You are on page 1of 13

TRAUMA KEPALA A.

Pengertian Trauma kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepala. (Suriadi & Rita Yuliani, 200 ! B. Klasifikasi "lasi#ikasi trauma kepala berdasarkan $ilai Skala %lasgo& (S"%!' . (inor S"% ) * + ,apat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari )0 menit. Tidak ada kontusio tengkorak, tidak ada #raktur cerebral, hematoma.

2. Sedang S"% - * 2 "ehilangan kesadaran dan atau amnesia lebih dari )0 menit tetapi kurang dari 2. jam. ,apat mengalami #raktur tengkorak.

). /erat S"% ) * 0 "ehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari 2. jam. 1uga meliputi kontusio serebral, laserasi, atau hematoma intrakranial.

C. Etiologi "ecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor atau sepeda, dan mobil. "ecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan. 2edera akibat kekerasan.

D. Patofisiologis 2edera memegang peranan yang sangat besar dalam menentukan berat ringannya konsekuensi pato#isiologis dari suatu trauma kepala. 2edera percepatan (aselerasi! terjadi jika benda yang sedang bergerak membentur kepala yang diam, seperti trauma akibat pukulan benda tumpul, atau karena kena lemparan benda tumpul. 2edera perlambatan (deselerasi! adalah bila kepala membentur objek yang secara relati# tidak bergerak, seperti badan mobil atau tanah. "edua kekuatan ini mungkin terjadi secara bersamaan bila terdapat gerakan kepala tiba3tiba tanpa kontak langsung, seperti yang terjadi bila posisi badan diubah secara kasar dan cepat. "ekuatan ini bisa dikombinasi dengan pengubahan posisi rotasi pada kepala, yang menyebabkan trauma regangan dan robekan pada substansi alba dan batang otak. 2edera primer, yang terjadi pada &aktu benturan, mungkin karena memar pada permukaan otak, laserasi substansi alba, cedera robekan atau hemoragi. Sebagai akibat, cedera sekunder dapat terjadi sebagai kemampuan autoregulasi serebral dikurangi atau tak ada pada area cedera. "onsekuensinya meliputi hiperemi (peningkatan 4olume darah! pada area peningkatan permeabilitas kapiler, serta 4asodilatasi arterial, semua menimbulkan peningkatan isi intrakranial, dan akhirnya peningkatan tekanan intrakranial (T5"!. /eberapa kondisi yang dapat menyebabkan cedera otak sekunder meliputi hipoksia, hiperkarbia, dan hipotensi. %enneralli dan ka&an3ka&an memperkenalkan cedera kepala 6#okal7 dan 6menyebar7 sebagai kategori cedera kepala berat pada upaya untuk menggambarkan hasil yang lebih khusus. 2edera #okal diakibatkan dari kerusakan #okal yang meliputi kontusio serebral dan hematom intraserebral, serta kerusakan otak sekunder yang disebabkan oleh perluasan massa lesi, pergeseran otak atau hernia. 2edera otak menyebar dikaitkan dengan kerusakan yang menyebar secara luas dan terjadi dalam empat bentuk yaitu' cedera akson menyebar, kerusakan otak hipoksia, pembengkakan otak menyebar, hemoragi kecil multipel pada seluruh otak. 1enis cedera ini menyebabkan koma bukan karena kompresi pada batang otak tetapi karena cedera menyebar pada hemis#er serebral, batang otak, atau dua3duanya.

E. Pathway

Trauma kepala

8kstra kranial

Tulang kranial

5ntra kranial

Terputusnya kontinuitas jaringan kulit, otot dan 4askuler

Terputusnya kontinuitas jaringan tulang

1aringan otak rusak (kontusio, laserasi!

%angguan suplai darah Resiko in#eksi 5skemia ;ipoksia 9erubahan per#usi jaringan $yeri

39erubahan outoregulasi 3:dem cerebral

39erdarahan 3;ematoma

"ejang

9erubahan sirkulasi 2SS

%angg. #ungsi otak

%angg. $eurologis #okal

9eningkatan T5"

%irus medialis lobus temporalis tergeser

(ual * muntah 9apilodema 9andangan kabur 9enurunan #ungsi pendengaran $yeri kepala

,e#isit $eurologis

. /ersihan jln. na#as 2. :bstruksi jln. na#as ). ,ispnea .. ;enti na#as +. 9erub. 9ola na#as

;erniasi unkus

Resiko kurangnya 4olume cairan Tonsil cerebelum tergeser

%angg. persepsi sensori

Resiko tidak e#ekti#nya jln. na#as

"ompresi medula oblongata

(esesen#alon tertekan

Resiko injuri 5mmobilisasi

Resiko gangg. integritas kulit

%angg. kesadaran 2emas

"urangnya pera&atan diri

F. Manifestasi Klinis ;ilangnya kesadaran kurang dari )0 menit atau lebih "ebungungan 5ritabel 9ucat (ual dan muntah 9using kepala Terdapat hematoma "ecemasan Sukar untuk dibangunkan /ila #raktur, mungkin adanya ciran serebrospinal yang keluar dari hidung (rhinorrohea! dan telinga (otorrhea! bila #raktur tulang temporal. G. Ko !likasi ;emorrhagie 5n#eksi 8dema ;erniasi

". Pe eriksaan Pen#n$ang <aboratorium' darah lengkap (hemoglobin, leukosit, 2T, /T! Rotgen =oto 2T Scan (R5

%. Penatalaksanaan Secara umum penatalaksanaan therapeutic pasien dengan trauma kepala adalah sebagai berikut' . :bser4asi 2. jam .

2. 1ika pasien masih muntah sementara dipuasakan terlebih dahulu. ). /erikan terapi intra4ena bila ada indikasi. .. >nak diistirahatkan atau tirah baring. +. 9ro#ilaksis diberikan bila ada indikasi. ?. 9emberian obat3obat untuk 4askulasisasi. @. 9emberian obat3obat analgetik. 0. 9embedahan bila ada indikasi. &. Ren'ana Pe #langan . 1elaskan tentang kondisi anak yang memerlukan pera&atan dan pengobatan. 2. >jarkan orang tua untuk mengenal komplikasi, termasuk menurunnya kesadaran, perubahan gaya berjalan, demam, kejang, sering muntah, dan perubahan bicara. ). 1elaskan tentang maksud dan tujuan pengobatan, e#ek samping, dan reaksi dari pemberian obat. .. >jarkan orang tua untuk menghindari injuri bila kejang' penggunaan sudip lidah, mempertahankan jalan na#as selama kejang. +. 1elaskan dan ajarkan bagaimana memberikan stimulasi untuk akti4itas sehari3 hari di rumah, kebutuhan kebersihan personal, makan3minum. >kti4itas bermain, dan latihan R:( bila anak mengalami gangguan mobilitas #isik. ?. >jarkan bagaimana untuk mencegah injuri, seperti gangguan alat pengaman. @. Tekankan pentingnya kontrol ulang sesuai dengan jadual. 0. >jarkan pada orang tua bagaimana mengurangi peningkatan tekanan intrakranial.

BAB %%% A(U"A) KEPERA*ATA) A. Pengka$ian . Ri&ayat kesehatan' &aktu kejadian, penyebab trauma, posisi saat kejadian, status kesadaran saat kejadian, pertolongan yang diberikan segera setelah kejadian. 2. 9emeriksaan #isik a. Sistem respirasi ' suara na#as, pola na#as (kusmaull, cheyene stokes, biot, hiper4entilasi, ataksik! b. "ardio4askuler ' pengaruh perdarahan organ atau pengaruh 9T5" c. Sistem sara# ' "esadaran %2S. =ungsi sara# kranial trauma yang mengenaiAmeluas ke batang otak akan melibatkan penurunan #ungsi sara# kranial. =ungsi sensori3motor adakah kelumpuhan, rasa baal, nyeri, gangguan diskriminasi suhu, anestesi, hipestesia, hiperalgesia, ri&ayat kejang. d. Sistem pencernaan /agaimana sensori adanya makanan di mulut, re#leks menelan, kemampuan mengunyah, adanya re#leks batuk, mudah tersedak. 1ika pasien sadar tanyakan pola makanB Caspadai #ungsi >,;, aldosteron ' retensi natrium dan cairan. Retensi urine, konstipasi, inkontinensia. e. "emampuan bergerak ' kerusakan area motorik hemiparesisAplegia, gangguan gerak 4olunter, R:(, kekuatan otot. #. "emampuan komunikasi ' kerusakan pada hemis#er dominan dis#agia atau a#asia akibat kerusakan sara# hipoglosus dan sara# #asialis. g. 9sikososial data ini penting untuk mengetahui dukungan yang didapat pasien dari keluarga.

B. Diagnosa ,iagnosa kepera&atan yang mungkin timbul adalah' . Resiko tidak e#ekti#nya bersihan jalan na#as dan tidak e#ekti#nya pola na#as berhubungan dengan gagal na#as, adanya sekresi, gangguan #ungsi pergerakan, dan meningkatnya tekanan intrakranial. 2. 9erubahan per#usi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral dan peningkatan tekanan intrakranial. ). "urangnya pera&atan diri berhubungan dengan tirah baring dan menurunnya kesadaran. .. Resiko kurangnya 4olume cairan berhubungan mual dan muntah. +. Resiko injuri berhubungan dengan menurunnya kesadaran atau meningkatnya tekanan intrakranial. ?. $yeri berhubungan dengan trauma kepala. @. Resiko in#eksi berhubungan dengan kondisi penyakit akibat trauma kepala. 0. "ecemasan orang tua3anak berhubungan dengan kondisi penyakit akibat trauma kepala. -. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi. C. %nter+ensi Ke!erawatan . Resiko tidak e#ekti#nya jalan na#as dan tidak e#ekti#nya pola na#as berhubungan dengan gagal na#as, adanya sekresi, gangguan #ungsi pergerakan, dan meningkatnya tekanan intrakranial. Tujuan' 9ola na#as dan bersihan jalan na#as e#ekti# yang ditandai dengan tidak ada sesak atau kesukaran berna#as, jalan na#as bersih, dan perna#asan dalam batas normal. Intervensi' "aji >ir&ay, /reathing, 2irculasi. "aji anak, apakah ada #raktur cer4ical dan 4ertebra. /ila ada hindari memposisikan kepala ekstensi dan hati3hati dalam mengatur posisi bila ada cedera 4ertebra.

9astikan jalan na#as tetap terbuka dan kaji adanya sekret. /ila ada sekret segera lakukan pengisapan lendir. "aji status perna#asan kedalamannya, usaha dalam berna#as. /ila tidak ada #raktur ser4ikal berikan posisi kepala sedikit ekstensi dan tinggikan + * )0 derajat. 9emberian oksigen sesuai program. 2. 9erubahan per#usi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral dan peningkatan tekanan intrakranial. Tujuan' 9er#usi jaringan serebral adekuat yang ditandai dengan tidak ada pusing hebat, kesadaran tidak menurun, dan tidak terdapat tanda3tanda peningkatan tekanan intrakranial. Intervensi' Tinggikan posisi kepala + * )0 derajat dengan posisi 6midline7 untuk

menurunkan tekanan 4ena jugularis. ;indari hal3hal yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intrakranial' #leksi atau hiperekstensi pada leher, rotasi kepala, 4alsa4a meneu4er, rangsangan nyeri, prosedur (peningkatan lendir atau suction, perkusi!. tekanan pada 4ena leher. pembalikan posisi dari samping ke samping (dapat menyebabkan kompresi pada 4ena leher!. /ila akan memiringkan anak, harus menghindari adanya tekukan pada anggota badan, #leksi (harus bersamaan!. /erikan pelembek tinja untuk mencegah adanya 4alsa4a maneu4er. ;indari tangisan pada anak, ciptakan lingkungan yang tenang, gunakan sentuhan therapeutic, hindari percakapan yang emosional. 9emberian obat3obatan untuk mengurangi edema atau tekanan intrakranial sesuai program.

9emberian terapi cairan intra4ena dan antisipasi kelebihan cairan karena dapat meningkatkan edema serebral. (onitor intake dan out put. <akukan kateterisasi bila ada indikasi. <akukan pemasangan $%T bila indikasi untuk mencegah aspirasi dan pemenuhan nutrisi. <ibatkan orang tua dalam pera&atan anak dan jelaskan hal3hal yang dapat meningkatkan tekanan intrakranial. ). "urangnya pera&atan diri berhubungan dengan tirah baring dan menurunnya kesadaran. Tujuan' "ebutuhan sehari3hari anak terpenuhi yang ditandai dengan berat badan stabil atau tidak menunjukkan penurunan berat badan, tempat tidur bersih, tubuh anak bersih, tidak ada iritasi pada kulit, buang air besar dan kecil dapat dibantu. Intervensi' /antu anak dalam memenuhi kebutuhan akti4itas, makan * minum, mengenakan pakaian, />" dan />/, membersihkan tempat tidur, dan kebersihan perseorangan. /erikan makanan 4ia parenteral bila ada indikasi. 9era&atan kateter bila terpasang. "aji adanya konstipasi, bila perlu pemakaian pelembek tinja untuk memudahkan />/. <ibatkan orang tua dalam pera&atan pemenuhan kebutuhan sehari3hari dan demonstrasikan, seperti bagaimana cara memandikan anak. .. Resiko kurangnnya 4olume cairan berhubungan dengan mual dan muntah. Tujuan' Tidak ditemukan tanda3tanda kekurangan 4olume cayran atau dehidrasi yang ditandai dengan membran mukosa lembab, integritas kulit baik, dan nilai elektrolit dalam batas normal. -

Intervensi' "aji intake dan out put. "aji tanda3tanda dehidrasi' turgor kulit, membran mukosa, dan

ubun3ubun atau mata cekung dan out put urine. /erikan cairan intra 4ena sesuai program. +. Resiko injuri berhubungan dengan menurunnya kesadaran atau

meningkatnya tekanan intrakranial. Tujuan' >nak terbebas dari injuri. Intervensi' "aji status neurologis anak' perubahan kesadaran, kurangnya respon terhadap nyeri, menurunnya re#leks, perubahan pupil, akti4itas pergerakan menurun, dan kejang. "aji tingkat kesadaran dengan %2S (onitor tanda3tanda 4ital anak setiap jam atau sesuai dengan protokol. /erikan istirahat antara inter4ensi atau pengobatan. /erikan analgetik sesuai program. ?. $yeri berhubungan dengan trauma kepala. Tujuan' >nak akan merasa nyaman yang ditandai dengan anak tidak mengeluh nyeri, dan tanda3tanda 4ital dalam batas normal. Intervensi' "aji keluhan nyeri dengan menggunakan skala nyeri, catat lokasi nyeri, lamanya, serangannya, peningkatan nadi, na#as cepat atau lambat, berkeringat dingin. (engatur posisi sesuai kebutuhan anak untuk mengurangi nyeri. "urangi rangsangan. 9emberian obat analgetik sesuai dengan program.

2iptakan lingkungan yang nyaman termasuk tempat tidur. /erikan sentuhan terapeutik, lakukan distraksi dan relaksasi. @. Resiko in#eksi berhubungan dengan adanya injuri. Tujuan' >nak akan terbebas dari in#eksi yang ditandai dengan tidak ditemukan tanda3tanda in#eksi' suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada pus dari luka, leukosit dalam batas normal. Intervensi' "aji adanya drainage pada area luka. (onitor tanda3tanda 4ital' suhu tubuh. <akukan pera&atan luka dengan steril dan hati3hati. "aji tanda dan gejala adanya meningitis, termasuk kaku kuduk, iritabel, sakit kepala, demam, muntah dan kenjang. 0. "ecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi penyakit akibat trauma kepala. Tujuan' >nak dan orang tua akan menunjukkan rasa cemas berkurang yang ditandai dengan tidak gelisah dan orang tua dapat mengekspresikan perasaan tentang kondisi dan akti# dalam pera&atan anak. Intervensi' 1elaskan pada anak dan orang tua tentang prosedur yang akan dilakukan, dan tujuannya. >njurkan orang tua untuk selalu berada di samping anak.

>jarkan anak dan orang tua untuk mengekspresikan perasaan. %unakan komunikasi terapeutik. -. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi. Tujuan' Tidak ditemukan tanda3tanda gangguan integritas kulit yang ditandai dengan kulit tetap utuh. Intervensi' <akukan latihan pergerakan (R:(!.

9ertahankan posisi postur tubuh yang sesuai. Rubah posisi setiap 2 jam sekali atau sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak. "aji area kulit' adanya lecet. <akukan back rub setelah mandi di area yang potensial menimbulkan lecet dan pelan3pelan agar tidak menimbulkan nyeri.

DAFTAR PU(TAKA . Suriadi & Rita Yuliani. Asuhan Keperawatan Pada Anak, 8disi 5. 1akarta' 2D Sagung SetoE 200 . 2. ;udak & %allo. Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik, Dolume 55. 1akarta' 8%2E --?. ). 2ecily </ & <inda >S. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. 8disi ). 1akarta' 8%2E 2000. .. SuFanne 2S & /renda %/. Buku Ajar 8%2E ---. edikal Bedah. 8disi 0. Dolume ). 1akarta'

You might also like