You are on page 1of 34

Dr. Dwi Winarni, M.Si.

Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

Antidiuretic hormone (ADH)/vasopressin) dan oxytocin Disintesis dalam badan sel neuron magnocellular pada nuklei supraoptic dan paraventricular dan ditranspor melalui akson ke akhiran akson di lobus posterior

Pada kedua nuklei ditemukan baik sel-sel yang menghasilkan oksitosin maupun vasopresin

HORMON LOBUS POSTERIOR (PL) DILEPASKAN KE SIRKULASI DARI AKHIRAN AKSON NEURON SUPRAOPTIC DAN PARAVENTRICULAR

ADH dan oksitosin disintesis sebagai bagian dari molekul prekursor dengan BM lebih besar. Cleavage di RE ditranspor melalui granula sekretori

(Herring bodies ) ke akhiran akson di hipofisis posterior.

Granula sekretori di ujung akson, selain mengandung ADH

dan oksitosin, juga mengandung polipeptida lain


(neurophysin I dalam granula oxytocin dan neurophysin II dalam granula vasopressin)

Lys

=arginin vasopressin

=lysine vasopressin Hippopotamus dan babi

Efek fisiologi Antidiuretic Hormone Efek pada Ginjal Efek pada sistem vaskular

Reseptor ADH terdapat terutama pada sel-sel tubulus collectivus reabsorbsi air ke sirkulasi dengan jalan menstimulasi penyisipan channel air / aquaporin ke dalam membran sel osmolaritas plasma osmolaritas urin

Tubulus ginjal impermeabel terhadap air jika tidak ada ADH

PENGENDALIAN SEKRESI ADH


impuls

AKHIRAN AKSON hipofisis posterior

Sel-sel NEUROSEKRETORI (Nuklei paraventrikular & supraoptik) hipotalamus

+
baroreceptor receptors jantung dan arteri besar

+
Osmolaritas plasma / kadar solut dalam darah

+
ADH

+
Permeabilitas terhadap air

tekanan darah volume darah

Absorbsi air Tubulus collectivus

Changes in blood pressure and volume are not nearly as sensitive a stimulator as increased osmolarity, but are nonetheless potent in severe conditions. Loss of 15 or 20% of blood volume by hemorrhage results in massive secretion of ADH Another potent stimulus of ADH is nausea and vomiting both of which are controlled by regions in the brain with links to the hypothalamus

diabetes insipidus
Hypothalamic ("central") diabetes insipidus disebabkan oleh defisiensi ADH yang disekresikan oleh hipofisis posterior (a.l. karena trauma kepala, infeksi atau tumor pada hipotalamus) Nephrogenic diabetes insipidus disebabkan oleh ketakmampuan ginjal merespons ADH (umumnya karena renal disease, tetapi pada manusia, mutasi pada gen untuk reseptor ADH aquaporin ditemukan juga sebagai penyebab)

EFEK FISIOLOGI OKSITOSIN


Stimulasi sekresi air susu (milk letdown): Menstimulasi kontraksi myoepitelia alveoli kelenjar mammae Stimulasi kontraksi otot polos uterus. Stimulasi fetus ke dinding serviks dan vagina menyebabkan sekresi oksitosin kontraksi otot polos uterus memfasilitasi partus Timbulnya maternal behavior:. Peningkatan oksitosin saat partus di cairan serebrospinal berperan dalam timbulnya maternal behavior.

Menjelang partus, oksitosin diberikan jika kontraksi uterus tidak mencukupi

Pasca pemberian oksitosin harus dalam pengawasan hingga fetus lahir

2 hasil eksperimen yang membuktikan peran oksitosin dalam timbulnya maternal behavior
1. Infusi oksitosin ke ventrikel otak tikus virgin atau domba non-pregnant dengan cepat menginduksi maternal behavior

2. Pemberian antibodi terhadap oksitosin atau antagonis oksitosin ke dalam otak menyebabkan induk menolak menyusui anak-anaknya

Mencit yang tidak mampu mensekresi oksitosin karena kerusakan gen yang mengkode oksitosin, mampu kawin, melahirkan, dan menunjukkan maternal behavior normal, tetapi menunjukkan ketaknormalan dalam milk ejection dan perilaku sosial
oksitosin lebih sebagai fasilitator utama partus dan maternal behavior dan bukan sebagai koponen yang diperlukan untuk proses tersebut

Pengendalian Sekresi Oksitosin


Stimulus paling poten adalah stimulasi fisik pada puting susu memikirkan bayinya, juga merupakan stimulus

Hanya dalam hitungan milidetik setelah stimulasi, informasi sampai ke otak melalui lengkung refleks spinal pelepasan oksitosin
.

Jika suatu waktu menginginkan sejumlah


susu dari hewan ternak harus menstimulasi sekresi oksitosin karena sekitar 80% air susu dapat diperoleh setelah ejeksi yang memerlukan

oksitosin

Sejumlah faktor yang dapat menghambat sekresi oksitosin disebabkan oleh stress akut.
neuron penghasil oksitosin dapat

dihambat oleh catecholamines, yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal sebagai respons atas berbagai jenis stress termasuk ketakutan

Baik produksi oksitosin maupun respon terhadap


oksitosin dipengaruhi oleh kadar steroid seks dalam sirkulasi Sekresi oksitosin sebelum partus selain dipicu oleh stimulasi cervical dan vaginal fetus, juga

dipicu oleh penurunan mendadak kadar


progesteron Peningkatan kadar estrogen pada tahap tertentu kebuntingan berkorelasi dengan peningkatan bermakna reseptor oxytocin pada myometrium.

psikolog UCLA, Shelley Taylor Betina beberapa spesies termasuk wanita, merespons stress lebih dengan cara tending dan befriending. dibanding respons klasik fight-or-flight,

Wanita cenderung menyikapi stress dengan cara berbagi dengan teman atau menggunakan kontak sosial yang lain Disimpulkan oleh Taylor bahwa, kadar oksitosin yang tinggi pada wanita sebagai reaksi atas stress menyebabkan wanita lebih tenang dan cenderung tetap menjalin hubungan sosial dibanding laki-laki

Neuron pensekresi ADH ditemukan di


suprachiasmatic nuclei ADH ditemukan juga pada akhiran neuron di

batang otak dan med. spinalis yang berasal dari


paraventricular nuclei. Neuron tersebut berpern dalam pengendalian kardiovaskular

ADH dan oksitosin disintesis juga di gonad dan

korteks adrenal. Oksitosin juga ditemukan di


timus, tetapi peran peptida pada organ tersebut belum jelas.

You might also like