You are on page 1of 7

12.

DASAR-DASAR PENGELASAN Pengelasan adalah proses penyambungan material dengan menggunakan energi panas sehingga menjadi satu dengan atau tanpa tekanan. Pengelasan dapat dilakukan dengan : - pemanasan tanpa tekanan, - pemanasan dengan tekanan, dan - tekanan tanpa memberikan panas dari luar (panas diperoleh dari dalam material itu sendiri). Disamping itu pengelasan dapat dilakukan : - tanpa logam pengisi, dan - dengan logam pengisi. Pengelasan pada umumnya dilakukan dalam penyambungan logam, tetapi juga sering digunakan untuk menyambung pelastik. Dalam pembahasan ini akan difokuskan pada penyambungan logam. Pengelasan merupakan proses yang penting baik ditinjau secara komersial maupun teknologi, karena : - Pengelasan merupakan penyambungan yang permanen; - Sambungan las dapat lebih kuat daripada logam induknya, bila digunakan logam pengisi yang memiliki kekuatan lebih besar dari pada logam induknya; - Pengelasan merupakan cara yang paling ekonomis dilihat dari segi penggunaan material dan biaya fabrikasi. etode perakitan mekanik yang lain memerlukan pekerjaan tambahan (misalnya, penggurdian lubang) dan pengencang sambungan (misalnya, ri!et dan baut); - Pengelasan dapat dilakukan dalam pabrik atau dilapangan. "alupun demikian pengelasan juga memiliki keterbatasan dan kekurangan : - #ebanyakan operasi pengelasan dilakukan secara manual dengan upah tenaga kerja yang mahal; - #ebanyakan proses pengelasan berbahaya karena menggunakan energi yang besar; - Pengelasan merupakan sambungan permanen sehingga rakitannya tidak dapat dilepas. $adi metode pengelasan tidak cocok digunakan untuk produk yang memerlukan pelepasan rakitan (misalnya untuk perbaikan atau pera%atan); - Sambungan las dapat menimbulkan bahaya akibat adanya cacat yang sulit dideteksi. &acat ini dapat mengurangi kekuatan sambungannya. Jenis Proses Pengelasan Pengelasan dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu : - pengelasan lebur (fusion %elding),
232

pengelasan padat (solid'state %elding).

Pengelasan lebur Proses pengelasan lebur menggunakan panas untuk mencairkan logam induk, beberapa operasi menggunakan logam pengisi dan yang lain tanpa logam pengisi. Pengelasan lebur dapat dikelompokkan sebagai berikut : - Pengelasan busur (arc welding, A !; dalam proses pengelasan ini penyambungan dilakukan dengan memanaskan logam pengisi dan bagian sambungan dari logam induk sampai mencair dengan memakai sumber panas busur listrik, seperti ditunjukkan dalam gambar ().(. *eberapa operasi pengelasan ini juga menggunakan tekanan selama proses;

Ga"bar 12.1 Pengelasan lebur

Pengelasan resis#ansi lis#ri$ ( resis#ance welding, R !; dalam proses pengelasan ini permukaan lembaran logam yang disambung ditekan satu sama lain dan arus yang cukup besar dialirkan melalui sambungan tersebut. Pada saat arus mengalir dalam logam, panas tertinggi timbul di daerah yang memiliki resistansi listrik terbesar, yaitu pada permukaan kontak kedua logam ( fayng surfaces); Pengelasan gas (o%&'uel gas welding, () !; dalam pengelasan ini sumber panas diperoleh dari hasil pembakaran gas dengan oksigen sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi. +as yang la,im digunakan adalah gas alam, asetilen, dan hidrogen. Dari ketiga gas ini yang paling sering dipakai adalah gas asetilen, sehingga las gas diartikan sebagai las oksi'asetilen. Proses *engelasan lebur &ang lain ; terdapat beberapa jenis pengelasan lebur yang lain, untuk menghasilkan peleburan logam yang disambung, seperti misalnya : ' pengelasan berkas elektron (electron beam %elding), dan ' pengelasan berkas laser (laser beam %elding).

Pengelasan *ada# Dalam pengelasan padat proses penyambungan logam dihasilkan dengan :
233

- tekanan tanpa memberikan panas dari luar, atau - tekanan dan memberikan panas dari luar. *ila digunakan panas, maka temperatur dalam proses di ba%ah titik lebur logam yang dilas, sehingga logam tersebut tidak mengalami peleburan dan tetap dalam keadaan padat. Dalam pengelasan ini tidak digunakan logam pengisi. Pengelasan padat dapat dikelompokkan sebagai berikut : - Pengelasan di'usi (di''usion welding, D) !+ dua pemukaan logam yang akan disambung disatukan, kemudian dipanaskan dengan temperatur mendekati titik lebur logam sehingga permukaan yang akan disambung menjadi plastis dan dengan memberi tekanan tertentu maka terbentuk sambungan logam; - Pengelasan gese$ ('ric#ion welding, ) !+ penyambungan terjadi akibat panas yang ditimbulkan oleh gesekan antara dua bagian logam yang disambung. #e dua bagian logam yang akan disambung disatukan diba%ah pengaruh tekanan aksial, kemudian salah satu diputar sehingga pada permukaan kontak akan timbul panas (mendekati titik cair logam), maka setelah putaran dihentikan akan terbentuk sambungan logam. - Pengelasan ul#rasoni$ (ul#rasonic welding, , !+ dilakukan dengan menggunakan tekanan tertentu antara dua bagian logam yang akan disambung, kemudian diberi getaran osilasi dengan frekuensi ultrasonik dalam arah yang sejajar dengan permukaan kontak. +aya getar tersebut akan melepas lapisan tipis permukaan kontak sehingga dihasilkan ikatan atomik antara ke dua permukaan tersebut. Penggunaan Pengelasan Proses pengelasan secara komersial banyak digunakan dalam operasi sebagai berikut : - konstruksi (misalnya, bangunan dan jembatan), - pemipaan, tabung bertekanan, boiler, dan tangki penyimpanan, - bangunan kapal, - pesa%at terbang dan pesa%at luar angkasa, - automotif dan rel kereta. -a#a#an : operasi pengelasan memerlukan tenaga kerja yang terlatih dengan ketrampilan yang tinggi. Sa"bungan Las Sambungan las adalah pertemuan dua tepi atau permukaan benda yang disambung dengan proses pengelasan.

234

Jenis sa"bungan -erdapat lima jenis sambungan yang biasa digunakan untuk menyatukan dua bagian benda logam, seperti dapat dilihat dalam gambar ().).

Ga"bar 12.2 .ima jenis sambungan yang biasa digunakan dalam proses pengelasan

Sa"bungan #u"*u (bu## .oin#!; kedua bagian benda yang akan disambung diletakkan pada bidang datar yang sama dan disambung pada kedua ujungnya; (b) Sa"bungan sudu# (corner .oin#!; kedua bagian benda yang akan disambung membentuk sudut siku'siku dan disambung pada ujung sudut tersebut; (c) Sa"bungan #u"*ang (la* .oin#!; bagian benda yang akan disambung saling menumpang (o!erlapping) satu sama lainnya; (d) Sa"bungan / (#ee .oin#!; satu bagian diletakkan tegak lurus pada bagian yang lain dan membentuk huruf - yang terbalik; (e) Sa"bungan #e$u$ (edge .oin#!; sisi'sisi yang ditekuk dari ke dua bagian yang akan disambung sejajar, dan sambungan dibuat pada kedua ujung bagian tekukan yang sejajar tersebut. (a) Jenis las-an Setiap jenis sambungan yang disebutkan di atas dapat dibuat dengan pengelasan. Proses penyambungan yang lain dapat juga digunakan, tetapi pengelasan merupakan metode penyambungan yang paling uni!ersal. *erdasarkan geometrinya, las'an dapat dikelompokkan sebagai berikut : - Las-an .alur ('ille# weld!; digunakan untuk mengisi tepi pelat pada sambungan sudut, sambungan tumpang, dan sambungan - dalam gambar ()./. .ogam pengisi digunakan untuk menyambung sisi melintang bagian yang membentuk segitiga siku'siku;

235

Las-an alur (groo1e welds!; ujung bagian yang akan disambung dibuat alur dalam bentuk persegi, serong ( be!el), 0, 1, dan $ pada sisi tunggal atau ganda, seperti dapat dilihat dalam gambar ().2. .ogam pengisi digunakan untuk mengisi sambungan, yang biasanya dilakukan dengan pengelasan busur dan pengelasan gas;

Ga"bar 12.0 *eberapa bentuk las'an jalur

Ga"bar 12.2 *eberapa bentuk las'an alur

Las-an su"ba# dan las-an slo# ( *lug and slo# welds!; digunakan untuk menyambung pelat datar seperti dapat dilihat dalam gambar ().3, dengan membuat satu lubang atau lebih atau slot pada bagian pelat yang diletakkan paling atas, dan kemudian mengisi lubang tersebut dengan logam pengisi sehingga kedua bagian pelat melumer menjadi satu;

Ga"bar 12.3 (a) .as'an sumbat dan (b) las'an slot

Las-an #i#i$ dan las-an $a"*u4 ( s*o# and sea" welds!; digunakan untuk sambungan tumpang seperti dapat dilihat dalam gambar ().4. .as'an titik adalah manik las yang kecil antara permukaan lembaran atau pelat. .as'an titik diperoleh dari hasil pengelasan resistansi listrik. .as'an kampuh hampir sama dengan las'an titik, tetapi las'an kampuh lebih kontinu dibandingkan dengan las' an titik.

236

Ga"bar 12.5 (a) .as'an titik dan (b) las'an kampuh

Las-an le$u$ dan las-an ra#a ('lange and sur'acing welds!+ ditunjukkan dalam gambar ().5. .as'an lekuk dibuat pada ujung dua atau lebih bagian yang akan disambung, biasanya merupakan lembaran logam atau pelat tipis, paling sedikit satu bagian ditekuk (gambar ().5a). .as'an datar tidak digunakan untuk menyambung bagian benda, tetapi merupakan lapisan penyakang (ganjal) logam pada permukaan bagian dasar.

Ga"bar 12.6 (a) .as'an lekuk dan (b) las'an rata

-iri-ciri Pen&a"bungan Pengelasan Lebur Pada umumnya sambungan las dia%ali dengan meleburnya di daerah sekitar pengelasan. Seperti ditunjukkan dalam gambar ().6.a, sambungan las yang di dalamnya telah ditambahkan logam pengisi terdiri dari beberapa daerah (,one) : (() daerah lebur (fusion ,one), ()) daerah antarmuka las (%eld interface ,one), (/) daerah pengaruh panas (heat effecti!e ,one, 789), (2) daerah logam dasar tanpa pengaruh panas (uneffecti!e base metal ,one). Daera4 lebur+ terdiri dari campuran antara logam pengisi dengan logam dasar yang telah melebur secara keseluruhan. Daerah ini memiliki derajat homogenitas yang paling tinggi diantara daerah'daerah lainnya. Struktur yang dihasilkan pada daerah ini berbentuk butir kolumnar yang kasar seperti ditunjukkan dalam gambar ().6.b.
237

Ga"bar 12.7 Penampang melintang penyambungan pengelasan lebur

Daera4 an#ar"u$a las+ merupakan daerah sempit berbentuk pita ( band) yang memisahkan antara daerah lebur dengan 7a, . Daerah ini terdiri dari logam dasar yang melebur secara keseluruhan atau sebagian, yang segera menjadi padat kembali sebelum terjadi proses pencampuran. 8a9+ logam pada daerah ini mendapat pengaruh panas dengan suhu di ba%ah titik lebur, tetapi cukup tinggi untuk merubah mikrostruktur logam padat. #omposisi kimia pada ha, sama dengan logam dasar, tetapi akibat panas yang dialami telah merubah mikrostrukturnya, sehingga sifat mekaniknya mengalami perubahan pula dan pada umumnya merupakan pengaruh yang negatif karena pada daerah ini sering terjadi kerusakan. Daera4 loga" dasar #an*a *engaru4 *anas ; daerah ini tidak menagalami perubahan metalurgi, tetapi karena dikelilingi oleh 7a, maka daerah ini memiliki tegangan sisa yang besar akibat adanya penyusutan dalam daerah lebur, sehingga mengurangi kekuatannya. 1ntuk menghilangkan tegangan sisa tersebut biasa dilakukan perlakuan panas (heat treatment) yaitu memanaskan kembali daerah las' an tersebut hingga temperatur tertentu, kemudian temperatur dipertahankan dalam beberapa %aktu tertentu, selanjutnya didinginkan secara perlahan.

238

You might also like