You are on page 1of 29

KONVERTER ENERGI

A. KONVERSI ENERGI PANAS KE LISTRIK 1. 1.1. KONVERTER TERMOELEKTRIK Pengertian Termoelektrik

Prinsip kerja dari Termoelektrik adalah dengan berdasarkan Efek Seebeck yaitu jika 2 buah logam yang berbeda disambungkan salah satu ujunganya, kemudian diberikan suhu yang berbeda pada sambungan, maka terjadi perbedaan tegangan pada ujung yang satu dengan ujung yang lain.( Muhaimin 1!!"#. $ntuk keperluan pembangkitan listrik tersebut umumnya bahan yang digunakan adalah bahan semikonduktor. Termo Elektrik terdiri dari sambungan serial dari beberapa lapis bahan semi konduktor tipe P dan tipe % menggunakan dua logam penghubung konstanta yang disambungkan pada salah satu ujung dari bahan tipe P dan % tersebut. &etika diberikan temperatur berbeda hingga 1'(( ( ) pada logam*logam penghubung itu maka dibangkitkan beda potensial pada ujung*ujung akhir. 1.2. Sejarah Termoelektrik +enomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1,'1 oleh ilmu-an .erman Thomas .ohann Seebeck. /a menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian. 0i antara kedua logam tersebut lalu diletakkan jarum kompas. &etika sisi logam tersebut dipanaskan jarum kompas ternyata bergerak. 1elakangan diketahui hal ini terjadi karena aliran listrik yang terjadi pada logam menimbulkan medan magnet. Medan magnet inilah yang menggerakkan jarum kompas. +enomena tersebut kemudian dikenal dengan efek Seebeck. Penemuan Seebeck ini memberikan inspirasi pada .ean )harles Peltier untuk melihat kebalikan dari fenomena tersebut. 0ia mengalirkan listrik pada dua buah logam yang direkatkan dalam sebuah rangkaian. &etika arus listrik dialirkan terjadi penyerapan panas pada sambungan kedua logam tersebut dan pelepasan panas pada sambungan yang lainnya. Pelepasan dan penyerapan panas ini saling berbalik begitu 1

arah arus dibalik. Penemuan yang terjadi pada tahun 1!"2 ini kemudian dikenal dengan efek Peltier. Efek Seebeck dan Peltier inilah yang kemudian menjadi dasar pengembangan teknologi termoelektrik. 1. . Prin!i" Kerja Termoelektrik

Teknologi termoelektrik bekerja dengan mengon3ersi energi panas menjadi listrik secara langsung (generator termoelektrik# atau sebaliknya dari listrik menghasilkan dingin (pendingin termoelektrik#. $ntuk menghasilkan listrik material termoelektrik cukup diletakkan sedemikian rupa dalam rangkaian yang menghubungkan sumber panas dan dingin. 0ari rangkaian itu akan dihasilkan sejumlah listrik sesuai dengan jenis bahan yang dipakai. &erja pendingin termoelektrik pun tidak jauh berbeda. .ika material termoelektrik dialiri listrik panas yang ada di sekitarnya akan terserap. 0engan demikian untuk mendinginkan udara tidak diperlukan kompresor pendingin seperti halnya di mesin*mesin pendingin kon3ensional. $ntuk keperluan pembangkitan lisrik tersebut umumnya bahan yang digunakan adalah bahan semikonduktor. Semikonduktor adalah bahan yang mampu menghantarkan arus listrik namun tidak sempurna. Semikonduktor yang digunakan adalah semikomduktor tipe n dan tipe p. 1ahan semikonduktor yang tinggi. Terdapat tiga sifat bahan Termoelektrik yang penting yaitu 4 1. '. ". &oefisien Seebeck(s# &onduktifitas panas(k# 5esisti3itas( r # digunakan adalah bahan semikonduktor ekstrinsik. Persoalan untuk Termoelektrik adalah untuk mendapatkan bahan yang mampu bekerja pada suhu

'

Gam#ar .1 skema dasar Termoelektrik Ta#el .1 0aerah tegangan bahan Termoelektrik 6ogam 1ismuth &onstantan &obalt %ikel :ir raksa Platina ;rafit Tentalum Timah putih Timah hitam Magnesium :luminium =olfram 5odium Perak Tembaga 1aja 7 ': Seng Manganin /ridium Tegangan (m7# *8 8 *" 28 hingga *" 2 *1 !! hingga *1 9' *1 !2 hingga *1 ' *( (8 hingga *( (2 ( <(.'' <( "2 hingga <( 91 <( 2 hingga <( 22 <( 21 hingga <( 22 <( 2 hingga <( 2" <( "8 hingga <( 21 <( >9 hingga <( ! <( >9 <( >8 hingga <( 8! <( 8' hingga <( 88 <( 88 <( > hingga <( 8! <( 98 hingga <( ,' <( >9 hingga <( >, "

Emas &admium Molibdenum 1esi )hrom nikel :ntimonium Silikon Telirium

<( 9> hingga <( , <( ,9 hingga <( !' <1 1> hingga <1 "1 <1 ,8 hingga <1 ,! <' ' <2 8 hingga <2 ,> <22 , <9(

2. Peman$aatan Termo Elektrik Pemanfaatan teknologi Termoelektrik antara lain4 2.1. Pem#angkit %a&a 'Po(er generation) Sampai saat ini pembangkitan listrik dari sumber panas harus melalui beberapa tahap proses. 1ahan bakar fosil akan menghasilkan putaran turbin apabila dibakar dengan tekanan yang sangat tinggi. ?asil putaran turbin tersebut akan dipakai untuk memproduksi tenaga listrik. &ira*kira !( persen energi listrik dunia yang berasal dari sumber panas masih memakai cara ini. Sehingga efisiensi energi masih sangat rendah akibat beberapa kali proses kon3ersi. Panas yang dihasilkan banyak yang dilepas atau terbuang percuma. :pabila proses kon3ersi ini dapat diubah efisiensi energi akan menjadi lebih besar karena listrik bisa didapatkan langsung dari sumber panas tanpa melalui beberapa kali tahap kon3ersi. %amun beberapa pembangkit tenaga listrik sudah menggunakan metode yang dikenal sebagai cogeneration di mana di samping tenaga listrik yang dihasilkan panas yang dihasilkan selama proses ini digunakan untuk tujuan alternatif. 0engan menggunakan Termoelekrik panas yang dihasilkan selama proses yang alami pembangkit akan diubah menjadi listrik sehingga panas yang dihasilkan tidak terbuang secara percuma dan energi yang dihasilkan oleh pembangkit menjadi lebih besar serta efisiensi energi menjadi lebih tinggi. Termoelektrik juga mengkin dapat digunakan pada sistem solar thermal energy. (=ikipedia '((!# 2

2.2.

Ken%araaan #ermotor efisiensi dari kendaraan bermotor

Saat ini untuk meningkatkan

dilakukan berbagai macam usaha atau teknologi yang dikembangkan saat ini sedang popular adalah system hybrid. Pada system hybrid pada kendaraan bermotor adalah gabungan system kendaran bermotor dengan mesin pembakaran dalam dan dengan motor listrik. Energi listrik untuk menggerakn motor listrik diperoleh dari altenantor dan juga dynamic brake dimana energy gerak (putaran# diubah menjadi energy listrik. &euntungan dari kendaraan hybrid adalah bah-a kendaraan hybrid dapat mengurangi konsumsi bahan bakar melalui " mekanisme yakni a# Pengurangan energi terbuang selama kondisi @idleA atau keluaran rendah dan biasanya mesin motor bakardalam keadaan mati. b# Pengurangan ukuran dan tenaga mesin motor bakar dalam hal kekurangan tenaga akan dipenuhi oleh motor listrik c# Menyerap energi yang terbuang. Sementara energy panas yang dibuang belum dimanfaatkan untuk system ?ybrid ini. Muncullah suatu konsep memanfaatan energy panas yang terbuang pada kendaraan bermotor yang akan dijadikan energy listrik. &onsep yang digunakan adalah konsep Seebeck. :pabila terdapat dua sumber temperatur yang berbeda pada dua material semi konduktor makan akan mengalir arus listrik pada material tersebut. &onsep ini lebih dikenal dengan pembangkit termoelektrik. 0engan menggunakan Teknologi Termoelektrik ini apabila diterapkan pada kendaraan bermotor dimana gas buang pada mesin motor bakar berkisar antara '((*"((o) sementara temperatur lingkungan bekisar antara "(*"9 o) maka dengan adanya beda temperatur ini akan diperoleh gaya gerak listrik yang kemudian dapat digunakan untuk menggerakan motor listrik atau disimpan di dalam batere. :pabila dapat diterapkan di kendaraan hybrid maka konsumsi bahan bakar pada kendaraan bermotor akan semakin hemat. &ombinasi ketiga keuntungan hybrid bisa diterapkan pada

kendaraan sehingga mesin menjadi lebih kecil ringan dan lebih efisien dibanding 9

kendaraan kon3ensional. 0engan demikian diharapkan dapat mengurangi konsumsi bahan bakar pada kendaraan bermotor lebih banyak lagi karena batere pada kendaraan dimana berfungsi sebagai sumber utama energy motor listrik akan selalu penuh karena mendapat suplai dari pembangkit thermoelektrik. 0engan berkurangnya konsumsi bahan bakar maka dapat pula mengurangi emisi gas buang ke lingkungan.( &oestoer '((,#.

2. .

Me!in Pen%ingin sebagai pendingin dibuat menjadi sebuah modul

Termoelektrik

semikonduktor yang jika dialiri arus listrik 0) maka kedua sisi modul termoelektrik ini akan mengalami panas dan dingin. Sisi dingin inilah yang dimanfaatkan sebagai pendingin produk. 0alam bidang kedokteran dan kesehatan ketersediaan darah sangat dibutuhkan oleh pasien untuk proses penyembuhannya. Seperti pasien yang mengalami kecelakaan melahirkan dioperasi atau yang memiliki penyakit berat lainnya setidaknya membutuhkan darah minimal 1((( B 19(( m6. 0arah yang tersedia hasil donor dari orang sehat sekitar '9( B "(( m6 disimpan dalam labu plastik dan harus dijaga agar tidak rusak. 0arah harus disimpan pada kondisi temperatur tertentu agar sel darah mengalami proses metabolisme yang minimal sehingga tidak mengalami kerusakan dan dapat digunakan untuk jangka -aktu yang cukup lama. $ntuk menja-ab permasalahan di atas maka diperlukan suatu tempat penyimpan darah (carrier# hasil donor yang kondisinya dijaga pada suhu 1 * > C) sehingga bisa digunakan sampai ', hari ke depan. :dapun solusi yang dita-arkan adalah membuat suatu kotak penyimpan darah portabel yang temperaturnya dijaga konstan. Teknologi termoelektrik memungkinkan untuk mendinginkan darah dalam kapasitas kecil. Sisi dingin pada modul termoelektrik digunakan untuk mendinginkan darah menjaga agar suhunya konstan pada suhu yang diinginkan. $ntuk maka biasanya digunakan alat kontrol

termostat. 0alam merancang sistem ini langkah a-alnya adalah merencanakan disain konstruksi kotak penyimpan darah beserta sistem kontrol dan kelistrikan. 6angkah selanjutnya melakukan perhitungan beban pendinginan yang meliputi beban pendinginan darah beban kalor konduksi dinding beban infiltrasi dan beban >

yang ditimbulkan oleh peralatan listrik. Semua beban dijumlah total sebagai beban kalor yang harus didinginkan oleh modul termoelektrik. Pemilihan spesifikasi modul termoelektrik didasarkan pada beban kalor beda suhu dan parameter listrik yang digunakan. &elebihan sistem pendingin termoelektrik adalah tidak berisik mudah pera-atan ramah lingkungan dan tidak memerlukan banyak komponen tambahan. Selain itu manfaat lain dari termoelektrik sebagai mesin pendingin adalah dapa mengurangi polusi udara. Hydrochlorofluorocarbons (?)+)s# dan chlorofluorocarbons ()+)# dikenal sebagai ozone depleting substances (D0Ss# yaitu substansi yang meyebabkan penipisan lapisan oEon merupakan Eat yang sudah lama dipakai dalam mesin pendingin. %amun baru*baru ini telah diterbitkan regulasi mengenai penggunaan Eat*Eat tersebut dalam mesin pendingin sehingga mesin pendingin berteknologi termoelektrik menjadi solusi cerdas dalam masalah ini. 0engan teknologi ini dapat mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya seperti itu dan mungkin akan berjalan lebih tenang (karena mereka tidak memerlukan bising &ompresor#. (TellureF '((,# &eunggulan dari teknologi termoelektrik pada mesin pendingin dari teknologi lainnya adalahi4 a# b# Pendingin Termoelektrik tidak memiliki bagian yang bergerak dan karena itu kebutuhan pemeliharaan tidak terlalu penting. Pengujian perangkat c# ketahanan telah menunjukkan kemampuan untuk thermoelectric melebihi 1((.((( jam operasi yang

stabil di berbagai %egara. Temperatur kontrol dari masing*masing bagian dapat dijaga menggunakan perangkat thermoelectric dan dukungan yang sesuai dari circuit. d# +ungsi dari Pendingin Termoelektrik dalam lingkungan yang terlalu parah terlalu sensitif atau terlalu kecil untuk pendinginan kon3ensional. e# f# Pendingin Termoelektrik tidak bergantung pada posisi. :rah panas pemompaan dalam sistem thermoelectric sepenuhnya dapat dibatalkan. dengan mengubah polaritas dari 0) 8

po-er supply menyebabkan panas yang akan dipompa ke arah*yang dingin kemudian dapat menjadi panas . Kon*erter Termionik .1. Prin!i" Kerja Termionik

Pembangkit listrik dengan termionik adalah mengubah energi panas menjadi energi listrik dengan menggunakan emisi termionik. Emisi termionik adalah terlepasnya electron dari permukaan logam yang lebih panas ke permukaan logam lainnya yang dipanasi bersama sama. Emosi Termionik juga dikenal sebagai Emisi Thermal ElektronA. Proses ini sangat penting dalam pengoperasian berbagai perangkat elektronik dan dapat digunakan untuk pembangkit daya atau pendinginan keluaran energi

anoda (kolektor# beban cairan kotoda (emiter#

masukan energi

Gam#ar .2 skema dasar con3erter termionik

Elektron electron bebas dari emitter mempunyai energy yang seimbang dengan le3el ferminya. Elektron elektron ini dapat meninggalkan katoda jumlah dari energy panas yang disuplai padanya akan sama dengan fungsi kerja katoda G c. Elektron*elekron yang diemisikan akan menuju ke arah kolektor (anoda# dengan kerugian energy yang kecil. Pada anoda elektron elektron yang diserap akan membangkitkan energi G a dalam bentuk panas hal ini menaikkan le3el +ermi dari anoda &arena G a H G c maka selisihnya (G c * G a# dapat ditranformasikan menjadi energy listrik. 1ahan katoda hendaknya mempunyai kemampuan emisi yang cukup pada suhu kerja mempunyai konduktifitas listrik maupun konduktifitas panas yang tinggi dan stabil terhadap pengaruh kimia. 1ahan yang relati3e memenuhi syarat di atas antara lain4 = Mo dan Ta yang permukaannya dilapisi )e untuk menghindari penguapan dan mendapatkan emisi yang lebih baik pada suhu sekitar '(((I ). 1ahan bahan lainnya adalah 1arium Dksida $ranium &arbida yang dicampur dengan Stontium dan )alsium Dksida. 1ahan bahan yang digunakan sebagai anoda harus memenuhi syarat4 kemampuan emisi ternyata rendah restisti3itas rendah sifat kimia maupun mekanismenya baik. 1ahan bahan yang digunakan untuk anoda antara lain4 )u %i :g yang dilapisi )e. ( Muhaimin 1!!"#. .2. Peman$aatan Kon*erter Termionik

Pemanfaatan dari teknologi Termionik dapat dilihat pada diode pada pembangkit listrik tenaga nuklir untuk keperluan kapal ruang angkasa rektor spektrum termionik dan lain*lain. Pemanfaatan teknologi Termionik pada diode dapat dilihat pada 0iode Termionik dimana diode ini dapat mengkon3ersi perbedaan yang panas ke tenaga listrik secara langsung. 0an pada teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir untuk keperluan kapal ruang angkasa dapat dilihat pada pemanfaatan dari panas yang terbuang dari pembangkit dengan

mengkon3ersinya menjadi listrik.

+. KONVERSI ENERGI KIMIA MEN,A-I LISTRIK 1.1. Pengertian Sel Pem#akaran

+uel )ell atau sel pembakaran adalah sebuah perangkat elektrokimia yang mengubah energi kimia ke energi listrik secara kontinyu. Pada sebuah baterai biasa energi kimia yang diubah oleh sebuah sel adalah tetap. .ika bahan bakar (fuel# dan oksidan di baterai telah habis maka baterai tersebut harus diganti atau diisi ulang (recharge#. Perbedaan mendasar sebuah sel bahan bakar dengan baterai biasa ditentukan dengan supply bahan bakar (oksidan# ke dalam sel. Pada sel bahan bakar energi dipasok terus menerus. ?al ini sama dengan sebuah mesin yang memerlukan bahan bakar untuk mengubah dari energi kimia menjadi energy mekanik. Sedangkan pada sel bahan bakar energi yang dihasilkan langsung menjadi energi listrik. (=ahyu ?idayat '((8#. 1atere dan sel pembakaran (fuel cell# adalah sistem dimana energi kimia yang disimpan dalam sistem diubah menjadi energi listrik secara langsung. &arena pada sistem ini perubahan energi tidak mele-ati energi panas dan tidak dibatasi dengan efisiensi siklus mesin kalor serta dapat balik secara eksternal. 1.2. Prin!i" Kerja Sel Pem#akaran

Pada prinsipnya sel pembakaran berlandaskan reaksi kimia sebagai berikut 4 1ahan bakar < D' Dksida < energi listrik ' Elemen inti dari sebuah sel pembakaran adalah bahan bakar oksida elektrolit dan dua buah elektroda. Skema sel pembakaran seperti yang terlihat pada gambar berikut. 5eaksi kimia yang terjadi pada fuel cell 4 :noda 4 '?' JJK 2?< < 2e* &atoda 4 2e* < 2?< < D' JJK '?'D Sebuah sel bahan bakar bekerja dengan prinsip sebagai berikut. 0ua buah elektrode karbon yang tercelup dalam larutan elektrolit (dalam hal ini asam# dan dipisahkan dengan sebuah pemisah gas. 1ahan bakar dalam hal ini hidrogen digelembungkan mele-ati permukaan satu elektrode mele-ati elektrode lainnya. &etika kedua elektrode dihubungkan dengan beban luar beberapa hal akan terjadi yaitu 4

a. ?idrogen menempel pada permukaan katalitik elektrode membentuk ionion hidrogen dan elektron*elektron. b. /on*ion hidrogen (?<# bermigrasi mele-ati elektrolit dan pemisah gas ke permukaan katalitik elektrode oksigen. c. Secara simultan elektron*elektron bergerak mele-ati lintasan luar (eFternal circuit# pada permukaan katalitik yang sama. d. Dksigen ion*ion hidrogen dan elektron bersatu pada permukaan electrode membentuk air(?'D#. 1agian terpenting pada fuel cell adalah ' lapis elektroda dan elektrolit. Elektrolit disini adalah Eat yang akan membiarkan ion le-at namun tidak halnya dengan elektron. Pada anoda ?' dialirkan kemudian platina (Pt# yang terkandung pada pada anoda akan bekerja sebagai katalis yang kemudian akan mengambilA elektron dari atom hidrogen. &emudian ion ?< yang terbentuk akan mele-ati elektrolit sedangkan elektron tetap tertinggal di anoda. Pada katoda oksigen dialirkan. &emudian ion ?< yang mele-ati elektrolit akan berikatan dengan oksigen menghasilkan air dengan bantuan platina yang terkandung pada katoda sebagai katalis. 5eaksi ini akan berlangsung jika ada elektron. Pada anoda elektron tertinggal sedangkan pada katoda membutuhkan elektron. Sehingga jika anoda dan katoda dihubungkan maka elektron akan mengalir. ?al ini lah yang menjadi prinsip dasar dari fuel cell. 1ahan pembakar yang lebih reaktif adalah yang dapat digunakan atau dapat dioksidasi pada suhu yang lebih rendah. ?idrogen atau bahan pembakar yang menghasilkan hidrogen secara langsung dapat dioksidasi pada suhu rendah. 1ahan pembakar elektrolit dapat menggunakan minyak alam. &euntungannya adalah harganya murah tetapi minyak alam hanya dapat dioksidasi pada suhu yang tinggi. Pemilihan macam bahan pembakaran tergantung pada keseimbangan antara kemudahan reaksi dan biaya keseluruhan pada proses produksi listrik. Elektrolit cair yan laEim digunakan adalah larutan alkalin (&D?#. Sedangkan bahan elektrolit lumer antara lain 4 6i')D" %a')D" &')D" dan)a)D". 1ahan*bahan elektrolit padat antara lain 4 LrD' dengan tambahan )aD atau M'D". Elektroda harus dipilih dengan kriteria 4 mempunyai kondukti3itas yang tinggi. ?al ini diharapkan agar pergerakan ion setinggi mungkin seimbang dengan aliran elektron pada reaksi secara keseluruhan. .ika sifat katalis dari elektroda tidak efisien maka perlu menggunakan bahan lain utnuk katalisator yang bertujuan mengaktifkan permukaan elektroda. Pemilihan bahan lain tersebut tergantung dari bahan pembakar pada anoda dan oksida pada katoda. (Muhaimin 1!!"#. Satu unit sel bahan bakar yang terdiri atas ' lembar Elektroda Pt dan elektrolit disebut sel tunggal. Tegangan yang diperoleh dari 1 buah sel tunggal ini berkisar 1 3olt sama dengan sel kering. $ntuk mampu menghasilkan tegangan yang lebih tinggi (yang dinginkan# maka sel tersebut bisa

disusun secara seri N paralel. &umpulan dari banyak sel tunggal ini disebut stack. $ntuk membuat stack selain dibutuhkan single sel tunggal juga diperlukan sel seperator. :gar bisa digunakan pada telepon seluler diperlukan beberapa single cell. Sedangkan untuk penggunaan rumah tangga diperlukan '( lebih dan untuk mobil diperlukan '(( lebih single cell. Sehingga elektroda Pt elektrolit dan sel separator yang dibutuhkan ikut meningkat. 1. . ,eni!.,eni! Sel Pem#akaran

1erdasarkan atas perbedaan elektrolit yang digunakan fuel cell dapat dibagi menjadi 2 tipe. &eempat tipe tersebut suhu dan skala energi yang dihasilkan pun berbeda. Empat tipe tersebut bisa dipisah menjadi ' yaitu yang bekerja pada suhu tinggi (dua tipe# dan pada suhu rendah (' tipe# antara lain 4 a. Tipe pada suhu tinggi adalah M)+) (Molten )arbonate +uel )ell# dan SD+) (Solid DFide +uel )ell#. &edua tipe ini berkerja pada suhu 9((*1(((I). Pada suhu tinggi reaksi bisa berlangsung cepat sehingga tidak diperlukan katalis (Pt#. %amun pada suhu tinggi diperlukan bahan yang mempunyai durabilitas bagus dan tahan terhadap korosi. M)+) bekerja pada suhu >9(I) dan elektrolit yang digunakan adalah garam karbonat (6i')D" &')D"# dalam bentuk larutan. Sedangkan SD+) bekerja pada suhu 1(((I) dengan keramik padat (misal LrD'# sebagai elektrolitnya. M)+) dan SD+) sendiri hingga saat ini masih tahap lab dan belum dikomersilkan. 0iharapkan di masa depan bisa diterapkan dalan skala besar. 0an apabila teknologi dimana suhu kerja bisa diturunkan berkembang kemungkin kedua fuel cell tipe ini bisa diterapkan dalam skala rumah tangga. b. Sedangkan untuk tipe suhu rendah adalah P:+) (Phosphoric acid +uel )ell# dan PE+) (Proton EFchange Membrane +uel )ell#. Pada kedua tipe ini berkerja pada suhu diba-ah '((I). &eunggulan pada tipe ini adalah -aktu untuk mengaktifkannya cukup cepat dan bisa diterapkan dalam skala kecil. %amun karena memerlukan Pt yang harganya cukup mahal sebagai elektroda maka biayanya pun menjadi mahal. P:+) bekerja pada suhu '((I) dan asam fosfat (?"PD2# sebagai elektrolitnya. 0itemukan pada tahun 1!>8 dan sejak tahun 1!,(*an khususnya di .epang dan :merika mulai dipergunakan pada hotel rumah sakit dan tempat lainnya. 0iantara 2 tipe fuel cell tipe inilah yang paling cepat untuk dikomersialkan. PE+) bekerja pada suhu diba-ah 1((I) membrane polimer sebagai elektrolitnya. &arena menggunakan lapisan tipis membrane > polimer ukuran secara kesulurahan sangatlah kecil. 0e-asa ini penggunaan fuel cell tipe ini sudah cukup luas digunakan mulai dari mobil hingga telepon seluler..enis fuel cell ditentukan oleh material yang digunakan sebagai elektrolit yang mampu menghantar proton. Pada saat ini ada beberapa jenis fuel cell yaitu4

a. :lkaline +uel )ell (:+)# b. Phosphoric :cid +uel )ell (P:+)# c. Solid DFide +uel )ell (SD+)# d. Proton EFchange Membrane juga disebut dengan Proton Electrolyt Membrane (PEM# e. 0irect Methanol +uel )ells (0M+)# f. Molten )arbonate +uel )ell (M)+)# g. 1iofuel )ell h. Microbial +uel )ell

1./.

Kele#ihan %an Kelemahan Sel Pem#akaran Kele#ihan Sel Pem#akaran 1 Tidak Mengeluarkan Emisi 1erbahaya (Lero Emission# Sebuah sistem fuel cell hanya akan mengeluarkan uap air apabila memakai hidrogen murni. Tetapi ketika memakai hidrogen hasil dari reforming hidrokarbon N fosil (misalnya batu bara dan gas alam# maka harus dilakukan uji emisi untuk menentukan apakah sistem tersebut masih dapat dikategorikan Eero emission. Menurut standar yang dikeluarkan $nited Technologies )orporation ($T)# pada tahun '((' maka sebuah sistem fuel cell dapat dikategorikan Eero emission ketika mengeluarkan emisi pencemar udara yang sangat rendah dengan kriteria %DF O 1 ppm SD' O 1 ppm )D' O ' ppm. ' Efisiensi yang Tinggi (?igh Efficiency# Dleh sebab fuel cell tidak menggunakan proses pembakaran dalam kon3ersi energi maka efisiensinya tidak dibatasi oleh batas maksimum temperatur operasional (tidak dibatasi oleh efisiensi siklus )arnot#. ?asilnya efisiensi kon3ersi energi pada fuel cell melalui reaksi elektrokimia lebih tinggi dibandingkan efisiensi kon3ersi energi pada mesin kalor (kon3ensional# yang melalui reaksi pembakaran. " )epat Mengikuti Perubahan Pembebanan (5apid 6oad +ollo-ing# +uel cell memperlihatkan karakteristik yang baik dalam mengikuti perubahan beban. Sistem +uel cell yang menggunakan hidrogen murni dan digunakan pada sebagian

besar peralatan mekanik (misalnya motor listrik# memiliki kemampuan untuk merespon perubahan pembebanan dengan cepat. 2 Temperatur Dperasional 5endah Sistem fuel cell sangat baik diaplikasikan pada industri otomotif yang beroperasi pada temperatur rendah. &euntungannya adalah fuel cell hanya memerlukan sedikit -aktu pemanasan (-armup time# resiko operasional pada temperatur tinggi dikurangi dan efisiensi termodinamik dari reaksi elektrokimia lebih baik 9 5eduksi Transformasi Energi &etika fuel cell digunakan untuk menghasilkan energi listrik maka fuel cell hanya membutuhkan sedikit transformasi energi yaitu dari energi kimia menjadi energi listrik. 1andingkan dengan mesin kalor yang harus mengubah energi kimia menjadi energi panas kemudian menjadi energi mekanik yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik. +uel cell yang diaplikasikan untuk menggerakkan motor listrik memiliki jumlah transformasi energi yang sama dengan mesin kalor tetapi transformasi energi pada fuel cell memiliki efisiensi yang lebih tinggi. Kelemahan Sel Pem#akaran 1 ?idrogen yang Sulit 0iproduksi ?idrogen sulit untuk diproduksi dan disimpan. Saat ini proses produksi hidrogen masih sangat mahal dan membutuhkan input energi yang besar artinya efisiensi produksi hidrogen masih rendah. $ntuk mengatasi kesulitan ini banyak '( negara menggunakan teknologi reforming hidrokarbon N fosil untuk memperoleh hidrogen. Tetapi cara ini hanya digunakan dalam masa transisi untuk menuju produksi hidrogen dari air yang efisien. ' Sensitif pada &ontaminasi Lat :sing Sel bahan bakar membutuhkan hidrogen murni bebas dari kontaminasi Eat asing. Lat asing yang meliputi sulfur dan campuran senya-a karbon dapat menonaktifkan katalisator dalam sel pembakaran dan secara efektif akan menghancurkannya. Pada mesin kalor pembakaran dalam (internal combustion engine# masuknya Eat asing tersebut tidak menghalangi kon3ersi energi melalui proses pembakaran. " ?arga &atalisator Platinum yang Mahal Sel pembakaran yang diaplikasikan pada industri otomotif memerlukan katalisator yang berupa Platinum untuk membantu reaksi pembangkitan listrik. Platinum adalah logam yang jarang ditemui dan sangat mahal. 1erdasarkan sur3ey geologis ahli $S: total cadangan logam platinum di dunia hanya sekitar 1(( juta kg (1ruce Tonn an

0as Sujit '((1#. 0an pada saat ini diperkirakan teknologi sel bahan bakar berkapasitas 9( k= memerlukan 1(( gram platinum sebagai katalisator (0ED '(((#. Misalkan penerapan teknologi sel bahan bakar berjalan baik (meliputi penghematan pemakaian platinum pada sel bahan bakar pertumbuhan pasar sel bahan bakar rendah dan permintaan platinum rendah# maka sebelum tahun '("( diperkirakan sudah tidak ada lagi logam platinum (:nna Monis Shipley and 5. %eal Elliott '((2#. $ntuk itulah diperlukan penelitian untuk menemukan jenis katalisator alternatif yang memiliki kemampuan mirip katalisator dari platinum. 2 Pembekuan Selama beroperasi sistem sel bahan bakar menghasilkan panas yang dapat berguna untuk mencegah pembekuan pada temperatur normal lingkungan. Tetapi jika temperatur lingkungan terlampau sangat dingin (*1( s.d. *'(I)# maka air '1 murni yang dihasilkan akan membeku di dalam sel bahan baker dan kondisi ini akan dapat merusak membran sel bahan bakar (0a3id &eenan 1(N(1N'((2#. $ntuk itu harus didesain sebuah sistem yang dapat menjaga sel bahan bakar tetap berada dalam kondisi temperatur operasi normal. 9 Memerlukan Teknologi Tinggi dan 1aru Perlu dikembangkan beberapa material alternatif dan metode konstruksi yang baru sehingga dapat mereduksi biaya pembuatan sistem fuel cell. 0iharapkan dimasa depan dapat dihasilkan sebuah sistem fuel cell yang lebih kompetitif dibandingkan mesin bakar N otomotif kon3ensional dan sistem pembangkit listrik kon3ensional. Teknologi baru tersebut akan mampu menghasilkan reduksi biaya reduksi berat dan ukuran sejalan dengan meningkatnya kehandalan dan umur operasi (lifetime# sistem fuel cell. Penggunaan sistem fuel cell dalam industri otomotif minimal harus memiliki umur operasi 2.((( jam (eki3alen 1((.((( mil pada kecepatan '9 mil per jam# dan dalam industri pembangkit listrik minimal harus memiliki umur operasi 2(.((( jam (Matthe- M. Mench '2N(9N'((1#. > &etiadaan /nfrastruktur /nfrastruktur produksi hidrogen yang efektif belum tersedia. Tersedianya teknologi manufaktur dan produksi massal yang handal merupakan kunci penting usaha komersialisasi sistem fuel cell. (Thomas '((,#. 9 Pemanfaatan Sel Pembakaran Saat /ni dan Masa 0atang Secara umum pemanfaatan sel bahan bakar antara lain 4 a. Sebagai pembangkit tenaga listrik.

b. 0ikembangkan sebagai batere pada handphone laptop MP" player kamera digital dan perangkat portabel lainnya. c. Pemakaian fuel cell pada rumah tangga untuk pembangkit tenaga listrik. d. 0igunakan sebagai sumber energi listrik pada mobil. e. 0igunakan pada alat transportasi massal seperti pada bis dan kereta api. '' Penerapan fuel cell untuk skala rumah tangga sudah mulai diterapkan sejak tahun '((9 yang lalu. 0i .epang sendiri sudah terpasang sekitar >(( fuel cell skala rumah tangga. 0engan adanya pemakaian fuel cell pada rumah tangga maka sudah tidak diperlukannya lagi kabel pengalir listrik (dari pembangkit listrik ke rumah# sehingga loss dayanya menjadi nol. Selain itu bila panas yang dihasilkan bisa dimanfaatkan lagi salah satunya untuk memanaskan air. 0engan koordinasi seperti ini maka tingkat efisiensi pemanfaatan energi fuel cell bisa mencapai ,(P. .enis fuel cell yang banyak digunakan pada perangkat elektronik mobile adalah 0M+) (0irect Methanol +uel )ell#. 0M+) merupakan salah satu jenis PM+) dengan methanol sebagai bahan bakarnya. &eunggulan dari 0M+) ini terletak pada methanol. 1erbeda dengan hidrogen yang sangat sulit untuk diba-a kemana*mana methanol dapat disimpan dalam botol plastik sehingga dapat diba-a ketika bepergian. %amun ada sisi negatif dari methanol yaitu merupakan Eat yang berbahaya. Sehingga penggunaan methanol diperlukan kehati*hatian tinggi. Mengingat methanol cukup berbahaya bagi manusia maka saat ini sedang dicari alternatif lainnya seperti ethanol atau %a1?2 (yang dikembangkan oleh Millennium )ell )orp# Peman$aatan Sel Pem#akaran Pa%a +atere 1atere dan sel bahan bakar adalah sistem dimana energi kimia yang disimpan dalam sistem diubah menjadi energi listrik secara langsung.1atere dan sel bahan bakar operasinya sangat mirip sedang perbedaannya terletak pada bahan bakarnya dimana batere mempunyai jumlah bahan bakar atau energi kimia yang tetap sedang sel bahan bakar mempunyai bahan bakar yang terus B menerus diisikan. 1atere digunakan sebagai sistem penyimpan energi dan dapat dibagi menjadi dua kategori batere primer dan batere sekunder.1atere primer seperti sel kon3ensional ) dan 0 tidak dapat diisi kembali sedang batere sekunder seperti batere mobil dengan asam dan timah dapat diisi berkali B kali. Sel bahan bakar dan batere komposisinya sama dimana keduanya terdiri dari dua elektroda yang dipisahkan oleh larutan elektrolit atau matriks.0alam sel bahan bakar reaktan bahan bakar biasanya hydrogen atau karbon monoksida diberikan ke salah satu elektroda yang berpori B pori dan oksigen atau udara dimsukkan ke dalam elektroda berpori yang lain.

Elektroda sel bahan bakar harus memenuhi tiga hal.Elektroda harus berpori B pori sehingga bahan bakar dan elektrolit dapat menembusnya untuk mendapatkan kontak yang cukup.$kuran pori B pori elektroda sangat penting..ika pori B pori terlalu besar gas bahan bakar akan menggelembung dan hilang keluar.sedang jika pori B pori terlalu kecil akan terjadi kontak yang tidak cukup antara reaktan dan elektrolit sehingga kapasitas sel berkurang.Elektroda harus mengandung katalisator kimia untuk memecah ikatan bahan bakar menjadi atom sehingga dapat menjadi lebih reaktif.&atalisator paling populer yang digunakan sekarang ini adalah platina dan nikel yang disinter.akhirnya elektroda harus bias mele-atkan electron ke terminal. 6arutan elektrolit harus mempunyai permeabilitas tinggi terhadap ion ?< atau D?* yang dihasilkan sebagai produk antara pada salah satu electrode./on yang sama di transfer ke lain elektroda dan dikombinasikan dengan reaktan lain.Elektron berpindah melalui sirkuit luar ke elektroda yang lain dimana produk oksidasi dibentuk. .ika sel membakar oksigen dan hydrogen dan mempunyi elektrolit asam ion antaranya ialah ?< dan reaksi umumnya sebagai berikut

$njuk &erja Sel 1ahan 1akar

0. KONVERSI ENERGI ELEKTROMAGNETIK KE ENERGI LISTRIK 1. SEL S1R2A 1.1. Pengertian

Sel surya adalah bahan semi konduktor yang mengubah secara langsung energi cahaya menjadi energi listrik. Surya Matahari mengenai sel surya sehingga elektron 3alensin terlepas dari orbit. Sambungan P*% menghalangi aliran elekton itu dan dibangkitkan beda potensial. Sel surya terdiri dari sambungan p*n sehingga menghasilkan akumulasi muatan yang berbeda pada kedua sisi sambungan yaitu positif pada posisi ndan negatif pada sisi p. Pada saat cahaya menembus bahan semi konduktor tersebut maka elektron dipaksakan keluar dari tempatnya dan ini menimbulkan lubang elektron yang muatannya positif. 0engan adanya bataslapisan antara p dan n maka elektron dihalangi berkombinasi kembali dengan demikian maka terdapat beda tegangan antara sisi p dan n. )ontoh penggunaanny a adalah pada P6TS (Pembangkit 6istrik Tenaga Suya# Sel surya terbuat dari rangkaian dua atau lebih lapisan semikonduktor yang didukung oleh piranti lain untuk meningkatkan efisiensinya. 1erdasarkan konfigurasi semikonduktor yang menyusunnya secara umum sel surya digolongkan menjadi dua macam yaitu4 1. Tipe p*n junction Pada tipe ini sel surya terdiri dari dua lapisan semikonduktor yaitu tipe n (sebagai -indo-# dan tipe p (sebagai adsorber#. Tebal lapisan -indo- berkisar antara ( > B 1 Qm sedangkan tebal lapisan adsorber berkisar antara 1 B ' Qm.

'. Tipe p*i*n junction Pada tipe ini sel surya terdiri dari tiga lapisan semikonduktor yaitu tipe n (sebagai -indo-# tipe / (sebagai buffer# dan tipe p (sebagai adsorber#. ?al yang menarik dari sistem ini terutama adalah kemampuannya untuk mengubah energi

elektromagnetik dari sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung.0engan menggunakan konstanta matahari 1"!9 =Nm' dapat dilihat bah-a temperatur radiasi efektif di permukaan matahri ialah sekitar >(((( & (1(,((( 5#.Menurut hukum perpindahan panas radiasi dari =iens energi radiasi matahari yang paling mungkin ialah sekitar ' ,e7.Meskipun energi ini sangat kecil dibanding dengan energi yang didapat dari reaksi nuklir tetapi sudah lebih dari cukup untu mengupas elektrron 3alensi dari bermacam material. Prinsip kerja sel surya didasarkan pada penggabungan semikonduktor tipe-p yang kelebihan hole dan semikonduktor tipe-n yang kelebihan elektron. 1. Semikonduktor tipe-p dan tipe-n sebelum disambungkan.

2. Ketika kedua jenis semikonduktor ini disambung, terjadi perpindahan elektron dari emikonduktor tipe-n menuju semikonduktor tipe-p dan perpindahan hole dari semikonduktor tipe-p ke semikonduktor tipe-n pada derah sambungan. Perpindahan elektron maupun hole ini hanya sampai pada jarak tertentu dari batas sambungan awal.

3. Elektron dari semikonduktor n yang bersatu dengan hole pada semikonduktor p yang mengakibatkan jumlah hole pada semikonduktor p akan berkurang. aerah ini akhirnya berubah menjadi lebih bermuatan positi!. Pada saat yang sama. hole dari semikonduktor p bersatu dengan elektron yang ada pada semikonduktor n yang mengakibatkan jumlah elektron di daerah ini berkurang. aerah ini akhirnya lebih bermuatan positi!.

".

aerah negati! dan positi! ini disebut dengan daerah deplesi # depletion region$ ditandai dengan huru! %.Pada daerah deplesi ini terdapat banyak

keadaan terisi #hole&elektron$. 'aik elektron maupun hole yang ada pada daerah deplesi disebut dengan pembawa muatan minoritas #minority charge carriers$ karena keberadaannya di jenis semikonduktor yang berbeda. (. Perbedaan muatan pada daerah deplesi ini menimbulkan medan listrik internal E dari daerah positi! ke daerah negati! pada daerah deplesi yang disebut arus dri!t. engan memperhatikan perpindahan elektron pada arus dri!t dari arah semikonduktor p ke arah semikonduktor n, sebaliknya perpindahan hole dari arah semikonduktor tipe-n ke arah semikonduktor tipe-p yang mana berlawanan dengan arus yang mun)ul pada poin 2.

*. +danya medan listrik mengakibatkan sambungan p-n berada pada titik setimbang, yakni saat di mana jumlah hole yang berpindah dari semikonduktor p ke n dikompensasi dengan jumlah hole yang tertarik kembali kearah semikonduktor p akibat medan listrik E. 'egitu pula dengan jumlah elektron yang berpindah dari smikonduktor n ke p, dikompensasi dengan mengalirnya kembali elektron ke semikonduktor n akibat tarikan medan listrik E. engan kata lain, medan listrik E men)egah seluruh elektron dan hole berpindah dari semikonduktor yang satu ke semiikonduktor yang lain. engan demikian dalam keadaan ini tidak ada arus dan tegangan yang timbul. ,adi jika sel surya tidak menerima energi )ahaya, tidak ada arus yang dapat diman!aatkan. -ntuk keperluan sel surya, semikonduktor n berada pada lapisan atas sambungan p yang menghadap kearah datangnya )ahaya matahari, dan dibuat jauh lebih tipis dari semikonduktor p, sehingga )ahaya matahari yang jatuh ke permukaan sel surya dapat terus terserap dan masuk ke daerah deplesi dan semikonduktorp.

Ketika sambungan semikonduktor ini terkena )ahaya matahari, elektron dari daerah deplesi #-$ memiliki energi untuk naik ke tingkat energi yang lebih tinggi #pita konduksi$. .epasnya elektron ini menyebabkan mun)ulnya hole pada daerah yang ditinggalkan elektron #deplesi$, peristiwa ini disebutelectron-hole photogeneration. Karena adanya medan listrik E yang menarik hole ke arah semikonduktor tipe-p dan elektron ke arah semikonduktor tipe-n maka terjadi pergerakan elektron dan hole pada tiap semikonduktor. +pabila kedua ujung semikonduktor dihubungkan dengan kabel maka elektron akan mengalir melalui kabel dari semikonduktor tipe-n bertemu dengan hole yang mengalir dari semikonduktor tipe-p yang disebut peristiwa recombinating. ,ika sebuah lampu ke)il dihubungkan ke kabel, lampu tersebut menyala dikarenakan mendapat arus listrik yang timbul akibat pergerakan elektron.

/asih banyak hal-hal yang berkaitan dengan sel surya, seperti analisis diagram 0-1, e!isiensi, !ill !a)tor, instalasi, dan lain-lain. 2amun pembahasan saya )ukup sampai pada prinsip kerjanya saja. selebihnya mungkin pada postingan selanjutnya. 1. . Peman$aatan Sel S3r&a %alam Mengha!ilkan Li!trik

Listrik tenaga surya memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik. :lat utama untuk menangkap perubah dan penghasil listrik adalah Photo3oltaic atau yang disebut secara umum Modul N Panel Solar )ell.0engan alat tersebut sinar matahari dirubah menjadi listrik melalui proses aliran*aliran elektron negatif dan positif didalam cell modul tersebut karena perbedaan electron. ?asil dari aliran elektron*elektron akan menjadi listrik 0) yang dapat langsung dimanfatkan untuk mengisi battery N aki sesuai tegangan dan ampere yang diperlukan. 5ata*rata produk modul solar cell yang ada dipasaran menghasilkan tegangan 1' sNd 1, 70) dan ampere antara (.9 sNd 8 :mpere. Modul juga memiliki kapasitas beraneka ragam mulai kapsitas 1( =att Peak sNd '(( =att Peak juga memiliki type cell monocrystal dan polycrystal. &omponen inti dari sistem P6TS ini meliputi peralatan 4 Modul Solar )ell 5egulator N controller 1attery N :ki /n3erter 0) to :) 1eban N 6oad. /nstalasi untuk memasang P6TS sebenarnya tidak terlalu susah.&omponen utama Solar Panel dipasang menghadap sinar matahari dengan intensitas tinggi selanjutnya hubungkan dengan 1attery untuk media penyimpan energi (arus 0)#

untuk pemakaian arus :) kita bisa menghubungkan dengan 0) to :) )on3erter dan siap digunakan untuk keperluan rumah tangga (6ampu T7 &ulkas dsb#. . Panel S3r&a 'Pem#angkit Li!trik Tenaga S3r&a) Panel surya terdiri dari susunan sel surya yang dihubungkan secara seri. Sel surya berfungsi mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Sel surya umumnya dibuat dari silikon yang merupakan bahan semikonduktor. 0aya yang dihasilkan sebuah panel surya bergantung pada radiasi matahari yang diterima luas permukaan panel dan suhu panel. 0aya yang dihasilkan semakin besar jika radiasi dan luas permukaan lebih besar sedang kenaikan suhu mengakibatkan penurunan daya. &arena itu pada saat pemasangan panel perlu diperhatikan untuk menyediakan jarak dengan atap agar udara dapat bersirkulasi di ba-ah panel (efek pendinginan#. Panel Surya type terbaru mempunyai daya 1"( =attpeak per m' . =attpeak menunjukkan daya maksimum yang dihasilkan pada kondisi radiasi matahari 1((( =Nm' dan suhu panel '9o). Panel surya diproduksi dalam berbagai ukuran (daya terpasang#. &onstruksi panel surya terdiri dari susunan sel surya tutup kaca bingkai :lumunium khusus dan soket. Panel surya memiliki usia yang relatif panjang yaitu minimal '( tahun dan umumnya suplier panel surya memberi garansi out put po-er hingga 1(*'9 tahun. 1eberapa hal yang perlu diingat pada saat pemasangan panel surya adalah4 1. Panel ditempatkan di bagian atap yang tidak terkena bayangan pohon atau benda lain. '. :tap cukup kuat menahan beban panel dan angin ". Penempatan panel memungkinkan pembersihan dan perbaikan. 2. Tersedia jarak dengan atap untuk sirkulasi udara di ba-ah panel surya

1. .,eni! . jeni! "anel !3r&a4 Monokri!tal 'Mono.5r&!talline) Merupakan panel yang paling efisien yang dihasilkan dengan teknologi terkini R menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Monokristal dirancang untuk penggunaan yang memerlukan konsumsi listrik besar pada tempat*tempat yang beriklim ekstrim dan dengan kondisi alam yang sangat ganas. Memiliki efisiensi sampai dengan 19P. &elemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh# efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca bera-an. Polikri!tal 'Pol&.5r&!talline) Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak karena dipabrikasi dengan proses pengecoran. Type ini memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama. Panel suraya jenis ini memiliki efisiensi lebih rendah dibandingkan type monokristal sehingga memiliki harga yang cenderung lebih rendah. Thin 6ilm Photo*oltai5 Merupakan panel surya (dua lapisan# dengan struktur lapisan tipis mikrokristal* silicon dan amorphous dengan efisiensi modul hingga ,.9P sehingga untuk luas permukaan yang diperlukan per -att daya yang dihasilkan lebih besar daripada monokristal R polykristal. /no3asi terbaru adalah Thin +ilm Triple .unction P7 (dengan tiga lapisan# dapat berfungsi sangat efisien dalam udara yang sangat bera-an dan dapat menghasilkan daya listrik sampai 29P lebih tinggi dari panel jenis lain dengan daya yang ditera setara. 2.1. Prin!i" Panel S3r&a Prinsip dari Panel surya ialah mengubah intensitas cahaya matahari menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk menjalankan peralatan elektronik. Panel suryaNmodul surya merupakan suatu paket yang terdiri dari sel*sel yang disusun secara horiEontal dan dilapisi oleh kaca sehingga dapat di pasang menghadap matahari. Sebuah modul diklasifikasikan berdasarkan daya maksimumnya. Sel*sel itu

terbuat dari kristal silikon yang dikembangkan dalam bentuk ingot. 0alam potongan tipis yang 1.7. disambungkan melalui elektroda untuk membentuk sel. Ke3nt3ngan Panel S3r&a

P6TS mampu menyuplai listrik untuk lokasi yang belum dijangkau jaringan listrik P6% dimana keuntungan panel surya adalah sebgaai berikut4 1. Potensi pemanfaatan energi surya tersebar secara merata sehingga dapat digunakan untuk daerah yang terpencil '. 6istrik surya merupakan solusi yang cepat karena proses instalasi yang relatif cepat untuk menghasilkan listrik penerangan dll. ". Tenaga Surya merupakan energi yang sangat bersih karena sifatnya secara fisika dapat Meng*absorbsi $7 radiasi (dari matahari# tidak menghasilkan emisi sedikitpun tidak menimbulkan suara berisik dan tidak memerlukan bahan bakar yang perlu dibeli setiap harinya.

2. Sistem tenaga Surya sudah terbukti handal lebih dari 9( tahun mendukung program luar angkasa dimana tidak ada sumber energi lain tidak juga juga nuklir yang mampu bertahan dalam keadaan eFtrim di luar angkasa. 9. Panel Surya merupakan salah satu alat yang dapat memanfaatkan potensi energi radiasi matahari sebesar 2 , &-hN m' N hari (S 0ata 1PPT tahun '((9# yang merupakan potensial daya yang cukup besar dan belum maksimal dimanfaatkan di /ndonesia. >. Panel Surya mempunyai kesan modern dan futuristik tetapi juga mempunyai kesan peduli lingkungan dan bersih. Sangat cocok untuk dunia arsitektur modern yang memadukan unsur*unsur penting tersebut.

-. KONVERSI ENERGI MEKANIK MEN,A-I LISTRIK 1. Magneto 8i%ro%inamikGenerator magnetohi%ro%inamika 1.1. Pengertian

Magneto ?idrodinamik adalah suatu alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Magneto ?idrodinamik terdiri dari ruang bakar ruang ionisasi dan elektroda. 0i sekeliling ruang ionisasi dipasang magnet. 1ahan bakar hydrogen ditiup ke dalam pada temperatur '.9((( ). 1eda potensial dibangkitkan pada elektroda*elektroda. 1.2. Prin!i" Kerja

Magneto ?idrodinamik (M?0# bekerjanya adalah berdasarkan ?ukum+araday. Seperti prinsip kerja generator kon3ensional jika terjadi kecepatanrelatif antara penghantar dengan medan magnet maka pada penghantar tersebut akan terjadi gaya gerak listrik (ggl#. ;as untuk keperluan M?0 diperoleh dari ruang pembakaran 1 yangditiupkan ke dalam ruang ' di ruang ini diberikan medan magnet yang kuatsehingga gas yang mele-ati di dalamnya terionisasi. Selanjutnya gas yangterionisasi tersebut mengalir melalui ruang elektroda " yaitu ruang yangbagian atas dan ba-ahnya terbuat dari elektroda yang dipisahkan dengan bahan isolasi. 0an elektroda ini dihubungkan dengan beban karena elektroda atas dan ba-ah kutubnya berbeda. M?0 dapat dirancang dengan siklus terbuka maupun tertutup. &endala pada M?0 di antaranya adalah korosi. $saha untuk menanggulanginya adalah dengan menggunakan gas*gas mulia ?e %e &rdan Te. $ntuk meningkatkan kualitas gas disemprotkan dari ruang pembakaran pada gas tersebut diberikan bubuk halus dari )c atau &. ;enerator magnetohidrodinamika tergantung dari efek +araday untuk modus operasinya sebagaimana generator mekanis*elektris kon3ensional.0alam sistem M?0 fluida yang bias menghantar listrik ditekan le-at suatu medan magnit yang tegak lurus pada kecepatan tinggi.

+A8AN9 S1M+ER9 -A2A9 -AN E6ISIENSI

Bahan Sel Surya /4

Sumber /atahari Panas

Daya (kW) 3,2( 23.333 1( ( 3,3

Efisiensi (%) 1" *3 63 3( 13

Sel -dara, 4, 5 Pembakaran 7ermo Elektrik 7ermionik Panas Panas

-A6TAR P1STAKA Mosta3an :man.1!!!.Konversi nergi!1andung 4 /T1 Sitompul 0ar-in.1!!1.Prinsip " Prinsip Konversi nergi..akarta 4 Erlangga
http899www.wikipedia.)om http899www.elektro.)om http899www.myni)e.)om

You might also like