You are on page 1of 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola dan suporter adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan.

Sepakbola telah mengubah pikiran normal manusia menjadi tergila-gila. Tidak memandang tua, muda maupun anak-anak, kecintaan mereka terhadap klub yang dibelanya telah menjadikan bukti kesetiaan mereka terhadap klub yang dicintainya. Suporter adalah pemain ke duabelas yang dibilang paling fanatik dan antusias dalam membela klub yang dicintainya. Susah maupun senang, hati mereka melebur menjadi satu saat tim mereka berjuang meraih kemenangan. Inilah sepakbola yang telah membuka mata mereka bak separti pahlawan yang sedang berjuang dengan mengusung gengsi dan harga diri mereka dipertaruhkan di stadion hanya untuk menyandang gelar sang pemenang. Dibalik persepakbolaan Indonesia juga tidak luput dari adanya suporter yang selalu memberi warna dalam ajang kompetisi sepak bola di Indonesia, tidak hanya kaum laki-laki saja, kaum perempuan pun ikut serta dalam mewarnai persepakbolaan di negara ini, dari anak kecil hingga dewasa.Contoh kelompok suporter yang berada di Indonesia yaitu Aremania (Arema), Slemania (PSS Sleman), Jak Mania (Persija Jakarta), Viking (Persib Bandung) dan masih banyak lainnya. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri di era yang modern seperti ini konflik antar suporte pun sering terjadi, hal ini dikarenakan sifat mereka yang terlalu fanatik menghasilkan sikap anarkis yang cenderung berujung dengan terjadinya konflik. Sifat fanatik yang berlebihan menjadikan mereka gelap mata, dengan menganggap bahwa kelompoknyalah yang paling unggul dibandingkan dengan kelompok lainnya. Alhasil bentrokan antar suporter sering terjadi baik didalam maupun diluar stadion. Inilah sepakbola yang telah membutakan pikiran orang. Banyak orang yang menganggap lapangan adalah kiblatnya supporter yang mereka kelilingi selama pertandingan

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 1

berlangsung. Panas, hujan tidak mereka pedulikan asalkan mereka bisa melihat tim yang dicintainya bertanding. Di Indonesia, suporter divonis memperburuk citra sepakbola dan dianggap menjadi problem bangsa. Tindak kekerasan, kerusuhan, dan jatuhnya korban baik luka, tewas, rusak dan terganggunya ketertiban merupakan, pranata sosial sampai prasarana umum merupakan citra buruk yang melekat pada suporter sepakbola Indonesia. Kerusuhan suporter yang terjadi di Indonesia sebenarnya bukan isu baru, karena sejak lama sebenarnya sudah sering terjadi (Suyatna, dalam Nofie Iman, 2007:38). Dari titik inilah rivalitas klub-klub sepak bola di Indonesia mulai panas, rivalitas ini juga menyentuh sisi emosional para penonton juga pendukung sepak bola yang ada sampai saat ini, namun pasang surut yang terjadi dikompetisi juga perubahan-perubahan yang ada membuat rivalitasrivalitas ini berkembang dan meluas, apalagi pada sekarang ini dimana sepak bola mulai disentuh oleh para tangan-tangan jail dan serakah politisi yang tidak bertanggung jawab sehingga sepak bola indonesia mulai berantakan mulai dari pengurus yang koruptor, kompetisi yang memecah, minim prestasi timnas, juga ulah para suporter sepak bola yang menelan korban. Seperti contoh yaitu pendukung PERSIB Bandung Rangga asal Cimenyan bandung yang meninggal pada usai laga pertandingan PERSIB lawan PERSIJA di GBK Senayan Jakarta, Minggu (27/5/2012) pada harian TribunJabar. Kasus tersebut merupakan kasus terakhir yang menelan korban pada dunia pendukung sepakbola, apalagi PERSIB dan PERSIJA yang merupakan dua klub yang selalu panas dalam setiap laga sampai para pendukungnya yang selalu bertikai, dan masyarakat Indonesia juga mengatahui akan konflik kedua pendukung tersebut dengan berbagai hal yang dilakukanya, dan sampai saat ini belum ada langkah yang tercapai dalam upaya damai dari kedua belah pihak. Maka dari itu penulis tertarik pada konflik kelompok pendukung sepak bola ini untuk diangkat pada makalah ini.

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 2

B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana latar belakang atau sumber konflik yang terjadi antara suporter sepakbola Persib vs Persija? 2. Dampak apa saja yang ditimbulkan dari adanya konflik antara kedua suporter tersebut? 3. Upaya apa yang telah dilakukan oleh pihak-pihak yang bersangkutan untuk menyelesaikan konflik antara suporter sepakbola Persib vs Persija? 4. Solusi apakah yang dapat meredam konflik diantara kedua suporter tersebut?

C. Tujuan Penulisan Makalah Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sesuai dengan rumusan masalah yang ada, diantaranya: 1. Mengetahui dan mendeskripsikan latar belakang atau sumber konflik yang terjadinya antara suporter sepakbola Persib vs Persija. 2. Mengetahui informasi mengenai dampak yang ditimbulkan dari konflik diantara kedua suporter tersebut. 3. Mengetahui dan mendeskripsikan upaya apa saja yang telah dilakukan pihak terkait untuk menyelesaikan konflik anatar suporter sepakbola Persib vs Persija. 4. Merumuskan solusi apa saja yang tepat untuk meredam konflik diantara kedua suporter tersebut.

D. Manfaat Penulisan Makalah Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dan informasi sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Manfaat makalah ini dapat menjadi salah satu upaya pengembangan dalam menyumbang khazanah ilmu pengetahuan yang ada khususnya

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 3

dalam bidang sosiologi yang dapat dijadikan pedoman dalam penelitan lebih lanjut. Terutama yang mendapat gambaran mengenai konflik sosial, khususnya konflik yang terjadi antar suporter sepakbola. 2. Manfaat Praktis a) Bagi Penulis Makalah ini dapat menjadi pembelajaran untuk menambah wawasan juga pengetahuan serta turut menyumbang upaya penanggulangan mengenai konflik yang ada. b) Bagi Mayarakat Makalah ini dapat menjadi jawaban kegundahan kepada konflik kelompok suporter sepak bola yang mulai meresahkan masyarakat. c) Bagi Lembaga Terkait Makalah ini dapat menjadi upaya dalam pengembangan keilmuan juga membantu dalam menanggulangi konflik suporter sepak bola ini.

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Konflik Konflik merupakan bentuk dari interaksi sosial masyarakat. Konflik pasti terjadi dalam setiap lapisan masyarakat, dengan adanya konflik sendiri perubahan pasti terjadi dalam setiap kehidupan masyarakat, entah ke arah yang lebih maju ataupun sebaliknya. Pengertian konflik menurut Soerjono Soekanto merupakan suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan. Ada hal yang menonjol dari pengertian tersebut yaitu dengan cara ancaman atau kekerasan. Konflik sendiri memang kecenderungan menimbulkan kontak antara pelaku konflik itu sangat besar, karena masing-masing memiliki argumen dan sama-sama memperjuangkan kepentingannya masing-masing. Dalam sebuah buku, The Funcitions of Social Conflict, Coser (1967: 232) dalam buku Pendidikan Resolusi Konflik mendefinisikan konflik sosial sebagai a struggle over values oe claim to status, power, and scare resources, in which the aims of the conflict groups are not only to gain the desired values, but also to netralize, injure, or eliminete rival.

B. Sumber Konflik Setiap konflik yang terjadi disekitar kita pasti memiliki sumber konflik, sumber konflik ini dapat dilihat dari penyebab mengapa konflik tersebut bisa terjadi. Banyak sumber konflik yang terjadi, dan dalam setiap konflik pasti sumber konfliknya berbeda-beda. Salah satu yang menjadi sumber konflik yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan psikologi seseorang. Glasser (dalam Pendidikan Resolusi Konflik Maftuh, Bunyamin, 2008: 27) menjelaskan bahwa manusia mempunyai empat kebutuhan psikologis dasar, yaitu:

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 5

1. Kebutuhan akan kebersamaan (belonging) - dipenuhi dengan mencintai, berbagai rasa, bekerja sama dengan orang lain. 2. Kebutuhan akan kekuasaan (power) - dipenuhi dengan prestasi, kecakapan, dan dikenal serta dihormati. 3. Kebutuhan akan kebebasan (freedom) - dipenuhi dengan membuat pilihan pada hidup kita. 4. Kebutuhan akan rasa tenang (fun) - dipenuhi dengan tertawa dan bermain. Sementara itu secara umum ada beberapa sumber konflik itu sendiri, diantaranya: 1. Perasaan frustasi dan agresi 2. Ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan 3. Ketidaksesuaian identitas 4. Ketidakpuasan ekonomi 5. Ketidakpuasaan politik 6. Tidak terpenuhinya kebutuhan psikologi 7. Keterbatasan sumberdaya 8. Perbedaan nila

C. Bentuk-Bentuk Konflik Hunt and Metcalf (1995: 4), pengembang berpikir reflektif dalam social studies, membagi dua jenis konflik, yaitu intrapersonal conflict dan interpersonal conflict. Konflik intrapersonal adalah konflik yang terjadi dalam diri individu sendiri. Sementara itu, konflik interpersonal adalah konflik yang terjadi dalam hubungan sosial antarindidisu atau antarkelompok, sehingga lebih sering disebut konflik sosial. Suatu konflik dapat terjadi antar dua individu, antar seorang individu dengan suatu kelompok, antar satu kelompok dengan kelompok lainnya, antar satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, atau bahkan antar negara. Dugan (1996) dalam Pendidikan Resolusi Konflik (Maftuh,

Bunyamin, 2008: 27) mengembangkan konflik model sarang yang

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 6

menjelaskan ruang lingkup konflik dan bagaimana satu konflik berhubungan dengan konflik lainnya sehingga menjadi konflik yang lebih luas lagi. Dugan menguraikan empat tipe konflik, diantaranya: a. Issues-specific conflict b. Relational conflict c. Structural sub-system conflict d. Structural system conflict Selain tipe tipe tadi, konflik pun dapat dilihat berdasarkan ke arah mana konflik itu ditujukan oleh pihak-pihak yang berkonflik yang dikaitkan dengan kedudukan mereka. Dalam hal ini, konflik dibagi menjadi dua jenis, yaitu konflik horizontal dan konflik vertikal. Konflik horizontal terjadi antara pihak-pihak yang yang memiliki kedudukan sederajat. Sementara konflik yang bersifat vertikal adalah konflik antar dua pihak yang memiliki kedudukan sosial yang berbeda, satu pihak pada kedudukan yang lebih tinggi (superordinat) dan pihak lain pada kedudukan di bawahnya (subordinat). Dapat digambarkan antara hubungan atasan dengan bawahan, pimpinan dengan yang dipimpin, kaum elit dengan masa.

D. Teori Konformitas Konsep konformitas didefinisikan oleh shepard sebagai bentuk interaksi yang didalamnya seseorang berperilaku terhadap orang lain sesuai dengan harapan kelompok. Salah satu studi Muzafer Sherif, membuktikan bahwa dalam situasi kelompok orang cenderung membentuk norma sosial. Sementara Vander Zenden mendefinisikan bahwa penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar masyarakat dianggap sebagai hal tercela atau diluar batas toleransi. Menurut para sosiolog, perilaku menyimpang sendiri bukanlah sesuatu yang melekat pada perilaku tertentu, melainkan diberi ciri penyimpangan melalui definisi sosial.. Menurut teori differential association (Sutherland) penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda dan dipelajari melalui proses ahli budaya. Menurut teori labeling (Lemert) seseorang menjadi menyimpang

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 7

dikarenaka proses pemberian julukan, cap, etiket, merek oleh masyarakat kepadanya. Merton mendefinisikan lima tipe cara individu terhadap situasi tertentu, empat diantaranya adalah perilaku menyimpang. Pada konformitas perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat, dan mengikuti cara yang ditentukan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut. Pada inovasi perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat tetapi dengan jalan yang tidak ditentukan masyarakat. Pada retreatisme perilaku seseorang tidak mengikuti cara untuk meraih tujuan budaya dan juga tidak mengikuti cara untuk meraih tujuan budaya dan pada pemberontakan orang juga tidak mengakui struktur sosial yang ada dan berupaya menciptakan struktur sosial yang lain.

E. Teori Identitas Teori Indentitas dikemukakan oleh Sheldon Stryker (1980). Teori ini memusatkan perhatiannya pada hubungan saling mempengaruhi di antara individu dengan struktur sosial yang lebih besar lagi (masyarakat). Individu dan masyarakat dipandang sebagai dua sisi dari satu mata uang. Seseorang dibentuk oleh interaksi, namun struktur sosial membentuk interaksi. Dalam hal ini Stryker tampaknya setuju dengan perspektif struktural, khususnya teori peran. Namun dia juga memberi sedikit kritik terhadap teori peran yang menurutnya terlampau tidak peka terhadap kreativitas individu.

F. Pengertian dan Perbedaan Penonton dengan Suporter Sepakbola Secara harfiah, istilah penonton berasal dari awalan pe- dan kata kerja tonton dalam bahasa Indonesia. Awalan pe- dalam hal ini berarti orang yang melakukan pekerjaan sesuai dengan kata kerja. Bila kata kerjanya tonton, maka penonton berarti orang yang menyaksikan suatu pertunjukan atau tontonan. Sementara itu menurut akar katanya, kata suporter berasal dari kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris to support dan akhiran (suffict) er. To support artinya mendukung, sedangkan akhiran er menunjukkan

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 8

pelaku. Jadi suporter dapat diartikan sebagai orang yang memberikan suport atau dukungan. Dilihat dari kedua pengertian di atas jelaslah apabila antara penonton dan suporter memiliki makna yang berbeda, terlebih lagi apabila kata tersebut digunakan dalam persepakbolaan. Penonton adalah orang yang melihat atau menyaksikan pertandingan sepakbola, sehingga bersifat pasif. Sementara itu suporter adalah orang yang memberikan dukungan, sehinga bersifat aktif. Di lingkungan sepakbola, suporter erat kaitannya dengan dukungan yang dilandasi oleh perasaan cinta dan fanatisme terhadap tim. Perbedaan antara penonton dengan suporter sepakbola: 1. Pertama, penonton maknanya lebih luas daripada suporter, artinya setiap suporter adalah penonton, sebaliknya tidak semua penonton itu suporter. 2. Kedua, tidak semua suporter yang mendukung tim kesayangan dalam suatu pertandingan menggunakan atribut tim yang didukungnya, sehingga sulitlah bila mengidentifikasi apakah seseorang sebagai penonton atau sebagai suporter. 3. Ketiga, baik penonton maupun suporter juga bisa melakukan tindakan agresi ketika berada dalam suatu situasi dan kondisi lingkungan tertentu (Suryanto, 1996). Hooliganisme sepakbola merujuk pada apa yang secara luas dianggap sebagai perilaku nakal dan merusak oleh penggemar sepak bola yang terlalu bersemangat. Tindakan seperti berkelahi, vandalisme dan intimidasi yang ditetapkan oleh asosiasi suporter sepak bola yang berpartisipasi dalam hooliganisme sepakbola. Perilaku ini sering didasarkan pada persaingan antara tim yang berbeda dan konflik dapat terjadi sebelum atau setelah pertandingan sepak bola.

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 9

BAB III KONFLIK ANTARA SUPORTER SEPAKBOLA VIKING PERSIB VS THE JACK PERSIJA A. Latar Belakang atau Sumber Terjadinya Konflik Koflik antar suporter bola ini merupakan konflik antar kelompok atau yang biasa disebut dengan konflik horizontal. Konflik antar suporter bola ini telah terjadi sejak lama, akan tetapi konflik ini tidak pernah selesai sampai saat ini. Berbicara mengenai pembangunan suporter, Jakmania pun tentunya memerlukan rujukan dan konon kota Bandunglah yang mereka jadikan rujukan, maka tak perlu heran jika pengurus-pengurus Jakmania pada awalnya justru sering berkunjung ke bilangan gurame di kota Bandung untuk belajar, tepatnya di markas salah satu kelompok bobotoh yaitu Viking. Maka tak perlu heran jika pada awalnya pengurus kedua kelompok suporter ini sebenarnya saling mengenal dan jauh dari bayangan keadaan saat ini. Awal mula terjadinya bentrokan antar suporter sepakbola Persib vs Persija terjadi sekitar tahun 1999 di Siliwangi Bandung, saat itu Persija yang disuntik dana besar oleh Sutiyoso hadir dengan materi-materi terbaik, sedangkan PERSIB bermaterikan pemain-pemain veteran dan lokal yang tak terlalu mentereng namanya. Karena hal itu, mulailah timbul kecemburuan dikalangan suporter Persib. Gesekan-gesekan pertentangan mulai tercium antara suporter Persija dengan Persib. Dulu Viking masih menguasai tribun selatan, dan elemenelemen bobotoh yang menjadi cikal bakal BOMBER masih tersebar seperti stone lovers, suporter forever, BFT, Provost PERSIB, Vorib, robokop, Casper, tiger fortune dll. Disaat itu puluhan ribu bobotoh masih tertahan diluar tak dapat masuk stadion, sementara suasana di dalam stadion pun semakin tak nyaman karena penonton berdesakan. Disaat itulah tiba-tiba banyak bus mendekat ke area stadion, mereka adalah bus-bus yang membawa Jakmania, kalau tidak salah Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 10

ada sekitar 7 bus, cukup banyak memang karena gratisan dan disupport dana oleh sutiyoso. Terbayang apa yang terjadi, disaat penduduk asli yaitu suporter tuan rumah pun emosi karena tidak dapat masuk stadion, tiba-tiba datanglah tamu tak diundang dari ibukota, dengan gaya yang mungkin dianggap kurang berkenan maka terjadilah gesekan itu, saya kurang tau persisnya namun beberapa bus memutar ke arah jalan Menado dengan kacakaca pecah dan terdengar kata-kata makian. Di masa itu PERSIB memang kurang bersinar, nama besar dan loyalitas bobotoh-nya lah yang membuat PERSIB tetap disegani, dan diantara keredupannya itu, tetap ada satu nama yang mampu menjada track PERSIB sebagai penyuplai pemain untuk tim nasional setelah berakhirnya era Robi Darwis, satu-satunya pemain PERSIB yang tetap dipanggil oleh tim nasional itu adalah pemilik VO2MAX tertinggi di timnas pada saat itu, dia adalah Yaris Riyadi. Dengan adanya satu wakil PERSIB di timnas maka sudah menjadi alasan yang cukup kuat bagi bobotoh untuk tetap setia memberi dukungan kepada tim merah putih, terutama saat berlaga di GBK, dan diantara mereka yang rajin nonton timnas adalah anak-anak Viking Jabodetabek (sekarang kan memekarkan diri menjadi vkg bekasi, bogor dsb), nah konon katanya, anakanak Jakmania mulai melakukan intimidasi dan gangguan-gangguan serius kepada anak-anak Viking jabodetabek ataupun para penonton asal Bandung. Alkisah makin lama makin hot dan dibalas pula dalam setiap kesempatan meskipun itu diluar laga PERSIB vs Persija. Salah satunya adalah gangguan yang ditujukan pada Jakmania ketika Persija bertandang ke kandang Persikab di stadion Sangkuriang Cimahi, rupanya acara ganggumengganggu ini cukup banyak juga peminatnya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa peletup dan momentum yang membuat pertikaian ini semakin membara dan sulit padam adalah kejadian setelah kuis siapa berani di Indosiar. Saat itu anak-anak Viking yang tampil sebagai jauara kuis rupanya telah diincar dan siap dihabisi sejak mulai studio

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 11

hingga jalan tol, insiden terhebat adalah di pintu tol tomang, anak-anak Viking di hajar habis-habisan. Bentrokan terhebat yang terjadi pasca insiden kuis siapa berani terjadi sekitar tahun 2001. Saat itu PERSIB dijamu Persija di GBK Jakarta, kebetulan saat itu isu-nya masih terbatas Viking dan Jakmania, belum bobotoh ataupun suporter PERSIB secara keseluruhan. Saat itu anak-anak Viking berangkat menggunakan banyak bus, sedangkan Bobotoh lain berangkat menggunakan banyak mobil pribadi. Jika tak salah, para bobotoh menggunakan jalan via Puncak belum Cipularang, semua masih tertawa-tawa hingga memasuki tol dalam kota Jakarta. Disamping beberapa bobotoh melaju sejajar dengan metromini Jakmania yang terus menunjuk-nunjuk dan meneriaki mobil bobotoh, saat itu atmosfer permusuhan mulai tercium. Hingga pada puncaknya Mei 2012 konflik antar kedua kelompok ini terjadi lagi sampai menimbulkan korban jiwa. Pendukung Persib Bandung Rangga asal Cimenyan meninggal pada usai laga pertandingan PERSIB lawan Persija di GBK Senayan Jakarta. Kasus tersebut merupakan kasus terakhir yang menelan korban jiwa. Menurut hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap salah satu anggota suporter, konflik ini pasti akan terus terjadi tanpa ada sumber kejelasan yang pasti. Adanya anggapan yang sering melecehkan masingmasing suporter maupun klub bolanya masing-masing, membuat konflik ini semakin terus berkembang. Secara garis besar hal yang menjadi faktor utama penyebab konflik ini adalah sikap konformitas yang terlalu tinggi pada setiap suporter bola menyebabkan setiap anggotanya menganggap bahwa fanatisme merupakan hal yang biasa dan wajar sekalipun mereka sampai melakukan tindakan anarkis. Adanya rasa ingin dipandang oleh kelompok lain membuat kedua suporter bola ini terus belomba-lomba munujukan popularitasnya masing-masing.

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 12

B. Dampak dari konflik suporter Sepakbola Persib vs Persija Pada setiap konflik pasti memiliki dampak negatif maupun positif, begitupun dengan konflik suporter ini memiliki dampak yang sangat luar biasa yang bersifat materi maupun non materi, adapun dampak negatif yang terjadi ialah : 1. Fisik Konflik yang berujung pada kekerasan dapat memiliki dampak kerusakan materi, seperti pada kasus ini kerusakan yang dialami dapat menyentuh berbagai elemen dari pelaku suporter sendiri, pihak Panpel, keamanan, hingga warga sekitar juga warga yang tidak tahu menahu hingga menjadi korban, dampak ini sudah memakan banyak korban luka maupun jiwa salah satunya pada setahun yang lalu ada salah seorang anggota viking yang terbunuh di GBK yaitu salah seorang warga Cimenyan kota Bandung, hal ini sangat membuat publik Bandung terkejut hingga mendapat berbagai respon. Selanjutnya, dampak yang memakan infrastruktur sepertri stadion, sarana umum hingga rumah warga, pada setiap pertandingan stadion mengalami kerugian hingga jutaan rupiah begitupun pemerintah yang harus memperbaiki infrastruktur umum yang menjadi sasaran pengrusakan para ulah suporter tersebut dan yang paling

memprihatinkan ialah rumah warga yang menjadi sasaran oknum yang tidak bertanggung jawab. 2. Non- Fisik Dampak ini merupakan dampak yang paling penting yaitu dampak sosial yang terjadi pada masyarakat bandung maupun masyarakat jakarta, dengan adanya konflik ini banyak kedua masyarakat ini menjadi takut bila berkunjung, ketidakharmonisan ini justru menjadi hal yang turun temurun hingga secara tidak langsung konflik ini dipelihara. Dampak psikologi juga sudah menyentuh berbagai kalangan khsusnya kalangan pelajar atau pemuda yang masih memiliki jiwa loyalitas tinggi, yaitu dampak akan rasa benci kedua tim ini

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 13

hingga banyak kalangan pelajar atau pemuda yang terlibat pada konflik ini. Dibalik banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan, terdapat beberapa dampak positif yang cukup menguntungkan bagi beberapa pihak diantaranya, konflik ini menjadi komoditas bagi para pedagang kaos juga merchandise. Dimana mereka menggunakan konflik ini sebagai design yang sangat menguntungkan bagi ekonomi. Kemudian dampak positif ini menjadi menumbuhkan rasa kompetensi dari kedua kubu ini untuk menciptakan karya-karya dengan kreativitasnya masing-masing seperti membuat lagu dan sebagainya. Adanya rasa solidaritas yang semakin tinggi diantara masingmasing anggota suporter. 3. Upaya yang Dilakukan Pihak Terkait untuk Meredam Konflik Upaya yang dilakukan ini menyeret berbagai pihak yang terkait dari pihak yang berkonflik hingga pihak ke tiga seperti pemerintah dan pihak keamanan, konflik ini bukan menjadi konflik yang disepelekan. Adapun pihak-pihak yang merdam konflik : 1. Pihak yang berkonflik Pihak yang bertikai pun tidak semuanya berkonflik ada juga dari mereka yang berupaya merendam konflik, salah satunya para ketua dari kelompok-kelompok pendukung persib, ketua viking sudah sangat ingin menyelesaikan konflik yang bertolak belakang dengan para anggotanya, salah satu upayanya ialah agar tidak menyanyikan chance berbau intimidasi atau rasis pada pertandingan, kemudian mencabut

keanggotaan bila didapati bertindak kriminal pada suporter lain, upayaupaya itu merupakan sebagian upaya dalam meredam konflik. Hal sama juga berlaku pada ketua the jak yang selama ini juga berupaya untuk meredam konflik bahkan sampai berdamai. 2. Pihak ketiga Upaya yang dilakukan oleh pihak ketiga ialah pihak panpel hanya menyediakan tiket untuk pendukung persib saja, kemudian senjata

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 14

tajam atau alat yang membahayakan dilarang masuk stadion, dilarang pula menyanyikan chance rasis. Di pihak keamanan ini sangat penting yaitu pemberian izin pertandingan dan izin penonton, kedua laga persib persija ini bahkan sudah sangat sulit untuk mendapatkan izin menggelar pertandingan apalagi menonton. Di pihak pemerintah pula ini menjadi pekerjaan rumah bagi mereka, bahkan gubernur jawa barat, walikota bandung dan jakarta ikut turun tangan untuk meredam sampai menyelesaikan konflik ini, untuk caranya sendiri, kedua gubernur dan walikota ini sudah sering berhubungan untuk membahas masalah ini. 4. Solusi untuk Mengatasi Konflik Solusi terbaik masih menjadi perkerjaan rumah bagi kedua juga ketiga, pada makalah ini kelompok kami mencoba memberikan solusi untuk menyelesaikan konflik ini, solusi yang tepat ialah dengan mediasi, arbitrasi yaitu melibatkan pihak ketiga untuk bersama-sama menyelesaikan konflik ini, seperti dalam meredam konflik perlu ada upaya-upaya dari berbagai pihak untuk menyelesaikan konflik ini. Pihak yang berkonflik ini perlu memberikan pengetahuan kepada seluruh anggotanya akar demi akar permasalahannya hingga anggotanya dapat bertindak sesuai dengan yang mereka ketahui bukan hanya ikut-ikutan, memang sulit namun ini penting agar mendewasakan bagi para anggota yang masih terlibat konflik, aturan yang jelas dari organisasi maupun kelompok pendukung juga dirasa sangat perlu agar anggotanya disiplin, kemudian diberikan ruang positif untuk mewadahi konflik ini diluar pertandingan yaitu dengan kegiatan-kegiatan olaharaga maupun yang lainnya agar para anggotanya menjadi kreatif juga kompeten dengan suporter lainnya. Pihak ketiga sebagai penengah dari kedua kubu ini perlu mengambil tindakan tegas seperti panpel dengan perbaikan kinerja pada setiap pertandingan, pihak keamanan yang mengizinkan namun mendisiplinkan, dan pihak pemerintah yang mewadahi berbagai aspirasi juga kreasi

masyarakatnya yaitu pendukung sepak bola tersebut.

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 15

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dapat ditarik kesimpulan fenomena konflik suporter sepakbola ini merupakan konflik horizontal antar kelompok-kelompok. Konflik ini menjandi tanggungan masyarakat Indonesia, mulai dari pemerintah juga lembaga-lembaga terkait serta pelaku sepak bolanya tersebut, akar permasalahan yang sepele karena ketidak puasan salah satu pihak pada pihak lain seperti pendukung Persib yang kecewa akan fasilitas untuk menonton tidak dipenuhi begitupun pendukung Persija yang geram karena masyarakat Jakarta yang mulai terkikis oleh para pendatang. Tidakadanya kejelasan yang pasti dari penyebab konflik itu terjadi serta budaya pewarisan rasa dendam menyebabkan konflik ini terus berkembang tanpa bisa diredam. Dengan adanya konflik antar kedua suporten ini menghasilkan berbagai dampak. Akan tetapi dampak-dampak tersebut cenderung lebih mengarah pada hal yang negatif sekalipun tidak menutu kemungkinan menimbulkan dampak positif juga. Akan tetapi, dampak positif tersebut hany dirasakan oleh sebagian kecil kelompok saja. Salah satunya para pedangan dengan dalih mencari keuntungan semata. Dengan banyaknya berbagai dampak yang ditimbulkan menjadikan selurus lapisan masyarakat perlu turun tangan untuk turut membantu dalam meredam konflik tersebut. Hal ini yang harus diedukasikan kepada para pendukung sepakbola sekarang yang notabene sudah layak dalam fasilitasnya meskipun perlu ada kordinasi dari lembaga-lembaga terkait seperti Panpel juga pihak keamanan agar kondisi dan situasi yang ada di fasilitas tersebut dijalankan dengan serius dan baik agar tidak terulang kesalahan seperti pada akar permasalahan. Begitupun dengan pihak pemerintah yang harus turun tangan dan bertanggung jawab sepenuhnya pada permasalahan ini tanpa ada

kepentingan-kepentingan tertentu dibaliknya yang hanya menjadi penghancur bagi dunia sepakbola Indonesia.

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 16

B. Saran Bagi pelaku sepakbola Indonesia permasalahan kasus diatas dapat menjadi cerminan agar tidak terulang hal serupa diwilayahnya, karena kebanyakan hanya ikut-ikutan tanpa mengetahui yang sebenarnya, kasus tersebut juga dapat jadi pemicu bagi yang laiinya. Dan yang paling digaris bawahi, juga tanda seru bila menengok diatas maka jauhkan politik/ kepentingan tertentu dalam sepak bola, biarkan sepak bola menjadi olahraga yang tetap merakyat dan menjadi hiburan bagi seluruh masyarakat.

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 17

DAFTAR PUSTAKA

Maftuh, Bunyamin. 2008. Pendidikan Resolusi Konflik. Bandung: CV. Yasindo Multi Aspek Admins123. 2012. Teori Identitas (Identity Theory). [online] Tersedia:

http://konsultasikehidupan.wordpress.com/2009/05/12/teori-identitasidentity theory/. Diakses pada: Rabu, 20 November 2013 pukul 08.30 WIB. Ayamaya. 2012. Konsep Teori Konformitas dan Penyimpangan. [online] Tersedia: http://dejuridische.blogspot.com/2012/01/konsep-teori-

konformitas-dan.html. diakses pada: Rabu, 20 November 2013 pukul 08.30 WIB. Nofie, Iman. 2011. Sepakbola, emosi dan kerusuhan. [online] tersedia: http//www.google.com diakses pada: Minggu, 17 November 2013 pukul 14.30 WIB.

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 18

LAMPIRAN

Wawancara I Anggota The Jack Narasumber Nama Umur Status : Pare (Samaran) : 22 Tahun : Mahasiswa UPN Member The Jack Pasar Minggu

Question : Apa yang anda ketahui mengenai konflik antara viking dengan the jack ? Answer : Viking musuh besar the jack, yang sampai kapan pun tidak akan pernah bisa disatukan. Perselisihan sudah mendarah daging. Mungkin ini terjadi karena hanya gengsi semata, perselisihan antara ibukota provinsi. Sebab viking selalu bertindak rusuh seperti orang kampung masuk kota, yang selalu membuat onar. Akibatnya setiap setiap pertemuan persija vs persib selalu ada korban.

Question : Apakah menurut anda ada solusi yang tepat untuk konflik tersebut ? Answer : Satu solusi yang paling tepat adalah mungkin kedua kubu tersebut di bubarkan, jangan pernah beri ruang untuk mensupport clubnya dan tegakan peraturan.

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 19

Wawancara II Anggota Viking Narasumber Nama : Melia Umur : 22 Tahun Status : Mahasiswa Member Viking Persib Club

Question : Apa yang anda ketahui mengenai konflik antara viking dengan the jack ? Answer : Setahu saya konflik ini, terjadi dimulai pada tahun 1999. Dimana mulai terjadi beberapa gesekan gesekan di GBK, Siliwangi Bandung, yang berujung pada kuis di salah satu stasiun televisi yang kemudian diturunkan sampai sekarang

Question : Apakah menurut anda ada solusi yang tepat untuk konflik tersebut ? Answer : Tidak ada solusi yang pas menurut saya untuk viking dan the jak sampai manapun, karena konflik yang diturunkan secara turun temurun tanpa ada kejelasan sejarahnya yang benar

Konflik Antar Suporter Bola Persib vs Persija | 20

You might also like