You are on page 1of 14

PENDAHULUAN

Secara historis pendidikan di Indonesia telah mengalami proses semenjak era dimulainya peradaban Nusantara. Demikian pula era kolonial, walaupun ketika itu pendidikan formal di masa kolonial bisa dibilang cukup terlambat atau tertinggal dibanding dengan negara lain. Kita memang untuk masalah pendidikan kurang beruntung dijajah Belanda. Namun bukan pula berarti bahwa pendidikan di colonial belanda ini sangat menggantungkan pada policy penjajah. Kenyataannya, banyak lembaga pendidikan formal maupun non formal yang pada akhirnya secara swadaya diusahakan oleh pribumi. Kita dapat melihat keberadaan taman siswa, muhammadiyah, al irsyad, maupun nahdlatul ulama. Ini membuktikan, bahwa sesungguhnya semangat bangsa Indonesia untuk menjadi warga negara dunia yang terpelajar dan berpengetahuan sungguh sangat besar. !mat disadari pula, bahwa dengan hanya pendidikanlah bangsa Indonesia diharapkan dapat merebut kemerdekaan, menata negara dan mewujudkan cita cita bersama. Kebodohan dan keterbelakangan sudah terbukti merupakan sasaran empuk bagi munculnya penjajahan, penindasan dan perilaku yang tidak berprikemanusiaan. Sampai saat ini, issu pendidikan masih mendapat porsi wacana yang cukup besar diperbincangkan oleh warga bangsa. "al ini tentu adalah merupakan implikasi dari keinginan yang dinamis seluruh warga bangsa untuk senantiasa menginginkan pelaksanaan pendidikan dapat mewujud dalam cita cita bangsa sebagaimana termuat dalam mukaddimah ##D $%&'. Issu issu pendidikan yang terkait dengan( pengajaran agama, akses untuk mendapatkan pendidikan, tiadanya diskriminasi, pembiayaan pendidikan, kurikulum, layanan pendidikan, manajemen satuan pendidikan, infrastruktur pendidikan, prestasi atas profesional pendidikan, maupun luaran pendidikan senantiasa menjadi perbincangan yang hangat. Semua terkemas dalam issu nasional maupun issu lokal. Ketidakpuasan demi ketidakpuasan atas sistem pendidikan ini )ersus pihak lain yang menyatakan bahwa sistem yang berlaku sudah baik dan benar menjadikan dinamika pendidikan menjadi semakin menarik untuk kita amati bersama. Kemudian didorong untuk perbaikan di masa yang akan datang.

PEMBAHASAN
*eninjau apa yang terjadi dalam sistem pendidikan nasional, tentu tidak dapat dilepaskan dari politik hukum pendidikan yang diberlakukan. +leh karenanya menjadi rele)an apabila potret pendidikan kita harus dilihat dalam bentuk das Sein dan das Sollen. Bagaimana teori, bagaimana pula kenyataannya. Secara yuridis ,sebagai landasan kebijakan-, sistem pendidikan nasional telah diatur dalam berbagai ketentuan konstitusional. Baik dalam ##D $%&' maupun dalam berbagai produk peraturan perundang undangan. Di dalam mukaddimah ##D $%&', di sana telah disebutkan mengenai cita negara dibidang pendidikan yakni, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Demikian pula, di dalam batang tubuh ##D $%&' akan dapat ditemukan mengenai kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan nasional di satu sisi dan pada sisi lain pendidikan merupakan hak warga negara. *engenai kewajiban negara( .asal /$ ayat ,0- ,'- berbunyi, ,0- Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.1 ,/.emerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang undang.1 ,&- Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. ,'.emerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Demikian pula mengenai hak warga negara, tercantum dalam .asal /$ ayat ,$Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. 2uga, .asal .asal 034 ,$- Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan koalitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. .ula, .asal 035 ,$- Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali. 6andasan konstitusi tersebut masih dijabarkan lagi dalam ## No 07 8ahun 077/ mengenai Sistem .endidikan Nasional, ## No % 8ahun 077% tentang Badan "ukum .endidikan, ## No $& 8ahun 077' tentang 9uru dan Dosen, serta berbagai peraturan pemerintah, peraturan menteri, dan peraturan daerah. Di antara beberapa aturan tersebut, yang terjadi adalah( pertama, ada aturan yang secara normatif sudah bagus namun implementasinya yang buruk atau belum optimal1 kedua, terdapat kontradiksi substansi norma antar peraturan perundangan1 ketiga, substansi norma yang kurang bagus sehingga tidak implementasif atau implementasi di lapangan menjadi tidak bagus pula. *isalnya, kalau konstitusi telah lama menentukan anggaran pendidikan minimal 07 persen dari !.BN maupun !.BD, tapi berkali kali ## !.BN telah melanggarnya. 2uga, ketika konstitusi menjamin bahwa pemerintah yang menyelenggarakan dan

mengusakan sistem pendidikan nasional, namun masih cukup dirasakan bahwa pembiayaan semakin mahal dan banyak warga negara yang masih kesulitan mendapatkan pendidikan. Demikian pula, mengenai jaminan tunjangan profesi guru dan dosen sebagaimana diamanatkan dalam ## 9uru dan Dosen, sampai saat ini pun masih belum dapat segera terealisasi. Seringkali di negara ini ## disimpangi secara berjamaah hanya argumentasi masih proses dan dana negara tidak cukup. Ini sekedar contoh. Ini tentu amat paradoks dengan kondisi bangsa yang boros, dihinggapi korupsi dimana mana. 07 tahun yang lalu, Sumitro Djojohadikusumo menyatakan bahwa anggaran negara /7: dikorup. 8erbukti saat ini, dengan keberadaan K.K, maka ternyata banyak oknum pejabat negara dan penegak hukum tersangkut korupsi. .adahal mereka juga banyak mendengungkan tentang pentingnya pendidikan. Kembali ke Konstitusi #ntuk memperbaiki kondisi peraturan yang secara substantif tidak sesuai dengan cita negara dan peraturan yang tumpang tindih. 8entu yang harus dilakukan adalah kembali kepada norma ##D $%&'. Sebagai zeit geist bangsa semua aturan harus menyesuaikan dengan ##D $%&'. 8ermasuk implementasinya. ## Sisdiknas .asal 0 telah menyatakan bahwa .endidikan nasional berdasarkan .ancasila dan #ndang #ndang Dasar Negara ;epublik Indonesia 8ahun $%&'. sedangkan mengenai fungsi pendidikan, .asal / menyatakan .endidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada 8uhan <ang *aha 5sa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Demikian pula, pengelolaan pendidikan harus dikembangkan melalui $7 prinsip utama penyelenggaraan pendidikan yakni( nirlaba, otonom, akuntabel, transparan, penjaminan mutu, layanan prima, akses yang berkeadilan, keberagaman, keberlanjutan, partisipasi atas tanggung jawab negara. Selain itu, konsep penyelenggaraan pendidikan yang berlaku global yakni 6 ;!IS5, yang meliputi Leadership, Relevance, Academic Atmosphere, Internal Management, Sustaniability, Efficiency, effectivity and Productivity harus senantiasa ditingkatkan untuk menuju keberhasilan daya saing dunia , orld class-. Penutup .endidikan adalah arus utama dunia. Bilamana ada negara yang lebih unggul pendidikannya maka dipastikan ia akan menguasai dunia. 5ra ;omawi dan <unani pernah menguasai dunia, dengan ilmu. Islam pernah memimpin peradaban dunia, dengan ilmu. 4hina pernah berkuasa, dengan ilmu. *aka kenapa kita tunda lagi waktu untuk memperbaiki pendidikan kita=, tidak ada kata terlambat.

KOMPETENSI PEDAGOGIK
Oleh : Danang Hidayatullah I. Pen a!uluan *utu pendidikan yang baik dapat mendorong terciptanya masyarakat yang berkualitas, kreatif dan produktif. Salah satu ciri dari mutu pendidikan yang baik adalah terciptanya proses pembelajaran yang baik pula ,mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun e)aluasi-. Sebagai dampaknya 9uru yang merupakan peran sentral dalam proses pembelajaran sudah sewajarnya dituntut untuk lebih professional dalam menjalankan fungsinya. Selain hal tersebut, perubahan dan perkembangan

masyarakat yang semakin maju juga menuntut profesi guru menyesuaikan diri dengan perubahan dan kebutuhan masyarakat. Seiring dengan hal diatas komitmen pemerintah untuk menciptakan pendidikan yang lebih bermutu dan berkualitas ditandai dengan lahirnya ## No 07 8h 077/ tentang Sistem .endidikan Nasional, ## No $& 8h 077' tentang ## 9uru dan Dosen, dan .. No $% 8h 077' tentang Standar Nasional .endidikan. Dalam ## dan .. tersebut dinyatakan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan kompetensi sesuai dengan bidangnya.

II. Pemba!asan
A. Kompetensi Gu"u. .entingnya guru professional yang memenuhi standar kualifikasi diatur dalam pasal 3 #ndang undang No.$& tahun 077' tentang 9uru Dan Dosen ,##9D- yang menyebutkan bahwa 9uru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya menurut .asal $ ayat ,$- ##9D tersebut, kompetensi yang dimaksud memiliki arti sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh 9uru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 6ebih dalam lagi pada pasal $7 ayat ,$- ##9D dan .asal 03 ayat / .. $% tahun 077' tentang SN. dijelaskan bahwa kompetensi guru yang dimaksud meliputi( a. Kompetensi pedagogik1 b. Kompetensi kepribadian1 c. Kompetensi profesional1 dan d. Kompetensi sosial. B. Kompetensi Pe a#o#ik Dalam #ndang undang No.$& tahun 077' tentang 9uru Dan Dosen pada bab penjelasan pasal $7 ayat ,$- menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. 6ebih lanjut pada Bab .enjelasan .asal 03 ayat / .. $%tahun 077' tentang SN. yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi( $. .emahaman terhadap peserta didik, 0. .erancangan dan pelaksanaan pembelajaran, /. 5)aluasi hasil belajar, dan &. .engembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Berikut akan dijabarkan mengenai dimensi dimensi dari kompetensi pedagogik tersebut( $. .emahaman terhadap peserta didik. Secara umum pemahaman peserta didik dapat berarti kemampuan guru dalam memahami kondisi siswa ,baik fisik maupun mental- dalam proses pembelajaran. Sehingga dengan begitu diharapkan dapat tercipta interaksi yang baik antara guru dan

peserta didik dalam rangka menciptakan kegiatan belajar mengajar yang kondusif. Dalam arti guru mengetahui seluk beluk peserta didik yang diajar, menentukan metode pengajaran, bahan dan alat yang tepat sehingga memungkinkan peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui interaksi dan pengalaman belajar. *ulyasa ,0773(>%- menyebutkan sedikitnya ada empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat kecerdasan, kreati)itas, cacat fisik dan perkembangan kognitif. a. 8ingkat Kecerdasan Dalam bukunya .sikologi .endidikan, !lisuf Sabri menyimpulkan arti dari kecerdasan ,intelegensi- sebagai berikut ?$@( kemampuan umum mental indi)idu yang tampak dalam caranya bertindak atau berbuat atau dalam memecahkan masalah atau dalam melaksanakan tugas. suatu kemampuan mental indi)idu yang ditunjukan melalui kualitas kecepatan, ketepatan dan keberhasilannya dalam bertindakAberbuat atau memecahkan masalah yang dihadapi. Dari pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa selain ditentukan berdasakan hasil tes IB, ternyata tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan seseorang dapat dilihat dari kecepatan, ketepatan dan keberhasilan seseorang dalam bertindak atau dalam memecahkan masalah. !danya perbedaan IB atau tingkat kecerdasan tiap peserta didik sudah barang tentu menunjukkan adanya perbedaaan kemampuan pula. .erbedaaan kemampuan ini sangat mempengaruhi peserta didik dalam menerima dan menyerap pelajaran, menyelesaikan tugas tugas, kualitas prestasi hasil belajar, maupun aktifitas lain. .erbedaan perbedaan seperti inilah yang perlu disadari oleh seorang guru. Sehingga dalam menjalankan fungsinya seorang guru dapat melayani perbedaan tersebut dengan sikap yang tepat. Diantaranya dengan memberikan kegiatan belajar yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. "ingga hasilnya setiap peserta didik diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan segala masalah yang dihadapi sesuai dengan tingkat kemampuannya. b. Kreati)itas Seperti halnya pemahaman terhadap tingkat kecerdasan peserta didik, guru juga diharapkan dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang memberikan kesempatan peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi dan kreati)itasnya. Berdasarkan penelitiannya, 9ibbs ,*ulyana 0773(33- menyimpulkan bahwa kreati)itas dapat dikembangkan dengan memberikan kepercayaaan, komunikasi yang bebas, pengarahan diri dan pengawasan yang tidak terlalu ketat. !pa yang dikemukakan 9ibbs diatas tentunya juga harus didukung dengan kreati)itas guru itu sendiri dalam menggunakan pendekatanAmetode pengajaran. Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kreati)itas peserta didik Bahri dan Cain ,077D($D7- menyebutkan ada tiga aspek keterampilan guru dalam mengadakan )ariasi dalam proses belajar mengajar, yaitu )ariasi dalam gaya mengajar, dalam menggunakan mediaAbahan pengajaran serta )ariasi dalam interaksi antara guru dan siswa. Salah satu contoh metode pengajaran yang kini sering digunakan di banyak sekolah adalah metode inEuiry ,inkuiri-, yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk mengeksplorasi sesuatu sesuai dengan persepsi dan kreati)itas peserta didik.

c. 4acat fisik Dalam bagian ini guru dituntut untuk dapat memahami kondisi fisik peserta didik yang memiliki keterbatasan atau kelainan ,cacat-. Dalam rangka membantu perkembangan pribadi mereka, sikap dan layanan yang berbeda dapat dilakukan sesuai dengan kondidi fisik yang dialami peserta didik. *isalkan jenis alat bantuAmedia yang berbeda bagi penyandang cacat tuna netra, mengatur posisi duduk bagi tuna rungu ataupun perlakuan khusus seperti membantu duduk bagi peserta didik yang mengalami lumpuh kaki. d. .ertumbuhan dan perkembangan kognitif .ada dasarnya proses belajar mengajar bertujuan menciptakan lingkungan dan suasana yang dapat menimbulkan perubahan ,pertumbuhan dan perkembanganstruktur kognitif siswa. Dalam ranah kognitif ini terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang yang terendah sampai jenjang paling tinggi,yaitu(?0@ $. .engetahuanAhafalanAingatan. 0. .emahaman. /. .enerapan. &. !nalisis. '. Sintesis. D. .enilaian. .ertumbuhan dan perkembangan aspek kognitif tersebut merupakan kolaborasi antara potensi bawan dan lingkungan. Salah satu lingkungan yang mempengaruhi struktur kognitif siswa adalah pada saat terjadinya interaksi belajar mengajar. .roses pertumbuhan dan perkembangan kognitif siswa yang menuju kematangan inilah yang harus terus dipantau dan dipahami guru. Sehingga guru benar benar dapat memahami tingkat kesulitan yang dihadapi dengan menerapkan pembelajaran yang efektif sebagai solusinya. e. .erancangan pembelajaran. .erancangan pembelajaran merupakan kegiatan awal guru dalam rangka mengidentifikasi dan mengin)entarisasi segala komponen dasar yang akan digunakan pada saat pelaksanaan pembelajaran. Sedikitnya ada tiga kegiatan yang mendukung perancangan pembelajaran ini, yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran.?/@ $. Identifikasi kebutuhan 8ahap ini merupakan tahap dimana guru melibatkan peserta didik dalam rangka mengidentifikasi kebutuhan belajar, sumber sumber yang mendukung kegiatan belajar, hambatan yang mungkin dihadapi serta hal lainnya. Identifikasi kebutuhan bertujuan antara lain untuk melibatkan dan memoti)asi peserta didik agar kegiatan belajar dirasakan sebagai bagian dari kehidupan dan mereka merasa memilikinya. Berdasarkan identifikasi terhadap kebutuhan belajar tersebut kemudian akan dirumuskan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik. 0. .erumusan kompetensi dasar. Kompetensi merupakan komponen utama yang harus dirumuskan dalam pembelajaran. Kompetensi yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap materi yang harus dipelajari, penetapan metode dan media pembelajaran serta dalam memberi petunjuk penilaian. Dengan dirumuskannya kompetensi yang akan dicapai peserta didik, diharapkan penilaian pencapaian kompetensi yang kelak

akan dilakukan bersifat objektif, berdasarkan kinerja peserta didik, dengan mengacu pada penguasaan mereka terhadap suatu kompetensi sebagai hasil belajar?&@ /. .enyusunan program pembelajaran. Kegiatan ini merupakan tahap selanjutnya sebelum menyusun ;encana .elaksanan .embelajaran ,;..-. ;.. itu sendiri adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas.?'@ Berdasarkan ;.. inilah seorang guru diharapkan bisa menerapkan pembelajaran secara terprogram. Supaya ;.. yang disusun bisa efektif dan efisien maka perlu dilakukan kegiatan yang mendukung berikut?D@( *elakukan pemetaaan kompetensi per unit. *elakukan analisis alokasi waktu, dan *enyusun program tahunan dan semester. &. .elaksanaan pembelajaran. .embelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor eksternal maupun faktor internal.Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku pembentukan kompetensi peserta didik. #mumnya pembelajaran menyangkut tiga hal( pre tes, proses, dan post tes , sebagai berikut?>@( $. .re tes ,tes awal-. .re tes memegang peranan penting dalam proses pembelajaran, yang berfungsi antara lain( #ntuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, dengan pre tes maka pikiran mereka terfokus pada soal yang harus dikerjakan. #ntuk mengetahui kemajuan peserta didik sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan, dengan cara membandingkan hasil pre tes dengan post tes. #ntuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai kompetensi dasar yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran. 0. .roses.roses adalah sebagai kegiatan inti dari pelaksanaan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. .roses pembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh pesera didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun sosial. Kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik dapat dilihat dari segi proses dan hasil. Dari segi proses, pembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak tidaknya sebagian besar ,>':- peserta didik terlibat secara fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran disamping menunjukkan gairah belajar yang tinggi, nafsu belajar yang besar dan tumbuhnya rasa percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi dan prilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya setidak tidaknya sebagian besar ,>':-. .roses pembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan berhasil apabila masukan merata, menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan. /. .ost 8est .ada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan post test, post test memiliki banyak kegunaan terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran. Fungsi post test antara lain (

a. #ntuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditentukan, baik secara indi)idu maupun kelompok. b. #ntuk mengetahui kompetensi dasar dan tujuan tujuan yang dapat dikuasai anak didik dan tujuan tujuan yang belum dikuasai anak didik. Bagi anak yang belum menguasai tujuan pembelajaran perlu diberikan pengulangan ,remedial teaching-. c. #ntuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan remedial maupun yang perlu diberikan pengayaan. d. Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik yang telah dilaksanakan. f. 5)aluasi hasil belajar. 5)aluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan dan pembentukan kompetensi peserta didik , yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, dsb. g. .engembangan peserta didik. .engembangan peserta didik dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara, antara lain kegiatan ekstrakurikuler, pengayaan dan remedial, serta bimbingan konseling ,BK-. III. PENUTUP Demikianlah akhir dari makalah ini semoga dari apa yang diuraikan diatas kita mendapatkan sedikit banyak pengetahuan, pencerahan ataupun keinginan untuk dapat menerapkan kompetensi pedagogik dalam rangka menjadi seorang guru yang Eualified.

DA$TA% PUSTAKA *ulyasa 5., Dr., *..d., Standar Kompetensi dan Sertifikasi 9uru, 2akarta(.8 ;osda Karya, 0773. *uslich, *asnur, K8S.(Dasar .emahaman dan .engembangan, 2akarta( Bumi !ksara,077> Sabri, !lisuf, psikologi .endidikan, 2akarta( .edoman Ilmu 2aya,077> Bahri 2amarah, Syaiful, Drs. dan Drs. !swan Cain, Strategi Belajar *engajar, 2akarta( .8. ;ineka 4ipta,077D Kunandar, S..d, *.Si, 9uru professional Implementasi 8ingkat satuan pendidikan ,K8S.- dan Sukses dalam Sertifikasi 9uru, rajawali .ress, 077>. !nas Sudiyono, .engantar 5)aluasi .endidikan, 2akarta, $%%D Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai .ustaka, 5disi Ketiga, 0777 ## No.$& tahun 077' 8entang 9uru dan Dosen ## No 07 8h 077/ tentang Sistem .endidikan Nasional .. No $% 8h 077' tentang Standar Nasional .endidikan. G4atatan Kaki ?$@ Sabri, !lisuf, .sikologi .endidikan, 2akarta( .edoman Ilmu 2aya,077>, hal.$$> ?0@ !nas Sudiyono, .engantar 5)aluasi .endidikan, 2akarta, $%%D, h.&%. ?/@ Dr, 5 *ulyasa, *..d, Standar Kompetensi dan Sertifikasi 9uru, 2akarta(.8 ;osda

Karya, 0773,hal.$77. ?&@ Ibid, hal.$70. ?'@ *asnur *uslich, K8S.(Dasar .emahaman dan .engembangan ,2akarta( Bumi !ksara,077>-, hal.&'. ?D@ Ibid, hal.&$ ?>@ Dr, 5 *ulyasa, *..d, Standar Kompetensi dan Sertifikasi 9uru, 2akarta(.8 ;osda Karya, 0773, hal.$7/

&Sistem Pen i ikan Nasional&


Diposkan oleh kulingetik 2umat, 077% 2uni $0
PENDAHULUAN Berbicara soal pendidikan dari dulu sampai sekarang tidak ada habisnya, apalagi mewujudkan system pendidikan nasional yang notabene untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Pendidikan dalam hal ini dapat dilihat sebagai pengupayaan manusia sejatinya, disengaja, terarah, dan tertata sedemikian rupa menuju pembentukan manusia yang ideal bagi kehidupannya. engan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan penyediaan kondisi yang baik untuk menjadikan perilaku potensial yang dianugerahkan kepada manusia tidak lagi sebatas kecenderungan manusia tetapi benar-benar actual dalam realita kehidupannya. !edemikian berartinya pendidikan bagi manusia maka sudah semestinya pendidikan di tata dan dipersiapkan sebaik-baiknya untuk mewujudkan cita-cita pemerintah " system pendidikan nasional #. UU RI NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. $ndang-undang asar %egara &epublik 'ndonesia Tahun ()*+ Pasal ,( ayat "(# menyebutkan bahwa setiap warga %egara berhak mendapat pendidikan, dan ayat ",# menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. $ntuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan bangsa yang merupakan salah satu tujuan %egara 'ndonesia.

-erakan re.ormasi di 'ndonesia secara umum menuntut diterapkannya prinsip demokrasi, desentralisasi, keadilan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. alam hubungannya dengan pendidikan, prinsip-prinsip tersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada kandungan, proses, dan manajemen system pendidikan. !elain itu, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan memunculkan tuntutan baru dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam system pendidikan. Tuntutan tersebut menyangkut pembaharuan system pendidikan, di antaranya pembaharuan kurikulum, yaitu di/ersi.ikasi kurikulum untuk melayani peserta didik dan potensi daerah yang beragam, di/ersi.ikasi jenis pendidikan yang dilakukan secara pro.essional, penyusunan standar kompetensi tamatan yang berlaku secara nasional dan daerah menyesuaikan dengan kondisi setempat. Penyusunan standar kuali.ikasi pendidik yang sesuai dengan tuntutan pelaksanaan tugas secara pro.essional0 penyusunan standar pendanaanpendidikan untuk setiap satu pendidikan sesuai prinsip-prinsip pemerataan dan keadilan0 pelaksanaan manajemen pendidikan berbasis sekolah dan otonomi perguruan tinggi0 serta penyelenggaraan pendidikan dengan system terbuka dan multimakna. Pembaharuan system pendidikan juga meliputi penghapusan diskriminasi antara pendidikan yang dikelola pemerintah dan pendidikan yang dikelola masyarakat, serta pembedaan antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum. Pembaharuan system pendidikan nasional dilakukan untuk memperbaharui /isi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan nasional mempunyai /isi terwujudnya system pendidikan sebagai pranata social yang kuat dan berwibawa untukmemberdayakan semua warga %egara 'ndonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proakti. menjawab tantangan 1aman yang selalu berubah. engan /isi pendidikan tersebut, pendidikan nasional mempunyai misi sebagai berikut 2 (. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat 'ndonesia0 3. Membantu dan mem.asilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar. ,. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral0 *. Meningkatkan kopro.esionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standarnasional dan global0 dan +. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalamkonteks %egara 4esatuan &'.

DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL asar dari $ndang-$ndang &epublik 'ndonesia %omor 35 tahun 355, adalah pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan $ndang-$ndang asar %egara &epublik 'ndonesia Tahun ()*+, 6ungsi dari $ndang-$ndang &epublik 'ndonesia %omor 35 tahun 355, adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban. !edangkan tujuan dari $ndang-$ndang &epublik 'ndonesia %omor 35 tahun 355, adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi mulia, sehat, berilmu, cakap, kreati., mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Pendidikan diselenggaran secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminati. dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai kegamaan, nilai cultural, dan kemajemukan bangsa. !ebagai satu kesatuan yang sistematik dengan system terbuka dan multimakna. !ebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Memberi keteladanan,membangun kemauan, dan mengembangkan kreati/itas peserta didik dalam proses pembelajaran. iselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (. 7pakah kebijakan tersebut menimbulkan masalah8 Jawaban : Bila melihat peristiwa yang belum lama terjadi di 'ndonesia, misalnya kasus tukar guling !MP %egeri +9 :akarta serta kasus 4ampar adalah sebongkah cerminan dari kondisi pendidikan di 'ndonesia, dimana kalangan pendidikan dan kepentingan pendidikan masihlah sangat jauh dari sebuah kepentingan dan kebutuhan bersama, dimana pendidikan masih menjadi korban dari penguasa. !ementara di berbagai daerah, pendidikanpun masih berada dalam kondisi keprihatinan. Mulai dari kekurangan tenaga pengajar, .asilitas pendidikan hingga sukarnya masyarakat untuk mengikuti

pendidikan karena permasalahan ekonomi dan kebutuhan hidup. Pada beberapa wilayah, anak-anak yang memiliki keinginan untuk bersekolah harus membantu keluarga untuk mencukupi kebutuhan hidup karena semakin sukarnya akses masyarakat terhadap sumber kehidupan mereka. Belum lagi bila berbicara pada kualitas pendidikan 'ndonesia yang hanya berorientasi pada pembunuhan kreati.itas berpikir dan berkarya serta hanya menciptakan pekerja. 4urikulum yang ada dalam system pendidikan 'ndonesia saat ini sangat membuat peserta didik menjadi pintar namun tidak cerdas. Pembunuhan kreati.itas ini disebabkan pula karena paradigma pemerintah 'ndonesia yang mengarahkan masyarakatnya pada penciptaan tenaga kerja untuk pemenuhan kebutuhan industri yang sedang gencar ; gencarnya ditumbuhsuburkan di 'ndonesia. !ystem pendidikan nasional yang telah berlangsung hingga saat ini masih cenderung mengeksploitasi pemikiran peserta didik. 'ndicator yang dipergunakanpun cenderung menggunakan indicator kepintaran, sehingga secara nilai di dalam rapor maupun ija1ah tidak serta merta menunjukkan peserta didik akan mampu bersaing maupun bertahan di tengah gencarnya industrialisasi yang berlangsung saat ini. Pendidikan juga saat ini telah menjadi sebuah industri. Bukan lagi sebagai sebuah upaya pembangkitan kesadaran kritis. <al ini mengakibatkan terjadinya praktek jual ; beli gelar, jual-beli ija1ah hingga jual-beli nilai. Belum lagi menjadikan tumbuhnya bisnis-bisnis pendidikan yang mau tidak mau semakin membuat rakyat yang tidak mampu semakin terpuruk. Pendidikan hanyalah bagi mereka yang telah memiliki ekonomi yang kuat, sedangkan bagi kalangan miskin, pendidikan hanyalah sebuah mimpi. 'roninya, ketika ada inisiati. untuk membangun wadah-wadah pendidikan alternati/e, sebagian besar dipandang sebagai upaya membangun pemberontakan. unia pendidikan sebagai ruang bagi peningkatan kapasitas anak bangsa haruslah dimulai dengan sebuah cara pandang bahwa pendidikan adalah bagian untuk mengembangkan potensi, daya piker dan daya nalar serta pengembangan kreati.itas yang dimiliki. !ystem pendidikan yang mengebiri ketiga hal tersebut hanylah akan menciptakan keterpurukan sumberdaya manusia yang dimiliki bangsa ini yang hanya akan menjadikan 'ndonesia tetap berjajah dan tetap di bawah ketiak bangsa asing. 3. 7pakah hasil yang diinginkan telah tercapai dan apa bentuk hasil tersebut8 Jawab : Belum, kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan dasar pun hingga saat ini masih sangat jauh dari yang diharapkan. Masih terlalu banyak penduduk 'ndonesia yang belum tersentuh pendidikan. !elain itu, layanan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan bermutupun masih hanya di dalam

angan. =ebih jauh, anggaran untuk pendidikan "di luar gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan# di dalam 7PB% maupun 7PB hingga saat ini masih dibawah 35> sebagaimana amanat pasal ,( ayat * $$ ()*+ dan pasal *) $$ %o. 35?355,, bahkan hingga saat ini hanya berkisar diantara 3-+>. ,. 7pa usaha yang diperlukan untuk mencapai hasil yang di inginkan Jawab : Bila merujuk pada $ndang-$ndang asar ()*+, tersebutkan dalam pasal ,( ayat ( bahwa setiap warga %egara berhak mendapatkan pendidikan dan pada ayat 3 disebutkan bahwa setiap warga %egara @ajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. an dalam $$ %o. 35?355, pasal +, bahwa setiap warga %egara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, warga %egara yang memiliki kelainan .isik, emosional, mental, intelektual, atau social berhak memperoleh pendidikan khusus, warga %egara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adapt yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus, warga %egara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus serta setiap warga %egara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat. Pemerintah senantiasa mengawasi jalannya pendidikan di 'ndonesia. Meningkatkan mutu sampai meningkatkan anggaran "35># dan kesejahteraan guru?dosen. *. !eberapa jauh hasil yang di inginkan memecahkan masalah Jawab : Peran masyarakat dalam pendidikan nasional, terutama keterlibatan di dalam perencanaan hingga e/aluasi masih di pandang sebagai sebuah kotak keterlibatan pasi.. 'nisiati. akti. masyarakat masih dipandang sebagai hal yang tidak dianggap penting. Padahal secara jelas di dalam pasal A $$ %o. 35?355, disebutkan bahwa masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan e/aluasi program pendidikan. Peran serta masyarakat saat ini hanyalah dalam bentuk ewan Pendidikan dan 4omite !ekolah, dimana proses pembentukan komite sekolahpun belum keseluruhannya dilakukan dengan proses yang terbuka dan partisipati.. Pemerintah sangat memahami permasalahan-permasalahan pendidikan di daerah-daerah, oleh karena itu, pemerintah membuat kebijakan tentang adanya mata pelajaran muatan local "seperti bahasa melayu?arab melayu# dan adanya otonomi pendidikan bagi perguruan tinggi. !ehingga dengan demikian kebutuhan daerah bisa terpenuhi Pemerintah, para toko pendidikan senantiasa melakukan perbaikanperbaikan dan peningkatan baik mutu, system dan program pendidikan di tanah air. %amun tidak semua kebijakan berjalan mulus seperti yang diharapkan. Bleh karena pihak, karena seperti kita maklumi, bahwa 'ndonesia sangat luas dan setiap daerah berbeda budayanya, corak,

dan cara ber.ikir sehingga tidak heran kalau kebijakan-kebijakan yang telah digulirkan tidak berjalan dengan baik. +. Peraturan apakah biaya dan man.aat distribusinya merata8 Jawab : $ndang-undang pendidikan, dan kebijakan pemerintah pusat berlaku untuk nasional "seluruh 'ndonesia# dan di tambah kebijakan ; kebijakan ? peraturan-peraturan daerah tentang pendidikan di daerah masingmasing. %amun dengan kondisi geogra.is, 'ndonesia yang begitu luas dan banyak daerah terpencil yang banyak kendala-kendala, hambatanhambatan yang menyebabkan peraturan-peraturan dijalankan dengan toleran "tidak bisa dilaksanakan seutuhnya# di daerah terpencil tidak heran kalau biaya pendidikan kesejahteraan guru yang sering terlambat bahkan nihil. 9. 7pakah hasil?tujuan yang diinginkan benar-benar berguna "bernilai# Jawab : <ari Pendidikan %asional yang diperingati pada tanggal 3 Mei setiap tahunnya telah menjadi momentum untuk memperingatkan segenap negeri akan pentingnya arti pendidikan bagi anak negeri yang sangat kaya ini. i tahun 355,, telah dilahirkan pula $ndang-$ndang tentang !ystem Pendidikan %asional melalui $$ %o. 35 tahun 355, yang menggantikan $$ %o. 3 tahun ()A). Tersurat jelas dalam $$ tersebut bahwa system pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataankesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta rele/ansi dan e.isiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntuan perubahan kehidupan local, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. <al yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana system pendidikan di 'ndonesia menciptakan anak bangsa yang memiliki sensiti.itas terhadap lingkungan hidup dan krisis sumber-sumber kehidupan, serta mendorong terjadinya sebuah kebersamaan dan keadilan hak. !ystem pendidikan harus lebih dilanjutkan agar terjadi keseimbangan terhadap ketersediaan sumberdaya alam serta kepentingan-kepentingan ekonomi dengan tidak meninggalkan system social dan budaya yang telah dimiliki oleh bangsa 'ndonesia. <ari pendidikan %asional tahun ini di tengah-tengah pertarungan politik 'ndonesia sudah selayaknya menjadi sebuah tonggak bagi bangkitnya bangsa 'ndonesia dari keterpurukan serta lepasnya 'ndonesia dari pejajahan bangsa asing. !udah saatnya 'ndonesia berdiri di atas kaki sendiri dengan sebuah kesejahteraan sejati bagi seluruh masyarakat 'ndonesia.

You might also like