You are on page 1of 0

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker serviks adalah kanker kedua terbanyak yang menyebabkan
kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari
250.000 perempuan diseluruh dunia setiap tahunnya. Di Indonesia, setiap
tahun terdapat lebih dari 15.000 kasus kanker serviks baru dan kurang lebih
8000 kematian. (Prof.Dr.dr.Samsurizal Djauzi,SpPD,KAI www.kalbe.co.id :
2008).
Setiap hari sekitar 40-45 kasus baru ditemukan dan 20-25 perempuan
meninggal dunia karena Ca.Serviks. Angka prevalensi kanker serviks di dunia,
termasuk dikawasan Asia Tenggara, masih sangat tinggi. Menurut data
Globocan 2002, ada sekitar 500ribu kasus baru kanker serviks di dunia dengan
250ribu kematian setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri diperkirakan ada
sekitar 41 kasus baru setiap harinya yang berujung dengan kematian rata-rata
20 orang per hari.(dr.Azis www.medicastore.com : 2008).
Badan Riset Kanker Internasional (The International Agency for
Research on Cancer IARC) menyimpulkan bahwa HPV telah terbukti
berhubungan dengan lebih dari 95% kasus kanker serviks. Selain kanker
serviks, virus ini juga menyebabkan masalah lain seperti cervical dysplasia
(pertumbuhan sel serviks abnormal), kanker vulva dan sebagainya.
1
Pengelolaan yang dilakukan pada penderita kanker serviks tergantung
pada stadium kanker serviks itu sendiri. Pengelolaan kanker serviks dibagi
menjadi 3 macam yaitu : pembedahan, radioterapi, kemoterapi.
Karsinoma serviks terjadi karena tidak banyak perempuan yang
mengenal organ reproduksinya dengan baik, mengetahui penyebab kanker
serviks, dapat menghindari faktor resiko dan mengetahui cara mencegahnya,
mampu mendeteksi gejalanya sehingga akhirnya dapat tetap optimis untuk
menjalani hidup bersama kanker serviks. Lebih dari 70% pasien datang pada
stadium lanjut sehingga umumnya berakhir dengan kematian karena
terlambatnya penanganan. (dr.Azis www.medicastore.com : 2008).
Menurut FIGO, karsinoma serviks stadium IIIB telah menyebar
sampai ke ginjal. Diagnosa Ca.serviks stadium IIIB ditegakkan dengan
pemeriksaan penunjang, pemeriksaan Patologi Anatomi (PA), USG abdomen,
foto rontgent thorax dan pemeriksaan hematologi. Penurunan Hb terjadi akibat
perdarahan yang berulang sehingga terjadi anemia, sedangkan terjadinya
peningkatan leukosit menunjukkan terjadinya infeksi. Oleh karena itu, pada
kasus karsinoma serviks stadium IIIB diperlukan perawatan dan pengelolaan
yang komprehensif.
Penulis tertarik untuk mengambil kasus kanker serviks sebagai karya
tulis ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan pada Ny.E kanker serviks
stadium IIIB dengan terapi kemoradiasi di irna B3 RSDK Semarang dengan
alasan agar kelak bila penulis telah menjadi tenaga kesehatan mempunyai
pengetahuan dan penanganan secara umum terhadap pasien kanker serviks di
2
masyarakat. Sebagai tenaga kesehatan, penulis dapat menentukan langkah
yang tepat untuk menangani pasien dengan kasus tersebut, dengan sistem
rujukan sebagai langkah kolaborasi.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
1. Tujuan Umun
Untuk mengaplikasi dan mendeskripsikan Asuhan Keperawatan pada klien
kanker serviks stadium IIIB.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan pengkajian pada pasien yang menderita kanker
serviks stadium III B.
b. Mendeskripsikan diagnosa keperawatan pada pasien kanker serviks
stadium III B.
c. Mendeskripsikan rencana tindakan terkait dengan kanker serviks IIIB.
d. Mendeskripsikan implementasi sampai evaluasi terkait dengan kanker
serviks
e. Mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam memberikan askep pada klien
kanker serviks.
f. Menerapkan teori tentang proses keperawatan yang diperoleh di
perkuliahan tentang keperawatan kanker serviks.


3
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode
studi kasus melalui pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian,
diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu:
1. Wawancara
Adalah rangkaian kegiatan tanya jawab yang dilakukan kepada klien dan
keluarga untuk mendapatkan data dan keterangan.
2. Observasi
Adalah pengadaan pengamatan pada obyek penelitian.
3. Pemeriksaan fisik
Mengadakan pemeriksaan fisik untuk mendapat dan mengumpulkan data
obyektif.
4. Pengambilan data penunjang
Pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan diagnostik (USG, Foto thorax, PA
dll)
5. Studi Dokumentasi
Adalah mencari dan mempelajari data mengenai hal-hal berupa catatan
resmi buku atau laporan yang berhubungan dengan pasien untuk
mendukung studi kasus.




4
D. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini menggunakan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN, meliputi : latar belakang, tujuan penulisan,
metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II KONSEP DASAR, meliputi : pengertian, anatomi fisiologi,
etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, komplikasi,
penatalaksanaan, pengkajian fokus, pemeriksaan diagnostik,
pathway, fokus intervensi.
BAB III TINJ AUAN KASUS, meliputi : pengkajian, analisa data,
diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi,
evaluasi.
BAB IV PEMBAHASAN, meliputi : analisa data terhadap kasus,
diagnosa keperawatan yang muncul, intervensi terhadap
diagnosa, implementasi yang telah dilakukan, serta evaluasi yang
diperoleh dari implementasi.
BAB V PENUTUP, meliputi : kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA


5

You might also like