Professional Documents
Culture Documents
Curiculum vitae
Nama TTL Alamat Hand phone Pendidikan : Suhendri, AmKep, SPd : Tegalsari, 5 April 1974 : Komp SBI III Blok A1 NO. 5 Sukabangun Palembang : 0812-7882565 : 1. SD N Tegalsari 1986 2. SMP N Purwodadi 1989 3. SMA N 1 Belitang 1992 4. Akper Depkes RI Palembang 1995 5. FKIP Unsri tamat tahun 2002
Pelatihan : 1. Cardiothoracic surgery nursing di Singapura 2. ACLS di Palembang 3. Penanggulangan bencana di Bali 4. Emergency Nursing di palembang
Pekerjaan 1. RS Ratna Husada Bekasi 19961997 di ruang Emergency 2. RSMH Palembang 1997sekarang di ruang Emergency Jantung 3. Staf Pengajar di UKB Prodi Keperawatan
ANATOMI Hubungan jalan napas dan dunia luar didapatkan melalui dua jalan: Hidung menuju nasofaring Mulut menuju orofaring
Pasien tidak sadar / dalam keadaan teranestesi posisi terlentang: tonus otot jalan napas atas &otot genioglossus hilang lidah menyumbat hipofaring tjd obstruksi jalan napas total /parsial
TANDA-TANDA OBSTRUKSI JALAN NAPAS Stridor Napas cuping hidung Retraksi trakhea Retraksi dinding dada Tidak terasa ada udara ekspirasi
2.
3.
Step 1
Step 2
Step 3
-- bentuk spt pipa bulat berlubang tengahnya dibuat dari karet lateks lembut -- pemasangan pipa diolesi dengan jelly
-- bentuk pipa gepeng lengkung seperti huruf C berlubang di tengahnya dengan salah satu ujungnya bertangkai dengan dinding lebih keras -- OPA juga dipasang bersama pipa trakhea atau sungkup laring utk menjaga patensi kedua alat tsbt dari gigitan pasien
Siapkan pipa oropharing Basahi dengan air atau jelly Arahkan lengkungan menghadap palatum Putar 180 Dorong masuk lebih dalam Amati perubahan pada napas
Pipa Nasopharink
Siapkan pipa nasopharink Basahi dengan air atau jelly Arah lengkungan ke arah mulut Dorong pelan sampai menyentuh tepi lubang hidung Amati perubahan napas
Dikenal dua macam laringoskop : Bilah, daun (blade) lurus (Macintosh) untuk bayi anak dewasa Bilah lengkung (Miller, Magill) untuk anak besar dewasa
Alat-Alat ETT
Bantal 10 - 12 cm Laryngoscope Endotrakeal Tube Stylet/mandrin Forceps Magill Pipa dan pompa hisap Bag. Mask untuk oksigenisasi
Teknik intubasi:
1.
2.
3.
4.
5.
Cek alat yg diperlukan dan pilih ETT sesuai ukuran Beri pelumas pada ujung ETT sampai daerah cuff Lakukan hiperventilasi 30 detik Letakan bantal di oksiput dan kepala tetap ektensi Bila perlu lakukan penghisapan lendir pada mulut dan faring.
6. Buka mulut dengan cross finger dan tangan kiri memegang laringoskop 7. Masukan bilah laringoskop menelusuri mulut sebelah kanan, sisihkan lidah ke kiri. Masukan bilah sampai dasar lidah. 8. Angkat laringoskop ke atas dan ke kedepan dengan kemiringan 30-40, jangan menggunakan gigi sebagai titik tumpu. 9. Bila pita suara sdh terlihat, masukan ETT sambil memperhatikan bagian proksimal dari cuff ETT melewati pita suara 1-2 cm.
10. Waktu untuk intubasi tidak boleh lebih 30 dtk 11. Lakukan ventilasi dengan menggunakan bagging dan lakukan auskultasi, pertama pd lambung kemudian pada paru kanan dan kiri sambil memperhatikan perkembangan dada. 12. Kembangkan balon cuff dengan menggunakan spuit 10cc atau 20cc 13. Lakukan fiksasi dengan plester,
PROSEDUR INTUBASI
Tekhnik Pemasangan
PROSEDUR INTUBASI
PROSEDUR INTUBASI
Laryngeal Mask
Usia Prematur
Skala French 10
Neonatus
1 6 bulan - 1 tahun 1 4 tahun 4 6 tahun 6 8 tahun 8 10 tahun 10 -12 tahun 12 14 tahun Dewasa wanita
2.5 3.5
3.0 4.0 3.5 4.0 4.0 5.0 4.5 5.5 5.0 5.5 5.5 6.0 6.0 6.5 6.5 7.0 6.5 8.5
12
14 16 18 20 22 24 26 28 30 28 30
11
11 12 13 14 15 16 16 17 17 18 18 22 20 24
Dewasa pria
7.5 10.0
32 34
20 24
Laringoskop Intubasi
EKSTUBASI
Ekstubasi ditunda sampai pasien benarbenar sadar, karena jika :
intubasi kembali akan menimbulkan kesulitan paska ekstubasi ada resiko aspirasi
Ekstubasi dikerjakan umumnya pada keadaan anestesi sudah ringan dengan catatan tidak akan terjadi spasme laring
Sebelum ekstubasi, bersihkan rongga mulut laring faring dari sekret dan cairan lainnya
Kekurangan LMA adalah tidak dapat melindungi kemungkingan aspirasi sebaik ETT.
Jelek
Baik
Ventilasi
Prosedur lama
Prosedur lama
Prosedur
Prosedur
....THANK YOU....