You are on page 1of 9

PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA

Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap manusia sebagai anugerah Tuhan YME. Menurut Musthafa Kemal Pasha (2002), hak asasi manusia ialah hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir yang melekat pada esensinya sebagai anugerah Allah SWT. Pendapat lain tentang hak asasi manusia ialah hak-hak dasar yang dibawa sejak lahir dan melekat dengan potensinya sebagai makhluk dan wakil Tuhan (Gazali 2004).

Pengakuan terhadap HAM memiliki 2 landasan, yaitu: 1. Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia. 2. Landasan yang kedua dan yang lebuh dalam : Tuhan menciptakan manusia. Hak asasi manusia wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia John Locke menggambarkan kehidupan manusia yang asli sebelum bernegara memiliki hak-hak dasar perorangan yang alami, yang meliputi hak untuk hidup, hak kemerdekaan, dan hak milik.

MACAM HAK ASASI MANUSIA


Berdasarkan pengertian HAM, ciri pokok dari hakikat HAM adalah (TIM ICE UIN 2003) : 1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi karena merupakan bagian dari manusia yang otomatis 2.HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, asal usul, ras, agama, etnik, dan pandangan partai politik. 3. HAM tidak boleh dilanggar.

Hak asasi manusia meliputi berbagai bidang yaitu: 1. Hak asasi pribadi (Personal Rights), misal : hak kemerdekaan, hak menyatakan pendapat, hak memeluk agama. 2. Hak asasi politik (Political Rights) ialah hak untuk diakui sebagai warga negara. Misal: memilih dan dipilih, hak berserikat, hak berkumpul. 3. Hak asasi ekonomi (Property Rights). Misal: hak memiliki sesuatu, hak untuk hidup layak. 4. Hak asasi sosial dan kebudayaan (Social and Cultural Rights). Misal: hak pensiun, hak berekspresi. 5. Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (Rights of Legal Equality). 6. Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam tata cara peradilan dan perlindungan (Procedural Rights).

PENGAKUAN BANGSA INDONESIA AKAN HAK ASASI MANUSIA


Pengakuan HAM di Indonesia tercantum dalam UUD 1945 yang sebenarnya lebih dahulu ada dibanding dengan Deklarasi Universal PBB yang lahir 10 Desember 1945. Pengakuan HAM dalam UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya, sbb: 1. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama 2. Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat 3. Batang Tubuh UUD 1945 4. Ketetapan MPR 5. Peraturan Perundang-undangan

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA


Untuk menangani masalah yang berkaitan dengan penegakan hak asasi manusia selain dibentuk aturan-aturan hukum juga dibentuk kelembagaan, antara lain: 1.Komnas HAM yang dibentuk berdasarkan Keppres No.5 Tahun 1993 tanggal 7 Juni 39 Tahun 1999 yang kemudian dikukuhkan melalui UU No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. 2.Pengadilan Hak Asasi manusia dibentuk berdasarkan UU No.26 Tahun 2000 tentang Pengadilan hak asasi manusia. 3.Pengadilan Hak Asasi Manusia Ad Hoc 4. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.

Penegakan dan perlindungan tidak hanya dilakukan oleh lembaga-lembaga yang dibentuk negara, namun masyarakat juga berpartisipasi dalam penegakan dan perlindungan HAM. Masyarakat membentuk lembaga swadaya masyarakat (LSM), yaitu organisasi atau lembaga yang secara khusus dibentuk oleh masyarakat dengan tugas perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia. Contoh LSM: 1. KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan). 2.YLBHI (Yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia) 3. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) 4. Human Rights Watch (HRW)

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG HAK ASASI MANUSIA


Konvensi internasional tentang HAM adalah wujud nyata kepedulian masyarakat internasional akan pengakuan, perlindungan, penegakan, dan pemajuan HAM. Contoh konvensi tersebut: 1. Universal Declaration of Human Right (Pernyataan hak asasi manusia sedunia) dihasilkan pada sidang umum PBB 10 Desember 1945. 2. Vienna Declaration (Deklarasi Wina) 1993.

KEIKUTSERTAAN INDONESIA DALAM KONVENSI INTERNASIONAL


Tanggung jawab dan menghormati berbagai konvensi internasional tentang HAM diwujudkan dengan keikutsertaan Indonesia untuk meratifikasi berbagai instrumen internasional. Dengan meratifikasi instrumen internasional mengenaik HAM, Indonesia secara langsung sudah mengikatkan diri pada isi dokumen tersebut dan menjadikannya sebagai bagian dai hukum nasional Indonesia. Contoh konvensi internasional tentang HAM yang sudah diratifikasi Indonesia: 1. Konvensi Jenewa 12 Agustus 1949 (diratifikasi dengan UndangUndang No.59 Tahun 1958) 2. Konvenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Convenantn On Civil and Political Rights). Diratifikasi dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 2005.

You might also like