? 'P? 7PN /I?)*+*, tentang Pemberian 'ak Pakai atas nama -emenpora atas tanah di -abupaten 7ogor!a&a 7arat dan berdasarkan Surat -eputusan tersebut, kemudian pada tanggal )* !anuari diterbitkan serti(ikat hak pakai nomor 5* atas nama -emenpora dengan luas tanah ,+)%22C m)% 1alu pada ,* 0esember )*+* keluar iDin pendirian bangunan% 1alu pada )*+* juga ada perubahan lagi yakni penambahan (asilitas sarana dan prasarana antara lain bangunan sport sains, asrama atlet senior, lapangan menembak, ekstrem sport, panggung terbuka dan olley pasir dengan dibutuhkan anggaran /p +,63 triliun% 1alu sejak )**8-)*+* sudah dikeluarkan anggaran total /p 563 miliar% 1alu 5 0esember )*+* keluar surat kontrak tahun jamak dari -emenkeu untuk pembangunan proyek sebesar /p +,63 triliun dan pengajuan pembelian alat- alat membengkak menjadi /p ),3 Triliun% 29

Tahun 2012 ,+ 0esember )*+) pekerjaan diren$anakan selesai% 1alu penerimaan sis&a baru diren$anakan pada )*+,-)*+2% A&al mula proyek 'ambalang menjadi kasus publik adalah setelah keluarnya Serti(ikat 'ambalang Nomor 5* tanggal )* !anuari )*+*, dimana pada /apat -erja 4enpora dengan -omisi N 0P/ /I, 4enpora mengajukan pen$abutan bintang 9anggaran /p +)3 4iliar: dan mengusulkan peningkatan program penambahan sarana dan prasarana sport $entre dll, sehingga mengajukan anggaran menjadi /p +,63 Triliun% 7ahkan usulan tambahan pembelian alat- alat menjadi proyek 'ambalang membutuhkan dana sampai /p ),3 triliun% =ang sungguh menjadi tanda tanya besar adalah, proses perubahan besarnya anggaran dari /p +)3 4iliar menjadi /p +,63 Triliun bahkan berkembang menjadi /p ),3 Triliun tidak melalui tahapan- tahapan yang semestinya, dimana dalam pembahasannya seharusnya mengikutsertakan seluruh anggota -omisi N 0P/ /I% L*6&+*( H*',l Pe;e+,2'**( *3*' K*'5' H*;:*l*(/ Pada tanggal ), Agustus )*+, 7adan Pemeriksaan -euangan 97P-: menyerahkan 1aporan 'asil Pemeriksaan 91'P: Tahap II kepada 'ambalang% 1aporan hasil in estigasi ini terkait proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah ;lahraga Nasional 9P, S;N: di 0esa 'ambalang, Aiteureup, 7ogor, tahun anggaran )*+* dan )*++% 0ari 1'P Tahap II ini merupakan kelanjutan dari 1'P Tahap I dimana dalam 1'P Tahap I, 7Pmenyebutkan adanya dugaan kerugian negara men$apai /p)2, miliar% 0alam 1'P tahap II ini 7P- kembali menemukan adanya penyimpangan dalam proses pengajuan dan keruan negara men$apai /p26+ miliar% 7P- menilai adanya dugaan penyimpangan terhadap peraturan perundangan dan atau penyalahgunaan &e&enang dalam proses persetujuan kontrak tahun jaman, dalam proses lelang dalam pelaksnaaan pekerjaan konstruksi dan dalam proses pen$airan uang muka yang dilakukan oleh pihak terkait dalam proyek Pusat Pendidiakn Pelatihan dan Sekolah ;lahraga Nasional 9P, S;N:, 'ambalang% 30 ke aparat penegak hukum seperti -omisi Pemberantasan -orupsi 9-P-: sebagai dasar penyelidikan dugaan korupsi di kasus

7erikut kesimpulan 1'P tahap II 7P- soal 'ambalangB +% 7ah&a permohonan persetujuan kontrak tahun jamak dari -emenpora kepada 4enteri -euangan atas proyek pembangunan P, S;N 'ambalang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku, sehingga selayaknya permohonan tersebut tidak dapat disetujui 4enteri -euangan% )% 7ah&a pihak-pihak terkait se$ara bersama-sama diduga telah melakukan rekayasa pelelangan untuk memenangkan rekanan tertentu dalam proses pemilihan rekanan pelaksana proyek pembangunan P, S;N 'ambalang% ,% 7ah&a pihak -emenpora selaku pemilik proyek tidak pernah melakukan studi amdal maupun menyusun 0"1' 90okumen " aluasi 1ingkungan 'idup: terhadap proyek pembangunan P, S;N 'ambalang sebagaimana yang diamanatkan ## 1ingkungan 'idup% Persyaratan adanya studi amdal terlebih dahulu sebelum mengajukan iDin lokasi, site plan, dan I47 kepada Pemkab 7ogor tidak pernah dipenuhi oleh -emenpora%

31

PENUTUP
0alam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi% Semua bentuk pemerintahOpemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya% 7eratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya% #nsur-unsur tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam #ndang-undang nomor )* tahun )**+ tentang pemberantasan tindak pidana korupsi adalah +% 4elakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasiB )% Perbuatan mela&an hukumB ,% 4erugikan keuangan Negara atau perekonomianB 2% 4enyalahgunakan kekuasaan, kesempatan atas sarana yang ada padanya karena jabatan dan kedudukannya dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain% 0ari uraian pengertian dapat disimpulkan bah&a akibat dari tindak pidana korupsi sangat luas dan mengakar% Adapun akibat dari korupsi adalah sebagai berikut@ +% 7erkurangnya keper$ayaan terhadap pemerintahB )% 7erkurannya ke&iba&aan pemerintah dalam masyarakatB ,% 4enyusutnya pendapatan NegaraB 2% /apuhnya keamanan dan ketahanan NegaraB 3% Perusakan mental pribadiB 32

5% 'ukum tidak lagi dihormati%

DAFTAR PUSTAKA
Tuanakotta, Theodorus 4, 3kuntansi 4orensik 5 3udit In&estigati#, "disi ), !akarta @ Salemba "mpat, )*+) http@??seputarnusantara%$om?Hp>+,338 http@??nasional%ne&s% i a%$o%id?ne&s?read?,5,8,*-asal-mula-mega-proyek-hambalang http@??nasional%inilah%$om?read?detail?)*)),)C?inilah-hasil-audit-tahap-ii-bpk-soalhambalangP%#ot5s'0&lQg http@??agusthutabarat%&ordpress%$om?)**8?++?*5?tindak-pidana-korupsi-di-indonesia-tinjauanuu-no-,+-tahun-+888-jo-uu-no-)*-tahun-)**+-tentang-pemberantasan-tindak-pidana-korupsi? http@??doonukuneke%&ordpress%$om?)**C?*)?+8?nullum-deli$tum? http@??panglima&+%blogspot%$om?)*+*?*C?$on$ursus-idealis-dan-$on$ursus-realis%html http@??lammarasi-sihaloho%blogspot%$om?)*++?*2?perbuatan-berlanjut- oortgeDette%html http@??(arhadCC%&ordpress%$om?)*+,?*2?))?pengertian-korupsi-dan-unsur-unsur-korupsi? http@??&&&%google%$om?urlH sa>t&r$t>j&R>&esr$>s&sour$e>&eb&$d>6& ed>*AF$QFjA.&url>httpS,AS)F S)Fbengkulu%kemenag%go%idS)F(ileS)F(ileS)F0okumen S)Fh(ib+,283CCC,6%pptE&ei>P"54#umN0IrCrA(R IA=AA&usg>AFQjAN'bC"+u4-$#8Np !a 1PP,oIuItheQ&sig)>,dgaN-W1dp#$6/NdI=#tr&&b m>b %3563,)3,,d%bmk http@??kakakung%blogspot%$om?)*+*?*5?tingkatan-korupsi%html http@??&&&%emakalah%$om?)*+,?*2?bentuk-bentuk-korupsi%html http@??a$$h%kpk%go%id?5-strategi-pen$egahan-dan-pemberantasan-korupsi

33

You might also like