PERANCANGAN JARINGAN 3G-UMTS

KOTA SURAKARTA

Disusun Sebagai Tugas Besar Mata Kuliah Sistem Komunikasi Seluler

LUCKI DWI PRISTANTO 111108043

FAKULTAS ELEKTRO DAN KOMUNIKASI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM BANDUNG 2011

PERANCANGAN JARINGAN 3G-UMTS KOTA SURAKARTA

1. DATA WILAYAH
-

Luas Wilayah Ketinggian Kecamatan Kelurahan Peta Wilayah

: : : : :

51,04 km2 93-98 mdpl 5 51

2. DATA KEPENDUDUKAN (TAHUN 2010)

Total Penduduk Kepadatan Penduduk
NO 1 2 3 4 5 TOTAL PETA

: :

503.421 9.863/km2
LUAS 2 (km ) 15,81 13,58 9,64 6,82 5,19 51,04 % LUAS 30,97% 26,61% 18,89% 13,36% 10,17% 100% PENDUDUK 157.438 138.624 86.315 74.145 44.120 503.421 % PENDUDUK 31,45% 27,69% 17,24% 14,80% 8,81% 100% KEPADATAN PENDUDUK 9.958/km
2

KECAMATAN Banjarsari Jebres Laweyan Pasar Kliwon Serengan

LAJU PERTUMBUHAN 0,25 0,88 -0,21 -0,07 -0,59

10.208/km 8.954/km

10.872/km 8.501/km 9.863/km

3. DATA DAERAH PENDEFINISIAN KOTA SURAKARTA

NO 1 2 3 4 5 KECAMATAN Banjarsari Jebres Laweyan Pasar Kliwon Serengan LUAS (km ) 15,81 13,58 9,64 6,82 5,19
2

KONDISI GEOGRAFIS Perumahan, Sekolah, Area Industri Perumahan, Sekolah, Area Industri Mal, Office Centre, Town Square Mal, Office Centre, Town Square Mal, Office Centre, Town Square

GOLONGAN Sub-Urban Sub-Urban Urban Urban Urban

4. PERENCANAAN MASING-MASING WILAYAH

a. KECAMATAN BANJARSARI Luas Wilayah Golongan Wilayah Jumlah penduduk Jumlah penduduk usia produktif = = = = = 15,81 km2 Sub-Urban 157.438 33% x 157.438 51.955

1) Traffic Forecasting Dari jumlah tersebut, hanya 30% yang merupakan pelanggan potensial (memiliki handset dual mode) yaitu sebanyak :

2) Offered Bit Quantity (OBQ) a) Kepadatan Pelanggan Potensial

b) Offered Bit Quantity (OBQ)

Service Type Voice Data P d BHCA BW 2 (user/km ) (s) (call/s) (Kbps) 2.166 0,7 60 0,8 12,2 2.166 0,3 300 0,05 144 2 OBQ total = OBQ voice + OBQ data = 2.291.445 Kbit/hour/km 2 = 636,5 Kbps/km OBQ 2 (bps/km ) 887.887 1.403.568

3) Cell Dimensioning a) Luas Cakupan Sel

b) Jumlah Sel

c) Jari-Jari Sel

4) Radio Link Budget Menggunakan Model Propagasi COST 231-Hata - Daerah SUB-URBAN - Frekuensi carier, f = 1900 MHz - Tinggi antenna BTS, hb = 40 m - Radius sel, d = 1,10 km - Parameter c untuk daerah sub-urban, c = -15 Total Path-Loss untuk daerah sub-urban :

Receive Signal Level, RSL = - 120 dBm Rugi-rugi pada penerima, Lfr = 3 dB Rugi-rugi pada pengirim, Lft = 2 dB Gain antenna pengirim, Gt = 18 dBi Gain antenna penerima, Gr = 0 dBi

Sehingga dapat diperoleh :

b. KECAMATAN JEBRES Luas Wilayah Golongan Wilayah Jumlah penduduk

= = =

13,58 km2 Sub-Urban 138.624 4

Jumlah penduduk usia produktif

= =

33% x 138.624 45.746

1) Traffic Forecasting Dari jumlah tersebut, hanya 30% yang merupakan pelanggan potensial (memiliki handset dual mode) yaitu sebanyak :

2) Offered Bit Quantity (OBQ) a) Kepadatan Pelanggan Potensial

b) Offered Bit Quantity (OBQ)

Service Type Voice Data p D BHCA BW 2 (user/km ) (s) (call/s) (Kbps) 2.220 0,7 60 0,8 12,2 2.220 0,3 300 0,05 144 2 OBQ total = OBQ voice + OBQ data = 2.348.583 Kbit/hour/km 2 = 652,4 Kbps/km OBQ 2 (bps/km ) 910.023 1.438.560

3) Cell Dimensioning a) Luas Cakupan Sel

b) Jumlah Sel

c) Jari-Jari Sel

4) Radio Link Budget Menggunakan Model Propagasi COST 231-Hata - Daerah SUB-URBAN - Frekuensi carier, f = 1900 MHz - Tinggi antenna BTS, hb = 40 m - Radius sel, d = 1,08 km - Parameter c untuk daerah sub-urban, c = -15

Total Path-Loss untuk daerah sub-urban :

Receive Signal Level, RSL = - 120 dBm Rugi-rugi pada penerima, Lfr = 3 dB Rugi-rugi pada pengirim, Lft = 2 dB Gain antenna pengirim, Gt = 18 dBi Gain antenna penerima, Gr = 0 dBi

Sehingga dapat diperoleh :

c. KECAMATAN LAWEYAN Luas Wilayah Golongan Wilayah Jumlah penduduk Jumlah penduduk usia produktif

= = = = =

9,64 km2 Urban 86.315 33% x 86.315 28.484

1) Traffic Forecasting Dari jumlah tersebut, hanya 30% yang merupakan pelanggan potensial (memiliki handset dual mode) yaitu sebanyak : 30 2) Offered Bit Quantity (OBQ) a) Kepadatan Pelanggan Potensial

b) Offered Bit Quantity (OBQ)

Service Type Voice 2 (user/km ) 1.948 p 0,7 D (s) 60 BHCA (call/s) 0,9 BW (Kbps) 12,2 OBQ 2 (bps/km ) 898.340

Data

1.948 0,3 300 0,1 144 2 OBQ total = OBQ voice + OBQ data = 3.422.948 Kbit/hour/km 2 = 950,8 Kbps/km

2.524.608

3) Cell Dimensioning a) Luas Cakupan Sel

b) Jumlah Sel

c) Jari-Jari Sel

4) Radio Link Budget Menggunakan Model Propagasi COST 231 Walfisch-Ikegami - Daerah URBAN - Frekuensi carier, f = 1900 MHz - Tinggi antenna BTS, hb = 40 m - Tinggi antenna MS, hm = 1,7 m - Radius sel, d = 0,9 km - Tinggi atap gedung, hr = (tinggi 1 lantai x jumlah lantai)+tinggi atap = (3 x 4)+3 = 15 m - Jarak antar gedung, b = 100 m - Lebar jalan, w = 25 m - Incident angle relative to the street, = 900 - hm = hr - hm = 15 1,7 = 13,3 m - hb = hb hr = 40 15 = 25 m - L = 4 0,114 ( 55) ; 55 90 L = 0,01 dB - L bsh = - 18 log (1+hb) ; hb > hr L bsh = - 18 log (1+25) L bsh = - 25,47 dB - Ka = 54 ; hb > hr - Kd = 18 ; hb > hr - Kf = - 4 + 0,7 {(fc/925)-1} ; kota menengah Kf = - 4 + 0,7 {2,05-1} Kf = - 3,24

Untuk Free Space Loss (Lfs) :

Untuk Rooftop To Street diffraction and scatter loss (Lrts) :

Untuk Multiscreen Diffraction Loss (Lmsd) :

Sehingga, Total Path Loss :

Receive Signal Level, RSL = - 120 dBm Rugi-rugi pada penerima, Lfr = 3 dB Rugi-rugi pada pengirim, Lft = 2 dB Gain antenna pengirim, Gt = 18 dBi Gain antenna penerima, Gr = 0 dBi

Sehingga dapat diperoleh :

d. KECAMATAN PASAR KLIWON Luas Wilayah Golongan Wilayah Jumlah penduduk Jumlah penduduk usia produktif

= = = = =

6,82 km2 Urban 74.145 33% x 74.145 24.468

1) Traffic Forecasting 8

Dari jumlah tersebut, hanya 30% yang merupakan pelanggan potensial (memiliki handset dual mode) yaitu sebanyak :

2) Offered Bit Quantity (OBQ)

a) Kepadatan Pelanggan Potensial

b) Offered Bit Quantity (OBQ)

Service Type Voice Data p d BHCA BW 2 (user/km ) (s) (call/s) (Kbps) 1.971 0,7 60 0,9 12,2 1.971 0,3 300 0,1 144 2 OBQ total = OBQ voice + OBQ data = 3.463.366 Kbit/hour/km 2 = 962 Kbps/km OBQ 2 (bps/km ) 908.946 2.554.416

3) Cell Dimensioning a) Luas Cakupan Sel

b) Jumlah Sel

c) Jari-Jari Sel

4) Radio Link Budget Menggunakan Model Propagasi COST 231 Walfisch-Ikegami - Daerah URBAN - Frekuensi carier, f = 1900 MHz - Tinggi antenna BTS, hb = 40 m - Tinggi antenna MS, hm = 1,7 m - Radius sel, d = 0,9 km - Tinggi atap gedung, hr = (tinggi 1 lantai x jumlah lantai)+tinggi atap = (3 x 4)+3 = 15 m - Jarak antar gedung, b = 100 m - Lebar jalan, w = 25 m - Incident angle relative to the street, = 900 9

- hm = hr - hm = 15 1,7 = 13,3 m - hb = hb hr = 40 15 = 25 m - L = 4 0,114 ( 55) ; 55 90 L = 0,01 dB - L bsh = - 18 log (1+hb) ; hb > hr L bsh = - 18 log (1+25) L bsh = - 25,47 dB - Ka = 54 ; hb > hr - Kd = 18 ; hb > hr - Kf = - 4 + 0,7 {(fc/925)-1} ; kota menengah Kf = - 4 + 0,7 {2,05-1} Kf = - 3,24 Untuk Free Space Loss (Lfs) :

Untuk Rooftop To Street diffraction and scatter loss (Lrts) :

Untuk Multiscreen Diffraction Loss (Lmsd) :

Sehingga, Total Path Loss :

Receive Signal Level, RSL = - 120 dBm Rugi-rugi pada penerima, Lfr = 3 dB Rugi-rugi pada pengirim, Lft = 2 dB Gain antenna pengirim, Gt = 18 dBi Gain antenna penerima, Gr = 0 dBi

Sehingga dapat diperoleh :

10

e. KECAMATAN SERENGAN Luas Wilayah Golongan Wilayah Jumlah penduduk Jumlah penduduk usia produktif

= = = = =

5,19 km2 Urban 44.120 33% x 44.120 14.560

1) Traffic Forecasting Dari jumlah tersebut, hanya 30% yang merupakan pelanggan potensial (memiliki handset dual mode) yaitu sebanyak :

2) Offered Bit Quantity (OBQ) a) Kepadatan Pelanggan Potensial

b) Offered Bit Quantity (OBQ)

Service Type Voice Data P D BHCA BW 2 (user/km ) (s) (call/s) (Kbps) 1.849 0,7 60 0,9 12,2 1.849 0,3 300 0,1 144 2 OBQ total = OBQ voice + OBQ data = 3.248.989 Kbit/hour/km 2 = 902,5 Kbps/km OBQ 2 (bps/km ) 852.685 2.396.04

3) Cell Dimensioning a) Luas Cakupan Sel

b) Jumlah Sel

c) Jari-Jari Sel

11

4) Radio Link Budget Menggunakan Model Propagasi COST 231 Walfisch-Ikegami - Daerah URBAN - Frekuensi carier, f = 1900 MHz - Tinggi antenna BTS, hb = 40 m - Tinggi antenna MS, hm = 1,7 m - Radius sel, d = 0,93 km - Tinggi atap gedung, hr = (tinggi 1 lantai x jumlah lantai)+tinggi atap = (3 x 4)+3 = 15 m - Jarak antar gedung, b = 100 m - Lebar jalan, w = 25 m - Incident angle relative to the street, = 900 - hm = hr - hm = 15 1,7 = 13,3 m - hb = hb hr = 40 15 = 25 m - L = 4 0,114 ( 55) ; 55 90 L = 0,01 dB - L bsh = - 18 log (1+hb) ; hb > hr L bsh = - 18 log (1+25) L bsh = - 25,47 dB - Ka = 54 ; hb > hr - Kd = 18 ; hb > hr - Kf = - 4 + 0,7 {(fc/925)-1} ; kota menengah Kf = - 4 + 0,7 {2,05-1} Kf = - 3,24 Untuk Free Space Loss (Lfs) :

Untuk Rooftop To Street diffraction and scatter loss (Lrts) :

Untuk Multiscreen Diffraction Loss (Lmsd) :

Sehingga, Total Path Loss :

12

Receive Signal Level, RSL = - 120 dBm Rugi-rugi pada penerima, Lfr = 3 dB Rugi-rugi pada pengirim, Lft = 2 dB Gain antenna pengirim, Gt = 18 dBi Gain antenna penerima, Gr = 0 dBi

Sehingga dapat diperoleh :

5.

Radio Link Budget berdasarkan Spesifikasi Tekni

6. TABEL HASIL PERENCANAAN Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh data perencanaan sebagai berikut :
VARIABEL Golongan Daerah Luas Daerah 2 (km ) Kepadatan Pelanggan 2 (user/km ) OBQ 2 (Kbps/km ) Luas Sel 2 (km /sel) Jumlah Sel Jari-Jari Sel (km) Daya Pancar Tx (mWatt) Tinggi Antena BTS (m) COST 231 COST 231 Walfish RLB Voice RLB Data BANJARSARI Sub-Urban 15,81 157.438 636,5 3,13 5 1,10 0,074704 45 JEBRES Sub-Urban 13,58 138.624 652,4 3,07 4 1,08 0,70134 40 LAWEYAN Urban 9,64 86.315 950,8 2,1 5 0,9 0,056732 35 PASAR KLIWON Urban 6,82 74.145 962 2,08 3 0,9 0,056732 40 SERENGAN Urban 5,19 44.120 902,5 2,22 2 0,93 0,06426 35

13

7. KONFIGURASI JARINGAN DAN DIMENSI

8.

Referensi

Daftar Pustaka /

14