Professional Documents
Culture Documents
(CELL PLANNING)
Penataan menara telekomunikasi selular yang berorientasi pada lingkungan dan masa depan
Peraturan Bersama Menteri Nomor 18, 07/PRT/M/2009, Nomor 19/PER/M.KOMINFO/03/2009 dan Nomor 3/P/2009 Tahun 2009 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi
TEKNOLOGI
o
o o
ETSI TR 143 030 V5.2.0 (2005 2006), Technical Report Digital Cellular Telecommunication Systems
FCC Guidelines section 704 (a) (7) (B) (iv), Guidelines for Evaluating the Environmental Effects of Radio Frequency Radiation Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999, tentang Telekomunikasi
RTRW/ RDTRK o Regulasi daerah yang mengatur tentang rencana penataan ruang wilayah sesuai dengan kepentingan daerah. Regulasi ini bersifat menjaga keselarasan antara estetika wilayah, keselamatan dan kenyamanan masyarakat, serta kebutuhan masyarakat terhadap perkembangan
Melakukan Penataan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi Seluler Bersama Menyusun Cell Planning o Menyusun Tata ruang penempatan Menara Baru (GRID) yang digunakan sebagai menara bersama, termasuk zona larangan didirikan menara (Zona Merah & Zona Putih) o Memprioritaskan Menara eksisting sebagai Menara Telekomunikasi Seluler Bersama Menyusun Peraturan Bupati Tentang Pedoman Pembangunan dan Penataan Menara Telekomunikasi Bersama
Menjamin terlaksananya ketentuan Pemerintah tentang keharusan menggunakan menara bersama bagi operator seluler Memastikan penempatan menara seluler tertata dengan baik dan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, serta tidak melanggar ketentuan/aturan kawasan khusus (antara lain KKOP, kawasan lindung dsb) Mengoptimalkan jumlah menara seluler, dan tata letak maupun bentuknya tidak mengganggu estetika wilayah Memberikan kesempatan secara terbuka dan adil kepada operator seluler untuk melayani kebutuhan masyarakat akan komunikasi nirkabel, namun tetap dalam koridor tata ruang wilayah yang baik
Pemetaan seluruh menara seluler dan prediksi coverage semua operator seluler yang telah mendapat lisensi nasional di atas peta digital menjadi perangkat yang baik bagi Pemda untuk melakukan penataan dan pengendalian menara seluler di wilayah Pemda
Pengendalian pertumbuhan jumlah, tata letak dan bentuk menara seluler di wilayah Pemda
Memberikan kepastian hukum bagi menara seluler eksisting dan proses perijinan pendirian menara seluler yang baru
Mendapat kepastian hukum bagi menara eksisting dan proses perijinan pendirian menara seluler yang baru Mempunyai pedoman penempatan menara berdasarkan cell planning yang ditetapkan Pemerintah Daerah
Kebutuhan operator seluler terhadap coverage dan kapasitas layanan seluler dapat terpenuhi, sehingga operator seluler dapat memberikan layanan komunikasi seluler dengan kualitas yang baik tanpa melanggar ketentuan
NO PEMILIK MENARA
SIMBOL
JUMLAH MENARA
1 2 3 4 6 7 8
10 4 5 6 7 3 1 9 45
Zona Putih adalah area yang dibentuk guna melindungi suatu fungsi, potensi dan faktor estetika pada suatu kawasan tertentu. Zona Putih ini dibentuk di sekitar kawasan jalan tertentu, cagar budaya dan area lain dengan maksud untuk melindungi aspek estetika area tersebut
Di dalam Zona Putih tidak diperbolehkan adanya menara baru, dan keberadaan menara eksisting tidak dikeluarkan perpanjangan izinnya.
Zona Cell Plan (GRID) adalah kawasan yang digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan pendirian menara seluler baru bagi penyelenggara telekomunikasi seluler. Pembuatan Zona Cell Plan didasarkan pada dua faktor, yaitu Coverage, yang menjamin tercakupinya semua area yang membutuhkan layanan komunikasi seluler. Kapasitas Trafik, yang menjamin terpenuhinya kapasitas dan trafik pengguna komunikasi seluler.
No
Kecamatan
Jumlah Penduduk
User
1 2 3
32 48 32
11 16 11
Berdasarkan Hasil Survey, jumlah BTS milik Operator Pengguna sebanyak 97 unit yang tersebar di 44 menara. Dari tabel perhitungan kapasitas trafik untuk 5 tahun yang akan datang, tambahan BTS yang baru sejumlah 68 unit.
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 5049); 2. Perda tentang Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
Regulasi
Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah sebagaimana objek retribusi diatur dalam pasal 124
PASAL 124 Objek Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (1) huruf n adalah pemanfaatan ruang untuk menara telekomunikasi dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan, dan kepentingan umum.
Penjelasan Pasal 124 Mengingat tingkat penggunaan jasa pelayanan yang bersifat pengawasan dan pengendalian sulit ditentukan serta untuk kemudahan penghitungan, tarif retribusi ditetapkan paling tinggi 2% (dua persen) dari nilai jual objek pajak yang digunakan sebagai dasar penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan menara telekomunikasi, yang besarnya retribusi dikaitkan dengan frekuensi pengawasan dan pengendalian menara telekomunikasi tersebut.
Dasar Perhitungan
1. Surat Edaran Direktur Jendral Pajak SE17/PJ.6/2003 Tentang Petunjuk Teknik Penilaian Bangunan Khusus;
2. Daftar Analisa Biaya Konstruksi (ABK) Tahun 2013, Dinas PU Kota Madiun/ Provinsi Jawa Timur
MATRIKS
K x NJOP Menara
31-60 meter
s/d 30 meter
Lokal, Other
Arteri Tower 30 - 60 m Kolektor Lokal, Other Arteri Tower < 30 m Kolektor
Lokal, Other
TERIMA KASIH
Contact Us :
PT. DIBYACIPTA PRIMASOL Jl. Sidosermo PDK I Kav. 300 Surabaya 60239 Tel. : +62 31 8412238 & +62 31 8416918 Fax : +62 31 8416918
Jl. Tebet Timur Dalam V/10 Jakarta Selatan 12820 Tel. : +62 21 8301330 Fax : +62 21 8301330