You are on page 1of 63

BAB II BAB II

SINAR - X
2. MATERI DIFRAKSI SINAR-X
2.1.sumber sinar-x
2.2.spektrum Bremstrahlung dan
(spektrum) panjang gelombang
karakteristik
2.3 lebar alamiah setiapgaris karakteristik. 2.3 lebar alamiah setiapgaris karakteristik.
2.4.persamaan Bragg
2.5 intensitas sinar-x terdifraksi
2.6.kisi resiprok (kebalikan) dan daerah
Brillouin.
2.7.faktor struktur.
INDIKATOR :
Mahasiswa harus dapat :
menjelaskan 2 jenis sumber sinar-x.
membedakan sumber spektrum bremstrahlung
dengan sumber spektrum karakteristik.
menghitung panjang gelombang karakteristik
dengan menggunakan persamaan Moseley. dengan menggunakan persamaan Moseley.
menghitung sudut difraksi
menghitung jarak antara dua bidang yang
berurutan.
menghitung faktor struktur sebuah struktur
kristal.
menggambarkan daerah Brilloun.
Anoda Tetap
SUMBER SINAR X
V
K F
HV=18 kV
Jika anoda diam berkas elektron menumbuk di satu bidang
anoda, menyebabkan daerah pada anoda cepat aus atau bolong
SUMBER SINAR
X
B. Sumber Sinar X Beranoda
Berputar
Anoda pada sumber sinar X ini, diputar
oleh sebuah motor listrik dengan
kecepatan yang sangat tinggi.
Keuntungan dari sumber sinar X dangan
anoda berputar :
Panas pada anoda menjadi
berkurang.
Bahan anoda dapat diganti dengan
mudah tanpa harus mengganti
tabung sumber sinar X secara
keseluruhan.
Jenis dan ukuran filamen dapat
diubah dengan mudah.
Orientasi yang dapat dibuat oleh
sinar X adalah orientasi giometri
titik dan orientasi giometri garis.
5
Anoda Putar
Filamen
katoda
Noktah sumber
sinar-x
Pada anoda
Kecepatan putaran anoda sangat tinggi e
-
menumbuk
anoda pada tempat yang berbeda sehingga dapat
mengurangi panas yang timbul pada anoda akibatnya
sumber sinar-x jenis ini menghasilkan berkas sinar-sinar
x berdaya besar
Keuntungan :
1. Harga murah.
2. Tidak memerlukan pompa penghisap.
3. Praktis
Kerugian :
Daya berkas yang dihasilkan lemah
Bahan anoda tidak dapat diganti (non compertable)
Anoda Tetap
Bahan anoda tidak dapat diganti (non compertable)
Ukuran filamen tertentu
Orientasi anoda dan filamen tidak dapat disesuaikan
dengan kebutuhan
Keuntungan :
1. Daya berkas yang dihasilkan lebih besar 18 kW sedang
yang diam 2 kW.
2. Bahan anoda dapat diganti dengan mudah tanpa mengganti
sistem tabung (compertable).
3. Jenis dan ukuran filamen dapat diganti sehingga noktah
yang diinginkan bisa sesuai kebutuhan.
4. Orientasi anoda dan filamen dapat disesuaikan dengan
Anoda Putar
4. Orientasi anoda dan filamen dapat disesuaikan dengan
kebutuhan sehingga tidak perlu membongkar susunan alat
sehingga tidak dilakukan kalibrasi ulang.
Kerugian :
1. Harga sangat mahal.
2. Untuk mendapat sinar-x berdaya besar sumber ini
membutuhkan pompa penghisap udara yang baik agar dapat
memvakumkan antara anoda katoda.
SIFAT-SIFAT SINAR X
Tidak dapat dilihat oleh mata, bergerak dalam
lintasan lurus, dan dapat mempengaruhi film
fotografisama seperti cahaya tampak
Daya tembusnya lebih tinggi dari pada cahaya
tampak, dan dapat menembus tubuh manusia, tampak, dan dapat menembus tubuh manusia,
kayu, beberapa lapis logam tebal.
Dapat digunakan untuk membuat gambar
bayangan sebuah objek pada film fotografi
(radiograf ).
Sinar-x merupakan gelombang
elektromagnetik dengan energi E = h f .
Orde panjang gelombang sinar-x adalah 0,5-2,5 .
(sedangkan orde panjang gelombang untuk cahaya
tampak=6000 ). Jadi letak sinar-x dalam diagram
spektrum gelombang elektromagnetik adalah
antara sinar ultra violet dan sinar gamma.
Satuan panjang gelombang sinar-x sering
dinyatakan dalam dua jenis satuan yaitu
angstroom ( ) dan satuan sinar-x ( X Unit = XU angstroom ( ) dan satuan sinar-x ( X Unit = XU
). 1 kXU = 1000 XU = 1,00210 .
Persamaan gelombang untuk medan listrik sinar-
x yang terpolarisasi bidang adalah = A sin
2t(x/-ft) = A sin ( kx-et ). Intensitas sinar-x
adalah dE/dt ( rata-rata aliran energi persatuan
waktu ) per satu satuan luas yang tegak lurus arah
rambat. Nilai rata-rata intensitas sinar-x ini
adalah berbanding lurus dengan A2. Satuan adalah berbanding lurus dengan A2. Satuan
Intensitas adalah
2
.cm det
ergs
Spektrum Sinar X, dapat digambarkan melalui grafik
hubungan antara panjang gelombang ( ) terhadap
Intensitasnya ( I ).
Perhatikanlah grafik berikut ini :
Grafik hubungan antara panjang gelombang ( )
terhadap intensitasnya ( I ) untuk spektrum sinar X
I
N
T
Ko1
E
N
S
I
T
A
S

Ko2
V
3
>V
2
>V
1
V
2
>V
1
V
1

m3

m2

m1
Penjelasan Grafik,
Energi yang dimiliki
oleh tiap spektrum
adalah
c
h E =
Supaya Energinya menuju
Energi maksimal maka,
panjang gelombang untuk
intensitas maksimalnya
bergeser ke arah panjang
gelombang yang minimal

c
h E =
gelombang yang minimal
min
c
h E

=
Munculnya Puncak- puncak tajam pada
daerah V
3
( lambda tertentu )
menunjukan adanya transisi dan eksitasi menunjukan adanya transisi dan eksitasi
elektron di dalam atom logam target.
M; n=3
N; n=4
Tingkat energi menurut
Teori Atom Bohr
K; n=1
L; n=2
Hubungan antara bilangan kuantum utama (n) dan
nilai-nilai bilangan kuantum orbital ( l ) adalah:
l = 0, 1, 2, 3, (n-1)
Contoh untuk n=3, nilai-nilai l yang mungkin adalah:
0, 1, 2.
Dari mekanika kuantum kita ketahui bahwa
vektor momentum sudut total ( j ) dapat dituliskan vektor momentum sudut total ( j ) dapat dituliskan
sebagai berikut:
...
3 2 1
+ + + = j j j j
Apabila J
1
= momentum sudut orbit elektron (L),
Dan J
2
= spin elektron (S),
maka J dapat ditulis sebagai berikut:
S L j + =
Nilai-nilai J yang mungkin diperoleh
dapat ditentukan oleh hubungan berikut ini:
S L S L S L S L J + + + = ...; ; 3 ; 2 ; 1
Contoh
Apabila L=2 dan S=, maka nilai-nilai J yang mungkin
diperoleh adalah
S L S L S L S L S L J + + + + = ...; ; 3 ; 2 ; 1 ;
2
3
;
2
5
2
1
2 ; ... ; 1
2
1
2 ;
2
1
2
=
+ + =
J
J
Bilangan kuantum spin (m)
ditentukan oleh hubungan berikut:
( ) ( ) ( ) ( ) J J J J J J J m , 1 , 2 , 3 ..., , 2 , 1 , + + =
Contoh
2
5
= J
2
= J
2
5
,
2
3
,
2
1
,
2
1
,
2
3
,
2
5
2
5
, 1
2
5
, 2
2
5
, 3
2
5
..., , 2
2
5
, 1
2
5
,
2
5
=
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|

|
.
|

\
|
+ + =
m
m
Maka:
21
Lebar garis-garis K
1
dan K
2
serta K
|1
dan
K
|2
Sehingga lebar alamiah dapat
dikatakan lebar yang
mempunyai intensitas (I) K = mempunyai intensitas (I) K
1
=
intensitas K
2
.
22
Syarat terjadi transisi
1 ; 0
1
= A
= A
J
L
M
V
M
IV
M
III
M
II
M
II
M
I
L
III
L
II
L
I
1
o K
2
o K
1
| K
2
| K
2
5
2
D
2
3
2
D
2
3
2
P
1
2
P
n L j istilah Jumlah e
M
V
3 2
5
/
2
6
M
IV
3 2
3
/
2
4
M
III
3 1
3
/
2
4
M 3 1
1
/ 2
2
1
P
2
1
2
S
2
3
2
P
2
1
2
P
2
1
2
S
M
II
3 1
1
/
2
2
M
I
3 0
1
/
2
2
L
III
2 1
3
/
2
4
L
II
2 1
1
/
2
2
L
I
2 0
1
/
2
2
Contoh
M
I
L
II
AL=1-0=1
Karena memenuhi syarat, maka terjadi
transisi
0
2
1
2
1
= = AJ
M
I
L
III
AL=0-0=0
0
2
3
2
1
= = AJ
AL=0-0=0
Karena tidak memenuhi syarat, maka tidak
terjadi transisi
2B. DIFRAKSI SINAR X OLEH KRISTAL
Generator Sinar-X
+
K
A
Sinar X
Spectrum sinar X :
Kontinyus sangat lebar
Diskrit
Frekuensi maksimum dapat dihubungkan dengan V
sbb.
Q h eV + = u
h
eV
o
= u
Dimana
Planck konsatanta
kinetik energi
potensial beda
muatan
=
=
=
=
h
eV
V
e e
Energi

c
h E =
det
cm
8
8 -
27
10 3
cm 10
det erg 10 6 , 6


=

E
9
= erg 10 8 , 19
9
= E
eV E
4
10 ~
Cara Memonokromatik
Sinar - X
Sinar X dari
generator
Ke kristal sampel
Kristal
monokromatik
Sinar yang tidak dibelokkan
HukumBragg
1
2
Sinar X
difraksi
(refleksi)
Sinar X
monokromatis

u u
A
B
d
C
Kristal
sampel
u
u u
sin 2
sin sin
d
d d
BC AB
= A
+ = A
+ = A
Hasil interferensi pasa detector adalah bergantung
pada beda fase (o) antara dua sinar difraksi
yang berurutan.
u

t
o sin 2
2 2
d = A =
Hasil interferensi maksimal jika o=2tn
u

t
t sin 2
2
2 d n =
u n d = sin 2
Amplitudo gelombang terdifraksi
Intensitas gelombang terdifraksi adalah bergantung pada distribusi
elektron dalam setiap cell.
Kerapatan jumlah elektron ( ) periodik fungsi r n =

( ) ( ) ( ) 1 .....
a a a T
kristal translasi vektor T
T r n r n


u u u + + =
=
+ =
3 3 2 2 1 1
a a a T u u u + + =
Bukti persamaan (1)
Misal n (x) adalah fungsi periodik dalam arah sumbu X (1-D),
dengan perioda a.
Setiap fungsi periodik dapat ditulis dalam bentuk deret Fourier
sebagai berikut :
( ) ( )
perioda a
Fourier koefisien real tetapan Sp Cp
bulat bilangan p
a
x
p Sp
a
x
p Cp n x n
p
=
= =
= =
(

|
.
|

\
|
+
|
.
|

\
|
+ =

>
,
,... 3 , 2 , 1
2 ..... 2 sin 2 cos
0
0
t t
( )
| | | | a x a x (
| |
+
| |
+

( )
| | | |
( )
( ) ( ) x n a x n
x n
a
x
p Sp
a
x
p Cp n
p
a
x
p Sp p
a
x
p Cp n
a
a x
p Sp
a
a x
p Cp n a x n
p
p
p
= +
=
(

|
.
|

\
|
+
|
.
|

\
|
+ =
(

|
.
|

\
|
+ +
|
.
|

\
|
+ + =
(

|
.
|

\
|
+
+
|
.
|

\
|
+
+ = +

>
>
>
0
0
0
0
0
0
2 sin 2 cos
2 2 sin 2 2 cos
2 sin 2 cos
t t
t t t t
t t
Dapat ditulis dalam bentuk :
( ) ( )
bulat bilangan semua p
a
x
p i
a
x
p
a
x
p i
a
x
p i n x n
p
p
=
|
.
|

\
|
+
|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=

t t t
t
2 sin 2 cos 2 exp
3 ..... 2 exp
Pada persamaan (3), np = koefisien Fourier = bilangan komplek.
Untuk menjadikan n (x) = fungsi yang Riil, syaratnya adalah : Untuk menjadikan n (x) = fungsi yang Riil, syaratnya adalah :
p p
n n =
-

Bukti :
Misal
a
x
p t 2 =
Untuk p dan p, persamaan (3) menjadi :
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) riil n n i n n
n n jika
n n i n n i n i n
p p p p
p p
p p p p p p
= + +
=
+ + = + +

-

-




sin cos
4 ...... sin cos sin cos sin cos
Untuk fungsi periodik tiga dimensi
( ), r n

Deret Fourier dapat ditulis dengan cara yang sama, yaitu :
( ) ( ) ( )


( ) ( ) ( ) 5 ..... . exp

=
G
G
r G i n r n

Tugas kita adalah menentukan vektor
G

sedemikian rupa sehingga persamaan (5)


tidak berubah oleh vektor translasi kristal T

Untuk menentukan vektor G

terlebih dulu kita definisikan


sumbu-sumbu vektor lattice resiprok
3 2 1
, , b b b

2 1
3
3 2 1
1 3
2
3 2 1
3 2
1
2
.
2
.
2
a a
b
a a a
a a
b
a a a
a a
b

=
t
t
t
3 2 1
2 1
3
.
2
a a a
b

= t
Dari persamaan diatas kita peroleh :
j i jika
j i jika
a b
ij
ij
ij j i
= =
= =
=
0
1
2 .
o
o
o t

Vector Kisi
Resiprok
Untuk menentukan , terlebih dulu kita definisikan sumbu-sumbu vektor lattice
resiprok .
Dari persamaan (6)
3 2 1
3 2
1
2
a a a
a a
b



= t
3 2 1
2 1
3
2
a a a
a a
b



= t
3 2 1
1 3
2
2
a a a
a a
b



= t
..(6)
to =

0 = o
jika i j
Kita dapat menandai setiap titik di dalam ruang resiprok oleh sebuah vektor
lattice resiprok , yang didefinisikan:
ij j i
a b to 2 =

1 =
ij
o
jika i = j
0 =
ij
o
jika i j
3 3 2 2 1 1
b v b v b v G

+ + =
..(7)
37
Daerah Brilloin pertama didefinisikan sebagai sel primitive Wigner-Seitz :
pada kisi resiprok. Harga dasar Brilloin menyatakan interpretasi simetrik
dari keadaan kondisi difraksi yang dinyatakan dalambentuk persamaan :
Daerah
Brilloin
Menggambarkan sel Weigner Seitz dari ruang kisi resiprok :
Hubungkan antara titik kisi resiprok dengan tetangga terdekatnya
Buatlah garis tegak lurus pada tengah-tengah garis penghubung tadi,
perpotongan garis-garis tersebut akan membentuk sebuah kisi persegi.
38
Segi empat ini merupakan sel Weigner Seitz dari sebuah kisi resiprok.
Daerah segi empat yang diarsir adalah sel primitif dari kisi resiprok atau
merupakan sel Weigner-Seitz dari sebuah sebuah kisi resiprok atau sering
disebut daerah Brolloun pertama.
39
1. Kisi resiprok untuk SC
Vektor translasi primitif untuk kisi kubus sederhana :
Apabila volume sel satuannya :
Vektor translasi primitif untuk vektor kisi resiprok :
V
0
= =a
3
= 2 = (2/a)
= 2 = (2/a)
= 2 = (2/a)
40
Batas-batas daerah Brilloin prtama adalah bidang normal terhadap enam
vektor kisi resiprok , yaitu untuk titik tengahnya menjadi:
=/a
=/a
=/a
Batas tepi keenam bidang kubus (2/a) dan volum kubus sebesar (2/a)
3
,
merupakan daerah Brilloin pertama untuk kisi Kristal kubus sederhana.
41
Vektor translasi primitif untuk kisi resiprok :
Volum sel primitifnya :
Vektor translasi primitif dari sebuah kisi resiprok
Vektor basis primitif
kubus pusat muka
V = =1/4 a
3
Vektor translasi primitif dari sebuah kisi resiprok
sebuah kisi FCC:
= (2/a) (- + + )
= (2/a) (
= (2/a) ( )
42
Volume sel primitive untuk bcc :
Vektor translasi primitif dari
sebuah kisi resiprok sebuah kisi
bcc :
V = = a
3
+
bcc :
Catatan, dengan membandingkan pada
struktur fcc hanya ada vektor primitif,
sehingga sebuah kisi fcc tersebut merupakan
kisi resiprok sebuah kisi bcc.
Daerah Brillouin I kubus pusat badan
+
=
= + )
43
ANALISIS FOURIER PADA
BASIS
Amplitudo sinar difraksi (F) untuk N buah sel, dengan
kondisi difraksi : ( = )
F = N )
F= N
jika S = jika S
G
=
n
S
G
= (-i
S
G
=
44
Faktor Struktur untuk
Kisi kubus Sederhana
(sc)
Jumlah atom per sel satuan adalah 1, terletak pada koordinat 000. Kalau
dianggap bahwa atom-atom tersebut sejenis maka faktor strukturnya adalah
S
G
= f . e
2i (0+0+0
= f
45
Faktor Struktur untuk Kisi Kubus
Pusat Muka/ bidang (FCC)
Jumlah atom per sel satuan adalah 4,
terletak pada koordinat 000, 0,
0 , dan 0 . Kalau dianggap bahwa
atom-atom tersebut sejenis maka faktor
strukturnya :
S
G
= f. e
0+0+0
+ f. e
2i(h/2+k/2)
+ f.e
2i(h/2+l/2)
+ f.e
2i(k/2+k/2)
strukturnya :
S
G
= f. e
0+0+0
+ f. e
2i(h/2+k/2)
+ f.e
2i(h/2+l/2)
+ f.e
2i(k/2+k/2)
= f (1+ e
i (h +k)
+ f.e
i(h+l)
+f.e
i(k+k)
h, k dan l merupakan bilangan
genap atau ganjil semua (unmixed)
(h+k), (h+l), dan (k+l) = Genap
S
G
= f (1+1+1)= 4f
46
Faktor Struktur untuk Kisi Kubus Pusat
Ruang (bcc)
Faktor
struktur
S
G
= f. e
2i(0.h+ 0.k+ 0.k)
+ f.e
2i(h/2+l/2k + 1/2l)
= f (1+ e
i (h +k+l)
)
Jika (h+k+l) merupakan bilangan genap maka faktor strukturnya
menjadi : menjadi :
Jika (h+k+l) merupakan bilangan ganjil maka faktor
strukturnya menjadi :
Bidang pertama
Perbedaan fase 2
Bidang kedua
Bidang ketiga
a
Penghilangan Pantulan Bidang
(100) dari kisi bcc
47
Jika h, k, dan l merupakan campuran bilangan genap
dan ganjil (mixed),
(h+k) = Genap
(k+l),(h+l) = Ganjil
S
G
= f (1+1-1-1) = 0
48
Faktor Bentuk
Atom
faktor bentuk atom dinyatakan
dalam :
S
G
=
Bila r membuat sudut dengan G maka G.r = G r cos . Jika
elektron terdistribusi dalam simetris bola sekitar titik awal. elektron terdistribusi dalam simetris bola sekitar titik awal.
lim
49
Contoh :
0
.
.
2 . 2 .
2
.
.
2 . 2 .
1
2
3 2 2
2 1 2 1
3 2 1
3 2 1
1 1 1 1
3 2 1
1
1
1
=

= =
=

= =
= = =
=
a a a
a a a
atau j i a a a b
a a a
a a a
atau j i a a a b
a a a misal
a
a
b


t t
t t t
t
0
.
2 . 2 .
3 2 1
2 1 2 1
=

= =
a a a
atau j i a a a b

t t
Kita dapat menandai setiap titik di dalam ruang resiprok
oleh sebuah vektor latitice resiprok
G

, yang didefinisikan :
( ) 6 .....
3 3 2 2 1 1
b v b v b v G

+ + =
Setiap struktur kristal mempunyai dua jenis lattice, yaitu lattice
kristal dam lattice resiprok
G

pada persamaan (5) didefinisikan oleh persamaan (6)


Jadi bahwa persamaan (5) tidak berubah oleh
T

( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) | |
( ) | | v v v i
a a a b v b v b v i T G i
T G i r G i n T r n
G
G


= + + =
+ + + + =
= +

1 2 exp
. exp . exp
7 ...... . exp . . exp
3 3 2 2 1 1
3 3 2 2 1 1 3 3 2 2 1 1
u u u t
u u u
( ) | |
( ) ( ) r n T r n
v v v i

= +
= + + = 1 2 exp
3 3 2 2 1 1
u u u t
Kondisi Difraksi
Teorema : Sebuah set vektor-vektor lattice resiprok menentukan
kemungkinan arah pantulan sinar-x
Perhaikan gambar berikut
dV
k
k
r
1
2
k
k
1
2
Sinar Datang
Sinar Difraksi
Selisih lintasan antara kedua sinar datng adalah :
sin r = A
Beda sudut fase antara kedua sinar datang adalah :

t
o sin .
2
. r k = A =
( )
( ) r
r k r k

90 cos .
2
90 cos . .
0
0
=
=

t

90-
r

( )
r k
r r k

.
sin .
2
.
sin 90 cos
0
=
= =
=
o
o

o
k

Dengan cara yang sama, beda sudut fase untuk ke dua sinar difraksi
(sinar-sinar 1 dan 2) adalah :

t
o sin .
2
sin . .
' ' '
r r k k + = + = A + =

( ) r k r k

2
90 cos .
0 ' '
+ =
=

t

90-
k
r
r k
r

.
sin .
2
' '
=
+ =
o

90-
o
Beda sudut fase total antara kedua berkas sinar difraksi adalah :
( )
( ) r k k
r k r k

.
. .
'
'
'
=
+ =
+ =
|
|
o o |
Sehingga gelombang atau sinar difraksi dari element volume dV
mempunyai faktor fase :
( ) | | r k k i i


. exp exp
'
= |
relatif terhadap sinar difraksi dari titik O
( ) r n

'
k

Amplitudo gelombang terdifraksi dari element volume dV adalah


berbanding lurus dengan konsentrasi elektron lokal
dan elemen volume dV dan amplitude total (F) dari gelombang
terdifraksi dalam arah adalah :
( ) ( ) | |
| |
:
. exp
'
'
}
= A
=
Maka
k k k jika
r k k i r n dV F

( ) | | ( ) 8 ..... . exp
:
}
A = r k i r n dV F
Maka

Substitusi persamaan (5) (8):


( ) ( )
( ) | | ( )

}
}

A =
A
(

=
G
G
G
G
r k G i n dV F
r k i r G i n dV F
9 ..... . exp
. exp . . exp

Jika vektor hambatan


( ) k

A sama dengan vektor kisi resiprok,


( ) 10 ..... k G

A =
Maka :
( )
V n F
n dV F
G
G
G
=
=

0 exp
Dimana V adalah volume kristal.
Untuk hamburan atau difraksi elastik,
( ) e ( )
'
e
energi foton datang = energi foton difraksi
Maka :
2
'
2
k k

=
Dengan demikian konduksi difraksi dapat ditulis :
'
k k G
k G



=
A =
'
k k G
k k G

= +
=
Sehingga :
( ) ( )
( ) ( )
difraksi kondisi G G k
k G k k G
k k G
=
= + +
= +
2
2
' 2 2
2
'
2
2
2



Apabila di dalam suatu kristal terdapa N buah cell, dan kondisi fraksi
( ) G k

= A
tercapai, maka amplitudo sinar difraksi tersebut ditulis :
( ) ( )
( ) ( ) r G i r n dV N F
r k i r n dV N F
cell
cell

. exp
. exp
=
A =
}
}
Jika :
( ) ( ) r G i r n dV S
G

. exp =
}
( ) ( ) r G i r n dV S
cell
G
. exp =
}
Maka :
G
S N F =
, dimana SG adalah faktor struktur
( ) r

dapat dituliskan sebagai berikut :


Jika
j
r

adalah vektor posisi dari atom j, maka atom j akan


menyumbangkan konsentrasi elektron ke konsentrasi di titik
r

sebesar ( )
j j
r r n

Sehingga konsentrasi elektron total dititik r

, ( ) r n

adalah
jumlah sumbangan konsentrasi

dari semua atom (S) dalam cell
tersebut
( ) ( )

=
=
S
j
j j
r r n r n
1

, dimana S adalah jumlah atom
dalam sebuah basis.
Faktor struktur (SG) dapat ditulis sebagai berikut :
( ) ( ) r G i r n dV S

. exp =
}
( ) ( )
( ) ( ) r G i r r n dV S
r G i r n dV S
S
j
j j G
cell
G



. exp
. exp
1

(

=
=
}

}
=
Contoh:
Kristal bcc mempunyai atom-atom identik pada koordinat
( ) ( ) ( )
|
.
|

\
|
= =
2
1
,
2
1
,
2
1
, , 0 , 0 , 0 , ,
2 2 2 1 1 1
z y x dan z y x
v v v
i e f S
G
2 2 2
2 exp
3 2 1
0
(

|
.
|

\
|
+ + + = t
Hitunglah faktor struktur (S
G
)
Jawab :
( ) | |
f S maka genap bilangan v v v
S maka ganjil bilangan v v v
jika jadi
v v v i f S
G
G
G
2
0
exp 1
2 2 2
3 2 1
3 2 1
3 2 1
= = + +
= = + +
+ + + =

. \
t
1.
2.
3.
4.
Latihan Soal bab II
4.

You might also like