You are on page 1of 4

Pada praktikum kali ini adalah pemeriksaan kadar glukosa dalam darah dengan menggunakan metode reaksi enzim

metode yang terdiri dari reaksi oksidasi terhadap glukosa dengan bantuan enzim GOD (glukosa oksidase) membentuk asam gukanoat dan peroksida. Reaksi indikasi dilakukan terhadap peroksida yang direaksikan dengan 4amoniantipirin yang dikopling dengan fenol menghasikan senya a !uinoneimina" reaksi enzimatik lebih dipilih karena reaksi ini spesifik terhadap satu substrat sa#a. Dilakukan one point method yaitu membandingkan antara larutan standar dan larutan u#i. $arutan standar dibuat dengan memasukkan standar sebanyak %& '$ kemudian di(ampur dengan reagen arna reagen arna yaitu 4-aminoantipirin lalu homogenkan dengan diko(ok kemudian diamkan pada suhu ruangan selama )& menit". *al tersebut berdasarkan prinsip la#u reaksi" dimana la#u reaksi reaksi sebanding dengan energi akti+asi. ,aktor-faktor yang dapat meningkatkan energi akti+asi diantaranya adalah penambahan katalis dan peningkatan suhu" sehingga ketika disimpan dalam suhu kamar memerlukan aktu yang lebih lama. $arutan u#i" larutan blanko dan larutan standar disimpan pada suhu ruangan" setelah didiamkan beberapa menit maka larutan u#i" blanko dan standar dimasukkan kedalam spektrofotometri. -etika larutan u#i dimasukkan dalam spektrofotometri" maka ter#adi penyerapan gelombang elektromagnetik pada daerah +isible (./&-0/& nm) yaitu pada pan#ang gelombang 141 nm oleh senya a yang memiliki gugus kromofor yang terdapat dalam larutan u#i (2uinineimina). -arena (ahaya yang ditembakkan mengandung energi (34 h. (56) menyebabkan ter#adinya *idrogen peroksida 4-aminoantipirin ,enol 2uinineimina Gugus kromofor" eksitasi elektron molekul tersebut dari keadaan dasar (ground state) ke tingkat energi yang lebih tinggi. -etika elektron-elektron tersebut tereksitasi" maka spektrofotometer menghasilkan nilai absorbansi" dimana absorbansi ini setara dengan #umlah energi yang dioabsorpsi oleh molekul untuk mengeksitasi elektron dari keadaan dasar ke tingkat energi yang kebih tinggi. 7erdapat berbagai persyaratan yang harus dipenuhi dalam suatu pengu#ian baik se(ara kualitatif ataupun kuantitatif. 8yarat tersebut terdiri dari spesifisitas" sensiti+itas" presisi dan akurasi. 9kurasi adalah kemampuan metode untuk mengukur dan mendeteksi

nilai aktual atau nilai sebenarnya dari dalam sampel" akurasi merupakan ukuran ketepatan atau kedekatan hasil pengu#ian dengan hasil yang sebenarnya. Presisi adalah tingkat kesesuaian antara hasil pengu#ian indi+idual dengan hasil rata-rata pengu#ian berulang pada sampel yang homogen dengan kondisi pengu#ian yang sama. 8ensitifitas atau kepekaan adalah kemampuan metode untuk mendeteksi atau mengukur sampel dalam #umlah seke(il mungkin. 8pesifisitas adalah kemampuan metode untuk meendeteksi atau mengukur sampel tertentu se(ara (ermat dan seksama dengan adanya bahan atau matriks lain. (:brahim" )&%&). -eempat persyaratan tersebut diusahakan dapat dipenuhi dalam per(obaan ini alaupun tidak dapat dilakukan dengan sempurna. *al tersebut dikarenakan keterbatasan alat" personal" kondisi ruangan" dan lain-lain. 9lat yang digunakan yaitu spektrofotometri yang mempunyai spesifitas dan sensitifitas yang tinggi" untuk memenuhi akurasi dan presi" pengu#ian #uga diulang sebanyak empat kali sama. 8etelah diukur dengan spektrofotometri" pada larutan standar didapat absorbansi sebesar &" ..;. <ilai absorbansi ini merupakan nilai absorbansi yang baik karena berada di rentang absorbansi yang memenuhi standar yaitu &") sampai &"/ dan kadar dari larutan standar adalah )&& mg5d$. Pada larutan u#i dari kelompok pertama diperoleh absorbansi sebesar &";/&" pada kelompok kedua diperoleh absorbansi &" 0%/" pada kelompok ketiga diperoleh absorbansi sebesar &" ))). Dilihat dari data tersebut nilai absorbansi kelompok . berbeda (ukup #auh dibandingkan dengan absorbansi kelompok % dan kelompok ) padahal dalam hal ini metode dan prosedur yang digunakan itu sama. Pada kelompok pertama dan kedua" nilai absorbansi yang diperoleh merupakan nilai absorbansi yang baik" karena berada pada rentang &") sampai &"/. 8edangkan pada kelompok . nilai absorbansi yang diperoleh kurang baik karena nilainya diba ah batas terke(il dari nilai absorbansi yang baik. 7erdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan kesalahan pada kelompok . ,aktor pertama adalah kesalahan dari personal atau praktikan baik pada saat penggunaan alat" penggunaan mikropipet yang kurang tepat" padahal sampel yang digunakan sangat alupun orang yang menger#akannya tidak

sedikit (dalam '$) sehingga diperlukan kehati-hatian dalam penggunaan mikropipet" ataupun dikarenakan pen(ampuran bahan yang kurang homogen" sehingga reaksi enzimatik tidak bereaksi dengan sempurna dan menghasilkan absorbansi yang kurang baik. ,aktor kedua bisa disebabkan karena instrumen yang digunakan sudah rusak sehingga hasil yang dihasilkan tidak memenuhi standar. Pada pemeriksaan glukosa darah yang dilakukan dengan menggunakan sampel plasma darah yang telah ditambahkan dengan reagen glukosa. Dinyatakan kadar glukosa darah se aktu Data dari hasil pengamatan menun#ukan -adar glukosa plasma atau serum se aktu sampel % yaitu )&)" ./& mg5d$" kadar glukosa plasma atau serum se aktu sampel ) yaitu )%." ;=& mg5d$ " kadar glukosa plasma atau serum sampel . yaitu ;;" &0% mg5d$. >erdasarkan teori" kadar normal dari glukosa darah se aktu adalah %%&-%/& mg5d$" sedangkan berdasarkan hasil per(obaan didapatkan kadar glukosa se aktu dari rata-rata seluruh kelompok adalah %;&"0%. mg5d$" standar de+isiasinya adalah /)"%;4 mg5d$" range nya adalah 0/"14= mg5d$ ? )4)"/00 mg5d$" koefisien partisi 1%"%)4 @. 8tandar De+iasi merupakan +ariasi sebaran data" semakin ke(il nilai standar de+iasi maka semakin homogen data yang didapatkan dan semakin besar nilai standar de+iasi" maka data yang dihasilkan kurang homogen atau ber+ariasi. Dilihat dari kadar yang didapat" kadar glukosa se aktu dari rela an tersebut sangat rendah dengan standar de+iasi yang tinggi. 8tandar de+iasi yang tinggi tersebut menun#ukkan bah a data yang dihasilkan ber+ariasi. Padahal seharusnya dengan sampel dan prosedur yang sama akan dihasilkan standar de+iasi yang ke(il atau data yang homogen. -esalahan tersebut dapat disebabkan karena beberapa faktor" seperti pemipetan serum yang kurang benar" atau pen(u(ian alat yang kurang bersih" sehingga masih terkandung banyak pengotor dalam alat yang dapat mengganggu hasil pengukuran dengan alat spektrofotometri yang sangat sensitif. Dari data-data pada perhitungan" didapat range dari hasil per(obaan 0/"14= mg5d$ ? )4)"/00 mg5d$. Dari data masing-masing kelompok" kadar yang dihasilkan berada pada range tersebut" sehingga kesalahan-kesalahan yang dilakukan masih dapat ditoleransi.

-esimpulan Dari hasil data pengamatan menyatakan kadar glukosa darah sewaktu menun#ukan -adar glukosa plasma atau serum se aktu sampel % yaitu )&)" ./& mg5d$" kadar glukosa plasma atau serum se aktu sampel ) yaitu )%." ;=& mg5d$ " kadar glukosa plasma atau serum sampel . yaitu ;;" &0% mg5d$. Didapatkan hasil pengukuran gula darah yang normal yaitu %;&"0%. mg5d$ Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme dengan kadar guladarah yang tinggi. Dimana organ pankreas tidak mampu memproduksihormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. 9pabila tingkat glukosa tinggi (hiperglikemia) dapat merupakan tanda penyakit diabetes mellitus. Gula darah yang tinggi lambat laun dapat merusak mata" saraf" gin#al atau #antung. 8edangkan" bila tingkatglukosa rendah (hipoglikemia) dapat menimbulkan ge#ala-ge#ala seperti perasaan lelah" fungsi mental yang menurun" rasa mudah tersinggung" dan kehilangan kesadaran.

You might also like