You are on page 1of 37

Penataan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama

(CELL PLANNING)
Penataan menara telekomunikasi selular yang berorientasi pada lingkungan dan masa depan

PT. DIBYACIPTA PRIMASOL

Madiun, 18 November 2013

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


....................................................................... ACUAN PENATAAN MENARA
LANDASAN HUKUM o Peraturan Menteri Kominfo Nomor 2/PER/M.KOMINFO/3 /2008, tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi

Peraturan Bersama Menteri Nomor 18, 07/PRT/M/2009, Nomor 19/PER/M.KOMINFO/03/2009 dan Nomor 3/P/2009 Tahun 2009 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi

TEKNOLOGI

o
o o

ETSI TR 143 030 V5.2.0 (2005 2006), Technical Report Digital Cellular Telecommunication Systems
FCC Guidelines section 704 (a) (7) (B) (iv), Guidelines for Evaluating the Environmental Effects of Radio Frequency Radiation Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999, tentang Telekomunikasi

RTRW/ RDTRK o Regulasi daerah yang mengatur tentang rencana penataan ruang wilayah sesuai dengan kepentingan daerah. Regulasi ini bersifat menjaga keselarasan antara estetika wilayah, keselamatan dan kenyamanan masyarakat, serta kebutuhan masyarakat terhadap perkembangan

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


................................................................................. LINGKUP PEKERJAAN

Melakukan Penataan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi Seluler Bersama Menyusun Cell Planning o Menyusun Tata ruang penempatan Menara Baru (GRID) yang digunakan sebagai menara bersama, termasuk zona larangan didirikan menara (Zona Merah & Zona Putih) o Memprioritaskan Menara eksisting sebagai Menara Telekomunikasi Seluler Bersama Menyusun Peraturan Bupati Tentang Pedoman Pembangunan dan Penataan Menara Telekomunikasi Bersama

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


..................................................................................................... TUJUAN

Menjamin terlaksananya ketentuan Pemerintah tentang keharusan menggunakan menara bersama bagi operator seluler Memastikan penempatan menara seluler tertata dengan baik dan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, serta tidak melanggar ketentuan/aturan kawasan khusus (antara lain KKOP, kawasan lindung dsb) Mengoptimalkan jumlah menara seluler, dan tata letak maupun bentuknya tidak mengganggu estetika wilayah Memberikan kesempatan secara terbuka dan adil kepada operator seluler untuk melayani kebutuhan masyarakat akan komunikasi nirkabel, namun tetap dalam koridor tata ruang wilayah yang baik

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


................................................................................... MANFAAT BAGI PEMDA

Pemetaan seluruh menara seluler dan prediksi coverage semua operator seluler yang telah mendapat lisensi nasional di atas peta digital menjadi perangkat yang baik bagi Pemda untuk melakukan penataan dan pengendalian menara seluler di wilayah Pemda

Pengendalian pertumbuhan jumlah, tata letak dan bentuk menara seluler di wilayah Pemda
Memberikan kepastian hukum bagi menara seluler eksisting dan proses perijinan pendirian menara seluler yang baru

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


.. MANFAAT BAGI PENYEDIA MENARA/ OPERATOR SELULER

Mendapat kepastian hukum bagi menara eksisting dan proses perijinan pendirian menara seluler yang baru Mempunyai pedoman penempatan menara berdasarkan cell planning yang ditetapkan Pemerintah Daerah

Kebutuhan operator seluler terhadap coverage dan kapasitas layanan seluler dapat terpenuhi, sehingga operator seluler dapat memberikan layanan komunikasi seluler dengan kualitas yang baik tanpa melanggar ketentuan

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


............................................................................................ KERANGKA KERJA

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


. MENARA EKSISTING
JUMLAH MENARA BERSAMA 8 4 4 3 2 0 1 4 26 PROSENTASE MENARA BERSAMA (%) 80.0% 100.0% 80.0% 50.0% 28.6% 0.0% 100.0% 44.4% 57.8%

NO PEMILIK MENARA

SIMBOL

JUMLAH MENARA

1 2 3 4 6 7 8

Telkomsel Indosat XL Axiata HCPT Mobile8/Smart Telkom Bakrie Telecom

TSel Isat XL Three Smartfren Flexi Esia Non-Op

10 4 5 6 7 3 1 9 45

10 Non Operator TOTAL

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


. PERSEBARAN MENARA EKSISTING 2G (1)

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


. PERSEBARAN MENARA EKSISTING 2G (2)

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


. PERSEBARAN MENARA EKSISTING 3G (1)

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


.. PERSEBARAN MENARA EKSISTING 3G (2)

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


............................................ KONSEP CELL PLANNING
ZONA MERAH adalah zona di sekitar menara eksisting yang berbentuk lingkaran dengan radius tertentu sesuai dengan ketinggian menara (Kawasan Menara Eksisting). Berfungsi : Sebagai dasar rekomendasi penggunaan menara eksisting bagi pihak yg berencana mendirikan menara baru. Sebagai dasar pembuatan Zona Pendirian Menara Baru (Lokasi Cell Plan) ZONA PENEMPATAN MENARA BARU (Lokasi Cell Plan) adalah zona yang disediakan untuk lokasi menara-menara baru, yang memiliki quota jumlah menara baru dan data teknis berupa koordinat titik tengah dan koordinat batas-batas zona/radius zona. ZONA LARANGAN DIDIRIKAN MENARA (ZONA PUTIH) adalah zona yang dibebaskan dari keberadaan menara telekomunikasi seluler karena kondisi dan aturan area tersebut yang memang tidak dimungkinkan.

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


......... PERSEBARAN ZONA MERAH KAWASAN MENARA EKSISTING (1)
Ketentuan zona merah di sekitar menara eksisting dibentuk dengan cara : Zona merah berbentuk lingkaran dengan radius 0.75 km (nol koma tujuh lima kilometer), memiliki ketinggian kurang dari 45 m (empat puluh lima meter). Zona merah berbentuk lingkaran dengan radius 1,25 km (satu koma

dua lima kilometer), memiliki ketinggian 45 m (empat puluh lima meter)


sampai dengan 65 m (enam puluh lima meter). Zona merah berbentuk lingkaran dengan radius 2,0 km (dua koma nol kilometer), memiliki ketinggian diatas 65 m (enam puluh lima meter).

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


....................................................... PERSEBARAN ZONA MERAH 2G (1)

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


....................................................... PERSEBARAN ZONA MERAH 2G (2)

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


....................................................... PERSEBARAN ZONA MERAH 3G (1)

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


....................................................... PERSEBARAN ZONA MERAH 3G (2)

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


......................... ZONA PUTIH (ZONA LARANGAN DIDIRIKAN MENARA)

Zona Putih adalah area yang dibentuk guna melindungi suatu fungsi, potensi dan faktor estetika pada suatu kawasan tertentu. Zona Putih ini dibentuk di sekitar kawasan jalan tertentu, cagar budaya dan area lain dengan maksud untuk melindungi aspek estetika area tersebut
Di dalam Zona Putih tidak diperbolehkan adanya menara baru, dan keberadaan menara eksisting tidak dikeluarkan perpanjangan izinnya.

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


........................ ELEMEN ZONA PUTIH
No 1 Elemen Kawasan Ruang Terbuka Hijau 2 Hutan Lindung Remark Termasuk alun-alun dan pertamanan yang dilindungi dari keberadaan menara seluler. Karena berfungsi menopang dan melindungi kawasan sekitarnya yang sangat penting. 3 Militer Termasuk komplek latihan dan akademi pendidikan dilindungi dari keberadaan menara seluler. 4 Sebagian Jalan Arteri Primer 5 Cagar Budaya dan Pariwisata Beserta Protective View di sekitarnya dilindungi dari keberadaan menara seluler yang nantinya berpotensi mengganggu estetika dan pengembangan kawasan tersebut. 6 Pemakaman Dilindungi dari keberadaan menara seluler Sebagian besar penggunaan didominasi perkantoran dan perdagangan.

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


.... DESAIN ZONA PENEMPATAN MENARA BARU (GRID)

Zona Cell Plan (GRID) adalah kawasan yang digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan pendirian menara seluler baru bagi penyelenggara telekomunikasi seluler. Pembuatan Zona Cell Plan didasarkan pada dua faktor, yaitu Coverage, yang menjamin tercakupinya semua area yang membutuhkan layanan komunikasi seluler. Kapasitas Trafik, yang menjamin terpenuhinya kapasitas dan trafik pengguna komunikasi seluler.

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


............................................... PERSEBARAN GRID (ZONA BIRU) 3G (1)

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


............................................... PERSEBARAN GRID (ZONA BIRU) 3G (2)

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


................ ZONA MERAH + ZONA PENEMPATAN MENARA BARU 3G (1)

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


................ ZONA MERAH + ZONA PENEMPATAN MENARA BARU 3G (2)

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


........... PERHITUNGAN KAPASITAS TRAFIK FORECASTING (1)

No

Kecamatan

Jumlah Penduduk

User

Morfologi Trafik Jumlah Jumlah Area (Erlang) BTS Menara

1 2 3

Manguharjo Taman Kartoharjo

51,111 75,197 50,609

25,556 37,599 25,305

Suburban Suburban Suburban

1,917 2,820 1,898

32 48 32

11 16 11

PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER


........... PERHITUNGAN KAPASITAS TRAFIK FORECASTING (2)

Berdasarkan Hasil Survey, jumlah BTS milik Operator Pengguna sebanyak 97 unit yang tersebar di 44 menara. Dari tabel perhitungan kapasitas trafik untuk 5 tahun yang akan datang, tambahan BTS yang baru sejumlah 68 unit.

Dengan asumsi 1 menara minimal digunakan oleh 3 Operator Seluler, maka :


Tambahan menara sebanyak 23 unit menara. Tersebar di 12 Grid/ Zona diperbolehkan mendirikan menara baru.

PERHITUNGAN RETRIBUSI MENARA

LANDASAN HUKUM MENARA REGULASI TARIF PENGENDALIAN

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 5049); 2. Perda tentang Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi

Regulasi
Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah sebagaimana objek retribusi diatur dalam pasal 124
PASAL 124 Objek Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (1) huruf n adalah pemanfaatan ruang untuk menara telekomunikasi dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan, dan kepentingan umum.

Penjelasan Pasal 124 Mengingat tingkat penggunaan jasa pelayanan yang bersifat pengawasan dan pengendalian sulit ditentukan serta untuk kemudahan penghitungan, tarif retribusi ditetapkan paling tinggi 2% (dua persen) dari nilai jual objek pajak yang digunakan sebagai dasar penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan menara telekomunikasi, yang besarnya retribusi dikaitkan dengan frekuensi pengawasan dan pengendalian menara telekomunikasi tersebut.

Dasar Perhitungan
1. Surat Edaran Direktur Jendral Pajak SE17/PJ.6/2003 Tentang Petunjuk Teknik Penilaian Bangunan Khusus;

2. Daftar Analisa Biaya Konstruksi (ABK) Tahun 2013, Dinas PU Kota Madiun/ Provinsi Jawa Timur

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam petunjuk teknis (SE-17/PJ.6/2003)


1. Data harga bahan dan upah pd analisis CRN(Cost Reproduction New) di wilayah DKI Jakarta, shg penggunaan di luar wilayah lain perlu dilakukan penyesuaian. 2. Model analisis CRN dpt diperbaharui sesuai dengan tahun penilaian. 3. Memperhatikan analisis penyusutan.

FORMULA RETRIBUSI (1)

Retribusi Pengendalian Menara = A% x (NJOP Tanah + K x NJOP Bangunan Menara)


Dengan : A = 2 (Maksimum 2 %) K = Faktor Penyesuai (Koefisien Ketinggian, Indeks Jalan, dsb)
NJOP Tanah = Nilai Jual Objek Pajak Tanah (biasanya sewa -> sehingga bisa dihilangkan) NJOP Menara = Nilai Jual Objek Pajak Bangunan Menara

FORMULA RETRIBUSI (2)

Retribusi Pengendalian Menara = A% x IL x K x NJOP Menara)


Dengan : A = 2 (Menggunakan Maks. 2 %) K = Faktor Ketinggian (0.23; 0.28; 0.33)
IL = Indeks Lokasi (1.5; 1.6; 1.7)

NJOP Menara = Nilai Jual Objek Pajak Bangunan Menara

Perbandingan perhitungan biaya pembangunan Tower : (SIMULASI-1)


Arteri Kolektor Lokal dan Other

MATRIKS

1.7 Retribusi (Rp.)

1.6 Retribusi (Rp.) NJOP Total (Rp.)

1.5 Retribusi (Rp.) NJOP Total (Rp.)

TINGGI NJOP Menara MENARA (Rp.) > 60 meter Menara

K x NJOP Menara

NJOP Total (RP.)

1,087,134,558 250,040,948 425,069,612 8,501,392 400,065,517 8,001,310 375,061,423 7,501,228

31-60 meter

606,823,707 169,910,638 288,848,085 5,776,962 271,857,021 5,437,140 254,865,957 5,097,319

s/d 30 meter

326,101,370 107,613,452 182,942,868 3,658,857 172,181,523 3,443,630 161,420,178 3,228,404

REKAPITULASI RETRIBUSI (SIMULASI-2)


Tinggi Tower > 60 meter Jenis Jalan Arteri Kolektor Harga Retribusi

Lokal, Other
Arteri Tower 30 - 60 m Kolektor Lokal, Other Arteri Tower < 30 m Kolektor

Lokal, Other

8,501,392 8,001,310 7,501,228 5,776,961 5,437,140 5,097,319 3,658,857 3,443,630 3,228,403

TERIMA KASIH
Contact Us :
PT. DIBYACIPTA PRIMASOL Jl. Sidosermo PDK I Kav. 300 Surabaya 60239 Tel. : +62 31 8412238 & +62 31 8416918 Fax : +62 31 8416918

Jl. Tebet Timur Dalam V/10 Jakarta Selatan 12820 Tel. : +62 21 8301330 Fax : +62 21 8301330

PT. DIBYACIPTA PRIMASOL

Website: http://www.dibyacipta.com Email : info@dibyacipta.com

You might also like