You are on page 1of 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. 2.1.

1 Landasan Teori Motivasi Motivasi adalah hasrat dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Menurut Robbins (2006) motivasi adalah suatu proses yang berperan pada intensitas, arah dan lamanya upaya individu ke arah pencapaian sasaran. Intensitas terkait dengan seberapa keras usaha seseorang yang tersalurkan dengan benar agar dapat mencapai sasaran. aktor!"aktor yang mempengaruhi

motivasi adalah kebutuhan pribadi, tu#uan dan persepsi orang atau kelompok yang bersangkutan dan cara apa kebutuhan serta tu#uan terealisasi. $hanra dalam %&eeny ' Rachlin (()*+) menyatakan bah&a ada dua teori motivasi manusia yang sudah diterima secara umum yaitu , (. -eori kebutuhan (needs hierarchy theory) 2. -eori pengharapan (expectancy theory) -eori kebutuhan dikembangkan oleh Maslo&. Menurut Maslo& didalam .acson ' Mathis (200() kebutuhan manusia dibagi men#adi lima kategori dalam urutan menaik secara berurutan. /ierarki kebutuhan yang digambarkan oleh Maslo& adalah sebagai berikut , (. 0ebutuhan dasar "isiologis (phisiological needs), merupakan kebutuhan dasar yaitu kebutuhan akan makan, minum, perumahan dan istirahat. 1emenuhan

kebutuhan ini dapat dilakukan dengan adanya ruang istirahat, istirahat makan siang, liburan, cuti, balas #asa, dan #aminan sosial. 2. 0ebutuhan akan rasa aman (safety and security needs), merupakan kebutuhan akan perlindungan dan stabilitas. 1emenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan dengan pengembangan karya&an, kondisi ker#a yang aman, serikat ker#a, #aminan pensiun, dan asuransi. 2. 0ebutuhan akan rasa dimiliki dan dicintai (social needs), merupakan kebutuhan yang menginginkan rasa persahabatan, kekeluargaan, dan perasaan memiliki dan diterima dalam kelompok. 1emenuhan kebutuhan ini dilakukan dengan pembentukan kelompok!kelompok ker#a "ormal dan in"ormal dan adanya kegiatan!kegiatan yang disponsori oleh perusahaan. 3. 0ebutuhan akan pengakuan diri 4 penghargaan (esteem needs), merupakan kebutuhan tentang status atau kedudukan, kepercayaan diri, pengakuan, reputasi dan prestasi, appresiasi, kehormatan diri dan penghargaan. 1emenuhan kebutuhan ini dilakukan dengan promosi, pengakuan, #abatan, dan pemberian penghargaan. 5. 0ebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs), merupakan kebutuhan akan pernyataan potensi diri dan pengembangan diri. 1emenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan dengan penugasan yang bersi"at menantang, peker#aan kreati" dan pengembangan keterampilan.

-eori pengharapan (expectancy theory) dikemukakan oleh 6room (()63), men#elaskan bah&a perilaku individu dipengaruhi oleh berbagai "aktor internal dan eksternal. 7sumsi dasar teori pengharapan ini adalah bah&a manusia meletakkan nilai tertentu terhadap sesuatu yang diharapkan dan motivasi seseorang, yang selain harus mempertimbangkan hasil yang dicapai #uga harus mempertimbangkan keyakinan orang tersebut bah&a yang diker#akan memberikan sumbangan terhadap tercapainya tu#uan yang diharapkan. Menurut Robbins (2006) teori pengharapan menyatakan bah&a kekuatan dari kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu, tergantung pada kekuatan dari suatu harapan bah&a tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil tertentu serta pada daya tarik hasil tersebut pada individu. -eori ini mengemukakan tiga variabel, pertama, daya tarik, pentingnya individu mengharapkan outcome, dan penghargaan yang mungkin dapat dicapai dalam beker#a. 6ariabel ini mempertimbangkan kebutuhan!kebutuhan individu yang tidak terpuaskan. 0edua, kaitan kiner#a penghargaan, keyakinan individu bah&a dengan menun#ukkan kiner#a pada tingkat tertentu akan mencapai outcome yang diinginkan. 0etiga, kaitan upaya kiner#a, probabilitas yang diperkirakan oleh individu bah&a dengan menggunakan se#umlah upaya tertentu akan menghasilkan kiner#a yang baik. 1orter dan 8a&yer dalam %upriyono (()))) memperluas teori ekspektasi dengan memasukkan "aktor!"aktor motivasi yang lengkap dibandingkan dengan sebelumnya. 1orter dan 8a&yer memberikan beberapa alasan yang mempunyai keterkaitan yaitu ,

(. .eleknya prestasi mungkin ter#adi #ika kemampuan karya&an kurang, peranan persepsi individual terhadap tugas ternyata salah, dan usaha untuk mencapai prestasi #uga kurang. .adi keberhasilan prestasi dipengaruhi oleh kemampuan karya&an melaksanakan suatu tugas, persepsi yang benar terhadap tugas tersebut, dan usaha yang baik untuk mencapai prestasi. 2. 0eberhasilan prestasi membentuk persepsi tentang imbalan yang dirasakan sepadan dan adil, serta menu#u ke arah penentuan besarnya imbalan intrinsik dan imbalan ekstrinsik. 9isamping itu keberhasilan prestasi membentuk persepsi usaha dan probabalitas imbalan. 2. aktor imbalan intrinsik dan ekstrinsik tersebut telah dipertemukan dengan persepsi rasa adil dan kesepadanan atas imbalan yang diterima akan menimbulkan kepuasan. 3. 0epuasan, bisa berarti rasa puas atau tidak puas, menentukan nilai imbalan. 5. 1ada akhirnya, nilai imbalan serta persepsi usaha dan probabilitas imbalan yang diharapkan menentukan usaha yang akan dilakukan berikutnya sebagai siklus yang berulang. Menurut %upriyono (()))), "aktor!"aktor yang mempengaruhi model motivasi karya&an adalah sebagai berikut , (. Meningkatkan apakah imbalan intrinsik, misalnya penghasilan yang diterima dari organisasi dan penghargaan dari pimpinan mendorong pencapaian tu#uan organisasi.

2. Meningkatkan ketepatan &aktu pelaporan ekspektasi individual yang mendorong pencapaian tu#uan dan mengarahkan pemberian imbalan ekstrinsik. 2. Meningkatkan imbalan intrinsik misalnya perasaan berprestasi, kompetisi, dan kebenaran, yang dihubungkan dengan pencapaian tu#uan melalui pemberian &e&enang yang lebih besar daripada individu dalam mencapai tu#uan dan usaha pengarahan tugas. 3. Mengakui dan mendukung usaha!usaha individu dengan mempengaruhi ekspektasi mereka dalam mencapai tu#uan. 5. Meningkatkan imbalan intrinsik dihubungkan dengan perilaku yang diarahkan untuk mencapai tu#uan. Menurut 1arrek didalam 7riadi (2006) untuk mengukur motivasi ker#a ini digunakan beberapa indikator yang meliputi , (. 1restasi ker#a, yaitu sesuatu yang dicapai oleh seorang peker#a diba&ah lingkungan ker#a yang sulit sekalipun. 2. 1engaruh, yaitu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan gagasan sebagai bentuk dari kuatnya pengaruh yang ingin ditanamkan pada orang lain. 2. 1engendalian, yaitu tingkat penga&asan yang dilakukan oleh atasan terhadap ba&ahannya. 3. 0etergantungan, yaitu kebutuhan dari ba&ahan terhadap orang!orang yang berada di lingkungan ker#anya, baik terhadap sesama peker#a maupun terhadap atasan.

5.

1engembangan, yaitu upaya yang dilakukan oleh organisasi terhadap peker#a atau oleh atasan kepada ba&ahannya untuk memberikan kesempatan guna meningkatkan potensi dirinya melalui pendidikan ataupun pelatihan.

6. 7"iliasi, yaitu dorongan untuk berhubungan dengan orang!orang atas dasar kebutuhan sosial.

Model 1orter 8a&ler 1orter dan 8a&ler mulai dengan premis bah&a motivasi (usaha atau kekuatan) tidak sama dengan kepuasan dan kiner#a. :ang lebih penting dalam model 1orter 8a&yer adalah apa yang ter#adi setelah kiner#a. () Implikasi dalam praktek, kelebihan 1orter dan 8a&yer adalah mereka bersungguh!sungguh menempatkan teori dan penelitian mereka ke dalam dunia nyata. Mereka merekomendasikan agar manager berpengalaman tidak bersikap tradisional. 2) 0ontribusi pada Motivasi 0er#a, 9ibagian a&al (hubungan antara motivasi dan kiner#a), model tersebut menyatakan bah&a rintangan berikut ini harus diatasi, a) 0eraguan akan kempuan, keahlian, atau pengetahuan b) 0emungkinan peker#aan "isik atau praktik c) %aling ketergantungan antara peker#aan dengan orang atau aktivitas lain d) 7mbiguitas mengenai persyaratan peker#aan 9ibagian akhir (hubungan antara kiner#a dan kepuasan), pedoman seperti berikut, a) Menentukan penghargaan apa yang dihargai karya&an b) Menentukan kiner#a yang diinginkan c) Membuat kiner#a yang ingin dicapai d) Menghubungkan penghargaan yang dihargai dengan kiner#a.

Teori Motivasi Model Porter dan Lawyer Penampilan sesungguhnya dalam suatu pekerjaan ditentukan oleh upaya yang dicurahkan serta dipengaruhi oleh kemampuan untuk melaksanakan dan persepsinya tentang tugas.

Teori porter lawler Model porter lawyer adalah teori penhharapan dari motivasi denagn versi orientasi masa mendatang dan juga meekankan antisipasi tanggapan-tanggapan atau hasil-hasil.

You might also like