You are on page 1of 3

-

Diskontinuitas tulang,,karena gaya yg melibatkan tulang tdak dapat diabsorbsi dngan baik oleh tulang Bisa karena trauma, exercise berlebihan, dkk

Bisa memunculkan masalah pda jringan lunak disekitarnya (pembulh darah, saraf, otot) Pembuluh darah, saraf :implikasi jauh berbeda

Beberapa tipe fraktur !omplit- semua bagian tulang patah bisa di posisinya ataupun displace "n komplit-terjadi pada ank#, bntukpatahannya seperti rambut (garis seperti daun ada seratnya) $ommuniti%e-melibatkan gaya yg cukup besar ada fragmen# tulang yg pecah gaya yg terlibat relatif besar berisiko tinggi memunculkan komplikasi &ertutup ' tulang tdak ada hub dengan dunia luar ' pembidaian masalah selesai &erbuka ' ada beberapa derajat hub dgn dunia luar (krena fragmen tulang ataupun objek yg saat trauma dekat pda lokasi frakturnya menusuk) ' resiko infeksi tinggi - tdak diperbolehkan memasukkan fragmen yg keluar ' mempertahan posisi a(al dan menutup fragmen dgn kassa steril Penatalaksanaan berbeda sngat berbeda pula implikasinya

!ategori fraktur terbuka )rade *- kurang dr * cm )rade # ' diameter yg lebih lebar )rade + ' kontaminasi parah (ex kecelakaan sepeda motor) tulang hancur beserta jar lunaknya

,raktur tdak langsung- orang jtuh dr ketinggian, yg nahan kakinya,,tapi yg retak tulang belakangnya

-anifestasi klinis

.yeri ' respon yg subyektif- nyeri krena patah tulang atau nyeri akibat komplikasi//- nyeri ketika fragmen tulangnya digerakkan- kaji faktor yg dapat mengurangi dan menambh nyeri Bedakan dengan tanda dini kompartemen sindrom

!ehilangan fungsi (fungsiolesa)- upaya dr otot untuk meminimalkan gerakan fragmen tulang atau untuk menanggulangi nyerinya Deformitas- kelainan bentuk ' bandingkan dengan sisi sebelahnya Pemendekan-kompensasi otot (berkontraksi melindungi supaya tdak ada gerakan fragmen tulang) Krepitasi 0dema- krusakan jaringan subkutan, perdarahan, hematom ((rna kulit merah kehitaman), Pre hospital 'tegakkan proteksi-

1endi palsu-sendi yg terbentuk akibat patahan fragmen tulang

Patofisiologi Pembentukan hematom ' 23-4# jam a(al 'area tulang yg patah tertutup oleh hematom 1el# yg terkait inflamasi menuju daerah fraktur Proses penulangan kembali terjadi Berlanjut membentuk jar tulang,,meng absorbsi jar Berlanjut membentuk tulang yg baru 5emodelling-memperhalus De(asa .ormal-6 minggu (penyambungan sdah terjadi) sampe bagus 7 6 minggu ///

Pemeriksaan diagnostik 8-ray tau lokasi, luas, jenis fraktur - ngambilnya hrus # posisi (ap9lateral) -bandingkan dengan sisi sebelahnya- mencakup # sendi-dilakukan setiap setelah kali tndakan untuk perbaikan tanda# neurologis-lakukan setiap kali setelah manipulasi

Bone scanning- jika bnyak struktur jar lunak yg terlibat :rteriogram-jika ada tanda# kerusakan %askuler

Prinsip umum manajemen ;ngan terfokus pada area yg fraktur-melihat secara utuh- amankan air(ay, breathing 0%aluasi status neuro%askuler dr area yg terkena-kehilangan sensasi atau tdak-kemampuan gerak piye :mankan benda# yg menancap <epaskan perhiasan "mmobilisasi dilakukan pd dua sendi dimana dia terlibat ;ngan lupa e%aluasi ulang status neuro setelah tindakan -eninggikan area yg terkena atau kompres es tdak boleh ele%asi g bleh kompres tp kalo kompartemen

-anagemen spesifik 5eduksi 'mengembalikan area atau fragmen tlang yg mengalami frktur ke kondisi se anatomis mungkin &ertutup- ditarik, dimanipulasi dr luar untuk mengembalikan posisi a(alimmobilisai dengan gips &erbuka- operasi- pemberian kruk Dilakukan segera 1ebelum reduksi-pastikan pasien sdah di inform consent-analgesiknya juga sdah diberikan <ihat hailnya dengan x-ray- kalo hasil jelek ulang lagi "mmobilisasi :rea yg mengalami patahan- dilakukan sampe tulang nyambung -engontrol bengkak-meninggikan posisi di atas jntung- kompres esmemonitor status neuro%askuler- jika pulang diajari kpan dia kembali, apa tanda# yg menghruskan dia kembali,, <atian isometrik

You might also like