You are on page 1of 3

Pengembangan dan validasi nomogram untuk memprediksi persalinan prematur Tujuan Tujuan dari studi ini adalah untuk

mengembangkan suatu model statistik untuk memprediksi risiko persalinan prematur setelah transfer in utero untuk partus prematurus imminens pada pusat pelayanan kesehatan tersier. Desain penelitian Studi ini merupakan sebuah studi observasional yang mengikutisertakan sebanyak 906 pasien yang dirawat karena partus prematurus imminens di rumah sakit universitas Paule-de-Viguler dan CroixRouse. Data klinis dan sonograifk dari 1 seri digunakan untuk menciptakan model regresi logistik untuk memprediksi persalinan preamtur dan divalidasi dalam suatu seri independen. Suatu perangkat berbasi internet dikembangkan untuk memfasilitasi penggunaan nomogram. Hasil Berdasar analisis multivariat, 2 nomogram diciptakan: 1 untuk memprediksi persalinan 48 jam setelah perawatan dan 1 untuk memprediksi persalinan sebelum 32 minggu. Pembedaan dan kalibrasi dari model prediktif baik bila digunakan pada set validasi (indeks kecocokan masing-masing 0,73 dn 0,72). Kesimpulan Kami mengembangkan dan memvalidasi nomogram untuk memprediksi probabilitas individu untuk persalinan prematur setelah dirawat karena partus prematurus imminens. Kata kunci : transfer in utero, nomogram, jaringan perinatal, pelayanan kesehatan tersier, partus prematurus imminens.

Pendahuluan Terlepas dari kemajuan yang telah tercapai pada pengorganisasian pelayanan obstetrik dan manajeman neonatal, persalinan prematur masih menjadi salah satu dari penyebab utama mortalitas dan morbiditas perinatal. Manajemen partus prematurus imminens telah berubah dalam berbagai cara selama beberapa tahun terakhir, terutama mengenai penilaian risiko persalinan prematur, pengembangan obat-obatan tokolitik baru, penggunaan terapi kortikosteroid antenatal dan pengembangan organisasi perawatan untuk memastikan bahwa perawatan pada tingkat rumah sakit bersalin sudah sesuai untuk usia kelahiran bayi saat lahir. Publikasi terbaru menunjukan peningkatan angka survivalitas untuk bayi prematur dan BBLR bila mereka dilahirkan di unit pelayana kesehatan tersier. Partus prematurus imminens adalah penyebab utama transfer in utero. Namun, diantara para wanita yang dirawat karana partus prematurus imminens, jumlah keseluruhan persalinan sebelum usia kehamilan 37 minggu kurang dari 42%, yang menggambarkan kelemahan kami dalam mengidentifikasi pasien berisiko tinggi untuk persalinan prematur.

Terdapat beberapa variabel klinis yang secara konsisten terkait dengan persalinan prematur. sistem skoring berbasis kombinasi dari variabel-variabel ini telah dikembangkan untuk menilai risiko persalinan prematur pada pasien asimtomatis. Sistem skoring pertama dikembangkan oleh Papiernik dan Kaminski pada tahun 1969 dan telah digunakan dalam penelitian oleh Herron, Katz dan Creasy. Data dari review literatur terbaru menunjukkan sistem tersebut memiliki nilai prediktif yang rendah (38%) dan tingkat positif palsu yang tinggi (17%). Sepengetahuan kami belum ada alat untuk mengestimasi risiko individual untuk persalinan prematur pada pasien yang dirawat karena partus prematurus imminens melalui jaringan perinatal care. Nomogram seringkali dikembangkan untuk membantu para dokter dan pasien dalam pengambilan keputusan klinis. Nomogram adalah sarana statistik yang memungkinkan pengguna untuk menghitung probabilitas keseluruhan dari outcome spesifik dari seorang individu pasien. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengkombinasi variabel-variabel klinis yang berkaitan dengan persalinan prematur pada wanita dengan partus prematurus imminens pada sarana kesehatan tersier ke dalam nomogram prediksi. Kami mengembangkan dan memvalidasi 2 nomogram : 1 untuk memprediksi persalinan dalam 48 jam setelah transfer dan 1 untuk memprediksi persalinan sebelum 32 minggu. Bahan dan metode Populasi studi Dengan menggunakan 2 database jaringan perinatal regional Perancis (MATERMIP pada distrik MidiPyrenes dan AURORE pada distrik Rhone-Alpes), kami mengidentifikai 906 wanita antara 22 dan 32 minggu yang dirawat di sarana kesehatan tersier untuk partus prematurs imminens. Kohort pertama memasukkan 737 wanita pada rumah sakit Paule de Viguier (RS A) pada periode 1 Januari 2004 hingga 31 Desember 2008. Kohort ini digunakan sebagai set pelatihan untuk mengembangkan model prediktif. Data untuk setiap perawatan dikumpulkan secara prospektif dengan MATERMIP statistic deck. RS Paula de Viguier adalah satu-satunya pelayanan obstetrik tersier di distrik Midi-Pyrenes, dan disini semua jaringan perinatal regional mensentralkan semua informasi mengenai transfer in utero pada distrik ini. Kohort kedua memasukkan 169 wanita pada rumah sakit Croix-Rousse di Lyon (RS B) pada jaringan perinatal AURORE pada periode yang sama. Data dari pasien digunakan untuk validasi model prediksi yang dikembangkan dari kohort pertama. Transfer in utero didefinisikan sebagai transfer wanita hamil dari 1 pelayanan kehamilan ke pelayanan lainnya dengan ambulans, helikopter atau mobil pribadi. Pelayanan standar untuk partus prematurus imminens pada RS pendidikan diterapkan untuk semua pasien. Pelayanan ini meliputi pemberian betametasone untuk terapi kortikosteroid antenatal, antibiotik bila ketuban pecah dini berkaitan dengan partus prematurus imminens dan obat tokolitik, bergantung pada aktivitas uterus. Diagnosis partus prematurus imminens didasarkan pada bukti klinis untuk adanya kontraksi uterus yang menyakitkan dan dilatasi servikal. Kontraksi didefinisikan sebagai defleksi dari nilai dasar dengan puncak yang bertahan 40 120 detik. Wanita tetap dimasukkan, terlepas dari membran amnion pecah atau intak. Usia kehamilan didasarkan dari hari pertama hari terakhir atau USG pada

awal trimester kedua. Bila terdapat perbedaan lebih dari 7 hari yang digunakan adalah hasil dari USG. Wanita dengan komplikasi kehamilan KPD ditambah perubahan aktivitas uterus atau servikal, preeklampsia, IUGR, sindrom transfusi fetofetal, IUFD atau kelainan kongenital berat lainnya dieksklusikan dari penelitian. KPD didefiniskan sebagai bocornya cairan amnion sebelum onset persalinan. Diagnosis ditegakkan dengan inspeksi langsung dari cairan amnion pada pemeriksaan spekulum, tes nitrazin atau identifikasi cepat dengan insulin-like growth factor-binding protein-1 pada sekret servikovaginal. Analisis statistik Untuk mengembangkan nomogram yang terkalibrasi dengan baik, kami menciptakan setiap model dalam kohort pelatihan dan memvalidasinya dalam kohort validasi independen. Analisi regresi logistik univariat dan multivariat digunakan untuk menguji hubungan antara variabel klinis rutin, panjang serviks uteri pada USG dan kejadian persalinan dalam 48 jam setelah transfer atau esbelum 32 minggu. Variabel klinis yang diuji meliputi usia, paritas, riwayat persalinan prematur sebelumnya atau keguguran, kehamilan multipel, usia kehamilan saat perawatan, KPD, perdarahan pervaginam dan kontraksi uterus yang membutuhkan tokolitik. Pemilihan variabel mundur dilakukan untuk menilai kovariat independen. Variabel kontinyu dicocokkan dengan restricted cubic spline untuk menenangkan asumsi lineraitas bila diperlukan. Performa model dihitung dengan

You might also like