You are on page 1of 10

BPS PROVINSI JAWA BARAT

No. 17/08/32/Th. IX, 1 Agustus 2007

JULI 2007 TERJADI INFLASI SEBESAR 0,57 PERSEN PADA GABUNGAN TUJUH KOTA DI JAWA BARAT

Gabungan Tujuh Kota di Jawa Barat (Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Bekasi, Bogor, Sukabumi dan Banjar) mengalami inflasi sebesar 0,57 persen pada Juli 2007, dengan demikian tercatat inflasi selama tahun 2007 (Januari-Juli) sebesar 1,81 persen dan inflasi tahun ke tahun selama dua belas bulan terakhir 5,08 persen. Ketujuh kelompok pengeluaran mengalami inflasi, tertinggi terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 1,52 persen disusul kelompok bahan makanan 1,36 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,40 persen, kelompok kesehatan 0,33 persen, kelompok sandang 0,24 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,15 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,01 persen. Di Jawa Barat inflasi serentak terjadi di tujuh kota pantauan, secara berturutan tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya 0,92 persen, Kota Cirebon 0,78 persen, Kota Bandung 0,74 persen, Kota Sukabumi 0,64 persen, Kota Bogor 0,45 persen, Kota Banjar 0,44 persen dan Kota Bekasi 0,30 persen. Secara Nasional, Juli 2007 terjadi inflasi sebesar 0,72 persen dengan demikian inflasi tahun 2007 (Januari-Juli) mencapai 2,81 persen dan inflasi tahun ke tahun 6,06 persen. Dari 45 kota IHK Nasional, inflasi terjadi di 42 kota dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 3,83 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Palangkaraya 0,08 persen, sementara 3 kota lainnya mengalami deflasi yaitu Kota Ternate, Kota Jayapura dan Kota Sampit masing-masing sebesar 1,15 persen, 0,18 persen dan 0,03 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 17/08/32/Th. IX, 1 Agustus 2007

Juli 2007 Gabungan Tujuh Kota di Jawa Barat mengalami inflasi sebesar 0,15 persen. Ini merupakan inflasi kelima yang terjadi pada tahun 2007 dan merupakan inflasi tertinggi, dengan demikian selama tahun 2007 (Januari-Juli) telah terjadi inflasi sebesar 1,81 persen. Dari tujuh kelompok pengeluaran pada Juli 2007 seluruhnya mengalami inflasi, tertinggi terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 1,52 persen disusul kelompok bahan makanan 1,36 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,40 persen, kelompok kesehatan 0,33 persen, kelompok sandang 0,24 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,15 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,01 persen.

Grafik Grafik11 Perkembangan PerkembanganInflasi InflasiGabungan GabunganTujuh TujuhKota KotaJawa JawaBarat Barat Juli 2006 Juli 2007 Juli 2006 - Juli 2007
2.00 2.00

Juli'06 Juli'06

Sept'06 Sept'06

Nop'06 Nop'06

Jan'07 Jan'07

Mar'07 Mar'07

Mei'07 Mei'07

Juli'07 Juli'07

1.24 1.24
1.00 1.00

1.12 1.12 0.56 0.56 0.36 0.36 0.57 0.57 0.27 0.27

0.61 0.61 0.18 0.18 0.03 0.03

0.51 0.51

0.00 0.00

0.33 0.33 -0.15 -0.15 -0.33 -0.33

-1.00 -1.00

Grafik 1 memperlihatkan perkembangan inflasi selama duabelas bulan terakhir, deflasi terjadi di dua bulan yaitu April 2007 dan Mei 2007 masing-masing sebesar 0,33 dan 0,10 persen, sementara sepuluh bulan lainnya terjadi inflasi. Inflasi diatas satu persen terjadi pada bulan Oktober 2006 yaitu sebesar 1,24 persen dan bulan Desember 2007 sebesar 1,12 persen. Dalam kurun waktu ini, seluruh kelompok pengeluaran bergerak naik, paling tajam terjadi pada kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi tahun ke tahun sebesar 10,64 persen, disusul kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga 9,89 persen, kelompok kesehatan 6,76 persen dan makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 5,07 persen, tiga kelompok lainnya mengalami inflasi di bawah lima persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 17/08/32/Th. IX, 1 Agustus 2007

Tabel 1 IHK dan Laju Inflasi Gabungan 7 Kota di Jawa Barat Bulan Juli 2007 Menurut Kelompok Pengeluaran (IHK 2002 = 100)

Kelompok Pengeluaran

IHK Juni 2007 [2] 149,97 146,79 148,30 143,84 139,24 130,42 156,73 177,99

IHK Juli 2007 [3] 150,83 148,79 148,89 144,06 139,57 130,85 159,11 178,00

Inflasi Juli 2007 *) [4] 0,57 1,36 0,40 0,15 0,24 0,33 1,52 0,01

Inflasi Tahun 2007 **) [5] 1,81 1,88 3,35 0,77 2,38 3,14 1,90 0,72

Inflasi Tahun ke Tahun ***) [6] 5,08 10,64 5,07 1,34 4,74 6,76 9,89 0,76

Andil Inflasi Tahun 2007 [7] 1,81 0,46 0,69 0,19 0,12 0,11 0,12 0,11

[1] Umum 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bahan Makanan Makanan Jadi,Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olah raga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Keterangan : *) Perubahan IHK Juli 2007 terhadap IHK Juni 2007 **) Perubahan IHK Juli 2007 terhadap IHK Desember 2006 ***) Perubahan IHK Juli 2007 terhadap IHK Juli 2006

Sepanjang tahun 2007 yang telah berjalan tujuh bulan besarnya inflasi mencapai 1,81 persen. Sumbangan terbesar berasal dari kenaikan harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau yaitu memberikan andil inflasi sebesar 0,69 persen disusul kelompok bahan makanan 0,46 persen. Lima kelompok lainnya bila digabung dalam kelompok non makanan memberikan andil inflasi sebesar 0.66 persen. Perbandingan inflasi periode Januari-Juli terlihat pada Tabel 2, inflasi 2007 (Januari-Juli) merupakan inflasi terendah dan yang tertinggi terjadi pada tahun 2005 mencapai 5,61 persen.

Tabel 2 Inflasi Tahunan (Januari- Juli) Gabungan 7 Kota Jawa Barat Tahun 2004 - 2007 (persen)
Tahun [1] 2004 2005 2006 2007 Inflasi Tahunan (Jan- Juli) [2] 4,69 5,61 2,84 1,81

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 17/08/32/Th. IX, 1 Agustus 2007

Dari pemantauan harga pada bulan Juli 2007, beberapa komoditi mengalami kenaikan harga dan dominan memberikan andil inflasi seperti daging ayam ras 0,07 persen, telur ayam ras memberikan andil inflasi 0,05 persen, jengkol (0,04 persen), kenaikan tarif Sekolah Dasar (0,04 persen), minyak goreng (0,04 persen), tarif SLTP (0,04 persen), kentang, ayam goreng, rokok kretek masing-masing 0,03 persen, cabe merah, tarif akademi/PT masing-masing 0,02 persen, sementara itu penurunan harga diantaranya dialami tomat sayur, bawang putih dan bawang merah yang berturutan memberikan andil deflasi sebesar 0,02 ; 0,01 dan 0,01 persen.

Grafik 2 Andil Inflasi/Deflasi Barang & Jasa Juli 2007 (persen)


Tomat Sayur Jeruk Bawang Putih Bawang Merah Rokok Kretek Filter Akademi/PT Cabe Merah Rokok Kretek Ayam Goreng Kentang SLTP Minyak Goreng Sekolah Dasar Jengkol Telur Ayam Ras Daging Ayam Ras -0.05 -0.02 0.01 0.04 0.07 0.1

Terhadap inflasi Juli 2007 sebesar 0,57 persen, kelompok bahan makanan menyumbangkan andil inflasi tertinggi yaitu sebesar 0,33 persen disusul kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga 0,10 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik & bahan bakar 0,04 persen, kelompok sandang 0,01 persen, kelompok kesehatan 0,01 persen, sementara kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan tidak signifikan memberikan andil inflasi (Grafik 3).
Grafik3 Andil Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Juli 2007 (persen)

0.00 0.10 0.01 0.01 0.04 0.08 0.33

Transpor Pendidikan Kesehatan Sandang Perumahan Makanan Jadi Bahan Makanan


0.57 Umum

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 17/08/32/Th. IX, 1 Agustus 2007

Secara Gabungan di Jawa Barat, berdasarkan kelompok pengeluaran dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kelompok Bahan Makan


Kelompok bahan makanan pada bulan Juli 2007 mengalami inflasi sebesar 1,36 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 146,79 menjadi 148,79. Dari sebelas sub kelompok, delapan diantaranya mengalami inflasi yang tertinggi terjadi pada sub kelompok sayur-sayuran 5,10 persen, sub kelompok telur, susu & hasil-hasilnya 3,94 persen, sub kelompok lemak & minyak 2,19 persen, sub kelompok daging & hasil-hasilnya 2,00 persen, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 5, sementara tiga sub kelompok lainnya mengalami deflasi. Terhadap inflasi umum, kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi terbesar dibandingkan kelompok pengeluaran lainnya yaitu sebesar 0,33 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya daging ayam ras, telur ayam ras, jengkol, minyak goreng, kentang, cabe merah, kangkung, anggur, wortel, cabe hijau, beras, kacang panjang, susu kental manis, susu bubuk, kacang merah, susu balita, sementara penurunan harga diantaranya terjadi pada tomat sayur, jeruk, bawang putih, bawang merah, ikan mas, asin sepat, ikan nila, kelapa, daun selederi, ikan gurame, asin gabus, kol putih/kubis, udang basah, labu siam dan gula merah.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau


Juli 2007, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau mengalami inflasi sebesar 0,40 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 148,30 menjadi 148,89. Tiga sub kelompok yang tergabung dalam kelompok ini mengalami inflasi yaitu sub kelompok tembakau & minuman beralkohol 0,98 persen, sub kelompok makanan jadi 0,28 persen dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,04 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau pada bulan Mei 2007 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya ayam goreng, rokok kretek, rokok kretek filter, minuman ringan, mie, kopi bubuk, makanan ringan/snack, kue kering berminyak, rokok putih, abon, gado-gado, bubur kacang hijau, biskuit, nasi rames, air kemasan, es, ice cream, sementara penurunan harga terjadi pada gula pasir.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar


Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Juni 2007 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 143,84 menjadi 144,06. Tiga sub kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok perlengkapan rumahtangga 0,21 persen, sub kelompok biaya tempat tinggal 0,17 persen, sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,17 persen dan sub kelompok bahan bakar, penerangan & air 0,11 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 17/08/32/Th. IX, 1 Agustus 2007

Secara keseluruhan, kelompok perumahan memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen, antara lain disebabkan oleh kenaikan harga kusen pintu, kayu balokan, semen, besi beton, batu bata, upah pembantu rumah tangga, cat tembok, seng, tarif sewa rumah, tarif air minum PAM, minyak tanah, sementara penurunan harga diantaranya terjadi pada eternit, kayu kaso, kaca, gas elpiji, kertas tissue, lampu TL/neon dan kayu lapis.

4. Sandang
Kelompok sandang pada bulan Juni 2007 mengalami inflasi sebesar 0,24 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 139,24 menjadi 139,57. Keempat sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok barang pribadi & sandang 0,70 persen, sub kelompok sandang anak-anak 0,11 persen, sub kelompok sandang wanita 0,06 persen dan sub kelompok sandang laki-laki 0,05 persen. Kelompok sandang pada bulan Juli 2007 secara keseluruhan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Kenaikan harga diantaranya terjadi pada emas perhiasan, seragam sekolah anak, seragam sekolah wanita, seragam sekolah pria, sandal kulit pria, sandal kulit wanita, kaos kaki, sepatu anak, pampers dan sepatu pria, sementara penurunan harga terjadi pada kaos oblong, kaos singlet dan bahan baju serat sintetis.

5. Kesehatan
Kelompok kesehatan pada bulan Juli 2007 juga mengalami inflasi sebesar 0,33 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 130,42 menjadi 130,85. Keempat sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok jasa kesehatan 0,59 persen, sub kelompok obat-obatan 0,27 persen, sub kelompok jasmani & kosmetik 0,26 persen dan sub kelompok jasa perawatan jasmani 0,18 persen. Kelompok kesehatan pada bulan Juli 2007 secara keseluruhan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Kenaikan harga terjadi pada beberapa komoditi seperti tarif rumah sakit, sabun mandi, pasta gigi, vitamin, tarif creambath, obat dengan resep, deodorant, hand body lotion, alas bedak dan obat sakit kepala, sementara penurunan harga diantaranya terjadi pada shampo.

6. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga


Kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga pada bulan Juni 2007 mengalami inflasi sebesar 1,52 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 156,73 menjadi 159,11. Empat dari lima sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok jasa pendidikan 2,21 persen, sub kelompok rekreasi 0,07 persen, sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,06 persen dan sub kelompok olah raga 0,03 persen. Kelompok pendidikan pada bulan Juli 2007 secara keseluruhan memberikan andil inflasi 0,10 persen. Beberapa komoditi/jasa mengalami kenaikan harga diantaranya tarif Sekolah Dasar, tarif SLTP, tarif Akademi/Perguruan Tinggi, tarif SLTA, televisi berwarna, buku tulis bergaris, majalah anak, majalah berkala dan tarif kolam renang.

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 17/08/32/Th. IX, 1 Agustus 2007

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan


Pada bulan Juli 2007 kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,01 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 177,99 menjadi 178,00. Dua dari empat sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok transpor 0,01 persen dan sub kelompok sarana & penunjang transpor 0,02 persen, sementara sub kelompok komunikasi & pengiriman mengalami deflasi 0,01 persen. Terhadap inflasi keseluruhan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan tidak memberikan andil inflasi yang signifikan meski beberapa komoditi mengalami kenaikan harga diantaranya tarif sewa becak, bahan pelumas/oli, ban luar motor, ban dalam mobil, harga mobil dan sepeda motor, sementara telepon seluler mengalami penurunan harga.

Perbandingan dengan 45 Kota di Indonesia


Secara Nasional, Juli 2007 terjadi inflasi sebesar 0,72 persen dengan demikian inflasi tahun 2007 (Januari-Juli) sebesar 2,81 persen dan inflasi tahun ke tahun mencapai 6,06 persen. Dari 45 kota IHK Nasional, inflasi terjadi di 42 kota tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 3,83 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Palangkaraya 0,08 persen, sementara 3 kota lainnya mengalami deflasi yaitu Kota Ternate, Kota Jayapura dan Kota Sampit masing-masing sebesar 1,15 persen, 0,18 persen dan 0,03 persen. Di Jawa Barat inflasi serentak terjadi di tujuh kota pantauan, secara berturutan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya 0,92 persen, Kota Cirebon 0,78 persen, Kota Bandung 0,74 persen, Kota Sukabumi 0,64 persen, Kota Bogor 0,45 persen, Kota Banjar 0,44 persen dan terendah Kota Bekasi 0,30 persen. Di pulau Jawa, keenam ibukota propinsi mengalami inflasi, tertinggi terjadi di Kota Serang 1,13 persen disusul Yogyakarta 0,77 persen, Kota Bandung 0,74 persen, Kota Semarang 0,67 persen, Kota Jakarta 0,66 persen dan Kota Surabaya 0,35 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 17/08/32/Th. IX, 1 Agustus 2007

Tabel 3 Indeks Harga Konsumen Bulan Juli 2007 dan Perubahannya di 49 kota di Indonesia (Tahun 2002=100)
Kota [1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 IHK Juli 2007 [2] Inflasi Juli 2007* [3] Tahun 2007 ** [4] Tahun ke tahun *** [5]

Lhokseumawe 152.33 0.62 0.57 9.53 Banda Aceh 192.70 3.83 6.80 11.76 Padang Sidempuan 155.89 1.16 0.68 7.35 Sibolga 154.29 0.60 3.75 7.72 Pematang Siantar 150.10 1.44 3.88 9.67 Medan 157.15 0.82 1.94 5.54 Padang 153.48 0.71 2.37 7.55 Pekanbaru 155.95 0.47 2.61 6.87 Batam 134.42 0.36 1.42 4.53 Jambi 157.49 0.90 2.84 10.61 Palembang 161.40 1.08 2.59 7.38 Bengkulu 154.11 1.53 2.00 6.30 Bandar Lampung 152.19 1.45 2.29 5.61 Pangkal Pinang 153.69 0.52 2.14 4.44 Jakarta 147.14 0.66 3.14 6.36 Tasikmalaya 160.38 0.92 4.65 9.44 Bandung 152.50 0.74 1.61 4.65 Cirebon 144.19 0.78 4.21 9.07 Bekasi 147.92 0.30 1.43 4.30 Bogor 153.16 0.45 2.35 6.06 Sukabumi 145.29 0.64 -0.14 3.99 Banjar 153.78 0.44 3.85 7.77 Gabungan Jawa Barat 150.83 0.57 1.81 5.08 23 Purwokerto 147.80 0.67 4.28 8.91 24 Surakarta 137.15 0.14 0.98 3.78 25 Semarang 152.30 0.67 3.59 6.31 26 Tegal 149.84 0.46 3.39 7.83 27 Yogyakarta 155.24 0.77 2.83 7.33 28 Jember 148.54 0.59 2.65 5.89 29 Kediri 146.29 0.34 2.74 6.66 30 Malang 144.86 0.48 1.91 3.87 31 Surabaya 145.63 0.35 2.36 5.63 32 Serang/Cilegon 150.41 1.13 2.13 6.44 33 Denpasar 140.91 0.44 2.94 3.95 34 Mataram 145.59 0.20 4.84 6.50 35 Kupang 160.69 0.37 5.27 8.23 36 Pontianak 147.28 0.88 4.65 6.35 37 Sampit 139.33 -0.03 1.17 3.60 38 Palangkaraya 142.62 0.08 0.56 4.00 39 Banjarmasin 155.08 0.40 3.02 6.11 40 Balikpapan 153.85 0.86 2.07 2.15 41 Samarinda 150.95 0.96 3.23 5.50 42 Manado 146.25 0.40 3.31 5.47 43 Palu 157.70 0.66 3.17 2.51 44 Makasar 145.84 0.91 3.73 4.17 45 Kendari 168.50 2.56 6.98 11.91 46 Gorontalo 145.17 0.46 -0.34 4.45 47 Ternate 149.89 -1.15 3.30 9.73 48 Ambon 141.45 1.74 4.07 0.24 49 Jayapura 165.48 -0.18 4.90 9.13 NASIONAL 149.99 0.72 2.81 6.06 Keterangan : IHK Nasional merupakan Gabungan dari 45 Kota di Indonesia tidak termasuk Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Sukabumi dan Kota Banjar *) perubahan IHK Juli 2007 terhadap IHK Juni 2007 **) perubahan IHK Juli 2007 terhadap IHK Desember 2006 ***) perubahan IHK Juli 2007 terhadap IHK Juli 2006

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 17/08/32/Th. IX, 1 Agustus 2007

Tabel 4 IHK Gabungan Tujuh Kota di Jawa Barat Bulan Juli 2007 serta Perubahannya, Andil Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok/ Sub Kelompok Pengeluaran (IHK 2002=100)
Gabungan 7 Kota di Jawa Barat Kelompok dan Sub Kelompok [1] Umum I. Bahan Makanan 1. Padi2-an, Umbi2-an dan hasil-hasilnya 2. Daging & Hasil-hasilnya 3. Ikan segar 4. Ikan diawetkan 5. Telur, susu & hasil-hasilnya 6. Sayuran 7. Kacang-kacangan 8. Buah-buahan 9. Bumbu-bumbuan 10. Lemak dan minyak 11. Bahan Makanan Lainnya II. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 1. Makanan Jadi 2. Minuman yang Tidak Beralkohol 3. Rokok, Tembakau & Minuman Beralkohol III. Perumahan 1. Biaya tempat tinggal 2. Bahan bakar, penerangan & air 3. Perlengkapan rumah tangga 4. Penyelenggaraan rumah tangga IV. Sandang 1. Sandang laki-laki dewasa 2. Sandang wanita dewasa 3. Sandang anak-anak 4. Barang pribadi dan sandang lainnya V. Kesehatan 1. Jasa Kesehatan 2. Obat-obatan 3. Jasa Perawatan jasmani 4. Perawatan jasmani dan kosmetik VI. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 1. Jasa pendidikan 2. Kursus-kursus/pelatihan 3. Perlengkapan/Peralatan pendidikan 4. Rekreasi 5. Olah raga VII. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 1. Transpor 2. Komunikasi dan pengiriman 3. Sarana dan penunjang transpor 4. Jasa Keuangan IHK Juni07 [2] 149.97 146.79 173.92 126.63 138.52 135.36 120.72 137.18 135.79 158.77 148.89 165.68 123.50 148.30 154.60 138.77 136.48 143.84 135.90 178.94 109.72 131.67 139.24 125.19 117.63 121.95 224.72 130.42 136.55 121.71 170.04 123.69 156.73 187.15 132.79 115.73 111.61 127.09 177.99 199.15 126.61 141.15 128.53 IHK Juli07 [3] 150.83 148.79 174.17 129.16 138.09 135.32 125.48 144.18 136.69 158.84 150.54 169.31 123.47 148.89 155.04 138.83 137.82 144.06 136.13 179.14 109.95 131.90 139.57 125.25 117.70 122.08 226.30 130.85 137.35 122.04 170.49 123.91 159.11 191.28 132.79 115.80 111.69 127.13 178.00 199.16 126.60 141.18 128.53 Perub. Indeks (%) [4] 0.57 1.36 0.14 2.00 -0.31 -0.03 3.94 5.10 0.66 0.04 1.11 2.19 -0.02 0.40 0.28 0.04 0.98 0.15 0.17 0.11 0.21 0.17 0.24 0.05 0.06 0.11 0.70 0.33 0.59 0.27 0.26 0.18 1.52 2.21 0.00 0.06 0.07 0.03 0.01 0.01 -0.01 0.02 0.00 Andil Inflasi/Deflasi (%) [5] 0.57 0.33 0.01 0.08 0.00 0.00 0.07 0.10 0.01 0.00 0.02 0.04 0.00 0.08 0.04 0.00 0.04 0.04 0.02 0.01 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.01 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00 0.10 0.10 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 17/08/32/Th. IX, 1 Agustus 2007

BPS PROVINSI JAWA BARAT


Home Page: http://jabar.bps.go.id Informasi lebih lanjut hubungi: Drs. R. Maman Sukherman Kepala Bidang Statistik Distribusi Telepon: 022-7272595, 7215652

10

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. 17/08/32/Th. IX, 1 Agustus 2007

You might also like