You are on page 1of 37

No 1.

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Tanggal
9 Februari 16 Februari 23 Februari 2 Maret

Materi
Introduction & penjelasan umum Konsepsi Dasar Airtanah Akuifer Akuifer

9 Maret
16 Maret 23 Maret 6 April

Review minggu ke- 1 s/d 4


Geohidrolika Akuifer Gerakan Airtanah Hidrolika Sumur

13 April
20 April 27 April 4 Mei 11 Mei 18 Mei

Review minggu 6 s/d 8


Teknik Investigasi Airtanah Teknik Investigasi Airtanah Teknik Investigasi Airtanah Intrusi Airlaut Intrusi Airlaut

1 Juni

Review minggu 10 s/d 14

BOBOT PENILAIAN
UJIAN AKHIR (1x) = 50 % TUGAS (2x) = 30 % DISKUSI PRESENTASI = 20%
A B C D E = 80 100 = 70 79 = 60 - 69 = 50 59 = < 50

SIKLUS HIDROLOGI

AIRTANAH / GROUNDWATER
Airtanah = air yang mengisi rongga-rongga batuan di bawah permukaan tanah pada zone jenuh air. Sumber utama : hujan Airtanah bergerak

Max. 10 m/hari Min. 1 m/tahun

SIKLUS AIRTANAH
Keywords : infiltrasi perkolasi - recharge

Mengapa Airtanah Penting ??

5,000 million people depends on groundwater

FAKTOR2 PENENTU POTENSI (jumlah&kualitas) AIRTANAH

1. CURAH HUJAN

2. MATERIAL BATUAN/GEOLOGI (jenis bt-an, struktur bt-an, umur-komposisi mineral bt-an)


3. GEOMORFOLOGI/LERENG 4. VEGETASI 5. MANUSIA

PERMASALAHAN2 AIRTANAH
1. Cone of depression/kerucut penurunan muka airtanah

2. Intrusi air laut

3. Land Subsidence

4. Kontaminasi airtanah

VERTIKAL AIRTANAH
Soil moisture/lengas tanah (60%;76%)

Zone lengas tanah, terpengaruh proses transpirasi Zone tidak jenuh (tidak 100% terisi air

Muka airtanah (water table)

Airtanah / jenuh)

Zone jenuh (100% terisi air)

HYDRAULIC HEAD / Tinggi muka airtanah

Tinggi elevasi dikurangi kedalaman muka airtanah Contoh : muka airtanah di titik A = 5 meter Elevasi titik A = 150 m dpal Hydraulic head (h) = 150 5 = 145 m dpal

KEMIRINGAN AIRTANAH (HYDRAULIC GRADIENT)


Airtanah mengalir dari hydraulic head tinggi ke rendah, misal dari A ke B Merupakan rasio dari beda tinggi muka airtanah dan jarak datar antara A B
A = 100 m dpal

B = 75 m dpal 1000 meter

Kemiringan = (100 75) / 1000 = 0,025

GERAK DAN DEBIT AIRTANAH


Hukum Darcy (1856)

Spesific discharge/kecepatan aliran per unit volume tabung adalah :

V = Q/A = (m3/dt)/m2 = m/dt


Sehingga jika kecepatan pada airtanah dikenal sebagai hydraulic conductivity/permeabilitas (K) material batuan & kemiringannya maka :

V = -K (dh/dL), sehingga debit airtanah : Q = -K . (dh/dL) . A


dimana : A = luas penampang tabung (dh/dL) = kemiringan/hydraulic gradient K = kecepatan airtanah dalam batuan (permeabilitas = K)

JARING AIRTANAH/FLOWNETS
Peta/gambar pada media 2 dimensi yang berisi garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai kedalaman airtanah (head) yang sama Airtanah akan mengalir tegak lurus (90o) memotong kontur airtanah karena pengaruh gravitasi dari hydraulic head tinggi ke rendah Jika peta kontur dilengkapi dengan arah aliran airtanah, maka biasa disebut dengan FLOWNETS

DIMANAKAH TERDAPAT AIRTANAH ??

AKUIFER
Formasi batuan atau perlapisan jenuh (saturated) dan lolos air yang mampu menyimpan dan mengalirkan airtanah dalam jumlah yang cukup. Cukup = untuk mengaliri/menjadi sumber suatu sumur, sungai atau mataair sepanjang waktu
(dibatasi bag. Bawah oleh batuan kedap) Contoh : pasir, kerikil, kerakal,karst, dll/unconsolidated Aqui = air ;Fer (ferre) = menerima dan mengalirkan Aquifer ini bisa berupa 1.akuifer tertekan (confined), 2.akuifer bebas (unconfined), dan 3.akuifer bertengger (perched)

AKUIFER BEBAS DAN TERTEKAN

TIPE-TIPE AQUIFER
Aquifer Bebas/Dangkal (unconfined)
Aquifer tidak tertekan Jika muka airtanah merupakan batas atas dari akuifer

Aquifer Tertekan (confined)


Terletak di bawah atau di antara confining layer (impermeable/kedap air) Hydraulic head/water table terletak di atas batas atas aquifernya, biasa disebut piezometric/potentiometric Karena tekanan, kadang-kadang muka airtanah aquifer tertekan pada sumur bor dapat melebihi permukaan tanah (flowing artesian well)

Aquifer Menggantung (perched)


Terletak di atas unconfined aquifer, dan aliran airtanah ke bawah tertahan oleh confining layer/lap. Kedap air yang tidak kontinyu

AKUIFER MENGGANTUNG (PERCHED AQUIFER)

FENOMENA ARTESIAN SUMUR ARTESIS

Aquifer Bocor (leaky aquifer)


Semi Confined Aquifer Bila confining unit adalah semi permeable/aquiclude (lempung)

Aquifuge (fuge = tertutup)100 % impermeable


Formasi batuan yang tidak dapat menyimpan air (contoh: granit)

Aquitard---akuifer yg pelit
Formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat mengalirkannya dalam jumlah yang terbatas (contoh: lempung pasiran)

Aquiclude
Formasi batuan yang tidak dapat menyimpan air dalam jumlah yang banyak (contoh:lempung)

POROSITAS kesarangan-BATUAN ()
Porositas () atau kesarangan batuan adalah rasio antara volume pori-pori batuan dengan total volume batuan = volume pori2 / volume batuan Porositas primer : tergantung dari matrix batuan itu sendiri Porositas sekunder : karena proses solusional atau rekahan pada batuan

a) Sedimen sortasi bagus, porositas besar


b) Sortasi tidak bagus, porositas kecil c) Sortasi sedimen bagus, terisi oleh endapan yang porus, secara keseluruhan porositas bagus d) Sortasi sedimen bagus tetapi porositas berkurang karena deposit mineral yang tidak porus pada pori-pori e) Porositas tinggi karena proses solusional f) Porositas karena rekahan

Material Unconsolidated deposits Gravel Sand Silt Clay Batuan 25 40 25 50 35 50 40 - 70

(%)

Fractured basalt Karst Limestone Sandstone Limestone, dolomite Shale Fractured crystalline rock Dense crystalline rock

5 50 5 50 5 30 0 20 0 10 0 10 0- 5

TEKSTUR
Perbandingan kandungan/komposisi pasir, debu, dan lempung

Material
Lempung Debu Pasir sangat halus Pasir halus Pasir sedang Pasir kasar Pasir sangat kasar Kerikil sangat halus Kerikil halus Kerikil sedang Kerikil kasar Kerikil sangat kasar

Ukuran partikel (mm)


< 0,004 0,004 0,062 0,062 0,125 0,125 0,25 0,25 0,5 0,5 1,0 1,0 2,0 2,0 4,0 4,0 8,0 8,0 16,0 16,0 32,0 32,0 64,0

Key: Remote sensing data by aerial photographs allows effective mapping of feature that is conducive to groundwater distribution and development
Next: Integration of RS and GIS will provide better understanding of groundwater resources due to the capacity of GIS to expose the necessity of accounting for spatial reference and accuracy of data from different source (Sander, 1996).

AERIAL PHOTO

TOPOGRAPHY

GEOLOGY

GEOMORPHOLOGY

VEGETATION

LANDUSE

GROUNDWATER PROSPECT

You might also like