You are on page 1of 13

BAB I PENDAHULUAN Mampukah fikih menjawab tantangan kemajuan rekayasa genetika?

Pesatnya perkembangan teknologi rekayasa genetika haruslah terkejar oleh produk-produk fikih yang ada selama ini. Seperti halnya masalah fikih-fikih terdahulu sebagaimana diberikan oleh para ulama seperti soal bayi tabung dan imsemnasi buatan, maka masalah rekayasa genetika, sampai pada soal revitalisasi D !, pembiakan sel lewat transplantasi, bahkan menyelewengkan "pen#iptaan $ lewat pen#angkokan jaringan sel yang pada saat ini mulai banyak berkembang haruslah di#ari solusinya. %nformasi terbaru, seperti dilaporkan majalah ilmiah bebahasa %nggris, Scientific American, dalam rubri# "medi#ine$nya, adalah sukses besar praktik pengobatan lewat terapi gen &'ene (heraphy). *aitu, sebuah pengobatan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit genetis. Modus operandi terapi ini adalah dengan #ara men#angkokkan gen-gen baru yang lebih sehat dengan mengganti gen-gen rusak yang membawa kelainan dalam tubuh.+ ,ukan -uma itu, terapi gen juga akan dipakai untuk mengobati kelainan fisik dan perilaku. .idung pesek, misalnya diubah menjadi man#ung. -aranya mudah, #ukup dengan mengganti gen-gen yang membawa unsur pesek dengan yang man#ung. /alu bagaimana fikih mengantisipasi masalah ini? ,agaimanapun, tampaknya masih diperlukan penelaahan lebih lanjut tentang masalah ini, yaitu bagaimana hokum islam tentang 0at geneti# &1loning) itu?.

BAB II
/utfi !sy-Syaukani, Poltik, HAM, dan Isu-isu Teknologi dalam Fiqih Kontemporer &Pustaka .idayah2 ,andung.+334) hal.+5+
+

PEMBAHASAN A. Pengertian Kloning 1loning menurut bahasa adalah berasal dari bahasa *unani, yaitu #lone atau klon yang berarti kumpulan sel turunan dari sel induk tunggal dengan reproduksi aseksual.6 Sedangkan menurut istilah 1loning adalah teknik membuat keturunan dengan kode geneti# yang sama dengan sel induknya tanpa diawali proses pembuahan sel telur atau sperma tapi diambil dari inti sebuah sel pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan maupun manusia.7 B. Macam-macam Kloning Dalam hal ini 1loning terdiri dari beberapa ma#am, antara lain2 +. 1loning pada tumbuhan 1loning pada tumbuhan yaitu men#angkok atau menstek tanaman untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat persis sama dengan induknya.5 6. 1loning pada hewan 1loning pada hewan pertama kali di#oba pada tahun +389-an pada hewan katak, tikus, kera dan bison juga pada domba, dan dalam kelanjutannya proses yang berhasil hanyalah per#obaan 1loning pada domba. !wal mula proses pengkloningan domba adalah dengan mengambil inti sel dari tubuh domba, yaitu dari payudara atau ambingnya lalu sifat khusus yang berhubungan dengan fungsi ambing ini dihilangkan, kemudian inti sel tersebut dimasukkan kedalam lapisan sel telur domba, setelah inti selnya dibuang kemudian ditanamkan kedalan rahim domba agar memperbanyak diri, berkembang berubah menjadi janin dan akhirnya di hasilkan bayi domba. Pada akhirnya domba ini mempunyai kode
.alid !lkaf, Kloning dan a!i Ta"ung Masalah dan Implikasin!a &P, :% 2 ;akarta. 6997) hal.5 7 Dr. Sahal Mahfudh, Solusi Pro"lematika Aktual Hukum Islam &/( : dan Diantama2 Surabaya. 6995) hal.855 5 .alid !lkaf, Kloning dan a!i Ta"ung Masalah dan Implikasin!a <<.hal.5
6

geneti# yang sama dengan domba pertama yang menjadi sumber pengambilan sel ambing.8 7. 1loning pada embrio 1loning embrio tejadi pada sel embrio yang berasal dari rahim istri yang terbentuk dari pertemuan antara sel sperma suaminya dengan sel telurnya lalu sel embrio itu dibagi dengan satu teknik perbanyakan menjadi beberapa sel embrio yang berpotensi untuk membelah dan berkembang. 1emudian sel-sel embrio itu dipisahkan agar masing-masing menjadi embrio tersendiri yang persis sama dengan sel embrio pertama yang menjadi sumber pengambilan sel. Selanjutnya sel-sel embrio itu dapat ditanamkan dalam rahim perempuan asing &bukan isteri), atau dalam rahim isteri kedua dari suami bagi isteri pertama pemilik sel telur yang telah dibuahi tadi. *ang selanjutnya akan menghasilkan lebih dari satu sel embrio yang sama dengan embrio yang sudah ada. /alu akan terlahir anak kembar yang terjadi melalui proses 1loning embrio ini dengan kode genetik yang sama dengan embrio pertama yang menjadi sumber 1loning. 5. 1loning pada manusia 1loning pada manusia terdapat dua #ara. Petama, 1loning manusia dapat berlangsung dengan adanya laki-laki dan perempuan dalam prosesnya. Proses ini dilaksanakan dengan mengambil sel dari tubuh lakilaki, lalu inti selnya diambil dan kemudian digabungkan dengan sel telur perempuan yang telah dibuang inti selnya. Sel telur ini =setelah bergabung dengan inti sel tubuh laki-laki= lalu ditransfer ke dalam rahim seorang perempuan agar dapat memeperbanyak diri, berkembang, berubah menjadi janin, dan akhirnya dilahirkan sebagai bayi. ,ayi ini merupakan keturunan dengan kode genetik yang sama dengan laki-laki yang menjadi sumber pengambilan sel tubuh. 1edua, 1loning manusia dapat pula berlangsung di antara perempuan saja tanpa memerlukan kehadiran laki-laki. Proses ini dilaksanakan dengan mengambil sel dari tubuh seorang perempuan, kemudian inti
8

>arid Ma?ruf, Hukum Kloning &http2@@ konsultasi. Aordpress.#om. 699B)

selnya diambil dan digabungkan dengan sel telur perempuan yang telah dibuang inti selnya. Sel telur ini =setelah bergabung dengan inti sel tubuh perempuan= lalu ditransfer ke dalam rahim perempuan agar memperbanyak diri, berkembang, berubah menjadi janin, dan akhirnya dilahirkan sebagai bayi. ,ayi yang dilahirkan merupakan keturunan dengan kode genetik yang sama dengan perempuan yang menjadi sumber pengambilan sel tubuh. .al tersebut mirip dengan apa yang telah berhasil dilakukan pada hewan domba. !dapun pewarisan sifat yang terjadi dalam proses 1loning, sifatsifat yang diturunkan hanya berasal dari orang yang menjadi sumber pengambilan sel tubuh, baik laki-laki maupun perempuan. Dan anak yang dihasilkan akan memiliki #iri yang sama dengan induknya dalam hal penampilan fisiknya =seperti tinggi dan lebar badan serta warna kulit= dan juga dalam hal potensi-potensi akal dan kejiwaan yang bersifat asli. Dengan kata lain, anak tersebut akan mewarisi seluruh #iri-#iri yang bersifat asli dari induknya. Sedangkan #iri-#iri yang diperoleh melalui hasil usaha, tidaklah dapat diwariskan. ;ika misalnya sel diambil dari seorang ulama yang faCih, atau mujtahid besar, atau dokter yang ahli, maka tidak berarti si anak akan mewarisi #iri-#iri tersebut, sebab #iri-#iri ini merupakan hasil usaha, bukan sifat asli.

C. Manfaat dan Kerugian Kloning !dapun manfaat dari 1loning diantaranya adalah2 +. 1loning pada tanaman dan hewan adalah untuk memperbaiki kualitas tanaman dan hewan, meningkatkan produktivitasnya. 6. Men#ari obat alami bagi banyak penyakit manusia-terutama penyakitpenyakit kronis-guna menggantikan obat-obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek samping terhadap kesehatan manusia.D

>arid Ma?ruf, Hukum Kloning &http2@@ konsultasi. Aordpress.#om. 699B)

7. :ntuk memperoleh hormone pertumbuhan, insulin, interferon, vaksin, terapi gen dan diagnosis penyakit geneti#.B Selain terdapai bnayak manfaat 1loning juga menimbulkan kerugian, antara lain2 +. 1loning pada manusia akan menghilangkan nasab. 6. 1loning pada perempuan saja tidak akan mempunyai ayah. 7. Menyulitkan pelaksanaan hokum-hukum syara?. Seperti, hokum pernikahan, nasab, nafkah, waris, hubungan kemahraman, hubungan Eashabah, dan lain-lain.4 D. Hu um Kloning Menurut syara? hokum 1loning pada tumbuhan dan hewan tidak apaapa untuk dilakukan dan termasuk aktivitas yang mubah hukumnya. Dari hal itu memanfaatkan tanaman dan hewan dalam proses 1loning guna men#ari obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit manusia =terutama yang kronis= adalah kegiatan yang dibolehkan %slam, bahkan hukumnya sunnah &mandub), sebab berobat hukumnya sunnah. ,egitu pula memproduksi berbagai obat-obatan untuk kepentingan pengobatan hukumnya juga sunnah. %mam !hmad telah meriwayatkan hadits dari !nas F! yang telah berkata, bahwa Fasulullah S!A berkata2 #Sesungguhn!a Allah A$$a %a &alla setiap kali menciptakan pen!akit, 'ia menciptakan pula o"atn!a( Maka "ero"atlah kalian )* %mam !bu Dawud dan %bnu Majah meriwayatkan dari :samah bin Syuraik F!, yang berkata2 *Aku pernah "ersama +a"i, lalu datanglah orang-orang Ara" adui( Mereka "erkata,,%ahai -asulullah, "olehkah kami "ero"at .* Maka abi S!A menjawab 2 #/a( Hai ham"a-ham"a Allah, "ero"atlah kalian, se"a" sesungguhn!a Allah A$$a 0a &alla tidaklah menciptakan pen!akit kecuali menciptakan pula o"at "agin!a1*
B 4

Dr. Sahal Mahfudh, Solusi Pro"lematika Aktual Hukum Islam<<.. hal.855 >arid Ma?ruf, Hukum Kloning &http2@@ konsultasi. Aordpress.#om. 699B)

Gleh karena itu, dibolehkan memanfaatkan proses 1loning untuk memperbaiki kualitas tanaman dan mempertinggi produktivitasnya atau untuk memperbaiki kualitas hewan seperti sapi, domba, onta, kuda, dan sebagainya. ;uga dibolehkan memanfaatkan proses 1loning untuk mempertinggi produktivitas hewan-hewan tersebut dan mengembangbiakannya, ataupun untuk men#ari obat bagi berbagai penyakit manusia, terutama penyakitpenyakit yang kronis. Demikianlah hukum syara? untuk 1loning manusia, tanaman dan hewan.3 1loning pada manusia haram menurut hukum %slam dan tidak boleh dilakukan. Dalil-dalil keharamannya adalah sebagai berikut 2 +. !nak-anak produk proses 1loning tersebut dihasilkan melalui #ara yang tidak alami. Padahal justru #ara alami itulah yang telah ditetapkan oleh !llah untuk manusia dan dijadikan- ya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan anak-anak dan keturunan. !llah SA( berfirman 2

! "
#dan ah0asan!a 'ialah !ang menciptakan "erpasang-pasangan lakilaki dan perempuan, dari air mani apa"ila dipancarkan(* &HS. !n ajm 2 58-5D) !llah SA( berfirman 2 # ukankah dia dahulu setetes mani !ang ditumpahkan 2ke dalam rahim3, kemudian mani itu men4adi segumpal darah, lalu Allah menciptakann!a, dan men!empurnakann!a(* 25S( Al 5i!aamah 6 78-793 6. !nak-anak produk 1loning dari perempuan saja &tanpa adanya laki-laki), tidak akan mempunyai ayah. Dan anak produk 1loning tersebut jika dihasilkan dari proses pemindahan sel telur-yang telah digabungkan dengan inti sel tubuh-ke dalam rahim perempuan yang bukan pemilik sel telur, tidak pula akan mempunyai ibu. Sebab rahim perempuan yang menjadi tempat pemindahan sel telur tersebut hanya menjadi penampung, tidak lebih. %ni merupakan tindakan menyia-nyiakan manusia, sebab dalam
3

>arid Ma?ruf, Hukum Kloning &http2@@ konsultasi. Aordpress.#om. 699B)

kondisi ini tidak terdapat ibu dan ayah. .al ini bertentangan dengan firman !llah SA( 2

# ( ' # ) # #% & $ #$

#Hai manusia, sesunguhn!a Kami menciptakan kalian dari seorang lakilaki dan seorang perempuan(* 25S( Al Hu4uraat 6 :73 7. 1loning manusia akan menghilang nasab &garis keturunan). Padahal %slam telah mewajibkan pemeliharaan nasab. Diriwayatkan dari %bnu E!bbas F!, yang mengatakan bahwa Fasulullah S!A telah bersabda 2 #Siapa sa4a !ang menghu"ungkan nasa" kepada orang !ang "ukan a!ahn!a, atau 2seorang "udak3 "ertuan 2lo!al;taat3 kepada selain tuann!a, maka dia akan mendapat laknat dari Allah, para malaikat, dan seluruh manusia(* &.F. %bnu Majah) ,erdasarkan dalil-dalil itulah proses 1loning manusia diharamkan menurut hukum %slam dan tidak boleh dilaksanakan.+9 I. Hu um Kloning menurut MUI Musyawarah asional J% Majelis :lama %ndonesia yang diselenggarakan pada tangga+67-6B FabiKul !khir +56+ .. @ 68-63 ;uli 6999 M. dan membahas tentang 1loning, setelah Menim!ang" +. bahwa salah satu hasil kemajuan yang di#apai oleh iptek adalah 1loning, yaitu Lsuatu proses penggandaan makhluk hidup dengan #ara nu#leus transfer dari sel janin yang sudah beerdiferensiasi dari sel dewasaL, atau Lpenggandaan makhluk hidup menjadi lebih banyak, baik dengan memindahkan inti sel tubuh ke dalam indung telur pada tahap sebelum terjadi pemisahan sel-sel bagian-bagian tubuhL 6. bahwa masyarakat senantiasa mengharapkan penjelasan hukum %slam tentang 1loning, baik 1loning terhadap tumbuh-tumbuhan, hewan, dan terutama 1loning terhadap manusiaM
!bdul Hadim Nallum terjemah Sigit Purnawan ;ati, S.Si., Hukmu As! S!ar,i fi Al Istinsakh, +aqlul A,dlaa,, Al I4hadl, Athfaalul Ana"i", A4hi$atul In,as! Ath Thi""i!ah, Al Ha!ah 0al Maut & Darul :mmah2 ,eirut, /ibanon, -etakan. +33B) hal. 54
+9

7.

bahwa oleh karena itu, M:% dipandang perlu untuk menetapkan fatwa tentang hukum 1loning untuk dijadikan pedoman.

Mem#er$ati an% +. 1loning tidak sama dengan, dan sedikit pun tidak berarti, pen#iptaan, melainkan hanya sekedar penggandaan. 6. Se#ara umum, 1loning terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan akan membawa kemanfaatan dan kemaslahatan kepada umat manusia. 7. 1loning terhadap manusia dapat membawa manfaat, antara lain 2 rekayasa genetik lebih efisien dan manusia tidak perlu khawatir akan kekurangan organ tubuh pengganti &jika memerlukan) yang biasa diperoleh melalui donor, dengan 1loning ia tidak akan lagi merasa kekurangan ginjal, hati, jantung, darah, dan sebagainya, karena ia bisa mendapatkannya dari manusia hasil teknologi 1loning. 5. 1loning terhadap manusia juga dapat menimbulkan mafsadat &dampak negatif yang tidak sedikitM antara lain 2 a. menghilangkan nasab anak hasil 1loning yang berakibat hilangnya banyak hak anak dan terabaikan-nya sejumlah hukum yang timbul dari nasabM b. institusi perkawinan yang telah disyariKatkan sebagai media berketurunan se#ara sah menjadi tidak diperlukan lagi, karena proses reproduksi dapat dilakukan tanpa melakukan hubungan seksualM #. lembaga keluarga &yang dibangun melalui perkawinan) akan menjadi han#ur, dan pada gilirannya akan terjadi pula kehan#uran moral &akhlak), budaya, hukum, dan syariKah %slam lainnyaM d. tidak akan ada lagi rasa saling men#intai dan saling memerlukan antara laki-laki dan perempuanM e. hilangnya maCashid syariKah dari perkawinan, balk maCashid awwaliyah &utama) maupun maCashid tabiKah &sekunder). 8. Pendapat dan saran peserta sidang. Mengingat

+. >irman !llah S A( 2 LDan Dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya &sebagai rahmat) dari va. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda &kekuasaan !llah) bagi kaum yang berfikirL &HS. al-;atsiyah O58P.- +7). 6. >irman !llah SA( 2 LDan 1ami telah memuliakan anak-anak!dam, 1ami angkut mereka di daratan dan di lautan, 1ami beri mereka re0ki dari *ang baik-baik, dan 1ami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas rraakhluk vang telah 1ami #iptakan L &HS. al-%sraKO%BP2 B9). 4. >irman !llah SA( 2 L..f apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi !llah yang dapat men#iptakan seperti #iptaan- va sehingga kedua #iptaan itu serupa menurut pandangan mereka. 1atakanlah, K!llah adalah Pen#ipta segala sesuatu dan Dialah (uhan *ang Mahaesa lagi Mahaperkasa &HS. al-FaKd O+7P2 +D) 7. firman !llah SA( 2 LDan sesungguhnya 1ami telah men#iptakar manusia dari saripati &berasal) dari tanah. 1emudiar 1ami jadikan saripati itu air mani &yang disimpan M dalam tempat yang kokoh &rahim). 1emudian air man2 itu 1ami jadikan segumpal darah, lalu segumpa. darah itu 1ami jadikan segumpal daging, dar. segumpal daging itu 1ami jadikan tulang belulan, lalu tulang belulang itu 1ami bungkus dengan dagiri 6B 1emudian 1ami jadikan dia makhluk &berbentuk) lain. Maha su#ilah !llah, Pen#ipta Paling baikL &HS. al-MuKminun &67P2 +6-+5). 5. 1aidah >iChiyah 2 "Menghindarkan kerusakan &hal-hal yang negatif) diutamakan Meneta# an +. >atwa musyawarah nasional n-i majelis ulama indonesia tentang 1loning. 6. 1loning terhadap manusia dengan #ara bagaimanapuyang berakibat pada pelipatgandaan manusia hukumnya adalah $aram. 7. 1loning terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan hukumnya boleh &mubah) sepanjang dilakukan demi kemaslahatan dan@atau untuk menghindarkakemudaratan &hal-hal negatif). dari pada mendatangkan kemaslahatan$ MEMU&USKAN

5. Mewajibkan kepada semua pihak terkait untuk tidak melakukan atau mengi0inkan eksperimen ata-Q praktek 1loning terhadap manusia. 8. Mewajibkan kepada semua pihak, terutama para ulama, untuk senantiasa mengikuti perkembangan teknologi 1loning, meneliti peristilahan dan permasalahatannya, serta menyelenggarakan kajiarkaj ian ilmiah untuk menj elaskan hukumnya. D. Mewajibkan kepada semua pihak, terutama ulama dan umara, untuk mendorong pembentukan &pendirian) dan mendukung institusi-institusi ilmiah yang menyelenggarakan penelitian di bidang biologi dan teknik rekayasa genetika pada selain bidang 1loning manusia yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariKah. B. Mewajibkan kepada semua pihak, terutama ulama dan umara, untuk segera merumuskan kriteria dan kode etik penelitian dan eksperimen bidang biologi untuk dijadikan pedoman bagi pihak-pihak yang memerlukannya. 4. 1eputusan fatwa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. !gar setiap muslim yang memerlukan dapat mengetahuinya, menghimbau semua pihak untuk menyebarluaskan fatwa ini.++

KESIMPULAN 1loning adalah teknik membuat keturunan dengan kode geneti# yang sama dengan sel induknya tanpa diawali proses pembuahan sel telur atau sperma tapi diambil dari inti sebuah sel pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan maupun manusia.
Musyawarah asional J% Majelis :lama %ndonesia yang diselenggarakan pada tangga+67-6B FabiKul !khir +56+ .. @ 68-63 ;uli 6999
++

+9

1loning terdiri dari beberapa ma#am, antara lain2 1loning pada tumbuhan, 1loning pada hewan, 1loning pada embrio,dan 1loning pada manusia. !dapun mengenai hukum 1loning dari kajian diatas dapat disimpulkan bahwa hukum 1loning dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu 1loning yang di perbolehkan, dan 1loning yang tidak diperbolehkan. Sedangkan Mengenai 1loning yang diperbolehkan adalah 1loning yang meninmbulkan kemaslahatan bagi manusia antara lain yaitu 1loning pada tanaman dan hewan adalah untuk memperbaiki kualitas tanaman dan hewan, meningkatkan produktivitasnya, men#ari obat alami bagi banyak penyakit manusia-terutama penyakit-penyakit kronis. Sedangkan 1loning yang tidak diperbolehkan adalah 1loning terhadap manusia yang dapat menimbulkan mafsadat &dampak negatif yang tidak sedikitM antara lain 2 menghilangkan nasab, menyulitkan pelaksanaan hokumhukum syara?.

DA'&A( PUS&AKA !lkaf, .alid Kloning dan ;akarta. 6997 a!i Ta"ung Masalah dan Implikasin!a , P, :% 2

!sy-Syaukani, /utfi, Poltik, HAM, dan Isu-isu Teknologi dalam Fiqih Kontemporer, Pustaka .idayah2 ,andung.+334

++

Mahfudh, Dr. Sahal, Solusi Pro"lematika Aktual Hukum Islam, /( Diantama2 Surabaya. 6995 Ma?ruf, >arid Hukum Kloning, http2@@ konsultasi. Aordpress.#om. 699B

: dan

Nallum, !bdul Hadim terjemah Sigit Purnawan ;ati, S.Si., Hukmu As! S!ar,i fi Al Istinsakh, +aqlul A,dlaa,, Al I4hadl, Athfaalul Ana"i", A4hi$atul In,as! Ath Thi""i!ah, Al Ha!ah 0al Maut & Darul :mmah2 ,eirut, /ibanon, -etakan. +33B) Musyawarah asional J% Majelis :lama %ndonesia yang diselenggarakan pada tangga+67-6B FabiKul !khir +56+ .. @ 68-63 ;uli 6999

KL)NIN*
M!1!/!. Diajukan :ntuk Memenuhi (ugas Mata 1uliah <MASAI=>= FI5IH<

+6

?leh6 Mifta$ul Mut$o$aro$ &u0na1 'uaida$ I ad$otun Ni3ma$ % D+,-./..+ % D+,-./..2 % D+,-./.,4

'osen6 Dr1. Muna5ir" M. Ag.

'AKUL&AS &A(BI6AH 7U(USAN PENDIDIKAN A*AMA ISLAM INS&I&U& A*AMA ISLAM NE*E(I SUNAN AMPEL

SU(ABA6A
-..8

+7

You might also like