You are on page 1of 3

Jurnal yang berjudul Prediksi Sedimentasi Kali Mas Surabaya secara garis besar menjelaskan bahwa proses sedimentasi

di Kali Mas semakin meningkat. Meningkatnya sedimentasi diduga karena adanya perubahan penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas bagian hulu. Proses erosi yang terjadi menyebabkan hilangnya partikel tanah yang kemudian terbawa aliran sungai sebagai suspended load. Karena hal tersebut sejumlah saluran pembuang di Surabaya mengalami penurunan kapasitas tampung. Menurut penulis, munculnya permasalahan tersebut tidak hanya berdampak pada kualitas lingkungan perairan, namun juga berdampak pada ekonomi yang mencakup mahalnya biaya pemeliharaan untuk memperbesar daya tampung sungai ataupun saluran di kota Surabaya. Oleh karena itu, penulis cenderung menginisiasi permasalahan tersebut pada perlakuan yang bersifat preventif, yaitu melakukan prediksi terhadap sedimentasi yang akan terjadi di Kali Mas. Harapannya, prediksi yang dilakukan dapat mempermudah dalam pemeliharaan sungai terutama dalam hal pengerukan sedimen sehingga mengembalikan fungsinya sebagai saluran drainase. Sebelum mengetahui seberapa besarkah peranan prediksi sedimentasi Kali Mas, alangkah baiknya apabila dilakukan peninjauan singkat terlebih dahulu terhadap bagianbagian dari jurnal ini. Karena bagaimanapun juga, kedudukan dan manfaat penelitian tergantung dari kesempurnaan isi yang menyusunnya. Dalam jurnal ini, penulis mempergunakan beberapa formulasi untuk perhitungan. Formula yang dipergunakan terdiri dari formula Frijlink, Meyer Peter dan Muller, dan Einstein untuk menghitung muatan dasar (bed load transport). Sementara itu, untuk menghitung muatan layang (suspended load transport) digunakan metode USBR (United State Beureu Reclamation) serta formulasi Englund dan Hansen untuk menghitung total muatan (total load). Penggunaan beberapa cara perhitungan seperti yang dilakukan oleh penulis merupakan gagasan yang sangat baik. Dengan cara tersebut dapat dilakukan komparasi atau pembandingan terhadap hasil yang diperoleh dari masing-masing formulasi sehingga nantinya dapat diketahui tingkat keakuratannya dengan mudah. Bagian metodologi adalah salah satu bagian yang terpenting dari isi jurnal. Akan tetapi, bagian metodologi dalam jurnal ini kurang mencerminkan keseluruhan alur proses. Tahaptahap serta alat dan bahan tidak dijelaskan secara terperinci, misalnya pada tahap pengambilan sedimen tidak dituliskan dengan alat apakah sedimen tersebut diangkat, bagaimana pengambilannya, dan seberapa banyak sedimen yang diambil. Begitu pula halnya dengan tahap analisis butiran sedimen yang dilakukan di laboratorium, ada baiknya jika

disertakan deskripsi proses analisis yang dilakukan mengingat hal itu merupakan bagian dari prosedur penelitian. Mengenai hal analisis, penulis telah menyajikannya dengan cukup baik dan sistematis. Terdapat skema atau pemetaan untuk pemodelan sistem Kali Mas Surabaya berikut titik-titik lokasi sampling penelitian. Disamping itu, hasil analisis dimuat dalam bentuk tabel sehingga memudahkan pembacaan data. Walaupun demikian masih terdapat kekurangan yang ditemukan pada bagian ini. Kekurangan yang dimaksud adalah mengenai waktu pengukuran atau pengambilan sampel serta kondisi cuaca pada masa itu. Hal ini menjadi sangat penting mengingat faktor lingkungan seperti cuaca turut mempengaruhi representasi data pengukuran, misalnya debit aliran dan kadar sedimen. Debit aliran akan lebih rendah pada saat kemarau dan akan meningkat pada saat hujan, sedangkan kandungan sedimen cenderung lebih banyak terdapat di sungai pada saat hujan karena aktivitas erosi terjadi lebih sering daripada saat kemarau. Suspended load dan bed load juga akan berbeda pada cuaca-cuaca tertentu karena hubungannya dengan turbulensi air. Pada bagian ini pula, penulis tidak menyebutkan secara eksplisit bentuk prediksi yang dilakukan, sehingga hasil yang diperoleh terkesan seperti laporan pengukuran sedimen sungai ambien biasa. Dari kilas peninjauan di atas, secara kesuluruhan, penulisan jurnal ini sudah cukup baik. Meskipun masih terdapat sebagian kecil kekurangan, tetapi tulisan ini akan sangat berguna bagi mahasiswa lingkungan ataupun pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan sistem sungai di Surabaya sebagai sumber informasi serta wacana baru. Kembali pada inti pembicaraan, yakni seberapa pentingkah prediksi sedimentasi Kali Mas dilakukan? Jawabannya adalah sangat penting. Prediksi dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang baik sebagai upaya preventif sehingga meningkatkan efisiensi dan kesiapan. Fakta yang sering terjadi di sekitar adalah prediksi sering kali tidak diimbangi dengan upaya persiapan. Hal ini menyebabkan pengukuran dan penelitian yang dilakukan menjadi sia-sia meskipun dilakukan secara rutin. Pemerintah setempat cenderung lebih menyukai upaya

penanggulangan kuratif atas permasalahan sedimentasi sungai. Dampanya adalah kondisi sungai semakin kritis untuk direvitalisasi dan biaya yang diperlukan juga semakin membengkak. Menanggapi pernyataan tersebut, sebaiknya bagi para peneliti yang melakukan penelitian terkait kualitas sungai juga melakukan studi penanggulangan yang cocok disamping studi prediktif atas permasalahan yang terjadi. Dengan begitu akan timbul hubungan yang sinergi antara upaya preventif dan kuratif.

You might also like