You are on page 1of 9

Pertanyaan Umum

Apakah MTA dapat dimodifikasi menjadi biomaterial ukuran nano yang tidak bersifat toksik dan dapat menginduksi peningkatan proliferasi dan diferensiasi sel punca pulpa gigi serta maturasi sel ke arah odontoblas ?

1.3.2 Pertanyaan Khusus


1.3.2.1. Apakah ukuran partikel MTA dapat dimodifikasi menjadi nanopartikel mineral trioksida (NMT) berukuran < 100 nm dengan cara milling ? 1.3.2.2. Apakah NMT yang dipaparkan pada sel punca pulpa gigi dapat meningkatkan prolifersasi ke arah odontoblas dan tidak bersifat toksik terhadap sel punca pulpa gigi ? 1.3.2.3. Apakah NMT yang dipaparkan pada sel punca pulpa gigi dapat merangsang peningkatan diferensiasi ke arah odontoblas ? 1.3.2.4. Apakah NMT yang dipaparkan pada sel punca pulpa gigi dapat meningkatkan jumlah deposit kalsium dan pembentukan matrik ekstraselluler ke arah odontoblas ?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.4.1 Tujuan Umum Memodifikasi ukuran partikel MTA menjadi partikel berukuran nano dalam bentuk nanopartikel mineral trioksida (NMT) dan menentukan 12 Universitas Indonesia

potensi NMT tersebut dengan menganalisis aktivitas proliferasi diferensiasi sel punca pulpa gigi maturasi sel ke arah odontoblas.

cara dan serta

1.4.2. Tujuan Khusus 1.4.2.1. Memodifikasi ukuran partikel MTA menjadi bentuk partikel berukuran nano (< 100 nm) dengan cara milling. 1.4.2.2. Menetapkan potensi NMT untuk menginduksi proliferasi dan sifat toleran sel punca pulpa gigi dengan cara menganalisis viabilitas sel punca pulpa gigi. 1.4.2.3. Menetapkan potensi NMT untuk menginduksi diferensiasi sel punca pulpa gigi ke arah odontoblas dengan cara: 1. Menganalisis perbedaan antara pengaruh pemberian MTA dan NMT terhadap aktivitas ALP oleh sel odontoblas. 2. Menganalisis perbedaan antara pengaruh pemberian MTA dan NMT terhadap aktivitas OC oleh sel odontoblas.

3. Menganalisis perbedaan antara pengaruh pemberian MTA dan NMT terhadap aktivitas DSPP oleh sel odontoblas. 1.4.2.4. Menganalisis potensi NMT dalam meningkatkan jumlah deposit kalsium dan pembentukan matrik ekstrasellular yang terdapat pada sel punca pulpa gigi dibanding MTA. 1.4.3 Manfaat Penelitian 1.4.3.1. Bidang Kedokteran Gigi. 1. Penggunaan material biologis berukuran nano (NMT) diharapkan dapat menggantikan FC yang bersifat toksik dan karsinogenik dan menjadi awal dari pengembangan material berukuran nano di bidang kedokteran gigi khususnya kedokteran gigi anak di Indonesia. 2. Diperoleh landasan ilmiah bahan NMT yang dapat memicu proliferasi dan diferensiasi sel punca pulpa gigi serta maturasi sel ke arah odontoblas sehingga dapat digunakan di klinik sebagai bahan yang aman dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 13 Universitas Indonesia

3. Hasil penelitian ini diharapkan menambah informasi tentang peran dental material khususnya material berukuran nano dalam praktik kedokteran gigi. 1.4.3.2. Masyarakat Nanopartikel mineral triokasida (NMT) adalah bahan yang sangat di menarik medik untuk dan dikembangkan sebagai permanen permanen. bidang dalam

menciptakan peluang baru untuk aplikasi klinis biomaterial muda dan perawatan gigi pulpotomi vital gigi disidui, apeksogenisis gigi

pulpcapping

Identifikasi Variabel
Variabel bebas : MTA dan NMT Variabel terikat : ALP, OC , DSPP, dan Deposit Kalsium Variabel antara : DPSC, SHED

3.3 Hipotesis Mayor MTA dapat dimodifikasi menjadi biomaterial ukuran nano yang tidak bersifat toksik dapat menginduksi peningkatan proliferasi dan diferensiasi sel punca pulpa gigi serta maturasi sel ke arah odontoblas. 3.4 Hipotesis Minor 3.4.1 Mineral trioxide aggregate dapat dimodifikasi ukurannnya menjadi ukuran nano (< 100 nm) dengan cara milling. 51 Universitas Indonesia

3.4.2 Paparan NMT pada sel punca pulpa gigi dapat merangsang peningkatan proliferasi ke arah odontoblas dan tidak bersifat toksik terhadap sel punca pulpa gigi. 3.4.3 Paparan NMT pada sel punca pulpa gigi dapat merangsang peningkatan dan diferensiasi ke arah odontoblas. 3.4.4 Paparan NMT dapat meningkatkan jumlah deposit kalsium dan pembentukan matrik ekstraselluler ke arah odontoblas. MANFAAT RISET BAGI INDUSTRI, EKONOMI DAN MASYARAKAT INDONESIA Hasil penelitian ini diharapkan menghasilkan alternatif biomaterial yang efektif untuk perawatan pulpotomi, pulpcapping dan pulpektomi pada anak dan dewasa sebagai pengganti bahan formocresol (FC) yang dianggap toksis dan calcium hydroxide (CH) yang banyak merusak jaringan pulpa. Pembuatan biomaterial lokal berupa pasta NSP akan menambah produksi dalam negeri dan lapangan kerja serta meningkatkan

perekonomian Indonesia. Pengunaan semen portland putih produk Indonesia pada penelitian ini juga memberikan efek pada pemanfaatan bahan alami Indonesia. Pembuatan biomaterial lokal akan memberikan dampak penurunan harga produk dibandingkan dengan biomaterial produk luar negeri. Hal ini dapat menurunkan biaya perawatan sehingga lebih terjangkau oleh pasien. Pengembangan produk biomaterial NSP bentuk pasta juga dapat menurunkan ketergatungan terhadap biomaterial yang sejenis buatan luar negeri dan berpotensi sebagai biomaterial kedokteran gigi yang bisa diekspor. Perawatan pulpotomi, pulpcapping dan pulpektomi adalah perawatan yang mudah dan dapat dilakukan di Puskesmas maupun Rumah Sakit di kota besar dan daerah, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat ekonomi tingkat atas, menengah dan bawah, baik pada anak maupun dewasa dengan biaya perawatan yang terjangkau. Tujuan untuk mempertahankan gigi selama mungkin dalam rongga mulut dan berfungsi secara normal dan sehat dapat

tercapai. Secara tidak langsung dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di dalam negeri dan kebutuhan untuk berobat ke luar negeri menjadi menurun. Hai ini dapat memberikan efek positif terhadap perekonomian Indonesia secara umum.

You might also like