You are on page 1of 1

2.

Mutasi Kromosom (Aberasi) Istilah mutasi umumnya digunakan untuk perubahan gen, sedangkan perubahan kromos om yang dapat diamati dikenal sebagai variasi kromosom atau mutasi besar/gross m utation adalah perubahan jumlah kromosom dan susunan atau urutan gen dalam kromo som. Mutasi kromosom sering terjadi karena kesalahan meiosis dan sedikit dalam m itosis. Pada prinsipnya mutasi kromosom dibagi menjadi 2, yaitu : Mutasi kromosom terjadi karena perubahan jumlah kromosom Mutasi kromosom yan g terjadi karena perubahan jumlah kromosom (ploid) melibatkan kehilangan atau pe nambahan perangkat kromosom (genom) disebut euploid, sedang yang terjadi pada ha nya pada salah satu kromosom dari genom disebut aneuploid. Euploid (Eu = benar; ploid = unit) Makhluk hidup yang terjadi secara kaw in, biasanya bersifat diploid, memiliki 2 perangkat kromosom atau 2 genom pada s el somatisnya (2n kromosom). Organisme yang kehilangan 1 set kromosomnya disebut monoploid. Organisme monoploid memiliki satu genom atau satu perangkat kromosom (n kromosom) dalam sel somatisnya. Sel kelamin (gamet), yaitu sel telur (ovum) dan spermatozoa, masing-masing memiliki satu perangkat kromosom. Satu genom (n k romosom) yang disebut haploid. Sedangkan organisme yang memiliki lebih dari dua genom disebut poliploid, misalnya triploid (3n kromosom), tetraploid (4n kromoso m), heksaploid (6n kromosom). Poliploid yang terjadi pada tumbuhan misalnya pada apel dan tebu. Poliploid pada hewan misalnya Daphnia, Rana esculenta, dan ascar is. Poliploid dibagi menjadi dua, yaitu otopoliploid, terjadi pada kromosom homo log, misalnya semangka tak berbiji; dan alopoliploid, terjadi pada kromosom non homolog, misalnya Rhaphanobrassica (akar sepeti kol, daun mirip lobak).

You might also like