You are on page 1of 3

Judul

: DELEGATION SKILLS: ESSENTIAL TO THE CONTEMPORARY NURSE

Penyusun

: Violette Alice Ruff

Tahun

: 2011

Sumber

: St. Catherine University, at http://sophia.stkate.edu/ma_nursing

A. LATAR BELAKANG
Literatur menunjukkan jika ada kesenjangan antara level kemampuan yang diharapkan
dengan kemampuan sebenarnya yang dimiliki oleh perawat yang baru lulus terkait dengan
pendelegasian. Mereka biasanya frustasi dan bingung dengan pendelegasian. Adalah tugas
Registered Nurse (RN) untuk menyediakan sumber daya kesehatan dan memastikan asuhan
keperawatan yang baik bisa didapatkan semua pasien. Ada bukti yang menyatakan bahwa
tidak semua perawat mengerti kan hal ini.
Standing & Anthony (2008) menemukan bahwa walaupun staf perawat yakin jika
mereka dipersiapkan untuk diberikan delegasi, pimpinan perawat berpendapat jika mereka
memiliki kemampuan yang kurang dalam tugas yang didelegasikan.
Penelitian lain menyimpulkan jika 59% perawat lulus dari sekolah keperawatan tanpa
adanya pengetahuan atau training mengenai proses delegasi. Penelitian ini mengidentifikasi
adanya celah dalam pendidikan keperawatan sebagai salah satu alasan ketidakmengertian
akan kewajiban perawat kepada tenaga kesehatan lain termasuk Unlicensed Assistance
Personnel (UAP).
Masalah yang biasa ditemukan di literature adalah perawat tidak mengerti tentang
prinsip, strategi, proses, dan batasan dalam pendelegasian. Perawat professional yang kurang
memahami dan cakap dalam pendelegasian tidak hanya akan menempatkan pasien pada
keadaan beresiko, tetapi juga akan menempatkan ijin praktek keperawatannya dalam bahaya.
Sebagai pemimpin dalam tim perawat, RN bertanggung jawab atas hasil asuhan keperawatan.
Kemampuan pendelegasian yang efektif adalah factor terpenting untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan kewaspadaan pada lembaga pendidikan keperawatan akan kebutuhan


untuk menambahkan kurikulum tentang delegasi dan merekomendasikan strategi untuk
menjembatani kesenjangan kurikulum.
2. Menekankan tujuan delegasi, keberhasilan semua usaha adalah bukti pencapaian tujuan.
3. Mendorong untuk penempatan delegasi sebagai kompetensi di level kritikal skill perawat.
4. Mengidentifikasi batasan dalam pendelegasian.
C. PENGERTIAN DELEGASI
Delegasi adalah pemindahan kewenangan to melakukan suatu tugas dari satu inidividu
ke individu yang lain tanpa pemindahan tanggung jawab atas hasilnya (Cipriano, 2010).
Cipriano (2010) juga menyebutkan jika pendelegasian adalah kemampuan yang belum
berkembang di di kalangan perawat dan kemampuan ini sulit untuk diukur. Hal ini
tergantung pada kepribadian, gaya berkomunikasi, dan kerjasama.
D. HAMBATAN DELEGASI
1. Kurangnya pengalaman dalam kepemimpinan di klinik.
2. Sering terjadi proses kemitraan yang kurang baik antara staf RN dan perawat non RN.
3. Sikap
4. Kurangnya rasa saling percaya
5. Tidak adanya aturan yang mengikat
6. Tidak adanya definisi peran yag jelas
7. Adanya tawar menawar tugas bersama.
E. METODE UNTUK MENGATASI
The Dreyfus Model adalah pembentukan dan pengembangan suatu kemampuan,
dimana perawat harus melalui lima tahapan keahlian. Yaitu novice (baru), advance
(lanjutan), beginner (pemula), competent (mampu), proficient (cakap), dan expert (ahli).
Dalam tahap expert, perawat harus memiliki intuisi yang kuat dalam setiap situasi dan
pemahaman yang mendalam atas keseluruhan situasi (Benner, 1994). Jika hambatan dalam
delegasi tidak bisa dihilangkan, satu-satunya pilihan untuk lima tahapan keahlian (The
Dreyfus Model) adalah kembali menggunakan analisis problem solving.

Model Prinsip Pendelegasian (Principles of Delegation Model) yang dikembangkan


American Nursing Association (ANA) masih berlaku sejak ditetapkan tahun 1950. Model ini
melingkupi prinsip-prinsip keperawatan terkait dengan proses delegasi. Model ini dibangun
berdasarkan lima benar pendelegasian, yaitu : benar tugas, benar lingkungan, benar orang,
benar arahan, dan benar supervisi.
F. SARAN UNTUK LEMBAGA PENDIDIKAN KEPERAWATAN
1. Pengenalan sejak awal menngenai konsep perawat sebagai pemimpin dan pendelegasian
harus didapat dalam proses pendidikan. Konsepnya harus dibawakan dengan jelas, aman,
dan tidak mengintimidasi. Tanamkan juga pada siswa ini bukan kemampuan yag harus
dikuasai segera tetapi akan terus berkembang.
2. Harus ada pergantian model untuk situasi yag sesuai.
3. Memperkenalkan konsep delegasi dan memperkuat kepemimpinan dalam pelatihan
keperawatan dasar.
4. Harus ada standarisasi yang jelas terhadap istilah-istilah yang digunakan.
5. Penting untuk mengetahui konsep hubungan interpersonal dan komunikasi dari perspektif
pasien dan keluarga tentang perawat.
G. KESIMPULAN
Profesi perawat sekarang ini dituntut untuk tidak hanya harus memiliki kemampuan
pengkajian dasar dan berpikir kritis, tetapi juga kemampuan delegasi. Kunci untuk bisa
memimpin tim keperawatan adalah memahami tujuan dan prinsip delegasi. Perawat adalah
pelindung pasien dan tujuan delegasi adalah untuk memastikan kualitas pelayanan dan
keamanan bagi setiap pasien.

You might also like