You are on page 1of 16

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK USIA 5 TAHUN DENGAN LIMFADENINTIS TUBERKULOSIS PENGERTIAN Tuberkolosis yang terjadi pada kelenjar superfisial

yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis, terjadi dalam 6 bulan pertama setelah terjadi in eksi seba!ai akibat penyebaran lim o!en dan atau hemato!en, biasanya multipel" PAT#GENE$I$ Inhalasi Droplet Nuclei Berisi M. Tuberculosis

Tidak Ada Infeksi

Droplet Nuclei > 10 Mukosa Intak Saluran Nafas Atas

Droplet Nuclei 5 Mene bus !apisan Mukosa Silier Atas

"eaksi Infla asi Non Spesifik Al#eolus Basil TB Dala Makrofa$ Al#eolus

()10 Min$$u

%en&ebaran !i fo$en !okal %en&ebaran 'e ato$en 95% 5%

Sel T Spesifik

"espon I un Selular TB Aktif*%en&akit +!i fadenitis Reaktifitas I unitas Menurun Atau ,a$al

Makrofa$ Aktif Me bunuh*Men$ha b at Basil TB

TB In Aktif Mun$kin Masih Ada Basil TB

TB kelenjar superfisial: Akibat penyebaran limfogen dan hematogen. Dapat sembuh sendiri dapat progresif. Dapat merupakan bagian dari T! milier. Biasanya multipel. "okasi: leher a#illa inguinal supra $la%ikuler sub mandibula. Abses.

&embesaran kelenjar terjadi karena adanya hiperplasia limfoid dan terbentuknya tuberkel kemudian terjadi granulasi kronis di kelenjar terjadi nekrosis dan perkejuan. 'elenjar dapat membesar dan melekat satu dengan yang lainnya serta melekat dengan jaringan sekitarnya kemudian terjadi perkejuan selanjutnya terbentuk abses. penyembuhan dapat terjadi perkapuran. PENG%A&IAN %EPERA'ATAN (. +. -. )dentitas klien: selain nama klien juga orangtua* asal kota dan daerah jumlah keluarga. 'eluhan: penyebab klien sampai diba,a ke rumah sakit. Ri,ayat penyakit sekarang: Tanda dan gejala klinis TB serta terdapat benjolan.bisul pada tempat/tempat kelenjar seperti: leher inguinal a#illa dan sub mandibula. 0. Ri,ayat penyakit dahulu: &ernah sakit batuk yang lama dan benjolan bisul pada leher serta tempat kelenjar yang lainnya dan sudah diberi pengobatan antibiotik tidak sembuh/sembuh1 5. &ernah berobat tapi tidak sembuh1 &ernah berobat tapi tidak teratur1 Ri,ayat kontak dengan penderita TB2. Daya tahan yang menurun. Ri,ayat imunisasi.%aksinasi. Ri,ayat pengobatan. Ri,ayat sosial ekonomi dan lingkungan. &ada

6. (5 +5

Ri,ayat keluarga. Biasanya keluarga ada yang mempunyai penyakit yang sama. Aspek psikososial. 3erasa diku$ilkan. Tidak dapat berkomunikasi dengan bebas menarik diri. Biasanya pada keluarga yang kurang mampu. 3asalah berhubungan dengan kondisi ekonomi untuk sembuh perlu ,aktu yang lama dan biaya yang banyak. Tidak bersemangat dan putus harapan.

"ingkungan: "ingkungan kurang sehat 4polusi limbah5 pemukiman yang padat %entilasi rumah yang kurang jumlah anggota keluarga yang banyak. &ola fungsi kesehatan. &ola persepsi sehat dan penatalaksanaan kesehatan. 'eadaan umum: alergi kebiasaan imunisasi. &ola nutrisi / metabolik. Anoreksia mual tidak enak diperut BB turun turgor kulit jelek kulit kering dan kehilangan lemak sub kutan sulit dan sakit menelan turgor kulit jelek. -5 &ola eliminasi &erubahan karakteristik feses dan urine nyeri tekan pada kuadran kanan atas dan hepatomegali nyeri tekan pada kuadran kiri atas dan splenomegali. 05 pendek5. 55 65 &ola tidur dan istirahat )ritable sulit tidur berkeringat pada malam hari. &ola kognitif 7 perseptual 'adang terdapat nyeri tekan pada nodul limfa nyeri tulang umum takut masalah finansial umumnya dari keluarga tidak mampu. :5 &ola persepsi diri Anak tidak per$aya diri pasif kadang pemarah. &ola aktifitas 7 latihan 8esak nafas fati9ue ta$hi$ardia aktifitas berat timbul sesak nafas 4nafas

;5 95 (<5

&ola peran 7 hubungan Anak menjadi ketergantungan terhadap orang lain 4ibu.ayah5.tidak mandiri. &ola seksualitas.reproduktif Anak biasanya dekat dengan ibu daripada ayah. &ola koping 7 toleransi stres 3enarik diri pasif.

PEMERI%$AAN (I$I% (. Demam: sub fibril fibril 40< 7 0(o25 hilang timbul. Batuk: terjadi karena adanya iritasi pada bronkus* batuk ini membuang. mengeluarkan produksi radang dimulai dari batuk kering sampai batuk purulen 4menghasilkan sputum5. suara pekak5 +. -. 0. &embesaran kelenjar biasanya multipel. Benjolan.pembesaran kelenjar pada leher 4ser%ikal5 a#illa inguinal dan sub mandibula. 'adang terjadi abses. 8esak nafas: terjadi bila sudah lanjut dimana infiltrasi radang sampai setengah paru. =yeri dada: ini jarang ditemukan nyeri timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura. 3alaise: ditemukan berupa anoreksia berat badan menurun sakit kepala nyeri otot dan kering di,aktu malam hari. &ada tahap dini sulit diketahui. Ron$hi basah kasar dan nyaring. >ipersonor.timpani bila terdapat ka%itas yang $ukup dan pada auskultasi memberi suara limforik. Atropi dan retraksi interkostal pada keadaan lanjut dan fibrosis. Bila mengenai pleura terjadi efusi pleura 4perkusi memberikan

&?3?R)'8AA= D)A@=A8T)' DA= &?=@ABATA=

(.

Bji tuberkulin )nfeksi TB imunitas seluler hipersensitifitas tipe lambat uji tuberkulin C.

+.

Doto rontgent Rutin: foto pada RE paru. Atas indikasi: tulang sendi abdomen. Rontgent paru tidak selalu khas.

-.

@ambaran klinis: Tanpa gejala. @ejala umum.tidak spesifik. / / / / / / Demam lama. BB turun.tidak naik. 3alnutrisi. 3alaise. Batuk lama. Diare berlanjut.berulang. @ejala spesifik sesuai organ yang terkena. 'elenjar: kelenjar membesar skrofulodi%ina. Respiratorik: batuk sesak mengi. =eurologik: kejang kaku kuduk. Artopedik: pin$ang gibbus. @): diare berlanjut.

0.

&emeriksaan mikrobiologis / Bakteriologis 3emastikan TB. >asil normal: tidak menyingkirkan diagnosa TB. >asil C: (< 7 6+% dengan $ara lama. 2ara : $ara lama radio metrik 4Ba$te$5* &2'.

5.

&emeriksaan darah tepi Tidak khas. "?D dapat meninggi.

6.

&emeriksaan patologik anatomik 'elenjar hepar pleura* atas indikasi.

:. ;. / / / / /

8umber infeksi Adanya kontak dengan penderita TB menambah kriteria diagnosa. "ain/lain Bji faal paru. Bronkoskopi. Bronkografi. 8erologi. dll.

PENATA)A%$ANAAN *AN PENG#+ATAN &enatalaksanaan &enyuluhan &en$egahan &emberian obat/obatan (. AAT 4 oabat anti tuberkulosa 5 +. Bron$hodilator -. ?#pe$toran 0. AB> 5. !itamin 6. Antibiotik Aperasi untuk mengeluarkan kelenjar yang membesar. TA,AP T-M+-, %EM+ANG ANA% 3enurut 8oetjiningsih: 3asa pra sekolah usia (/6 tahun. 3enurut Donna ". Fong: 3asa anak/anak a,al (/6 tahun. &ra sekolah: -/6 tahun. Tahap pertumbuhan $epat: &ertumbuhan $epat pada masa pra/adolesen. Terdapat pertumbuhan fisik.jasmani yang

sangat pesat dimana tubuh anak menjadi $epat besar BB naik dengan pesat serta panjang badan 4&B5 juga bertambah dengan $epat anak makan dengan banyak serta aktifitas bertambah. &ertumbuhan tampaknya mengikuti satu irama tertentu dan berlangsung se$ara bergantian. Tahap pertumbuhan otak Bmur 5 tahun: sangat lambat 43orley D: (9;65. Tahap perkembangan psikoseksual menurut 8igmund Dreud: 8uatu proses pertambahan pematangan fungsi struktur tubuh serta keji,aan yang menimbulkan dorongan untuk men$ari stimulasi dan kesenangan se$ara umum termasuk didalamnya dorongan untuk menjadi de,asa. / / / ?lektra komplek : tertarik. / / / / / / Dase laten 45 7 (+ tahun5 3asuk ke permulaan fase pubertas. &eriode terintegrasi. Dase tenang. Dorong libido mereda sementara. ?rotik Gona berkurang. Anak tertarik dengan per group 4kelompok sebaya5. Dase oedipal.falik 4-/5 tahun5 3ulai melakukan rangsangan autoerotik. Bermain dengan anak berjenis kelamin berbeda. Aanak pas$a oedipal berkelompok dengan sejenis. Aedipus komplek: anak lelaki dekat ibunya karena perasaan $inta.tertarik. anak perempuan dekat ayahnya karena perasaan $inta.

Tahap perkembangan manusia ditinjau dari aspek psikososial menurut ?rik ?ri$kson: Dibagi ; tahap perkembangan mulai dari lahir sampai usia tua: / / Tahap ke/-* krisis perkembangan : initiati%e %s guilt 4inisiatif %s perasaan bersalah* nama tahap: pre s$hool.usia pra sekolah. 0 7 6 tahun: 'eper$ayaan yang diperoleh anak tidak diartikan bah,a ia diperbolehkan memiliki

inisiatif dalam belajar men$ari pengalaman/pengalaman baru se$ara aktif seperti bagaimana dan mengapa tentang sesuatu sehingga anak dapat memperluas aktifitasnya jika anak dilarang dan diomeli.di$ela untuk usaha itu yang men$ari pengalaman baru anak akan merasa bersalah dan menjadi anak peragu untuk melakukan sesuatu per$obaan yang menantang bahasanya. keterampilan motorik dan

*IAGN#$A PERA'ATAN (. @angguan pertukaran gas berhubungan dengan adanya faktor resiko : Berkurangnya keefektifan permukaan paru atelektasis 'erusakan membran al%eolar kapiler 8ekret yang kental ?dema bron$hial +. Resiko infeksi dan penyebaran infeksi berhubungan dengan : Daya tahan tubuh menurun fungsi silia menurun sekret yang menetap 'erusakan jaringan akibat infeksi yang menyebar 3alnutrisi Terkontaminasi oleh lingkungan 'urang pengetahuan tentang infeksi kuman -. 'urangnya pengetahuan keluarga tentang kondisi berhubungan dengan : Tidak ada yang menerangkan )nterpretasi yang salah tidak akurat )nformasi yang didapat tidak lengkap Terbatasnya pengetahuan . kognitif 0. &erubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan : 'elelahan Batuk yang sering adanya produksi sputum Dyspnoe Anoreksia pengobatan pen$egahan

&enurunan kemampuan finansial 4keluarga5.

)=T?R!?=8) '?&?RAFATA= DA= RA8)A=A" D#. ). )ndependen 'aji dyspnoe takipnoe bunyi pernafasan abnormal. 3eningkatnya respirasi keterbatasan ekspansi dada dan fati9ue. T+ paru dapat menyebabkan meluasnya jan!kauan dalam paru.paru yan! berasal dari bronchopneumonia yan! meluas menjadi in lamasi, nekrosis, pleural e usion dan meluasnya ibrosis den!an !ejala.!ejala respirasi distress" ?%aluasi perubahan tingkat kesadaran $atat tanda/tanda sianosis dan perubahan kulit selaput mukosa dan ,arna kuku. Akumulasi sekret dapat men!!an!!u oksi!enasi di or!an /ital dan jarin!an Demontrasikan.anjurkan untuk mengeluarkan nafas dengan bibir disiutkan terutama pada klien dengan fibrosis atau kerusakan parenkhim. Menin!katnya resistensi aliran udara untuk mence!ah kolapsnya jalan na as dan men!uran!i residu dari paru.paru Anjurkan untuk bedrest.mengurangi akti%itas Men!uran!i konsumsi oksi!en pada periode respirasi 'olaborasi 3onitor B@A Menurunnya oksi!en 0 Pa#1 2, saturasi atau menin!katnya Pa3o1 menunjukkan perlunya penan!anan yan! lebih adekuat atau perubahan therapi" 3emberikan oksigen tambahan Membantu men!oreksi hipoksemia yan! secara sekunder men!uran!i /entilasi dan menurunnya te!an!an paru"

D#. )). )ndependen . Re%ie, patologi penyakit fase aktif.tidak aktif menyebarnya infeksi melalui bronkhus pada jaringan sekitarnya atau melalui aliran darah atau sistem limfe dan potensial infeksi melalui batuk bersin terta,a $iuman atau menyanyi Membantu klien a!ar klien mau men!erti dan menerima terhadap terapi yan! diberikan untuk mence!ah komplikasi" 3engidentifikasi orang/orang yang beresiko untuk terjadinya infeksi seperti anggota keluarga teman orang dalam satu perkumpulan. Memberitahukan kepada mereka untuk mempersiapkan diri untuk mendapatkan terapi pence!ahan" Anjurkan klien menampung dahaknya jika batuk %ebiasaan ini untuk mence!ah terjadinya penularan in eksi. @unakan masker setap melakukan tindakan -ntuk men!uran!i resiko penyebaran in eksi 3onitor temperatur (ebris merupakan indikasi terjadinya in eksi" Ditekankan untuk tidak menghentikan terapi yang dijalani Periode menular dapat terjadi hanya 1 4 5 hari setelah permulaan kemoterapi tetapi dalam keadaan sudah terjadi ka/itas atau penyakit sudah berlanjut sampai ti!a bulan" 'olaborasi &emberian terapi untuk anak )=> ?tambutol Rifampisin IN, adalah obat pilihan ba!i penyakit T+ primer dikombinasikan den!an obat. obat lainnya" Pen!obatan jan!ka pendek IN, dan Ri ampisin selama 6 bulan dan etambutol untuk 1 bulan pertama" &yraGinamid 4 &HA 5 . aldinamide &araamino 8ali$yl 4 &A8 5 8y$loserine 8treptomysin #bat.obat sekunder diberikan jika obat.obat primer sudah resisten" 3onitor sputum BTA

%lien den!an 5 kali pemeriksaan +TA ne!ati , terapi diteruskan sampai batas 7aktu yan! ditentukan"

D#. ))). )ndependen 'aji kemampuan belajar klien misalnya : tingkat ke$emasan perhatian kelelahan tingkat partisipasi lingkungan yang memungkinkan klien untuk belajar seberapa banyak yang telah diketahui media yang tepat dan siapa yang diper$aya. %emampuan belajar berkaitan den!an keadaan emosi dan kesiapan isik" %eberhasilan ter!antun! pada sebatasmana kemampuan klien" 3engidentifikasi tanda/tanda yang dapat dilaporkan pada dokter misalnya : hemoptisis nyeri dada demam kesulitan nafas kehilangan pendengaran %ertigo. Men!indikasikan perkemban!an penyakit atau e ek sampin! dari pen!obatan yan! membutuhkan e/aluasi secepatnya" 3enekankan pentingnya asupan diet T'T& dan intake $airan yang adekuat. Mencukupi kebutuhan metabolik, men!uran!i kelelahan, intake cairan yan! memadai membantu men!encerkan dahak" Berikan informasi yang spesifik dalam bentuk tulisan untuk klien dan keluarga misalnya : jad,al minum obat. In ormasi tertulis dapat men!in!atkan klien tentan! in ormasi yan! telah diberikan" Pen!ulan!an in ormasi dapat membantu men!in!atkan klien. 3enjelaskan dosis obat frek,ensi tindakan yang diharapkan dan perlunya therapi dalam jangka ,aktu lama. 3engulangi penyuluhan mengenai potensial interaksi antara obat yang diminum dengan obat . subtansi lain. Menin!katkan partisipasi klien dan keluar!a untuk mematuhi aturan therapi dan mence!ah terjadinya putus obat" Ielaskan tentang efek samping dari pengobatan yang mungkin timbul misalnya : mulut kering konstipasi gangguan penglihatan sakit kepala peningkatan tekanan darah. *apat mence!ah kera!uan terhadap pen!obatan dan menin!katkan kemampuan klien untuk menjalani terapi"

3erujuk pemeriksaan mata saat memulai dan menjalani therpi etambutol. E ek sampin! utama etambutol adalah menurunkan ketajaman pen!lihatan dan ju!a men!uran!i kemampuan untuk mempersepsikan 7arna hijau. 3emberikan dorongan pada klien dan keluarga untuk mengungkapkan ke$emasan.keprihatinannya serta memberikan ja,aban yang jujur atas pertayaannya. Iangan berusaha menyangkal pernyataanya. Memberikan kesempatan untuk men!ubah pandan!annya yan! salah dan meredakan kecemasannya" Penyan!kalan terhadap perasaannya akan memperburuk mekanisme kopin! yan! meru!ikan kesehatannya. Re%ie, tentang $ara penularan TB 4 misalnya : umumnya melalui inhalasi udara yang mengandung kuman tapi mungkin juga menular melalui urine jika infeksinya mengenai sistem urinaria 5 dan resiko kambuh kembali. Pen!etahuan yan! cukup dapat men!uran!i resiko penularan 8 kambuh kembali" %omplikasi yan! berhubun!an den!an tidak adekuatnya penyembuhan T+ meliputi 9 ormasi abses, empisema, pneumothorak, ibrosis, e usi pleura, empyema, bronkhiektasis, hemoptisis, ulcerasi GI, istula bronkopleural, T+ larin!, dan penularan kuman.

D#. )!. )ndependen 'aji dan komunikasikan status nutrisi klien dan keluarga seperti yang dianjurkan : (. 2atat turgor kulit +. Timbang berat badan -. )ntegritas mukosa mulut kemampuan dan ketidakmampuan menelan adanya bising usus ri,ayat nausea %omiting atau diare. *i!unakan untuk mende inisikan tin!kat masalah dan inter/ensi 3engkaji pola diet klien yang disukai.tidak disukai Membantu inter/ensi kebutuhan yan! spesi ik, menin!katkan intake diet klien. 3eonitor intake dan output se$ara periodik. Men!ukur kee ekti an nutrisi dan cairan" 2atat adanya anoreksia nausea %omiting dan tetapkan jika ada hubungannya dengan

medikasi. 3onitor %olume frek,ensi konsistensi BAB. *apat menentukan jenis diet dan men!identi ikasi pemecahan masalah untuk menin!katkan intake nutrisi" Anjurkan bedrest Membantu men!hemat ener!i khususnya terjadinya metabolik saat demam" "akukan pera,atan oral sebelum dan sesudah terapi respirasi Men!uran!i rasa yan! tidak enak dari sputum atau obat.obat yan! di!unakan untuk pen!obatan yan! dapat meran!san! /omitin!"

DAFTAR PUSTAKA
2arpenito "ynda Iuall. +<<(" +uku $aku *ia!nosa %epera7atan ?disi ;. ?@2. Iakarta. Doengoes 3?. +<<<. Rencana Asuhan %epera7atan. ?@2. Iakarta. )DA) dan && )DA) B'' &ulmonologi. +<<<. Tatalaksana Mutakhir Penyakit

Respiratorik Pada Anak* Dalam Temu Ahli Respirologi Anak/Anak. Iakarta. =elson. +<<<. Ilmu %esehatan Anak* !olume + ?disi (5. ?@2. Iakarta. =gastiyah. (99:. Pera7atan Anak $akit. ?@2. Iakarta. 8oeparman. (999. Ilmu Penyakit *alam* Iilid ). D'B). Iakarta. 8taf &engajar )lmu 'epera,atan Anak D'B). (9;5. +uku %uliah 1 Ilmu %esehatan Anak" D'B). Iakarta.

I. kematian

Tujuan Pengobatan TB Adalah selain menyembuhkan juga men$egah men$egah kekambuhan atau resistensi terhadap obat anti tuber$ulosis 4AAT5 dan memutus mata rantai penularan. I). Tube!*u'o#"# +OAT, )soniaGid.)=> 4tablet atau puyer5: diminum (/+#.hari maksimal -<< mg.hari. (. Rifampisin.Rmp diminum kosong.sebelum 3aksimal 6<< mg.hari. +. &iraGinamid.&HA mg.hari. -. 8treptomisin 48trep5: disuntik tiap hari maksimal ( gr.hari. 0. ?tambutol kombinasi obat murah gram.hari 5. "ain/lain: 'anamy$in 2iproflo#a$in. 2atatan: )=> &HA dan "imfapisin 4tablet.puyer5: saat perut diminum (#.hari. 3aksimal + 5 kosong.sebelum makan. ?thionamide 2y$loserin 4tablet.puyer5: diminum (/+#.hari maksimal + 4suspensi5: perut makan. Obat Ant" ).

tidak

dibuat

jadi

satu

suspensi

karena

mengganggu daya kerja.khasiat Rifampisin. La-a Pe-be!"an Obat TB Pa%a Ana& F!e&uen#"

II. Ana&

P!"n#"$ Pengobatan TB Pa%a (. &ermulaan intensif +. 'ombinasi - atau lebih obat anti TB. -. Teratur dan lama. 0. &emberian giGi yang baik. 5. &engobatan dan pen$egahan penyakit lama.

Ma*a- Obat )=>

(/+#.hari saat

III. Pa%a Ana& (.

A'te!nat"( Pengobatan TB Pa!u &engobatan jangka panjang 4"ong/Term Regimen5: memakan ,aktu (; 7 +0 bulan.

+.

&engobatan jangka pendek 48hort/Term Regimen5: kombinasi obat mahal ,aktu 6 7 9 bulan.

)=> Rmp 8trep )=> Rmp Dosis tunggal 9 bulan 48trep 8trep setiap hari J &HA + &HA bulan5 )=> Rmp TB Dosis tunggal 6/9 bulan tulang setiap hari 48trep + bulan5 8trep belakang )=> (+ bulan 48trep 3eningitis Dosis tunggal J &HA + Rmp TB setiap hari bulan5 dosis 8trep berbeda &HA

La-a Pe-be!"an Dosis tunggal 6 bulan setiap hari 6 bulan Dosis tunggal 8trep + bulan setiap hari

@angguan pendengaran Etambutol: )I. INH : Radang syaraf tepi Ra$un &ada hati >epatitis Rmp : >epatitis 3ual 3untah =afsu makan menurun 'en$ing ber,ana merah.orange PZA : Ra$un pada hati =yeri pada persendian Strep : Ra$un pada syaraf 'eseimbangan E(e& Sa-$"ng Pengobatan TB Radang pada syaraf mata 'ulit kemerahan dan bengkak Etionamid: 3ual 3untah Ra$un di hati PAS (P): @astritis 4maag5 Ra$un di hati. 2atatan: &engobatan menyebabkan menjadi TB2 tidak boleh akan TB2 tahan terputus/putus karena kuman PENGOBATAN TUBER.ULOSIS PADA ANAK Pa!u Pa%a Ana&

resisten.kuman

terhadap obat yang diberikan dan resiko kambuh kembali.

You might also like