You are on page 1of 1

Gejolak Mesir, Sebuah Tragedi Demokrasi dan Pelanggaran HAM

Telah hampir satu bulan Mesir mengalami gejolak sebab kudeta yang dilakukan tentara Mesir kepada Muhammad Mursi, Presiden Mesir pertama yang dipilih rakyat melalui jalan demokrasi pasca diturunkannya Mubarok. Diturunkannya Mursi oleh militer secara paksa oleh militer jelas menciderai demokrasi dan hukum negara. Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan pada salah satu media menyatakan "Setiap kudeta militer, terlepas dari sasaran, negaranya dan alasannya, adalah pembunuh demokrasi, rakyat dan masa depan negara ini," dan menambahkan bahwa protes antipemerintah di Liberation Square Kairo tidak melegalkan kudeta. Orang-orang Mesir pecinta damai yang memprotes kudeta militer pada 3 Juli 2013 telah diserang oleh tentara Mesir pada 27 Juli 2013 malam waktu setempat, dan berubah menjadi pembantaian berdarah. Ketakutan dan kekhawatiran dialami warga dari operasi dan pembantaian besar terhadap warga sipil dengan sejumlah besar warga sipil, anak-anak, orangtua dan orang cacat yang berkumpul di bawah komando rezim militer yang dikudeta. Kantor Berita Antara dengan mengutip kantor berita resmi Mesir, MENA, menyebutkan 74 atau 75 tewas akibat bentrokan yang meletus, Jumat dan berlanjut sampai Sabtu dini hari itu. Ditambahkan , tak kurang dari 748 orang cedera dalam insiden tersebut. Kebebasan pers pasca kudeta yang dimotori Menteri Pertahanan yang juga Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fatah Al Sisi, 3 Juli lalu, terberangus. Stasiun televisi yang dianggap mendukung Morsi dilarang siaran, bahkan staf dari afiliasi Al-Jazeera di Mesir ditangkap beberapa saat setelah saluran televisi internasional itu menayangkan pidato Presiden Morsi yang menentang ultimatum militer menjelang kudeta. Telah jelaslah bahwa kudeta ini merupkan pembunuhan terhadap demokrasi dan pelanggaran HAM yang berat. Setiap negara yang menganut sistem demokrasi sudah seharusnya bertanggung jawab karena telah membiarkan kudeta ini terjadi bahkan berlanjut sampai pembantaian rakyat Mesir oleh militer Mesir. Termasuk Indonesia dan Presiden SBY yang terkesan belum bisa berbuat apa-apa untuk membantu saudara kita di Mesir. Negara kita ini berhutang banyak kepada Mesir karena salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Indonesia adalah Mesir. Ketika yang terjadi di Mesir sekarang bukan hanya sekedar kudeta bahkan menjadi tragedi kemanusiaan Mesir, tapi kemanakah keberadaan SBY dan dunia internasional serta para aktivis HAM lainnya? Karena itu kami atas nama Aliansi Lampung Peduli Mesir yang terdiri dari Forum Silaturahim Lembaga dakwah Kampus (FSLDK) Lampung, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Lampung, Garuda Keadilan Lampung, beserta seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat lainnya mengecam keras pelanggaran HAM berat dan pelanggaran nilai demokrasi yang terjadi di Mesir, menuntut sikap tegas dan peran aktif pemerintah Republik Indonesia dan PBB untuk mendukung kepemimpinan Muhammad Mursi dan menghentikan tindakan refresif militer Mesir terhadap rakyatnya, serta Mengajak segenap rakyat Indonesia dan dunia untuk peduli terhadap kondisi rakyat Mesir dan tetap menjaga kerukunan antar elemen bangsa.

You might also like