You are on page 1of 12

It's all about Biology

a.Reptil

Sistem Pencernaan pada Reptil 1. Tractus Digestivus -

Cavum Oris Cavum oris pada bagian maxilla terdapat choanae primer atau sebuah liang), dentes

atau gigi pada tiap-tiap species dentes berbeda struktur giginya, pada gigi kadal mempunyai gigi bersulcus yang berbentuk conus pada kadal biasanya tidak terdapat dentes palatin.. Pada ular mempunyai gigi pada bagian maxilla, platinum, dan ptyrigoid, pad umunya gigi tersebut panjang , padat dan runcing. berbeda lagi pad crocodile yang mempunyai gigi umumnya besar dan terdapat pada premaxilla, maxilla, dan mandibula. Palatum atau langit-langit yang membentuk lipatan longitudinal, Choanae sekunder, Ostium tubae auditivae. sedangkan pada bagian mandilbula terdapat faring rima glottidis atau celah suara dan lingua bifidia yang terletak pada dasar mulut yang melekat pada tulang lidah atau os hyoideum, dan maksud dari bifidia adalah bercabang (Radiopoetro). 1. Esofagus 2. Ventrikulus Pada organ ini mempunyai muscular yang tebal dan berbentuk silindris. Khusus pada ular, proses makanan pertama kali dicerna pada organ ini. 1. Intestinum tenue

Alat penggantung pada organ ini disebur mesenterium. 1. Cecum (usus buntu) Organ ini merupakan batas dari intestinum tenue dan intestinum crassum. 1. Intestinum crassum

terdiri dari dua organ lagi yaitu rectum dan kloaka. Alat penggantungnya disebut mesorectum 1. Glandula Digestoria Hepar Hepar pada retil terdapat dua lobus, yaitu lobus dexter dan lobus sinister Pada hepar ini menghasil empedu. 1. Vesica fellea Vesica felea atau kandung empedu terletak pada sebelah kanan hati. 1. Pancreas Pancreas pada reptile terletak diantara ventrikulus dan duodenum. warnanya kekuningan (Anonim, 2008)

Vertebrata seperti kadal atau salamander telah memiliki alat alat pencenaan yang lengkap mulai dari mulut, kemudian beberapa alat pencernaan khusus yang membentuk aluran pencernaan, sejumlah kelenjar,dan berakhir di anus.

b.Aves ( Unggas/Burung )

Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan.

Saluran pencernaan pada burung terdiri atas: 1) paruh: merupakan modifikasi dari gigi, 2) rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk,

3) faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat, 4) lambung terdiri atas: - Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis. - Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai " hens teeth,

6) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.

Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu. Kelompok unggas atau burung, selain memiliki alat-alat pencernaan makanan seperti umumnya pada hewan vertebrata lainya, juga memiliki lambung kelenjar dan lambung pengunyah atau tembolok yang berfungsi menyimpan makanan sementara.

c.Mamalia

Sistem pencernaan pada hewan mamalia pada umumnya sama dengan manusia kecuali pada susunan dan bentuk gigi serta struktur lambung, khususnya pada hewan pemamah biak dan hewan karnivora. Pencernaan makanan hewan memamah biak mempunyai kekhususan. Hewan memamah biak seperti sapi, rusa, dan kambing, lambungnya terbagi menjadi empat ruang, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Hewan memamah biak, misalnya sapi, memiliki kekhususan pada jenis makanannya, yaitu rumput atau daun-daunan. Rumput atau daun-daunan direnggut dan dikunyah sekadarnya serta dicampur air ludah, lalu ditelan ke esofagus. Dari esofagus, makanan masuk ke rumen. Di rumen terdapat simbiosis antara hewan pemamah biak dengan bakteri dan flagellata yang dapat menghasilkan enzim selulase. Pada rongga mulut hewan memamah biak mempunyai molare atau geraham yang sangat besar yang berfungsi untuk menggiling dan menggilas dinding sel tumbuhan yang dimakannya. Rongga mulut mamalia dibentuk oleh 3 atap, yaitu palatum durum (langit-langit keras), palatum mole (langit-langit lunak), velum palastini (tepi). Dasar rongga mulut bersifat lunak, di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. Sapi memiliki kekhususan pada jenis makanannya, yaitu rumput atau daun-daunan. Rumput atau daun-daunan direnggut dan dikunyah sekedarnya serta dicampur air ludah, lalu ditelan ke esofagus. Dari esofagus makanan masuk ke rumen. Di rumen terjadi simbiosis dengan bakteri menghasilkan enzim selulase. Terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase, kemudian makanan masuk ke retikulum. Di sini makanan dibentuk bolus, pada waktu istirahat bolus dikunyah di dalam mulut sesudah itu dikunyah lagi lalu masuk ke retikulum, lalu ke omasum, kemudian ke abomasum. Di abomasum ini terjadi pencernaan yang sebenarnya oleh enzim-enzim pencernaan. Hewan memamah biak seperti sapi, memiliki lambung yang terdiri dari beberapa bagian meliputi rumen, retikulum, omasum,dan abomasum.memiliki susunan gigi yang berbeda dengan manusia. Gigi yang berkembang adalah gigi geraham karena diperlukan

untuk mencernakan makanan yang berserat. Gigi seri diperlukan untuk menjepit dan memotong makanan. Jenis mkanan berupa rumput dan sejenisnya sulit untuk dicernakan sehingga sistem pencernaan hewan ruminantia lebih kompleks dari manusia baik strukturnya maupun caranya.Pada ruminantia terdapat enzim selulase yang berfungsi mencerna selulosa. Enzim ini tidak terdapat pada manusia.

d. Pisces

Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis (berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Dari keseluruhan vertebrata, sekitar 50,000 jenis hewan, ikan merupakan kelompok terbanyak di antara vertebrata lain memiliki jenis atau spesies yang terbesar sekitar 25,988 jenis yang terdiri dari 483 famili dan 57 ordo. Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1% merupakan perairan tawar. Sebagai bahan pangan, ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang sangat baik dan prospektif. Keunggulan utama protein ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Mengingat besarnya peranan gizi bagi kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet di masa yang akan datang. Sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang ada pada daging ikan diperoleh dari luar, yaitu dengan mengkonsumsi makanan (pakan). Untuk mengkonsumsi makanan maka

ikan memerlukan sistem pencernaan agar bahan tersebut dapat diproses. Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui sistem pencernaan dan kelenjar pencernaan yang terdapat pada ikan. Sedangkan mafaat dari penyusunan makalah ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan sumber referensi atau acuan bagi para pembaca, baik mahasiswa, masyarakat umum maupun para peneliti.
http://d5d.org/sistem-pencernaan-amoeba#.UVbAbzdF7IU

SISTEM PENCERNAAN System pencernaan pada reptile terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptile pada umumnya terdiri atas saluran pencernaan dan kelnejar pencernaan. Pada umumnya reptile adalah karnivora (pemakan daging). Saluran pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya terdiri atas kelenjar ludah, pancreas dan hati.

1. Rongga Mulut. Disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. Pada masing-masing rahang terdapat gigi-gigi yang berbentuk kerucut. Gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung kea rah rongga mulut. Dan khusus pada ular berbisa akan tumbuh gigi yang dapat menghasilkan racun yang terdapat pada rongga mulut. Pada buaya giginya bisa mnegalami 50 kali pergantian. Pada umumnya retil tidak mengunyah makanannya jadi giginya berfungsi sebagai penangkap mangsa. Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua. Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya dan kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah ular berbentuk pembuluh yang terbungkus oleh selaput dan terletak di bagian rahang bawah. Memiliki kelenjar mukoid yang sekretnya berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat dengan mudah menelan mangsanya.Pada ular Kelenjar labia bermodifikasi menjadi kelenjar poison yang bermuara di kantung yang terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui gigi tersebut. 2. Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut yang menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esophagus tidak terjadi proses pencernaan.

3. Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan makanan berupa saluran pencernaan yang membesar dibelakang esophagus. Disini makanan baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan dicerna secara mekanik dan kimia. 4. Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya. 5. Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum. Pancreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan.
http://artikel-tugas-sekolah.blogspot.com/2011/12/sistem-pencernaan-pada-reptil.html

Sistem Pencernaan Pada Amfibi

Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi: 1. rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa, 2. esofagus; berupa saluran pendek, 3. ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus, 4. intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. 5. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan 6. kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.

Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum. http://artikel-tugas-sekolah.blogspot.com/2011/12/sistem-pencernaan-pada-amfibi.html

Sistem Pencernaan Hewan


18 04 2009

SISTEM PENCERNAAN REPTIL System pencernaan pada reptile terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptile pada umumnya terdiri atas saluran pencernaan dan kelnejar pencernaan. Pada umumnya reptile adalah karnivora (pemakan daging). Saluran pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya terdiri atas kelenjar ludah, pancreas dan hati. 1. Rongga Mulut. Disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. Pada masing-masing rahang terdapat gigi-gigi yang berbentuk kerucut. Gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung kea rah rongga mulut. Dan khusus pada ular berbisa akan tumbuh gigi yang dapat menghasilkan racun yang terdapat pada rongga mulut. Pada buaya giginya bisa mnegalami 50 kali pergantian. Pada umumnya retil tidak mengunyah makanannya jadi giginya berfungsi sebagai penangkap mangsa. Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua. Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya dan kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah ular berbentuk pembuluh yang terbungkus oleh selaput dan terletak di bagian rahang bawah. Memiliki kelenjar mukoid yang sekretnya berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat dengan mudah menelan mangsanya.Pada ular Kelenjar labia bermodifikasi menjadi kelenjar poison yang bermuara di kantung yang terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui gigi tersebut. 2. Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut yang menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esophagus tidak terjadi proses pencernaan 3. Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan makanan berupa saluran pencernaan yang membesar dibelakang esophagus. Disini makanan baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan dicerna secara mekanik dan kimia. 4. Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya. 5. Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi

sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum. Pancreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan
http://iceteazegeg.wordpress.com/2009/04/18/sistem-pencernaan-hewan/

Organ Katak
February 3, 2013 Filled under Struktur Organ

Organ Katak Organ Katak Katak adalah satu anggota dari classic Amphibia. Amphibia berasal dari kata amphi artinya rangkap dan bios artinya kehidupan, karena Amphibia ialah hewan yag hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula di dalam air tawar kemudian di darat. Kulit harus selalu basah apabila hewan berada di luar air untuk memungkinkan terjadinya pernapasan melalui kulit. Kulit dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir untuk mempertahankan keadaan agar selalu basah. Setiap kelenjar berbentuk piala, terdapat tepat di bawah epidermis dan salurannya melelui epidermis bermuara di permukaan kulit. Mekanisme pernapasannya meliputi dua fase, yaiu inspirasi dan ekspirasi. Katak yang dijadian bahan penelitian adalah katak sawah (Rana canorivara). Sistem pencernaan pada katak sawah (Rana canorivara) terdiri dari mulut, kerongkongan, dari kerongkongan akan masuk ke lambung, usus halus, usus besar, dan sisa maanan akan dibuang melalui kloaka setelah diserap oleh tubuh. Sistem pernapasan pada katak sawah tersusun atas celah glotis laring, percabangan paru-paru (bronchus), gelembung paru-paru (alveoli) dan paru-paru.
http://mengobati.org/organ-katak

Organ pencernaan pada katak


January 31, 2013 Filled under Struktur Hewan, Struktur Organ

Organ pencernaan pada katak Organ pencernaan pada katak Katak termasuk hewan Amphibi atau masuk dalam kelas hewan chordata dalam sistem klasifikasi dunia hewan (kingdom animalia). Kata amphibi memiliki arti kehidupan di dua alam. Katak, mengawali hidupnya di daerah perairan dan melanjutkan masa dewasanya di daratan. Meskipun demikian, setelah dewasa, katak masih memiliki kemampuan berenang dan bertahan hidup di sekitar perairan. Metamorfosis yang selalu terjadi dalam pertumbuhan dan perkembangan katak, menjadikan katak memiliki dua sistem organ yang unik. Keduanya adalah sistem pernapasan katak dan sistem pencernaan makanan. Khusus tentang organ pencernaan pada katak (amphibi), keunikan terjadi karena sistem pencernaan katak mirip dengan sistem pencernaan pisces (ikan) meskipun katak memiliki makanan pokok serangga, seperti nyamuk, lalat, dan capung. Selain itu, katak menghabiskan masa dewasanya di daratan dengan menggunakan paru-paru sebagai organ respirasi. Struktur dalam organ Pencernaan Katak Beberapa organ pencernaan pada katak sebagai berikut :

Rongga Mulut : Katak memiliki rongga mulut yang ditopang oleh rahang atas maupun rahang bawah. Gigi katak berbentuk V dan tidak berkembang dengan sempurna. Lidah katak sangat panjang, dan lidah inilah yang berfungsi menangkap mangsa. Keunikan pada lidah katak adalah pangkal lidah yang berada di depan, bentuk lidah yang menggulung, serta tekstur lidah yang kenyal dan sangat lengket. Kerongkongan (Esofagus) : Kerongkongan katak tidak berkembang seperti kerongkongan pada manusia yang cukup panjang dan mampu melakukan gerak peristaltik. Kerongkongan pada katak hanya berupa saluran kecil yang sangat pendek. Hal ini akibat katak tidak memiliki leher seperti halnya mamalia maupun aves. Lambung (Ventrikulus) : Bentuk lambung pada sistem pencernaan katak mirip dengan ventrikulus pada ikan. Lambung katak bersifat sangat asam. Tujuannya adalah untuk membunuh mangsa dan kuman-kuman penyakit, mengingat mangsa katak adalah serangga yang mungkin masih hidup ketika ditelan. Di dekat lambung, menempel pankreas yang berwarna kuning dan berfungsi menghasilkan enzim untuk mencerna makanan. Selain itu, di dekat ventrikulus, terdapat hepar (hati) yang

menghasilkan cairan empedu untuk menetralisasi racun dan zat-zat toksik yang masuk ke dalam saluran pencernaan katak. Usus (Intestinum) : Usus katak identik dengan usus ikan. Meskipun lebih panjang, bagian-bagian usus seperti duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong) maupun ileum (usus cerna), belum memiliki batas-batas yang jelas. Meskipun demikian, di dalam usus, terjadi penyerapan sari-sari makanan oleh bantuan enzim yang dihasilkan pankreas. Usus Besar atau Usus Tebal : Di dalam usus besar katak, hanya terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa makanan. Kloaka : Sisa makanan yang tidak dipakai akan dibuang melalui saluran kloaka katak. Perlu diketahui, identik dengan ikan maupun reptilian, katak belum memiliki saluran reproduksi, pembuangan urine dan pembuangan zat sisa makanan yang terpisah. Semuanya bermuara di saluran kloaka.

http://mengobati.org/organ-pencernaan-pada-katak

Sistem pencernaan katak


January 31, 2013 Filled under Struktur Hewan, Struktur Organ

Sistem pencernaan katak Sistem pencernaan katak Sistem pencernaan makanan pada katak, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Penjelasan lengkap saluran pencernaan pada hewan katak sebagai berikut:

Rongga mulut : terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa, Esofagus : berupa saluran pendek, Ventrikulus (lambung) : berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus, Intestinum (usus) : dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Usus tebal : Usus yang berakhir pada rektum dan menuju kloata

Kloaka : merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.

Kelenjar pencernaan pada katak, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum. Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari tractus digestoria mempunyai struktur dan ukuruan yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagues yang menghasilkan sekresi alkalis (basis) dan mendorong makanan masuk dalam fentriculus yang berfungsi sebagai gudang percernaan. Bagain muka frentriculus yang besar disebut cardiarc, sedang bagian posterior mengecil dan berakhir dengan pyloris. Kontraksi dinding otot ventriculus meremas makanan jadi hancur dan dicampur dengan sekresi ventriculus yang mengandung enzim atau verment, yang merupakan katalisator. Tiap tiap enzim merubah sekelompok zat makanan manjadi ikatan ikatan yang lebih sederhana. Enzim yanbg dihasilkan oleh ventriculus dan intestinum terdiri atas : pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak. Disamping itu ventriculus menghasilkan asam klorida untuk mengasam kan bahan makanan. Gerakan yang menyebabkan bahan makanan berjalan dalam saluran disebut gerak peristalis. Beberapa penyerapan zat makanan terjadi di ventriculus tetapi terutama terjadi di intestinum. Makanan masuk ke dalam intertinum dari ventriculus melalui klep pyloris. Kelenjar pencernaan yang besar adalah hepardan pancreaticum yang memberikan sekresinya pada intestinum kecuali itu intestinum menghasilkan sekresi sendiri. Hepar yang besar terdiri atas beberapa lobus dan bilus atau zat empedu yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam fesica felea, yang kemudian akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystcus dahulu kemudian melalui duktus cholydocus yang merupakan saluran gabungan dengan saluran yang dari pankreas. Fungsi bilus untuk mengilmusikan zat lemat. Bahan makanan yang merupakan sisa di dalam intestinum major menjadi faeces dan selanjutnya dikeluarjkan melalui anus.
http://mengobati.org/sistem-pencernaan-katak

You might also like