You are on page 1of 16

TUGAS MANDIRI

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DISUSUN Oleh:
Nama

FITRI GULTOM

NPM

093130030

Jurusan

Manajemen Informatika

DOSEN :

Jontro Simanjuntak

STMIK PUTERA BATAM


TA 2011/2012

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI ...........................................................................................................2
.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................3
1.1 Latar Belakang masalah.......................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................4
1.3 Tujuan Penulis.....................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................6
2.1 Pengambilan Keputusan................... 6
2.2 Fase Pengambilan Keputusan.......................................7
2.3 Teknik Pengambilan Keputusan...........................................................8
2.4 Proses Pengambilan Keputusan............................................................8
2.5 Bentuk pengambil keputusan ................................................................9
2.6 Perbedaan Decision Support system & manajemenr information
System ...................................................................................................................12
2.7 Keterkaitan SPK dengan pembuat keputusan .....................................12
2.8 Menentukan Gaya Pembuat Keputusan ..............................................16
2.9 Metode yang digunakan dlm menyelesaikan masalah semitersruktur 17
18
3.1 Kesimpula..................18
3.2 Saran...................................................................................................18
19

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan

karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan

makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dalam pembelajaran mata


kuliah SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN.
Kita harapkan tugas ini dapat memberikan pengalaman yang berguna baik
bagi pembaca, yang tentunya akan menambah ilmu dan wawasan berfikir
mahasiswa. Terima kasih pada pihak-pihak yang membantu penyusunan makalah
ini semoga makalah ini dapat berguna bagi mahasiswa khususnya, maupun bagi
masyarakat pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.

Penyusun
Fitri Gultom

BAB I
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan tidak akan pernah luput
dari masalah. Terutama masalah yang berhubungan dengan pengelolaan
manajemen. Jika ditinjau dari kehidupan sehari-hari terjadinya masalah bisa
disebabkan dari pihak internal maupun pihak eksternal. Banyak pihak yang
menganggap bahwa masalah yang datangnya dari pihak eksternal lebih berbahaya
sehingga di prioritaskan untuk segera diselesaikan, sedangkan masalah yang
datangnya dari dalam (internal) tidak terlalu berbahaya. Inilah suatu pandangan
yang salah dan bisa menyebabkan kehancuran dari sebuah perusahaan / instansi
/organisasi. Karena masalah yang harus kita waspadai dan harus segera kita
selesaikan adalah masalah yang datangnya dari internal. Kita lihat saja partai
politik sekarang banyak yang pecah karena disebabkan masalah di dalam
internalnya, perusahaan banyak yang bangkrut karena masalah yang datang dari
dalam ( internal )
Banyak yang mengatakan pemecahan masalah adalah aktivitas terpenting
yang dilakukan seorang manajer merupakan suatu gambaran yang terlalu
disederhanakan. Pekerjaan dalam menyelesaikan / memecahkan masalah jauh
lebih rumit daripada hanya sekedar pemecahan masalah saja. Aktivitas-aktivitas
lain, seperti komunikasi, juga sama pentingnya. Akan tetapi, aman jika dikatakan
bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu aktivitas utama yang sering kali
menentukan berhasil atau tidaknya karier manajemen.
A. Latar Belakang masalah
Informasi dapat diakses dan diperoleh dengan cepat, tepat dan akurat.
Selain mampu mengelola data atau informasi masih banyak kemampuan lain.
Informasi sangat dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan.
Keputusan yang baik dan tepat perlu didukung oleh ketersediaan informasi
yang akurat dan cepat. Dengan informasi yang demikian, supervisor/
pimpinan suatu lembaga/ organisasi dapat gambaran yang komplek dan
spesifik dari suatu keputusan yang akan dirumuskan. Keputusan pun akan

efisien dari aspek waktu karena data dapat diakses secara instan. Di samping
itu keakuratan data lebih terjamin, sehingga keputusan yang dirumuskan akan
lebih tepat dan dapat dirumuskan dalam waktu yang relatif lebih singkat.
B. Rumusan Masalah
a. Jelaskan Perbedaan antara Decision Support System (DSS) dengan
Management Information Systems (MIS)?
b. Bagaimana keterkaitan antara sistem pendukung keputusan dengan
pembuat keputusan?
c. Bagaimana

menentukan

gaya

pembuat

keputusan

dan

fase-fase

penyelesaian masalah?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan juga (desicion making) adalah melakukan
penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui
beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif.

Sebelum pilihan

dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat
keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama,
menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan
keputusan yang terbaik.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh
banyak ahli, diantaranya adalah :
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah
sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih
alternatif yang mungkin.
2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu
dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan
pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara
sejumlah alternative.
3. Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara
bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan
tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya,
petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis
terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang
matang atas alternatif dan tindakan.

B. Fase Pengambilan Keputusan

1. Aktivitas intelegensia ; Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang


mengharuskan keputusan dipilih atau tidak.
2. Aktifitas desain ; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas
intelegensia untuk mencapai tujuan.
Aktifitas desain meliputi :
a. menemukan cara-cara/metode
b. mengembangkan metode
c. menganalisa tindakan yang dilakukan
3. Aktifitas pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam
pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas kriteria yang
telah ditetapkan.
Dari tiga aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan
keputusan adalah;
a.

Mengidentifikasikan dan mendefinisikan masalah

b.

Menentukan alternatif tindakan

c.

Mengevaluasi tindakan yang mungkin

d.

Memilih alternatif tindakan terbaik

e.

Melaksanakan alternatif tindakan yang dipilih

f.

Melakukan tindak lanjut berupa pengawasan dan kontrol.

C. Teknik Pengambilan Keputusan


1. Operational Research/Riset Operasi ; Penggunaan metode saintifik dalam
analisa dan pemecahan persoalan.
2.

Linier Programming ; Riset dengan rumus matematis.

3.

Gaming War Game ; Teori penentuan strategi.

4. Probability ; Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional


atas hal-hal tidak normal.

D. Proses Pengambilan Keputusan

Menurut G. R. Terry :
a. Merumuskan problem yang dihadapi
b. Menganalisa problem tersebut
c. Menetapkan sejumlah alternative
d. Mengevaluasi alternatif
e. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
Menurut Peter Drucer :
a. Menetapkan masalah
b. Manganalisa masalah
c. Mengembangkan alternative
d. Mengambil keputusan yang tepat
e. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif
E. Bentuk bentuk pengembilan keputusan (decision making)
Pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting dari manajer, yang
dihubungkan dengan pelaksanaan perencanaan, dalam hal memutuskan tujuan
yang akan dicapai, sumber daya yang akan dipakai, siapa yang melaksanakan,
siapa yang bertanggung jawab dalam pekerjaan yang diserahkannya dll,
Bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan yang di program atau tidak, bisa
juga di bedakan antara keputusan yang dibuat antara kondisi kepastian , resiko
dan ketidak pastian.
a. Keputusan terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan,
aturan atau prosedur yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang. contoh:
penetapan gaji pegawai, prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur
kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.
b. Keputusan tidak terprogram yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya
masalah masalah khusus atau tidak biasanya.contoh: pengalokasian
sumber daya - sumber daya organisasi, penjualan yang merosot tajam,
pemakaian teknologi yang termodern,dan lain sebagainya.
Herbert A. Simon mengemukakan teknik-teknik tradisional dan modern dalam
pembuatan keputusan yang terprogram dan tidak terprogram.
Teknik pembuatan keputusan tradisional dan modern

Klasifikasi
Tujuan

Jangka Waktu

Cakupan

Kemunculan

Fungsi organisasi

Bentuk Laporan

Isi

Bentuk

Contoh

Perencanaan

Anggaran Operasional

Pengendalian

Analisa Penyimpangan Biaya

Operasional

Laporan status pesanan

Pemerintah

Laporan pajak penghasilan

Pemegang Saham

Laporan tahunan

Jangka Panjang

Ramalan Penjualan 2 tahun

Jangka Pendek

Ramalan Penjualan 1 bulan

Historis

Laporan cash flows

Perusahaan

Neraca

Divisi

Income Statement Divisi A

Departemen

Anggaran untuk Dept. X

Permintaan

Laporan Penjual Terbaik

Periodik

Laporan produksi mingguan

Kejadian
Produksi

Laporan kerusakan mesin


Laporan biaya produksi

Penjualan

Laporan penjualan

Keuangan

Laporan umur piutang

Persediaan

Laporan jumlah back-order

SDM

Laporan kinerja karyawan

Grafik

Narasi

Tabel

Singkat

Lap. Penerimaan kas harian

Rinci

Daftar pengeluaran kas

F. Perbedaan

antara

Decision

Support

system

dan

manajemenr

information System
Ditinjau berdasarkan fitur yang ada dalam ruang lingkup antara Decision
Support Systems (DSS) dan Management Information Systems (MIS) yakni
diantaranya:
a. DSS dapat digunakan untuk mengawali kerja, dan masalah-masalah
yang kemungkinan terjadi dan sangat tidak diharapkan kehadirannya.
b. DSS dapat menyediakan pendukung keputusan dalam kerangka waktu
yang pendek atau terbatas.
c. DSS dapat berevolusi sebagaimana halnya pengambilan keputusan
dalam mempelajari mengenai masalah-masalah yang dihadapinya.
d. DSS dapat di kembangkan oleh para profesional yang tidak melibatkan
prosesan data.
Ditinjau berdasarkan karakteristik yang ada dalam Management Information
System (MIS) diantaranya yakni :
a. Kajiannya ada pada tugas- tugasnya yang terstuktur, dimana prosedur
operasi standar, peraturan-peraturan sebuah keputusan, dan alur
informasinya dapat didefinisikan.
b. Hasil utamanya adalah meningkatkan efisiensi dengan mengurangi
biaya, waktu tunggu, dan dengan mengganti karyawan klerikal.
c. Relevansinya untuk manajer pengambilan keputusan biasanya tidak
langsung di dapatkan, misalnya : dengan adanya penydiaan laporan dan
akses ke data.
Ditinjau berdasarkan karkateristik Operation Research atau Management
Science yaitu :
a. Kajiannnya ada pada masalah yang testuktur (dibandingkan dengan
tugas-tugas), dimana tujuan, data, dan batasan-batasan dapat lebih
dahulu ditentukan.
b. Relevansinya untuk manajer ada recomendasi detail dan metodelogi
baru untuk menangani masalah-masalah yang kompleks.

10

Sedangkan jika ditinjau dari karakteristik Decision Support System (DSS)


itu sendiri diantaranya :
a. Kajiannnya terhadap pada keputusan-keputusan, dimana stuktur yang
cukup untuk komputer dan alat bantu analitis yang memiliki nilai
tersendiri, tetapi tetap mempertimbangkan manajer yang memiliki
esensi utama.
b. Hasil utamanya adalah dalam peningkatan jangkauan dan kemampuan
dari proses pengambilan keputusan para manajer untuk membantu
mereka meningkatkan efektivitasnya.

c. Relevansinya untuk maanjer dalam pembuatan tool pendukung,


dibawah

pengawasan

mereka,

yang

tidak

ditujukan

untuk

mengotomatiskan proses pengambilan keputusan, tujuan sistem, atau


solusi tertentu.
Dalam proses pegambilan keputusan diperlukan beberapa langkah (step) dari
sebuah informasi yang ada diantaranya yakni :

11

1.

Langkah Pertama
Masalah (pada kesempatan yang ada), Expert Systems (ES) dapat
membantu dalam mendesain alur informasi pada eksekutif (misalnya,
bagaimana utuk memonitor, kapan waktu untuk memonitor) dan dalam
penginterpreasian informasi. Disebabkan beberapa informasi bersifat
fuzzy, maka kombinasi antara Expert Systems (ES) tentu akan membantu.
Seluruh area dari proses scanning, monitoring, forecasting, (misalnya
perubhaan zaman/tren) dan penginterpretasian sangat dibantu oleh adanya
komputerisasi. Demikian juga halnya pada Natural Language Processors
(NLP) akan berguna dalam menyimpulakan sebuah informasi didalamnya.

2.

Langkah Kedua
Menganalisis

masalah.

Sesekali

suatu

masalah

(kesempatan)

teridentifikasi, pertanyaan selnajutnya adalah apa yang harus di kerjakan


dengan hal ini ? Disinilah langkah analisis berperan. Analisis bisa bersifat
kualitatif ataupun kuantitatif (kombinasinya). Analisis kuantitatif di
dukung oleh Decision Support Systems (DSS) dan tool tool analsis
kuantitatif. Sednagkan untuk analisis kualitatif di dukung oleh Expert
Systems (ES).
3. Langkah Ketiga
Memilih solusi. Pada langkah ini, keputusan dibuat dengan memperhatikan
masalahnya (kesempatan) berdasarkan hasil dari analisis. Langkah ini
didukung oleh Decision Support Systems (DSS), jika pengambilan
keputusan dilakukan oleh seseorang, atau jika keputusan dibuat oleh
sekelompok orang Group Decision Support Systems (GDSS).
4. Langkah Kempat
Implemantasi

solusi.

Pada

langkah

ini,

keputusan

untuk

mengimplementasikan solusi tertentu dilakukan, Decision Support Systems


(DSS) atau Expert Systems (ES) dapat mendukung dan berperan pada
langkah ini

12

G. Keterkaitan antara Sistem Pendukung Keputusan dengan Pembuat


keputusan.
Beberapa konsep yang membantu dalam pembuatan sistem pendukung
keputusan, diantaranya pembuatan keputusan beresiko. Pembuatan keputusan
biasanya mengasumsi keputusan yang dibuat berdasarkan tiga rangkaian
kondisi yaitu kepastian, ketidakpastian dan resiko. Dari ketiga rangkaian
kondisi tersebut yang dimaksud dengan kepastian, adalah kita mengetahui
segala sesuatu sebelumnya dalam membuat keputusan.
H. Menentukan Gaya Pembuat Keputusan

Pembuatan Keputusan Analitis, pembuatan keputusan analitis


tergantung pada informasi yang dipilih secara sistematis dan dievaluasi
dengan sistematis puladengan cara memperkecil alternatif-alternatif yang ada
serta membuat suatu keputusan berdasarkan keputusan tersebut. Pembuatan
Keputusan Heuristik, pembuatan keputusan yang menggunakan heuristik
membuat keputusan dengan bantuan beberapa petunjuk (petunjuk praktis),
meskipun mereka tida selalu diterapkan secara konsisten atau sistematis.
Gaya pembuatan keputusan tersebut berhubungan dengan keterbukaan
dan ketertutupan sistem organisasi. Jika informasi dapat mengalir bebas,
13

maka peluang untuk menggunakan bantuan keputusan dan analisis sistem bisa
lebih besar. Jika informasi tepat waktu sulit diperoleh, suatu organisasi bisa
mendorong menuju gaya yang heuristik.
Dalam penyelesaian suatu masalah terdapat tiga fase penyelesaian
masalah yaitu :
1. Kercedasan
Kecerdasan adalah kesadaran mengenai suatu masalah atau peluang.
Dalam hal ini, pembuat keputusan berupaya mencari lingkungan bisnis
internal dan eksternal, memeriksa keputusan-keputusan yang yang perlu
dibuat, dan masalah-masalah yang perlu diatasi.
2. Perancangan
Dalam fase perancangan, pembuat keputusan merumuskan suatu masalah
dan menganalisis sejumlah solusi alternatif.
3. Pemilihan
Dalam pemilihan fase ini, pembuat keputusan memilih solusi masalah
atau peluang yang ditandai dalam fase kecerdasan.
I. Metode

yang

digunakan

dalam

menyelesaikan

masalah-masalah

Semiterstruktur
Dengan menggunakan keputusan kriteria ganda sebagai metode yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah semiterstruktur. Dalam
membentuk

model

keputusan-keputusan

serialitas

mungkin,

peneliti

mengembangkan beberapa pendekatan untuk mengevaluasi tujuan ganda atau


masalah-masalah kriteria ganda. Pendekatan kritera ganda memungkinkan
pembuat keputusan menyusun prioritas mereka serta memungkinkan
ditampilkannya analisis sensitifitas dengan menanyakan jenis pertanyaan
Bagaimana

jika?

Metode

pendekatan

batasan

ini meliputi

konjungtif,

metode-metode

pemrosesan

hierarki

pembobotan,
analitis,

dan

pemrograman tujuan.

14

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support
Systems (DSS) merupakan suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif
yang dilakukan secara sadar dengan menganalisa kemungkinan-kemungkinan
dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Setiap Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) akan membuat pilihan akhir, dapat berupa tindakan atau
opini. Itu semua bermula ketika kita merasa memerlukan atau membutuhkan
suatu keputusan atau decision yang harus dipertimbangkan dalam sebuah
kondidisi atau keadaaan.
Langkah dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) baik
dari segi studi kelayakan, persetujuan terhadap proposal kelayakan, pemilihan
hardware dan software, presentasikan pengetahuan yang diperoleh dari para
ahli dan pakar kedalam komputer, implementasikan pengetahuan dalam
bentuk bahasa yang dipahami oleh komputer, menggunakan suatu bahasa
pemrograman, maupn dari segi uji sistem yang telah dibuat. DSS dapat
memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS
disesuaikan dengan kebutuhan khusus manajer.
B. Saran
Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) sering digunakan menganalisa
Keputusan. Tetapi hasil yang didapatkan adalah pilihan altematif terbaik,
bukan alokasi terhadap masing-masing altematif nilai utilitas yang digunakan
benar-benar merupakan nilai yang terkandung dalam diri pengambil
keputusan, karena jika nilai dalam diri pengambil keputusan berubah, maka
data nilai utilitas juga berubah, dengan demikian akan mempengaruhi hasil
pemecahan masalahnya. Dalam pengambilan keputusan membutuhkan
konsep serta tahapan yang tertera dalam prosedur yang telah diberlakukan
atau ditetapkan.

15

DAFTAR PUSTAKA
http://id wikipedia.org
http://id dosen.amikom.ac.id
http://id komputasi.inn.bppt.go.id
http://id hanckey.pbwiki.com
ttp://www geocities.com
http://id staffsite.gunadarma.ac.id
http://id library.usu.ac.id
http://www digilib.ui.ac.id
http://www smkn2.padangpanjang.net
http://id komputasi.inn.bppt.go.id
http://id student.eepis-its.edu

16

You might also like