You are on page 1of 9

MODUL I DIODA DAN TRANSISTOR A. TUJUAN 1. Memahami karakteristik dioda dan Transistor beserta fungsi-fungsinya. 2.

Memahami rangkaian BJT sebagai penguat dan saklar. B. DASAR TEORI DIODA Dioda merupakan singkatan dari (di) yang berarti dua dan (ode) yang berarti electrode. truktur dioda adalah sambungan semikonduktor ! (doping unsur golongan """) dan # (doping unsur golongan $).

333333 33333 3

--------------'

Gambar 2.1 Simbol dan struktur dioda

%arakterisik Dioda %arakteristik Volt-Ampere Dioda adalah komponen nonlinier yaitu arus yang mele&atinya tidak proposional terhadap tegangannya.

dengan " ' arus melalui dioda (m() ") ' arus *enuh dioda e ' muatan elektron (1.+,1)-1- .) $ ' tegangan yang diterapkan ($) T ' suhu (%) % ' konstanta Boltzman (1./,1)-2/ J0 %). Potensial Barier1 oleh karena tiap dipole mempunyai medan listrik maka *ika elektron memasuki lapisan pengosong1 medan men2oba mendorong elektron kembali ke dalam daerah n. (danya medan diantara ion adalah

eki4alen dengan perbedaan potensial yang disebut potensial barrier kira-kira )1/ $ untuk dioda 5ermanium dan )16 $ untuk dioda ili2on. Breakdown Region1 *ika tegangan balik dioda penyearah dinaikkan terus maka akan men2apai daerah patahnya (breakdown). .ara %er*a Dioda a. 7or&ard bias. b. 8e4erse bias. 7ungsi Dioda a. Dioda sebagai Recti ier Dioda difungsikan sebagai penyearah tegangan bolak-balik ((.) men*adi tegangan searah (D.). !enyearah tegangan ini ada 2 ma2am1 yaitu 9 !enyearah setengah gelombang (!al -wa"e recti ier) Dioda menyearahkan tegangan (. yang berbentuk gelombang men*adi tegangan D. hanya siklus positif tegangan (. sa*a. edangkan pada saat siklus negatifnya dioda mengalami pan*ar balik (re"erse bias) sehingga tegangan beban men*adi nol. kema rangkaian !al -wa"e recti ier terdapat pada Gambar 2.2 berikut

5ambar 2.2. kema rangakaian !al -wa"e recti ier. !enyearah gelombang penuh ( ull-wa"e recti ier) Dioda digunakan sebagai penyearah gelombang penuh1 dalam artian dioda akan beker*a se2ara bergantian menyearahkan tegangan (. pada saat siklus positif dan negatif. 8angkaian penyearah gelombang penuh ada 2 ma2am1 yaitu penyearah gelombang penuh menggunakan 2 dioda dan penyearah gelombang penuh dengan *embatan dioda (dioda bridge).

!enyearah gelombang penuh menggunakan 2 dioda hanya bisa digunakan pada transformator .T. %arena pada bagian sekunder trafo .T terdapat 2 sinyal output yang ter*adi se2ara bersamaan1 mempunyai amplitudo yang sama namun berla&anan fasa. kema rangkaian terdapat pada 5ambar 2./

5ambar 2./. !enyearah gelombang penuh menggunakan 2 dioda. !enyearah gelombang penuh dengan *embatan dioda ( dioda bridge) ada 2 dioda sa*a yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama. :ntuk memahami 2ara ker*a dioda bridge1 perhatikanlah 5ambar 2.; berikut

5ambar 2.;. !enyearah gelombang penuh dengan *embatan dioda (dioda bridge). aat siklus positif1 arus mengalir melalui dioda D2 menu*u beban dan kembali melalui dioda D/. !ada saat yang bersamaan pula1 dioda D1 dan D; mengalami pan*ar balik (re"erse bias) sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda tersebut bersifat sebagai isolator. edangkan pada saat siklus negatif1 arus mengalir melalui dioda D; menu*u beban dan kembali melalui dioda D1. %arena dioda D2 dan D/ mengalami pan*ar balik (re"erse bias) maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini. %edua hal ini ter*adi berulang se2ara terus menerus hingga didapatkan tegangan beban yang berbentuk gelombang penuh yang sudah disearahkan (tegangan D.).

b. Dioda sebagai #lipper !ada 5ambar 2.< menun*ukkan 2lipper positif yaitu rangkaian yang membuang bagian positif dari sinyal. elama = periode positif tegangan input1 dioda sebagai saklar tertutup. Tegangan pada hubung singkat sama dengan nol sehingga tegangan output sama dengan nol (semua tegangan *atuh pada 8). elama = periode negati4e dioda terbias re4erse dan kelihatan sebagai saklar terbuka. %arena 8> *auh lebih besar dari pada 81 maka hampir seluruh mun2ul pada 8>.

Gambar 2.$ Rangkaian dioda sebagai clipper

2. Dioda sebagai #lamper Dioda beker*a sebagai penggeser ("ertical) dari bentuk sinyal yang masuk dengan besar geseran sesuai dengan operasinya tetapi bentuk sinyal asli tetap dipertahankan.

Gambar 2.% Rangkaian dioda sebagai clamper

Jenis Dioda a. Dioda 2ahaya b. Dioda photo 2. Dioda ?ener d. Dioda >aser e. Dioda s2hottky f. Dioda 4ara2tor

TRANSISTOR Transistor dibagi men*adi dua yaitu BJT (Bipolar &unction 'ransistor) dan 7@T ((ield ) ect 'ransistor). a. Bipolar &unction 'ransistor (BJT). BJT merupakan seserpihan kristal berelemen tiga yang dibentuk dari dua sambungan. %etiga daerah transistor itu memiliki 2iri yang berbeda1 ketiga daerah itu adalah emitter1 kolektor1 dan basis. @mitor (@) mengandung ketidakmurnian sangat tinggi. Tugasnya mengin*eksikan elektron kedalam basis. edangkan basis (B) merupakan daerah yang mengandung ketidakmurnian sangat rendah dan merupakan bagian yang sangat tipis1 tugasnya meneruskan sebagian besar dari elektron suntikan emitter tersebut ke kolektor (.). Tingkat ketidakmurnian kolektor terletak diantara kadar ketidakmurnian emitter dengan basis. %olektor merupakan bagian terbesar dari ketiga bagian tersebut. BJT menurut sambungannya dibedakan men*adi dua yaitu tipe pnp dan tipe npn. Diba&ah ini adalah symbol dari kedua tipe transistor tersebut.

Gambar 2.$ 'ransistor P*P dan *P*

8agam operasi BJT yang menghasilkan sebuah sumber yang dikontrol dinamakan daerah aktif. Tegangan melalui sambungan dalam daerah aktif akan menghasilkan bias ma*u untuk sambungan basis-emiter dan menghasilkan bias balik untuk sambungan basis-kolektor. (ksi sumber yang dikontrol dihasilkan dari kontrol arus kolektor oleh tegangan sambungan basis-emiter. %arena bias emitter ma*u1 maka emitter menyuntikan se*umlah besar pengangkut kedalam daerah basis. %ebanyakan pengangkut ini berdifusi melalui basis dan men2apai sambungan basis-kolektor dimana basis bias balik pada sambungan ini menyapu pengangkut kedalam kolektor. %arena penggabungan kembali dalam daerah basis dipertahankan minimum1 maka arus kolektor dan arus emitter hampir sama besarnya. !erbedaan diantara arus emitter dan arus kolektor adalah disebabkan oleh arus basis yang menyatakan pengangkut yang hilang karena penggabungan kembali. ambungan basis-emiter berperilaku

seperti dalam dioda sambungan. uatu perubahan tingkat bias ma*u pada sambungan emitter akan menghasilkan suatu perubahan arus emitter. ebagai konsekuensinya1 maka arus kolektor *ika berubah sebanyak se*umlah yang sama yang menun*ukkan kontrol yang dikerahkan oleh tegangan basis-emiter. !arameter D. merupakan hubungan antara arus kolektor (".) dan arus emitter ("@) AD. ' "20 "e Besaran D.1 merupakan perbandingan antara arus kolektor (".) dengan arus basis ("B). BD. ' "20"b Dalam daerah operasi aktif 9 "2 ' D. , "b (rus kolektor menimbulkan penurunan tegangan sebesar "2 , 82. Tegangan kolektor men*adi 9 %arakterisistik D. !ada dasarnya ada 2 *enis karakteristik yang penting untuk transistor1 yaitu karakteristik output ("2 dan $2e) dan karakteristik input ("b dan $be). Dengan mengetahui harga-harga "b-$be dan "2-$2e1 kita dapat membuat grafik "2-$2e dan "b-$b2. Maka kita dapat melihat karakteristik hubungan antara arus tegangan pada BJT. b. 7ield @ffe2t Transistor ebuah alat0komponen yang penting digunakan untuk menyediakan sifat sifat rangkaian dari sebuah sumber yang dikontrol adalah transistor efek medan sambungan (Jun2tion 7ield @ffe2t Transistor)1 yang biasa disebut 7@T atau J7@T. J7@T adalah sebuah alat berterminal tiga yang terdiri dari sebuah sambungan tunggal yang dibenamkan dalam sebuah bahan 2ontoh semikonduktor. %arena semikonduktor basis yang membentuk saluran adalah bahan *enis n1 maka J7@T disebut sebagai sebuah alat bersaluran n. Bila saluran tersebut dibentuk dari sebuah semikonduktor $2e ' $22 C ("2 , 82)

*enis p1 maka alat tersebut disebut sebagai sebuah J7@T bersaluran p. Dalam kedua ma2am transistor efek medan tersebut1 maka elemen-elemennya dinamakan sumber (sour2e)1 penyalur (drain)1 dan gerbang (gate). 7ungsinya adalah analog dengan peman2ar1 pengumpul1 dan basis dalam transistor sambungan. Jadi1 gerbang menyediakan 2ara untuk mengontrol aliran muatan diantara sumber dan penyalur. .ara ker*a 7@T adalah sebagai berikut9 elektron dari # 2hannel akan bergerak menu*u ke kutub positif baterai sedangkan elektron dari kutub negati4e akan ditarik oleh #D2hannel1 sehingga akan ter*adi aliran arus yang dipengaruhi oleh tegangan $dd. :ntuk lebih efektif pengaliran arus ini1 maka antar 5ate dan our2e ditambah tegangan re4erse bias.

Gambar 2.% Simbol ()'

C. PERALATAN PERCOBAAN 1. Multimeter 2. Breadboard /. (daptor ;. 8esistor dan kapasitor <. inyal generator +. !otensiometer 6. Dioda1 Transistor BJT E. Fsiloskop

D. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Dioda 1. Buat 8angkaian seperti gambar diba&ah ini. Recti ier satu dioda

Recti ier dua dioda

Recti ier empat dioda.

2.

ambungkan $i dengan inyal generator dan $o dengan Fsiloskop. (mati perubahan yang ter*adi.

/. (mati dan dokumentasikan grafik $o yang tampak pada layar Fsiloskop. ;. (nalisa perubahan yang ter*adi dengan membandingkan.

2. BJT 1. Buat rangkaian seperti gambar diba&ah ini 2. et harga "b pada harga tertentu ( :sahakan tidak berubah C ubah )1 kemudian rubahlah harga $22 (/ kali ) dengan menggunakan potensiometer1 ukur harga "b1 "21 $2e dan $22 ( yang kita ubah tadi ). /. :langi langkah diatas untuk harga "b (/ kali ) yang berbeda pada perubahan harga $22 yang sama seperti pertama. %emudian buatlah tabelnya. ;. Buatlah grafik antara "2 dan $2e pada tiap perubahan "b yang diset.

Gambar. Rangkaian karakteristik B&' dan Rangkaian Garis Beban B&'

Form Percobaan BJT Garga "b 9.................. #o 1 2 / $22 "2 $2e

You might also like