You are on page 1of 46

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN

YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimban ! a. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia ahun !"#$% b. bahwa pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia ahun !"#$ diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelan&utan dan berwawasan lingkungan% '. bahwa semangat otonomi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara (esatuan Republik Indonesia telah membawa perubahan hubungan dan kewenangan antara Pemerintah dan pemerintah daerah) termasuk di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup% d. bahwa kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengan'am kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan% e. bahwa pemanasan global yang semakin meningkat mengakibatkan perubahan iklim sehingga memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup% *. bahwa agar lebih men&amin kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem) perlu dilakukan pembaruan terhadap Undang-Undang Nomor 2+ ahun !"", tentang Pengelolaan -ingkungan Hidup% g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru* a) huru* b) huru* ') huru* d) huru* e) dan huru* *) perlu membentuk Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan -ingkungan Hidup% Men in a" ! Pasal 2.) Pasal 2!) Pasal 28H ayat /!0) serta Pasal ++ ayat /+0 dan ayat /#0 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia ahun !"#$% Den an Pe#$e"%&%an Be#$ama DE'AN PER'AKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (an PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN! Mene"a)*an ! UND1N2-UND1N2 3N 1N2 P3N23-4-11N -IN2(UN21N HIDUP. BAB I KETENTUAN UMUM Pa$a+ , Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan5 1. -ingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda) daya) keadaan) dan makhluk hidup) termasuk manusia dan perilakunya) yang mempengaruhi alam itu sendiri) kelangsungan perikehidupan) dan kese&ahteraan manusia serta makhluk hidup lain. 2. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan *ungsi lingkungan hidup dan men'egah ter&adinya pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi peren'anaan) peman*aatan) pengendalian) pemeliharaan) pengawasan) dan penegakan hukum. 3. Pembangunan berkelan&utan adalah upaya sadar dan teren'ana yang memadukan aspek lingkungan hidup) sosial) dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk men&amin P3R-INDUN21N D1N

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

11.

12.

13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

20. 21.

22. 23. 24. 25. 26.

keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan) kemampuan) kese&ahteraan) dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Ren'ana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang selan&utnya disingkat RPP-H adalah peren'anaan tertulis yang memuat potensi) masalah lingkungan hidup) serta upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu. 3kosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuhmenyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan) stabilitas) dan produkti7itas lingkungan hidup. Pelestarian *ungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia) makhluk hidup lain) dan keseimbangan antarkeduanya. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap 8at) energi) dan6atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. 9umber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan nonhayati yang se'ara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem. (a&ian lingkungan hidup strategis) yang selan&utnya disingkat (-H9) adalah rangkaian analisis yang sistematis) menyeluruh) dan partisipati* untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelan&utan telah men&adi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan6atau kebi&akan) ren'ana) dan6atau program. 1nalisis mengenai dampak lingkungan hidup) yang selan&utnya disebut 1mdal) adalah ka&ian mengenai dampak penting suatu usaha dan6atau kegiatan yang diren'anakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan6atau kegiatan. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup) yang selan&utnya disebut U(--UP-) adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan6atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan6atau kegiatan. :aku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup) 8at) energi) atau komponen yang ada atau harus ada dan6atau unsur pen'emar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Pen'emaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup) 8at) energi) dan6atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. (riteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan si*at *isik) kimia) dan6atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan *ungsinya. Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap si*at *isik) kimia) dan6atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. (erusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan6atau tidak langsung terhadap si*at *isik) kimia) dan6atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. (onser7asi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk men&amin peman*aatannya se'ara bi&aksana serta kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya. Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh akti7itas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmos*ir se'ara global dan selain itu &uga berupa perubahan 7ariabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan. -imbah adalah sisa suatu usaha dan6atau kegiatan. :ahan berbahaya dan bera'un yang selan&utnya disingkat :+ adalah 8at) energi) dan6atau komponen lain yang karena si*at) konsentrasi) dan6atau &umlahnya) baik se'ara langsung maupun tidak langsung) dapat men'emarkan dan6atau merusak lingkungan hidup) dan6atau membahayakan lingkungan hidup) kesehatan) serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. -imbah bahan berbahaya dan bera'un) yang selan&utnya disebut -imbah :+) adalah sisa suatu usaha dan6atau kegiatan yang mengandung :+. Pengelolaan limbah :+ adalah kegiatan yang meliputi pengurangan) penyimpanan) pengumpulan) pengangkutan) peman*aatan) pengolahan) dan6atau penimbunan. Dumping /pembuangan0 adalah kegiatan membuang) menempatkan) dan6atau memasukkan limbah dan6atau bahan dalam &umlah) konsentrasi) waktu) dan lokasi tertentu dengan persyaratan tertentu ke media lingkungan hidup tertentu. 9engketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dari kegiatan yang berpotensi dan6atau telah berdampak pada lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan6atau kegiatan.

27. 28. 29. 30. 31.

32. 33. 34. 35.

36. 37.

38. 39.

4rganisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terbentuk atas kehendak sendiri yang tu&uan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup. 1udit lingkungan hidup adalah e7aluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebi&akan yang ditetapkan oleh pemerintah. 3koregion adalah wilayah geogra*is yang memiliki kesamaan 'iri iklim) tanah) air) *lora) dan *auna asli) serta pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup. (eari*an lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup se'ara lestari. ;asyarakat hukum adat adalah kelompok masyarakat yang se'ara turun temurun bermukim di wilayah geogra*is tertentu karena adanya ikatan pada asal usul leluhur) adanya hubungan yang kuat dengan lingkungan hidup) serta adanya sistem nilai yang menentukan pranata ekonomi) politik) sosial) dan hukum. 9etiap orang adalah orang perseorangan atau badan usaha) baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Instrumen ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebi&akan ekonomi untuk mendorong Pemerintah) pemerintah daerah) atau setiap orang ke arah pelestarian *ungsi lingkungan hidup. 1n'aman serius adalah an'aman yang berdampak luas terhadap lingkungan hidup dan menimbulkan keresahan masyarakat. I8in lingkungan adalah i8in yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan6atau kegiatan yang wa&ib amdal atau U(--UP- dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh i8in usaha dan6atau kegiatan. I8in usaha dan6atau kegiatan adalah i8in yang diterbitkan oleh instansi teknis untuk melakukan usaha dan6atau kegiatan. Pemerintah pusat) yang selan&utnya disebut Pemerintah) adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia ahun !"#$. Pemerintah daerah adalah gubernur) bupati) atau walikota) dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah. ;enteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. BAB II ASAS, TU-UAN, DAN RUANG LINGKUP Ba ian Ke$a"% A$a$

Pa$a+ 2 Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan berdasarkan asas5 a. tanggung &awab negara% b. kelestarian dan keberlan&utan% '. keserasian dan keseimbangan% d. keterpaduan% e. man*aat% *. kehati-hatian% g. keadilan% h. ekoregion% i. keanekaragaman hayati% &. pen'emar membayar% k. partisipati*% l. keari*an lokal% m. tata kelola pemerintahan yang baik% dan n. otonomi daerah. Ba ian Ke(%a T%&%an Pa$a+ 3 Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertu&uan5 a. melindungi wilayah Negara (esatuan Republik Indonesia dari pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup% b. men&amin keselamatan) kesehatan) dan kehidupan manusia% '. men&amin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem% d. men&aga kelestarian *ungsi lingkungan hidup%

e. men'apai keserasian) keselarasan) dan keseimbangan lingkungan hidup% *. men&amin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa depan% g. men&amin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia% h. mengendalikan peman*aatan sumber daya alam se'ara bi&aksana% i. mewu&udkan pembangunan berkelan&utan% dan &. mengantisipasi isu lingkungan global. Ba ian Ke"i a R%an Lin *%) Pa$a+ . Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi5 a. peren'anaan% b. peman*aatan% '. pengendalian% d. pemeliharaan% e. pengawasan% dan *. penegakan hukum. BAB III PEREN/ANAAN Pa$a+ 0 Peren'anaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan melalui tahapan5 a. in7entarisasi lingkungan hidup% b. penetapan wilayah ekoregion% dan '. penyusunan RPP-H. Ba ian Ke$a"% In1en"a#i$a$i Lin *%n an Hi(%) Pa$a+ 2 /!0 In7entarisasi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal $ huru* a terdiri atas in7entarisasi lingkungan hidup5 a. tingkat nasional% b. tingkat pulau6kepulauan% dan '. tingkat wilayah ekoregion. /20 In7entarisasi lingkungan hidup dilaksanakan untuk memperoleh data dan in*ormasi mengenai sumber daya alam yang meliputi5 a. potensi dan ketersediaan% b. &enis yang diman*aatkan% '. bentuk penguasaan% d. pengetahuan pengelolaan% e. bentuk kerusakan% dan *. kon*lik dan penyebab kon*lik yang timbul akibat pengelolaan. Ba ian Ke(%a Pene"a)an 'i+a3a4 E*5#e i5n Pa$a+ 6 In7entarisasi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal < ayat /!0 huru* a dan huru* b men&adi dasar dalam penetapan wilayah ekoregion dan dilaksanakan oleh ;enteri setelah berkoordinasi dengan instansi terkait. /20 Penetapan wilayah ekoregion sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 dilaksanakan dengan mempertimbangkan kesamaan5 a. karakteristik bentang alam% b. daerah aliran sungai% '. iklim% d. *lora dan *auna% e. sosial budaya% *. ekonomi% g. kelembagaan masyarakat% dan h. hasil in7entarisasi lingkungan hidup. /!0

Pa$a+ 7 In7entarisasi lingkungan hidup di tingkat wilayah ekoregion sebagaimana dimaksud dalam Pasal < ayat /!0 huru* ' dilakukan untuk menentukan daya dukung dan daya tampung serta 'adangan sumber daya alam. Ba ian Ke"i a Pen3%$%nan Ren8ana Pe#+in(%n an (an Pen e+5+aan Lin *%n an Hi(%) Pa$a+ 9 /!0 RPP-H sebagaimana dimaksud dalam Pasal $ huru* ' terdiri atas5 a. RPP-H nasional% b. RPP-H pro7insi% dan '. RPP-H kabupaten6kota. /20 RPP-H nasional sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 huru* a disusun berdasarkan in7entarisasi nasional. /+0 RPP-H pro7insi sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 huru* b disusun berdasarkan5 a. RPP-H nasional% b. in7entarisasi tingkat pulau6kepulauan% dan '. in7entarisasi tingkat ekoregion. /#0 RPP-H kabupaten6kota sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 huru* ' disusun berdasarkan5 a. RPP-H pro7insi% b. in7entarisasi tingkat pulau6kepulauan% dan '. in7entarisasi tingkat ekoregion. /!0 /20 Pa$a+ ,0 RPP-H sebagaimana dimaksud dalam Pasal " disusun oleh ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya. Penyusunan RPP-H sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 memperhatikan5 a. keragaman karakter dan *ungsi ekologis% b. sebaran penduduk% '. sebaran potensi sumber daya alam% d. keari*an lokal% e. aspirasi masyarakat% dan *. perubahan iklim. RPP-H diatur dengan5 a. peraturan pemerintah untuk RPP-H nasional% b. peraturan daerah pro7insi untuk RPP-H pro7insi% dan '. peraturan daerah kabupaten6kota untuk RPP-H kabupaten6kota. RPP-H memuat ren'ana tentang5 a. peman*aatan dan6atau pen'adangan sumber daya alam% b. pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan6atau *ungsi lingkungan hidup% '. pengendalian) pemantauan) serta pendayagunaan dan pelestarian sumber daya alam% dan d. adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. RPP-H men&adi dasar penyusunan dan dimuat dalam ren'ana pembangunan &angka pan&ang dan ren'ana pembangunan &angka menengah.

/+0

/#0

/$0

Pa$a+ ,, (etentuan lebih lan&ut mengenai in7entarisasi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal <) penetapan ekoregion sebagaimana dimaksud dalam Pasal , dan Pasal 8) serta RPP-H sebagaimana dimaksud dalam Pasal " dan Pasal !. diatur dalam Peraturan Pemerintah. BAB I9 PEMAN:AATAN Pa$a+ ,2 /!0 Peman*aatan sumber daya alam dilakukan berdasarkan RPP-H. /20 Dalam hal RPP-H sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 belum tersusun) peman*aatan sumber daya alam dilaksanakan berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dengan memperhatikan5 a. keberlan&utan proses dan *ungsi lingkungan hidup% b. keberlan&utan produkti7itas lingkungan hidup% dan '. keselamatan) mutu hidup) dan kese&ahteraan masyarakat. /+0 Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /20 ditetapkan oleh5

;enteri untuk daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup nasional dan pulau6kepulauan% b. gubernur untuk daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup pro7insi dan ekoregion lintas kabupaten6kota% atau c. bupati6walikota untuk daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kabupaten6kota dan ekoregion di wilayah kabupaten6kota. /#0 (etentuan lebih lan&ut mengenai tata 'ara penetapan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /+0 diatur dalam peraturan pemerintah. BAB 9 PENGENDALIAN Ba ian Ke$a"% Um%m Pa$a+ ,3 Pengendalian pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian *ungsi lingkungan hidup. /20 Pengendalian pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 meliputi5 a. pen'egahan% b. penanggulangan% dan '. pemulihan. /+0 Pengendalian pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 dilaksanakan oleh Pemerintah) pemerintah daerah) dan penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan sesuai dengan kewenangan) peran) dan tanggung &awab masingmasing. /!0 Ba ian Ke(%a Pen8e a4an Pa$a+ ,. Instrumen pen'egahan pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas5 a. (-H9% b. tata ruang% '. baku mutu lingkungan hidup% d. kriteria baku kerusakan lingkungan hidup% e. amdal% *. U(--UP-% g. peri8inan% h. instrumen ekonomi lingkungan hidup% i. peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan hidup% &. anggaran berbasis lingkungan hidup% k. analisis risiko lingkungan hidup% l. audit lingkungan hidup% dan m. instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan6atau perkembangan ilmu pengetahuan. Pa#a #a; , Ka&ian Lin *%n an Hi(%) S"#a"e i$ Pa$a+ ,0 /!0 Pemerintah dan pemerintah daerah wa&ib membuat (-H9 untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelan&utan telah men&adi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan6atau kebi&akan) ren'ana) dan6atau program. /20 Pemerintah dan pemerintah daerah wa&ib melaksanakan (-H9 sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 ke dalam penyusunan atau e7aluasi5 a. ren'ana tata ruang wilayah /R R=0 beserta ren'ana rin'inya) ren'ana pembangunan &angka pan&ang /RP>P0) dan ren'ana pembangunan &angka menengah /RP>;0 nasional) pro7insi) dan kabupaten6kota% dan b. kebi&akan) ren'ana) dan6atau program yang berpotensi menimbulkan dampak dan6atau risiko lingkungan hidup. /+0 (-H9 dilaksanakan dengan mekanisme5 a. pengka&ian pengaruh kebi&akan) ren'ana) dan6atau program terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah% b. perumusan alternati* penyempurnaan kebi&akan) ren'ana) dan6atau program% dan '. rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebi&akan) ren'ana) dan6atau program yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelan&utan.

a.

Pa$a+ ,2 (- HS mem%a" *a&ian an"a#a +ain! a. kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan% b. perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup% '. kiner&a layanan6&asa ekosistem% d. e*isiensi peman*aatan sumber daya alam% e. tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim% dan *. tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati. Pa$a+ ,6 /!0 Hasil (-H9 sebagaimana dimaksud dalam Pasal !$ ayat /+0 men&adi dasar bagi kebi&akan) ren'ana) dan6atau program pembangunan dalam suatu wilayah. /20 1pabila hasil (-H9 sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 menyatakan bahwa daya dukung dan daya tampung sudah terlampaui) a. kebi&akan) ren'ana) dan6atau program pembangunan tersebut wa&ib diperbaiki sesuai dengan rekomendasi (-H9% dan b. segala usaha dan6atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi. Pa$a+ ,7 /!0 (-H9 sebagaimana dimaksud dalam Pasal !$ ayat /!0 dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan. /20 (etentuan lebih lan&ut mengenai tata 'ara penyelenggaraan (-H9 diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pa#a #a; 2 Ta"a R%an Pa$a+ ,9 Untuk men&aga kelestarian *ungsi lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat) setiap peren'anaan tata ruang wilayah wa&ib didasarkan pada (-H9. /20 Peren'anaan tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 ditetapkan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. /!0 Pa#a #a; 3 Ba*% M%"% Lin *%n an Hi(%) Pa$a+ 20 /!0 Penentuan ter&adinya pen'emaran lingkungan hidup diukur melalui baku mutu lingkungan hidup. /20 :aku mutu lingkungan hidup meliputi5 a. baku mutu air% b. baku mutu air limbah% '. baku mutu air laut% d. baku mutu udara ambien% e. baku mutu emisi% *. baku mutu gangguan% dan g. baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. /+0 9etiap orang diperbolehkan untuk membuang limbah ke media lingkungan hidup dengan persyaratan5 a. memenuhi baku mutu lingkungan hidup% dan b. mendapat i8in dari ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya. /#0 (etentuan lebih lan&ut mengenai baku mutu lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /20 huru* a) huru* ') huru* d) dan huru* g diatur dalam Peraturan Pemerintah. /$0 (etentuan lebih lan&ut mengenai baku mutu lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /20 huru* b) huru* e) dan huru* * diatur dalam peraturan menteri. Pa#a #a; . K#i"e#ia Ba*% Ke#%$a*an Lin *%n an Hi(%) Pa$a+ 2, Untuk menentukan ter&adinya kerusakan lingkungan hidup) ditetapkan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. (2) (riteria baku kerusakan lingkungan hidup meliputi kriteria baku kerusakan ekosistem dan kriteria baku kerusakan akibat perubahan iklim.

(1)

(3)
a. b. '.

(riteria baku kerusakan ekosistem meliputi5

kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa% kriteria baku kerusakan terumbu karang% kriteria baku kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan6atau lahan% d. kriteria baku kerusakan mangro7e% e. kriteria baku kerusakan padang lamun% *. kriteria baku kerusakan gambut% g. kriteria baku kerusakan karst% dan6atau h. kriteria baku kerusakan ekosistem lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (4) (riteria baku kerusakan akibat perubahan iklim didasarkan pada paramater antara lain5 a. kenaikan temperatur% b. kenaikan muka air laut% '. badai% dan6atau d. kekeringan. (5) (etentuan lebih lan&ut mengenai kriteria baku kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /+0 dan ayat /#0 diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah. Pa#a #a; 0 Am(a+ Pa$a+ 22 (1) 9etiap usaha dan6atau kegiatan yang berdampak penting terh a(a) +in *%n an 4i(%) <a&ib memi+i*i am(a+= (2) Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria5 a. be$a#n3a &%m+a4 )en(%(%* 3an a*an "e#*ena (am)a* #en8ana %$a4a (an>a"a% *e ia"an? b. +%a$ <i+a3a4 )en3eba#an (am)a*? c. in"en$i"a$ (an +aman3a (am)a* be#+an $%n ? d. ban3a*n3a *5m)5nen +in *%n an 4i(%) +ain 3an a*an "e#*ena (am)a*? e. $i;a" *%m%+a"i; (am)a*? f. be#ba+i* a"a% "i(a* be#ba+i*n3a (am)a*? (an>a"a% g. *#i"e#ia +ain $e$%ai (en an )e#*emban an i+m% )en e"a4%an (an "e*n5+5 i=

(1)

Pa$a+ 23 (riteria usaha dan6atau kegiatan yang berdampak penting yang wa&ib dilengkapi dengan amdal terdiri atas5 a. )en %ba4an ben"%* +a4an (an ben"an a+am? b. e*$)+5i"a$i $%mbe# (a3a a+am, bai* 3an "e#ba#%*an ma%)%n 3an "i(a* "e#ba#%*an? c. )#5$e$ (an *e ia"an 3an $e8a#a )5"en$ia+ (a)a" menimb%+*an )en8ema#an (an>a"a% *e#%$a*an +in *%n an 4i(%) $e#"a )emb5#5$an (an *eme#5$5"an $%mbe# (a3a a+am (a+am )eman;aa"ann3a? d. )#5$e$ (an *e ia"an 3an 4a$i+n3a (a)a" mem)en a#%4i +in *%n an a+am, +in *%n an b%a"an, $e#"a +in *%n an $5$ia+ (an b%(a3a? e. )#5$e$ (an *e ia"an 3an 4a$i+n3a a*an mem)en a#%4i )e+e$"a#ian *a<a$an *5n$e#1a$i $%mbe# (a3a a+am (an>a"a% )e#+in(%n an 8a a# b%(a3a? f. in"#5(%*$i &eni$ "%mb%4-"%mb%4an, 4e<an, (an &a$a( #eni*? g. )emb%a"an (an )en %naan ba4an 4a3a"i (an n5n4a3a"i? h. *e ia"an 3an mem)%n3ai #i$i*5 "in i (an>a"a% mem)en a#%4i )e#"a4anan ne a#a? (an>a"a% i. )ene#a)an "e*n5+5 i 3an (i)e#*i#a*an mem)%n3ai )5"en$i be$a# %n"%* mem)en a#%4i +in *%n an 4i(%)= /20 Ke"en"%an +ebi4 +an&%" men enai &eni$ %$a4a (an>a"a% *e ia"an 3an <a&ib (i+en *a)i (en an am(a+ $eba aimana (ima*$%( )a(a a3a" @,A (ia"%# (en an )e#a"%#an Men"e#i= Pa$a+ 2.

Dokumen am(a+ $eba aimana (ima*$%( (a+am Pa$a+ 22 me#%)a*an (a$a# )ene"a)an *e)%"%$an *e+a3a*an +in *%n an 4i(%)= Pa$a+ 20 Dokumen a m(a+ mem%a"! a. )en *a&ian men enai (am)a* #en8ana %$a4a (an>a"a% *e ia"an? b. e7aluasi kegiatan (i $e*i"a# +5*a$i #en8ana %$a4a (an>a"a% *e ia"an? '. $a#an ma$%*an $e#"a "an a)an ma$3a#a*a" "e#4a(a) #en8ana %$a4a (an>a"a% *e ia"an? d. prakiraan terhadap besaran dampak serta si*at penting dampak yang ter&adi &ika ren'ana usaha dan6atau kegiatan tersebut dilaksanakan% e. e7aluasi se'ara holistik terhadap dampak yang ter&adi untuk menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan 4i(%)? (an f. ren'ana pengelolaan dan pemantauan lingkungan 4i(%)= Pa$a+ 22 Dokumen amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 disusun oleh pemrakarsa dengan melibatkan masyarakat. /20 Pelibatan masyarakat harus dilakukan berdasarkan prinsip pemberian in*ormasi yang transparan dan lengkap serta diberitahukan sebelum kegiatan dilaksanakan. /+0 ;asyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 meliputi5 a. yang terkena dampak% b. pemerhati lingkungan hidup% dan6atau '. yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses amdal. /#0 ;asyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 dapat menga&ukan keberatan terhadap dokumen amdal. /!0 Pa$a+ 26 Dalam menyusun dokumen amdal) pemrakarsa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2< ayat /!0 dapat meminta bantuan kepada pihak lain. Pa$a+ 27 Penyusun amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2< ayat /!0 dan Pasal 2, wa&ib memiliki serti*ikat kompetensi penyusun amdal. /20 (riteria untuk memperoleh serti*ikat kompetensi penyusun amdal sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 meliputi5 a. penguasaan metodologi penyusunan amdal% b. kemampuan melakukan pelingkupan) prakiraan) dan e7aluasi dampak serta pengambilan keputusan% dan '. kemampuan menyusun ren'ana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. /+0 9erti*ikat kompetensi penyusun amdal sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 diterbitkan oleh lembaga serti*ikasi kompetensi penyusun amdal yang ditetapkan oleh ;enteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. /#0 (etentuan lebih lan&ut mengenai serti*ikasi dan kriteria kompetensi penyusun amdal diatur dengan peraturan ;enteri. /!0 Pa$a+ 29 /!0 Dokumen amdal dinilai oleh (omisi Penilai 1mdal yang dibentuk oleh ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya. /20 (omisi Penilai 1mdal wa&ib memiliki lisensi dari ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya. /+0 Persyaratan dan tata'ara lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat /20 diatur dengan Peraturan ;enteri. Pa$a+ 30 /!0 (eanggotaan (omisi Penilai 1mdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2" terdiri atas wakil dari unsur5 a. instansi lingkungan hidup% b. instansi teknis terkait% '. pakar di bidang pengetahuan yang terkait dengan &enis usaha dan6atau kegiatan yang sedang dika&i% d. pakar di bidang pengetahuan yang terkait dengan dampak yang timbul dari suatu usaha dan6atau kegiatan yang sedang dika&i% e. wakil dari masyarakat yang berpotensi terkena dampak% dan *. organisasi lingkungan hidup.

/20 Dalam melaksanakan tugasnya) (omisi Penilai 1mdal dibantu oleh tim teknis yang terdiri atas pakar independen yang melakukan ka&ian teknis dan sekretariat yang dibentuk untuk itu. /+0 Pakar independen dan sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat /+0 ditetapkan oleh ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya. Pa$a+ 3, :erdasarkan hasil penilaian (omisi Penilai 1mdal) ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota menetapkan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup sesuai dengan kewenangannya. Pa$a+ 32 Pemerintah dan pemerintah daerah membantu penyusunan amdal bagi usaha dan6atau kegiatan golongan ekonomi lemah yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup. /20 :antuan penyusunan amdal sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 berupa *asilitasi) biaya) dan6atau penyusunan amdal. /+0 (riteria mengenai usaha dan6atau kegiatan golongan ekonomi lemah diatur dengan peraturan perundang-undangan. /!0 Pa$a+ 33 (etentuan lebih lan&ut mengenai amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 sampai dengan Pasal +2 diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pa#a #a; 2 UKL-UPL Pa$a+ 3.

(1) 9etiap usaha dan6atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria <a&ib am(a+
$eba aimana (ima*$%( (a+am Pa$a+ 23 a3a" @,A <a&ib memi+i*i UKL-UPL=

(2) 2ubernur atau bupati6walikota menetapkan &enis usaha dan6atau kegiatan yang wa&ib
dilengkapi dengan U(--UP-. Pa$a+ 30 Usaha dan6atau kegiatan yang tidak wa&ib dilengkapi U(--UPsebagaimana dimaksud dalam Pasal +# ayat /20 wa&ib membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup = /20 Pene"a)an &eni$ %$a4a (an>a"a% *e ia"an $eba aimana (ima*$%( )a(a a3a" @,A (i+a*%*an be#(a$a#*an *#i"e#ia! a. "i(a* "e#ma$%* (a+am *a"e 5#i be#(am)a* )en"in $eba aimana (ima*$%( (a+am Pa$a+ 23 a3a" @,A? (an b. *e ia"an %$a4a mi*#5 (an *e8i+= /+0 (etentuan lebih lan&ut mengenai U(--UP- dan surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan 4i(%) diatur dengan peraturan ;enteri.

(1)

Pa#a #a; 6 Pe#iBinan

(1) (2) (3)


/#0

Pa$a+ 32 9etiap usaha dan6atau kegiatan yang wa&ib memiliki am(a+ a"a% UKL-UPL <a&ib memi+i*i iBin +in *%n an= I8in lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 diterbitkan berdasarkan keputusan kelayakan lingkungan 4i(%) $eba aimana (ima*$%( (a+am Pa$a+ 3, a"a% #e*5men(a$i UKL-UPL= I8in lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 wa&ib men'antumkan persyaratan yang dimuat dalam keputusan kelayakan lingkungan 4i(%) a"a% #e*5men(a$i UKL-UPL= IBin +in *%n an (i"e#bi"*an 5+e4 Men"e#i, %be#n%#, a"a% b%)a"i><a+i*5"a $e$%ai (en an *e<enan ann3a= Pa$a+ 36 ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya wa&ib menolak permohonan i8in lingkungan apabila permohonan i8in tidak dilengkapi dengan amdal atau U(--UP-.

/!0

(2)

I8in lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal + 2 a3a" @.A (a)a" (iba"a+*an a)abi+a! a. )e#$3a#a"an 3an (ia&%*an (a+am )e#m545nan iBin men an(%n 8a8a" 4%*%m, *e*e+i#%an, )en3a+a4 %naan, $e#"a *e"i(a*bena#an (an>a"a% )ema+$%an (a"a, (5*%men, (an>a"a% in;5#ma$i? b. )ene#bi"ann3a "an)a memen%4i $3a#a" $eba aimana "e#8an"%m (a+am *e)%"%$an *5mi$i "en"an *e+a3a*an +in *%n an 4i(%) atau rekomendasi U(-UP-% atau c. *e<a&iban 3an (i"e"a)*an (a+am (5*%men am(a+ a"a% UKL-UPL "i(a* (i+a*$ana*an 5+e4 )enan %n &a<ab %$a4a (an>a"a% *e ia"an=

Pa$a+ 37 9elain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal + 6 a3a" @2A, iBin +in *%n an (a)a" (iba"a+*an me+a+%i *e)%"%$an )en a(i+an "a"a %$a4a ne a#a=

Pa$a+ 39 /!0 ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya wa&ib mengumumkan setiap permohonan dan keputusan i8in lingkungan. /20 Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 dilakukan dengan 'ara yang mudah diketahui oleh masyarakat. Pa$a+ .0 /!0 I8in lingkungan merupakan persyaratan untuk memperoleh i8in usaha dan6atau kegiatan. (2) Dalam hal i8in lingkungan di'abut) i8in usaha (an>a"a% *e ia"an (iba"a+*an= (3) Dalam hal usaha (an>a"a% *e ia"an men a+ami )e#%ba4an, )enan %n &a<ab %$a4a (an>a"a% *e ia"an <a&ib mem)e#ba#%i iBin +in *%n an= Pa$a+ ., (etentuan lebih lan&ut mengenai i8in sebagaimana (ima*$%( (a+am Pa$a+ 32 $am)ai (en an Pa$a+ .0 (ia"%# (a+am Pe#a"%#an Peme#in"a4= Pa#a #a; 7 In$"#%men E*5n5mi Lin *%n an Hi(%) Pa$a+ .2 Dalam rangka melestarikan *ungsi lingkungan hidup) Pemerintah dan pemerintah daerah wa&ib mengembangkan dan menerapkan instrumen ekonomi lingkungan hidup. /20 Instrumen ekonomi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 meliputi5 a. peren'anaan pembangunan dan kegiatan ekonomi% b. pendanaan lingkungan hidup% dan '. insenti* dan6atau disinsenti*. /!0 Pa$a+ .3 Instrumen peren'anaan pembangunan dan kegiatan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal #2 ayat /20 huru* a meliputi5 a. nera'a sumber daya alam dan lingkungan hidup% b. penyusunan produk domestik bruto dan produk domestik regional bruto yang men'akup penyusutan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan hidup% '. mekanisme kompensasi6imbal &asa lingkungan hidup antardaerah% dan d. internalisasi biaya lingkungan hidup. /20 Instrumen pendanaan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal #2 ayat /20 huru* b meliputi5 a. dana &aminan pemulihan lingkungan hidup% b. dana penanggulangan pen'emaran dan6atau kerusakan dan pemulihan lingkungan hidup% dan '. dana amanah6bantuan untuk konser7asi. /+0 Insenti* dan6atau disinsenti* sebagaimana dimaksud dalam Pasal #2 ayat /20 huru* ' antara lain diterapkan dalam bentuk5 a. pengadaan barang dan &asa yang ramah lingkungan hidup% b. penerapan pa&ak) retribusi) dan subsidi lingkungan hidup% '. pengembangan sistem lembaga keuangan dan pasar modal yang ramah lingkungan hidup% d. pengembangan sistem perdagangan i8in pembuangan limbah dan6atau emisi% e. pengembangan sistem pembayaran &asa lingkungan hidup% /!0

pengembangan asuransi lingkungan hidup% pengembangan sistem label ramah lingkungan hidup% dan sistem penghargaan kiner&a di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. /#0 (etentuan lebih lan&ut mengenai instrumen ekonomi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal #2 dan Pasal #+ ayat /!0 sampai dengan ayat /+0 diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pa#a #a; 9 Pe#a"%#an Pe#%n(an -%n(an an Be#ba$i$ Lin *%n an Hi(%) Pa$a+ .. 9etiap penyusunan peraturan perundang-undangan pada tingkat nasional dan daerah wa&ib memperhatikan perlindungan *ungsi lingkungan hidup dan prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

*. g. h.

An

Pa#a #a; ,0 a#an Be#ba$i$ Lin *%n an Hi(%)

Pa$a+ .0 /!0 Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia serta pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah wa&ib mengalokasikan anggaran yang memadai untuk membiayai5 a. kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup% dan b. program pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup. /20 Pemerintah wa&ib mengalokasikan anggaran dana alokasi khusus lingkungan hidup yang memadai untuk diberikan kepada daerah yang memiliki kiner&a perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik. Pa$a+ .2 9elain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal #$) dalam rangka pemulihan kondisi lingkungan hidup yang kualitasnya telah mengalami pen'emaran dan6atau kerusakan pada saat undang-undang ini ditetapkan) Pemerintah dan pemerintah daerah wa&ib mengalokasikan anggaran untuk pemulihan lingkungan hidup. Pa#a #a; ,, Ana+i$i$ Ri$i*5 Lin *%n an Hi(%) Pa$a+ .6 /!0 9etiap usaha dan6atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup) an'aman terhadap ekosistem dan kehidupan) dan6atau kesehatan dan keselamatan manusia wa&ib melakukan analisis risiko lingkungan hidup. /20 1nalisis risiko lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 meliputi5 a. pengka&ian risiko% b. pengelolaan risiko% dan6atau '. komunikasi risiko. /+0 (etentuan lebih lan&ut mengenai analisis risiko lingkungan hidup diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pa#a #a; ,2 A%(i" Lin *%n an Hi(%) Pa$a+ .7 Pemerintah mendorong penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan untuk melakukan audit lingkungan hidup dalam rangka meningkatkan kiner&a lingkungan hidup. Pa$a+ .9 /!0 ;enteri mewa&ibkan audit lingkungan hidup kepada5 a. usaha dan6atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggi terhadap lingkungan hidup% dan6atau b. penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan yang menun&ukkan ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan. /20 Penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan wa&ib melaksanakan audit lingkungan hidup. /+0 Pelaksanaan audit lingkungan hidup terhadap kegiatan tertentu yang berisiko tinggi dilakukan

se'ara berkala. Pa$a+ 00 /!0 1pabila penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan tidak melaksanakan kewa&iban sebagaimana dimaksud dalam Pasal #" ayat /!0) ;enteri dapat melaksanakan atau menugasi pihak ketiga yang independen untuk melaksanakan audit lingkungan hidup atas beban biaya penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan yang bersangkutan. /20 ;enteri mengumumkan hasil audit lingkungan hidup. Pa$a+ 0, 1udit lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal #8 dan Pasal #" dilaksanakan oleh auditor lingkungan hidup. /20 1uditor lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 wa&ib memiliki serti*ikat kompetensi auditor lingkungan hidup. /+0 (riteria untuk memperoleh serti*ikat kompetensi auditor lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /20 meliputi kemampuan5 a. memahami prinsip) metodologi) dan tata laksana audit lingkungan hidup% b. melakukan audit lingkungan hidup yang meliputi tahapan peren'anaan) pelaksanaan) pengambilan kesimpulan) dan pelaporan% dan '. merumuskan rekomendasi langkah perbaikan sebagai tindak lan&ut audit lingkungan hidup. /#0 9erti*ikat kompetensi auditor lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /20 diterbitkan oleh lembaga serti*ikasi kompetensi auditor lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. /!0 Pa$a+ 02 (etentuan lebih lan&ut mengenai audit lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal #8 sampai dengan Pasal $! diatur dengan Peraturan ;enteri. Ba ian Ke"i a Penan %+an an Pa$a+ 03 9etiap orang yang melakukan pen'emaran dan6atau perusakan lingkungan hidup wa&ib melakukan penanggulangan pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup. /20 Penanggulangan pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 dilakukan dengan5 a. pemberian in*ormasi peringatan pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat% b. pengisolasian pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup% '. penghentian sumber pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup% dan6atau d. 'ara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. /+0 (etentuan lebih lan&ut mengenai tata 'ara penanggulangan pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 diatur dalam Peraturan Pemerintah. /!0 Ba ian Keem)a" Pem%+i4an Pa$a+ 0. 9etiap orang yang melakukan pen'emaran dan6atau perusakan lingkungan hidup wa&ib melakukan pemulihan *ungsi lingkungan hidup. /20 Pemulihan *ungsi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 dilakukan dengan tahapan5 a. penghentian sumber pen'emaran dan pembersihan unsur pen'emar% b. remediasi% '. rehabilitasi% d. restorasi% dan6atau e. 'ara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. /+0 (etentuan lebih lan&ut mengenai tata 'ara pemulihan *ungsi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /20 diatur dalam Peraturan Pemerintah. /!0 Pa$a+ 00 /!0 Pemegang i8in lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal +< ayat /!0 wa&ib menyediakan dana pen&aminan untuk pemulihan *ungsi lingkungan hidup.

/20 Dana pen&aminan disimpan di bank pemerintah yang ditun&uk oleh ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya. /+0 ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya dapat menetapkan pihak ketiga untuk melakukan pemulihan *ungsi lingkungan hidup dengan menggunakan dana pen&aminan. /#0 (etentuan lebih lan&ut mengenai dana pen&aminan sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 sampai dengan ayat /+0 diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pa$a+ 02 (etentuan lebih lan&ut mengenai pengendalian pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal !+ sampai dengan Pasal $$ diatur dalam Peraturan Pemerintah. BAB 9I PEMELIHARAAN Pa$a+ 06 /!0 Pemeliharaan lingkungan hidup dilakukan melalui upaya5 a. konser7asi sumber daya alam% b. pen'adangan sumber daya alam% dan6atau '. pelestarian *ungsi atmos*er. /20 (onser7asi sumber daya alam sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 huru* a meliputi kegiatan5 a. perlindungan sumber daya alam% b. pengawetan sumber daya alam% dan '. peman*aatan se'ara lestari sumber daya alam. /+0 Pen'adangan sumber daya alam sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 huru* b merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dikelola dalam &angka waktu tertentu. /#0 Pelestarian *ungsi atmos*er sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 huru* ' meliputi5 a. upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim% b. upaya perlindungan lapisan o8on% dan '. upaya perlindungan terhadap hu&an asam. /$0 (etentuan lebih lan&ut mengenai konser7asi dan pen'adangan sumber daya alam serta pelestarian *ungsi atmos*er sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 diatur dengan Peraturan Pemerintah. BAB 9II PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERA/UN SERTA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERA/UN Ba ian Ke$a"% Pen e+5+aan Ba4an Be#ba4a3a (an Be#a8%n Pa$a+ 07 /!0 9etiap orang yang memasukkan ke dalam wilayah Negara (esatuan Republik Indonesia) menghasilkan) mengangkut) mengedarkan) menyimpan) meman*aatkan) membuang) mengolah) dan6atau menimbun :+ wa&ib melakukan pengelolaan :+. /20 (etentuan lebih lan&ut mengenai pengelolaan :+ sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 diatur dalam Peraturan Pemerintah. Ba ian Ke(%a Pen e+5+aan Limba4 Ba4an Be#ba4a3a (an Be#a8%n /!0 /20 /+0 /#0 /$0 /<0 Pa$a+ 09 9etiap orang yang menghasilkan limbah :+ wa&ib melakukan pengelolaan limbah :+ yang dihasilkannya. Dalam hal :+ sebagaimana dimaksud dalam Pasal $8 ayat /!0 telah kedaluwarsa) pengelolaannya mengikuti ketentuan pengelolaan limbah :+. Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan limbah :+) pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain. Pengelolaan limbah :+ wa&ib mendapat i8in dari ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya. ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota wa&ib men'antumkan persyaratan lingkungan hidup yang harus dipenuhi dan kewa&iban yang harus dipatuhi pengelola limbah :+ dalam i8in. (eputusan pemberian i8in wa&ib diumumkan.

/,0 (etentuan lebih lan&ut mengenai pengelolaan limbah :+ diatur dalam Peraturan Pemerintah. Ba ian Ke"i a D%m)in Pa$a+ 20 9etiap orang dilarang melakukan dumping limbah dan6atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa i8in. Pa$a+ 2, Dumping sebagaimana dimaksud dalam Pasal <. hanya dapat dilakukan dengan i8in dari ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya. /20 Dumping sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 hanya dapat dilakukan di lokasi yang telah ditentukan. /+0 (etentuan lebih lan&ut mengenai tata 'ara dan persyaratan dumping limbah atau bahan diatur dalam Peraturan Pemerintah. /!0 BAB 9III SISTEM IN:ORMASI Pa$a+ 22 /!0 Pemerintah dan pemerintah daerah mengembangkan sistem in*ormasi lingkungan hidup untuk mendukung pelaksanaan dan pengembangan kebi&akan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. /20 9istem in*ormasi lingkungan hidup dilakukan se'ara terpadu dan terkoordinasi dan wa&ib dipublikasikan kepada masyarakat. /+0 9istem in*ormasi lingkungan hidup paling sedikit memuat in*ormasi mengenai status lingkungan hidup) peta rawan lingkungan hidup) dan in*ormasi lingkungan hidup lain. /#0 (etentuan lebih lan&ut mengenai sistem in*ormasi lingkungan hidup diatur dengan Peraturan ;enteri. BAB IC TUGAS DAN 'E'ENANG PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH Pa$a+ 23 /!0 Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup) Pemerintah bertugas dan berwenang5 a. menetapkan kebi&akan nasional% b. menetapkan norma) standar) prosedur) dan kriteria% '. menetapkan dan melaksanakan kebi&akan mengenai RPP-H nasional% d. menetapkan dan melaksanakan kebi&akan mengenai (-H9% e. menetapkan dan melaksanakan kebi&akan mengenai amdal dan U(--UP-% *. menyelenggarakan in7entarisasi sumber daya alam nasional dan emisi gas rumah ka'a% g. mengembangkan standar ker&a sama% h. mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup% i. menetapkan dan melaksanakan kebi&akan mengenai sumber daya alam hayati dan nonhayati) keanekaragaman hayati) sumber daya genetik) dan keamanan hayati produk rekayasa genetik% &. menetapkan dan melaksanakan kebi&akan mengenai pengendalian dampak perubahan iklim dan perlindungan lapisan o8on% k. menetapkan dan melaksanakan kebi&akan mengenai :+) limbah) serta limbah :+% l. menetapkan dan melaksanakan kebi&akan mengenai perlindungan lingkungan laut% m. menetapkan dan melaksanakan kebi&akan mengenai pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup lintas batas negara% n. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebi&akan nasional) peraturan daerah) dan peraturan kepala daerah% o. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan terhadap ketentuan peri8inan lingkungan dan peraturan perundang-undangan% p. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup% ?. mengoordinasikan dan mem*asilitasi ker&a sama dan penyelesaian perselisihan antardaerah serta penyelesaian sengketa% r. mengembangkan dan melaksanakan kebi&akan pengelolaan pengaduan masyarakat% s. menetapkan standar pelayanan minimal%

menetapkan kebi&akan mengenai tata 'ara pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat) keari*an lokal) dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup% u. mengelola in*ormasi lingkungan hidup nasional% 7. mengoordinasikan) mengembangkan) dan menyosialisasikan peman*aatan teknologi ramah lingkungan hidup% w. memberikan pendidikan) pelatihan) pembinaan) dan penghargaan% @. mengembangkan sarana dan standar laboratorium lingkungan hidup% y. menerbitkan i8in lingkungan% 8. menetapkan wilayah ekoregion% dan aa. melakukan penegakan hukum lingkungan hidup. /20 Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup) pemerintah pro7insi bertugas dan berwenang5 a. menetapkan kebi&akan tingkat pro7insi% b. menetapkan dan melaksanakan (-H9 tingkat pro7insi% '. menetapkan dan melaksanakan kebi&akan mengenai RPP-H pro7insi% d. menetapkan dan melaksanakan kebi&akan mengenai amdal dan U(--UP-% e. menyelenggarakan in7entarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah ka'a pada tingkat pro7insi% *. mengembangkan dan melaksanakan ker&a sama dan kemitraan% g. mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup lintas kabupaten6kota% h. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebi&akan) peraturan daerah) dan peraturan kepala daerah kabupaten6kota% i. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan terhadap ketentuan peri8inan lingkungan dan peraturan perundangundangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup% &. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup% k. mengoordinasikan dan mem*asilitasi ker&a sama dan penyelesaian perselisihan antarkabupaten6antarkota serta penyelesaian sengketa% l. melakukan pembinaan) bantuan teknis) dan pengawasan kepada kabupaten6kota di bidang program dan kegiatan% m. melaksanakan standar pelayanan minimal% n. menetapkan kebi&akan mengenai tata 'ara pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat) keari*an lokal) dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada tingkat pro7insi% o. mengelola in*ormasi lingkungan hidup tingkat pro7insi% p. mengembangkan dan menyosialisasikan peman*aatan teknologi ramah lingkungan hidup% ?. memberikan pendidikan) pelatihan) pembinaan) dan penghargaan% r. menerbitkan i8in lingkungan pada tingkat pro7insi% dan s. melakukan penegakan hukum lingkungan hidup pada tingkat pro7insi. /+0 Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup) pemerintah kabupaten6kota bertugas dan berwenang5 a. menetapkan kebi&akan tingkat kabupaten6kota% b. menetapkan dan melaksanakan (-H9 tingkat kabupaten6kota% '. menetapkan dan melaksanakan kebi&akan mengenai RPP-H kabupaten6kota% d. menetapkan dan melaksanakan kebi&akan mengenai amdal dan U(--UP-% e. menyelenggarakan in7entarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah ka'a pada tingkat kabupaten6kota% *. mengembangkan dan melaksanakan ker&a sama dan kemitraan% g. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup% h. mem*asilitasi penyelesaian sengketa% i. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan terhadap ketentuan peri8inan lingkungan dan peraturan perundang-undangan% &. melaksanakan standar pelayanan minimal% k. melaksanakan kebi&akan mengenai tata 'ara pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat) keari*an lokal) dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada tingkat kabupaten6kota% l. mengelola in*ormasi lingkungan hidup tingkat kabupaten6kota% m. mengembangkan dan melaksanakan kebi&akan sistem in*ormasi lingkungan hidup tingkat kabupaten6kota% n. memberikan pendidikan) pelatihan) pembinaan) dan penghargaan% o. menerbitkan i8in lingkungan pada tingkat kabupaten6kota% dan

t.

p.

melakukan kabupaten6kota.

penegakan

hukum

lingkungan

hidup

pada

tingkat

Pa$a+ 2. ugas dan wewenang Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal <+ ayat /!0 dilaksanakan dan6atau dikoordinasikan oleh ;enteri. BAB C HAK, KE'A-IBAN, DAN LARANGAN Ba ian Ke$a"% Ha* /!0 /20 /+0 /#0 /$0 /<0 Pa$a+ 20 9etiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia. 9etiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup) akses in*ormasi) akses partisipasi) dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. 9etiap orang berhak menga&ukan usul dan6atau keberatan terhadap ren'ana usaha dan6atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup. 9etiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 9etiap orang berhak melakukan pengaduan akibat dugaan pen'emaran dan6atau perusakan lingkungan hidup. (etentuan lebih lan&ut mengenai tata 'ara pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat /$0 diatur dengan Peraturan ;enteri.

Pa$a+ 22 9etiap orang yang memper&uangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dituntut se'ara pidana maupun digugat se'ara perdata. Ba ian Ke(%a Ke<a&iban Pa$a+ 26 9etiap orang berkewa&iban memelihara kelestarian *ungsi lingkungan hidup serta mengendalikan pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup. Pa$a+ 27 9etiap orang yang melakukan usaha dan6atau kegiatan berkewa&iban5 a. memberikan in*ormasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup se'ara benar) akurat) terbuka) dan tepat waktu% b. men&aga keberlan&utan *ungsi lingkungan hidup% dan '. menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan6atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Ba ian Ke"i a La#an an Pa$a+ 29 /!0 9etiap orang dilarang5 a. melakukan perbuatan yang mengakibatkan pen'emaran dan6atau perusakan lingkungan hidup% b. memasukkan :+ yang dilarang menurut peraturan perundang-undangan ke dalam wilayah Negara (esatuan Republik Indonesia% '. memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara (esatuan Republik Indonesia ke media lingkungan hidup Negara (esatuan Republik Indonesia% d. memasukkan limbah :+ ke dalam wilayah Negara (esatuan Republik Indonesia% e. membuang limbah ke media lingkungan hidup% *. membuang :+ dan limbah :+ ke media lingkungan hidup% g. melepaskan produk rekayasa genetik ke media lingkungan hidup yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau i8in lingkungan% h. melakukan pembukaan lahan dengan 'ara

membakar% i. penyusun amdal% dan6atau &. memberikan in*ormasi palsu) menyesatkan) menghilangkan in*ormasi) merusak in*ormasi) atau memberikan keterangan yang tidak benar. menyusun amdal tanpa memiliki serti*ikat kompetensi

/20 (etentuan sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 huru* h memperhatikan dengan sungguhsungguh keari*an lokal di daerah masing-masing. BAB CI PERAN MASYARAKAT Pa$a+ 60 /!0 ;asyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan akti* dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. /20 Peran masyarakat dapat berupa5 a. pengawasan sosial% b. pemberian saran) pendapat) usul) keberatan) pengaduan% dan6atau '. penyampaian in*ormasi dan6atau laporan. /+0 Peran masyarakat dilakukan untuk5 a. meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup% b. meningkatkan kemandirian) keberdayaan masyarakat) dan kemitraan% '. menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat% d. menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial% dan e. mengembangkan dan men&aga budaya dan keari*an lokal dalam rangka pelestarian *ungsi lingkungan hidup. BAB CII PENGA'ASAN DAN SANKSI ADMINISTRATI: Ba ian Ke$a"% Pen a<a$an Pa$a+ 6, /!0 ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya wa&ib melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan atas ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. /20 ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota dapat mendelegasikan kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada pe&abat6instansi teknis yang bertanggung &awab di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. /+0 Dalam melaksanakan pengawasan) ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota menetapkan pe&abat pengawas lingkungan hidup yang merupakan pe&abat *ungsional. Pa$a+ 62 ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya wa&ib melakukan pengawasan ketaatan penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan terhadap i8in lingkungan. Pa$a+ 63 ;enteri dapat melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan yang i8in lingkungannya diterbitkan oleh pemerintah daerah &ika Pemerintah menganggap ter&adi pelanggaran yang serius di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pa$a+ 6. /!0 Pe&abat pengawas lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal ,! ayat /+0 berwenang5 a. melakukan pemantauan% b. meminta keterangan% '. membuat salinan dari dokumen dan6atau membuat 'atatan yang diperlukan% d. memasuki tempat tertentu% e. memotret% *. membuat rekaman audio 7isual% g. mengambil sampel%

h. memeriksa peralatan% i. memeriksa instalasi dan6atau alat transportasi% dan6atau &. menghentikan pelanggaran tertentu. /20 Dalam melaksanakan tugasnya) pe&abat pengawas lingkungan hidup dapat melakukan koordinasi dengan pe&abat penyidik pegawai negeri sipil. /+0 Penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan dilarang menghalangi pelaksanaan tugas pe&abat pengawas lingkungan hidup. Pa$a+ 60 (etentuan lebih lan&ut mengenai tata 'ara pengangkatan pe&abat pengawas lingkungan hidup dan tata 'ara pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ,! ayat /+0) Pasal ,+) dan Pasal ,# diatur dalam Peraturan Pemerintah. Ba ian Ke(%a San*$i A(mini$"#a"i; Pa$a+ 62 /!0 ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota menerapkan sanksi administrati* kepada penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan &ika dalam pengawasan ditemukan pelanggaran terhadap i8in lingkungan. /20 9anksi administrati* terdiri atas5 a. teguran tertulis% b. paksaan pemerintah% '. pembekuan i8in lingkungan% atau d. pen'abutan i8in lingkungan. Pa$a+ 66 ;enteri dapat menerapkan sanksi administrati* terhadap penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan &ika Pemerintah menganggap pemerintah daerah se'ara senga&a tidak menerapkan sanksi administrati* terhadap pelanggaran yang serius di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pa$a+ 67 9anksi administrati* sebagaimana dimaksud dalam Pasal ,< tidak membebaskan penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan dari tanggung &awab pemulihan dan pidana.

Pa$a+ 69 Pengenaan sanksi administrati* berupa pembekuan atau pen'abutan i8in lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ,< ayat /20 huru* ' dan huru* d dilakukan apabila penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan tidak melaksanakan paksaan pemerintah. Pa$a+ 70 Paksaan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal ,< ayat / 20 huru* b berupa5 a. penghentian sementara kegiatan produksi% b. pemindahan sarana produksi% '. penutupan saluran pembuangan air limbah atau emisi% d. pembongkaran% e. penyitaan terhadap barang atau alat yang berpotensi menimbulkan pelanggaran% *. penghentian sementara seluruh kegiatan% atau g. tindakan lain yang bertu&uan untuk menghentikan pelanggaran dan tindakan memulihkan *ungsi lingkungan hidup. /20 Pengenaan paksaan pemerintah dapat di&atuhkan tanpa didahului teguran apabila pelanggaran yang dilakukan menimbulkan5 a. an'aman yang sangat serius bagi manusia dan lingkungan hidup% b. dampak yang lebih besar dan lebih luas &ika tidak segera dihentikan pen'emaran dan6atau perusakannya% dan6atau '. kerugian yang lebih besar bagi lingkungan hidup &ika tidak segera dihentikan pen'emaran dan6atau perusakannya. /!0 Pa$a+ 7, 9etiap penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan yang tidak melaksanakan paksaan pemerintah dapat dikenai denda atas setiap keterlambatan pelaksanaan sanksi paksaan pemerintah.

Pa$a+ 72 /!0 ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota berwenang untuk memaksa penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan untuk melakukan pemulihan lingkungan hidup akibat pen'emaran dan6atau perusakan lingkungan hidup yang dilakukannya. /20 ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota berwenang atau dapat menun&uk pihak ketiga untuk melakukan pemulihan lingkungan hidup akibat pen'emaran dan6atau perusakan lingkungan hidup yang dilakukannya atas beban biaya penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan. Pa$a+ 73 (etentuan lebih lan&ut mengenai sanksi administrati* diatur dalam Peraturan Pemerintah. BAB CIII PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN Ba ian Ke$a"% Um%m Pa$a+ 7. /!0 Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan. /20 Pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup dilakukan se'ara suka rela oleh para pihak yang bersengketa. /+0 2ugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa. Ba ian Ke(%a Pen3e+e$aian Sen *e"a Lin *%n an Hi(%) (i L%a# Pen a(i+an Pa$a+ 70 /!0 Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dilakukan untuk men'apai kesepakatan mengenai5 a. bentuk dan besarnya ganti rugi% b. tindakan pemulihan akibat pen'emaran dan6atau perusakan% '. tindakan tertentu untuk men&amin tidak akan terulangnya pen'emaran dan6atau perusakan% dan6atau d. tindakan untuk men'egah timbulnya dampak negati* terhadap lingkungan hidup. /20 Penyelesaian sengketa di luar pengadilan tidak berlaku terhadap tindak pidana lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. /+0 Dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dapat digunakan &asa mediator dan6atau arbiter untuk membantu menyelesaikan sengketa lingkungan hidup. Pa$a+ 72 /!0 ;asyarakat dapat membentuk lembaga penyedia &asa penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang bersi*at bebas dan tidak berpihak. /20 Pemerintah dan pemerintah daerah dapat mem*asilitasi pembentukan lembaga penyedia &asa penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang bersi*at bebas dan tidak berpihak. /+0 (etentuan lebih lan&ut mengenai lembaga penyedia &asa penyelesaian sengketa lingkungan hidup diatur dengan Peraturan Pemerintah. Ba ian Ke"i a Pen3e+e$aian Sen *e"a Lin *%n an Hi(%) Me+a+%i Pen a(i+an Pa#a #a; , Gan"i Ke#% ian (an Pem%+i4an Lin *%n an Pa$a+ 76 /!0 9etiap penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa pen'emaran dan6atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup wa&ib membayar ganti rugi dan6atau melakukan tindakan tertentu. /20 9etiap orang yang melakukan pemindahtanganan) pengubahan si*at dan bentuk usaha) dan6atau kegiatan dari suatu badan usaha yang melanggar hukum tidak melepaskan tanggung &awab hukum dan6atau kewa&iban badan usaha tersebut. /+0 Pengadilan dapat menetapkan pembayaran uang paksa terhadap setiap hari keterlambatan atas pelaksanaan putusan pengadilan.

/#0 :esarnya uang paksa diputuskan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Tan Pa#a #a; 2 %n -a<ab M%"+a*

Pa$a+ 77 9etiap orang yang tindakannya) usahanya) dan6atau kegiatannya menggunakan :+) menghasilkan dan6atau mengelola limbah :+) dan6atau yang menimbulkan an'aman serius terhadap lingkungan hidup bertanggung &awab mutlak atas kerugian yang ter&adi tanpa perlu pembuktian unsur kesalahan. Ten /!0 Pa#a #a; 3 a" Ke(a+%<a#$a %n"%* Pen a&%an G% a"an

Pa$a+ 79 enggat kedaluwarsa untuk menga&ukan gugatan ke pengadilan mengikuti tenggang waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan (itab Undang-Undang Hukum Perdata dan dihitung se&ak diketahui adanya pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup. /20 (etentuan mengenai tenggat kedaluwarsa tidak berlaku terhadap pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh usaha dan6atau kegiatan yang menggunakan dan6atau mengelola :+ serta menghasilkan dan6atau mengelola limbah :+. Pa#a #a; . Ha* G% a" Peme#in"a4 (an Peme#in"a4 Dae#a4 Pa$a+ 90 /!0 Instansi pemerintah dan pemerintah daerah yang bertanggung &awab di bidang lingkungan hidup berwenang menga&ukan gugatan ganti rugi dan tindakan tertentu terhadap usaha dan6atau kegiatan yang menyebabkan pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup. /20 (etentuan lebih lan&ut mengenai kerugian lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 diatur dengan Peraturan ;enteri. Pa#a #a; 0 Ha* G% a" Ma$3a#a*a" Pa$a+ 9, /!0 ;asyarakat berhak menga&ukan gugatan perwakilan kelompok untuk kepentingan dirinya sendiri dan6atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup. /20 2ugatan dapat dia&ukan apabila terdapat kesamaan *akta atau peristiwa) dasar hukum) serta &enis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kelompoknya. /+0 (etentuan mengenai hak gugat masyarakat dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pa#a #a; 2 Ha* G% a" O# ani$a$i Lin *%n an Hi(%) Pa$a+ 92 /!0 Dalam rangka pelaksanaan tanggung &awab perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup) organisasi lingkungan hidup berhak menga&ukan gugatan untuk kepentingan pelestarian *ungsi lingkungan hidup. /20 Hak menga&ukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertentu tanpa adanya tuntutan ganti rugi) ke'uali biaya atau pengeluaran riil. /+0 4rganisasi lingkungan hidup dapat menga&ukan gugatan apabila memenuhi persyaratan5 a. berbentuk badan hukum% b. menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pelestarian *ungsi lingkungan hidup% dan '. telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran dasarnya paling singkat 2 /dua0 tahun. Pa#a #a; 6 G% a"an A(mini$"#a"i; Pa$a+ 93 /!0 9etiap orang dapat menga&ukan gugatan terhadap keputusan tata usaha negara apabila5

badan atau pe&abat tata usaha negara menerbitkan i8in lingkungan kepada usaha dan6atau kegiatan yang wa&ib amdal tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen amdal% b. badan atau pe&abat tata usaha negara menerbitkan i8in lingkungan kepada kegiatan yang wa&ib U(--UP-) tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen U(--UP-% dan6atau '. badan atau pe&abat tata usaha negara yang menerbitkan i8in usaha dan6atau kegiatan yang tidak dilengkapi dengan i8in lingkungan. /20 ata 'ara penga&uan gugatan terhadap keputusan tata usaha negara menga'u pada Hukum 1'ara Peradilan ata Usaha Negara. BAB CI9 PENYIDIKAN DAN PEMBUKTIAN Ba ian Ke$a"% Pen3i(i*an Pa$a+ 9. /!0 9elain penyidik pe&abat polisi Negara Republik Indonesia) pe&abat pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan instansi pemerintah yang lingkup tugas dan tanggung &awabnya di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup diberi wewenang sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Hukum 1'ara Pidana untuk melakukan penyidikan tindak pidana lingkungan hidup. /20 Penyidik pe&abat pegawai negeri sipil berwenang5 a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup% b. melakukan pemeriksaan terhadap setiap orang yang diduga melakukan tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup% '. meminta keterangan dan bahan bukti dari setiap orang berkenaan dengan peristiwa tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup% d. melakukan pemeriksaan atas pembukuan) 'atatan) dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup% e. melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti) pembukuan) 'atatan) dan dokumen lain% *. melakukan penyitaan terhadap bahan dan barang hasil pelanggaran yang dapat di&adikan bukti dalam perkara tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup% g. meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup% h. menghentikan penyidikan% i. memasuki tempat tertentu) memotret) dan6atau membuat rekaman audio 7isual% &. melakukan penggeledahan terhadap badan) pakaian) ruangan) dan6atau tempat lain yang diduga merupakan tempat dilakukannya tindak pidana% dan6atau k. menangkap dan menahan pelaku tindak pidana. /+0 Dalam melakukan penangkapan dan penahanan sebagaimana dimaksud pada ayat /20 huru* k) penyidik pe&abat pegawai negeri sipil berkoordinasi dengan penyidik pe&abat polisi Negara Republik Indonesia. /#0 Dalam hal penyidik pe&abat pegawai negeri sipil melakukan penyidikan) penyidik pe&abat pegawai negeri sipil memberitahukan kepada penyidik pe&abat polisi Negara Republik Indonesia dan penyidik pe&abat polisi Negara Republik Indonesia memberikan bantuan guna kelan'aran penyidikan. /$0 Penyidik pe&abat pegawai negeri sipil memberitahukan dimulainya penyidikan kepada penuntut umum dengan tembusan kepada penyidik pe&abat polisi Negara Republik Indonesia. /<0 Hasil penyidikan yang telah dilakukan oleh penyidik pegawai negeri sipil disampaikan kepada penuntut umum. Pa$a+ 90 /!0 Dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana lingkungan hidup) dapat dilakukan penegakan hukum terpadu antara penyidik pegawai negeri sipil) kepolisian) dan ke&aksaan di bawah koordinasi ;enteri. /20 (etentuan lebih lan&ut mengenai pelaksanaan penegakan hukum terpadu diatur dengan peraturan perundang-undangan. Ba ian Ke(%a Pemb%*"ian Pa$a+ 92 1lat bukti yang sah dalam tuntutan tindak pidana lingkungan hidup terdiri atas5 a. keterangan saksi%

a.

b. '. d. e. *. yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

keterangan ahli% surat% petun&uk% keterangan terdakwa% dan6atau alat bukti lain) termasuk alat bukti BAB C9 KETENTUAN PIDANA

Pa$a+ 96 indak pidana dalam undang-undang ini merupakan ke&ahatan. Pa$a+ 97 /!0 9etiap orang yang dengan senga&a melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien) baku mutu air) baku mutu air laut) atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup) dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat + /tiga0 tahun dan paling lama !. /sepuluh0 tahun dan denda paling sedikit Rp+............).. /tiga miliar rupiah0 dan paling banyak Rp!.............).. /sepuluh miliar rupiah0. /20 1pabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 mengakibatkan orang luka dan6atau bahaya kesehatan manusia) dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat # /empat0 tahun dan paling lama !2 /dua belas0 tahun dan denda paling sedikit Rp#............).. /empat miliar rupiah0 dan paling banyak Rp!2............).. /dua belas miliar rupiah0. /+0 1pabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 mengakibatkan orang luka berat atau mati) dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat $ /lima0 tahun dan paling lama !$ /lima belas0 tahun dan denda paling sedikit Rp$............).. /lima miliar rupiah0 dan paling banyak Rp!$............).. /lima belas miliar rupiah0. Pa$a+ 99 /!0 9etiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien) baku mutu air) baku mutu air laut) atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup) dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat ! /satu0 tahun dan paling lama + /tiga0 tahun dan denda paling sedikit Rp!............).. /satu miliar rupiah0 dan paling banyak Rp+............).. /tiga miliar rupiah0. /20 1pabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 mengakibatkan orang luka dan6atau bahaya kesehatan manusia) dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat 2 /dua0 tahun dan paling lama < /enam0 tahun dan denda paling sedikit Rp2............).. /dua miliar rupiah0 dan paling banyak Rp<............).. /enam miliar rupiah0. /+0 1pabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 mengakibatkan orang luka berat atau mati) dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat + /tiga0 tahun dan paling lama " /sembilan0 tahun dan denda paling sedikit Rp+............).. /tiga miliar rupiah0 dan paling banyak Rp"............).. /sembilan miliar rupiah0. Pa$a+ ,00 9etiap orang yang melanggar baku mutu air limbah) baku mutu emisi) atau baku mutu gangguan dipidana) dengan pidana pen&ara paling lama + /tiga0 tahun dan denda paling banyak Rp+............).. /tiga miliar rupiah0. /20 indak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 hanya dapat dikenakan apabila sanksi administrati* yang telah di&atuhkan tidak dipatuhi atau pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali. /!0 Pa$a+ ,0, 9etiap orang yang melepaskan dan6atau mengedarkan produk rekayasa genetik ke media lingkungan hidup yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau i8in lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal <" ayat /!0 huru* g) dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat ! /satu0 tahun dan paling lama + /tiga0 tahun dan denda paling sedikit Rp!............).. /satu miliar rupiah0 dan paling banyak Rp+............).. /tiga miliar rupiah0. Pa$a+ ,02 9etiap orang yang melakukan pengelolaan limbah :+ tanpa i8in sebagaimana dimaksud dalam Pasal $" ayat /#0) dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat ! /satu0 tahun dan paling lama + /tiga0 tahun dan denda paling sedikit Rp!............).. /satu miliar rupiah0 dan paling banyak

Rp+............).. /tiga miliar rupiah0. Pa$a+ ,03 9etiap orang yang menghasilkan limbah :+ dan tidak melakukan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal $") dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat ! /satu0 tahun dan paling lama + /tiga0 tahun dan denda paling sedikit Rp!............).. /satu miliar rupiah0 dan paling banyak Rp+............).. /tiga miliar rupiah0. Pa$a+ ,0. 9etiap orang yang melakukan dumping limbah dan6atau bahan ke media lingkungan hidup tanpa i8in sebagaimana dimaksud dalam Pasal <.) dipidana dengan pidana pen&ara paling lama + /tiga0 tahun dan denda paling banyak Rp+............).. /tiga miliar rupiah0. Pa$a+ ,00 9etiap orang yang memasukkan limbah ke dalam wilayah Negara (esatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal <" ayat /!0 huru* ' dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat # /empat0 tahun dan paling lama !2 /dua belas0 tahun dan denda paling sedikit Rp#............).. /empat miliar rupiah0 dan paling banyak Rp!2............).. / dua belas miliar rupiah0. Pa$a+ ,02 9etiap orang yang memasukkan limbah :+ ke dalam wilayah Negara (esatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal <" ayat /!0 huru* d) dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat $ /lima0 tahun dan paling lama !$ /lima belas0 tahun dan denda paling sedikit Rp$............).. /lima miliar rupiah0 dan paling banyak Rp!$............).. /lima belas miliar rupiah0. Pa$a+ ,06 9etiap orang yang memasukkan :+ yang dilarang menurut peraturan perundangAundangan ke dalam wilayah Negara (esatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal <" ayat /!0 huru* b) dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat $ /lima0 tahun dan paling lama !$ /lima belas0 tahun dan denda paling sedikit Rp$............).. /lima miliar rupiah0 dan paling banyak Rp!$............).. /lima belas miliar rupiah0. Pa$a+ ,07 9etiap orang yang melakukan pembakaran lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal <" ayat /!0 huru* h) dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat + /tiga0 tahun dan paling lama !. /sepuluh0 tahun dan denda paling sedikit Rp+............).. /tiga miliar rupiah0 dan paling banyak Rp!.............).. /sepuluh miliar rupiah0. Pa$a+ ,09 9etiap orang yang melakukan usaha dan6atau kegiatan tanpa memiliki i8in lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal +< ayat /!0) dipidana dengan pidana pen&ara paling singkat ! /satu0 tahun dan paling lama + /tiga0 tahun dan denda paling sedikit Rp!............).. /satu miliar rupiah0 dan paling banyak Rp+............).. /tiga miliar rupiah0. Pa$a+ ,,0 9etiap orang yang menyusun amdal tanpa memiliki serti*ikat kompetensi penyusun amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal <" ayat /!0 huru* i) dipidana dengan pidana pen&ara paling lama + /tiga0 tahun dan denda paling banyak Rp+............).. /tiga miliar rupiah0. Pa$a+ ,,, /!0 Pe&abat pemberi i8in lingkungan yang menerbitkan i8in lingkungan tanpa dilengkapi dengan amdal atau U(--UP- sebagaimana dimaksud dalam Pasal +, ayat /!0 dipidana dengan pidana pen&ara paling lama + /tiga0 tahun dan denda paling banyak Rp+............).. /tiga miliar rupiah0. /20 Pe&abat pemberi i8in usaha dan6atau kegiatan yang menerbitkan i8in usaha dan6atau kegiatan tanpa dilengkapi dengan i8in lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal #. ayat /!0 dipidana dengan pidana pen&ara paling lama + /tiga0 tahun dan denda paling banyak Rp+............).. /tiga miliar rupiah0. Pa$a+ ,,2 9etiap pe&abat berwenang yang dengan senga&a tidak melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan terhadap peraturan perundangundangan dan i8in lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ,! dan Pasal ,2) yang mengakibatkan ter&adinya pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia) dipidana dengan pidana pen&ara paling lama ! /satu0 tahun atau denda paling banyak Rp$..........).. /lima ratus &uta rupiah0.

Pa$a+ ,,3 9etiap orang yang memberikan in*ormasi palsu) menyesatkan) menghilangkan in*ormasi) merusak in*ormasi) atau memberikan keterangan yang tidak benar yang diperlukan dalam kaitannya dengan pengawasan dan penegakan hukum yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal <" ayat /!0 huru* & dipidana dengan pidana pen&ara paling lama ! /satu0 tahun dan denda paling banyak Rp!............).. /satu miliar rupiah0. Pa$a+ ,,. 9etiap penanggung &awab usaha dan6atau kegiatan yang tidak melaksanakan paksaan pemerintah dipidana dengan pidana pen&ara paling lama ! /satu0 tahun dan denda paling banyak Rp!............).. /satu miliar rupiah0. Pa$a+ ,,0 9etiap orang yang dengan senga&a men'egah) menghalang-halangi) atau menggagalkan pelaksanaan tugas pe&abat pengawas lingkungan hidup dan6atau pe&abat penyidik pegawai negeri sipil dipidana dengan pidana pen&ara paling lama ! /satu0 tahun dan denda paling banyak Rp$..........).. /lima ratus &uta rupiah0. Pa$a+ ,,2 /!0 1pabila tindak pidana lingkungan hidup dilakukan oleh) untuk) atau atas nama badan usaha) tuntutan pidana dan sanksi pidana di&atuhkan kepada5 a. badan usaha% dan6atau b. orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana tersebut atau orang yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana tersebut. /20 1pabila tindak pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat /!0 dilakukan oleh orang) yang berdasarkan hubungan ker&a atau berdasarkan hubungan lain yang bertindak dalam lingkup ker&a badan usaha) sanksi pidana di&atuhkan terhadap pemberi perintah atau pemimpin dalam tindak pidana tersebut tanpa memperhatikan tindak pidana tersebut dilakukan se'ara sendiri atau bersama-sama. Pa$a+ ,,6 >ika tuntutan pidana dia&ukan kepada pemberi perintah atau pemimpin tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal !!< ayat /!0 huru* b) an'aman pidana yang di&atuhkan berupa pidana pen&ara dan denda diperberat dengan sepertiga. Pa$a+ ,,7 erhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal !!< ayat /!0 huru* a) sanksi pidana di&atuhkan kepada badan usaha yang diwakili oleh pengurus yang berwenang mewakili di dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan selaku pelaku *ungsional. Pa$a+ ,,9 9elain pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini) terhadap badan usaha dapat dikenakan pidana tambahan atau tindakan tata tertib berupa5 a. perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana% b. penutupan seluruh atau sebagian tempat usaha dan6atau kegiatan% '. perbaikan akibat tindak pidana% d. pewa&iban menger&akan apa yang dilalaikan tanpa hak% dan6atau e. penempatan perusahaan di bawah pengampuan paling lama + /tiga0 tahun. Pa$a+ ,20 Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal !!" huru* a) huru* b) huru* ') dan huru* d) &aksa berkoordinasi dengan instansi yang bertanggung &awab di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk melaksanakan eksekusi. /20 Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal !!" huru* e) Pemerintah berwenang untuk mengelola badan usaha yang di&atuhi sanksi penempatan di bawah pengampuan untuk melaksanakan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. /!0 BAB C9I KETENTUAN PERALIHAN Pa$a+ ,2,

/!0 Pada saat berlakunya Undang-Undang ini) dalam waktu paling lama 2 /dua0 usaha dan6atau kegiatan yang telah memiliki i8in usaha dan6atau kegiatan memiliki dokumen amdal wa&ib menyelesaikan audit lingkungan hidup. /20 Pada saat berlakunya Undang-Undang ini) dalam waktu paling lama 2 /dua0 usaha dan6atau kegiatan yang telah memiliki i8in usaha dan6atau kegiatan memiliki U(--UP- wa&ib membuat dokumen pengelolaan lingkungan hidup.

tahun) setiap tetapi belum tahun) setiap tetapi belum

Pa$a+ ,22 /!0 Pada saat berlakunya Undang-Undang ini) dalam waktu paling lama ! /satu0 tahun) setiap penyusun amdal wa&ib memiliki serti*ikat kompetensi penyusun amdal. /20 Pada saat berlakunya Undang-Undang ini) dalam waktu paling lama ! /satu0 tahun) setiap auditor lingkungan hidup wa&ib memiliki serti*ikat kompetensi auditor lingkungan hidup. Pa$a+ ,23 9egala i8in di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang telah dikeluarkan oleh ;enteri) gubernur) atau bupati6walikota sesuai dengan kewenangannya wa&ib diintegrasikan ke dalam i8in lingkungan paling lama ! /satu0 tahun se&ak Undang-Undang ini ditetapkan. BAB C9II KETENTUAN PENUTUP Pa$a+ ,2. Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku) semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 2+ ahun !"", tentang Pengelolaan -ingkungan Hidup /-embaran Negara Republik Indonesia ahun !"", Nomor <8) ambahan -embaran Negara Republik Indonesia Nomor +<""0 dinyatakan masih tetap berlaku sepan&ang tidak bertentangan atau belum diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan Undang-Undang ini. Pa$a+ ,20 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku) Undang-Undang Nomor 2+ ahun !"", tentang Pengelolaan -ingkungan Hidup /-embaran Negara Republik Indonesia ahun !"", Nomor <8) ambahan -embaran Negara Republik Indonesia Nomor +<""0 di'abut dan dinyatakan tidak berlaku. Pa$a+ ,22 Peraturan pelaksanaan yang diamanatkan dalam Undang-Undang ini ditetapkan paling lama ! /satu0 tahun terhitung se&ak Undang-Undang ini diberlakukan. Pa$a+ ,26 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 1gar setiap orang mengetahuinya) memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam -embaran Negara Republik Indonesia. Disahkan di >akarta pada tanggal + 4ktober 2.." PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, T"( DR= H= SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di >akarta pada tanggal + 4ktober 2.." ;3N 3RI HU(U; D1N H1( 1919I ;1NU9I1 R3PU:-I( IND4N39I1) ttd 1NDI ;1 1-1 1

-3;:1R1N N321R1 R3PU:-I( IND4N39I1 1HUN 2.." N4;4R !#.

PEN-ELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP I= !. UMUM Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia ahun !"#$ menyatakan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak konstitusional bagi setiap warga negara Indonesia. 4leh karena itu) negara) pemerintah) dan seluruh pemangku kepentingan berkewa&iban untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pelaksanaan pembangunan berkelan&utan agar lingkungan hidup Indonesia dapat tetap men&adi sumber dan penun&ang hidup bagi rakyat Indonesia serta makhluk hidup lain. Negara (esatuan Republik Indonesia terletak pada posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan 'ua'a serta musim yang menghasilkan kondisi alam yang tinggi nilainya. Di samping itu Indonesia mempunyai garis pantai terpan&ang kedua di dunia dengan &umlah penduduk yang besar. Indonesia mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang melimpah. (ekayaan itu perlu dilindungi dan dikelola dalam suatu sistem perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terpadu dan terintegrasi antara lingkungan laut) darat) dan udara berdasarkan wawasan Nusantara. Indonesia &uga berada pada posisi yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Dampak tersebut meliputi turunnya produksi pangan) terganggunya ketersediaan air) tersebarnya hama dan penyakit tanaman serta penyakit manusia) naiknya permukaan laut) tenggelamnya pulau-pulau ke'il) dan punahnya keanekaragaman hayati. (etersediaan sumber daya alam se'ara kuantitas ataupun kualitas tidak merata) sedangkan kegiatan pembangunan membutuhkan sumber daya alam yang semakin meningkat. (egiatan pembangunan &uga mengandung risiko ter&adinya pen'emaran dan kerusakan lingkungan. (ondisi ini dapat mengakibatkan daya dukung) daya tampung) dan produkti7itas lingkungan hidup menurun yang pada akhirnya men&adi beban sosial. 4leh karena itu) lingkungan hidup Indonesia harus dilindungi dan dikelola dengan baik berdasarkan asas tanggung &awab negara) asas keberlan&utan) dan asas keadilan. 9elain itu) pengelolaan lingkungan hidup harus dapat memberikan keman*aatan ekonomi) sosial) dan budaya yang dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian) demokrasi lingkungan) desentralisasi) serta pengakuan dan penghargaan terhadap keari*an lokal dan keari*an lingkungan. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menuntut dikembangkannya suatu sistem yang terpadu berupa suatu kebi&akan nasional perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilaksanakan se'ara taat asas dan konsekuen dari pusat sampai ke daerah. +. Penggunaan sumber daya alam harus selaras) serasi) dan seimbang dengan *ungsi lingkungan hidup. 9ebagai konsekuensinya) kebi&akan) ren'ana) dan6atau program pembangunan harus di&iwai oleh kewa&iban melakukan pelestarian lingkungan hidup dan mewu&udkan tu&uan pembangunan berkelan&utan. Undang-Undang ini mewa&ibkan Pemerintah dan pemerintah daerah untuk membuat ka&ian lingkungan hidup strategis /(-H90 untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelan&utan telah men&adi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan6atau kebi&akan) ren'ana) dan6atau program. Dengan perkataan lain) hasil (-H9 harus di&adikan dasar bagi kebi&akan) ren'ana dan6atau program pembangunan dalam suatu wilayah. 1pabila hasil (-H9 menyatakan bahwa daya dukung dan daya tampung sudah terlampaui) kebi&akan) ren'ana) dan6atau program pembangunan tersebut wa&ib diperbaiki sesuai dengan rekomendasi (-H9 dan segala usaha dan6atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi. #. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan kualitas hidup dan mengubah gaya hidup manusia. Pemakaian produk berbasis kimia telah meningkatkan produksi limbah bahan berbahaya dan bera'un. Hal itu menuntut dikembangkannya sistem

2.

pembuangan yang aman dengan risiko yang ke'il bagi lingkungan hidup) kesehatan) dan kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Di samping menghasilkan produk yang berman*aat bagi masyarakat) industrialisasi &uga menimbulkan dampak) antara lain) dihasilkannya limbah bahan berbahaya dan bera'un) yang apabila dibuang ke dalam media lingkungan hidup dapat mengan'am lingkungan hidup) kesehatan) dan kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Dengan menyadari hal tersebut) bahan berbahaya dan bera'un beserta limbahnya perlu dilindungi dan dikelola dengan baik. =ilayah Negara (esatuan Republik Indonesia harus bebas dari buangan limbah bahan berbahaya dan bera'un dari luar wilayah Indonesia. ;enyadari potensi dampak negati* yang ditimbulkan sebagai konsekuensi dari pembangunan) terus dikembangkan upaya pengendalian dampak se'ara dini. 1nalisis mengenai dampak lingkungan /amdal0 adalah salah satu perangkat preemti* pengelolaan lingkungan hidup yang terus diperkuat melalui peningkatkan akuntabilitas dalam pelaksanaan penyusunan amdal dengan mempersyaratkan lisensi bagi penilai amdal dan diterapkannya serti*ikasi bagi penyusun dokumen amdal) serta dengan memper&elas sanksi hukum bagi pelanggar di bidang amdal. 1mdal &uga men&adi salah satu persyaratan utama dalam memperoleh i8in lingkungan yang mutlak dimiliki sebelum diperoleh i8in usaha. $. Upaya pre7enti* dalam rangka pengendalian dampak lingkungan hidup perlu dilaksanakan dengan mendayagunakan se'ara maksimal instrumen pengawasan dan peri8inan. Dalam hal pen'emaran dan kerusakan lingkungan hidup sudah ter&adi) perlu dilakukan upaya represi* berupa penegakan hukum yang e*ekti*) konsekuen) dan konsisten terhadap pen'emaran dan kerusakan lingkungan hidup yang sudah ter&adi. 9ehubungan dengan hal tersebut) perlu dikembangkan satu sistem hukum perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang &elas) tegas) dan menyeluruh guna men&amin kepastian hukum sebagai landasan bagi perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam serta kegiatan pembangunan lain. Undang-Undang ini &uga mendayagunakan berbagai ketentuan hukum) baik hukum administrasi) hukum perdata) maupun hukum pidana. (etentuan hukum perdata meliputi penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dan di dalam pengadilan. Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di dalam pengadilan meliputi gugatan perwakilan kelompok) hak gugat organisasi lingkungan) ataupun hak gugat pemerintah. ;elalui 'ara tersebut diharapkan selain akan menimbulkan e*ek &era &uga akan meningkatkan kesadaran seluruh pemangku kepentingan tentang betapa pentingnya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup demi kehidupan generasi masa kini dan masa depan. <. Penegakan hukum pidana dalam Undang-Undang ini memperkenalkan an'aman hukuman minimum di samping maksimum) perluasan alat bukti) pemidanaan bagi pelanggaran baku mutu) keterpaduan penegakan hukum pidana) dan pengaturan tindak pidana korporasi. Penegakan hukum pidana lingkungan tetap memperhatikan asas ultimum remedium yang mewa&ibkan penerapan penegakan hukum pidana sebagai upaya terakhir setelah penerapan penegakan hukum administrasi dianggap tidak berhasil. Penerapan asas ultimum remedium ini hanya berlaku bagi tindak pidana *ormil tertentu) yaitu pemidanaan terhadap pelanggaran baku mutu air limbah) emisi) dan gangguan. Perbedaan mendasar antara Undang-Undang Nomor 2+ ahun !"", tentang Pengelolaan -ingkungan Hidup dengan Undang-Undang ini adalah adanya penguatan yang terdapat dalam Undang-Undang ini tentang prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang didasarkan pada tata kelola pemerintahan yang baik karena dalam setiap proses perumusan dan penerapan instrumen pen'egahan pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup serta penanggulangan dan penegakan hukum mewa&ibkan pengintegrasian aspek transparansi) partisipasi) akuntabilitas) dan keadilan. a. b. '. d. 9elain itu) Undang-Undang ini &uga mengatur5 keutuhan unsur-unsur pengelolaan lingkungan hidup% ke&elasan kewenangan antara pusat dan daerah% penguatan pada upaya pengendalian lingkungan hidup% penguatan instrumen pen'egahan pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup) yang meliputi instrumen ka&ian lingkungan hidup strategis) tata ruang) baku mutu lingkungan hidup) kriteria baku kerusakan lingkungan hidup) amdal) upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup)

,.

8.

e. *. g. h. i. &. k. ".

peri8inan) instrumen ekonomi lingkungan hidup) peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan hidup) anggaran berbasis lingkungan hidup) analisis risiko lingkungan hidup) dan instrumen lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi% pendayagunaan peri8inan sebagai instrumen pengendalian% pendayagunaan pendekatan ekosistem% kepastian dalam merespons dan mengantisipasi perkembangan lingkungan global% penguatan demokrasi lingkungan melalui akses in*ormasi) akses partisipasi) dan akses keadilan serta penguatan hak-hak masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup% penegakan hukum perdata) administrasi) dan pidana se'ara lebih &elas% penguatan kelembagaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih e*ekti* dan responsi*% dan penguatan kewenangan pe&abat pengawas lingkungan hidup dan penyidik pegawai negeri sipil lingkungan hidup.

Undang-Undang ini memberikan kewenangan yang luas kepada ;enteri untuk melaksanakan seluruh kewenangan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta melakukan koordinasi dengan instansi lain. ;elalui Undang-Undang ini &uga) Pemerintah memberi kewenangan yang sangat luas kepada pemerintah daerah dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah masing-masing yang tidak diatur dalam Undang-Undang Nomor 2+ ahun !"", tentang Pengelolaan -ingkungan Hidup. 4leh karena itu) lembaga yang mempunyai beban ker&a berdasarkan Undang-Undang ini tidak 'ukup hanya suatu organisasi yang menetapkan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kebi&akan) tetapi dibutuhkan suatu organisasi dengan porto*olio menetapkan) melaksanakan) dan mengawasi kebi&akan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 9elain itu) lembaga ini diharapkan &uga mempunyai ruang lingkup wewenang untuk mengawasi sumber daya alam untuk kepentingan konser7asi. Untuk men&amin terlaksananya tugas pokok dan *ungsi lembaga tersebut dibutuhkan dukungan pendanaan dari anggaran pendapatan dan belan&a negara yang memadai untuk Pemerintah dan anggaran pendapatan dan belan&a daerah yang memadai untuk pemerintah daerah.

II= PASAL DEMI PASAL Pasal ! Bukup &elas. Pasal 2 Huru* a Cang dimaksud dengan Dasas tanggung &awab negaraE adalah5 a. negara men&amin peman*aatan sumber daya alam akan memberikan man*aat yang sebesar-besarnya bagi kese&ahteraan dan mutu hidup rakyat) baik generasi masa kini maupun generasi masa depan. b. negara men&amin hak warga negara atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. '. negara men'egah dilakukannya kegiatan peman*aatan sumber daya alam yang menimbulkan pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup. Huru* b Cang dimaksud dengan Dasas kelestarian dan keberlan&utanE adalah bahwa setiap orang memikul kewa&iban dan tanggung &awab terhadap generasi mendatang dan terhadap sesamanya dalam satu generasi dengan melakukan upaya pelestarian daya dukung ekosistem dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup. Huru* ' Cang dimaksud dengan Dasas keserasian dan keseimbanganE adalah bahwa peman*aatan lingkungan hidup harus memperhatikan berbagai aspek seperti kepentingan ekonomi) sosial) budaya) dan perlindungan serta pelestarian ekosistem. Huru* d Cang dimaksud dengan Dasas keterpaduanE adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilakukan dengan memadukan berbagai unsur atau menyinergikan berbagai komponen terkait.

Huru* e Cang dimaksud dengan Dasas man*aatE adalah bahwa segala usaha dan6atau kegiatan pembangunan yang dilaksanakan disesuaikan dengan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk peningkatan kese&ahteraan masyarakat dan harkat manusia selaras dengan lingkungannya. Huru* * Cang dimaksud dengan Dasas kehati-hatianE adalah bahwa ketidakpastian mengenai dampak suatu usaha dan6atau kegiatan karena keterbatasan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan merupakan alasan untuk menunda langkah-langkah meminimalisasi atau menghindari an'aman terhadap pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup. Huru* g Cang dimaksud dengan Dasas keadilanE adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus men'erminkan keadilan se'ara proporsional bagi setiap warga negara) baik lintas daerah) lintas generasi) maupun lintas gender. Huru* h Cang dimaksud dengan Dasas ekoregionE adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan karakteristik sumber daya alam) ekosistem) kondisi geogra*is) budaya masyarakat setempat) dan keari*an lokal. Huru* i Cang dimaksud dengan Dasas keanekaragaman hayatiE adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan upaya terpadu untuk mempertahankan keberadaan) keragaman) dan keberlan&utan sumber daya alam hayati yang terdiri atas sumber daya alam nabati dan sumber daya alam hewani yang bersama dengan unsur nonhayati di sekitarnya se'ara keseluruhan membentuk ekosistem. Huru* & Cang dimaksud dengan Dasas pen'emar membayarE adalah bahwa setiap penanggung &awab yang usaha dan6atau kegiatannya menimbulkan pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup wa&ib menanggung biaya pemulihan lingkungan. Huru* k Cang dimaksud dengan Dasas partisipati*E adalah bahwa setiap anggota masyarakat didorong untuk berperan akti* dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup) baik se'ara langsung maupun tidak langsung. Huru* l Cang dimaksud dengan Dasas keari*an lokalE adalah bahwa dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat. Huru* m Cang dimaksud dengan Dasas tata kelola pemerintahan yang baikE adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di&iwai oleh prinsip partisipasi) transparansi) akuntabilitas) e*isiensi) dan keadilan. Huru* n Cang dimaksud dengan Dasas otonomi daerahE adalah bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah dalam bingkai Negara (esatuan Republik Indonesia. Pasal + Bukup &elas. Pasal # Bukup &elas. Pasal $ Bukup &elas. Pasal < Bukup &elas. Pasal ,

Bukup &elas. Pasal 8 Bukup &elas. Pasal " Bukup &elas. Pasal !. 1yat /!0 Bukup &elas. 1yat /20 Huru* a Bukup &elas. Huru* b Bukup &elas. Huru* ' Bukup &elas. Huru* d (eari*an lokal dalam ayat ini termasuk hak ulayat yang diakui oleh DPRD. Huru* e Bukup &elas. Huru* * Bukup &elas. 1yat /+0 Bukup &elas. 1yat /#0 Bukup &elas. 1yat /$0 Bukup &elas. Pasal !! Bukup &elas. Pasal !2 Bukup &elas. Pasal !+ 1yat /!0 Pengendalian pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup yang dimaksud dalam ketentuan ini) antara lain pengendalian5 a. pen'emaran air) udara) dan laut% dan b. kerusakan ekosistem dan kerusakan akibat perubahan iklim. 1yat /20 Bukup &elas. 1yat /+0 Bukup &elas. Pasal !# Bukup &elas. Pasal !$ 1yat /!0 Cang dimaksud dengan DwilayahE adalah ruang yang merupakan kesatuan geogra*is beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan6atau aspek *ungsional. 1yat /20 Huru* a Bukup &elas. Huru* b Dampak dan6atau risiko lingkungan hidup yang dimaksud meliputi5

a. b. '. d. e. *. g.

perubahan iklim% kerusakan) kemerosotan) dan6atau kepunahan keanekaragaman hayati% peningkatan intensitas dan 'akupan wilayah ben'ana ban&ir) longsor) kekeringan) dan6atau kebakaran hutan dan lahan% penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam% peningkatan alih *ungsi kawasan hutan dan6atau lahan% peningkatan &umlah penduduk miskin atau teran'amnya keberlan&utan penghidupan sekelompok masyarakat% dan6atau peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.

1yat /+0 Bukup &elas. Pasal !< Bukup &elas. Pasal !, Bukup &elas. Pasal !8 1yat /!0 Pelibatan masyarakat dilakukan melalui dialog) diskusi) dan konsultasi publik. 1yat /20 Bukup &elas. Pasal !" Bukup &elas. Pasal 2. 1yat /!0 Bukup &elas. 1yat /20 Huru* a Cang dimaksud dengan Dbaku mutu airE adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup) 8at) energi) atau komponen yang ada atau harus ada) dan6atau unsur pen'emar yang ditenggang keberadaannya di dalam air. Huru* b Cang dimaksud dengan Dbaku mutu air limbahE adalah ukuran batas atau kadar polutan yang ditenggang untuk dimasukkan ke media air . Huru* ' Cang dimaksud dengan Dbaku mutu air lautE adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup) 8at) energi) atau komponen yang ada atau harus ada dan6atau unsur pen'emar yang ditenggang keberadaannya di dalam air laut. Huru* d Cang dimaksud dengan Dbaku mutu udara ambienE adalah ukuran batas atau kadar 8at) energi) dan6atau komponen yang seharusnya ada) dan6atau unsur pen'emar yang ditenggang keberadaannya dalam udara ambien. Huru* e Cang dimaksud dengan Dbaku mutu emisiE adalah ukuran batas atau kadar polutan yang ditenggang untuk dimasukkan ke media udara. Huru* * Cang dimaksud dengan Dbaku mutu gangguanE adalah ukuran batas unsur pen'emar yang ditenggang keberadaannya yang meliputi unsur getaran) kebisingan) dan kebauan. Huru* g Bukup &elas. 1yat /+0 Bukup &elas. 1yat /#0 Bukup &elas. 1yat /$0 Bukup &elas.

Pasal 2! 1yat /!0 Bukup &elas. 1yat /20 Bukup &elas. 1yat /+0 Huru* a Cang dimaksud dengan Dproduksi biomassaE adalah bentuk-bentuk peman*aatan sumber daya tanah untuk menghasilkan biomassa. Cang dimaksud dengan Dkriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassaE adalah ukuran batas perubahan si*at dasar tanah yang dapat ditenggang berkaitan dengan kegiatan produksi biomassa. (riteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa men'akup lahan pertanian atau lahan budi daya dan hutan. Huru* b Cang dimaksud dengan Dkriteria baku kerusakan terumbu karangE adalah ukuran batas perubahan *isik dan6atau hayati terumbu karang yang dapat ditenggang. Huru* ' Cang dimaksud dengan Dkerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan6atau lahanE adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang berupa kerusakan dan6atau pen'emaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan6atau lahan yang diakibatkan oleh suatu usaha dan6atau kegiatan. Huru* d Bukup &elas. Huru* e Bukup &elas. Huru* * Bukup &elas. Huru* g Bukup &elas. Huru* h Bukup &elas. 1yat /#0 Bukup &elas. 1yat /$0 Bukup &elas. Pasal 22 Bukup &elas. Pasal 2 3 A3a" @,A Huru* a Bukup &elas = Huru* b Bukup &elas = Huru* ' Bukup &elas. Huru* d Bukup &elas. Huru* e Bukup &elas. Huru* * >asad renik dalam huru* ini termasuk produk rekayasa genetik. Huru* g Bukup &elas. Huru* h Bukup &elas. Huru* i Bukup &elas. 1yat /20

Bukup &elas = Pasal 2# Bukup &elas. Pasal 2$ Huru* a Bukup &elas. Huru* b Bukup &elas. Huru* ' Bukup &elas. Huru* d Bukup &elas. Huru* e Bukup &elas. Huru* * Ren'ana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dimaksudkan untuk menghindari) meminimalkan) memitigasi) dan6atau mengompensasikan dampak suatu usaha dan6atau kegiatan. Pasal 2< 1yat /!0 Pelibatan masyarakat dilaksanakan dalam proses pengumuman dan konsultasi publik dalam rangka men&aring saran dan tanggapan. 1yat /20 Bukup &elas. 1yat /+0 Bukup &elas. 1yat /#0 Bukup &elas. Pasal 2, Cang dimaksud dengan Dpihak lainE antara lain lembaga penyusun amdal atau konsultan. Pasal 28 Bukup &elas. Pasal 2" Bukup &elas. Pasal +. Bukup &elas. Pasal +! Bukup &elas. Pasal +2 Bukup &elas. Pasal ++ Bukup &elas. Pasal +# Bukup &elas. Pasal +$ Bukup &elas. Pasal +< 1yat /!0 Bukup &elas. 1yat /20 Rekomendasi U(--UP- dinilai oleh tim teknis instansi lingkungan hidup. 1yat /+0 Bukup &elas.

1yat /#0 Bukup &elas. Pasal +, Bukup &elas. Pasal +8 Bukup &elas. Pasal +" 1yat /!0 Pengumuman dalam Pasal ini merupakan pelaksanaan atas keterbukaan in*ormasi. Pengumuman tersebut memungkinkan peran serta masyarakat) khususnya yang belum menggunakan kesempatan dalam prosedur keberatan) dengar pendapat) dan lain-lain dalam proses pengambilan keputusan i8in. 1yat /20 Bukup &elas. Pasal #. 1yat /!0 Cang dimaksud dengan i8in usaha dan6atau kegiatan dalam ayat ini termasuk i8in yang disebut dengan nama lain seperti i8in operasi dan i8in konstruksi. 1yat /20 Bukup &elas. 1yat /+0 Perubahan yang dimaksud dalam ayat ini) antara lain) karena kepemilikan beralih) perubahan teknologi) penambahan atau pengurangan kapasitas produksi) dan6atau lokasi usaha dan6atau kegiatan yang berpindah tempat. Pasal #! Bukup &elas. Pasal #2 1yat /!0 Bukup &elas. 1yat /20 Huru* a Cang dimaksud dengan Dinstrumen ekonomi dalam peren'anaan pembangunanE adalah upaya internalisasi aspek lingkungan hidup ke dalam peren'anaan dan penyelenggaraan pembangunan dan kegiatan ekonomi. Huru* b Cang dimaksud dengan Dpendanaan lingkunganE adalah suatu sistem dan mekanisme penghimpunan dan pengelolaan dana yang digunakan bagi pembiayaan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pendanaan lingkungan berasal dari berbagai sumber) misalnya pungutan) hibah) dan lainnya. Huru* ' Insenti* merupakan upaya memberikan dorongan atau daya tarik se'ara moneter dan6atau nonmoneter kepada setiap orang ataupun Pemerintah dan pemerintah daerah agar melakukan kegiatan yang berdampak positi* pada 'adangan sumber daya alam dan kualitas *ungsi lingkungan hidup. Disinsenti* merupakan pengenaan beban atau an'aman se'ara moneter dan6atau nonmoneter kepada setiap orang ataupun Pemerintah dan pemerintah daerah agar mengurangi kegiatan yang berdampak negati* pada 'adangan sumber daya alam dan kualitas *ungsi lingkungan hidup. Pasal #+ 1yat /!0 Huru* a Cang dimaksud dengan Dnera'a sumber daya alamE adalah gambaran mengenai 'adangan sumber daya alam dan perubahannya) baik dalam satuan *isik maupun dalam nilai moneter. Huru* b Cang dimaksud dengan Dproduk domestik brutoE adalah nilai semua barang dan &asa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu.

Cang dimaksud dengan Dproduk domestik regional brutoE adalah nilai semua barang dan &asa yang diproduksi oleh suatu daerah pada periode tertentu. Huru* ' Cang dimaksud dengan Dmekanisme kompensasi6imbal &asa lingkungan hidup antardaerahE adalah 'ara-'ara kompensasi6imbal yang dilakukan oleh orang) masyarakat) dan6atau pemerintah daerah sebagai peman*aat &asa lingkungan hidup kepada penyedia &asa lingkungan hidup. Huru* d Cang dimaksud dengan Dinternalisasi biaya lingkungan hidupE adalah memasukkan biaya pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup dalam perhitungan biaya produksi atau biaya suatu usaha dan6atau kegiatan. 1yat /20 Huru* a Cang dimaksud dengan Ddana &aminan pemulihan lingkungan hidupE adalah dana yang disiapkan oleh suatu usaha dan6atau kegiatan untuk pemulihan kualitas lingkungan hidup yang rusak karena kegiatannya. Huru* b Cang dimaksud dengan Ddana penanggulanganE adalah dana yang digunakan untuk menanggulangi pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup yang timbul akibat suatu usaha dan6atau kegiatan. Huru* ' Cang dimaksud dengan Ddana amanah6bantuanE adalah dana yang berasal dari sumber hibah dan donasi untuk kepentingan konser7asi lingkungan hidup. 1yat /+0 Huru* a Cang dimaksud dengan Dpengadaan barang dan &asa ramah lingkungan hidupE adalah pengadaaan yang memprioritaskan barang dan &asa yang berlabel ramah lingkungan hidup. Huru* b Cang dimaksud dengan Dpa&ak lingkungan hidupE adalah pungutan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah terhadap setiap orang yang meman*aatkan sumber daya alam) seperti pa&ak pengambilan air bawah tanah) pa&ak bahan bakar minyak) dan pa&ak sarang burung walet. Cang dimaksud dengan Dretribusi lingkungan hidupE adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap setiap orang yang meman*aatkan sarana yang disiapkan pemerintah daerah seperti retribusi pengolahan air limbah. Cang dimaksud dengan Dsubsidi lingkungan hidupE adalah kemudahan atau pengurangan beban yang diberikan kepada setiap orang yang kegiatannya berdampak memperbaiki *ungsi lingkungan hidup. Huru* ' Cang dimaksud dengan Dsistem lembaga keuangan ramah lingkungan hidupE adalah sistem lembaga keuangan yang menerapkan persyaratan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam kebi&akan pembiayaan dan praktik sistem lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Cang dimaksud dengan Dpasar modal ramah lingkungan hidupE adalah pasar modal yang menerapkan persyaratan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bagi perusahaan yang masuk pasar modal atau perusahaan terbuka) seperti penerapan persyaratan audit lingkungan hidup bagi perusahaan yang akan men&ual saham di pasar modal. Huru* d Cang dimaksud dengan Dperdagangan i8in pembuangan limbah dan6atau emisiE adalah &ual beli kuota limbah dan6atau emisi yang dii8inkan untuk dibuang ke media lingkungan hidup antarpenanggung &awab usaha dan6atau kegiatan. Huru* e Cang dimaksud dengan Dpembayaran &asa lingkungan hidupE adalah pembayaran6imbal yang diberikan oleh peman*aat &asa lingkungan hidup kepada penyedia &asa lingkungan hidup. Huru* * Cang dimaksud dengan Dasuransi lingkungan hidupE adalah asuransi yang memberikan perlindungan pada saat ter&adi pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup. Huru* g

Cang dimaksud dengan Dsistem label ramah lingkungan hidupE adalah pemberian tanda atau label kepada produk-produk yang ramah lingkungan hidup. Huru* h Bukup &elas. 1yat /#0 Bukup &elas Pasal ## Bukup &elas. Pasal #$ 1yat /!0 Bukup &elas. 1yat /20 (riteria kiner&a perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi) antara lain) kiner&a mempertahankan kawasan koser7asi dan penurunan tingkat pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup. Pasal #< Bukup &elas. Pasal #, 1yat /!0 Cang dimaksud dengan Danalisis risiko lingkunganE adalah prosedur yang antara lain digunakan untuk mengka&i pelepasan dan peredaran produk rekayasa genetik dan pembersihan /clean up0 limbah :+. 1yat /20 Huru* a Dalam ketentuan ini Dpengka&ian risikoE meliputi seluruh proses mulai dari identi*ikasi bahaya) penaksiran besarnya konsekuensi atau akibat) dan penaksiran kemungkinan mun'ulnya dampak yang tidak diinginkan) baik terhadap keamanan dan kesehatan manusia maupun lingkungan hidup. Huru* b Dalam ketentuan ini Dpengelolaan risikoE meliputi e7aluasi risiko atau seleksi risiko yang memerlukan pengelolaan) identi*ikasi pilihan pengelolaan risiko) pemilihan tindakan untuk pengelolaan) dan pengimplementasian tindakan yang dipilih. Huru* ' Cang dimaksud dengan Dkomunikasi risikoE adalah proses interakti* dari pertukaran in*ormasi dan pendapat di antara indi7idu) kelompok) dan institusi yang berkenaan dengan risiko. 1yat /+0 Bukup &elas. Pasal #8 Bukup &elas. Pasal #" 1yat /!0 Huru* a Cang dimaksud dengan Dusaha dan6atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggiE adalah usaha dan6atau kegiatan yang &ika ter&adi ke'elakaan dan6atau keadaan darurat menimbulkan dampak yang besar dan luas terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup seperti petrokimia) kilang minyak dan gas bumi) serta pembangkit listrik tenaga nuklir. Dokumen audit lingkungan hidup memuat5 a. in*ormasi yang meliputi tu&uan dan proses pelaksanaan audit% b. temuan audit% '. kesimpulan audit% dan d. data dan in*ormasi pendukung. Huru* b Bukup &elas. 1yat /20 Bukup &elas.

1yat /+0 Bukup &elas. Pasal $. Bukup &elas. Pasal $! Bukup &elas. Pasal $2 Bukup &elas. Pasal $+ Bukup &elas. Pasal $# 1yat /!0 Bukup &elas. 1yat /20 Huru* a Bukup &elas. Huru* b Cang dimaksud dengan EremediasiE adalah upaya pemulihan pen'emaran lingkungan hidup untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup. Huru* ' Cang dimaksud dengan ErehabilitasiE adalah upaya pemulihan untuk mengembalikan nilai) *ungsi) dan man*aat lingkungan hidup termasuk upaya pen'egahan kerusakan lahan) memberikan perlindungan) dan memperbaiki ekosistem. Huru* d Cang dimaksud dengan ErestorasiE adalah upaya pemulihan untuk men&adikan lingkungan hidup atau bagian-bagiannya ber*ungsi kembali sebagaimana semula. Huru* e Bukup &elas. 1yat /+0 Bukup &elas. Pasal $$ Bukup &elas. Pasal $< Bukup &elas. Pasal $, 1yat /!0 Cang dimaksud dengan Dpemeliharaan lingkungan hidupE adalah upaya yang dilakukan untuk men&aga pelestarian *ungsi lingkungan hidup dan men'egah ter&adinya penurunan atau kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh perbuatan manusia. Huru* a (onser7asi sumber daya alam meliputi) antara lain) konser7asi sumber daya air) ekosistem hutan) ekosistem pesisir dan laut) energi) ekosistem lahan gambut) dan ekosistem karst. Huru* b Pen'adangan sumber daya alam meliputi sumber daya alam yang dapat dikelola dalam &angka pan&ang dan waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan. Untuk melaksanakan pen'adangan sumber daya alam) Pemerintah) pemerintah pro7insi) atau pemerintah kabupaten6kota dan perseorangan dapat membangun5 a. taman keanekaragaman hayati di luar kawasan hutan% b. ruang terbuka hi&au /R H0 paling sedikit +.F dari luasan pulau6kepulauan% dan6atau '. menanam dan memelihara pohon di luar kawasan hutan) khususnya tanaman langka. Huru* ' Bukup &elas.

1yat /20 Huru* a Bukup &elas. Huru* b Cang dimaksud dengan Epengawetan sumber daya alamE adalah upaya untuk men&aga keutuhan dan keaslian sumber daya alam beserta ekosistemnya. Huru* ' Bukup &elas. 1yat /+0 Bukup &elas. 1yat /#0 Huru* a Cang dimaksud dengan Emitigasi perubahan iklimE adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam upaya menurunkan tingkat emisi gas rumah ka'a sebagai bentuk upaya penanggulangan dampak perubahan iklim. Cang dimaksud dengan Eadaptasi perubahan iklimE adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim) termasuk keragaman iklim dan ke&adian iklim ekstrim sehingga potensi kerusakan akibat perubahan iklim berkurang) peluang yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dapat diman*aatkan) dan konsekuensi yang timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi. Huru* b Bukup &elas. Huru* ' Bukup &elas. 1yat /$0 Bukup &elas. Pasal $8 1yat /!0 (ewa&iban untuk melakukan pengelolaan :+ merupakan upaya untuk mengurangi ter&adinya kemungkinan risiko terhadap lingkungan hidup yang berupa ter&adinya pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup) mengingat :+ mempunyai potensi yang 'ukup besar untuk menimbulkan dampak negati*. 1yat /20 Bukup &elas. Pasal $" 1yat /!0 Pengelolaan limbah :+ merupakan rangkaian kegiatan yang men'akup pengurangan) penyimpanan) pengumpulan) pengangkutan) peman*aatan) dan6atau pengolahan) termasuk penimbunan limbah :+. 1yat /20 Bukup &elas. 1yat /+0 Cang dimaksud dengan pihak lain adalah badan usaha yang melakukan pengelolaan limbah :+ dan telah mendapatkan i8in. 1yat /#0 Bukup &elas. 1yat /$0 Bukup &elas. 1yat /<0 Bukup &elas. 1yat /,0 Bukup &elas. Pasal <. Bukup &elas. Pasal <! Bukup &elas. Pasal <2 1yat /!0

9istem in*ormasi lingkungan hidup memuat) antara lain) keragaman karakter ekologis) sebaran penduduk) sebaran potensi sumber daya alam) dan keari*an lokal. 1yat /20 Bukup &elas. 1yat /+0 Bukup &elas. 1yat /#0 Bukup &elas. Pasal <+ Bukup &elas. Pasal <# Bukup &elas. Pasal <$ 1yat /!0 Bukup &elas. 1yat /20 Hak atas in*ormasi lingkungan hidup merupakan suatu konsekuensi logis dari hak berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berlandaskan pada asas keterbukaan. Hak atas in*ormasi lingkungan hidup akan meningkatkan nilai dan e*ekti7itas peran serta dalam pengelolaan lingkungan hidup) di samping akan membuka peluang bagi masyarakat untuk mengaktualisasikan haknya atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. In*ormasi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat ini dapat berupa data) keterangan) atau in*ormasi lain yang berkenaan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang menurut si*at dan tu&uannya memang terbuka untuk diketahui masyarakat) seperti dokumen analisis mengenai dampak lingkungan hidup) laporan) dan e7aluasi hasil pemantauan lingkungan hidup) baik pemantauan penaatan maupun pemantauan perubahan kualitas lingkungan hidup dan ren'ana tata ruang. 1yat /+0 Bukup &elas. 1yat /#0 Bukup &elas. 1yat /$0 Bukup &elas. 1yat /<0 Bukup &elas. Pasal << (etentuan ini dimaksudkan untuk melindungi korban dan6atau pelapor yang menempuh 'ara hukum akibat pen'emaran dan6atau perusakan lingkungan hidup. Perlindungan ini dimaksudkan untuk men'egah tindakan pembalasan dari terlapor melalui pemidanaan dan6atau gugatan perdata dengan tetap memperhatikan kemandirian peradilan. Pasal <, Bukup &elas. Pasal <8 Bukup &elas. Pasal <" 1yat /!0 Huru* a Bukup &elas. Huru* b :+ yang dilarang dalam ketentuan ini) antara lain) DD ) PB:s) dan dieldrin. Huru* ' -arangan dalam ketentuan ini dike'ualikan bagi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Huru* d Cang dilarang dalam huru* ini termasuk impor. Huru* e

Bukup &elas. Huru* * Bukup &elas. Huru* g Bukup &elas. Huru* h Bukup &elas. Huru* i Bukup &elas. Huru* & Bukup &elas. 1yat /20 (eari*an lokal yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah melakukan pembakaran lahan dengan luas lahan maksimal 2 hektare per kepala keluarga untuk ditanami tanaman &enis 7arietas lokal dan dikelilingi oleh sekat bakar sebagai pen'egah pen&alaran api ke wilayah sekelilingnya. Pasal ,. 1yat /!0 Bukup &elas. 1yat /20 Huru* a Bukup &elas. Huru* b Pemberian saran dan pendapat dalam ketentuan ini termasuk dalam penyusunan (-H9 dan amdal. Huru* ' Bukup &elas. 1yat /+0 Bukup &elas. Pasal ,! Bukup &elas. Pasal ,2 Bukup &elas. Pasal ,+ Cang dimaksud dengan Dpelanggaran yang seriusE adalah tindakan melanggar hukum yang mengakibatkan pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup yang relati* besar dan menimbulkan keresahan masyarakat. Pasal ,# Bukup &elas. Pasal ,$ Bukup &elas. Pasal ,< Bukup &elas. Pasal ,, Bukup &elas. Pasal ,8 Bukup &elas. Pasal ," Bukup &elas. Pasal 8. 1yat /!0 Bukup &elas. 1yat /20 Huru* a

Cang dimaksud dengan Dan'aman yang sangat seriusE adalah suatu keadaan yang berpotensi sangat membahayakan keselamatan dan kesehatan banyak orang sehingga penanganannya tidak dapat ditunda. Huru* b Bukup &elas. Huru* ' Bukup &elas. Pasal 8! Bukup &elas. Pasal 82 Bukup &elas. Pasal 8+ Bukup >elas. Pasal 8# 1yat /!0 (etentuan pada ayat ini dimaksudkan untuk melindungi hak keperdataan para pihak yang bersengketa. 1yat /20 Bukup &elas. 1yat /+0 (etentuan pada ayat ini dimaksudkan untuk men'egah ter&adinya putusan yang berbeda mengenai satu sengketa lingkungan hidup untuk men&amin kepastian hukum. Pasal 8$ Bukup &elas. Pasal 8< Bukup &elas. Pasal 8, 1yat /!0 (etentuan dalam ayat ini merupakan realisasi asas yang ada dalam hukum lingkungan hidup yang disebut asas pen'emar membayar. 9elain diharuskan membayar ganti rugi) pen'emar dan6atau perusak lingkungan hidup dapat pula dibebani oleh hakim untuk melakukan tindakan hukum tertentu) misalnya perintah untuk5 a. memasang atau memperbaiki unit pengolahan limbah sehingga limbah sesuai dengan baku mutu lingkungan hidup yang ditentukan% b. memulihkan *ungsi lingkungan hidup% dan6atau '. menghilangkan atau memusnahkan penyebab timbulnya pen'emaran dan6atau perusakan lingkungan hidup. 1yat /20 Bukup &elas. 1yat /+0 Pembebanan pembayaran uang paksa atas setiap hari keterlambatan pelaksanaan perintah pengadilan untuk melaksanakan tindakan tertentu adalah demi pelestarian *ungsi lingkungan hidup. 1yat /#0 Bukup &elas. Pasal 88 Cang dimaksud dengan Dbertanggung &awab mutlakE atau strict liability adalah unsur kesalahan tidak perlu dibuktikan oleh pihak penggugat sebagai dasar pembayaran ganti rugi. (etentuan ayat ini merupakan lex specialis dalam gugatan tentang perbuatan melanggar hukum pada umumnya. :esarnya nilai ganti rugi yang dapat dibebankan terhadap pen'emar atau perusak lingkungan hidup menurut Pasal ini dapat ditetapkan sampai batas tertentu. Cang dimaksud dengan Dsampai batas waktu tertentuE adalah &ika menurut penetapan peraturan perundang-undangan ditentukan keharusan asuransi bagi usaha dan6atau kegiatan yang bersangkutan atau telah tersedia dana lingkungan hidup. Pasal 8" Bukup &elas.

Pasal ". 1yat /!0 Cang dimaksud dengan Dkerugian lingkungan hidupE adalah kerugian yang timbul akibat pen'emaran dan6atau kerusakan lingkungan hidup yang bukan merupakan hak milik pri7at. indakan tertentu merupakan tindakan pen'egahan dan penanggulangan pen'emaran dan6atau kerusakan serta pemulihan *ungsi lingkungan hidup guna men&amin tidak akan ter&adi atau terulangnya dampak negati* terhadap lingkungan hidup. 1yat /20 Bukup &elas. Pasal "! Bukup &elas. Pasal "2 Bukup &elas. Pasal "+ Bukup &elas. Pasal "# 1yat /!0 Bukup &elas. 1yat /20 Bukup &elas. 1yat /+0 Cang dimaksud dengan koordinasi adalah tindakan berkonsultasi guna mendapatkan bantuan personil) sarana) dan prasarana yang dibutuhkan dalam penyidikan. 1yat /#0 Pemberitahuan dalam Pasal ini bukan merupakan pemberitahuan dimulainya penyidikan) melainkan untuk mempertegas wu&ud koordinasi antara pe&abat penyidik pegawai negeri sipil dan penyidik pe&abat polisi Negara Republik Indonesia. 1yat /$0 Bukup &elas. 1yat /<0 Bukup &elas. Pasal "$ Bukup &elas. Pasal "< Huru* a Bukup &elas. Huru* b Bukup &elas. Huru* ' Bukup &elas. Huru* d Bukup &elas. Huru* e Bukup &elas. Huru* * Cang dimaksud dengan alat bukti lain) meliputi) in*ormasi yang diu'apkan) dikirimkan) diterima) atau disimpan se'ara elektronik) magnetik) optik) dan6atau yang serupa dengan itu% dan6atau alat bukti data) rekaman) atau in*ormasi yang dapat diba'a) dilihat) dan didengar yang dapat dikeluarkan dengan dan6atau tanpa bantuan suatu sarana) baik yang tertuang di atas kertas) benda *isik apa pun selain kertas) atau yang terekam se'ara elektronik) tidak terbatas pada tulisan) suara atau gambar) peta) ran'angan) *oto atau se&enisnya) huru*) tanda) angka) simbol) atau perporasi yang memiliki makna atau yang dapat dipahami atau diba'a. Pasal ", Bukup &elas. Pasal "8 Bukup &elas.

Pasal "" Bukup &elas. Pasal !.. Bukup &elas. Pasal !.! Cang dimaksud dengan Dmelepaskan produk rekayasa genetikE adalah pernyataan diakuinya suatu hasil pemuliaan produk rekayasa genetik men&adi 7arietas unggul dan dapat disebarluaskan setelah memenuhi persyaratan berdasarkan peraturan perundangundangan. Cang dimaksud dengan Dmengedarkan produk rekayasa genetikE adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penyaluran komoditas produk rekayasa genetik kepada masyarakat) baik untuk diperdagangkan maupun tidak. Pasal !.2 Bukup &elas. Pasal !.+ Bukup &elas. Pasal !.# Bukup &elas. Pasal !.$ Bukup &elas. Pasal !.< Bukup &elas. Pasal !., Bukup &elas. Pasal !.8 Bukup &elas. Pasal !." Bukup &elas. Pasal !!. Bukup &elas. Pasal !!! Bukup &elas. Pasal !!2 Bukup &elas. Pasal !!+ In*ormasi palsu yang dimaksud dalam Pasal ini dapat berbentuk dokumen atau keterangan lisan yang tidak sesuai dengan *akta-*akta yang senyatanya atau in*ormasi yang tidak benar. Pasal !!# Bukup &elas. Pasal !!$ Bukup &elas. Pasal !!< Bukup &elas. Pasal !!, Bukup &elas. Pasal !!8 Cang dimaksud dengan pelaku *ungsional dalam Pasal ini adalah badan usaha dan badan hukum.

untutan pidana dikenakan terhadap pemimpin badan usaha dan badan hukum karena tindak pidana badan usaha dan badan hukum adalah tindak pidana *ungsional sehingga pidana dikenakan dan sanksi di&atuhkan kepada mereka yang memiliki kewenangan terhadap pelaku *isik dan menerima tindakan pelaku *isik tersebut. Cang dimaksud dengan menerima tindakan dalam Pasal ini termasuk menyetu&ui) membiarkan) atau tidak 'ukup melakukan pengawasan terhadap tindakan pelaku *isik) dan6atau memiliki kebi&akan yang memungkinkan ter&adinya tindak pidana tersebut. Pasal !!" Bukup &elas. Pasal !2. Bukup &elas. Pasal !2! Bukup &elas. Pasal !22 Bukup &elas. Pasal !2+ I8in dalam ketentuan ini) misalnya) i8in pengelolaan limbah :+) i8in pembuangan air limbah ke laut) dan i8in pembuangan air limbah ke sumber air. Pasal !2# Bukup &elas. Pasal !2$ Bukup &elas. Pasal !2< Bukup &elas. Pasal !2, Bukup &elas.

1;:1H1N -3;:1R1N N321R1 R3PU:-I( IND4N39I1 N4;4R $.$"

You might also like