You are on page 1of 18

GANGGUAN PERILAKU & EMOSIONAL DENGAN ONSET MASA KANAK & REMAJA

Dr. H.Nasruddin Noor, SpKJ


Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi

GANGGUAN PERILAKU & EMOSIONAL DENGAN ONSET MASA KANAK & REMAJA
TERDIRI DARI ANTARA LAIN : I. GANGGUAN HIPERKINETIK (GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DENGAN HIPERAKTIFITAS) II. GANGGUAN TINGKAH LAKU III. ENURESIS NON ORGANIK

GANGGUAN HIPERKINETIK
Etiologi yang spesifik belum diketahui. Onset timbul pd masa perkembangan dini (balita). Ciri utama: kurang tekun dlm kegiatan yg menuntut keterlibatan kognitif; kecenderungan utk berpindah dr satu ke lain kegiatan tanpa penyelesaian yg tuntas; aktifitas yg mengacau, tak beraturan dan berlebihan. Masalah ini menetap selama masa bersekolah, bisa sampai usia dewasa, tapi secara lambat banyak yg menunjukan perbaikan dlm kegiatan & perhatiannya. Gejala lain: bersikap nekad, impulsif, mudah celaka, tidak disiplin (tak sengaja,bukan sikap menentang), tak sopan, kurang disenangi anak lain,sehingga akan terkucil.

GANGGUAN HIPERKINETIK (2)


Kriteria diagnosis (DSM-IV) : A. Salah satu (1) atau (2): (1).Enam atau lebih gejala in-atensi sedikitnya selama 6 bulan ke tingkat maladaptif dan tak konsisten pd tahap perkembangan. In-atensi: (a). Sering gagal utk memberikan perhatian pd hal detail, kurang peduli dg tugas sekolah, pekerjaan atau aktifitas lain. (b). Sering punya kesulitan mempertahankan perhatian pd tugas atau kegiatan bermain. (c). Sering tdk acuh utk mendengar bila berbicara langsung padanya. (d). Sering tdk mau mengikuti perintah dan gagal menyelesai kan PR. (e). Sering kesulitan mengatur tugas dan aktifitas . (f). Sering menghindar, benci, menolak utk terlibat tugas yg perlu usaha mental yg kuat (spt PR atau tugas sekolah).

GANGGUAN HIPERKINETIK (3)


(g). Sering kehilangan sesuatu yg perlu utk tugas atau kegiatan (spt.mainan,pensil,buku). (h). Sering mudah dibingungkan oleh rangsang dr luar. (i). Sering melupakan kegiatan rutin. (2). Enam atau lebih dr gejala hiperaktif-impulsif yg menetap utk sedikitnya 6 bulan ke tingkat maladaptif dan tak konsisten dg tahap perkembangan. Hiperaktifitas: (a). Sering gelisah pd lengan, kaki, berbelit belit diatas kursi. (b). Sering meninggalkan kelas atau pd waktu lain tetap duduk. (c). Sering lari lari atau memanjat. (d). Sering punya kesulitan bermain atau memanfaatkan waktu luang. (e). Sering main motor-motoran. (f). Sering berbicara berlebihan. (g). Sering bicara tanpa pikir & menjawab sebelum pertanyaan selesai. (h). Sering tak sabar menunggu. (i). Sering interupsi atau mengganggu (dalam berbicara atau bermain)

GANGGUAN HIPERKINETIK (4)


B. Beberapa gejala inatensi atau hiperaktif-impulsif yg menyebabkan hendaya terjadi sebelum mencapai umur 7 tahun. C. Beberapa hendaya dr gejala yg ada berada dlm dua situasi atau lebih (spt; sekolah, rumah atau tempat kerja) D. Secara klinik terbukti adanya hendaya bermakna dlm fungsi sosial, pekerjaan & akademik. E. Gejala tidak terjadi secara eksklusif selama perjalanan penyakit dr autisme, skizofrenia, atau gejala psikotik lainnya, dan bukan gejala gangguan mental lain spt gangguan mood, cemas, dissosiatif atau kepribadian.

GANGGUAN HIPERKINETIK (5)


Penatalaksanaan: Informasi untuk pasien & keluarga: Perilaku hiperkinetik bukan kesalahan anak Hasil lebih baik bila ortu menerima & tenang. Perlu bantuan utk tetap tenang di rumah & sekolah. Konseling untuk pasien & keluarga: Dorong ortu utk memberikan penghargaan bila anak mampu memberikan perhatian. - Hindari hukuman, pemberian hadiah mendorong perilaku (+). - Olah raga & aktifitas fisik membantu pengeluaran energi. Konsultasi Spesialis : perlu untuk layanan terapi perilaku

GANGGUAN TINGKAH LAKU


Gb. Klinik : - Gangguan tingkah laku sering berhubungan dg lingkungan psikososial yg buruk, termasuk hubungan kekeluargaan yg kurang memuaskan & kegagalan di sekolah, biasanya laki-laki

Ciri khas adanya pola tingkah laku dissosial, agresif atau menentang yg berulang & menetap - Sifat pelanggaran norma sosial lebih parah dr kenakalan/ pemberontakan anak dan remaja lazimnya. - Gambaran gangguan tingkah laku dapat juga merupakan gejala kondisi psikiatrik lainnya - Beberapa kasus dpt berlanjut ke ggn kepribadian dissosial.

GANGGUAN TINGKAH LAKU (2)


KRITERIA DIAGNOSIS (DSM-IV). A. Pola perilaku menetap & berulang, di mana baik hak dasar orang lain, norma sosial sesuai usia atau peraturan dilanggar dg adanya 3 (atau lebih) dr hal berikut, selama sedititnya 12 bulan atau sedikitnya 1 kriteria dlm 6 bln Agresi pada orang atau hewan. (1). Sering marah,mengancam atau menekan orang lain. (2). Sering suka menantang berkelahi. (3). Suka menggunakan senjata yg dapat melukai orang lain. (4). Melakukan kekejaman fisik pada orang (5). Melakukan kekejaman fisik pada hewan. (6). Mencuri saat menghadapi korban (diam2 atau terang2an).

GANGGUAN TINGKAH LAKU (3)


(7). Memaksa seseorang untuk melakukan aktifitas seksual. Merusak barang. (8). Dengan sengaja menggunakan api untuk tindakan yg dapat menimbulkan kerusakan. (9). Dengan sengaja merusak barang lain (tanpa memakai api). (10). Merusak rumah, bangunan atau kendaraan orang lain. Berbohong atau mencuri (11). Sering berbohong untuk memperoleh barang atau menghindari kewajiban. (12). Mencuri barang yg tak ada nilainya tanpa berhadapan dengan korban, (seperti: ngutil, pemalsuan).

GANGGUAN TINGKAH LAKU (4)


Pelanggaran aturan yang berat. (13). Sering keluar malam, melawan larangan orang tua yang dimulai sebelum usia 13 tahun. (14). Kabur dari rumah orang tua atau orang tua angkat malam hari sedikitnya dua kali ( sekali tanpa kembali dalam waktu cukup lama). (15). Sering bolos dari sekolah, sebelum usia 13 tahun. B. Gangguan perilaku menyebabkan secara klinis hendaya bermakna dalam fungsi pekerjaan, akademik & sosial. C. Bila individu berusia lebih 18 th, belum termasuk ke dalam gangguan kepribadian anti sosial.

GANGGUAN TINGKAH LAKU (5)


Penatalaksanaan: Informasi utk pasien & keluarga: - Pendisiplinan harus jelas & konsisten, tanpa kekerasan/kejam - Hindari hukuman;lbh baik penghargaan utk perilaku positif.

Konseling utk pasien & keluarga: Tanyakan alasan perilaku keras, coba mengubah sedpt mgk. Dorong ortu u/ menghargai perilaku positif anak. Penegakkan disiplin dg membatasi perilaku buruk, jelaskan pd anak keuntungan dr aturan ini; diskusikan aturan ini dg guru. Konsul ke spesialis: bila kondisi tak dapat diatasi tanpa obat2.

ENURESIS NON ORGANIK


Gb.klinik: - Ggn yg ditandai o/ bak tanpa kehendak, baik pd siang a/ malam hari yg tdk sesuai dg usia mental anak dan bukan akibat kurangnya pengendalian kandung kemih akibat ggn syaraf, epilepsi a/ kelainan struktural saluran kemih. - Onset bisa sejak lahir a/ ssdh anak dpt mengendalikan kandung kemih. Awal lambat (enuresis sekunder) timbul sekitar usia 5 7 tahun. - Enuresis dpt merupakan satu kondisi monosimtomatik a/ berhubungan dg emosional a/ perilaku yg lebih luas. Ada ketidakpastian mekanisme yg terlibat. Problem emosional mgk sekunder & sebaliknya enuresis bag dr.ggn. psikiatrik lain.

ENURESIS NON ORGANIK (2)


Kriteria diagnosis: (DSM-IV).
A. Pengosongan urine berulang di tempat tidur atau di celana (baik diinginkan atau tidak dikehendaki). B. Perilaku secara klinis bermakna diwujudkan oleh frekwensi 2 kali seminggu sedikitnya 3 bulan, atau adanya penderitaan bermakna atau hendaya dalam fungsi akademik, sosial atau area fungsi penting lainnya C. Usia kronologik sedikitnya 5 th ( sesuai dengan tahap perkembangan). D. Perilaku bukan akibat efek fisiologis langsung dr zat (spt diuretik), a/ kondisi medik umum (spt.DM,epilepsi,spina bifida).

ENURESIS NON ORGANIK (3)


Penatalaksanaan:
Informasi penting utk pasien & keluarga: - Enuresis bag. keterlambatan perkembangan, sering diturunkan/heriditer. - Prognosis baik; terapi biasanya efektif. - Enuresis bukan dlm kendali anak,spt saat tidur - Hukuman & dimarahi tak akan membantu, malah menambah distres emosi. Konseling utk pasien & keluarga:

ENURESIS NON ORGSNIK (4)


- Membuat anak, terapi sbg bagian dr dirinya. Bila mgk anak mengambil tanggung jawab utk problem & pengelolaannya (spt.cuci celana, ganti sprei). - Anak membuat catatan dry nights di kalender. - Berikan pujian & semangat utk keberhasilan. - Tenangkan anak bila cemas dlm menggunakan toilet. - Bila mdh diperoleh dpt menggunakan sistem alarm, diperlukan waktu 12 pekan utk penggunaannya. - Latihan u/ meningkatkan bladder control saat jaga (menahan bak utk wkt lama, stop ditengah bak)

ENURESIS NON ORGANIK (5)


Medikasi : Penggunaan obat secara teratur biasanya relatif, walau bisa membantu utk anak yg cenderung bersih. Obat yg cukup efektif Imipramine (25-50 mg 2 jam sebelum tidur), Desmopressin (20-40 mg intranasal) Konsul ke spesialis : - Bila enuresis terjadi terkait dg konflik keluarga yg parah atau gangguan emosional yg lebih parah. - Pd kasus UTI,inkontinensia menetap,aliran abnormal. - Bila masalah menetap setelah usia 10 tahun

ALHAMDULILLAH

You might also like