Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN Oleh:
Nama
FITRI GULTOM
NPM
093130030
Jurusan
Manajemen Informatika
DOSEN :
Jontro Simanjuntak
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI ...........................................................................................................2
.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................3
1.1 Latar Belakang masalah.......................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................4
1.3 Tujuan Penulis.....................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................6
2.1 Pengambilan Keputusan................... 6
2.2 Fase Pengambilan Keputusan.......................................7
2.3 Teknik Pengambilan Keputusan...........................................................8
2.4 Proses Pengambilan Keputusan............................................................8
2.5 Bentuk pengambil keputusan ................................................................9
2.6 Perbedaan Decision Support system & manajemenr information
System ...................................................................................................................12
2.7 Keterkaitan SPK dengan pembuat keputusan .....................................12
2.8 Menentukan Gaya Pembuat Keputusan ..............................................16
2.9 Metode yang digunakan dlm menyelesaikan masalah semitersruktur 17
18
3.1 Kesimpula..................18
3.2 Saran...................................................................................................18
19
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan
Penyusun
Fitri Gultom
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan tidak akan pernah luput
dari masalah. Terutama masalah yang berhubungan dengan pengelolaan
manajemen. Jika ditinjau dari kehidupan sehari-hari terjadinya masalah bisa
disebabkan dari pihak internal maupun pihak eksternal. Banyak pihak yang
menganggap bahwa masalah yang datangnya dari pihak eksternal lebih berbahaya
sehingga di prioritaskan untuk segera diselesaikan, sedangkan masalah yang
datangnya dari dalam (internal) tidak terlalu berbahaya. Inilah suatu pandangan
yang salah dan bisa menyebabkan kehancuran dari sebuah perusahaan / instansi
/organisasi. Karena masalah yang harus kita waspadai dan harus segera kita
selesaikan adalah masalah yang datangnya dari internal. Kita lihat saja partai
politik sekarang banyak yang pecah karena disebabkan masalah di dalam
internalnya, perusahaan banyak yang bangkrut karena masalah yang datang dari
dalam ( internal )
Banyak yang mengatakan pemecahan masalah adalah aktivitas terpenting
yang dilakukan seorang manajer merupakan suatu gambaran yang terlalu
disederhanakan. Pekerjaan dalam menyelesaikan / memecahkan masalah jauh
lebih rumit daripada hanya sekedar pemecahan masalah saja. Aktivitas-aktivitas
lain, seperti komunikasi, juga sama pentingnya. Akan tetapi, aman jika dikatakan
bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu aktivitas utama yang sering kali
menentukan berhasil atau tidaknya karier manajemen.
A. Latar Belakang masalah
Informasi dapat diakses dan diperoleh dengan cepat, tepat dan akurat.
Selain mampu mengelola data atau informasi masih banyak kemampuan lain.
Informasi sangat dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan.
Keputusan yang baik dan tepat perlu didukung oleh ketersediaan informasi
yang akurat dan cepat. Dengan informasi yang demikian, supervisor/
pimpinan suatu lembaga/ organisasi dapat gambaran yang komplek dan
spesifik dari suatu keputusan yang akan dirumuskan. Keputusan pun akan
efisien dari aspek waktu karena data dapat diakses secara instan. Di samping
itu keakuratan data lebih terjamin, sehingga keputusan yang dirumuskan akan
lebih tepat dan dapat dirumuskan dalam waktu yang relatif lebih singkat.
B. Rumusan Masalah
a. Jelaskan Perbedaan antara Decision Support System (DSS) dengan
Management Information Systems (MIS)?
b. Bagaimana keterkaitan antara sistem pendukung keputusan dengan
pembuat keputusan?
c. Bagaimana
menentukan
gaya
pembuat
keputusan
dan
fase-fase
penyelesaian masalah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan juga (desicion making) adalah melakukan
penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui
beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif.
Sebelum pilihan
dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat
keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama,
menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan
keputusan yang terbaik.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh
banyak ahli, diantaranya adalah :
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah
sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih
alternatif yang mungkin.
2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu
dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan
pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara
sejumlah alternative.
3. Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara
bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan
tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya,
petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis
terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang
matang atas alternatif dan tindakan.
b.
c.
d.
e.
f.
3.
Menurut G. R. Terry :
a. Merumuskan problem yang dihadapi
b. Menganalisa problem tersebut
c. Menetapkan sejumlah alternative
d. Mengevaluasi alternatif
e. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
Menurut Peter Drucer :
a. Menetapkan masalah
b. Manganalisa masalah
c. Mengembangkan alternative
d. Mengambil keputusan yang tepat
e. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif
E. Bentuk bentuk pengembilan keputusan (decision making)
Pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting dari manajer, yang
dihubungkan dengan pelaksanaan perencanaan, dalam hal memutuskan tujuan
yang akan dicapai, sumber daya yang akan dipakai, siapa yang melaksanakan,
siapa yang bertanggung jawab dalam pekerjaan yang diserahkannya dll,
Bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan yang di program atau tidak, bisa
juga di bedakan antara keputusan yang dibuat antara kondisi kepastian , resiko
dan ketidak pastian.
a. Keputusan terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan,
aturan atau prosedur yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang. contoh:
penetapan gaji pegawai, prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur
kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.
b. Keputusan tidak terprogram yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya
masalah masalah khusus atau tidak biasanya.contoh: pengalokasian
sumber daya - sumber daya organisasi, penjualan yang merosot tajam,
pemakaian teknologi yang termodern,dan lain sebagainya.
Herbert A. Simon mengemukakan teknik-teknik tradisional dan modern dalam
pembuatan keputusan yang terprogram dan tidak terprogram.
Teknik pembuatan keputusan tradisional dan modern
Klasifikasi
Tujuan
Jangka Waktu
Cakupan
Kemunculan
Fungsi organisasi
Bentuk Laporan
Isi
Bentuk
Contoh
Perencanaan
Anggaran Operasional
Pengendalian
Operasional
Pemerintah
Pemegang Saham
Laporan tahunan
Jangka Panjang
Jangka Pendek
Historis
Perusahaan
Neraca
Divisi
Departemen
Permintaan
Periodik
Kejadian
Produksi
Penjualan
Laporan penjualan
Keuangan
Persediaan
SDM
Grafik
Narasi
Tabel
Singkat
Rinci
F. Perbedaan
antara
Decision
Support
system
dan
manajemenr
information System
Ditinjau berdasarkan fitur yang ada dalam ruang lingkup antara Decision
Support Systems (DSS) dan Management Information Systems (MIS) yakni
diantaranya:
a. DSS dapat digunakan untuk mengawali kerja, dan masalah-masalah
yang kemungkinan terjadi dan sangat tidak diharapkan kehadirannya.
b. DSS dapat menyediakan pendukung keputusan dalam kerangka waktu
yang pendek atau terbatas.
c. DSS dapat berevolusi sebagaimana halnya pengambilan keputusan
dalam mempelajari mengenai masalah-masalah yang dihadapinya.
d. DSS dapat di kembangkan oleh para profesional yang tidak melibatkan
prosesan data.
Ditinjau berdasarkan karakteristik yang ada dalam Management Information
System (MIS) diantaranya yakni :
a. Kajiannya ada pada tugas- tugasnya yang terstuktur, dimana prosedur
operasi standar, peraturan-peraturan sebuah keputusan, dan alur
informasinya dapat didefinisikan.
b. Hasil utamanya adalah meningkatkan efisiensi dengan mengurangi
biaya, waktu tunggu, dan dengan mengganti karyawan klerikal.
c. Relevansinya untuk manajer pengambilan keputusan biasanya tidak
langsung di dapatkan, misalnya : dengan adanya penydiaan laporan dan
akses ke data.
Ditinjau berdasarkan karkateristik Operation Research atau Management
Science yaitu :
a. Kajiannnya ada pada masalah yang testuktur (dibandingkan dengan
tugas-tugas), dimana tujuan, data, dan batasan-batasan dapat lebih
dahulu ditentukan.
b. Relevansinya untuk manajer ada recomendasi detail dan metodelogi
baru untuk menangani masalah-masalah yang kompleks.
10
pengawasan
mereka,
yang
tidak
ditujukan
untuk
11
1.
Langkah Pertama
Masalah (pada kesempatan yang ada), Expert Systems (ES) dapat
membantu dalam mendesain alur informasi pada eksekutif (misalnya,
bagaimana utuk memonitor, kapan waktu untuk memonitor) dan dalam
penginterpreasian informasi. Disebabkan beberapa informasi bersifat
fuzzy, maka kombinasi antara Expert Systems (ES) tentu akan membantu.
Seluruh area dari proses scanning, monitoring, forecasting, (misalnya
perubhaan zaman/tren) dan penginterpretasian sangat dibantu oleh adanya
komputerisasi. Demikian juga halnya pada Natural Language Processors
(NLP) akan berguna dalam menyimpulakan sebuah informasi didalamnya.
2.
Langkah Kedua
Menganalisis
masalah.
Sesekali
suatu
masalah
(kesempatan)
solusi.
Pada
langkah
ini,
keputusan
untuk
12
maka peluang untuk menggunakan bantuan keputusan dan analisis sistem bisa
lebih besar. Jika informasi tepat waktu sulit diperoleh, suatu organisasi bisa
mendorong menuju gaya yang heuristik.
Dalam penyelesaian suatu masalah terdapat tiga fase penyelesaian
masalah yaitu :
1. Kercedasan
Kecerdasan adalah kesadaran mengenai suatu masalah atau peluang.
Dalam hal ini, pembuat keputusan berupaya mencari lingkungan bisnis
internal dan eksternal, memeriksa keputusan-keputusan yang yang perlu
dibuat, dan masalah-masalah yang perlu diatasi.
2. Perancangan
Dalam fase perancangan, pembuat keputusan merumuskan suatu masalah
dan menganalisis sejumlah solusi alternatif.
3. Pemilihan
Dalam pemilihan fase ini, pembuat keputusan memilih solusi masalah
atau peluang yang ditandai dalam fase kecerdasan.
I. Metode
yang
digunakan
dalam
menyelesaikan
masalah-masalah
Semiterstruktur
Dengan menggunakan keputusan kriteria ganda sebagai metode yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah semiterstruktur. Dalam
membentuk
model
keputusan-keputusan
serialitas
mungkin,
peneliti
jika?
Metode
pendekatan
batasan
ini meliputi
konjungtif,
metode-metode
pemrosesan
hierarki
pembobotan,
analitis,
dan
pemrograman tujuan.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support
Systems (DSS) merupakan suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif
yang dilakukan secara sadar dengan menganalisa kemungkinan-kemungkinan
dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Setiap Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) akan membuat pilihan akhir, dapat berupa tindakan atau
opini. Itu semua bermula ketika kita merasa memerlukan atau membutuhkan
suatu keputusan atau decision yang harus dipertimbangkan dalam sebuah
kondidisi atau keadaaan.
Langkah dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) baik
dari segi studi kelayakan, persetujuan terhadap proposal kelayakan, pemilihan
hardware dan software, presentasikan pengetahuan yang diperoleh dari para
ahli dan pakar kedalam komputer, implementasikan pengetahuan dalam
bentuk bahasa yang dipahami oleh komputer, menggunakan suatu bahasa
pemrograman, maupn dari segi uji sistem yang telah dibuat. DSS dapat
memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS
disesuaikan dengan kebutuhan khusus manajer.
B. Saran
Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) sering digunakan menganalisa
Keputusan. Tetapi hasil yang didapatkan adalah pilihan altematif terbaik,
bukan alokasi terhadap masing-masing altematif nilai utilitas yang digunakan
benar-benar merupakan nilai yang terkandung dalam diri pengambil
keputusan, karena jika nilai dalam diri pengambil keputusan berubah, maka
data nilai utilitas juga berubah, dengan demikian akan mempengaruhi hasil
pemecahan masalahnya. Dalam pengambilan keputusan membutuhkan
konsep serta tahapan yang tertera dalam prosedur yang telah diberlakukan
atau ditetapkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://id wikipedia.org
http://id dosen.amikom.ac.id
http://id komputasi.inn.bppt.go.id
http://id hanckey.pbwiki.com
ttp://www geocities.com
http://id staffsite.gunadarma.ac.id
http://id library.usu.ac.id
http://www digilib.ui.ac.id
http://www smkn2.padangpanjang.net
http://id komputasi.inn.bppt.go.id
http://id student.eepis-its.edu
16