You are on page 1of 9

Strategi Perencanaan & Pengembangan Wisata Perairan Daratan (Danau Sebedang, Sambas, Kalimantan Barat)

Oleh : Anggun Saputri

Menurut Rangkuti, (2005:3) strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Konsep strategi dalam wisata adalah bagaimana membuat langkah awal suatu perencanaan atau taktiktaktik apa saja yang akan dilakukan dalam merencanakan, merumuskan kebijakan dalam pengelolaan maupun pengembangan kawasan.

Sebelum dilakukannya pengembangan tentu saja terlebihdahulu dibuatnya perencanaan. Pentingnya perencanaan dalam pengembangan pariwisata disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut (Paturusi, 2008) : Kegiatan pariwisata merupakan suatu kegiatan ekonomi yang relatif baru Kegiatan pariwisata merupakan kegiatan yang sangat kompleks, multisektoral, dan melibatkan berbagai bidang Pariwisata dapat mendatangkan keuntungan ekonomis baik secara langsung maupun tidak langsung

Pengembangan Kawasan Wisata Perairan Sebagai Daya Tarik Wisata Potensi Yang Dapat Dikembangkan Potensi Sumberdaya Perairan Upaya Pengelolaan Faktor Pendukung Dan Penghambat Strategi Perencanaan Dan Pengembangan Implementasi Pemantauan Dan Evaluasi Meningkatnya Perekonomian Msy Dan Meningkatnya Kesadaran Akan Pelestarian Lingkungan Potensi Sumberdaya Manusia

Upaya Pengelolaan
Membuat rencana tata ruang yang sesuai dengan berbagai aspek Penertiban pembangunan masyarakat Pelestarian lingkungan Pembentukan kelompok sadar wisata

Faktor Pendukung
Kondisi dan daya dukung fisik kawasan Keanekaragaman atraksi wisata Letak kawasan danau yang strategis

Faktor Penghambat
Kurangnya dana untuk pengembangan kawasan Kurangnya kerjasama dengan stakeholders Sumberdaya manusia belum memadai

Strategi
Agar dapat merumuskan strategi pengembangan yang tepat terhadap sesuatu daya tarik wisata, perlu diketahui fase-fase perkembangan pariwisata. Menurut Butler (1980) ada tujuh fase-fase perkembangan pariwisata yaitu: exploration (penemuan), involvement (keterlibatan), invelopment (pembangunan), consolidation (konsolidasi), stagnation (stagnasi), decline (penurunan), dan rejuvenation (peremajaan). Berdasarkan pengamatan, Kawasan Danau Sebedang tergolong ke dalam fase involvement (keterlibatan) yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kunjungan. Adanya inisiatif dari masyarakat lokal untuk menyediakan berbagai fasilitas yang diperuntukan bagi wisatawan. Muncul musim wisatawan dan pasar wisatawan, dan tekanan yang diberikan kepada sektor publik untuk penyediaan infrastruktur, kemudian

Strategi promosi Strategi pengembangan infrastruktur ,sarana dan prasarana Strategi penegasan peraturan-peraturan tentang kawasan yang dilindungi Strategi peningkatan pengawasan terhadap kegiatan wisata

You might also like