You are on page 1of 17

a dan b (Makna Leksikal) c dan d (Bukan Makna Leksikal) 1. 1. Jatuh a. Nina jatuh dari sepeda. b.

Nina jatuh hati dengan teman sekelasnya. c. Boby jatuh saat mengendarai motor barunya. d. Pernikahannya jatuh pada hari minggu. 2. Angkat a. Tolong angkat kursi itu. b. Silakan angkat kaki dari sini. c. Jangan angkat koper ini. d. Dia adalah ayah angkatku. 3. Tikus a. Tikus itu mati diterkam kucing. b. Para pejabat itu seperti tikus-tikus. c. Tikus itu mati setelah makan ikan asin beracun. d. Tikus-tikus berkeliaran seenaknya. 4. Bunga a. Bunga mawar itu cantik. b. dia bunga didesa kami. c. Ibu sangat suka bunga mawar. d. Anak itu buah hati orang tuanya. 5. Bahasa a. Hari ini kami belajar Bahasa Indonesia. b. Bahsamu kasar sekali! c. Dia bicara dalam Bahasa Mandarin. d. Kamu harus belajar bahasa perasaan. 6. Obat a. Obat itu diminum dua kali sehari b. Obat hati c. Resep obat dari dokter d. Obati aku terkena guna-guna!7. Rumah a. Rumahmu bersih dan banyak tanaman bunganya. b. Rumah Sakit c. Rumah ani berwana hijau. d. Rumah itu terbuat dari plastik. 8. Memotong a. Bapak memotong ayam dengan pisau tajam.

b. Ucapannya memotong harapanku. c. Pak Tani memotong padi dengan ani-ani. d. Kalau mau memotong gajiku, sebaiknya bulan depan saja. 9. Memetik a. Ainun memetik bunga mawar. b. Kita dapat memetik manfaat dari seminar itu. c. Ainun memetik buah rambutan dikebun. d. Ainun memetik hasil dari jerih payah selama bekerja dikantor itu. 10. Kepala a. Kepalanya hancur karena digilis mobil Traktor. b. Diamlah! Kepala sekolah sebentar lagi datang! c. Sebentar lagi kepalanya akan dioperasi. d. Rapornya ditahan kepala sekolaah karena belum bayar SPP. Semantik leksikal menekankan kajian makna pada tingkat kata. Leksem unit asas/minimum yang bermakna bagi kosa kata sesuatu bahasa Contoh kata dasar : lari, berlari, melarikan, pelarian ialah bentuk terbitan daripada leksem lari. Leksikologi cabang linguistik yang mengkaji dan menganalisis butir kosa kata sesuatu bahasa berserta dengan makna dan evolusinya. Mengikut Lewis dan Hill (1992) kefahamanan makna leksikal adalah asas kepada kefahaman makna perkataan mengikut kontekstual ayat. Menurut Aristotle, kata adalah satuan terkecil yang mengandung makna. iatu (1) makna yang hadir dari kata itu sendiri secara otonom (makna leksikal), dan (2) makna yang hadir akibat proses gramatika (makna gramatikal). (Ullman 1977:3) Denotasi: makna umum, makna kamus @ makna leksikal yang mudah di kenal pasti kerana bersifat umum dan objektif. Makna leksikal: makna yang terdapat dalam kamus @ makna perkataan yang terlepas daripada hubungannya dengan perkataan lain dalam ayat. Misalnya: lari, rumah, putih dsb. Kamus Dewan 1edisi keempat mendefinisikan leksikal sebagai berkenaan dengan perkataan atau perbendaharaan kata sesuatu bahasa. Contohnya se perti makna

leksikal yang merujuk kepada makna sesuatu perkataan itu sendiri tanpa melihat kepada penggunaannya dalam sesuatu ayat. Makana leksikal (lexical meaning, smantic meaning, external meaning) adalah makna leksem ketika leksem tersebut berdiri sendiri, baik dalam bentuk dasar maupun derivasi dan maknanya kurang lebih tetap seperti yang terdapat dalam kamus (Suwandi, 2008: 68). Contoh makna leksikal pada kata tidur yang berarti keadaan berhenti (istirahat) badan dan kesadaranya (biasanya dengan memejamkan mata). Kamus merupakan contoh dari semantik leksikal, makna tiap-tiap kata diuraikan dalam kamus. Semantik gramatikal atau makna gramatikal (gramatikal meaning, functional meaning, internal meaning) adalah makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah leksem pada kalimat (Suwandi, 2008: 69). Menurut Chaer (1990: 9) semantik gramatikal adalah penyelidikan makna dengan objek penyelidikanya adalah maknamakna gramatikal. Menurut Mulyana (2009: 40) 15 semantik gramatikal adalah penyelidikan makna berdasar hubungan dalam struktur gramatikal (tingkat kalimat). Pateda (2001:71) menyatakan bahwa semantik gramatikal adalah studi semantik yang khusus mengkaji makna yang terdapat dalam satuan kalimat, penafsiran berasal dari keseluruhan isi kalimat bukan dari segi kata. Contoh semantik gramatikal pada kata presiden diberi konfik ke-an menjadi kepresidenan yang berarti tempat (tempat presiden). Maka yang disebut makna gramatikal adalah makna yang muncul akibat keberadaan kata tersebut dalam sebuah kalimat. Bidang semantik leksikal mengkaji makna kata yang mempunyai ciri-ciri leksikal. Bidang semantik grarnatikal pula akan mengkaji tentang makna kata dari sudut pemakaiannya dalam struktur nahu seperti h a da n ayat 1.MAKNA LEKSIKAL Menurut Depdiknas (2008: 805) Leksikal adalah berkaitan dengan kata; berkaitan dengan leksem; berkaitan dengan kosa kata. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa Makna Leksikal adalah makna yang berkaitan dengan kata, leksem, ataupun kosakata.Makna Leksikaladalah makna dasar sebuah kata yang sesuai dengan kamus. Makna dasar ini melekat pada kata dasar sebuah kata. Makna leksikal juga disebut makna asli sebuah kata yang belum mengalami afiksasi (proses penambahan imbuhan) ataupun penggabungan dengan kata yang lain. Makna leksikal adalah bentuk ajektif yang diturunkan dengan bentuk nomina leksikon (vokabuler, kosa kata, perbendaharaan kata) Abdul Chaer (2012: 60). Sedangkan menurut Faizah (2010:70) makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa konteks apapun. Misalnya leksem air bermakna leksikal "sejenis barang cair yang biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari". Dengan kata lain, makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, makna yang sesuai dengan hasil observasi indera manusia, atau makna apa adanya(makna yang ada dalam kamus.

Makna leksikal adalah makna unsur-unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa, makna leksikal ini mempunyai unsur-unsur bahasa lepas dari penggunaannya atau konteksnya. (Kridalaksana, 2008:149) 3. MAKNA GRAMATIKAL Menurut Depdiknas(2008: 461) Gramatikal adalah sesuai dengan tata bahasa; menurut tata bahasa. Jadi dapat ditarik kesimpulan yakni makan yang sesuai dengan tata bahasa. Sedangkan menurut Hasnah Faizah (2010:70) makna gramatikal adalah makna yang terjadi akibat proses gramatikal (afiksasi, reduplikasi, komposisi, atau kalimatisasi. Misalnya makna kata pergi dalam adik pergi ke sekolah. Makna konteks juga berkenaan dengan situasinya, yakni tempat, waktu, dan lingkungan penggunaan bahasa. Makna gramatikal adalah makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya leksem di dalam kalimat. Jadi, makna gramatikal dapat juga disebut makna yang timbul karena beberapa proses bahasa (Pateda 1986) Setiap bahasa mempunyai sarana atau alat gramatikal tertentu untuk menyatakan makna-makna, atau nuansa-nuansa makna gramatikal itu.Untuk menyatakan makna 'jamak' bahasa indonesia menggunakan proses reduplikasi seperti kata buku yang bermakna 'sebuah buku', (Chaer,2009:62). makna leksikal makna leksikal makna sesuatu perkataan itu sendiri (tanpa melihat penggunaannya dlm ayat dsb). (Lin) makna kata spt yg terdapat di dlm kamus; Kamus Dewan Edisi Keempat Kamus Dewan Edisi Keempa

/lksikal/ ist bkn perkataan atau perbendaharaan kata sesuatu bahasa; leksikal makna ~ makna sesuatu perkataan itu sendiri (tanpa melihat penggunaannya dlm ayat dsb). (lksikal) (Lin) bkn perkataan atau perbendaharaan kata sesuatu bahasa; leksikal makna ~ makna sesuatu perkataan itu sendiri (tanpa melihat penggunaannya dlm ayat dsb).

Kamus Pelajar Edisi Kedua Kamus Dewan Edisi Keempat

Pengertian Makna Leksikal ke Makna Gramatikal A. Makna Leksikal Makna leksikal adalah bentuk adjective dan kata leksiken, maka secara harfiah, makna leksikal berarti makna yang bersifat leksikon namun yang dimaksud sebenarnya adalah makna secara inheren dimiliki oleh setiap leksem, kalau leksem itu kita samakan konsepnya dengan kata, maka makna leksikal berarti sama dengan makna kata.

Menurut teori de Sausure setiap kata tentu memiliki makna sebagai komponen dari kata itu, disamping komponen bunyinya. Makna kata/makna leksikal ini adalah makna yang secara inheren ada di dalam kata itu terlepas dari kontek apapun. Misalnya kata pensil memiliki makna sejenis alat tulis yang terbuat dari kayu dan arang. Makna yang dimiliki oleh kata pensil itulah yang disebut makna leksikal. Jadi kita bisa menyatakan makna leksikal ini adalah makna yang apa adanya, makna yang sesuai dengan hasil observasi kata, makna yang sesuai dengan konsepnya oleh karena itu apa yang disebut dengan makna leksikal ini sama dengan makna denotatif.

B.

Makna Gramatikal Makna gramatikal yakni makna yang terjadi sebagai hasil proses gramatiokal, dalam bahasa Indonesia dikenal dengan proses gramatikal yang bersupa afik (imbuhan) reduplikasi (pengulangan), komposisi (penggabungan) dan proses

pengalimatan. Proses-proses ini dalam buku-buku tata bahasa tentu dibicarakan dilihat dari segi bentuk, fungsi dan maknanya. Disini akan dibicarakan seperlunya saja. (1) Afik adalah proses pengimbuhan afiks pada bentuk dasar sebuah afiks yang sama bila diimbuhkan pada bentuk yang berbeda seperti semantiknya akan memiliki makna gramatikal yang berbeda, misalnya pengimbuhan prefik ber pada dasar kuda, menjadi kata berkuda memiliki makna gramatikal mengendadari kuda. Namun disini juga perlu dicatat acapkali makna gramatikal ini belum jelas karena masih tunduk pada makna penggunaan/makna konteksnya misalnya pengimbuhan prefiks ter- pada dasar angkat menjadi kata terangkat, makna gramatikalnya bisa tidak sengaja menangkat/dapat menangkat jadi ada 2 kemungkinan makna. (2) Reduplikasi adalah pengulangan kata ulang dapat menjadi bentuk dasar dalam pembentukan kata berikutnya misalnya kata ulang lalu-lalang pada kata berlalu lalang, kata ulang luluh-lantak pada kata meluluhlantakkan. (3) Komposisi adalah gabungan kata, dapat juga menjadi dasar dalam pembentukan kata berikutnya misalnya gabungan kata, tidak adil pada kata ketidakadilan, gabungan kata daya juang pada kata berdayajuang.

makna leksikal adalah makna suatu kata sebelum mengalami proses perubahan bentik ataupun belum digunakan dalam kalimat. Makna leksikal sering disebut makna kamus. Makna leksikal adalah makna yang berdasarkan kamus. Untuk mengetahui makna leksikal suatu kata, dalam kamuslah makna itu adanya.

d. Makna gramatikal adalah makna suatu kata setelah kata itu mengalami proses gramatikalisasi, baik itu melalui pengimbuhan, pengulangan, ataupun pemajemukan. Makna leksikal suatu kata bisa sama, berubah, atau bahkan berbeda sama sekali dengan makna leksikalnya. Makna gramatikal sangat bergantung pada sruktur kalimatnya. Oleh karena itu, makna gramatikal sering pula disebut makna structural.

Read more: http://www.rumpunnektar.com/2013/06/pengertian-makna-denotativemakna.html#ixzz2WjSwhHyr Makna Leksikal adalah makna dasar sebuah kata yang sesuai dengan kamus. Makna dasar ini melekat pada kata dasar sebuah kata. Makna leksikal juga disebut makna asli sebuah kata yang belum mengalami afiksasi (proses penambahan imbuhan) ataupun penggabungan dengan kata yang lain. Namun, kebanyakan orang lebih suka mendefinisikan makna leksikal sebagai makna kamus. Maksudnya makna yang sesuai dengan yang tetera di kamus. (a) rumah (b) berumah contoh yang pertama (a) merupakan kata dasar yang belum mengalami perubahan. Berdasarkan kamus KBBI makna kata rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal. Sedangkan contoh kedua (b) merupakan kata turunan.

Makna Kontekstual adalah makna yang muncul sesuai dengan konteks kata tersebut dipergunakan. Artinya, makna tersebut muncul sebagai makna tambahan disamping makna sebenarnya berupa kesan-kesan yang ditimbulkan oleh sebab situasi tertentu. Misalnya ungkapan Dasar kerbau, kerjaannya makan tidur saja , tentu yang dimaksud kerbau bukan hewan yang bertanduk, tapi menunjuk pada manusia. Contoh lain ialah kata kursi secara leksikal maknanya adalah tempat untuk duduk. Kursi pada kalimat Banyak kursi yang nilainya puluhan juta saat pemilu , bermakna jabatan yang diperjualbelikan. Makna Struktural atau Makna Gramatikal adalah makna yang terbentuk karena

penggunaan kata tersebut dalam kaitannya dengan tata bahasa. Makna gramatikal muncul karena kaidah tata bahasa, seperti afiksasi, pembentukan kata majemuk, penggunaan kata dalam kalimat, dan lain-lain. (a) rumah (b) berumah contoh yang kedua (b) mempunyai arti yang berbeda dengan makna yang pertama (a) meskipun kata dasarnya sama, yaitu rumah. Penambahan prefiks atau awalan pada kata rumah membuat makna rumah berubah tidak sejedar bangunan untuk tempat tinggal.

Kata leksikal merupakan bentuk ajektif yang diturunkan dari nomina leksikon. Leksikon merupakan bentuk jamak. Adapun satuannya adalah leksem. Leksikon dapat disamakan dengan kosakata, perbendaharaan kata, atau mufradat (bahasa Arab). Adapun leksem; dapat disamakan dengan kata atau kalimah (bahasa Arab). Makna leksikal dapat diartikan sebagai makna dasar yang terdapat pada setiap kata atau leksikon, atau kalimah. Maksudnya, makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan acuan atau referennya. Soedjito (1986) menjelaskan bahwa makna leksikal ialah makna kata secara lepas, tanpa kaitan dengan kata yang lain dalam sebuah konstruksi. Jadi, makna leksikal adalah makna dasar sebuah kata yang sesuai dengan referensi yang umumnya adalah kamus. Makna dasar ini melekat pada kata dasar sebuah kata. Makna leksikal juga dapat disebut makna asli sebuah kata yang belum mengalami afiksasi (proses penambahan imbuhan) ataupun penggabungan dengan kata lain. Maksudnya, makna kata yang sesuai dengan yang tertera di kamus. Perhatikan contoh berikut ini: a) rumah b) berumah Contoh yang pertama (a) merupakan kata dasar yang belum mengalami perubahan. Berdasarkan kamus KBBI makna kata rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal. Sedangkan contoh kedua (b) merupakan kata turunan. Contoh yang kedua (b) mempunyai arti yang berbeda dengan makna yang pertama (a) meskipun kata dasarnya sama, yaitu rumah. Penambahan prefiks atau awalan pada kata rumah membuat makna rumah berubah tidak sekedar bangunan untuk tempat tinggal tetapi menjadi memiliki bangunan untuk tempat tinggal. Contoh yang kedua inilah yang dinamakan dengan makna gramatikal. Jadi, Makna gramatikal adalah makna kata yang terbentuk karena penggunaan kata tersebut dalam kaitannya dengan tata bahasa. Makna gramatikal muncul karena kaidah tata bahasa, seperti afiksasi, pembentukan kata majemuk, penggunaan kata dalam kalimat, dan lainlain.

Contoh makna leksikal dalam bahasa Arab: naped gnilap uata sata gnilap gnay nadab atoggna/hubut naigab .itor nad isan aynlasim ,nakamid helob nad tapad gnay utauses alages narabmel -lembaran kertas yang dijilid dimanfaatkan oleh murid atau mahasiswa untuk mencatat pelajaran. Jika penjelasan Soedjito ini dihubungkan dengan penjelasan Chaer, dapat dikatakan bahwa makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan acuannya meskipun kata tersebut digunakan dalam kalimat. Hal itu dapat dijelaskan dengan kalimat berikut. . . 3 . Kata-kata yang bergaris bawah pada ketiga kalimat di atas mengacu pada acuannya. Kata mengacu pada bagian tubuh yang paling atas, kata mengacu pada makanan tertentu yang tersedia atau yang dimaksudkan oleh pembicara, dan kata .batik nakub ,silut ukub adap ucagnem Sebagaimana dikemukakan Soedjito (1986), makna leksikal adalah makna kata secara lepas, tanpa kaitan dengan kata lain dalam suatu konstruksi. Hal itu berarti bahwa makna leksikal itu sudah jelas meskipun tidak berada dalam konteks kalimat. Adapun makna yang bukan leksikal baru akan jelas ketika berada dalam konteks kalimat. Kata nlasim ayntavired nad ya bermakna leksikal memisahkan sesuatu menjadi dua. Tetapi pada pepatah berikut, kata atau derivatnya jelas tidak bermakna memisahkan sesuatu menjadi dua. Makna atau derivatnya sebagaimana dikandung di dalam pepatah berikut baru jelas di dalam konstruksi kalimat itu. . Berbalikan dengan makna leksikal yang tidak memerlukan kehadiran konteks, makna gramatikal justru mewajibkan kehadiran konteks. Makna yang terkandung dalam kata tugas (huru:f) tidak bisa ditentukan sebelum dibentuk dalam suatu konstruksi kalimat, sebab kata tugas tidak memiliki makna leksikal. Makna yang terkandung dalam kata tugas adalah makna gramatikal yang memerlukan kehadiran konteks. Hal ini juga dikemukakan dalam An-Nahwu-l Wadhih (Al-Jarim dan Amin, tanpa tahun) bahwa kata tugas (huru:f) maknanya tidak tampak sempurna kecuali berada dalam lingkungan kata lainnya. Hal ini dapat dilihat pada contoh-contoh berikut. . . 7 . 8 . Kata pada kedua kalimat di atas mempunyai makna gramatikal yang berbeda. Pada (5) bermakna menunjukkan tempat asal, sedangkan pada (6) bermakna pemarkah

perbandingan. Kata pada kalimat 7 dan 8 juga mempunyai makna gramatikal yang berbeda. Pada 7 , kata bermakna atau berfungsi kordinatif dan pada 8 bermakna sumpah.

Makna gramatikal hadir sebagai akibat proses gramatika, misalnya afiksasi, perubahan internal, penggabungan idhafi . Kata misalnya bermakna seorang penganut agama Islam. Makna tersebut berubah menjadi dua orang penganut agama Islam setelah mengalami proses afiksasi (mendapat akhiran (- tapadnem haletes nad akhiran -.malsI tunagnep gnaro halmujes idajnem aynankam habureb malsI tunagnep gnaroes malsI tunagnep gnaro aud + malsI tunagnep gnaro halmujes + Perubahan internal dari ke menghadirkan makna pasif majhul . dapun proses afiksasi dan perubahan internal yang terjadi pada ke menghadirkan makna transitif. Makna gramatikal juga hadir sebagai hasil dari penggabungan (idhafi), misalnya: gnadib sinej nakataynem nagnubaggnep kilimep nakataynem nagnubaggnep lafitkeja nakataynem nagnubaggnep sinej nakataynem nagnubaggnep nahab nakataynem nagnubaggnep ep nggabungan menyatakan jenis

Makna Leksikal Menurut Hasnah Faizah (2008:70) makna leksikan adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa konteks apapun. Misalnya leksem air bermakna leksikal sejenis barang cair yang biasa digunakan untuk keperluan sehari-hari. Dengan kata lain, makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, makna yang sesuai dengan hasil observai indera manusia, atau makna apa adanya (makna yang ada dalam kamus). Depdiknas (2008:864) makna leksikal adalah makna unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa dan sebagainya. Menurut Abdul Chaer (2009:60) makna leksikal adalah bentuk ajektif yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon (vokabuler, kosa kata, perbendaharaan

kata). Jadi, makna leksikal merupakan makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita. Misalnya, kata tikus 2. Makna Gramatikal Menurut Hasnah Faizah (2008:70) makna gramatikal adalah makna yang akan ada jika terjadi proses gramatikal (afiksasi, reduplikasi, komposisi, atau kalimatisasi). Misalnya dala proses afiksasisepatu melahirkan makna gramatikal mengenakkan atau memakai sepatu. Depdiknas (2008:864) makna gramatikal adalah makna yang didasarkan atas hubungan antara unsur-unsur bahasa dalam satuan yang lebih besar, hubungan antara kata dan kata lain dalam frasa atau klausa. Makna Leksikal [sunting] adalah makna unsur-unsur bahasa(leksem) sebagai lambang benda, peristiwa, obyek, dan lain-lain. Makna ini dimiliki unsur bahasa lepas dari penggunaan atau konteksnya. Misalnya:

kata tikus bermakna "binatang pengerat yang bisa menyebabkan penyakit tifus". Makna ini akan jelas dalam kalimat berikut.

Kucing makan tikus mati. Tikus itu mati diterkam kucing.

Panen kali ini gagal akibat serangan tikus Jika kata tikus pada ketiga kalimat di atas bermakna langsung (konseptual), maka pada kalimat berikut bermaknakiasan (asosiatif ).

Yang menjadi tikus di kantor kami ternyata orang dalam Makna Struktural [sunting] Makna struktural adalah makna yang muncul sebagai akibat hubungan antara unsur bahasa yang satu dengan unsur bahasa yang lain dalam satuan yang lebih besar, baik yang berkaitan dengan unsur fatis maupun unsur musis. Unsur fatis adalah unsur-unsur segmental yang berupa morfem, kata, frasa, klausa, dan kalimat, sedangkan unsur musis adalah unsur-unsur bahasa yang berkaitan dengan supra-segmental seperti irama, jeda,tekanan, dan nada. Makna struktural yang berkaitan dengan unsur fatis disebut makna gramatikal, sedangkan yang berkaitan dengan unsur musis disebut makna tematis. Makna Gramatikal [sunting] Makna gramatikal adalah makna struktural yang muncul sebagai akibat hubungan antara unsur-unsur gramatikal dalam satuan gramatikal yang lebih besar. Misalnya, hubungan morfem dan morfem dalam kata, kata dan kata lain dalam frasa atau klausa, frasa dan frasa dalam klausa atau kalimat.

Makna Leksikal, Gramatikal, Kontekstual dan Gaya Bahasa Jenis makna yang harus kita ketahui ialah makna Leksikal, makna Gramatikal, makna Konseptual, dan Gaya Bahasa. 1. Makna Leksikal Leksikal adalah bentuk ajektif yang dirurunkan dari bentuk nomina leksikon (vokabuler, kosa kata, perbendaharaan kata). satuan dari leksikon adalah leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang bermakna. Kalau leksikon kita samakan dengan kosa kata atau perbendaharaan kata, maka leksem dapat kita persamakan dengan kata. Dengan demikian, makna leksikal dapat diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon, bersifat leksem, atau bersifat kata. Dikatakan makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita. Umpamanya kata tikus makna leksikalnya adalah sebangsa binatang pengerat yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tifus. Makna ini tampak jelas dalam kalimat tikus itu mati diterkam kucing. Kata tikus pada kedua kalimat itu jelas merujuk kepada binatang tikus, bukan kepada yang lain. Tetapi dalam kalimat yang menjadi tikus digudang kami ternyata berkepala hitam bukanlah dalam makna leksikal karena tidak merujuk kepada binatang tikus melainkan kepala seorang manusia, yang perbuatannya memang mirip dengan perbuatan tikus (Chaer, 2009:60). Leksikal : 1. bersangkutan dengan leksem 2. bersangkutan dengan kata 3.bersangkutan dengan leksikon, dan bukan dengan gramatika, (Kridalaksana,2009:141). Makna Leksikal juga disebut makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa konteks apapun. Dengan kata lain, makna leksikal adalah makna yang sebenarnya , makna yang sesuai dengan hasil observasi indera manusia, atau makna apa adanya (makna yang ada dalam kamus), (Faizah, 2008:70). Menurut Harimurti (Pateda,2010:119) makna leksikal (lexicalmeaning) atau makna semantik (semantic meaning) adalah makna kata ketika kata itu berdiri sendiri, entah dalam bentuk leksem atau bentuk berimbuhan yang maknanya kurang lebih tetap, seperti yang dapat dibaca di dalam kamus bahasa tertentu. (Depdiknas,2008:864) makna leksikal adalah makna unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa, dan sebagainya. Makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa konteks apa pun. Contoh leksem kuda memiliki makna leksikal 'sejenis binatang berkaki empat yang biasa di kendarai,(Chaer,2007:289). 2. Makna Gramatikal

Gramatikal adalah diterima oleh bahasawan sebagai bentuk atau susunan yang mungkin ada dalam bahasa; sesuai dengan kaidah-kaidah gramatika suatu bahasa; bersangkutan dengan gramatika suatu bahasa (Kridalaksana,2010:75). Makna Gramatikal (gramatical meaning) atau makna fungsional (fungsional meaning) atau makna struktural (structural meaning) atau makna internal (internal meaning) adalah makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya tataran kalimat (Pateda,2010:103). Makna gramatikal akan ada jika terjadi proses gramatikal (afiksasi, reduplikasi, komposisi, kalimatisasi). Misalnya, dalam proses afiksasi sepatu melahirkan makna gramatiakal " mengenakan atau memakai sepatu ", (Faizah,2008:70). Makna sebuah kata, baik kata dasar maupun kata jadian, sering sangat tergantung pada konteks kalimat atau konteks situasi maka makna gramtikal ini sering juga disebut makna kontekstual atau makna situasional. Selain itu bisa juga disebut makna struktural karena proses dan satuan-satuan gramatikal itu selalu berkenaan dengan struktur ketatabahasaan. Makna gramatikal itu bermacam-macam. Setiap bahasa mempunyai sarana atau alat gramatikal tertentu untuk menyatakan makna-makna, atau nuansanuansa makna gramatikal itu.Untuk menyatakan makna 'jamak' bahasa indonesia menggunakan proses reduplikasi seperti kata buku yang bermakna 'sebuah buku', (Chaer,2009:62). Makna gramatikal adalah makna yang di dasarkan atas hubungan antara unsur-unsur bahasa dalam satuan yang lebih besar, misal hubungan antara kata dan kata laindalam frasa atau klausa (Depdiknas,2008:864). Makna Leksikal dan Makna Gramatikal 1. Makna leksikal adalah makna kata yang kurang lebih bersifat tetap dapat juga dikatakan bahwa makna leksikal sesuai dengan referennya, sesuai dengan hasil observasi alat indera atau makna yang sungguh ada dalam kehidupan kita. Contoh: tikus ( Tikus itu dimakan kucing ). 2. Makna gramatikal adalah makna kata yang muncul akibat peristiwa gramatikal (ketatabahasaan ). Makna gramatikal ini biasa timbul, karena: a. Urutan kata Toni mengajak Tina pergi Tina mengajak Toni pergi b. Intonasi Toni pergi. Toni pergi? c. Bentuk kata Tono tidur di aula. Toni tertidur di aula.

d. kata tugas

Toni makan dan minum di sini. Toni makan atau minum di sini. 3. Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya, baik sebagai kata lepas maupun dalam kalimat. Contoh: Saya terjatuh dari pohon. Mereka sedang makan nasi. 4. Makna konotasi adalah makna yang memerlukan berbagai penafsiran ( makna ganda ). Dengan kata lain makna konotasi mendukung makna tidak sebenarnya. A. Istilah dan Kata Istilah adalah kata atau gambaran kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu konsep-konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Untuk memahami istilah yang dipakai dalam suatu kalimat, kita harus tahu arti dan penggunaannya. Misalnya: Kita perlu mengadakan diversifikasi tanaman untuk meningkatkan hasil pertanian kita. Para siswa sedang mengidentifikasi data angket yang akan diteliti. Ibu yang sedang sakit itu diperiksa urinenya. B. Perubahan Makna Kata-kata dalam bahasa tertentu mengalami perubahan arti. Ada 6 jenis perubahan arti yaitu: 1. Meluas ( generalisasi ) adalah makna kata sekarang lebih luas daripada makna asalnya. Contoh: Kata Makna Dasar Makna Sekarang Bapak Orang tua laki-laki Semua laki-laki yang sudah tua atau tinggi kedudukannya Ibu Orang tua perempuan Semua perempuan yang sudah tua atau tinggi kedudukannya Saudara Anak sekandung Semua orang sederajat

2. Menyempit ( spesialisasai ) adalah makna sekarang lebih sempit daripada makna asalnya. Contoh: Kata Makna Dasar Makna Sekarang Sarjana Orang pandai Lulusan perguruan tinggi

Madrasah Sekolah Sekolah agama pembantu Orang yang membantu Pelayan rumah tangga 3. Amelioratif (membaik) adalah makna kata sekarang lebih baik daripada makna kata asalnya. Contoh: Kata dahulu kata Sekarang Perempuan Wanita Pemberian anugerah Anak laki-laki putra 4. Peyoratif adalah makna sekarang lebih jelek daripada makna asalnya. Contoh: kawin, gerombolan, oknum, perempuan dsb. 5. Sinestesia adalah makna kata yang timbul karena tanggapan dua indera yang berbeda. Contoh: Kata-katanya pedas. (pencecap ke pendengaran) Lagunya enak didengar. (pencecap ke pendengaran) Suaranya lembut. (peraba ke pendengaran) 6. Asosiasi adaalah makna kata yang timbul karena persamaan sifat. Contoh: Hati-hati menghadapi tukang catut di bioskop itu. Kata Makna Baru (asosiasi/kias) Amplop Uang sogok Bunga Gadis cantik putih Suci, bersih Makna sesebuah perkataan sering bergantung pada konteks ayat atau situasi penggunaannya, maka makna konseptual atau makna situasional sering juga disebut makna gramatikal (Kushartanti et. al., 2005). Makna gramatikal berbeza pula dengan makna leksikal. Sekiranya makna leksikal itu berkenaan dengan makna leksem yang sesuai dengan referennya, maka makna gramatikal ini merupakan makna yang hadir sebagi akibat berlakunya proses gramatikal. Contohnya seperti pengimbuhan, penggandaan, dan pemajmukan. Tetapi menurut Setiawati Dermojuwono, bentukbentuk yang berkaitan dengan gramatikal lebih tepat disebut memiliki fungsi gramatikal dan bukannya makna gramatikal. (Kushartanti et. al., 2005). Makna Leksikal : berkenaan perkataan atau perbendaharaan kata dalam sesuatu bahasa; makna sesuatu perkataan itu sendiri iaitu tanpa melihat penggunaannya dalam ayat. Leksikograf ialah penyusun kamus. Leksikologi ialah kajian tentang makna dan penggunaan perkataan. Leksikon ialah kamus, perbendaharaan kata sesuatu bahasa atau sesuatu bidang. a) Semantik Leksikal: makna dan referensi, denotasi dan

konotasi, analisis ekstensional dan analisis intensional ; analisis kemponensial b)Fonologi leksikal : kata, nada dan maksud c) Kata kerja leksikal : kata kerja perbuatan dan bukan perbuatan Makna Gramatikal : makna baru yang wujud akibat daripada proses pengimbuhan, pengulangan dan pemajmukan. Contoh; batas, batasan, membatas, perbatasan, terbatas dan lain-lain lagi. Proses gramatikal atau pengimbuhan asli atau pinjaman (awalan, akhiran, apitan dan sisipan) yang berlaku pada kata dasar boleh mengubah golongan kata dan makna. Kajian semantik pada aras kata misalnya, dapat dibahagikan kepada makna denotasi, konotasi, ekstensi, intensi, kiasan, kognitif, referensial, sempit, luas, konstruksi dan kontekstual. Walau bagaimanapun, deretan makna tersebut dapat dikelompokkan kepada dua sahaja, iaitu makna leksikal dan makna gramatikal atau struktural. Makna leksikal dapat dihubungkan dengan makna rujukan dengan berdasarkan makna kamus. Sementara makna gramatikal mempunyai keahlian yang kecil, tetap, tertutup dan dapat dikaitkan dengan perbezaan antara subjek dengan objek; pertentangan ketentuan, kala, bilangan; perbezaan antara kenyataan, pertanyaan dan permintaan.

Makna A. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal Makna leksikal ialah makna kata secara lepas, tanpa kaitan dengan kata yang lainnya dalam sebuah struktur (frase klausa atau kalimat). Contoh: rumah : bangunan untuk tempat tinggal manusia makan : mengunyah dan menelan sesuatu makanan : segala sesuatu yang boleh dimakan Makna leksikal kata-kata tersebut dimuat dalam kamus. Makna gramatikal (struktur) ialah makna baru yang timbul akibat terjadinya proses gramatikal (pengimbuhan, pengulangan, pemajemukan). Contoh: berumah : mempunyai rumah rumah-rumah : banyak rumah rumah makan : rumah tempat makan rumah ayah : rumah milik ayah Morferm - mempunyai makna leksikal Frasa, Klausa dan ayat - mempunyai makna gramatikal Wacana - mempunyai makna pragmatikal

ii.

Leksikal ialah makna yang bersifat leksikon yang sesuai dengan referensnya. Makna yang sesuai dengan pemerhatian alat deria kita atau makna yang nyata. Contohnya, makna leksikal buaya ialah sejenis binatang buas yang tinggal di dalam air tetapi boleh juga naik ke darat seperti dalam ayat (i) di bawah. Manakala ayat (ii) menunjukkan makna gramatikal bagi kata buaya. i. Buaya di sungai itu telah ditangkap. (makna leksikal) Jangan tertipu dengan kata-kata manisnya kerana dia itu buaya. (makna gramatikal) Berdasarkan rajah tersebut, terdapatnya semantik leksikal dan jugasemantik nahuan (Struktural). Makna leksikal adalah makna yang terkandungdalam leksem atau pun leksikon. Makna leksikal ini bolehlah ditakrifkan sebagaimakna perkataan itu sendiri tanpa melihat penggunaannya dalam ayat iaitumakna yang ada di dalam kamus. Manakala makna nahuan (struktural) pulaterdapat pada sintaksis dan juga morfologi Makna leksikal dan makna gramatikal

Makna leksikal adalah makna dasar sebuah kata yang sesuai dengan kamus. Makna dasar ini melekat pada kata dasar sebuah kata. Makna leksikal juga dapat disebut juga makna asli sebuah kata yang belum mengalami afiksasi (proses penambahan imbuhan) ataupun penggabungan dengan kata yang lain. Namun, kebanyakan orang lebih suka mendefinisikan makna leksikal sebagai makna kamus. Maksudnya, makna kata yang sesuai dengan yang tertera di kamus. perhatikan contoh berikut ini: (a) rumah (b) berumah. Contoh yang pertama (a) merupakan kata dasar yang belum mengalami perubahan. Berdasarkan kamus KBBI makna kata rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal. Sedangkan contoh kedua (b) merupakan kata turunan. Contoh yang kedua (b) mempunyai arti yang berbeda dengan makna yang pertama (a) meskipun kata dasarnya sama, yaitu rumah. Penambahan prefiks atau awalan pada kata rumah membuat makna rumah berubah tidak sekedar bangunan untuk tempat tinggal tetapi menjadi memiliki bangunan untuk tempat tinggal. Contoh yang kedua inilah yang dinamakan dengan makna gramatikal. Jadi, Makna gramatikal adalah makna kata yang terbentuk karena penggunaan kata tersebut dalam kaitannya dengan tata bahasa. Makna gramatikal muncul karena kaidah tata bahasa, seperti afiksasi, pembentukan kata majemuk, penggunaan kata dalam kalimat, dan lainlain. 3.Makna Leksikal Makna leksikal adalah makna yang bersifat tetap. Oleh karena itu, makna ini sering disebut dengan makna yang sesuai dengan kamus. Contoh: Makan kambing sapi Minum buku pensil

4.Makna Gramatikal Makna gramatikal adalah makna yang berubah-ubah sesuai dengan konteks pemakainya. Kata ini sudah mengalami proses gramatikalisasi, baik pengimbuhan, pengulangan, ataupun pemajemukan Contoh: Berlari= melakukan aktivitas Bersedih= dalam keadaan Bertiga= kumpulan Berpegangan = saling

You might also like