You are on page 1of 23

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Kolik renal adalah nyeri yang disebabkan oleh obstruksi akut di ginjal, pelvis renal atau ureter oleh batu. Nyeri ini timbul akibat peregangan, hiperperitalsis, dan spasme otot polos pada sistem pelviokalises ginjal dan ureter sebagai usaha untuk mengatasi obstruksi. Istilah kolik sebetulnya mengacu kepada sifat nyeri yang hilang timbul (intermittent) dan bergelombang seperti pada kolik bilier dan kolik intestinal namun pada kolik renal nyeri biasanya konstan. Nyeri dirasakan di flank area yaitu daerah sudut kostovertebra kemudian dapat menjalar ke dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga ke daerah kemaluan. Nyeri muncul tiba-tiba dan bisa sangat berat sehingga digambarkan sebagai nyeri terberat yang dirasakan manusia seumur hidup. Kolik renal sering disertai mual dan muntah, hematuria, dan demam, bila disertai infeksi. ! "i #$%, pasien dengan kolik renal memegang andil dalam ! juta kunjungan ke emergensi setiap tahun dan ! dari !&&& pasien kolik renal dira'at inap. "i salah satu rumah sakit di Italia, kolik renal didiagnosis pada !( kasus) *!,+( di antaranya merupakan kasus rekuren) rasio pria-'anita sebesar !,,-!. Insidennya lebih tinggi pada usia *- hingga ,, tahun. "i Indonesia, belum ada data epidemiologis tentang pasien yang datang dengan keluhan kolik renal namun angka kejadian batu ginjal, sebagai penyebab kolik renal, tahun *&&- berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit di seluruh Indonesia adalah sebesar ./.+.+ kasus baru, dengan jumlah kunjungan sebesar -0.1-1 orang. $edangkan jumlah pasien yang dira'at adalah sebesar !1.&!0 orang, dengan jumlah kematian adalah sebesar ./0 orang.! 2aktor yang menyebabkan terjadinya kolik renal adalah batu ginjal (nephrolithiasis). 3atu ginjal umumnya tanpa gejala kecuali batu tersebut sudah berada di kaliks, pelvis renal, atau ureter. Nefrolitiasis (batu kemih, batu saluran kemih, dan batu ginjal) mempengaruhi sejumlah besar pasien di %merika $erikat.* !

"ua belas persen populasi di negara tersebut atau $ekitar .-&.&&& pasien mengalami nyeri yang luar biasa akibat nefrolitiasis per dan !&&. &&& kunjungan ra'at inap per tahun.*,. 4emahaman tentang epidemiologi sangat penting untuk melakukan upaya pencegahan yang efektif. Kejadian pembentukan batu ginjal paling tinggi diantara orang kulit putih antara usia .& dan +& tahun.*,, Kejadian batu ginjal pada pria adalah tiga kali kejadian pada 'anita dan -&( dari semua pasien yang mengalami pengalaman kekambuhan gejala batu ginjal dalam 'aktu - sampai !& tahun. $elanjutnya, pasien dengan ri'ayat keluarga batu ginjal memiliki insiden *- kali lipat lebih tinggi dari pembentukan batu dibandingkan dengan pasien tanpa ri'ayat keluarga dari nefrolitiasis. 5imur laut, tenggara, dan barat daya 'ilayah di %merika $erikat memiliki insiden tertinggi dari nefrolitiasis. 6uaca panas dan status hidrasi telah terhubung ke peningkatan frekuensi pembentukan batu, musim panas di kedua utara dan belahan selatan telah dikaitkan dengan lebih insidensi nefrolitiasis. $inar matahari yang meningkatkan produksi vitamin " dan penyerapan kalsium, juga terkait dengan pembentukan nefrolitiasis.* $alah satu faktor risiko terjadinya renal kolik akibat nefrolitiasis adalah pekerjaan. 7leh karena itu perlu diketahui bagaimana pencegahan dan penanganan renal kolik yang terjadi pada pekerja. 1.2 Rumusan Masalah 3erdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah suatu masalah, yaitu bagaimana dampak dan penanganan renal kolik pada pekerja8

1.3 Tujuan a. Tujuan umum 9engetahui dampak dan penanganan renal kolik pada pekerja . Tujuan khusus !. 9engetahui penyebab renal kolik pada pekerja *. 9engetahui dampak renal kolik pada pekerja .. 9engetahui pencegahan dan penanganan renal kolik pada pekerja

BAB II TIN!AUAN PU"TA#A 2.1. De$%n%s% #&l%k Renal Kolik renal adalah nyeri yang disebabkan oleh obstruksi akut di ginjal, pelvis renal atau ureter oleh batu. Nyeri ini timbul akibat peregangan, hiperperitalsis, dan spasme otot polos pada sistem pelviokalises ginjal dan ureter sebagai usaha untuk mengatasi obstruksi. Istilah kolik sebetulnya mengacu kepada sifat nyeri yang hilang timbul (intermittent) dan bergelombang seperti pada kolik bilier dan kolik intestinal namun pada kolik renal nyeri biasanya konstan. Nyeri dirasakan di flank area yaitu daerah sudut kostovertebra kemudian dapat menjalar ke dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga ke daerah kemaluan. Nyeri muncul tiba-tiba dan bisa sangat berat sehingga digambarkan sebagai nyeri terberat yang dirasakan manusia seumur hidup. Kolik renal sering disertai mual dan muntah, hematuria, dan demam, bila disertai infeksi.! 2.2. 'akt&r Pen(e a #&l%k Renal 2aktor yang menyebabkan terjadinya kolik renal adalah batu ginjal (nephrolithiasis). 3atu ginjal umumnya tanpa gejala kecuali batu tersebut sudah berada di kaliks, pelvis renal, atau ureter. 4embentukan batu ginjal diduga berhubungan dengan gangguan aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang belum terungkap (idiopatik). $ecara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu ginjal pada seseorang yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. 2aktor intrinsik, yaitu faktor yang berasal dari tubuh manusia itu sendiri, terdiri dari faktor genetik, keturunan, usia, ras dan jenis kelamin. 2aktor ekstrinsik, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitar, antara lain adalah faktor geografi, iklim, asupan air, diet dan pekerjaan.

2.3. Ne$r&l%t%as%s 3atu ginjal adalah massa keras seperti batu yang berada di ginjal dan salurannya dan dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih, atau infeksi.

)am ar 1. "alah satu letak Batu )%njal 2.3.1 Et%&l&g% 5erbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik). $ecara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. 2aktor-faktor itu adalah faktor intrinsik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan faktor ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan sekitarnya.2aktor intrinsik itu antara lain adalah :!. *. .. ;erediter (keturunan) 4enyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya. #mur 4enyakit ini paling sering didapatkan pada usia .&--& tahun. <enis kelamin

<umlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan. 3eberapa faktor ekstrinsik diantaranya adalah: !. =eografi 4ada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagi daerah stone belt (sabuk batu), sedangkan daerah 3antu di %frika $elatan hampir tidak dijumpai penyakit batu sauran kemih. *. .. Iklim dan temperatur %supan air Kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi, dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih. ,. "iet "iet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu saluran kemih. -. 4ekerjaan 4enyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas atau sedentary life. 2.3.2 Pat&$%s%&l&g% Pr&ses *em entukan atu saluran kem%h. $ecara batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih terutama pada tempat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urin (stasis urin), yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli-buli. %danya kelainan ba'aan pada pelvikalises (stenosis utero-pelvis), divertikel, obstruksi infravasika kronis seperti pada hiperplasia prostat benigna, striktura dan buli-buli neurogenik merupakan keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya pemnbentukan batu.3atu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun anorganik yang terlarut di dalam urin. Kristal-kristal tersebut tetap berada dalam keadaan metastable (tetap terlarut) dalam urin jika tidak ada keadaankeadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya presipitasi kristal. Kristal-kristal

yang saling mengadakan presipitasi membentuk inti batu (nukleasi) yang kemudian akan mengadakan agregasi dan menarik bahan-bahan lain sehingga menjadi kristal yang lebih besar. 9eskipun ukurannya cukup besar, gregasi kristal masih rapuh dan belum cukup mampu membuntu saluan kemih. #ntuk itu agregat kristal menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi kristal) dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih.Komposisi batu saluran kemih yang dapat ditemukan adalah dari jenis urat, asam urat, oksalat, fosfat, sistin dan >antin. + ?ebih dari 0&( batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium, baik yang berikatan dengan oksalat maupun dengan fosfat, menmbentuk batu kalsium oksalat dan kalsium fosfat.4ada kebanyakan penderita batu kemih tidak ditemukan penyebab yang jelas. 2aktor predisposisi berupa stasis, infeksi, dan benda asing. Infeksi, stasis, dan litiasis merupakan faktor yang saling memperkuat sehingga terbentuk lingkaran setan atau sirkulus visiosus.+ stasis

3atu

@adang

)am ar 2. +L%ngkaran setan, *a-a Ne$r&l%t%as%s 2.3.3 Ne$r&l%t%as%s -an k&l%k renal @asa nyeri akibat batu ginjal dan saluran kemih pada umumnya bersifat kolik dimulai pada bagian tengah dari bagian belakang tubuh kita. @asa nyeri yang dihasilkan oleh batu ginjal dan saluran kemih disebabkan oleh pelebaran, peregangan dan kejang otot dari ginjal dan saluran kemih yang disebabkan oleh osbtruksiAsumbatan pada saluran ginjal dan saluran kemih. 4ada ureter, peningkatan gerak peristaltik dan kejang otot dapat berkontribusi dalam timbulnya nyeri akibat batu.

4eradangan lokal, iritasi dan edema yang disebabkan oleh adanya batu di lokasi obtruksiAsumbatan juga berkontribusi dalam timbulnya nyeri kolik melalui aktivitas resptor kimia dan peregangan submukosa ginjal dan saluran kemih. Nyeri kolik tergantung pada ambang nyeri individu, persepsi, kecepatan, dan derajat perubahan tekanan hidrostatik dalam ureter proksimal dan renal pelvis. =erakan peristaltik dari saluran kemih dan saluran ginjal serta migrasi dari batu menyebab perubahan posisi batu sehingga dapat menimbulkan kembuhnya nyeri kolik dan perubahan posisi dari nyeri kolik. 5ingkat keparahan nyeri tergantung pada derajat dan lokasi obstruksiAsumbatan, bukan pada ukuran batu. 4embengkakan dalam struktur ginjal menyenbabkan peregangan kapsul ginjal, memperbesar ukuran ginjal dan meningkatan permeabilitas kapiler ginjal. "alam *, jam setelah osbtruksi ureter lengkap, tekanan hisdrostatis ginjal menurun karena pengurangan peristaltik ureter, penurunan aliran darah afrteri ginjal, yang menyebabkan penurunan produksi urin yang sesuai pada sisi yang terkena pada penimbunan cairan serta pembengkakan ginjal. 2... #&l%k Renal Pa-a Pekerja Kolik renal yang diakibatkan oleh nefrolitiasis pada pekerja banyak disebabkan oleh pekerja yang bekerja di lingkungan panas, pekerja yang terpapar Bat to>ic, dan pekerja yang kerja nya banyak duduk.-,/,0 2...1. 'akt&r suhu l%ngkungan (ang *anas/ 5ekanan panas atau heat stress adalah batasan kemampuan penerimaan panas yang diterima pekerja dari konstribusi kombinasi metabolisme tubuh akilbat melakukan pekerjaan dan faktor lingkungan (seperti temperatur udara, kelembaban, pergerakan udara dan radiasi perpindahan panas) dan pakaian yang digunakan. Keadaan heat stress ringan ataupun sedang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan berakibat buruk terhadap penampilan kerja dan keselamatan, meskipun hal ini tidak menimbullkan kerugian dalam hal kesehatan pekerja. 4ada saat heat stress mendekati batas toleransi tubuh, risiko terjadinya kelainan kesehatan menyangkut panas akan meningkat.

3anyak variabel yang berkontribusi terhadap heat stress menyangkut:0 ?ingkungan yang terdiri atas temperatur udara, pergerakan udara kelembaban dan radiasi panas) 4ekerja, termasuk terjadinya aklimatisasi, jumlah cairan tubuh, pakaian, dan keadaan kesehatan pekerja) 4ekerjaan, berupa beban keja dan 'aktu kerja. #ntuk mencegah terjadinya heat stress, pekerja dan majikan harus mampu mengidentifikasi semua sumber panas dan memahami bagaimana tubuh memindahkan panas. 7$;% (Occupational Safety and Health Administration) dalam Technical Manual nya mengatakan pekerjaan yang menyangkut temperatur udara yang tinggi, radiasi sumber panasa atau aktivitas fisik yang berat memiliki potensi tinggi dalam menimbulkan heat stress pada pekerja yang terlibat dalam kegiatan kerja tersebut, seperti pada pekerjaan pengecoran besi, pengecoran logam lain, pembakaran batu bata dan pabrik keramik, pabrik gelas atau kaca, pabrik pengolahan bahan karet, perlengkapa listrik (terutama ruang ketel uap), dapur (bakeries), pabrik gula-gula, dapur komersil, binatu, pengalengan makanan, pabrik kimia, pertambangan, peleburan, dan tero'ongan uap.1 Heat strain merefleksikan perpanjangan seseorang dalam melindungi diri untuk mempertahankan panas tubuh total dan temperatur tubuh inti dalam batasan yang dapat bekerja dan hidup. ;al ini berupa karakteristik yang unik pada setiap manusia, dan bahkan nantinya dapat merubah keadaan dalam berjalannya 'aktu. Heat strain adalah sebagai akibat dari penyesuaian terhadap heat stress. ;al ini bukanlah pengukuran atas keberhasilan penyesuaian yang terjadi. 4engukuran kotor atas heat strain menyangkut temperatur tubuh inti, denyut jantung, dan pengeluaran keringat. @espon penting lainnya adalah alokasi dari volume cairan tubuh, konsentrasi elektrolit dalam ruang intra dan ekstra sellulea, tingkatan hormon dan tekanan darah. Heat strain tidak dapat diprediksi dengan nyata dari heat stress. ;al ini menunjukkan bah'a perhitungan keadaan lingkungan tidak dapat secara akurat memprediksi heat strain, tingkat ketidaknyamanan, ataupun derajat bahaya yang tejadi atas individu pada 'aktu tertentu. <arak yang dapat dipediksi secara luas dapat diterangkan oleh faktor risiko masing-masing orang. 1

;al ini merupakan kekuatan unik masing-masing manusia dan kelemahannya dalam mendistribusi panas tubuh dan menyebarkan panas tersebut ke lingkungannya. %da beberapa faktor yang mempengaruhi pengaturan panas tubuh yaitu kesehatan, umur dan ukuran kerja)!& #kuran kerja (work rate). merupakan faktor utama yang menunjukkan berapa banyak panas yang dihasilkan pada temperatur inti tubuh. $emakin kita menggunakan otot, maka semakin banyak panas yang terjadi. 4ada saat kita berhenti untuk istirahat, kekuatan produksi panas akan turun secara drastis. Namun begitu menyingkirkan panas yang telah tercipta yang tersimpan di temperatur inti bergantung pada beberapa faktor dan memerlukan beberapa 'aktu. ;al penting yang harus diingat bah'a jalan tercepat untuk mnurunkan kecepatan produksi panas adalah dengan mengurangi lama bekerja. 4engaturan 'aktu istirahat adalah strategi penting dalam pengontrolan potential heat stress. #mur, secara umum pekerja yang berumur ,& tahun ke atas dalam ketidakberuntungan dibanding pekerja yang lebih muda dalam bekerja rutin di lingkungan panas. Kekuatan maksimum pemompaan jantung menurun dengan pertambahan umur, yang akan membatasi kemampuan tubuh untuk menyalurkan panas dari inti tubuh ke permukaan kulit. Cfisiensi mekanisme pengeluaran keringat yang biasanya penting dalam banyaknya panas yang berpindah dari kulit selama bekerja berat juga berkuang dengan bertambahnya umur. 4ekerja yang lebih tua umumnya berkeringat lebih lama dan berkeringat dengan kecepatan yang lambat dibanding pekerja muda. Konsekuensinya, pekerja tua cenderung meningkatkan panas inti tubuh selama bekerja di tempat panas dan membutuhkan 'aktu istirahat yang lebih.

!&

Ukuran tubuh, produksi panas pada inti temperatur tubuh berhubungan dengan berat badan dan massa tubuh. Penyebaran panas melalui kulit merupakan fungsi yang terjadi dalam mengeliminasi panas. Pekerja yang gemuk mungkin memiliki risiko terjadinya kelainan akibat panas dari pada pekerja dengan permukaan kulit yang lebih banyak terhadap perbandingan berat badan. Meskipun seseorang yang sangat sehat, pekerja dengan kondisi yang fit tetap dapat mengalami gejala heat strain apabila baru bekerja pada kondisi heat stress. Gejala yang timbul dapat berupa pening ringan, berdebar dan dehidrasi. Apabila pekerja melanjutkan bekerja berhari-hari dalam kondisi heat stress, gejala heat strain yang terjadi akan berkurang sebagai akibat terjadinya proses aklimatisasi panas.

Cairan dan Garam, oleh sebab pengeluaran keringat merupakan proses pelepasan panas tubuh dalam paparan panas, diperlukan penggantian cairan yang konstan atas keluarnya keringat. Apabila pengeluaran cairan dan garam atas proses keringat tidak terganti, dehidrasi yang berat dapat terjadi. ehidrasi merupakan keadaan yang terjadi pada tubuh apabila masukan cairan tidak cukup untuk mengganti saja tidak cairan dapat cairan yang menjadi akibat keluar melalui urin, jumlah terus pernafasan dan proses keluarnya keringat. !asa haus patokan atas bekerja secara kehilangan

menerus pada lingkungan panas, hal ini merupakan indikator buruk untuk mengetahui tingkat dehidrasi

!!

yang terjadi. Penyaluran air dingin yang banyak harus tersedia bagi pekerja yang berada di lingkungan kerja panas. Mereka harus diingatkan untuk minum secara teratur dari pada menunggu hingga adanya rasa haus. Minum segelas air setiap "# menit hingga $% menit bekerja adalah cara yang baik untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh dalam kondisi heat stress. &ebutuhan cairan ber'ariasi bergantung kepada temperatur (heat stress), pakaian yang digunakan, tingkat aklimatisasi, dan tingkat aktifitas fisik yang dilakukan. &ebutuhan cairan sehari-hari bagi seorang yang berakti'itas pasif hingga yang sangat aktif berkisar $-* liter per hari pada lingkungan yang normal, dan *-"% liter per hari pada lingkungan yang panas. +ika suhu terlalu tinggi, yang disebut dengan lingkungan kerja panas, selain mengganggu kenyamanan, juga mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, jika jumlah cairan dan elektrolit yang masuk tidak cukup, produksi urin akan menurun dan kepekatan urin meningkat (hipersaturasi-supersaturasi). &eadaan ini bila berlangsung cukup lama dapat mendorong terbentuknya antara lain kristal dan batu asam urat di saluran kemih."" &eadaan jalan praktis supersaturasi untuk adalah kekuatan energi yang diperlukan dalam pembentukan phase padat dalam urin, dan menguranginya adalah dengan meningkatkan 'olume urin. emikian juga penelitian yang telah

dilakukan .orghi, "//0 terhadap pekerja pabrik gelas yang terpapar panas dengan suhu $/-0" %C WB T di lingkungan kerja selama lebih dari # tahun menemukan batu asam urat di saluran

!*

kemih pada sekitar 01,1 2 pekerja yang mengeluh pegal atau nyeri di daerah pinggang dan-atau rasa panas atau sakit saat buang air kecil. 3tudi ini memastikan bah4a dehidrasi kronis menciptakan faktor risiko berbahaya, terutama terhadap batu asam urat, dan masukan cairan yang adekuat dianjurkan dalam pekerjaan yang terpapar panas."$ 5elah banyak diketahui beberapa tahun ini pre'alensi batu ginjal menunjukkan peningkatan pada daerah dengan cuaca panas. .aru-baru ini dua studi epidemiologi memastikan bah4a pre'alensi batu ginjal di U3A lebih tinggi terjadi di daerah tenggara U3A dari pada di bagian barat laut U3A. Catatan menyangkut jumlah penderita batu pada tentara ketika mereka dipindahkan ke daerah yang beriklim panas jumlahnya meningkat nyata."$ alam penelitian yang mempelajari insiden urinary lithiasis (batu saluran kemih) dan perubahan metabolik pada pekerja lakilaki di industri besi yang terpapar panas pada lingkungan kerjanya memperoleh hasil dari "%.0$6 pekerja, "1" (",7# 2) telah mengalami sedikitnya sekali terjadi urinary stone. ari yang terkena, "%0 orang yang bekerja di lingkungan panas (1,% 2) dan 71 bekerja pada temperatur ruang (%,/ 2, P8%,%%"). 3ehingga kesimpulannya bah4a pekerja pada temperatur panas sembilan kali kemungkinan memiliki risiko terjadinya lithiasis. Perihal kristalisasi urin, kecuali kristal jenis cystine dan beberapa yang lain, hampir semua kristal yang ditemui pada sedimen urin adalah melampaui nilai klinis. 9al ini cenderung menghubungkan kristal urin dengan risiko terjadinya batu saluran kemih, namun mayoritas pasien dengan kristalisasi urin tidak memiliki dan tidak akan membentuk batu saluran kemih. &ristal yang berhubungan dengan batu saluran kemih (urolithiasis)

!.

adalah terkecuali cystine, sering dan mudah ditandai. &alsium ditemui pada 1% hingga /#2 batu ginjal, kebanyakan sebagai :ksalat atau kristal !hosphate. .anyak batu yang tidak terdiri dari satu jenis bahan (homo"eneous). .eberapa memiliki inti yang terdiri dari komposisi berbeda dari lingkungannya. 9al yang tidak mungkin adalah melarutkan jumlah &alsium, Phosphate, dan :ksalat dalam spesimen urin $* jam dengan " hingga $ liter air. :leh karena itu dipastikan bah4a ada ;at inhibitor (penghambat) pada saat kristalisasi terjadi. iketahui inhibitor kristalisasi urin adalah pyrophosphate, citrate, ma"nesium, dan beberapa makromolekul tertentu. Protein Tamm#Horsfall dipercaya sebagai inhibitor penting pada &alsium :ksalat. 5erbentuknya kristal dapat terjadi oleh < Penambahan konsentrasi diluar kapasitas supersaturasi. 3ituasi ini sebagai hasil penurunan kekentalan urin seperti pada kasus kurangnya masukan cairan. &eadaan ini juga dapat disebabkan kapasitas oleh pengeluaran cairan ini yang dapat berlebihan. Penurunan supersaturasi. 3ituasi disebabkan oleh turunnya kepekatan (konsentrasi) inhibitor (;at penghambat), netralisasi dari ;at inhibitor oleh adanya elektrolit ataupun perubahan p9 urin. Adanya jenis kristal sebagai promotor akan timbulnya kristalisasi jenis lain. &ristalisasi &alsium :ksalat dapat didukung oleh asam urat bentuk amorphous merupakan contoh atas penomena ini. 3ituasi ini dianggap sebagai hasil dari kompetisi inhibitor Tamm#Horsfall protein. Asam urat dan &alsium :ksalat yang melekat pada mucus adalah hal yang sering terlihat.

!,

2...2. 'akt&r *a*aran 0at T&1%2 3eberapa penelitian di negara barat menunjukkan ada bukti pembentukan batu ginjal pada pekerja baterai akibat tepapapr kadmium. 4enyakit batu ginjal merupakan penyebab penting di kalangan pekerja baterai di negara barat cuti dari pekerjaan mereka. $ebuah survei kesehatan $'edia memberikan angka kejadian kumulatif batu ginjal dari 0-1( pada pria dan .-*( di 'anita. Insiden tahunan meningkat selama tahun !1+&-an dan /&-an dan telah diperkirakan sekitar !( di pada laki-laki dan & - ,( pada 'anita. $erupa angka prevalensi dan insiden telah dilaporkan dari investigasi yang dilakukan di Nor'egia, "enmark, dan %merika $erikat faktor usia, keluarga dan faktor giBi telah diperkirakan sebagai faktor etiologi dan beberapa peneliti telah mencatat bah'a hiperkalsiuria merupakan faktor risiko lain untuk penyakit batu ginjal. $tudi eksposur pekerja yang mungkin terkait dengan peningkatan prevalensi batu ginjal masih sedikit. $ebuah penelitian di <epang melaporkan lebih tinggi pada rata-rata kejadian batu saluran kemih antara penambang dan penambang batu, namun tidak ada upaya lebih lanjut yang dilakukan untuk membentuk tim yang bertanggung ja'ab terhadap paparan yang dialami oleh pekerja. $ebuah penelitian di $'edia melaporkan bah'a ri'ayat batu ginjal lebih umum terjadi pada pekerja dengan konsesntrasi cadimum yang tinggi pada urin./ Kesimpulan salah satu studi menegaskan laporan sebelumnya bah'a terdapat prevalensi batu ginjal yang lebih tinggi pada pekerja yang terpapar kadmium. $elain itu, ;asil yang ditemukan memperkuat temuan sebelumnya dalam menunjukkan besarnya paparan cadmium dengan risiko urolitiasis. ;asil demikian menunjukkan bah'a batu ginjal merupakan kondisi yang dapat terjadi pada pekerja yang sering terpapar dengan cadmium./

2...3. 'akt&r *&s%s% kerja 3*&s%s% -u-uk4 2aktor tertentu yang mempengaruhi pembentukan batu, mencakup infeksi, statis urin, periode immobilisasi (drainase renal yang lambat dan perubahan metabolisme kalsium). $alah satu faktor pembentukan batu ginjal yang berkaitan !-

dapat menimbulkan danya kolik renal adalah posisi kerja. 4osisi duduk sering dikaitkan dengan pembentukan batu pada ginjal.- 4osisi duduk membuat terjadinya pembentukan batu akibat stasis urin semakin cepat. 4embentukan batu ini juga dipercepat dengan dehidrasi akibat pekerja yang sedikit minum dan terpapar suhu panas akibat mesin, misalnya pekerjaan pengendara (supir) mobil dan pilot. 4eningkatan konsentrasi larutan urin akibat dari intake cairan rendah dan juga peningkatan bahan-bahan organik akibat infeksi saluran kemih atau urin statis, menyediakan sarang untuk pembentukan batu. 2.5. Penanganan #&l%k renal Pa-a Pekerja 4enanganan gejala kolik renal. Pemasukan cairan yang tinggi adalah pengobatan tertua dalam pera4atan batu ginjal, dan sejak beberapa dekade yang lalu, hal ini merupakan pencegahan yang dilakukan para klinisi dalam penyembuhan kasus batu. =olume urin yang rendah harus dianggap sebagai faktor risiko yang sesungguhnya, menyangkut kedua hal terbentuknya batu ginjal dan pengulangan batu. Peningkatan 'olume urin disebabkan masukan cairan yang tinggi menghasilkan pengaruh menguntungkan dalam terjadinya kristalisasi kalsium oksalat dan tidak menurunkan aktifitas ;at inhibitor (penghambat) alami. Masukan air yang mencukupi dan mungkin cairan lain seperti kopi, teh, bir, dan anggur memiliki efek pencegahan terhadap terjadinya batu ginjal dan kejadian ulangan. >amun masukan cairan yang banyak terutama air putih, adalah masih merupakan hal terkuat dan terekonomis dalam pencegahan terjadinya batu ginjal, dan hal ini selalu tidak digunakan oleh pasien-pasien yang pernah mengidap batu ginjal. !+ kolik renal pada pekerja yang paling efektif adalah pencegahan dan pengobatan terhadap batu ginjal sebagai pencetus terjadinya

Pada

penelitiannya

.orghi

menemukan

peningkatan

'olume urin menjadi " sampai $ liter per hari memperlihatkan keadaan tingkat kalsium urin pada *%%mg-hari, oksalat pada $# mg-hari, dan asam urat urin pada 7%% mg-hari dan p9 #,1, menghasilkan beberapa 'ariasi sebagai berikut < $aO% &elati'e Saturation (!3) dari "$,17 menjadi 6,#1, $a! !3 dari $,07 menjadi %,16, Asam urat !3 dari *,%$ menjadi $,%6. 3atu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih secepatnya harus dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi untuk melakukan tindakan atau terapi pada batu saluran kemih adalah jika batu telah menimbulkan obstruksi, infeksi, atau harus diambil karena suatu indikasi sosial. 7bstruksi karena batu saluran kemih yang telah menimbulkan hidroureter atau hidronefrosis dan batu yang sudah menimbulkan infeksi saluran kemih, harus segera dikeluarkan.Kadang kala batu saluran kemih tidak menimbulkan penyulit seperti diatas, namun diderita oleh seorang yang karena pekerjaannya (misalkan batu yang diderita oleh seorang pilot pesa'at terbang) memiliki resiko tinggi dapat menimbulkan sumbatan saluran kemih pada saat yang bersangkutan sedang menjalankan profesinya dalam hal ini batu harus dikeluarkan dari saluran kemih.4ilihan terapi konservatif antara lain untuk batu ureter mempunyai diameter D- mm. $eperti disebutkan sebelumnya, batu ureter D- mm bisa keluar spontan. 5erapi bertujuan untuk mengurangi nyeri, memperlancar aliran urin dengan pemberian diuretikum, berupa N$%I". 3atas lama terapi konservatif adalah + minggu. "i samping ukuran batu syarat lain untuk observasi adalah berat ringannya keluhan pasien, ada tidaknya infeksi dan obstruksi. %danya kolik berulang atau I$K menyebabkan observasi bukan merupakan pilihan. 3egitu juga dengan adanya obstruksi, apalagi pada pasien-pasien tertentu (misalnya ginjal tunggal, ginjal trasplan dan penurunan fungsi ginjal ) tidak ada toleransi terhadap obstruksi. 4asien seperti ini harus segera dilakukan intervensi. E"6L 3Extracorporeal Shockwave Lithotripsy). 3erbagai tipe mesin C$E? bisa didapatkan saat ini. Ealau prinsip kerjanya semua sama, terdapat !/

perbedaan yang nyata antara mesin generasi lama dan baru, dalam terapi batu ureter. 4ada generasi baru titik fokusnya lebih sempit dan sudah dilengkapi dengan flouroskopi, sehingga memudahkan dalam pengaturan targetAposisi tembak untuk batu ureter. ;al ini yang tidak terdapat pada mesin generasi lama, sehingga pemanfaatannya untuk terapi batu ureter sangat terbatas. 9eskipun demikian mesin generasi baru ini juga punya kelemahan yaitu kekuatan tembaknya tidak sekuat yang lama, sehingga untuk batu yang keras perlu beberapa kali tindakan.

)am ar 3. Pr&ses E"6L "engan C$E? sebagian besar pasien tidak perlu dibius, hanya diberi obat penangkal nyeri. 4asien akan berbaring di suatu alat dan akan dikenakan gelombang kejut untuk memecahkan batunya 3ahkan pada C$E? generasi terakhir pasien bisa dioperasi dari ruangan terpisah. <adi, begitu lokasi ginjal sudah ditemukan, dokter hanya menekan tombol dan C$E? di ruang operasi akan bergerak. 4osisi pasien sendiri bisa telentang atau telungkup sesuai posisi batu ginjal. 3atu ginjal yang sudah pecah akan keluar bersama air seni. 3iasanya pasien tidak perlu dira'at dan dapat langsung pulang. C$E? ditemukan di <erman dan dikembangkan di 4erancis. 4ada 5ahun !1/!, ;aeusler dan Kiefer memulai uji coba secara in-vitro penghancuran batu ginjal menggunakan gelombang kejut. 5ahun !1/,, secara resmi pemerintah <erman memulai proyek penelitian dan aplikasi C$E?. Kemudian pada a'al tahun !10&, pasien pertama batu ginjal diterapi dengan C$E? di kota 9unich menggunakan mesin "ornier ?ithotripter ;9I. Kemudian berbagai penelitian lanjutan dilakukan secara intensif dengan in-vivo maupun in-vitro. 3arulah mulai

!0

tahun !10., C$E? secara resmi diterapkan di @umah $akit di <erman. "i Indonesia, sejarah C$E? dimulai tahun !10/ oleh 4rof."joko @aharjo di @umah $akit 4ertamina, <akarta. $ekarang, alat generasi terbaru 4erancis ini sudah dimiliki beberapa rumah sakit besar di Indonesia seperti @umah $akit %dvent 3andung dan @umah $akit 6ipto 9angunkusumo. 4enggunaan C$E? untuk terapi batu ureter distal pada 'anita dan anakanak juga harus dipertimbangkan dengan serius. $ebab ada kemungkinan terjadi kerusakan pada ovarium. 9eskipun belum ada data yang valid, untuk 'anita di ba'ah ,& tahun sebaiknya diinformasikan sejelas-jelasnya En-&ur&l&g%.5indakan Cndourologi adalah tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan batu saluran kemih yang terdiri atas memecah batu, dan kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih. %lat itu dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). 4roses pemecahan batu dapat dilakukan secara mekanik, dengan memakai energi hidraulik, energi gelombang suara, atau dengan energi laser. 3eberapa tindakan endourologi antara lain: 4N? (4ercutaneous Nephro ?itholapa>y) yaitu mengeluarkan batu yang berada di dalam saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kalises melalui insisi pada kulit. 3atu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen kecil. 4N? yang berkembang sejak dekade !10&-an secara teoritis dapat digunakan sebagai terapi semua batu ureter. 5api dalam prakteknya sebagian besar telah diambil alih oleh #@$ dan C$E?. 9eskipun demikian untuk batu ureter proksimal yang besar dan melekat masih ada tempat untuk 4N?. 4rinsip dari 4N? adalah membuat akses ke kalik atau pielum secara perkutan. Kemudian melalui akses tersebut kita masukkan nefroskop rigid atau fleksibel, atau ureteroskop, untuk selanjutnya batu ureter diambil secara utuh atau dipecah dulu. Keuntungan dari 4N?, bila batu kelihatan, hampir pasti dapat diambil atau dihancurkan) fragmen dapat diambil semua karena ureter bisa dilihat dengan jelas. 4rosesnya berlangsung cepat dan dengan segera dapat diketahui berhasil atau tidak. Kelemahannya adalah 4N? !1

perlu keterampilan khusus bagi ahli urologi. $ebagian besar pusat pendidikan lebih banyak menekankan pada #@$ dan C$E? dibanding 4N?. ?itotripsi (untuk memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukkan alat pemecah batuAlitotriptor ke dalam buli-buli), #reteroskopi atau uretero-renoskopi. Keterbatasan #@$ adalah tidak bisa untuk ekstraksi langsung batu ureter yang besar, sehingga perlu alat pemecah batu seperti yang disebutkan di atas. 4ilihan untuk menggunakan jenis pemecah batu tertentu, tergantung pada pengalaman masing-masing operator dan ketersediaan alat tersebut. 4engembangan ureteroskopi sejak tahun !10& an telah mengubah secara dramatis terapi batu ureter. Kombinasi ureteroskopi dengan pemecah batu ultrasound, C;?, laser dan pneumatik telah sukses dalam memecah batu ureter. <uga batu ureter dapat diekstraksi langsung dengan tuntunan #@$. "ikembangkannya semiri"id #@$ dan fleksibel #@$ telah menambah cakupan penggunaan #@$ untuk terapi batu ureter. Be-ah Ter uka. 3eberapa variasi operasi terbuka untuk batu ureter mungkin masih dilakukan. 5ergantung pada anatomi dan posisi batu, ureterolitotomi bisa dilakukan le'at insisi pada flank, dorsal atau anterior. 9eskipun demikian de'asa ini operasi terbuka pada batu ureter kurang lebih tinggal ! -* persen saja, terutama pada penderita-penderita dengan kelainan anatomi atau ukuran batu ureter yang besar. Pen2egahan. $etelah batu dikeluarkan dari saluran kemih, tindakan selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah upaya menghindari timbulnya kekambuhan. %ngka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata /( per tahun atau kurang lebih -&( dalam !& tahun. 4encegahan yang dilakukan adalah berdasarkan atas kandungan unsur yang menyusun batu saluran kemih yang diperoleh dari analisis batu. 4ada umunya pencegahan itu berupa: (!) menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine sebanhyak *-. liter perhari, (*) diet untuk mengurangi kadar Bat-Bat komponen pembentuk batu, (.) aktivitas harian yang cukup dan (,) pemberian medikamentosa. 3eberapa diet *&

yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah: (!) rendah protein karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urin menjadi lebih asam, (*) rendah oksalat, (.) rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri dan (,) rendah purin. "iet rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada pasien yang menderita hiperkalsiuri absorbtif tipe II.-

*!

BAB III #E"IMPULAN Kolik renal adalah nyeri yang disebabkan oleh obstruksi akut di ginjal, pelvis renal atau ureter oleh batu. $alah satu faktor risiko terjadinya batu ginjal dan menyebabkan renal kolik adalah pekerjaan. 4ekerjaan yang banyak duduk, terpapar suhu panas, dan terpapr Bat to>ic seperti kadmium telah terbukti memicu terbentuknya batu ginjal. 4enanganan kolik renal pada pekerja yang paling efektif adalah pencegahan dan pengobatan terhadap batu ginjal sebagai pencetus terjadinya gejala kolik renal. Pemasukan cairan yang tinggi adalah pengobatan tertua dalam pera4atan batu ginjal, dan sejak beberapa dekade yang lalu, hal ini merupakan pencegahan yang dilakukan para klinisi dalam penyembuhan kasus batu. Penanganan lebih lanjut apabila ukuran batu sdauh menyebabkan obstruksi dan infeksi yang biasanya dialami pada pekerja yang sering duduk seperi pilot pesa4at terbang.

**

*.

You might also like