You are on page 1of 37

KOLABORASI E-DEVELOPMENT DAERAH

KABUPATEN PURWAKARTA
Tatang A Taufik
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Diskusi Terbatas
“E-Development Daerah”
Purwakarta, 26 Agustus 2009
OUTLINE

1 TUJUAN DAN SASARAN

2 PENDEKATAN

3 KERANGKA STRATEGI E-DEVELOPMENT

4 ELEMEN E-DEVELOPMENT

5 SARAN TINDAK LANJUT SEGERA

6 CATATAN PENUTUP

2
OUTLINE

1 TUJUAN DAN SASARAN

2 PENDEKATAN

3 KERANGKA STRATEGI E-DEVELOPMENT

4 ELEMEN E-DEVELOPMENT

5 SARAN TINDAK LANJUT SEGERA

6 CATATAN PENUTUP

3
TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM
KOLABORATIF

1. TUJUAN : Menurunkan risiko dan


meningkatkan sinergi positif serta
memperkuat proses pembelajaran dalam
pembangunan daerah dan pemberdayaan
masyarakat.
2. SASARAN :
• Daerah : landasan e-development yang sejalan
dengan pembangunan daerah dan yang
berkelanjutan.
• BPPT & Mitra : Pilot percontohan (model)
pembangunan daerah berbasis pengetahuan untuk
mendukung pencapaian tujuan spesifik
pembangunan daerah dan pencapaian “Tujuan
Pembangunan Milenium” (Millennium Development
Goals/MDG) di daerah.
4
PARA KOLABORATOR : CONTOH KOTA
PEKALONGAN

Swasta
Perguruan Tinggi
Komunitas Khusus
Asosiasi

Departemen
Pendidikan Nasional

Mitra
Provinsi

Mitra
Daerah Lain

Perkumpulan Untuk Mitra


Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Internasional
Peningkatan Usaha Kecil
5
OUTLINE

1 TUJUAN DAN SASARAN

2 PENDEKATAN

3 KERANGKA STRATEGI E-DEVELOPMENT

4 ELEMEN E-DEVELOPMENT

5 SARAN TINDAK LANJUT SEGERA

6 CATATAN PENUTUP

6
TANTANGAN : PEMBANGUNAN YANG BERBASIS
PENGETAHUAN

Mewujudkan Perbaikan
Kesejahteraan/Kemakmuran,
Kemandirian & Peradaban Bangsa

Hanya dapat dilaksanakan melalui


Peningkatan Daya Saing dan Penguatan Kohesi Sosial
• Mampu mengatasi kendala, mengantisipasi menghadapi tantangan, serta
menciptakan dan memanfaatkan peluang atas faktor-faktor penting berdimensi
universal-global dan kontekstual / spesifik lokal;
• Membangun kemampuan menuju “ekonomi pengetahuan” (knowledge
economy) dan “masyarakat berpengetahuan” (knowledge society)

• Penguatan Sistem Inovasi merupakan bagian integral agenda pembangunan


yang menentukan;
• E-Development dapat menjadi pemungkin (enabler), pengubah (transformer)
dan pemercepat (accelerator) penguatan tersebut.
7
PENDEKATAN

• Penguatan sistem inovasi daerah sebagai suatu


platform dan orientasi bersama dalam
pembangunan daerah berbasis pengetahuan.
• Kerangka Strategi E-Development sebagai acuan
dan kerangka kerja (framework) bersama dalam
menggali dan menggalang peran, sumber daya, dan
kapabilitas, serta komitmen, dan dalam
mengimplementasikan program/ kegiatan.
• Proses partisipatif dan kolaboratif yang dibangun
sejak perencanaan, implementasi hingga
pemantauan dan evaluasi program/kegiatan.
• Program/kegiatan dirancang dan diimplementasikan
sebagai proses pembelajaran kolaboratif.
• Prioritas kolaborasi di daerah dengan tingkat
komitmen mitra daerah yang tinggi.

8
TANTANGAN : PEMBANGUNAN YANG BERBASIS
PENGETAHUAN

Kesejahteraan/Kemakmuran,
Kemandirian & Peradaban Bangsa

Knowledge Economy Knowledge Society

Daya Saing dan Kohesi Sosial

• SDM yang terdidik, kreatif, dan terampil • Sistem informasi dan komunikasi
• Infrastruktur komunikasi yang dinamis • Pembelajaran seumur hidup dan budaya
inovasi
• Sistem inovasi yang efektif • Sistem inovasi yang efektif
• Pemerintahan, insentif ekonomi dan • Modal sosial
rejim kelembagaan yang mendukung • Kepemimpinan/kepeloporan dalam
pemajuan sosial budaya masyarakat
• Rejim kebijakan yang kondusif
Sistem Inovasi

Isu-isu Kontekstual

Kecenderungan dan Tantangan Universal 


Kemajuan Iptek, Ekonomi Ekonomi Faktor-faktor
Globalisasi
Inovasi Pengetahuan Jaringan Lokalitas
9
REVIEW : PENGERTIAN SISTEM INOVASI DAN KEBIJAKAN
INOVASI

 Sistem Inovasi : suatu kesatuan [dari sehimpunan aktor,


kelembagaan, jaringan, hubungan, interaksi dan proses produktif]
yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi
dan difusinya (termasuk teknologi dan praktik baik/terbaik), serta
proses pembelajaran.

 Kebijakan inovasi (innovation policy) merupakan kelompok


kebijakan yang mempengaruhi kemajuan-kemajuan teknis dan
bentuk inovasi lainnya, yang pada dasarnya bertujuan :
 Membangun/mengembangkan kapasitas inovatif setiap “simpul”
(fungsi/kegiatan/proses) dalam sistem inovasi;
 Meningkatkan/memperlancar aliran pengetahuan dalam dan
antarfungsi/kegiatan/proses dalam sistem inovasi (ini juga berarti
meningkatkan proses pembelajaran dalam sistem); dan
 Memperkuat hubungan dan keterkaitan rantai nilai vertikal dan
horisontal antar- fungsi/kegiatan/proses produksi, litbang, adopsi dan
difusi (termasuk komersialisasi) dan fungsi/kegiatan/proses penunjang
dalam sistem inovasi.
10
SISTEM INOVASI : BERBAGAI ELEMEN
PENTING
Permintaan (Demand)
Konsumen (permintaan akhir)
Produsen (permintaan antara)

Sistem Politik Sistem Pendidikan Sistem Industri


dan Litbang
Perusahaan
Pemerintah Pendidikan dan Besar
Pelatihan Profesi Intermediaries
Lembaga Riset
Penadbiran Pendidikan Tinggi Brokers UKM “Matang/
(Governance) dan Litbang Mapan”

Kebijakan RPT Litbang Pemerintah PPBT

Supra- dan Infrastruktur Khusus


Standar dan Dukungan Inovasi dan HKI dan Perbankan
Norma Bisnis Informasi Modal Ventura

Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Kebijakan Ekonomi Kebijakan Industri/
Sektoral
Kebijakan Keuangan Budaya
• Kebijakan ekonomi makro • Sikap dan nilai
• Kebijakan moneter Kebijakan Promosi & Infrastruktur Umum/ • Keterbukaan terhadap
• Kebijakan fiskal Investasi Dasar pembelajaran dan perubahan
• Kebijakan pajak • Kecenderungan terhadap
• Kebijakan perdagangan Alamiah Inovasi dan kewirausahaan
• SDA (Natural Endowment) • Mobilitas
Kebijakan persaingan

Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development)
PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi. 11
SISTEM INOVASI: SUBSISTEM DAN
KETERKAITAN MULTIDIMENSI

Klaster Industri 3
Sistem Inovasi Nasional

Klaster Industri 1
SID SID
Sektor I

Daerah Daerah
Klaster Industri:
A C
Sektor II Klaster Industri 1-Z

Klaster Industri 3-B


Klaster Industri 2-C
Sektor III Klaster Industri 1-A

SID : Sistem Inovasi Daerah.

12
OUTLINE

1 TUJUAN DAN SASARAN

2 PENDEKATAN

3 KERANGKA STRATEGI E-DEVELOPMENT

4 ELEMEN E-DEVELOPMENT

5 SARAN TINDAK LANJUT SEGERA

6 CATATAN PENUTUP

13
KERANGKA STRATEGI E-DEVELOPMENT

• E-Development : upaya menjadikan pembangunan


(dalam hal ini yang dimaksudkan adalah pembangunan
daerah) agar lebih efektif, efisien dan
memberdayakan, dengan pengembangan dan
pendayagunaan TIK.
• Kerangka Strategi E-Development :
– suatu kerangka kerja (framework) umum/generik
bagaimana strategi pengembangan dan
pendayagunaan TIK dalam siklus perencanaan,
implementasi, pemantauan, evaluasi dan
perbaikannya secara berkelanjutan agar menjadi
bagian integral dari pembangunan daerah;
– bahwa pembangunan daerah perlu semakin
mendayagunakan TIK dalam mewujudkan tujuan-
tujuan pembangunan daerah tersebut.
14
KERANGKA STRATEGI E-DEVELOPMENT

• Dapat menjadi “panduan” yang cukup komprehensif


namun pragmatis untuk disesuaikan dengan konteks
masing-masing daerah dan perkembangannya dari
waktu ke waktu.
– Rencana tindak dapat diterjemahkan sesuai dengan
tantangan, kemampuan dan prioritas daerah.
– Koherensi dan keserentakan tindakan diharapkan dapat
memberikan “kecukupan” (adequacy) bagi terjadinya
perubahan dan fokusnya dapat memberikan dampak
ungkitan (leverage effects) yang signifikan dalam
mencapai tujuan pembangunan daerah.
• Kerangka strategi e-development  memberikan
landasan filosofis bagi IT governance dalam
pembangunan daerah.

15
KERANGKA STRATEGI E-DEVELOPMENT

3 E-Government

1
5 e-
Leadership, 4
Industri TIK &
E-Business
Kebijakan & e-Society
Kelembagaa
n

2 Infrastruktur Infokom Terpadu

16
OUTLINE

1 TUJUAN DAN SASARAN

2 PENDEKATAN

3 KERANGKA STRATEGI E-DEVELOPMENT

4 ELEMEN E-DEVELOPMENT

5 SARAN TINDAK LANJUT SEGERA

6 CATATAN PENUTUP

17
KEPEMIMPINAN, KEBIJAKAN DAN
1 KELEMBAGAAN
3

• TUJUAN :
5 1 4
– Arah, fokus dan kerangka rencana serta pentahapan yang
jelas,
2
– Kepemimpinan/kepeloporan yang berkomitmen tinggi dan
konsisten,
– Didukung organisasi dan pengorganisasian yang
kompeten,
– Mendorong gerakan yang sinergis, dan terciptanya
lingkungan yang kondusif.

• CONTOH PRAKARSA PENTING :


– Dokumen rencana ~ Rencana Strategis TIK Daerah
– Instrumen kebijakan legal pendukung
– Role model (panutan)
– Organisasi dan pengorganisasian di lingkungan Pemda
– SOP pengembangan dan implementasi yang berkaitan
dengan TIK
– Capacity building :
– Pengetahuan, kemampuan/keterampilan SDM ~ Change
Management
– Sumber daya

18
2 INFRASTRUKTUR INFOKOM TERPADU
3

5 1 4
• TUJUAN : Tersedianya infrastruktur
informasi dan komunikasi terpadu
2
yang efektif dan efisien di daerah ~
kontekstual & berkelanjutan.

• CONTOH PRAKARSA PENTING :


1. Penataan & pembangunan jaringan infokom
terpadu
• Konsep dan tahapan
• Pembangunan fisik, pengujian, pengoperasian
• SOP, manual dan dokumen pendukung

– Capacity building :
– Pengetahuan, kemampuan/keterampilan SDM
~ teknis operasional
– Sumber daya untuk pengoperasian dan
pemeliharaan
19
3 E-GOVERNMENT
3

1
• TUJUAN : Pendayagunaan TIK dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
5 4

2 pemerintahan (eksekutif dan legislatif),


untuk mewujudkan manajemen
pemerintahan daerah (~G&CG) yang baik
dan pelayanan publik yang prima.

• CONTOH PRAKARSA PENTING :


– Beberapa aplikasi utama (killer applications)
– Website pendukung
– Sistem informasi khusus
– Capacity building :
– Pengetahuan, kemampuan/keterampilan
Perluasan
SDM ~ pemanfaatan oleh pimpinan
Upgrade manajemen dan tenaga teknis
Implementasi/ operasional
Operasionalisasi

– Sumber daya untuk pengoperasian dan


Sumbar Sulteng

Instalasi & Uji Sistem &


o

i
al

pemeliharaan
nt

ow

Modul Dasar
Lu

or
S.

RSTI &/ Infrastruktur

Jabar Jateng Jatim Bali NTT Kalteng


Peningkatan Kapasitas
U np na
es r &

SDM Setempat
lu

as
gi

sa
Be
a
an

ha
an

an sa

pu
br
lo a

Pi
ng
ka ot

uw

G a
m

b
l

Ka
ga
i

Ka

P.
ns

Pe K

Je
ny

ar
Te

De
i

20
ov

ny
AD &

Ba
b
Pr

BK ov

ia
Ka

G
Pr

Awareness
MANFAAT E-GOVERNMENT BAGI KABUPATEN JEMBRANA

• Penghematan biaya dan efisiensi


• Pemberian layanan berkualitas
• Transparansi dan akuntabilitas
• Peningkatan kapasitas Pemda
• Peningkatan kualitas pengambilan
keputusan

Sumber : Bahan Paparan Bupati Jembrana, 2007.


21
PENURUNAN KK KEMISKINAN
Di Kabupaten Jembrana
4 %
, 19,
K 2%
6K 14,
14000 12.
20
KK ,
1 %
46 14,
9.1 KK ,
10 %
9.2 ,98
12000 KK,
1 1
%
1 6 , 9 ,14
7.2 2K
K
1 7
10000 6.

8000

6000
Selama tujuh tahun terjadi
4000 penurunan KK miskin sebanyak :
2000 6.172 KK

0
2000 2002 2004 2006 Ditetapkan Dengan SK :
KK Miskin 2002 dgn. SK Bupati No. 253 Tahun 2003.
KK Miskin
KK Miskin 2003 dgn. SK Bupati No. 244 Tahun 2004

Sumber : Bahan Paparan Bupati Jembrana, 2007. KK Miskin 2004 dgn. SK Bupati No. 1984 Tahun 2004
22
4 E-SOCIETY
3

• TUJUAN : Meningkatkan pendayagunaan TIK


1

yang mendukung kebutuhan masyarakat,


5 4

2 mendukung pencerdasan, penyehatan, dan


pemberdayaan dalam mewujudkan masyarakat
yang lebih sejahtera, adil, demokratis dan maju
(berdaya saing).

• CONTOH PRAKARSA PENTING :


– Pemanfaatan TIK di lembaga pendidikan
– Pemanfaatan TIK untuk bidang kesehatan
– Pengembangan telecenter, multipurposes telecenter, CAP, dsb.
– Capacity building :
– Pengetahuan, kemampuan/keterampilan SDM ~ pemanfaatan
oleh manajemen dan tenaga teknis operasional.
– Sumber daya untuk pengoperasian dan pemeliharaan.

23
CONTOH 2007

Pemanfaatan TIK untuk proses


pembelajaran di sekolah dan upaya
pemberdayaan masyarakat melalui “Info
Banjar” / Telecenter.

Program aplikasi berbasis smartcard


untuk mengelola data kepegawaian,
kesehatan dan absensi pegawai Pemkab
Jembrana.

24
E-SOCIETY ~ Contoh Telecenter

Telecenter Telecenter
“Museum Batik Nusantara” Widya Pratama

Telecenter Telecenter
PPAR Grosir Batik

25
TAHAPAN PENGEMBANGAN – 3 TAHUN

Tahap 3
Tahap 1 Tahap 2
Meningkatkan
Membangun Mendukung
kreativitas-
landasan awal untuk transormasi
inovasi
pemberdayaan industri
komunitas
kreatif yang
berdaya saing

2008 2009 2010


• Penyiapan tempat & • Pengembangan • Lanjutan pengembangan
sarana dasar fasilitas telecenter,
penguatan manajemen • Beberapa telecenter
• Penyiapan paket dan dinamisasi sebagai pusat
konten dan pelatihan aktivitas peningkatan pengembangan
kapasitas komunitas kreativitas-inovasi
• Sosialisasi, Diskusi komunitas
dan Pelatihan Awal • Pelaku dan/atau
perusahaan dan/atau • Pelaku dan/atau
• Peluncuran produk lokal berdaya perusahaan dan/atau
saing nasional produk lokal berdaya
• Telecenter sebagai saing global
salah satu bagian • Percontohan
pengembangan e- telecenter sebagai • Jaringan telecenter
development salah satu pusat nasional dan
08/25/09 pengembangan internasional
kreativitas-inovasi
5 INDUSTRI TIK & E-BUSINESS
3

• TUJUAN : Mengembangkan/ meningkatkan


penguasaan teknologi dan industri TIK
5 1 4

2
spesifik (berbasis TIK) yang berdaya saing di
daerah, dan pemanfaatan TIK untuk
mendukung peningkatan daya saing bisnis.
Industri
Terkait
(Related
Industry) • CONTOH PRAKARSA PENTING :
Industri
Pemasok
(Supplier
Indust
ri Inti
Pembeli
(Buyer)
– Prakarsa klaster industri
(Core

Industry)
Indust
ry)
Industri
Pengembangan pengusaha pemula/baru di bidang
Pendukung
(Supporting
Industry)
TIK (misalnya software)
– Paket-paket insentif dan/atau Apresiasi untuk
Institusi
Pendukung
(Supporting
pengembangan dan pemanfaatan TIK
Institutions)
– Pengembangan sentra/kawasan teknologi (software
park, dsb.)
Contoh :
– Capacity building :
• Kerjasama dengan K Menpora
– Pengetahuan, kemampuan/keterampilan SDM ~
dalam Pengembangan Perusahaan
Pemula (Design & Engineering;
technopreneurship, inkubasi teknologi dan bisnis,
Jasa TI)
kerjasama pengembangan prototipe TIK.
– Sumber daya untuk pengoperasian (paket-paket) dan
• Open source untuk UKM (PUPUK pemeliharaan.
Bandung)
27
OUTLINE

1 TUJUAN DAN SASARAN

2 PENDEKATAN

3 KERANGKA STRATEGI E-DEVELOPMENT

4 ELEMEN E-DEVELOPMENT

5 SARAN TINDAK LANJUT SEGERA

6 CATATAN PENUTUP

28
TINDAK LANJUT SEGERA YANG PENTING
[1]

1. Pengorganisasian awal : bentuk gugus tugas /


kelompok kerja (pokja) untuk menindaklanjuti
workshop;
2. Selenggarakan pertemuan pokja sesegera
mungkin (< 2 minggu);
3. Gali pemikiran dan bangun konsensus rumusan
awal tujuan E-Development [dan penguatan
SID] Daerah, beserta aspek/isu penting terkait;
4. Pelihara momentum : kembangkan komunikasi
dan rencana tindak lanjut serta kemitraan/
kolaborasi dengan berbagai pihak.

29
CONTOH : KOTA PEKALONGAN

”e-development untuk mendorong


percepatan pewujudan
– good governance,
– pendidikan berkualitas,
– pemberdayaan masyarakat dan
– pengembangan ekonomi kreatif
Kota Pekalongan 2010”.

30
CONTOH ILUSTRATIF : Kota Pekalongan

• Good Governance
E-Development
• Pendidikan Berkualitas
Tujuan Kota Pekalongan
• Pemberdayaan Masyarakat
untuk Mendukung
• Ekonomi Kreatif
Sasaran & Indikator

Good Pendidikan Pemberdayaan Ekonomi


Governance Berkualitas Masyarakat Kreatif

Agenda Tindak E-Dev 5 1 4

Catatan :
• Menuju Purwakarta Digjaya IT 2010
+ kata kunci dalam misi pembangunan Purwakarta :
 Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Industri, Perdagangan dan Jasa
 Lingkungan
 Kearifan lokal
 Pemerintahan yang efektif. 31
TARGET WORKHOP BERIKUT

Focus Group Discussion (FGD) untuk menghasilkan :

• Rumusan tujuan penguatan SID dan E-


Development Daerah.
• Rumusan indikator keberhasilan.
• Gugus Tugas / Kelompok Kerja (SID dan/ E-
Development).
• Ide tindak lanjut kolaboratif kongkrit (2009
dan selanjutnya).
• Peran dan kegiatan para kolaborator 2009
dan selanjutnya.

32
CATATAN PENUTUP (1)

• Komitmen (kesungguhan) adalah prasyarat


mutlak [“tidak tergantikan”] bagi
keberhasilan e-development . Jika tidak ada
komitmen dari penentu kebijakan tertinggi,
sebaiknya tidak dilaksanakan.
• Pelihara konsistensi dan budayakan
keterbukaan dan kepeloporan semua pihak
(pemerintahan, dunia usaha, kalangan
pendidikan, masyarakat umum) bagi
langkah-langkah kreatif-inovatif perbaikan.
Ini termasuk dalam pengembangan dan
pendayagunaan TIK di berbagai segi di
daerah.

33
CATATAN PENUTUP (2)

• Gali, kembangkan dan perkuat langkah kolaboratif


banyak pihak dalam e-development.
• Keberhasilan penguasaan, pemanfaatan,
pengembangan teknologi bagi pewujudan
kesejahteraan rakyat, kemandirian, dan pemajuan
peradaban akan sangat ditentukan oleh
keberhasilan melakukan perubahan/perbaikan
sosial (social engineering). Perubahan/perbaikan
sosial (social engineering) merupakan salah satu
kunci dalam setiap aktivitas penguasaan,
pengembangan dan pemanfaatan/difusi TIK atau
teknologi apapun yang dapat membawa kepada
keadaan masyarakat yang semakin cerdas, berdaya,
sejahtera, dan maju.

34
TIK untuk Membangun Masyarakat yang Lebih
Cerdas

I see “T”
Thru ICT
35
Hatur Nuhun
Terimakasih
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Gedung BPPT II, Lt 21
Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340
Telp. (021)-3169813
Fax. (021)-3169811
E-mail: tatang@ceo.bppt.go.id, tatang@inn.bppt.go.id, tatang.taufik@gmail.com

Catatan :
Bahan-bahan terkait dapat diunduh (download) pada taut (links) di
http://tatang-taufik.blogspot.com/
http://sisteminovasi.wordpress.com/
http://sistem-inovasi.blogspot.com/
http://klaster-industri.blogspot.com/

36
I see “T” thru ICT ~ Putting
 Semangat danICT
ajakanto
agarwork
para pihak berkomitmen
untuk :
 memberikan/memperoleh “kemanfaatan dari
teknologi” (I see “T”), melalui penguasaan,
pengembangan dan pemanfaatan/difusi serta
pembelajaran TIK (thru ICT);
 menjadikan TIK sebagai intrumen bagi manusia/
masyarakat agar membuatnya lebih bermanfaat bagi
diri sendiri, orang lain dan masyarakat banyak.

37

You might also like