You are on page 1of 9

MAKALAH AKIDAH AHLAK TENTANG TAUBAT

Disusun oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Dewi Septi M Fatma Ayu Mahmudah Gina Nurul Apriliani Muftihaturrifqoh Siti Nginayah Siti Sarah SH Sofiatin

SMP AL-AZHAR CITANGKOLO KOTA BANJAR

PENDAHULUAN LatarBelakang Taubat adalah akhlak terpuji yang harus menghiasi setiap pribadi muslim. Orang yang taubat karena takut azab Allah disebut isim fail dari taba . Orang bertaubat kepada Allah adalah orang yang kembali dari sesuatu menuju sesuatu ; kembli sifat sifat tercela menuju sifat terpuji , kembali dari larangan Allah menuju perintahnya , kembali dari maksiat menuju tat , kembali dari segala yang dibenci Allah menuju yang diridhainya , kembali dari saling bertentangan menuju saling menjaga persatuan , kembali kepada Allah setelah meninggalkannya dan kembali taat setelah melanggar larangannya . Tidak sedikit orang-orang saleh awalnya adalah orang-orang yang sangat jahat saat mudanya. Setelah bertaubat, ia beristiqomah dalam berbuat baik dan pengabdian kepada Allah. Beberapa di antara mereka, pada akhirnya, menjadi tokoh panutan karena kesucian dan perilaku-perilaku yang membebaskan. Konon, Sunan Kalijaga adalah salah satu contoh beberapa orang-orang saleh yang berhasil tercerahkan, dan selanjutnya menjadi tokoh pemberi pencerahan pada masyarakat pada zamannya.Hidup suci dalam Islam bisa diraih oleh siapa saja. Kesucian hidup, bukanlah hak istimewa seseorang. Jalan tersebut terbuka bagi siapa saja, tidak hanya milik para ulama. Bahkan orang jahat sekalipun, ia bisa menapak cara hidup suci, asal dia bersedia untuk bertaubat dan bersungguh-sungguh. Bagi Allah, kesalehan bukan karena sama sekali tidak berbuat dosa, akan tetapi orang yang saleh adalah orang yang setiap kali berbuat dosa dia menyesali dan selanjutnya tak mengulangi perbuatan tadi.Pepatah Arab menegaskan : "Manusia adalah tempat salah dan lupa". Pepatah di atas bukan berarti manusia dibiarkan untuk selalu berbuat salah dan dosa, akan tetapi kesalahan pada diri manusia harus ditebus dengan tobat, penyesalan dan penghentian. Rasulullah bersabda : Setiap anak Adam adalah sering berbuat salah. Dan, sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang-orang yang bertaubat.? (H.R. Tirmidzi) Taubat yang sungguh-sungguh di mata Allah adalah pembersihan diri yang sangat dicintai. Dalam Islam, pertaubatan bukan melalui orang lain, sebut saja orang saleh, tetapi dari diri sendiri secara langsung kepada Allah. Apalagi, Islam tidak mengenal penebusan dosa dengan sejumlah uang. Islam sungguh sangat berbeda dengan cara-cara pertaubatan dibanding agama-agama lain. Islam memandang, pertaubatan adalah persoalan yang sangat personal antara seorang hamba dengan Tuhannya. Dan, Tuhan dalam Islam adalah Tuhan yang bisa didekati sedekat mungkin, bukan tuhan yang berada di atas langit, tak terjangkau. Sabda Rasulullah (saw) : "Sesungguhnya Allah lebih suka menerima tobat hamba-Nya melebihi dari kesenangan seseorang yang menemukan kembali ontanya yang hilang di tengah hutan." (H.R. Bukhori dan Muslim) Islam tidak menganggap taubat sebagai langkah terlambat kapanpun kesadaran itu muncul. Hisab (perhitungan) akan amal-amal jelek kita di mata Allah akan terhapus dengan taubat kita.

Lembaran baru hidup terbuka lebar. Langkah anyar terbentang. Sabda Nabi (saw) : Siapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat, maka Allah akan menerima taubat dan memaafkannya.? (H.R. Muslim). Bertaubat, demikian halnya, dijadikan amalan dzikir oleh Rasulullah (saw) setiap hari. Beliau beristighfar kendati sedikitpun beliau tidak melakukan dosa. Karena lewat istighfar, Nabi memohon ampun dan mengungkapkan kerendahan hati yang sangat dalam di hadapan yang Maha Agung. Sabda Nabi (saw) : Hai sekalian manusia, bertaubatlah kamu kepada Allah dan mintalah ampun kepada-Nya, maka sesungguhnya saya bertaubat dan beristighfar tiap hari 100 kali.? (H.R. Muslim) Firman Allah : Katakanlah ! Hai hamba-hamba-Ku yang berdosa terhadap jiwanya sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni segala dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.? . Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan seikhlas-ikhlas taubat, semoga Tuhan mu akan menghapuskan dari kamu akibat kejahatan perbuatan-perbuatanmu, dan akan memasukkan kamu ke dalam surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai.? (Q.S. al Thalaq : 8) . Dalam memperbaiki kesalahan dan membersihkan diri dari dosa, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu hak Allah dan hak bani Adam. Apabila kesalahan atau dosa berhubungan dengan hak Allah, maka ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Harus menghentikan tindakan maksiat. 2. Harus dengan sungguh-sungguh menyesali perilaku dosa yang telah dikerjakan. 3. Berniat dengan tulus untuk tidak mengulangi kembali perbuatan tersebut. Dan, apabila kesalahan itu berhubungan dengan bani Adam, maka syarat bertambah satu, yaitu harus menyelesaikan urusannya dengan orang yang berhak dengan meminta maaf atau halalnya, atau mengembalikan apa yang harus dikembalikan.Sabda Nabi (saw) : Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak berdosa. Dan orang yang minta ampunan dari dosanya, sedangkan dirinya tetap mengerjakan dosa, seperti orang yang mempermainkan Tuhannya.? (H.R. Baihaqi) . Tidak sedikit orang-orang saleh awalnya adalah orang-orang yang sangat jahat saat mudanya. Setelah bertaubat, ia beristiqomah dalam berbuat baik dan pengabdian kepada Allah. Beberapa di antara mereka, pada akhirnya, menjadi tokoh panutan karena kesucian dan perilaku-perilaku yang membebaskan. Konon, Sunan Kalijaga adalah salah satu contoh beberapa orang-orang saleh yang berhasil tercerahkan, dan selanjutnya menjadi tokoh pemberi pencerahan pada masyarakat pada zamannya. Keutamaan Taubat Hakikat taubat adalah kembali tunduk kepada Allah dari bermaksiat kepada-Nya kepada ketaatan kepada-Nya. Taubat ada dua macam: taubat mutlak dan taubat muqayyad

(terikat). Taubat mutlak ialah bertaubat dari segala perbuatan dosa. Sedangkan taubat muqayyad ialah bertaubat dari salah satu dosa tertentu yang pernah dilakukan. Taubat adalah kewajiban seluruh kaum beriman, bukan kewajiban orang yang baru saja berbuat dosa. Karena Allah berfirman,

Dan bertaubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung. (QS. An Nuur: 31) Allah Maha Pengampun, Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang Allah menyifati diri-Nya di dalam Al Quran bahwa Dia Maha pengampun lagi Maha Penyayang hampir mendekati 100 kali. Allah berjanji mengaruniakan nikmat taubat kepada hamba-hambaNya di dalam sekian banyak ayat yang mulia. Allah taala berfirman,

Allah menginginkan untuk menerima taubat kalian, sedangkan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya ingin agar kalian menyimpang dengan sejauh-jauhnya. (QS. An Nisaa: 27) Allah taala juga berfirman,

Dan seandainya bukan karena keutamaan dari Allah kepada kalian dan kasih sayang-Nya (niscaya kalian akan binasa). Dan sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha bijaksana. (QS. An Nuur: 10) Allah taala berfirman,

Sesungguhnya Tuhanmu sangat luas ampunannya. (QS. An Najm: 32) Allah taala berfirman,

Rahmat-Ku amat luas meliputi segala sesuatu. (QS. Al Araaf: 156)

Allah taala berfirman,

Karena sesungguhnya Dia Maha mengampuni kesalahan hamba-hamba yang benar-benar bertaubat kepada-Nya. (QS. Al Israa: 25) Allah taala juga berfirman,

Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dialah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maka kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datangnya azab kemudian kalian tidak dapat lagi mendapatkan pertolongan. (QS. Az Zumar: 53-54) Berbagai Keutamaan Taubat Pada hakikatnya taubat itulah isi ajaran Islam dan fase-fase persinggahan iman. Setiap insan selalu membutuhkannya dalam menjalani setiap tahapan kehidupan. Maka orang yang benar-benar berbahagia ialah yang menjadikan taubat sebagai sahabat dekat dalam perjalanannya menuju Allah dan negeri akhirat. Sedangkan orang yang binasa adalah yang menelantarkan dan mencampakkan taubat di belakang punggungnya. Beberapa di antara keutamaan taubat ialah: 1. Taubat adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah azza wa jalla . Allah taala berfirman,

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suka membersihkan diri. (QS. Al Baqarah: 222) 2. Taubat merupakan sebab keberuntungan. Allah taala berfirman,

Dan bertaubatlah kepada Allah wahai semua orang yang beriman, supaya kalian beruntung. (QS. An Nuur: 31) 3. Taubat menjadi sebab diterimanya amal-amal hamba dan turunnya ampunan atas

kesalahan-kesalahannya .Allah taala berfirman,

Dialah Allah yang menerima taubat dari hamba-hambaNya dan Maha mengampuni berbagai kesalahan. (QS. Asy Syuura: 25) Allah taala juga berfirman,

Dan barang siapa yang bertaubat dan beramal saleh maka sesungguhnya Allah akan menerima taubatnya. (QS. Al Furqaan: 71) 4. Taubat merupakan sebab masuk surga dan keselamatan dari siksa neraka. Allah taala berfirman,

Maka sesudah mereka (nabi-nabi) datanglah suatu generasi yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu, niscaya mereka itu akan dilemparkan ke dalam kebinasaan. Kecuali orang-orang yang bertaubat di antara mereka, dan beriman serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang akan masuk ke dalam surga dan mereka tidaklah dianiaya barang sedikit pun. (QS. Maryam: 59, 60) 5. Taubat adalah sebab mendapatkan ampunan dan rahmat. Allah taala berfirman,

Dan orang-orang yang mengerjakan dosa-dosa kemudian bertaubat sesudahnya dan beriman maka sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengampun dan Penyayang. (QS. Al Araaf: 153) 6. Taubat merupakan sebab berbagai kejelekan diganti dengan berbagai kebaikan. Allah taala berfirman,

Dan barang siapa yang melakukan dosa-dosa itu niscaya dia akan menemui pembalasannya. Akan dilipatgandakan siksa mereka pada hari kiamat dan mereka akan kekal di dalamnya dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang digantikan oleh Allah

keburukan-keburukan mereka menjadi berbagai kebaikan. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang. (QS. Al Furqaan: 68-70) 7. Taubat menjadi sebab untuk meraih segala macam kebaikan. Allah taala berfirman,

Apabila kalian bertaubat maka sesungguhnya hal itu baik bagi kalian. (QS. At Taubah: 3) Allah taala juga berfirman,

Maka apabila mereka bertaubat niscaya itu menjadi kebaikan bagi mereka. (QS. At Taubah: 74) 8. Taubat adalah sebab untuk menggapai keimanan dan pahala yang besar. Allah taala berfirman,

Kecuali orang-orang yang bertaubat, memperbaiki diri dan berpegang teguh dengan agama Allah serta mengikhlaskan agama mereka untuk Allah mereka itulah yang akan bersama dengan kaum beriman dan Allah akan memberikan kepada kaum yang beriman pahala yang amat besar. (QS. An Nisaa: 146) 9. Taubat merupakan sebab turunnya barakah dari atas langit serta bertambahnya kekuatan. Allah taala berfirman,

Wahai kaumku, minta ampunlah kepada Tuhan kalian kemudian bertaubatlah kepadaNya niscaya akan dikirimkan kepada kalian awan dengan membawa air hujan yang lebat dan akan diberikan kekuatan tambahan kepada kalian, dan janganlah kalian berpaling menjadi orang yang berbuat dosa. (QS. Huud: 52) 10. Keutamaan taubat yang lain adalah menjadi sebab malaikat mendoakan orangorang yang bertaubat. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah taala,

Para malaikat yang membawa Arsy dan malaikat lain di sekelilingnya senantiasa

bertasbih dengan memuji Tuhan mereka, mereka beriman kepada-Nya dan memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu-Mu maha luas meliputi segala sesuatu, ampunilah orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu serta peliharalah mereka dari siksa neraka. (QS. Ghafir: 7) 11. Keutamaan taubat yang lain adalah ia termasuk ketaatan kepada kehendak Allah azza wa jalla. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah taala,

Dan Allah menghendaki untuk menerima taubat kalian. (QS. An Nisaa: 27) 12. Keutamaan taubat yang lain adalah Allah bergembira dengan sebab hal itu. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang artinya, Sungguh Allah lebih bergembira dengan sebab taubat seorang hamba-Nya ketika ia mau bertaubat kepada-Nya daripada kegembiraan seseorang dari kalian yang menaiki hewan tunggangannya di padang luas lalu hewan itu terlepas dan membawa pergi bekal makanan dan minumannya sehingga ia pun berputus asa lalu mendatangi sebatang pohon dan bersandar di bawah naungannya dalam keadaan berputus asa akibat kehilangan hewan tersebut, dalam keadaan seperti itu tiba-tiba hewan itu sudah kembali berada di sisinya maka diambilnya tali kekangnya kemudian mengucapkan karena saking gembiranya, Ya Allah, Engkaulah hambaku dan akulah tuhanmu, dia salah berucap karena terlalu gembira. (HR. Muslim) 13. Taubat juga menjadi sebab hati menjadi bersinar dan bercahaya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya: Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat dosa maka di dalam hatinya ditorehkan sebuah titik hitam. Apabila dia meninggalkannya dan beristighfar serta bertaubat maka kembali bersih hatinya. Dan jika dia mengulanginya maka titik hitam itu akan ditambahkan padanya sampai menjadi pekat, itulah raan yang disebutkan Allah taala,

Sekali-kali tidak akan tetapi itulah raan yang menyelimuti hati mereka akibat apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al Muthaffifin: 14) (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan dihasankan Al Albani)

Syarat syarat Taubat

1. Meninggalkan dosa tersebut. Ibnul-Qoyyim berkata: Taubat mustahil terjadi, sementara dosa tetap dilakukan. 2. Menyesal atas perbuatannya. Rasulullah bersabda: Menyesal adalah taubat. 3. Berazzam untuk tidak mengulangi lagi. Ibnu Masud berkata: Taubat yang benar adalah: Taubat dari kesalahan yang tidak akan diulangi kembali, bagaikan mustahilnya air susu kembali pada kantong susunya lagi. 4. Mengembalikan kedzaliman kepada pemiliknya, atau meminta untuk diha-lalkan. Imam Nawawi berkata: Diantara syarat taubat adalah mengembalikan kedzoliman kepada pemiliknya, atau meminta untuk dihalakan. 5. Ikhlas. Ibnu hajar berkata: Taubat tidak sah kecuali dengan ikhlas. Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya (QS. At Tahrim [66]: 8 ). Yang dimaksud taubat yang murni adalah taubat yang ikhlash. 6. Taubat dilakukan pada masa diterima-nya taubat. Masa diterimanya taubat adalah:

Sebelum saat sakarotul maut. Sebelum Matahari terbit dari barat.

Penggolongan Taubat Secara umum para ulama membagi taubat menjadi tiga bagian yaitu : taubat Awam , Taubat khawash , taubat akhash al khawash . 1. Taubat Awam (taubat manusia umum): yaitu taubat manusi secara umum. Yang dimaksud ialah bahwa hati seseorang tunduk dikarenakan dirinya telah melakukan perbuatan salah dan dosa. 2. Taubat Khawash (taubat orang orang khusus): taubat tingkat ini sebagai pertanda meningkatnya makrifah manusia kepada Allah . Merek merasa mlu dikarenakan telah melakukan perbuatan perbuatan yang makruh . 3. Taubat Akhash al khawash ; tingkatan tobat yang paling tinggi ialah taubat akhash al khawash . taubat Rosulullah manakala dia berkata , sesungguhnya ini adalah kebodohn pada hatiku , dan sesungguhnya aku akan memohon ampun kepada Allah sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari . Dengan kata lin , untuk membersihkan hatiny dari menaruh perhtian kepada selain Allah , Rosulullah beristighfar kepada Allah .

You might also like